Anda di halaman 1dari 12

Tugas Teori Sastra

Nama : Muhammad Shobirn

NIM : 1905076017

Kelas : A PBI 2019

LATIHAN 1

1. Jelaskan hubungan ilmu sastra, teori sastra, dan seni sastra!

Jawab : Pada hakikatnya, teori sastra membahas secara rinci aspek-aspek yang terdapat di dalam
karya sastra, baik konvensi bahasa yang meliputi makna, gaya, struktur, pilihan kata, maupun
konvensi sastra yang meliputi tema, tokoh, penokohan, alur, latar, dan lainnya yang membangun
keutuhan sebuah karya sastra. Di sisi lain, seni sastra adalah merupakan ilmu sastra yang
mengkaji, menelaah, mengulas, memberi pertimbangan, serta memberikan penilaian tentang
keunggulan dan kelemahan atau kekurangan dari sebuah karya sastra. Sasaran kerja dari seorang
kritikus sastra adalah penulis karya sastra dan sekaligus pembaca karya sastra. Untuk
memberikan pertimbangan atas karya sastra, seorang kritikus bekerja sesuai dengan konvesi
bahasa dan konvensi sastra yang melingkupi karya sastra. Demikian juga terjadi hubungan
antara teori sastra dengan ilmu sastra. Ilmu sastra adalah bagian yang mempelajari
perkembangan sastra dari waktu ke waktu, periode ke periode, sebagai bagian dari pemahaman
terhadap budaya bangsa. Perkembangan ilmu sastra suatu bangsa, suatu daerah, suatu
kebudayaan, diperoleh dari penilitian karya sastra yang dihasilkan para peneliti sastra yang
dihasilkan para peneliti sastra yang menunjukkan terjadinya perbedaan-perbedaan atau
persamaan-persamaan karya sastra pada periode-periode tertentu. Secara keseluruhan dalam
pengkajian karya sastra, antar teori sastra, ilmu sastra dan seni sastra terjalin keterkaitan.

2. Terangkan sastra dalam arti luas dan sastra dalam arti sempit (sastra imajinatif)!

Jawab : Sastra dalam arti luas adalah segala bentuk tulisan seperti jadwal, katalog, buku teks,
brosur perjalanan, dsb. Buku petunjuk bentuk sastra secara umum. Mahasiswa kedokteran akan
belajar sastra tentang kesehatan dan pembedahan. Dalam arti luas data tentang hasil
pertandingan sepakbola atau iklan sabun juga merupakan sastra sama dengan dialog Plato, novel
Charles Dickens, puisi Amiri Baraka, dan cerpen Helvy Tiana Rosa.
Sastra dalam arti sempit adalah segala tulisan yang mengungkapkan gagasan, emosi,
perasaan, dan perilaku dalam kehidupan.

3. Bagaiman bahasa dalam sastra?

Jawab : Bahasa dalam sastra merupakan unsur yang penting untuk menempatkan kode-kode
bahasa sastra dalam rangkaian wacana yang utuh. Pada gilirannya, kode terdapat ruang
kontekstual tafsirannya.
Bahasa dalam sastra seharusnya ditempuh untuk mengantarkan kode-kode bahasa
sastra yang tersembunyi agar tidak tunabaca. Piranti-piranti lunak bahasa, setidaknya seperti
kata, kalimat, paragraf, dan wacana seharusnya dibangun secara utuh-inheren. Pada gilirannya,
pembacaan dan keterbacaan karya sastra akan mudah diperoleh secara sangkil mangkus. Asa
yang tetap terjaga, bahasa sastra dengan kodenya tersusun rapi melalui bahasa dalam sastra.

