Anda di halaman 1dari 16

PERANAN BAHASA INDONESIA DALAM

KEHIDUPAN SEHARI HARI

Nama : Pathan Ansori


Kelas: XII IPS 2

MADRASAH ALIYAH ISLAMIYAH SAWANGAN


KOTA DEPOK
TAHUN AJARAN 2021
LEMBAR PENGESAHAN

Karya ilmiah yang berjudul ”PERANAN BAHASA INDONESIA DALAM


KEHIDUPAN SEHARI HARI” telah disahkan dan disetujui pada

Nama Lengkap : Pathan Ansori


Tanggal Lahir : 3 Februari 2004
NIK : 3207080302040001
Jurusan : IPS
Sekolah : MA ISLAMIYAH
Email : pathanansori03@gmail.com
No. Telpon : 081219346986
Alamat : Jl.Abdul Wahab RT 03/09
Judul Makalah : Pengaruh Bahasa Indonesia Kehidupan Sehari
hari

Disetujui oleh:
Guru Pembimbing

Sumiati, M Pd.

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena dengan
rahmat dan karunia- Nya kami dapat menyusun karya tulis ilmiah ini tanpa suatu
halangan apapun. Banyak pihak yang telah membantu menyelesaikan secara
langsung dan tidak langsung dalam penyelesaian Makalah ini maka dari itu
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ibu Sumiati sebagai Guru Pembimbing;
2. Ibu dan Bapak sebaqgai orang tua yang selalu mensupport;
3. Kakak dan Teman-teman sekalian.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini masih
banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna , oleh karena itu kami
mengharap kritik dan sarannya yang bermanfaat bagi kami.Semoga karya tulis
ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Sawangan
Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2. Perumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3. Tujuan Penulisan .................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
2.1. Pengertian Bahasa Indonesia .................................................................. 3
2.2. Peranan Bahasa Indonesia dalam Kehidupan Sehari-hari ...................... 4
2.3. Fungsi Bahasa Indonesia dalam Kehidupan Sehari-hari ........................ 4
1. Sebagai alat ekspresi diri ................................................................... 5
3. Sebagai alat komunikasi .................................................................... 5
4. Sebagai kontrol sosial ........................................................................ 6
5. Sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial .......................................... 6
4. Sebagai Pemersatu ............................................................................. 7
2.4. Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar................................................. 8
1. Bahasa yang baik ............................................................................... 9
2. Bahasa yang benar ............................................................................. 9
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 11
3.1. Kesimpulan ........................................................................................... 11
3.2. Saran ..................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Negara Indonesia adalah negara yang terbentang dari Sabang sampai
Marauke. Terdiri dari beribu pulau,beraneka ragam suku,adat,dan budaya yang
menjadi satu bagian yaitu negara Indonesia. Setiap suku di negara Indonesia
memiliki kebudayaaan yang beragam,dimana setiap suku mempunyai adat istiadat
berbeda-beda pula termasuk cara bertutur kata (berbahasa). Walaupun setiap suku
bangsa memiliki bahasa yang berbeda-beda, namun seperti yang tercantum pada
butir Sumpah Pemuda yang berbunyi: “Kami putra dan putri Indonesia
menjunjung bahasa persatuan,bahasa Indonesia” dan pada UUD 1945 pasal 36
yang berbunyi: “Bahasa negara adalah bahasa Indonesia”. Dari kedua pernyataan
tersebut,dapat diartikan bahwa bahasa negara kita adalah bahasa Indonesia.
Namun yang membuat prihatin yaitu pada masa modern ini bahasa Indonesia
mulai ditinggalkan oleh berbagai kalangan,terutama kalangan pelajar
menengah.Mereka lebih memilih menggunakan bahasa gaul yang jelas tidak
sesuai dengan kaidah bangsa Indonesia dari pada menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
Bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting keberadaanya. Setiap
manusia tentunya membutuhkan alat komunikasi yang berupa bahasa guna
sebagai interaksi dan alat bertutur dalam kehidupan bermasyarakat. Kehadiran
bahasa ditengah-tengah masyarakat sangat berguna sebagai alat penghubung antar
anggota masyarakat. Hal ini sejalan dengan pendapat Badudu (dalam Nurbiana,
2005:8) menjelaskan bahwa bahasa adalah alat penghubung atau komunikasi
antara anggota masyarakat yang terdiri dari individu-individu yang menyatakan
pikiran, perasaan, dan keinginannya. Bahasa sebagai suatu sistem lambang bunyi
yang bersifat arbitrer (manasuka) digunakan dalam masyarakat dalam rangka
untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Berbahasa berarti
menggunakan bahasa berdasarkan pengetahuan tentang adat atau sopan santun.
Bahasa adalah suatu sistem simbol lisan yang arbitrer yang dipakai oleh
anggota suatu masyarakat bahasa untuk berkomunikasi dan berinterraksi antar

