Anda di halaman 1dari 45

BY : TRIMEILIA S

Amerika 3,5 jt
  Eropa 2,5 jt
 
Mediterania timur
Afrika 25,7 jt 0,4 jt
   
Asia Tenggara 3,8 jt
  Pasifik Barat 1,9 jt
 

populasi terinfeksi HIV terbesar di dunia : di benua Afrika


(25,7 juta), Asia Tenggara (3,8 juta), Amerika (3,5 juta).
Terendah di Pasifik Barat (1,9 juta).
Distribusi Penderita HIV Baru
Berdasarkan Populasi Berisiko Secara Global (2018)

17%6% 1%6%
12%6%
Keterangan:
6%6%
18 %6 % Pekerja Seks
Pemakai narkoba suntik
LSL
46%6%
Wanita transgender
Pelanggan pekerja seks & patner
Seks dr populasi beresiko
Populasi lainnya

Sumber: United Nations Programme on HIV and AIDS (UNAIDS), 2019


PROVINSI DI INDONESIA DG KASUS
AIDS TERBANYAK

1. Jawa Tengah : 1613 Kasus (22% dari total kasus di


Indonesia)
2. Papua : 1061 kasus
3. Jawa Timur : 958 kasus
4. DKI Jakarta : 585 kasus
5. Kepulauan Riau : 411 kasus
6. Jawa barat : 313 kasus
7. Sumatra barat : 258
8. Bali : 240
9. Sumatra Selatan : 207 kasus
10. Kalimantan Timur : 203 kasus
Sumber: Ditjen P2P (Sistem Informasi HIV/AIDS dan IMS (SIHA), Laporan Tahun
2019
 
KASUS HIV DAN AIDS BERDASARKAN
JENIS KELAMIN TAHUN 2019

Perempuan
Perempuan
31,40%
Laki-laki 35,50%
64,50%

Laki-laki
68,60%
KASUS HIV DAN AIDS BERDASARKAN
UMUR TAHUN 2019

jumlah infeksi HIV tahun 2010-2019 menurut kelompok


umur, paling banyak adl kelompok umur 25-49 tahun atau
usia produktif setiap tahunnya
PUSAT-PUSAT EPIDEMI HIV

35 KOTA (29 KOTA PELABUHAN) DI 6 KORIDOR EKONOMI


DI INDONESIA
KAB. CILACAP MERUPAKAN KOTA INDUSTRI, KOTA
PELABUHAN, KOTA PERBATASAN
ILLUSTRASI

10% perempuan
hamil

1 PSK= 5 pelanggan/hari 60% pelanggan = pria beristri


KONDISI YANG MEMPERCEPAT PENULARAN?

230,000
Wanita
75.000 Penjaja seks
penasun

6,7 Juta Pria


membeli Sex 4,9 Juta
(2-20% dari Pria Dewasa) menikah
dg pria risiko
tinggi

1,13 Juta
GWL

Anak-anak

Laki-laki Perempuan
PENDAHULUAN

Antara tahun 2000-2018, infeksi HIV/AIDS turun 37


persen dan kematian terkait HIV/AIDS turun 45 persen,
dan sebanyak 13,6 juta jiwa selamat karena konsumsi
Antiretroviral (ARV)

saat ini sebanyak 23 persen ODHA putus pengobatan


ARV, padahal obat itu bisa dimanfaatkan secara gratis di
rumah sakit dan puskesmas di 34 provinsi dan 296
kabupaten/kota di seluruh Indonesia
PENGERTIAN

• H UMAN ( Manusia )
• IMMUNODEFICIENCY
(Penurunan
Daya Tahan Tubuh)
• V IRUS

HIV adalah virus yang hidup,


berkembang dalam tubuh manusia
dan melemahkan sistem kekebalan
tubuh
LANJUTAN…..

