Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

RAGAM BAHASA INDONESIA, RAGAM LISAN-TULIS, RAGAM


BAKU-TIDAK BAKU

(Dosen pengampu : Dr. Khotibul Umam, M.A.)

Anggota Kelompok 1:

1. Zulfa Silvia (211101020037)


2. Anisa Nourmazida Aji (211101020042)
3. Chusnul Nurhidayati (211101020056)
4. Nur Maulidatul Maghfiroh (211101020063)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH. ACHMAD SIDDIQ JEMBER
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya,
sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita nabi
Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan pemenuhan tugas
makalah ini yang berjudul “Ragam Bahasa Indonesia, Ragam Lisan-Tulis,
Ragam Baku-Tidak Baku”. Makalah ini merupakan salah satu materi
pembelajaran yang harus diselesaikan oleh mahasiswa program studi Pendidikan
Bahasa Arab dan termasuk didalam mata kuliah Bahasa Indonesia Program
Sarjana Universitas Islam Negeri KH. Achmad Siddiq Jember.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Bahasa Indonesia. Dalam penyusunan tugas atau materi ini tidak begitu
mengalami kesulitan dalam proses mekanisme pengerjaan, ini semua berkat
dukungan dosen, usaha dan kerja sama yang baik antar anggota kelompok serta
diiringi dengan doa. Sehingga, kendala-kendala yang dihadapi oleh penulis
teratasi.

Penulis menyadari bahwa, makalah yang kami buat ini masih kurang sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran para pembaca akan bermanfaat dalam
pembahasan makalah ini. Penulis berharap, makalah ini bermanfaat bagi kami
khususnya para pembaca.

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................. i


Daftar Isi ...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................... 1
1.3. Tujuan.............................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Ragam Bahasa ............................................................... 3
2.2. Pengertian Ragam Lisan Baku-Tidak Baku ..................................... 4
2.3. Pengertian Ragam Tulis Baku-Tidak Baku ...................................... 5
2.4. Ciri-Ciri Ragam Tulis Baku-Tidak Baku ......................................... 6
2.5. Ciri-Ciri Ragam Lisan Baku-Tidak Baku ......................................... 6
2.6. Fungsi Ragam Baku Dalam Penulisan Karya Ilmiah ........................ 7

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan ..................................................................................... 9

Daftar Pustaka ........................................................................................... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Bahasa indonesia merupakan bahasa ibudari bangsa Indonesia
yang sudah dipakai oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu sebelum
Belanda menjajah Indonesia, namun tidak semua orang menggunakan tata
cara atau aturan-aturan yang benar, salah satunya pada penggunaan
bahasa Indonesia itu sendiri yang tidak sesuai dengan Ejaan maupun
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, pengetahuan tentang
ragam bahasa cukup penting untuk mempelajari bahasa Indonesia secara
menyeluruh yang akhirnya bisa diterapkan dan dapat digunakan dengan
baik dan benar. Sehingga identitas kita sebagai bangsa Indonesia tidak
akan hilang.

Bahasa Indonesia wajib dipelajari oleh semua lapisan masyarakat.


Tidak hanya pelajar dan mahasiswa saja, tetapi semua warga Indonesia
wajib mempelajari bahasa Indonesia. Dalam bahasan bahasa Indonesia
dimana ragam bahasa yaitu variasi bahasa Indonesia yang digunakannya
berbeda-beda. Ada ragam bahasa lisan dan ada ragam bahasa tulis.. Ada
juga ragam baku dan ragam tidak baku.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun perumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan ragam bahasa?
2. Apa yang dimaksud dengan ragam lisan-tulis, ragam lisan baku-
tidak baku, ragam tulis baku-tidak baku?
3. Apa saja ciri-ciri ragam tulis baku-tidak baku?
4. Apa saja ciri-ciri ragam lisan baku-tidak baku?
5. Apa saja fungsi ragam baku dalam penlisan karya ilmiah?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan yang didapatkan adalah sebagai berikut:

1
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian ragam bahasa.
2. Untuk mengetahui dan memahami pengertian ragam lisan-tulis,
ragam lisan baku-tidak baku, ragam tulis baku-tidak baku.
3. Untuk mengetahui dan memahami beberapa ciri-ciri ragam tulis
baku-tidak baku
4. Untuk mengetahui dan memahami beberapa ciri-ciri ragam lisan
baku-tidak baku
5. Untuk memahami fungsi ragam baku dalam penulisan karya
ilmiah