4. Sebutkan dan jelaskan 4 manfaat bagi peminat sastra!

Jawab :
a. Menambah pengalaman atau pengetahuan
Membaca adalah kegiatan untuk mendapatkan sebuah informasi sehingga dengan membaca
kita dapat memperoleh informasi pengalaman atau keadaan suatu karya sastra yang kit abaca.
Pesan-pesan moral yang baik yang sering disampaikan oleh para penulis pada karya sastra
yang diciptakannya melalui kata-kata atau media tulis kepada para pembacanya.

b. Meningkatkan kemampuan analisis


Hasil dari sebuah karya sastra yang biasa memiliki alur yang unik yang sering memberikan
teka-teki kepada para pembacanya sehingga para pembaca akan selalu bertanya dan mencari
tahu hal-hal yang tersembunyi dalam karya sastra hal ini sangat mempengaruhi daya analisa
seorang pembaca terhadap karya sastra.

c. Meningkatkan insting dan intelegensi


Kehidupan dan pola yang ada pada sebuah karya sastra akan mempengaruhi naluri
kehidupan kita sebelumnya mungkin belum tumbuh pada diri kita atau masih belum tumbuh
terangsang naluri yang kita miliki. Alur yang penuh dengan teka-teki akan meningkatkan
kecerdasan untuk menyesuaikan sebuah masalah yang ada pada kehidupan sebuah karya
sastra yang kita implementasikan pada kehidupan nyata kita yang tentunya akan
menumbuhkan rasa naluri atau insting kita yang pada hakekatnya juga meningkatkan
kecerdasan atau intelegensi kita.

d. Mempengaruhi pola pikir


Nilai-nilai yang kita dapatkan ketika membaca sebuah karya sastra dari semua problema
yang ada pada karya sastra akan membawa kita kepada perasaan yang lebih dewasa dan
sensitif terhadap sebuah masalah dan bagaimana menyikapinya. Tentu hal ini sangat baik
dan mempengaruhi kehidupan nyata kita terhadap sebuah masalah yang kita hadapi atau
problema kehidupan sehari-hari.

5. Bagaimana penyair Sutardji C. Bachri dalam membangun keestetikan bahasa puisi Pahlawan
Tak Dikenal?

Jawab : Penyair perlu memperhatikan beberapa hal yang dapat membangun keestetikaan dalam
puisi agar para pembaca dapat merasakan emosi yang terdapat di dalam puisi tersebut, hal
tersebut diantaranya adalah rasional, bentuk pilihan kata, diksi, gaya bahasa, dan rima.

6. Apa guna teori sastra dalam penelitian sastra?

Jawab : Menurut ahli, fungsi utama dari teori sastra dalam penelitian sastra adalah sebagai
perkembangan ilmu sastra itu sendiri dan kesusastraan, menunjukkan keindahan yang terdapat
dalam suatau karya sastra juga nilai-nilai yang terkandung, mengetahui kekurangan juga
kelemahan dan kelebihan suatu karya sastra

7. Apakah persamaan dan perbedaan seni sastra dengan seni yang lain?

Jawab : Persamaan seni sastra dengan seni lain adalah bahwa sama-sama mengandung unsur
keindahan dan dapat mempengaruhi perasaan atau pemikiran orang lain dan sedangkan
perbedaan antara seni sastra dengan seni lain yaitu sastra adalah sebuah karya yang dibuat
dalam bentuk tulisan sedangkan seni lain berbentuk terapan atau juga hiasan.

8. Keindahan dalam seni sastra yang menyangkut dua hal yaitu bentuk dan isi. Bagaimana
hubungan antara keduanya dalam soal keindahan itu?

Jawab : Isi dan bentuk sangat mempengaruhi keindahan suatu karya sastra dan bahkan termasuk
unsur dari sebuah karya sastra itu sendiri, hubungan antara keduanya sangat berkaitan dan
bahkan tidak dapat dipisahkan karena saling berhubungan satu sama lain untuk mempengaruhi
keindahan dalam sebuah karya sastra.

