ARIS MUNANDAR
IRFAN MAULANA
NASRUDDIN
YULIANI
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................5
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................6
D. Manfaat Penelitian........................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................8
A. Pengertian Analisis Kesalahan Berbahasa....................................................8
B. Pengertian Tentang Kesalahan......................................................................9
C. Fungsi Analisis Kesalahan..........................................................................10
D. Kesalahan Berbahasa..................................................................................10
E. Jenis Kesalahan Berbahasa.........................................................................11
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................16
A. Tempat dan Waktu Penelitian.....................................................................16
B. Bentuk dan Strategi Penelitian....................................................................16
C. Sumber Data Data.......................................................................................16
BAB IV KESIMPULAN.......................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dzat yang Maha
Tak lupa pula penyusun sampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
turut berpartisipasi dalam proses penyusunan tugas ini, karena penulis sadar
sebagai makhluk sosial penulis tidak bisa berbuat banyak tanpa ada interaksi
dengan orang lain dan tanpa adanya bimbingan, serta rahmat dan karunia dari –
Nya.
sebagai manusia biasa yang tak mungkin luput dari salah dan lupa. Untuk itu
penulis mengharapkan koreksi dan sarannya semoga kita selalu berada dalam
lindungan-Nya.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia tidak akan melanjutkan hidup ini dengan baik dan teratur tanpa adanya
bahasa. Tanpa adanya bahasa setiap orang akan merasa kesulitan untuk
menyampaikan pendapat, gagasan, atau ide yang sedang mereka pikirkan. Bisa
dikatakan bahwa segala aktivitas yang akan dilakukan di atas muka bumi ini harus
diawali dengan bahasa. Pada hakikatnya, fungsi utama bahasa adalah sebagai alat
menyampaikan ilmu dan pengetahuan. Guru dan siswa dapat berinteraksi melalui
menyerap dan merespon apa yang telah disampaikan oleh guru. Hal itu
membaca, dan menulis. Setiap keterampilan itu erat sekali hubungannya dengan
melalui suatu urutan yang teratur. Mula-mula sejak kecil belajar menyimak bahasa
melalui peniruan yang bersifat alamiah dan langsung dalam proses komunikasi.
1
Keterampilan menulis didapatkan seseorang melalui latihan yang rutin sehingga
dan produktif. Ekspresif dalam arti bahwa dengan menulis dapat mengekspresikan
baca. Ejaan yang disempurnakan merupakan hal yang sangat penting dalam
penulisnya. Padahal pedoman (EYD), kamus, dan tata bahsa merupakan rambu-
rambu untuk menuliskan bahasa tulis baku. Ketetapan penggunaan pedoman ejaan
sejauh mana seseorang mengerti bahasa. Soal ejaan bukanlah soal yang sukar.
Sekali seseorang menguasai cara menuliskan kata atau kalimat dengan baik,
itu, tuntukan untuk memberikan perhatian terhadap cara penulisan yang benar,
denga sengaja, kita tidak akan pernah menguasainya dengan baik. Pentingnya
2
mempelajari EYD agar tidak terjadi kesalahan dalam penulisan sebuah karya
ilmiah dan tuntutan untuk mengikuti aturan yang telah ada dan yang telah
ditetapkan. Salah satu karya ilmiah yang menuntut penulisan secara benar dan
cermat adalah buku teks atau buku pelajaran. Selain itu dalam penulisan karangan
dalam pembelajaran bahasa indonesia haruslah mengikuti aturan Ejaan yang telah
ditetapkan. Kesalahan siswa dalam belajar bahasa merupakan sesuatu yang wajar
terjadi. Namun apabila kesalahan dibiarkan akan terjadi kebiasaan yang kurang
khususnya dalam bahasa tulis harus diminimalisir. Hal ini dapat dilakukan apabila
guru mengetahui kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa, dan guru pun
kompetensi dasar pembelajaran menulis yaitu menulis teks berita secara singkat,
padat, dan jelas untuk siswa SMP kelas VIII. Hal ini merupakan salah satu bentuk
menulis teks berita. Berita selalu menjadi bahan pembicaraan orang setiap hari.
