Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
Disusun Oleh :
PROGRAM STUDI
JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan
hidayahnya penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan juga penulis berterima kasih kepada Bapak Risan M.pd selaku dosen mata
kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberi tugas kepada penulis.
Makalah yang ada dihadapan pembaca ini memberikan penjelasan tentang kata baku
dan kata tidak baku.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah penulis buat di masa yang akan datang, mengingatkan tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya,
sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang
membacanya, sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................ II
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BABIII PENUTUPAN
A. Kesimpulan .................................................................................................12
ii
DAFTAR TABLE
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Bahasa Indonesia perlu dipelajari oleh semua lapisan masyrakat. Tidak hanya
pelajar dan mahasiswa saja, tetapi semua warga Indonesia wajib mempelajari bahasa
Indonesia. Dalam bahasan Indonesia itu ada yang disebut bahasa baku. Dimana bahasa
baku merupakan standar penggunaan bahasa yang dipakai dalam bahasa Indonesia.
Istilah bahasa baku telah dikenal oleh masyarakat secara luas. Namun pengenalan
istilah tidak menjamin bahwa mereka memahami secara komprehensif konsep dan
makna istilah bahasa baku itu. Hal ini terbukti bahwa masih banyak orang atau
masyarakat berpendapat bahasa baku sama dengan bahasa yang baik dan benar. “Kita
berusaha agar dalam situasi resmi kita harus berbahasa yang baku. Begitu juga dalam
situasi yang tidak resmi kita berusaha menggunakan bahasa yang baku”. (Pateda, 1997
: 30).
2
3
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian bahasa baku dan tidak baku ?
2. Apa fungsi bahasa baku dan tidak baku ?
3. Apa ciri-ciri bahasa baku dan tidak baku ?
4. Penyebab Ketidak Bakuan Kalimat?
5. Kata Baku Dalam Berbagai Segi?
6. Penulisan Ejaan Yang Disempurnakan(EYD)?
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kata Baku
Kata baku adalah ragam kata yang cara pengucapan dan penulisannya
sesuai dengan kaidah-kaidah standar. Kaidah standar dapat berupa pedoman
ejaan yang disempurnakan (EYD), tata bahasa baku, dan kamus umum.
Kata tidak baku adalah ragam kata yang cara Penggunaan ragam kata
baku dan tidak baku berkaitan dengan situasi dan kondisi pemakaiannya. Ragam
kata baku biasanya digunakan dalam situasi resmi, seperti acara seminar, pidato,
temu karya ilmiah, dan lain-lain. Adapun ragam kata tidak baku umumnya
digunakan dalam komunikasi sehari-hari yang tidak bersifat resmi
Kata tidak baku adalah kata bahasa yang berkode berbeda dengan kode
bahasa baku, dan dipergunakan di lingkungan tidak resmi. Ragam kata tidak
baku dipakai pada situasi santai dengan keluarga, teman, di pasar, dan tulisan
pribadi buku harian. Ragam kata tidak baku sama dengan bahasa tutur, yaitu
Kata yang dipakai dalam pergaulan sehari-hari terutama dalam percakapan.
1. Kata Baku
4
5
2. Tidak Baku
Pelesapan imbuhan
Pelesapan awalan
Contoh :
a. Awalan Me-/Men-
b. Awalan Ber-
c. Awalan di-
Pelesapan Akhiran
Ada dua akhiran yang penggunaanya dilesapkan, yaitu akhiran -kan dan -i.
yang bisa mengakibatkan kalimat menjadi tidak baku.
Contoh:
a. Akhiran –kan
b. Akhiran –i
Contoh :
Contoh :
Contoh :
Contoh :
4) Meskipun kita tidak berperang , tetapi kita harus waspada. (Tidak Baku)
Lafal baku bahasa Indonesia adalah lafal yang tidak “menampakkan” lagi
ciri-ciri bahasa daerah atau bahasa asing. Lafal yang tidak baku dalam bahasa lisan
pada gilirannya akan muncul pula dalam bahasa tulis karena penulis terpengaruh
oleh lafal bahasa lisan itu.
Contoh:
8
Ejaan bahasa Indonesia yang baku telah diberlakukan sejak 1972. Nama Ejaan
Bahasa Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (disingkat EYD). Oleh karena itu,
semua kata yang tidak ditulis menurut kaidah yang diatur dalam EYD adalah kata yang
tidak baku. Yang ditulis sesuai dengan aturan EYD adalah kata yang baku.
Contoh :
Secara gramatikal kata – kata baku ini harus dibentuk menurut kaidah –
kaidah gramatika.
Contoh :
bersifat nasional, artinya, sudah menjadi bagian dari kekayaan kosakata bahasa
Indonesia boleh saja digunakan.
Contoh :
1. Kalimat Baku
1. Tanda Titik
1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan seruan.
6. Contoh : Drs. Humam Azhar, Prof. Syafi’uddin, Dr. Mufti , H. Abu Tholib
7. Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sagat
umum.
8. Contoh : a.n. (atas nama) s.d. (sampai dengan) dll. (dan lain-lain).
9. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam menit, dan detik.
Contoh : Pukul 7.29.35 (7 jam lewat 29 menit lewat 35 detik)
10. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
2. Tanda Koma.
2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang didahului oleh kata
seperti “tetapi” dan “melainkan”.
3. Tanda koma dipakai di belakang kata-kata seru yang terdapat diawal kalimat.
4. Tanda koma dipakai antara kalimat surat, tempat tanggal pembuatan surat, yang
ditulis berurutan.
11
5. Tanda koma dipakai antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya,
untuk membedakan dari singkatan nama atau marga.
6. Tanda koma dipakai unuk memisahkan kutipan langsung dari bagian lain dalam
kalimat.
1. Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti tanda
titik.
3. Singkatan umum yang terdiri dari 3 huruf kecil diikuti satu tanda titik.
5. Akronim yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata
dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital.
A. KESIMPULAN
Kata baku adalah kata-kata yang lazim digunakan dalam situasi formal atau
resmi yang penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah yang dibakukan. Kaidah standar
yang diamaksud dapat berupa pedoman ejaan (EYD). Kriteria kata baku atau Baku
tidaknya sebuah kata dapat dilihat dari segi lafal, ejaan, gramatika, dan kenasionalan-
nya. Kalimat baku harus logis, subyek jelas, tidak ada unsur sia-sia, dan tidak
terpengaruh bahasa daerah. Definisi baku dibedakan dari segi lafal, ejaan, gramatikal,
dan nasional. Adapun sebab-sebab ketidak bakuan diantaranya adalah kesalahan dalam
pelesapan imbuhan awalan dan akhiran, pemborosan kata, pengunaan bahasa jawa,
kesalahan pembentukan kata, dan ketidaktepatan pemilihan kata.
Kata baku memiliki ciri-ciri yang sesuai dengan konteks kalmat yang dipakai,
tidak tekontaminasi, tidak rancu, eksplisit, dan tidak termasuk daalam ragam
percakapan
12
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
https://3mhz.wordpress.com/2013/12/07/makalah-kata-baku-dan-tidak-baku/
15 April 2019 20:12
13