1
sesamanya, berlandaskan pada budaya yang mereka miliki bersama
(Dardjowidjojo, 2005:16).
Bahasa sudah diajarkan sejak dulu baik di lingkungan keluarga maupun di
lingkungan formal. Dengan bahasa manusia dapat memberi nama segala sesuatu
yang terlihat oleh mata dan melalui bahasa pula kebudayaan bangsa dibentuk,
dibina, dikembangkan serta diturunkan kepada generasigenerasi mendatang.
Dengan adanya bahasa di muka bumi ini, manusia dapat memikirkan suatu
masalah secara teratur, terus-menerus serta berkelanjutan. Sebaliknya, tanpa
berbahasa peradaban manusia tidak mungkin akan berkembang bahkan
identitasnya sebagai manusia yang senantiasa berkomunikasi diantara anggota
masyarakat tidak akan berlangsung dengan baik. Dalam makalah ini, penulis
berusaha mendeskripsikan “PERANAN BAHASA INDONESIA DALAM
KEHIDUPAN SEHARI-HARI”.

1.2. Perumusan Masalah


Masalah yang dirumuskan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana peranan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari?
2. Bagaimana fungsi bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari?

1.3. Tujuan Penulisan


Tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui peranan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
2. Untuk mendeskripsikan fungsi bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Bahasa Indonesia


Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi yang digunakan oleh seluruh warga
negara Indonesia untuk berkomunikasi antar sesama penduduk Indonesia. Bahasa
sangat erat kaitannya dengan komunikasi, karena dalam berkomunikasi bahasa
selalu dipergunakan agar orang yang diajak berkomunikasi dapat mengerti. Oleh
karena itu bahasa tidak akan lepas dari kehidupan sehari-hari. Hal ini
membuktikan bahwa dari banyaknya suku di Indonesia dengan beragam dealek
dan bahasa hanya Bahasa Indonesia yang dapat mempersatukan perbedaan bahasa
yang ada. Sebagai makhluk sosial, manusia dituntut untuk dapat saling bekerja
sama dan berkomunikasi dengan baik antar sesamanya. Oleh karena itu, sebagai
warga negara yang baik dan makhluk sosial yang hidup didalam suatu masyarakat
kita perlu menjunjung tinggi bahasa persatuan kita dengan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Sebagai warga negara Indonesia wajib hukumnya
untuk dapat memahami bahasa Indonesia, karena untuk berkomunikasi sesama
penduduk Indonesia, entah itu untuk bertanya, berdiskusi, melakukan jual-beli,
dan masih banyak lagi kegunaan lainnya. Menurut Wibowo, dalam Walija 1996
“Bahasa Indonesia dalam Perbincangan” mengungkap bahwa Bahasa ialah
komunikasi yang paling lengkap dan efektif untuk menyampaikan ide, pesan,
maksud, perasaan dan pendapat orang lain.
Dari sudut pandang linguistik (ilmu bahasa ), bahasa Indonesia adalah
salah satu dari banyak ragam bahasa melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa
melayu Riau dari abad ke-19. Dalam perkembangannya bahasa Indonesia
mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan
administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20.
Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda,
untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu
tetap digunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini
dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung