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Ragam Bahasa


Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang terbentuk karena pemakaian
bahasa. Pemakaian bahasa itu dibedakan berdasarkan media yang
digunakan, topik pembicaraan, dan sikap pembicaranya. Seiring dengan
perkembangan zaman, sekarang ini masyarakat mengalami perubahan
sehingga bahasa pun mengalami perubahan. Perubahan itu berupa variasi-
variasi bahasa yang dipakai sesuai keperluannya. Dalam hal ini
banyaknya variasi tidak mengurangi fungsi bahasa sebagai alat
komunikasi yang efisien sehingga dalam bahasa timbul mekanisme untuk
memilih variasi tertentu yang cocok untuk keperluan tertentu, yaitu
disebut ragam standar (Subarianto, 2000).
Adapun pengertian ragam bahasa menurut beberapa ahli, yaitu
sebagai berikut:
1. Ragam bahasa menurut Bachman (1999)
Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang
berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan
pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut
medium pembicara.
2. Ragam bahasa menurut Dendy Sugono (1999)
Sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia, timbul dua
masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tidak
baku. Dalam situasi resmi, seperti di sekolah, di kantor, atau di
dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya,
dalam situasi tidak resmi, seperti di rumah, di taman, atau di pasar,
kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku.
3. Ragam bahasa menurut Fishmaned (1968)
Suatu ragam bahasa, terutama ragam bahasa jurnalistik dan
hukum, tidak tertutup kemungkinan untuk menggunakan bentuk
kosakata ragam bahasa baku agar dapat menjadi panutan bagi

3
masyarakat pengguna bahasa Indonesia. Dalam hal ini yang perlu
diperhatikan adalah kaidah tentang norma yang berlaku yang
berkaitan dengan latar belakang pembicaraan (situasi
pembicaraan), pelaku bicara, dan topik pembicaraan.
2.2. Pengertian Ragam Lisan Baku-Tidak Baku
Ragam bahasa lisan adalah suatu ragam bahasa yang dihasilkan
oleh alat ucap (organ of speech). Dalam ragam bahasa ini, kita harus
memperhatikan beberapa hal seperti tata bahasa, kosakata dan lafal dalam
pengucapannya. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, pembicara
dapat mengatur tinggi rendah suara atau tekanan yang dikeluarkan, mimik
atau ekspresi muka yang ditunjukkan serta gerak tangan atau isyarat untuk
mengungkapkan ide sang pembicara. Sedangkan ragam bahasa lisan tidak
baku merupakan kebalikan dari kata baku. Suatu kata bisa
diklasifikasikan tidak baku bila kata yang digunakan tidak sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia yang ditentukan. Biasanya hal ini muncul dalam
bahasa percakapan sehari-hari, bahasa tutur. Tidak ada ciri-ciri
penggunaaan kata ini karena digunakan sebagai bahasa sehari-hari
(seenaknya)
 Contoh ragam lisan, yaitu :
a. Ragam bahasa cakapan
b. Ragam bahasa pidato
c. Ragam bahasa kuliah
d. Ragam bahasa panggung
 Kelebihan ragam bahasa lisan, yaitu :
a. Dapat disesuaikan dengan situasi
b. Faktor efisien
c. Faktor kejelasan
d. Faktor kecepatan
e. Lebih bebas bentuknya karena faktor situasi yang
memperjelas pengerian bahasa yang dituturkan oleh pentutur

4
f. Penggunaan bahasa lisan bisa berdasarkan pengetahuan serta
penafsiran dari informasi audit, visual dan kognitif sang
penutur
 Kelemahan ragam bahasa lisan, yaitu :
a. Bahasa lisan berisi beberapa kalimat yang tidak lengkap
bahkan terdapat frase-frase sederhana
b. Penutur sering mengulangi beberapa kalimat
c. Tidak semua orang bisa melafalkan bahasa lisan dengan benar
d. Aturan-aturan bahasa yang dilakukan tidak formal
2.3. Pengertian Ragam Tulis Baku-Tidak Baku
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan
memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam
ragam bahasa tulis, kita harus memperhatikan beberapa hal seperti tata
cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan pemilihan
kosakata. Dalam hal ini kita dituntut untuk tepat dalam pemilihan unsur
tata bahasa seperti bentuk kata, susunan kalimat, pilihan kata, kebenaran
penggunaan ejaan dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide
kita. Ragam bahasa tulis dapat bersifat formal, semiformal, dan
nonformal. Dalam penulisan makalah seminar dan skripsi, penulis harus
menggunakan ragam bahasa formal; sedangkan ragam bahasa semiformal
digunakan dalam perkuliahan, dan ragam bahasa nonformal digunakan
interaksi keseharian secara informal.
 Contoh ragam tulis, yaitu :
a. Ragam bahasa teknis
b. Ragam bahasa undang-undang
c. Ragam bahasa catatan
d. Ragam bahasa surat
 Kelebihan ragam bahasa tulis, yaitu :
a. Informasi yang yang disajikan bisa dipilih oleh sang penulis
untuk dikemas menjadi media atau materi yang lebih menarik
dan menyenangkan