HIV : retrovirus yg biasanya menyerang organ vital


sistem kekebalan tubuh manusia, spt sel T CD 4+
(sejenis sel T), makrofag dan sel dendrintik

HIV secara langsung & tdk langsung merusak sel T


CD 4+, pdhal sel T CD 4+ dibutuhkan agar
sistem kekebalan tubuh berfungsi dg baik

Jika HIV membunuh sel T CD 4+ sampai terdapat


< 200 sel T CD 4+ per mikroliter (uL) darah, maka
kekebalan selular akan hilang dan akibatnya
kondisi ini disebut dg AIDS
ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME

AIDS
ACQUIRED : Tdk diturunkan & dapat menularkan kpd
org lain
IMMUNE : Sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit
DEFICIENCY : berkurangnya atau tdl cukup
SYNDROME : Kumpulan tanda dan gejala penyakit

Kumpulan gejala penyakit yg di dapat akibat


menurunnya sistem kekebalan tubuh akibat infeksi HIV
ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME

1. AIDS adl suatu kumpulan gejala yg menunjukkan adanya


kelemahan/kerusakan/penurunan daya tahan tubuh yg disebabkan
oleh masuknya virus HIV dlm tubuh seseorg
2. AIDS sbg bentuk paling hebat dr infeksi HIV, mulai dr kelainan
ringan dlm respon imun tanpa tanda dan gejala yg nyata hingga
keadaan imunosupresi dan berkaitan dg berbagai infeksi yg dpt
membawa kematian
3. Kerusakan progresif pd sistem kekebalan tumbuh menyebabkan
ODHA amat rentan dan mudah terjangkit bermacam-macam
penyakit
4. Serangan penyakit yg biasanya tdk berbahay pd org yg tdk
terinfeksi, ttp pd ODHA lama kelamaan akan menyebabkan sakit
parah bahkan
ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME

Infeksi HIV tdk segera menghabiskan/menghancurkan sistem


kekebalan tubuh, ttp terus akan bereplikasi & menginfeksi
bertahun2 lamanya sampai akhirnya sistem kekebalan tubuh
hancur & tubuh tdk dpt melawan infeksi2 lain yg menyerang
tubuh saat kekebalan tubuh melemah & tdk sanggup lg
melawan infeksi yg menyerang & infeksi2 tsb berkumpul
maka disebut AIDS

Sesudah virus HIV memasuki tubuh seseorg tubuh akan


terinfeksi & virus mulai mereplikasi diri dlm sel org tsb (sel T
CD4 & makrofag) HIV akan mempengaruhi sistem tubuh dg
menghasilkan antibodi utk HIV MASA JENDELA / WINDOW
PERIODE
MASA JENDELA / WINDOW PERIODE

 Periode antara masuknya HIV hingga terbentuknya


antibodi yg dpt dideteksi melalui pemeriksaan
laboratorium.
 Periode ini sekitar 12 minggu
 Selama masa jendela pasien sangat infeksius &
mudah menularkan HIV kpd org lain (walaupun hasil
pemeriksaan laboratoriumnya negatif)
 Hampir 50-70% org mengalami masa infeksi akut pd
masa jendela ini, berupa demam, pembesaran kelenjar
getah bening, keringat malam, ruam kulit, sakit kepala
dan batuk
PERJALANAN ALAMIAH INFEKSI HIV MENUJU AIDS

 Acute Retroviral
Syndrome
 Window periode
 Fase asimtomatik
(stadium klinis 1)
 Fase simtomatik
(stadium klinis
2-4)
PERJALANAN ALAMIAH INFEKSI HIV
MENUJU AIDS

Infeksi
HIV
beresiko AIDS

Tidak HIV AIDS Terminal


Terinfeksi
TAHAPAN KLINIS HIV AIDS
(STADIUM HIV AIDS)