LATIHAN 2

1. Apa funsi teks menurut Jacobson? Jelaskanlah bagaimana tindak komunikasinya?

Jawab : Menuru Jacobson teks berfungsi sebagai pesan dalam situasi komunikasi. Tindak
komunikasi ditentukan oleh lima faktor:

a. Pemancar pesan dan penerima pesan


b. Pesan, sejumlah tanda yang menunjukkan makna-makna seperti pikiran, perasaan, ide-
ide yang disampaikan
c. Konteks, keterkaitan suatu pesan dengan suatu kenyataan. Kontek merupakan kenyataan
yang diacu oleh pesan. Walau demikian kejadian-kejadian demikian fantastik dalam
dongeng (tidak ada dalam kenyataan). Unsur-unsurnya tetap berkaitan dengan
pengertian kita tentang kenyataan. Jadi pesan dapat dimengerti ditempatkan dalam
konteks.
d. Kode, perwujudan dari pesan. Tanda-tanda (lambang) yang bersistem (punya kaidah
kaidah sebagai dasar/alasan mengapa tanda menunjukkan isi pesan). Kode ada dua
macam yaitu kode primer berupa bahasa dank ode sekunder seperti struktur cerita,
bentuk matrik, prinsip memberi ciri jenis.
e. Saluran, media yang menyalurkan pesan. Dalam sastra ialah bahasa.
2. Jenis teks bagaiman yang berkaitan dengan sastra (menurut Luxemburg)? Tergolong teks apa
teks puisi itu?

Jawab : Luxemburg membagi teks atas tiga jenis yaitu:


a. Teks acuan yaitu teks yang mengacu pada suatu konteks (dunia nyata atau yang mungkin
ada).
Teks ini terdiri atas tiga macam:
1. Teks informatif, menyatakan kenyataan faktual
2. Teks diskursif, berisi fakta bernalar seperti uraian ilmiah.
3. Teks intruksi, teks berisi pengajaran supaya keterampilan tersebar luas.
b. Teks ekspresif, teks yang mengungkapkan perasaan, pertimbangan, pengalaman batin.
Misalnya cerita fiksi dan puisi lirik.
c. Teks persuasif, teks yang berfungsi mempengaruhi pendapat dan perasaan. Misalnya
iklan dan resensi.

3. Berikan penjelasan sastra termasuk dalam semiotik (semiologi)!

Jawab : Semiotik adalah teori tentang tanda, ada pula yang mengatakan bahwa ini adalah teori
tentang gaya bahasa. A. Teew (1984: 6) mendefinisikan semiotic adalah tanda sebagi tindakan
komunikasi dan kemudian disempurnakan menjadi model sastra yang
mempertanggungjawabkan semua faktor dan aspek hakiki, untuk pemahaman gejala susastra
sebagai alat komunikasi yang khas dalam masyarakat.
Karya sastra merupakan gejala konsumsi yang berkaitan dengan pengarang, wujud
sastra sebagi sistem tanda, dan pembaca. Kemudian salah satu bentuk penggunaan sistem tanda
yang memiliki struktur dalam tata tingkat tertentu dan fakta yang harus direkrontruksikan
pembaca sejalan dengan dunia pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya.

4. Apakah sistem sastra itu dan apa saja ruang lingkupnya?

Jawab : Sistem sastra yang patut diketahui agar dapat melakukan penafsiran dalam rangka
memproduksi makna menurut Fananie (2000: 23-62) adalah konvensi bahasa, konvensi sastra,
dan aliran sastra. Selain tiga hal itu, A. Teew (1984: 95-119) menambahkan konvensi budaya,
jenis/genre sastra, dan teks sastra sebagai sistem sastra. Sejalan dengan A. Teew dan Fananie di
atas, Pradopo (2002: 47-63) menambahkan kerangka kesejahteraan, hubungan intertekstual
sebagai salah satu sistem sastra yang perlu mendapat perhatian apabila akan menafsirkan karya
sastra dengan kerangka semiotik.

5. Bagaimana ciri-ciri teks sastra menurut Luxemburg?

Jawab : Menurut Jan Van Luxemburg (1984: 86-89) sebuah teks mempunyai ciri-ciri:
a. Pragmatik, menyangkut perbuatan, ungkapan bahasa, pembicaraan dalam konteks sosial
tertentu dalam satu kesatuan.
b. Sintaksis, unsur-unsur bahasa yang memperlihatkan suatu pertautan.
c. Semantik, merupakan terra yang berfungsi merumuskan makna simbolik unsur-unsur
bahasa teks. Tema bisa eksplisit dan implicit.

6. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang isi teks sastra!