5
b. Umumnya memiliki kedekatan antara budaya dengan
kehidupan masyarakatnya
c. Sebagai sarana untuk memperkaya kosakata
d. Dapat digunakan untuk menyampaikan maksud atau tujuan
memberikan informasi sera dapat mengungkap unsur-unsur
emosi sehingga mampu meningkatkan wawasan si pembaca
 Kelemahan ragam bahasa tulis, yaitu :
a. Alat atau sarana yang dapat memperjelas pengertian seperti
bahasa lisan tidak ada. Akibatnya, bahasa lisan pun harus
disusun lebih sempurna
b. Tidak mampu menyajikan berita secara lugas dan jujur
c. Hal yang tidak ada dalam bahasa tulis pun tidak dapat
diperjelas.
2.4. Ciri-Ciri Ragam Tulis Baku-Tidak Baku
 Ciri-ciri ragam bahasa tulis baku, yaitu :
a. Tidak memerlukan kehadiran orang lain
b. Adanya unsur gramatikal (hubungan anatar unsur-unsur
bahasa dalam satuanyang lebih besar) yang dinyatakan secara
lengkap
c. Tidak terikat oleh ruang dan waktu
d. Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan
 Ciri-ciri ragam tulis tidak baku, yaitu:
Tidak memiliki ciri-ciri karena ragam bahasa tulis nonformal
digunakan interaksi keseharian secara informal.
2.5. Ciri-Ciri Ragam Lisan Baku-Tidak Baku
 Ciri-ciri ragam bahasa lisan, yaitu :
a. Memerlukan kehadiran orang lain
b. Unsur gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap
c. Terikat ruang dan waktu
d. Dipengaruhi oleh tinggi dan rendahnya suara
e. kesalahan langsung dapat dikoreksi
 Ciri-ciri ragam lisan tidak baku, yaitu:

6
Tidak memiliki ciri-ciri penggunaaan kata-kata ini karena
digunakan sebagai bahasa sehari-hari (seenaknya).
2.6. Fungsi Ragam Baku Dalam Penulisan Karya Ilmiah
Ragam bahasa yang digunakan dalam karya tulis ilmiah menunjukkan
bahasa yang sesuai dengan bidangnya, yaitu ragam keilmuan. Sudah
selayaknya bahasa yang dipakai adalah bahasa baku Indonesia.
a. Ciri-ciri bahasa baku :
a) Memiliki kemantapan dinamis, artinya bahasa Inggris itu bersifat
tetap dan tidak berubah setiap saat.
b) Sifat kecendekiaan, artinya perwujudan satuan bahasa yang
mengungkapkan penalaran teratur dan logistik.
c) Adanya proses penyeragaman kaidah bukan penyamaan bahasa
agama atau penyeragaman variasi bahasa.
b. Fungsi ragam baku dalam penulisan karya ilmiah, yaitu :
a) Ejaan
Ejaan dapat diartikan sebagai pelambangan bunyi-bunyi
bahasa sesuai dengan huruf, baik huruf demi huruf maupun huruf
yang sudah disusun menjadi kata, kelompok kata (frasa) atau
kalimat. Secara umum, ejaan berarti total ketentuan yang
mengatur pelambangan bunyi bahasa termasuk pemisahan dan
penggabungannya yang dilengkapi dengan penggunaan tanda
baca.
b) Aspek Fonologis
Kaidah ragam baku bahasa Indonresia yang menyangkut
aspek fonologis adalah penulisan huruf, pelafalan dan
pengakroniman. Penulisan huruf bahasa Indonesia tentang abjad,
vokal, konsonan, persukuan dan nama diri. Dalam ospek ini,
termasuk didalamnya adalah kaidah penulisan huruf yaitu huruf
kapital dan huruf miring.
c) Aspek Morfologis

7
Kaidah ragam baku bahasa Indonesia yang menyangkut aspek
morfologis adalah kata, baik pengimbuhan, penggabungan,
pemenggalan, penulisan maupun penyesuaian kosakata asing.
d) Aspek Sintaksis
Kaidah ragam baku bahasa Indonesia yang menyangkut aspek
sintaksis adalah frasa, klausa dan kalimat. Frasa adalah gabungan
dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif (tidak memiliki
predikat) sedangkan klausa adalah penggabungan kata yang
terdiri atas subjek dan predikat.

8
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang
berbedabeda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan
pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium
pembicara. Ragam bahasa ini timbul karena latar belakang budaya,
sejarah, ataupun letak geografis. Akibatnya muncul berbagai variasi
bahasa Indonesia.
Dilihat dari cara berkomunikasi, ragam bahasa dibedakan menjadi
dua yaitu lisan dan tulis. Dalam hal ini penggunaan ragam lisan lebih baik
karena seseorang dapat langsung mengekspresikan apa yang ingin
diungkapkan daripada menggunakan tulisan.

9
DAFTAR PUSTAKA
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/d54a798dd7ad3011f1148
7712ec9573f.pdf
https://www.researchgate.net/publication/327700194_Penggunaan_Bahasa_Baku
_dalam_Karya_Ilmiah_Mahasiswa
https://www.gurupendidikan.co.id/ragam-bahasa-indonesia/

10

Anda mungkin juga menyukai