Anda di halaman 1dari 3

Ujian Tengah Semester

Teori Sastra Mutakhir

Nama : Arya Hananditya

Nim : 1800003066

Kelas : 5 B

1. Yang dimaksud dengan teori sastra mutakhir :

Teori sastra mutakhir adalah sebuah teori yang dainggap mempunyai ciri-ciri yang
mana menjadikan pembaharuan dalam teori sastra atau menjadi teori yang baru.
Ketika mempelajari teori ini diharapkan terlebih dahulu untuk lebih tahu tentang
konsep dasar setiap teori yang akan dipelajari. Maka dari itu pemahaman komseptual
dalam mempelajari dan memahami teori sastra mutakhir sangat dibutuhkan. Teori
sastra sendiri adalah sebuah produk ideologi serta semua ahli teori ada pada posisi
ideologi masing-masing. Maka dari itu teori sastra dapat membantu para pembaca
supaya memahami maksud dari karya sastra tersebut.

2. Karya sastra sebagai produk kekuatan sosial dan Ideologi :

Pada dasarnya teori sastra Marxisme mengacu pada gagasan bahwa dasarnya sastra
merupakan sebuah prodik dari kekuatan social dan ideologi. Teori sastra marxis
didasarkan pada gagasan bahwa sastra adalah produk dari kekuatan sosial dan
ideologi. Terry Eagleton berpendapat bahwa “teks sastra bukan ‘ekspresi’ begitu juga
dengan ideologi juga bukan ideologi ‘ekspresi’ melainkan kelas sosial”. Marxisme
sendiri merupakan sebuah bentuk dari materalisme dialektis, yang mana hal tersebut
menyatakan bahwa senua yang ada kaitannya dengan realitas social secara
fundamental, mempunyai asal sendiri-sendiri dalam bentuk produksi. Sedangkan
penjelasan yang ada pada teori Marxisme ini yaitu membahas sebuah perlawanan
antara kalangan bawah yaitu : petani, pekerja buruh, pembantu terhadap kalangan atas
antara lain terdiri dari : petinggi-petinggi, orang-orang penting, atasan pekerja yang
mana hal tersebut tidak memuat perlawanan yang ditujukan terhadap pemerintah.

3. Konsep yang ditawarkan Stephen Greenblatt dalam New Historism :

New Historism sendiri diperkenalkan oleh Stephen Greenblatt pada tahun 1982 yang
mana New Historism tersebut menentang dan bertolak belakang pada pandang yang
ada di dalam Old Historism. Tetapi New Historism sendiri tegas dalam menyatakan
semua sejarah itu merupakan hal yang subjektif. Karena sejarah yang dituliskan
didalamnya mengandung bias personal yang mana sejarah yang dituliskan tidak
terhindar dari interpetrasi dan pengaruh pandangan pengarang, pengetahuan,
masyarakat atau konteks historis. Maka dari itu sejarah tidak akan mampu
menyediakan kebenaran atau gambaran yang objektif serta akurat. Dengan cara
pandang yang seperti ini bisa mengansumsi bahwa sebuah sejarah dan lain-lainnya
merupakan suatu diskursus yang mana satu diskursus dengan diskursus lainnya saling
berkaitan.

4. Perbedaan teori formula dan feminisme :

Teori Teori
Formula Feminisme
Teori formula lebih menunjukkan cara Sedangkan teori feminisme mempunyai
konvensional untuk memperlakukan sifat yang real(nyata) dengan kesetaraan
beberapa orang atau hal yang lain. gender yang diperjuangkan.
Teori formula lebih memfokuskan Teori feminisme sama dengan teori
kepada satu gender yaitu gender wanita. formula yaitu lebih focus kepada wanita
tetapi, perbedaanya teori feminisme
lebih bertujuan kepada kesetaraan
gender (atau menyeluruh).
Teori formula lebih sering Sedangkan alur cerita teori feminisme
menggunakan genre roman tidak melulu menggunakan cerita yang
bergenre roman. Karena teori ini lebih
mengedepankan adanya kesetaraan
gender.

Anda mungkin juga menyukai