Jawab : Karya-karya sastra yang diciptakan sastrawan berjudul sebuah teks. Yang dimaksud
dengan teks ialah ungkapan bahasa yang menurut isi, sintaksis dan pragmatiknya merupakan
suatu kesatuan.

7. Bagaimana perbedaan antara pemakaian bahasa dalam sastra dan bukan sastra?

Jawab : Bahasa dalam sastra dapat dinikmati oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan saja. Mulai
dari isinya, penyampaiannya, sampai pada aspek-aspek keindahan yang lain, serta bermanfaat
bagi siapa saja yang mendengarkan, memahami, atau membaca suatu sastra yang saat ini dapat
dengan mudah ditemukan di mana pun. Sedangkan, nonsastra atau karya ilmiah merupaka
sesuatu yang berdasarkan fakta dan bersifat objektif. Sudah jelas bahwa karya ilmiah itu
merupakan hal yang berdasarkan fakta-fakta yang diambil dari ilmu pengetahuan serta
fenomena-fenomena yang ada di sekeliling kita sehingga bahasa yang terdapat dalam karya
ilmiah adalah bahasa-bahasa ilmiah yang terkadang susah untuk dipahami, bahkan kita
terkadang atau sering memerlukan kamus untuk mencari arti dari kata tersebut.

8. Karya sastra senantiasa terikat oleh sistem bahasa, sistem budaya, dan sistem sastra itu sendiri,
jelaskan maksud pernyataan tersebut!

Jawab : Seperti yang terdapat di dalam penelitian sastra, unsur-unsur tersebut sangatlah
berkaitan dengan sebuah karya sastra karena tanpa unsur-unsur tersebut sebuah karya sastra
tidak akan mengalami perkembangan keindahan seperti saat ini.

9. Bagaimana perbedaan antara pemakaian bahasa dalam komunikasi objektif dengan pemakaian
bahasa dalam komunikasi subjektif?

Jawab : Menurut komunikasi objektif, pemakaian bahasa adalah sesuatu yang bersifat fisik dan
kongkret, dan merupakan sebuah struktur dengan batas-batas yang pasti, sesuat yang stabil.
Sedangkan menurut komunikasi subjektif, memandang pemakaian bahasa adalah sebagai
kegiatan yang dilakukan orang-orang, terdiri dari ucapan-ucapan, interaksi, dan transaksi yang
melibatkan orang-orang.

10. Mengapa bahasa dalam karya sastra atau karangan yang bersifat sastra lebih hidup dan segar
bila dibaca daripada bahasa karangan ilmiah?

Jawab : Karena bahasa dalam karya sastra menuntut kita untuk memikirkan makna dari majas-
majas yang disampaikan pada sebuah karya sastra dan yang membuat sebuah karya sastra
menjadi lebih hidup dan segar saat dibaca adalah karena bahasa-bahasa yang disampaikan dapat
membuat pembaca menjadi terbawa emosional, baik itu sedih, senang, bahkan marah.
Sedangkan bahasa yang dipakai dalam karangan ilmiah adalah bahasa-bahasa ilmiah yang sulit
untuk dipahami oleh pembaca awam.

LATIHAN 3

1. Jelaskan perbedaan prosa fisik dan prosa nonfisik!

Jawab : Prosa fiksi adalah karya sastra yang bersifat fiksi atau imajinatif (tidak nyata) dan
sedangkan prosa nonfiksi merupakan prosa nyata (diambil dari kisah nyata).

2. Samakah gaya bercerita dan gaya bahasa? Jelaskan dengan contoh!

Jawab : Gaya bercerita dan gaya bahasa adalah sama karena sama-sama bertujuan untuk
mempengaruh pembaca atau pendengar untuk mendapatkan respon yang diinginkan oleh
seorang sastrawan dan juga untuk memberikan kesan terbaik pada sebuah karya. Contohnya
adalah Pensil itu menari-nari di atas kertas untuk menghasilkan gambar yang begitu indah.

3. Siapakah tokoh-tokoh protagonis dan antagonis dalam novel? Tujukkan tokoh tsb dalam sebuah
novel yang anda baca dan bagaimana karakter tokoh tsb?