3
Malaysia. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang
terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan
dari bahasa daerah dan bahasa asing. Bahasa Indonesia terbentuk pada saat ikrar
sumpah pemuda yang terjadi pada tanggal 28 Oktober 1928, disebutkan bahasa
Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa. Bahasa Indonesia juga tertuang
dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945, pasal 36. Sampai saat ini
bahasa Indonesia sangat luas penggunaannya seperti di perguruan-perguruan, di
surat kabar, media elektronika, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan
berbagai forum publik lainnya sehingga dapatlah dikatakan bahwa bahasa
Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.
2.2. Peranan Bahasa Indonesia dalam Kehidupan Sehari-hari
Dalam kehidupan sehari- hari, penggunaan bahasa Indonesia yang baik
dan benar telah dianggap sepele oleh sebagian para kaum muda termasuk para
pelajar. Bahkan dalam penggunaannya, kata-kata bahasa Indonesia baik
pengucapan maupun penulisannya telah dimodifikasi oleh para kaum muda
menjadi istilah yang dikenal dengan “bahasa gaul”. Mereka menganggap bahwa
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar terkesan terlalu kaku dan sulit
untuk mengaplikasikannya. Di era Globalisasi seperti saat ini minat para pelajar
untuk mempelajari bahasa Indonesia menjadi menurun. Mereka lebih tertarik
untuk mempelajari bahasa asing seperti bahasa Inggris yang dituntut oleh
kemajuan zaman secara global. Tidak dapat dipungkiri bahwa penguasaan bahasa
Inggris juga penting agar tidak menjadi manusia yang ketinggalan oleh tuntutan
zaman. Namun, bahasa Indonesia harus lebih dahulu dikuasai secara lebih
mendalam dibandingkan dengan bahasa lainnya karena bahasa Indonesia
merupakan dasar untuk mempelajari bahasa yang lain.
2.3. Fungsi Bahasa Indonesia dalam Kehidupan Sehari-hari
Masyarakat tidak menyadari betapa pentingnya bahasa indonesia dalam
kehidupan sehari-hari yang mencakup beberapa fungsi bahasa yaitu : sebagai alat
ekspresi diri, alat komunikasi, kontrol sosial, alat integrasi dan adaptasi sosial, dan
sebagai pemersatu.

4
1. Sebagai alat ekspresi diri
Bahasa merupakan sarana untuk mengungkapkan segala sesuatu yang
ada dalam diri seseorang, baik berbentuk perasaan, pikiran, gagasan, dan
keinginan yang dimilikinya. Begitu juga digunakan untuk menyatakan dan
memperkenalkan keberadaan diri seseorang kepada orang lain dalam berbagai
tempat dan situasi. Ada beberapa unsur yang membuat manusia mengeluarkan
ekspresi diri antara lain : Agar menarik perhatian orang lain terhadap kita,
Keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi. Sebenarnya
semua fungsi bahasa sebagai yang dikemukakan di atas tidak terpisah satu
sama lain dalam kenyataan sehari-hari. Sehingga untuk menetapkan dimana
yang satu mulai dan di mana yang lain berakhir sangatlah sulit. Pada taraf
permulaan, bahasa pada anak-anak sebagai berkembang sebagai alat untuk
menyatakan dirinya sendiri. Dalam buaian seorang bayi sudah dapat
menyatakan dirinya sendiri, ia menangis bila lapar atau haus. Ketika mulai
belajar berbahasa, ia memerlukan kata-kata untuk menyatakan lapar, haus dan
sebagainya. Hal itu berlangsung terus hingga seorang menjadi dewasa.
3. Sebagai alat komunikasi
Bahasa Indonesia menjadi alat komunikasi untuk dapat berinteraksi
antara yang satu dengan yang lain sehingga pesan yang hendak kita sampaikan
dapat dimengerti. Komunikasi merupakan akibat dari ekspresi diri. Komunikasi
tidak akan sempurna bila ekspresi orang tidak diterima atau dipahami oleh
orang lain. Dengan komunikasi seseorang dapat menyampaikan apa semua
yang dirasakan, pikiran, dan yang diketahuinya kepada orang lain. Sebagai alat
komunikasi, bahasa merupakan penyampaian sesuatu manusi melahirkan
perasaanya dan memungkinkannya menciptakan kerja sama dengan sesame
warga. Ia mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan,
mengarahkan masa depan. Dalam pengalaman sehari-hari, sejak kanak-kanak
hingga seorang meningkat dewasa, bahasa perseorangan mengalami
perkembangan, sejalan dengan bertambahnya kenyataan-kenyataan atau
pengalaman-pengalaman seseorang. Bila seseorang membandingkan bahasa
suatu sistem keseluruhan dengan wujud dan fungsi bahasa yang bertahap-tahap