mengenai kejadian atau peristiwa tertentu. Siswa SMA kelas XI IPA Samalanga
diharapkan dapat menulis teks berita dengan baik dan benar . Namun dalam
kegiatan belajar mengajar yang setiap hari dilakukan oleh pendidik dan peserta
didik bukan hal yang mustahil bagi mereka untuk membuat kesalahan. Adapun
kesalahan yang umum dalam pembelajaran adalah pada saat siswa membuat
sebuah karangan dan penggunaan kaidah bahasa indonesia yang baik dan benar
yang masih belum tepat. Karangan yang dimaksudkan di sini bisa berupa
3
karangan deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, atau persuasi. Dapat
disimpulkan bahwa penggunaan bahasa indonesi yang baik dan benar belum
baik dan benar! Ungkapan itu sudah klise sebab kita sudah sering mendengar
Akibatnya, kita pun dapat bertanya “Apakah penggunaan bahasa Indonesia yang
baik dan benar itu masih belum dicapai saat ini? Apakah penggunaan bahasa
Indonesia saat ini masih belum baik dan benar?”, analisis kesalahan berbahasa
adalah salah satu cara untuk menjawab pertanyaan tersebut. Melalui analisis
baik dan benar. Bahasa Indonesia yang baik adalah bahasa Indonesia yang
VIII, SMA kelas XI IPA Samalanga diketahui bahwa memang sering terjadi
kesalahan berbahasa indonesia dalam bahasa tulis yang dilakukan oleh siswa kelas
XI, bukan hanya kelas XI, bahkan kelas XII pun masih dijumpai kesalahan dalam
4
masih kurangnya menguasai bahasa nasional (bahasa Indonesia) merupakan faktor
benar. Selain faktor yang telah dipaparkan di atas, faktor sarana dan prasarana,
media pembelajaran serta metode pengajaran guru yang kurang tepat sehingga
penyampaiaan materi pelajaran sukar dipahami oleh siswa. Untuk itu, diperlukan
adanya upaya untuk meminimalkan kesalahan berbahasa tersebut. Hal ini baru
Pengkajian segala aspek kesalahan itulah yang disebut analisis kesalahan. Hasil
penelitian serupa pun dilakukan oleh Nurul Istinganah pada tahun 2012 dengan
Ada tiga kemungkinan penyebab seseorang dapat salah dalam berbahasa, antara
lain:
kesalahan ejaan siswa dalam menulis karangan dengan judul penelitian “Analisis
Kabupaten Bireuen.”
5
B. Rumusan Masalah
berikut ini:
Bireuen?
C. Tujuan Penelitian
Setelah merumuskan masalah maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
ini adalah:
Bireuen.
Kabupaten Bireuen.
D. Manfaat Penelitian
6
1. Manfaat Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
2. Manfaat Praktis
7
BAB II
PEMBAHASAN
pengertian yang sesempit itu, supaya lebih jelas pada bab ini juga akan sedikit
penelitian ini.
kesalahan berbahasa yang dibuat oleh siswa atau peserta didik atau pelajar asing
diberi ulasan (komentar) akhirnya hasil dari tindakan tersebut dapat diberi
8
B. Pengertian Tentang Kesalahan
Penelitian ini akan berusaha mencari kesalahan bahasa dalam karya tulis
tentang konsep kesalahan. Berikut adalah sedikit konsep atau gambaran tentang
kesalahan berbahasa. Arti kata kesalahan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
tetapi Tarigan dan Tarigan (1990:75) memberikan pengertian yang berbeda antara
kesalahan dengan kekeliruan dalam konteks bahasa. Istilah kesalahan lebih erat
Senada dengan pendapat di atas, Corder (dalam Suwandi, 1997: 19) juga
Tarigan dan Tarigan (1990: 75) memberikan pengertian bahwa kekeliruan pada
menyebabkan kekeliruan dalam pelafalan bunyi bahasa, kata, urutan kata, tekanan
kata atau kalimat, dan sebagainya. Kekeliruan dapat terjadi pada setiap tataran
linguistik, karena bersifat acak. Kekliruan dapat diperbaiki dengan lebih mawas
diri, lebih sadar atau memusatkan perhatian. Kekliruan biasanya tidak bersifat
lama.