Jawab : Tokoh-toko protagonis yang terdapat pada komik Death Note antara lain adalah L
Lawliet yang memiliki intuisi yang akurat sebagai seorang detektif dan punya kecurigaan besar
pada Light Yagami yang ia tuduh sebagai Kira atau pembunuh berantai, Near si penerus dari L
Lawliet yang gagal dan terbunuh saat akan mengungkapkan identitas asli kira, dan Mello adalah
seorang yang selalu ingin bersaing dengan Near karena ia iri dengan Near karena ditunjuk
sebagai penerus L. Kemudian tokoh-tokoh antagonisnya antara lain adalah Light Yagami
seorang pembunuh berantai yang punya ide-ide cemerlang untuk berhasil mengelak dalam
usaha pengungkapan identitas asli dirinya, lalu Misa Amane adalah pacar dari Light Yagami
dan menjadi tangan kanannya dalam menjalankan misinya untuk mengubah dunia dengan cara
membunuh berantai para kriminal, dan yang terakhir adalah Mikami Teru si tangan kirinya
Light Yagami dan karena kelengahannyalah Near berhasil mengungkapkan identitas asli dari
Kira yang telah diperkirakan oleh L Lawliet adalah Light Yagami.

4. Terangkan tema novel Salah Asuhan dan bagaimana amanat pengarangnya?

Jawab : Tema yang diangkat dalam novel ini adalah ketidakbanggaan sebagai masyarakat bumi
putera. Sehingga tokoh mengidentifikasikan dirinya selayaknya orang Belanda. Kemudian ada
beberapa amanat yang dapat diambil dari isi cerita novel ini, yaitu:
a. Kita harus mampu menghormati budaya orang lain atau bangsa lain.
b. Kita harus membatasi diri dalam bergaul, janganlah kita lupa daratan dan terbawa arus.
c. Jangan sampai kita juga mengikuti budaya asing dan melupakan budaya sendiri.
d. Segala sesuatu yang kita lakukan dan kita jalani menggunakan kekerasan dan emosional,
maka kehancuran dan kegagalan yang kita dapatkan.
e. Janganlah durhaka pada orang tua.

5. Buatlah struktur alur menurut S. Tasrif berdasarkan yang anda baca!

Jawab : Menurut S. Tasrif struktur alur terdiri atas:


a. Situation, pengarang mulai melukiskan suatu keadaan.
b. Generating Circumstances, peristiwa yang bersangkutan paut mulai bergerak.
c. Rising Action, keadaan mulai memuncak.
d. Climax, peristiwa-peristiwa mencapai puncaknya.
e. Denouement, pemecahan persoalan-persoalan dari sebuah peristiwa.

6. Apa sajakah yang tergolong karya sastra prosa?

Jawab : Yang termasuk karya sastra prosa dibedakan menjadi dua jenis yaitu prosan nonsastra
dan prosa sastra. Beberapa prosa nonsastra antara lain adalah:
a. Karangan ilmiah
b. Karangan ilmiah populer
c. Features (cerita-cerita)
Kemudian ada beberapa prosa sastra yang dibagi lagi menjadi dua, yaitu
a. Prosa Fiksi
1. Dongeng
2. Hikayat
3. Roman
4. Novel dan Novellet
5. Kisah dan Lukisan
6. Cerpen
7. Prosa lirik
b. Prosa Nonfiksi
a. Esai
b. Kritik
c. Studi
d. Biografi dan Otobiografi
e. Sejarah, Tambo, dan Babad

7. Mengapa kritik dan esai juga tergolong karya sastra?

Jawab : Kritik adalah kecaman atau tanggapan yang disertai pertimbangan baik dan buruk
terhadap suatau hasil karya dalam hal ini adalah karya sastra, itulah yang menjadikan kritik
sebagai salah satu dari golongan karya sastra karena berfungsi untuk menjadikan sastra menjadi
lebih baik lagi kedepannya. Kemudian esai adalah karangan prosa yang membahas suatu
masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi pengarang, dari pengertian esai ini dapat
menjadikan esai sebagai salah satu dari golongan karya sastra karena dapat membahas kara
sastra lain dan menilainya dari sudut pandang pengarang agar karya sastra tersebut menjadi
berkembang lebih baik lagi kedepannya.

