“ HAMLET ”
KARYA WILLIAM SHAKESPEARE
DENGAN PENDEKATAN OBJEKTIF
Disusun Oleh :
RIZKY MAULANA
2021406403033
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya dan karunia-Nya saya
dapat menyelesaikan makalah dengan judul "HAMLET".
Pada kesempatan kali ini, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen mata kuliah
kajian drama yang telah membimbing saya untuk menyelesaikan makalah singkat ini. Selain
itu, saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu saya
dalam menyelesaikan makalah singkat ini
Penulis menyadari bahwa dalam menulis makalah singkat ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun diharapkan dapat membuat makalah
singkat ini menjadi lebih baik serta bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
RIZKY MAULANA
2021406403033
ii
DAFTAR ISI
COVER.................................................................................................................................................
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah...........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
A. Pengertian Drama.....................................................................................................................2
B. Bentuk Drama............................................................................................................................2
C. Pendekatan Objektif..................................................................................................................4
D. Langkah Kerja.........................................................................................................................5
E. Sinopsis Naskah Drama..........................................................................................................7
F. Analisis Pendekatan Objektif...............................................................................................8
1. Tema.....................................................................................................................................8
2. Latar.....................................................................................................................................8
3. Alur.......................................................................................................................................8
4. Penokohan............................................................................................................................8
5. Amanat.................................................................................................................................9
BAB III...............................................................................................................................................10
PENUTUP..........................................................................................................................................10
A. Kesimpulan.............................................................................................................................10
B. Saran.......................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
iii
Kata ‘drama’ berasal dari kata Greek (bahasa yunani) ‘dralen’ yang diturunkan dari
kata ‘draomai’yang semula berarti berbuat, bertindk, dan beraksi (to do, to act). Dalam
perkembangan selanjutnya, kata ‘drama’ mengandung arti kejadian, risalah, dan karangan.
Drama adalah sebuah genre sastra yang menampilkan dialog atau cakapan di antara
tokoh-tokoh yang ada. Selain itu, lazimnya sebuah karya drama juga memperlihatkan adanya
semacam petunjuk pemanggungan yang akan memberikangambaran tentang suasana, lokasi,
atau apa yang dilakukan oleh tokoh. Drama bisa diwujudkan dengan berbagai media: di atas
panggung, film, dan atau televisi. Drama juga terkadang dikombinasikan dengan musik dan
tarian, sebagaimana sebuah opera. Drama merupakan jenis karya sastra yang kompleks,
karena dalam setiap pementasan drama disuguhkan berbagai jenis keterampilan dan
implementasi sebuah makna kehidupan manusia.
B. Rumusan Masalah
1) Apa itu drama?
2) Apa itu bentuk drama ?
3) Apa definisi pendekatan objektif?
4) Bagaimana langkah kerja pendekatan objektif?
5) Bagaimana analisis pendekatan objektif dari naskah drama “Hamlet” karya William
Shakespeare?
C. Tujuan Penulisan
1) Dapat mengetahui penegertian drama
2) Dapat menegetahui bentuk drama
3) Dapat mengetahui definisi dari pendekatan objektif
4) Dapat mengetahui langkah kerja pendekatan objektif
5) Dapat mengetahui bagaimana analisis pendekatan objektif dari naskah drama Hamlet
karya William Shakespeare
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Drama
Kata drama berasal dari bahasa Yunani yang berarti action dalam bahasa Inggeris, dan
gerak dalam bahasa Indonesia.dapat diartikan drama sebagai bentuk seni action, percakapan
iv
atau dialog.
Menurut Ferdinan Brunetiere dan Balthazar Verhagen, drama adalah kesenian yang
melukiskan sifat dan sikap manusia dan harus melahirkan kehendak manusia dengan action
dan perilaku. Sedangkan menurut Moulton, darama adalah hidup yang dilukiskan dengan
gerak, drama adalah menyaksikan kehidupan manusia yang diekspresikan secara langsung.
Drama dapat didefenisikan sebagai berikut:
a) Drama berarti perbuatan, tindakan. BerasaldaribahasaYunani “draomai" yang
berartiberbuat, berlaku, bertindakdansebagainya.
b) Drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak.
c) Konflik dari sifat manusia merupakan sumber pokok drama.
B. Bentuk Drama
a. Drama Tradisional
1. Tidak memakai naskah karena mayoritas pelaku telah hapal dengan cerita.
4. Cerita bersumber dari cerita rakyat atau cerita asing yang klasik.
5. Tata arias dan busana bersifat spesifik.
6. Musik yang dipakai adalah musik tradisional-lokal.
b. Drama Modern
Drama modern merupakan perkembangan drama selanjutnya yang muli
memakai naskah. Cirri-ciri drama modern adalah:
v
1. Memakai naskah, dialog-dialog para pelaku telah diatur sepenuhnya dalam
naskah drama.
C. Pendekatan Objektif
Pendekatan Objektif merupakan suatu pendekatan yang hanya menyelidiki
karya sastra itu sendiri tanpa menghubungkan dengan hal-hal di luar karya
sastra.
Hakikat karya sastra adalah perpaduan antara hasil imajinasi seorang
sastrawan dengan kehidupan secara faktual. Hasil rekaan manusia itu lebih
tinggi nilainya dari kenyataan, karena sastrawan tidak begitu saja meniru atau
vi
meneladani kenyataan. Oleh karena itu, dalam memahami karya sastra
hendaknya pembaca mengenal berbagai macam teori, yang salah satunya
berupa teori objektif yang akan kita bahas di bawah ini.
1. Ciri-ciri yang terdapat dalam teori objektif adalah:
Teori objektif memandang karya sastra sebagai sesuatu yang
berdiri sendiri.
