Anda di halaman 1dari 5

CIRI PEMBICARA IDEAL

KELOMPOK 5 :
1. ENY YULIYANTI (17120087)
2. INTAN AYU DWI.Y (17120094)
3. YESICA OKTAVIANA K.D (17120098)
4. MAYARATIH (17120106)
5. EVI ANA LARASSATI (17120116)
6. MUHAMMAD MAULANA.R (17120117)
CIRI CIRI PEMBICARA YANG IDEAL
1. Dapat memilih topik
Pembicara yang baik akan memilih topik atau materi pembicaraan yang menarik,
aktual bagi dirinya maupun bagi pendengarnya. Ia dapat mempertimbangkan
minat, hasrat dan kebutuhan pendengarnya. Bila pembicaran menarik bagi
pembicara ia akan dapat berbicara dengan lancar dan dalam mempersiapkannya
pembicaanpun akan berusaha semaksimal mungkin. Pembicaraan yang menarik
bagi pendengar akan menarik simpati, perhatian dipihak pendengar .

2. Menguasai materi
Pembicara yang baik berusaha menguasai dan mendalami materi yang akan
disampaikan. Ia berusaha mempelajari, menelaah berbagi sumber acuan, baik
berupa buku, majalah, artikel, dan sumber yang lain yang dapat dimanfaatkan
sebagai pemerkaya dan bukti materi pembicaraan. Berbagai sumber pembicaraan
ditelaah dari beragam sudut pandang sehingga jelas kaitannya dengan ilmu yang
relevan.

3. Memahami latar belakang pendengar sebelum pembicaran berlangsung


Pembicara yang baik berusaha mengumpulkan berbagai informasi tentang
pendengarnya, misalnya: jumlah, jenis kelamin, pekerjaan, tingkat kecerdasan,
minat. Bahkan perasaan pendengar tentang topik yang akan dibawakannya sudah
diramalkan apakah para pendengar akan simpati, apatis atau antipatik.
4. Mengetahui situasi
Situasi yang menaungi pembicaraan perlu diperhatikan oleh
pembicara yang baik. Pembicara yang baik akan berusaha
untuk mengidentifikasi ruangan, waktu, sarana prasarana,
dan suasana. Ruangan meliputi: luas, tempat duduk, podium,
sirkulasi udara, dan penerangan. Waktu pagi, siang, sore,
malam sebelum dan sesudah istirahat makan. Sarana
prasarana meliputi pengeras suara, akustik, OHP, dan
sebagainya. Suasana tenang, gaduh, dan bising.

5. Tujuan jelas
Tujuan yang dirumuskan secara jelas, tegas, gamblang akan
membantu efektifitas pembicaraan. Pembicara yang baik
mengetahui dengan persis hendak kemana pendengar
dibawa. Apakah pendengar hendak dihibur, diberi informasi,
diyakinkan atau distimulasi. Dengan demikian pembicara
mengetahui dengan pasti respon yang akan diberikan oleh
para pendengar.
6. Kontak dengan pendengar
Pembicara yang baik akan selalu mempertahankan pendengarnya. Ia berusaha
memahami reaksi, emosi pendengar. Ia mengusahakan adanya kontak batin
dengan pendengar lewat pandangan mata, perhatian, anggukan atau senyuman.

7. Berkemampuan linguistik dan nonlinguistik tinggi


Pemilihan kata atau ungkapan, kalimat yang tepat untuk menguraikan pendapat
akan sangat membantu pembicara dalam menguraikannya, disamping itu
ucapan, pelafalan, dan intonasi tidak dapat diabaikan. Pembicara perlu pula
memanfaatkan kemampuan dan keterampilan nonlingusitik untuk mengaktifkan
pembicaraan, misalnya gerak-gerik, mimik, pantomimik.

8. Menguasai pendengar
Pandai menarik perhatian pendengar merupakan hal yang sangat positif bagi
pembicara dengan gaya yang menarik dan simpatik ia dapat mengarahkan dan
memusatkan perhatian para pendengarnya untuk mengikuti pembicaraan.
Kemampuan membuka dan mengakhiri pembicaraan merupakan bagian
diantaranya.bila perhatian pendengar sudah mulai menurun, pembicara berusaha
untuk menbangkitkan kembali denga keterampilannya. Bila perhatian pendengar
sudah tertarik kepada pembicaraan berarti pembicara dapat menguasai,
mengontrol, dan mempengaruhi pendengar.
9. Memanfaatkan alat bantu
Pemanfaatan alat bantu seperti: diagram, skema, statistik, gambar
akan sangat membantu kejelasan pembicaraan, akan lebih
mengefektifkan pembicaraan bila pembicara pandai memberikan
ilustrasi yang mengena sesuai dengan lingkungan pendengarnya.

10. Penampilan meyakinkan


Pembicara yang baik akan selalu tampil meyakinkan pendengarnya.
Tingkah laku, gaya bicara, bahasa, cara berpakaian, dan berkepribadian
sederhana tetapi tetap berwibawa akan menimbulkan simpati
pendengar. Hal-hal tersebut menambah keberhasilan pembicara dalam
menyampaikan pembicaraan kepada halayak.

11. Berencana
Segala sesuatu yang direncanakan hasilnya akan lebih baik daripada
yang tidak direncanakan samasekali. Oleh karena itu, pembicara yang
baik telah merencanakan pembicaran sejak dini : memilih topik,
memahami atau mengkaji topik, menganalisis pendengar dan situasi,
menyusun kerangka, menguji coba, dan upaya-upaya untuk meyakinkan
pendengar. Pembicara telah membayangkan skenario pembicaraan.

Anda mungkin juga menyukai