LATIHAN 4

1. Apakah perbedaan prosa nonsastra dan prosa sastra? Sebutkan contoh-contohnya!

Jawab : Prosa sastra memiliki sifat subjektif, karena sastra adalah cerminan realitas kehidupan,
maka sastra sangatlah dipengaruhi oleh sikap pengarang. Contohnya ialah dongeng, novel,
roman, hikayat, dll. Sedangkan, prosa nonsastra merupakan sesuatu yang berdasarkan fakta dan
bersifat objektif. Contohnya ialah biografi, kritik, esai, sejarah, dll.

2. Terangkan bahwa dongeng itu bersifat universal dan terdapat persamaan cerita dengan dalam
kebudayaan beberapa bangsa!

Jawab : Dongeng dapat bersifat universal karena banyak orang-orang yang menceritakan dan
bahkan ada yang mempercayainya, kemudian ini juga berhubungan dengan kebudayaan
masyarakat contohnya seperti cerita Nyi Roro Kidul.

3. Jelaskan fungsi berbagai dongeng dalam kehidupan masyarakat kemudian ceritakan salah satu
contoh dari legenda, mite, sage, dan fabel yang anda ketahui!

Jawab : Fungsi dongeng adalah sebagai hiburan atau sarana pendidikan, dapat mewariskan nilai-
nilai moral yang baik, protes sosial, sebagai proyeksi keinginan terpendam, menghilangkan
stress, dan bahkan dapat mendekatkan anak dengan orang tuanya.
Contoh legenda adalah cerita Malin Kundang yang durhaka pada ibunya dan kemudian
dikutuk menjadi batu, kemudian contoh dari Mite adalah cerita dari Nyi Roro Kidul yang
menjaga Laut Selatan, dan contoh fable adalah cerita si kancil yang cerdik.

4. Mengapa di Indonesia dikenal istilah roman? Samakah pengertian antara roman dengan novel?
Mengapa pula ada novel pop dan novel literer?

Jawab : Karena roman adalah salah satu bentuk sastra yang menjadi ciri khas kesusasteraan
Indonesia bahkan sebelum perang. Roman dengan novel itu berbeda karena novel adalah
karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang
di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Sedangkan Roman adalah
karangan prosa yang melukiskan perbuatan pelakunya menurut watak da nisi jiwa masing-
masing. Roman merupakan suatu karya sastra dengan narasi prosa panjang yang juga terkait erat
dengan novel.
5. Adakah perbedaan antara cerpen dan kisah/lukisan? Jelaskan dengan contoh-contoh!

Jawab : Cerpen adalah prosa yang berisi kisah rekaan (bisa juga diambil dari kisah nyata) yang
hanya berfokus pada satu konflik utama saja. Kisah di dalam cerpen melibatkan tokoh yang
terbatas dan juga alur yang sederhana. Sedangkan kisah kejadiannya yang ada di dalam kisah
cenderung lebih ke pada kenyataan atau terjadi di dunia nyata.

6. Sebutkan unsur sebuah roman atau cerpen lalu jelaskan masing-masing unsur tersebut!

Jawab : Ada dua unsur cerpen yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur
pembangun cerpen yang berasal dari dalam cerpen itu sendiri. Jika diibaratkan sebuah bangunan,
maka unsur intrinsik adalah komponen-komponen bangunan tersebut. Unsur intrinsik cerpen
terdiri dari tema, tokoh, penokohan, alur, latar, gaya bahasa, sudut pandang, dan amanat.
Kemudian ada unsur ekstrinsik, unsur-unsur cerpen yang berasal dari luar karya sastra. Akan
tetapi, secara tidak langsung unsur ini mempengaruhi proses pembuatan suatu cerpen. Unsur
ekstrinsik cerpen antara lai ialah latar belakang masyarakat dan penulis, serta nilai yang
terkandung di dalam cerpen tersebut.