5
dalam kehidupan individual, yaitu wujud dan fungsi yang terbatas pada masa
kanak-kanak, serta wujud dan fungsi bahasa yang jauh lebih luas pada waktu
seseorang telah dewasa, maka dapat dibayangkan betapa wujud dan fungsi
bahasa itu mengalami perkembangan dari jaman ke jaman sesuai dengan
perkembangan intelektual manusia dan kekayaan cipta karya manusia sebagai
hasil dari kemajuan intelektual itu sendidri.
4. Sebagai kontrol sosial
Sebagai alat kontrol sosial, bahasa sangat efektif. Kontrol sosial ini
dapat diterapkan pada diri sendiri atau kepada masyarakat. Berbagai
penerangan, informasi, maupun pendidikan disampaikan melalui bahasa. Buku-
buku pelajaran dan buku-buku instruksi adalah salah satu contoh penggunaan
bahasa sebagai alat kontrol sosial.
Ceramah agama atau dakwah merupakan contoh penggunaan bahasa
sebagai alat kontrol sosial. Lebih jauh lagi, orasi ilmiah atau politik merupakan
alat kontrol sosial. Iklan layanan masyarakat atau layanan sosial juga
merupakan salah satu wujud penerapan bahasa sebagai alat kontrol sosial.
Semua itu merupakan kegiatan berbahasa yang memberikan kepada diri
seseorang, untuk memperoleh pandangan baru, sikap baru, perilaku dan
tindakan yang baik. Contoh fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang
sangat mudah diterapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah. Menulis
merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk meredakan rasa amarah.
Tuangkanlah rasa dongkol dan amarah ke dalam bentuk tulisan. Biasanya, pada
akhirnya, rasa amarah berangsur-angsur menghilang dan dapat melihat
persoalan secara lebih jelas dan tenang.
5. Sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial
Bahasa disamping sebagai salah satu unsur kebudayaan, memungkinkan
pula manusia memanfaatkan pengalaman-pengalaman mereka, mempelajari
dan mengambil bagian dalam pengalaman-pengalaman itu, serta belajar
berkenalan dengan orang-orang lain. Anggota-anggota masyarakat hanya
dapat dipersatukan secara efisien melalui bahasa. Bahasa sebagai alat
komunikasi, lebih jauh memungkinkan tiap orang untuk merasa dirinya terikat

6
dengan kelompok sosial yang dimasukinya, serta dapat melakukan semua
kegiatan kemasyarakatan dengan menghindari sejauh mungkin bentrokan-
bentrokan untuk memperoleh efisiensi yang setinggi-tingginya. Ia
memungkinkan integrasi (pembauran) yang sempurna bagi tiap individu
dengan masyarakatnya (Gorys Keraf, 1997 : 5).
Cara berbahasa tertentu selain berfungsi sebagai alat komunikasi,
berfungsi pula sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial. Pada saat beradaptasi
kepada lingkungan sosial tertentu, seseorang akan memilih bahasa yang akan
digunakannya bergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapinya.
4. Sebagai Pemersatu
Dari sekian banyak fungsi yang telah disebutkan, ada satu fungsi yang
menjadi sangat dominan, yaitu bahasa sebagai alat pemersatu bangsa. Mengapa
demikian? Karena pada keyataannya, hampir semua penduduk di Indonesia
mengerti bahasa Indonesia. Dengan beraneka ragam suku yang ada di
Indonesia, maka banyak pula bahasa – bahasa yang tersebar diseluruh wilayah
di Indonesia. Disinilah fungsi bahasa Indonesia dibutuhkan sebagai bahasa
Nasional yaitu mempersatukan beraneka ragam bahasa karena bahasa
Indonesia dipakai di seluruh Indonesia. Dan bahasa ini juga sudah diikrarkan
menjadi bahasa nasional ketika Sumpah Pemuda dikumandangkan tahun 1928.
Meskipun pada kenyataannya bahasa Indonesia berasal dari bahasa minoritas
yaitu bahasa Melayu, namun kekuatannya dalam mempersatukan bangsa
Indonesia sudah tidak dapat diremehkan lagi. Sebagai buktinya, dapat diambil
semangat para pejuang pada saat mengupayakan kemerdekaan Negara
Indonesia. Para pejuang dengan lantang menyuarakan semboyan “Merdeka
atau Mati!”. Semboyan ini secara serta merta membangkitkan semangat rakyat
untuk terus berjuang demi kesatuan bangsa. Hal ini mengindikasikan bahwa
kekuatan bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa yang tidak dapat
dianggap sebagai hal yang remeh.
Bahasa Indonesia mampu mengobarkan semangat persatuan dalam diri
pribadi masyarakat Indonesia. Selain dalam bentuk semboyan, bahasa
Indonesia juga berlaku pada penyusunan Undang-Undang Dasar Negara dan