9
C. Fungsi Analisis Kesalahan
pembelajaran. Supaya lebih jelas tentang fungsi atau kegunaan analisis kesalahan
perlu dilihat pendapat para pakar bahasa. Berikut akan dibicarakan tentang fungsi
oleh dua ahli dengan pendapat mereka masing-masing. Menurut Parera (1993: 7),
analisis kesalahan dilakukan untuk: (1) menemukan seberapa baik dan benar
pembanding. Pendapat tersebut datang dari Sidhar (dalam Tarigan dan Tarigan,
1990: 69). Analisis kesalahan antara lain berfungsi untuk: (1) menentukan urutan
penyajian butir-butir yang diajarkan dalam kelas dan buku teks, misalnya urutan
latihan berbagai butir bahan yang diajarkan, (3) merencanakan latihan dan
remedial, dan (4) memilih butir-butir bagi pengujian kemahiran siswa. Dari
pendapat kedua ahli di atas dapat ditarik kesimpulan secara garis besar bahwa
D. Kesalahan Berbahasa
menyimpang dari beberapa norma baku (norma terpilih) dari performansi bahasa
orang dewasa (Tarigan, 1990: 141). Jenis kesalahan berbahasa dapat ditinjau dari
segi penyebabnya dan dapat pula dari segi kebahasaan. xxviii Kesalahan
10
berbahasa bertalian dengan faktor pribadi pemakai bahasa dan faktor sosial
budaya. Ditinjau dari faktor kebahasaan, kesalahan berbahasa terjadi dari segi
pengertian bahwa bahasa adalah alat untuk menyampaikan pikiran dan perasaan
dari seseorang kepada orang lain. Penyampaian perasaan dan pikiran ini dapat
dinyatakan dengan tanda yang berupa bunyi atau tulisan. Keraf (2001: 2)
pikiran dan perasaan dengan suatu sistem yang mempergunakan lambang bunyi
pendukung pengertian bahasa berupa fungsi bahasa, yaitu sebagai alat: (a)
adaptasi sosial: dan (d) alat untuk mengadakan kontrol sosial. Dengan pengertian
tentang bahasa tersebut dapat diketahui bagaimana dampak yang terjadi jika
ini memberikan kesadaran bahwa bahasa harus digunakan secara benar, oleh
11
karena itu pemakainya harus berhati-hati dalam menggunakan bahasa agar
Bahasa tidak hanya memiliki satu pengertian atau satu macam saja. Penelitian ini
tidak membahas bahasa secara umum, tetapi satu bentuk bahasa berupa ragam
bahasa baku. Bahasa baku memiliki pengertian tersendiri yang xxix berbeda
dengan ragam yang lain. Menurut Chaer (1988: 4) bahasa baku adalah salah satu
ragam bahasa yang dijadikan pokok, yang dijadikan dasar ukuran atau tang
tersebut, Moeliono (1988: 12) mengemukakan bahwa ragam itulah yang dijadikan
Selanjutnya kesalahan bahasa yang ada yang akan dibahas pada penelitian
ini meliputi ejaan, diksi, dan penyusunan kalimat. Berikut ini akan diuraikan
penggunaan bahasa pada karya tulis siswa kelas XI SMA Negeri 1 Samalanga
Kabupaten Bireuen
a. Kesalahan Ejaan
bahwa ejaan adalah cara atau aturan menulis kata-kata dengan huruf menurut
disiplin ilmu bahasa. Sementara Wibowo (2002: 47) menjelaskan bahwa ejaan
bunyi bahasa, termasuk bagaimana menggunakan tanda baca. Pendapat lain dari
12
tandatanda baca, bagaimana memotong-motong suatu kata, dan bagaimana
disimpulkan bahwa ejaan adalah cara ataua aturan atau kaidah menulis kata-kata
dengan huruf disertai tanda baca untuk menggambarkan bunyi ejaan suau bahasa.
akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu: 1) Pemakaian Huruf Kapital Huruf
kapital secara umum disebut juga sebagai huruf besar. Pengertian ini tidaklah
salah, tetapi akan lebih baik digunakan istilah huruf kapital, karena istilah huruf
bukan ukuran hurufnya. Huruf besar atau huruf kapital dalam penggunaannya
(2007: 6-12). Penggunaan huruf kapital tersebut harus disesuaikan dengan aturan
sebagai berikut:
maksudnya?
dan kitab suci, termasuk kata ganti Tuhan. Misalnya: Alkitab Yang Maha
Pengasih
diikuti nama orang. Misalnya: Haji Agus Salim Sultan Hasanuddin Huruf kapital
tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan
13
keagamaan yang tidak diikuti nama orang. Misalnya: Dia baru saja diangkat
e) Huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang
atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama istansi, atau nama
Tengah Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan
pangkat yang tidak diikuti nama orang, atau nama tempat. Misalnya: Siapa
gubernur yang baru dilantik itu? Kemarin Brigadir jenderal Ahmad dilantik
Sartika Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang
digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran. Misalnya: Mesin diesel 10 volt
Bangsa Indonesia Suku Sunda Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama
nama bangsa, suku, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan.
h) Huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.
dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak
dipakai menjadi unsur nama diri. Misalnya: Berlayar ke teluk Mandi di kali Huruf
14
kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang dipakai sebagai
Indonesia, Nomor 57, Tahun 1972 Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf
pertama kata yang bukan resmi negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan,
badan, serta nama dokumen resmi. Misalnya: Menjadi sebuah republik Beberapa
badan hukum
k) Huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat nama
l) Huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna)
di dalam nam buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata seperti
di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal. Misalnya:
Bacalah majalah Bahasa dan sastra Dia adalah agen surat kabar Sinar
Pembangunan
kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan. Misalnya:
”Silakan duduk, Dik!” kata Ucok. Besok Paman akan datang. Huruf kapital tidak
dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak
15
dipakai dalam pengacuan atau penyapaan.xxxiv Misalnya: Kita harus
menghormati bapak dan ibu kita. Semua kaka dan adik saya sudah berkeluarga.
o) Huruf pertama kata ganti Anda. Sudahkah Anda tahu? Surat Anda telah
kami terima.
16
BAB III
METODE PENELITIAN
Bireuen. Waktu yang digunakan dalam penelitian dari menyusun Makalah ini
adalah selama 1 Minggu, yaitu 14 Maret 2021 sampai dengan 22 Maret 2021.
Berdasarkan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, bentuk penelitian ini
yang diperoleh dari data penelitian, yaitu karya tulis siswa kelas XI SMA Negeri 1
Menurut Yin (dalam Sutopo, 2002: 41), strategi tunggal terpancang adalah
berdasarkan tujuan dan minat peneliti sebelum terjun ke lapangan studinya. Dalam
penelitian ini, masalah telah difokuskan pada satu situasi, yaitu mengenai
berbagai kesalahan berbahasa Indonesia dalam karya tulis siswa kelas XI SMA
17
dokumen/arsip. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1. Dokumen Dokumen yang digunakan ini berupa arsip karya tulis siswa kelas
2. Informan Informan yang dipilih adalah salah satu guru bahasa Indonesia
18
BAB IV
KESIMPULAN
Indonesia dalam penulisan karya tulis siswa kelas XI SMA Negeri 1 Samalanga
seperti yang dijelaskan pada bab II maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
meliputi
(b) tanda baca (tanda titik (.), tanda koma (,), tanda titik dua (:), tanda titik dua
(;), tanda hubung (-), tanda pisah (- ), tanda penyingkat atau apostrof (‘), tanda
petik (“…”);
2. Terdapat kesalahan penggunaan diksi atau pilihan kata pada karya tulis
(b) Kesesuaian meliputi penggunaan kata baku dan penghindaran kata cakapan.
19
3. Terdapat kesalahan penggunaan kalimat pada penulisan yang dibuat
meliputi
(a) kohesi,
(c) kesejajaran.
a. Kesalahan ejaan Persentase kesalahan huruf kapital 20, 46%; tanda titik 13,
20%; tanda koma 10,56 %; tanda titik dua 1, 32 %; tanda titik koma 5, 94 %;
tanda apostrof 1, 32 %; tanda hubung 0,99 %; tanda petik 0,99 %; tanda pisahciv
garis bawah 1, 32 %.
menjadi 5 komponen, yaitu 3, 30% untuk kata denotasi; 0,99 % untuk kata
c. Kesalahan kalimat Persentase kesalahan kalimat dalam karya tulis siswa kelas
XI SMA Negeri 1 Samalanga yang ditinjau dari tiga aspek yaitu kohesi 1, 32 %;
20
(2) Sumber kesalahan yang berasal dari siswa sendiri, dan
21
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga).
Jakarta: Balai Pustaka.
Amir. 2007. Dasar-dasar Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta: LPP UNS dan UNS
Press.
Ardiana, Leo Indra dan Yonohudiono. 1998. Analisis Kesalahan Berbahasa EPNA
3302/2/2sks/modul 1-6. Jakarta: Universitas Terbuka Chaer,
Abdul. 1988. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Bhratara Karya
Aksara. Depdikbud. 2005.
Kartono, St. 2009. Menulis Tanpa Rasa Takut: Membaca Realitas dengan Kritis.
Yogyakarta: Kanisius.
22