7. Apakah cerpen dan novel absurd itu? Berilah contoh-contoh ceritanya! Apakah bedanya dengan
cerita konvensional?

Jawab : Fiksi absurd adalah sebuah genre narasi fiksi (narasi sastra), dalam bentuk novel, naskah
drama, puisi, atau film, yang berfokus pada pengalaman karakter yang gagal menemukan
kegunaan hidup yang inheren, seringkali direprentasikan dengan berbagai aksi dan peristiwa
yang pada akhirnya tidak bermakna, yang mempertanyakan keyakinan terhadap konsep-konsep
eksistensial tertentu seperti kebenaran atau nilai. Contoh dari cerpen absurd adalah cerpen karya
Maggie Tiojakin yang berjudul Selama Kita Tersesat di Luar Angkasa. Cerpen absurd berbeda
dengan cerita konvensional karena konvensional sendiri adalah cerita yang didasarkan akan
kesepakatan dari beberapa pihak dan bisa masuk akal dan bisa tidak sedangkan cerpen absurd
adalah karya fiksi yang ceritanya tidak masuk akal.

8. Mengapa puisi epik disebut bersifat objektif? Jelaskan perbedaan pengertian objektif dalam
puisi epik dengan pengertian objektif dalam karya ilmiah!

Jawab : Bersifat objektif karena dalam puisi epik menggambarkan atau menceritakan pahlawan
yang membuat puisi tersebut menjadi epik baik yang legenda atau bahkan sejarah. Sifat objektif
puisi epik dengan sifat objektif dalam karya ilmiah itu berbeda karena dalam puisi epik bisa saja
isinya berdasarkan dari legenda atau kisah-kisah yang belum jelas kebenarannya dan sedangkan
sifat objektif yang terdapat di dalam karya ilmiah haruslah disusun sesui fakta atau bukti yang
jelas (kenyataan).
9. Jelaskan yang dimaksud dengan epos dalam sastra klasik dan berikan contohnya!

Jawab : Epos umumnya berisi kisah-kisah yang berskala besar dan diceritakan dalam beberapa
episode. Kisah-kisah itu umumnya berpusat pada tokoh-tokoh yang dihadapkan pada tugas-
tugas mahapentung bagi semesta (menegakkan kebajikan dan melawan angkaramurka) atau
kebangsaan (menyelamatkan bangsa atau Negara dari kehancuran). Contoh epos yang paling
jelas dan dikenal cukup luas di Indonesia, terutama di tanah Jawa adalah Ramayana dan
Mahabharata.

10. Karya sastra mencerminkan kehidupan masyarakat pendukungnya. Jelaskan pernyaan tersebut!

Jawab : Karya sastra mencerminkan kehidupan masyarakat karena karya sastra dibuat
berdasarkan apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan pengarang dalam pembuatan sebuah
karya sastra di masyarakat tempat ia meneliti atau membuat sebuah karya sastra.

LATIHAN 5

1. Apa puisi itu dan apa yang dipersoalkan?

Jawab : Puisi adalah bentuk karya sastra yang terkait oleh irama, rima dan penyusun bait dan
baris yang bahasanya terlihat indah dan penuh makna. Hal yang sering dipersoalkan dari puisi
adalah isi dari puisi tersebut, apakah puisi tersebut mengandung unsur menyinggung pihak-
pihak tertentu, apakah puisi tersebut terdapat sindiran-sindiran tertentu atau pusi tersebut
mengandung unsur sara dan kata-kata yang tidak senonoh, menurut saya itulah yang
dipersoalkan terhadap karya sastra puisi ini.

2. Bagaiman ciri-ciri teks puisi? Bagaiman pula teks puisi Sutardji C. Bachri yang berjudul
“Winka dan Sihka”?

Jawab : Ciri-ciri teks puisi antara lain adalah pengarangnya diketahui, tidak terkait jumlah baris,
rima, dan irama, berkembang secara lisan dan tertulis, gaya bahasanya dinamis (berubah-ubah),
dan isinya tentang kehidupan pada umumnya. Sajak dalam puisi Winka dan Sihka yang
bermakna perkawinan itu yang pada awalnya merupakan pertemuan yang penuh kasih, cinta,
seringkali melalui jalan (kehidupan) yang berliku-liku yang penuh bahaya (ditandai dengan
gambar zigzag), dan pemotongan-pemotongan makna.