7
Pancasila. Penggunaan bahasa Indonesia dalam konteks ini mampu
mempersatukan bangsa Indonesia dalam hal persamaan ideologi dan hukum.
Setiap daerah pasti mempunyai latar belakang budaya dan adat istiadat yang
berbeda. Secara otomatis, setiap daerah pasti mempunyai ideolodi dan hukum
yang berbeda satu sama lain, sesuai dengan adat istiadat yang berlaku dalam
daerah tersebut.
Saat ini masih banyak ditemukan sekelompok orang dalam daerah
tertentu yang sama sekali tidak mengetahui dan tidak dapat berbicara dalam
bahasa Indonesia. Biasanya orang- orang yang hidup di daerah pedalaman yang
masih menggunakan bahasa asli dari daerahnya. Hal ini terjadi, disebabkan
karena kurangnya perhatian pemerintah setempat untuk menjangkau daerah
tersebut. Seharusnya, pendidikan bahasa Indonesia perlu diajarkan kepada
orang-orang di daerah pedalaman walaupun sulit untuk dijangkau. Dengan
begitu bahasa Indonesia tidak kehilangan fungsinya sebagai alat pemersatu
bangsa. Selain itu sulitnya mendapat kesempatan mengenyam pendidikan bagi
masyarakat menengah bawah membuat banyak masyarakat tidak dapat menulis
maupun membaca dalam bahasa Indonesia. Hal ini membuat tingkat
kebodohan dan kemiskinan semakin meningkat. Karena akibat dari
ketidaktahuan masyarakat dalam menulis dan membaca membuatnya mudah
untuk ditipu oleh orang - orang yang tidak bertanggung jawab.
Namun, semua perbedaan tersebut dapat ditranskripkan dalam satu
ideologi yang dinamakan pancasila dan UUD 1945 dengan menggunakan
bahasa Indonesia dalam penyusunannya.
2.4. Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar
Bahasa bukan sekedar alat komunikasi, bahasa itu bersistem. Oleh karena
itu, berbahasa bukan sekedar berkomunikasi, berbahasa perlu menaati kaidah atau
aturan bahasa yang berlaku. Ungkapan “Gunakanlah Bahasa Indonesia dengan
baik dan benar.” Kita tentu sudah sering mendengar dan membaca ungkapan
tersebut. Permasalahannya adalah pengertian apa yang terbentuk ketika
mendengar ungkapan tersebut? Apakah sebenarnya ungkapan itu?

8
1. Bahasa yang baik
Penggunaan bahasa dengan baik menekankan aspek komunikatif
bahasa. Seseorang harus memperhatikan kepada siapa akan menyampaikan
bahasanya. Oleh sebab itu, unsur umur, pendidikan, agama, status sosial,
lingkungan sosial, dan sudut pandang khalayak sasarannya tidak boleh kita
abaikan. Cara seseorang berbahasa kepada anak kecil dengan cara berbahasa
kepada orang dewasa tentu berbeda. Penggunaan bahasa untuk lingkungan
yang berpendidikan tinggi dan berpendidikan rendah tentu tidak dapat
disamakan. seseorang tidak dapat menyampaikan pengertian mengenai
jembatan misalnya, dengan bahasa yang sama kepada seorang anak Sekolah
Dasar dan kepada orang dewasa. Selain umur yang berbeda, daya pemahaman
seorang anak dengan orang dewasa tentu jauh berbeda. Lebih lanjut lagi,
karena berkaitan dengan aspek komunikasi, maka unsur-unsur komunikasi
menjadi penting, yakni pengirim pesan, isi pesan, media penyampaian pesan,
dan penerima pesan. Mengirim pesan adalah orang yang akan menyampaikan
suatu gagasan kepada penerima pesan, yaitu pendengar atau pembacanya,
bergantung pada media yang digunakannya. Jika pengirim pesan menggunakan
telepon, media yang digunakan adalah media lisan. Jika menggunakan surat,
media yang digunakan adalah media tulis. Isi pesan adalah gagasan yang ingin
disampaikannya kepada penerima pesan.
2. Bahasa yang benar
Bahasa yang benar berkaitan dengan aspek kaidah, yakni peraturan
bahasa. Berkaitan dengan peraturan bahasa, ada empat hal yang harus
diperhatikan, yaitu masalah tata bahasa, pilihan kata, tanda baca, dan ejaan.
Pengetahuan atas tata bahasa dan pilihan kata, harus dimiliki dalam
penggunaan bahasa lisan dan tulis. Pengetahuan atas tanda baca dan ejaan
harus dimiliki dalam penggunaan bahasa tulis. Tanpa pengetahuan tata bahasa
yang memadai, maka seseorang akan mengalami kesulitan dalam bermain
dengan bahasa. Kriteria yang digunakan untuk melihat penggunaan bahasa
yang benar adalah kaidah bahasa. Kaidah ini meliputi aspek, tata bunyi

