Dalam memeroleh keterampilan berbahasa, biasanya kita melalui suatu hubungan urutan yang
teratur: mula-mula pada masa kecil belajar menyimak bahasa, kemudian berbicara, sesudah itu kita belajar
membaca dan menulis. Menyimak dan berbicara kita pelajari sebelum memasuki sekolah. Keempat
keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan suatu kesatuan, merupakan catur tunggal.
Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah
dan jelas pula jalan pikirannya. Keterampilan hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktek dan
banyak latihan. Melatih keterampilan berbahasa berarti pula melatih keterampilan berpikir.
B. Berbicara sebagai suatu keterampilan berbahasa
Berbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang berkembang pada kehidupan anak, yang
hanya dihahului oleh ketrampilan menyimak, dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara
atau berujar dipelajari. Berbicara sudah tentu berhubungan erat dengan perkembangan kosa kata
yang yang diperoleh oleh sang anak melalui kegiatan menyimak dan membaca.
Pengtahuan mengenai ilmu atau mengenai teori berbicara akan sangant bermanfaat dalam
menunjang kemahiran serta keberhasilan seni atau praktek berbicara. Selain itu, menyadari bahwa
bahasa atau ujaran merupakan suatu kegiatan yang rumit dimana hubungan-hubungan antara
antara pembicara dan pemirsa mungkin sangat dipengaruhi oleh gagasan-gagasan sang
pembicara dan nada emosional berikut caranya mengeskpersikan ide-ide tersebut.
Suatu analisa mengenai proses-proses intelektual yang diperlukan untuk mengengmbangkan
kemampuan berbicara menunjukan perlunya pengaturan bahwa bagi penampilan lisan; perlunya
penganalisisan pemirsa, penyesuaian ide-ide dan susunanya bagi para pendengar.
F. Ragam seni berbicara
Maksud dan tujuan pembicara, kesempatan, pendengar atau pemirsa ataupun waktu untuk
persiapan dapat menentukan metodepenyajiaan. Sang pembicara sendiri dapat menentukan yang
terbaik dari empat metode yang yaitu:
a. Penyimpanan secara mendadak
b. Penyimpanan tanpa persiapan
c. Penyimpanan dari naskah
d. Penyimpanan dari ingatan
a. Penyimpanan secara mendadak. Seseorang yang tidak terdaftar untuk berbicara
mungkin saja dipersilahkan berbicara dengan sedikit atau tanpa peringatan. Dia
harus mempergunakan pengalamannya bagi perkembangan dan penyesuaian yang
perluh sebaik dia dia mulai melangkah maju.
b. Penyimpanan tanpa persiapan. Sang pembiraca yang ingin memanfaatkan
keuntungan-keuntungan penyimpanan maksumum pada kesempatan dan penyimak
secara langsung. Dia haruslah mengetahui ide utamanya dan urutan yang mantap
dari ide-idenya , tetapi hendaklah dia memilih bahasa yang tepat sebaik dia
berbicara.
c. Penyimpanan dari naskah. Penyampaian dari naskah biasanya dilaksanakan
pada saat-saat yang amat penting dan kerapkali digunakan buat siaran-siaran radio
dan televise. Dia harus mampu menciptakan pikiran itu setiap kali dia menyajikannya
kepada pendengar.
d. Penyimpanan dari ingatan. Keberhasilan berbicara yang menyampaikannya dari
ingatan menurut sang pembicara menguasai bahasa pembicaranya selengkap
mungkin sehingga, dia tidak menghadapi masalah dalam hal bahasa dan dapat
mencurahkan seluruh perhatiaan pada komunikasi langsgung pikiran dan
perasaannya.
BAB II
Didalamnya terdapat sesuatu yang menggembirakan yang dapat dinikmati bersama, yang
dapat meninggalkan kesenangan pribadi. Pengalaman-pengalaman manusia diperkuat serta
ditingkatkan dengan jalan menceritakan kepada orang lain.menciptakan suatu suasana keringan
dengan cara menggembirakan yang membuat tau menimbulkan kebanggaan menjadi anggota
kelompok tersebut. Kadang-kadang sasaran yang melebihi itupun mungkin juga terjadi, tetapi
nada dari seluruh pembicaraan hendaknya menggembirakan hati dan menyenangkan .
C. Berbicara untuk meyakinkan
Persuasi merupakan tujuan kalau kita mengingikan tindakan atau aksi. Pembicara yang bersifat
persuasif disampaikan kepada para pendengar bila kita meningkatkan penampilan penanpilan atau suatu
tindakan. Akan tetapi, harus disadari benar-benar bahwa proses-proses tersebut hanyalah merupakan batu
loncatan saja kepada tujuan nyata dari tindakan yang diharapkan itu. Dan daya tarik fundamental dari
semua pembicara adalah daya tarik pribadi mereka, taka nada pendengar yang tertarik serta terpikat kalau
mereka tidak mempunyai keyakinan pada karakter sang pembicara.
Fakta-fakta diteliti dan ditelaah untuk nementukan apakah keputusan yang diambil itu benar-benar
atau tidak. Beguti juga dalam perusahan, para manejer mengadakan secara teratur untuk menentukan
apa yang baik dan apa yang buruk dalam siasat-siasat penjualan dan administrasi mereka sebelumnya.
Karena itu, maka para partisipan bukan hanya bergumul dalam fakta-fakta tetapi harus juga
mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan. Maksud dari suatu keputusan menentukan sifat dari
situasi, para partisipan berunding secar berhati-hati, berembuk membicarakannya serta
mempertimbangkan fakta-fakta yang di kemukakan.