3. Sebutkan unsur puisi lalu terangkan dua diantaranya!

Jawab : Ada dua unsur cerpen yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur
pembangun cerpen yang berasal dari dalam cerpen itu sendiri. Jika diibaratkan sebuah bangunan,
maka unsur intrinsik adalah komponen-komponen bangunan tersebut. Unsur intrinsik cerpen
terdiri dari tema, tokoh, penokohan, alur, latar, gaya bahasa, sudut pandang, dan amanat.
Kemudian ada unsur ekstrinsik, unsur-unsur cerpen yang berasal dari luar karya sastra. Akan
tetapi, secara tidak langsung unsur ini mempengaruhi proses pembuatan suatu cerpen. Unsur
ekstrinsik cerpen antara lai ialah latar belakang masyarakat dan penulis, serta nilai yang
terkandung di dalam cerpen tersebut.

4. Bagaimana imaji pada puisi “Senja di Pelabuhan Kecil” karya Chairil Anwar?

Jawab : Diantara, rumah tua pada cerita tiang serta temali, kapal perahu tidak berlaut. Kalimat
tersebut mengajak pembaca untuk mendalami atau mebayangkan kesunyian hati sang penyair.

5. Jelaskan maksud bahasa puisi bersifat estetik! Tunjukkan keestetikan bahasa dalam puisi Toto
Sudarto Bachtiar “Pahlawan Tak Dikenal”!

Jawab : Penyair perlu memperhatikan beberapa hal yang dapat membangun keestetikaan dalam
puisi agar para pembaca dapat merasakan emosi yang terdapat di dalam puisi tersebut, hal
tersebut diantaranya adalah rasional, bentuk pilihan kata, diksi, gaya bahasa, dan rima.

6. Terangkanlah pengertian bidal, elegi, ode, balada, dan syair, disertai contoh masing-masing!

Jawab : Bidal adalah jenis puisi lama dalam bentuk pribahasa dalam sastra Melayu lama yang
kebanyakan berisi sindiran, peringatan, nasihat, dan sejenisnya. Contohnya adalah Besar pasak
daripada tiang.
Elegi adalah istilah umum dalam kesusastraan yang merujuk kepada syair atau
nyanyian yang mengandung ratapan dan ungkapan dukacita, khususnya pada peristiwa kematian.
Contohnya adalah puisi karya Chairil Anwar yang berjudul “Senja di Pelabuhan Kecil”.
Ode atau oda adalah puisi lirik berisikan semangat pujaan dalam nada agung dan tema
serius. Contohnya adalah puisi karya Asmara Hadi yang berjudul “Generasi Sekarang”.
Balada adalah salah satu jenis puisi baru yang berisi tentang sebuah kisah atau cerita
tertentu. Contoh puisi balada adalah puisi yang ditulis oleh W.S. Rendra yang berjudul “Balada
Ibu yang Dibunuh”.
Syair merupakan bentuk puisi lama yang menggunakan bahasa kiasan dan indah
dengan pilihan diksi dan majas metafora. Syair hampir mirip dengan pantun atau puisi, namun
secara umum berbeda. Contoh dari syair dapat dilihat dari syair yang ditulis oleh Hamzah al-
Fansyuri yang berjudul “Petikan Syair Dagang”.

7. Darimanakah anda bisa melihat bahwa suatu puisi mengandung korespondensi?

Jawab : Dapat dilihat dari akhir kalimat puisi, atau juga bisa melihat dari arti kata yang terdapat
di dalam puisi tersebut.

8. Puisi lama berbeda dengan puisi baru. Jelaskan perbedaan itu!

Jawab : Perbedaan puisi lama dan puisi baru terletak pada unsur intrinsik dan unsur
ekstrinsiknya. Penyebutannya puisi lama dan puisi baru tidak dibedakan dari tentang waktu
puisi tersebut diciptakan, melainkan pada karakteristiknya maupun ciri-cirinya. Misalnya puisi
yang dibuat pada hari ini, bisa jadi itu puisi lama, sementara puisi yang dibuat dua hari yang lalu
adalah puisi baru.

Anda mungkin juga menyukai