9
(fonologi), tata bahasa (kata dan kalimat), kosa kata (termasuk istilah), ejaan,
dan makna. Kriteria penggunaan bahasa yang baik adalah ketepatan memilih
ragam bahasa yang sesuai dengan kebutuhan komunikasi. Pemilihan ini
bertalian dengan topik yang dibicarakan, tujuan pembicaraan, orang yang
diajak berbicara atau pembaca, dan tempat pembicaraan. Selain itu, bahasa
yang baik itu bernalar, dalam arti bahwa bahasa yang kita gunakan logis dan
sesuai dengan tata nilai masyarakat.
Untuk mewujudkan fungsi bahasa Indonesia sebagai sarana ekspresi
diri, sarana komunikasi, kontrol sosial, adaptasi dan sebagai pemersatu, tentu
harus ada upaya yang harus dilakukan. Upaya-upaya tersebut harus dimulai
dari diri sendiri dengan hal-hal yang sederhana, misalnya membiasakan diri
untuk selalu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam setiap
percakapan yang disesuaikan dengan kepada siapa akan berbicara. Aktif
berpartisipasi dalam mendidik orang-orang yang belum dapat berbahasa
Indonesia baik dalam menulis, membaca maupun berbicara serta dengan
memperluas pengetahuan tata bahasa agar tidak mengalami kesulitan untuk
berbahasa.Dengan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, maka
maksud yang hendak disampaikan kepada seseorang akan semakin jelas
dimengerti oleh mereka karena bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan
yang bisa diterima dimanapun di seluruh wilayah Indonesia.

10
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Bahasa Indonesia harus lebih dahulu dikuasai secara lebih mendalam
dibandingkan dengan bahasa lainnya karena bahasa Indonesia merupakan dasar
untuk mempelajari bahasa yang lain. Peran bahasa Indonesia sangat penting demi
keberlangsungan Negara Kesatuan Republik Indoneesia (NKRI), karena Bahasa
Indonesia merupakan bahasa yang menghilangkan sekat-sekat perbedaan bahasa
daerah dengan bahasa daerah lain.
Sedangkan fungsi bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari adalah:
Sebagai alat ekspresi diri, Sebagai alat komunikasi, Sebagai kontrol sosial,
Sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial, Sebagai Pemersatu.
Penggunaan bahasa dengan baik menekankan aspek komunikatif bahasa
sedangkan bahasa yang benar berkaitan dengan aspek kaidah, yakni peraturan
bahasa. Berkaitan dengan peraturan bahasa, ada empat hal yang harus
diperhatikan, yaitu masalah tata bahasa, pilihan kata, tanda baca, dan ejaan.
3.2. Saran
Kepada kepala sekolah, diharapkan mampu menciptakan iklim sekolah
yang menekankan kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar agar
mampu diikuti dan menjadi ekosistem sekolah.
Kepada guru bahasa Indonesia diharapkan selalu mencontohkan
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar agar bisa dicontoh dan
diteladani oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Karena terdapat
peribahasa “Guru kencing berdiri, Murid Kencing Berlari”.
Kepada seluruh peserta didik dan warga sekolah, diharapkan selalu
berusaha dan terus belajar menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan bangsa dan negara karena Siswa saat ini adalah Pemimpin di Kemudian
Hari”.

11
DAFTAR PUSTAKA

Dardjowidjojo, S. 2005. Psikolinguistik; Pengantar Pemahaman Bahasa


Manusia. Jakarta. Yayasan Obor Indonesia.

Dhieni, Nurbiana dkk. 2005. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas


Terbuka.

Keraf, Gorys. 1984. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.

Walija. 1996. Bahasa Indonesia dalam Perbincangan. Jakarta: IKIP


Muhammadiyah Jakarta Press.

12

Anda mungkin juga menyukai