Menghubungkan konsep-konsep kebahasaan (linguistik) dalam
mengkaji suatu karya sastra.
2. Pendekatan yang dilihat dari eksistensi sastra itu sendiri
berdasarkan konvensi sastra yang berlaku.
3. Penilaian yang diberikan dilihat dari sejauh mana kekuatan atau
nilai karya sastra tersebut berdasarkan kaharmonisan semua unsur-
unsur pembentuknya.
4. Struktur tidak hanya hadir melalui kata dan bahasa, melainkan
dapat dikaji berdasarkan unsur-unsur pembentuknya seperti tema,
plot, karakter, setting, point of view.
5. Untuk mengetahui keseluruhan makna dalam karya sastra, maka
unsur-unsur pembentuknya harus dihubungkan satu sama lain.
vii
membawa manusia pada. Penenuan-penemuan bam, yang pada gilirannya akan
memberikan masukan terhadap perkembangan strukturalisme itu sendiri.
D. Langkah Kerja
6. Unsur penokohan tidak berdiri sendiri tetapi ia saling berhubungan dengan unsure
lain. motif, latar, ruang dengan memanfaatkan kelebihan dan kekurangan bahasa
tulisan sebagai medium teks drama.
Perbedaan watak tokoh akibat tuntutan peran tokoh yang Beberapa prinsip dalam
penganalisisan latar dan ruang drama adalah sebagai berikut:
1. Latar mencakup informasi tentang suasana, tempat tampak dn waktu.
ix
2. Fungsi latar adalah memperjelas unsure penokohan dan alur.
3. pelukisan latar dan ruang dalam drama dapat saja sama dengan realitas objektif.
4. Latar dan ruang drama dapat saja berbentuk abstrak.
5. Unsur latar dan ruang terkait langsung dengan unsure penokohan, peristiwa dan
motif juga cenderung bersifat abstrak.
Setelah ini, Claudius mengirim Hamlet ke Inggris untuk belajar di sana, walaupun
tujuan sebenarnya adalah untuk mengusir Hamlet dari Denmark. Ia dan sahabat
karibnya Horatio kemudian kabur dari kapal yang membawanya ke Inggris dan
kembali ke Denmark. Di sana Hamlet tidak sengaja melihat prosesi pemakaman
Ophelia dan karena sedihnya ia loncat masuk ke dalam liang kubur Ophelia.
Laertes yang melihat hal ini menjadi marah dan ingin membalas kematian
ayahnya.Ia pun menantang Hamlet untuk duel pedang.
Sebelum duel, pedang Laertes telah diberi racun oleh Claudius.Selain itu anggur
x
Hamlet pun diracun.Pada kedua putaran pertama, Hamlet menang melawan Laertes
dan Gertrude meminum anggur Hamlet untuk memberi semangat.Di putaran
selanjutnya Hamlet terluka dengan pedang Laertes. Namun ia kemudian bertukar
pedang dan berhasil melukai Laertes juga. Sebelum mati karena racun, Laertes
mengaku telah bersekongkol dengan Claudius.Hamlet pun membunuh Claudius.
Akhirnya baik Gertrude maupun Hamlet sendiri juga tewas karena racun yang
sama.
1. Tema
Seorang raja yang meninggal dengan misterius, lalu jandanya menikah dengan
saudaranya.
2. Latar
a) latar waktu : ratusan tahun yang lalu
b) latar tempat : Denmark
3. Alur
Alur drama ini adalah alur maju atau linear yang berlangsung secara kontinyu dan
memuncak.
4. Tokoh
Hamlet, Pangeran dari Denmark
Raja Claudius, paman Hamlet
Ratu Gertrude, ibu Hamlet
Horatio, teman Hamlet
Polonius, penasihat utama raja
Ophelia, putri Polonius
Laertes, putra Polonius
xi
5. Amanat
Hendaknya kita tidak melakukan suatu perbuatan yang curang dan jahat sehingga
merugikan orang lain.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hamlet adalah sandiwara tragedi karya William Shakespeare yang ditulis
sekitar tahun 1599-1601.Drama ini adalah salah satu tragedi Shakespeare yang
terkenal.Terjemahan ke dalam bahasa Indonesianya berjudul Hamlet,
PangeranDenmark dan dilakukan oleh Trisno Sumardjo. Tragedi ini menceritakan
tentang seorang raja yang meninggal dengan misterius, jandanya lalu menikah dengan
saudaranya. Arwah sang raja menghantui istana kerajaan. Ia ingin anaknya, Hamlet,
untuk membalas dendam. Pangeran Hamlet yang berjiwa sensitif bersumpah untuk
membalas dendam dengan segala cara yang akhirnya harus dibayar denganmahal
B. Saran
Di dalam menyusun makalah ini, penulis tentu masih banyak kekurangan. Dan
penulis berharap pembaca dapat mengambil sesuatu yang positif dan bermanfaat dari
pembahasan naskah drama berjudul “Hamlet” ini. Untuk itu dibutuhkan saran dan kritik yang
membangun dari para pembaca maupun peneliti yang lain. Untuk kedepannya, diharapkan
xii
muncul peneliti lain yang dapat menganalisis naskah ini dengan gaya dan pendekatan yang
lebih mendalam dan mutakhir lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Satoto, soediro. 2016. Analisis Drama dan Teater. Yogyakarta : Penerbit Ombak
http://warmayy.blogspot.co.id/2013/07/pendekatan-dalam-pengkajian-sastra-m-h.html
http://andiriaseyo.blogspot.co.id/2015/02/teori-abrams.html
xiii