1. Tahap pertama perjalanan Virus : infeksi HIV AKUT


a. Pd saat virus menginfeksi tubuh, kadar replikasi virus
dlm darah sangat tinggi, sementara sel2 antibodi HIV
blm terbentuk, shg mengakibatkan penekanan pd
limfosit T helper (CD4) yg digunakan oleh virus utk
mereplikasi diri secara progresif

b. Penurunan kekebalan tubuh akibat HIV karena


HIV menyerang sel CD4 yg merupakan regulator bagi
sistem pertahanan tubuh yg bersifat humoral, shg
proses pengenalan & destruksi dr benda asing tdk
terjadi
LANJUTAN…..

c. Tahap ini biasanya sebesar 50-70% org yg terinfeksi


HIV AIDS menunjukkan gejala spt flu, demam, nyeri
otot & sendi dan pembengkakan kelenjar getah bening
(rata2 muncul pd mgg ke 2-4 stlh terpapar HIV &
menghilang rata@ dl wkt 2 mgg)

d. Org yg terinfeksi pd tahai ini adl SANGAT INFEKSIUS


dan umumnya tdk menyadari apalg hasil test
antibodi HIV nya negatif PENCEGAHAN menjadi
SANGAT PENTING
LANJUTAN…..

2. STADIUM 1 : masa tanpa gejala/asimtomatik


a. PENCEGAHAN pd tahap ini sangat penting, karena dapat
menularkan kpd org lain, dapat jg terinfeksi ulang virus HIV
lain & infeksi2 lainnya
b. Kadar virus HIV umumnya rendah & kekebalan tubuh melalui
penghitungan sel kekebalan tubuh CD4 tnggi, spt org yg tdk
terinfeksi HIV
c. Sering terjadi limfadenopati generalisata persisten

3. STADIUM 2
Perjalanan virus pd tahap ini ditandai BB menurun <10% tanpa
sebab, ISPA berulang, herpes zooster, keilitis angularis,
sariawan berulang & lama (2 atau > dlm 6 bln), erupsi pruritik
papular, dermatitis seboroik, dan infeksi pd kuku
LANJUTAN…..

4. STADIUM 3
 Sistem kekebalan tubuh mulai terganggu & kadar virus
mulai meningkat
 Mulai muncul gejala2 penyakit terkait HIV, spt :
 BB menurun > 10% tanpa sebab
 Diare kronis tanpa sebab > sebulan
 Demam tanpa sebab (intermitten/konstan) > 1 bln
 Kandidiasis oral, Oral hairy leukoplakia, gingivitis atau
stomatitis ulseratif nekrotikans akut
 TB paru, pneumonia, meningitis
 Anemia, netropenia, trombositopenia
LANJUTAN…..

5. STADIUM 4
Sistem kekebalan tubuh sudah mulai berkurang, shg
mulai timbul infeksi OPORTUNISTIK yg serius, spt :
 Kanker kulit (sarkoma kaposi)
 Infeksi usus yg menyebabkan diare berkepanjangan
 Infeksi otak yg menyebabkan ggg mental, sakit kepala
 Kehilangan BB total (wasting syndrome)
 Recurent severe bacterial pneumonia
 Chronic herpes simplex > 1 bln (oralabial, genital,
anorectal dll)
 Kandidiasis esofagus (termasuk trakea, bronkus & paru)
 TB ekstra paru
LANJUTAN…..

 Infeksi cytomegalovirus (misal : retinitis)


 Toksoplasma susunan syaraf pusat)
 Ensepalopati HIV
 Kriptokokus ekstra paru, termasuk meningitis
 Nefropati & kardiomiopati karenan HIV
 Infeksi mikrobakteria non tuberkulosis diseminata
 Progessive multifocal leuceoncephalopaty (PML)
 Kristoporidiosis & ispoporiasi kronik
 Mikosis diseminata
 Limfoma sel B non Hodgin / limfoma serebral
 Invasive cervical carcinoma
 Atypical disseminated leishmaniasis
INFEKSI OPORTUNITIS (IO)

Ω Semakin tinggi hasil test viral load (tes utk mengukur


jumlah virus HIV dlm darah) & semakin rendah jumlah sel
CD4 semakin cepat progresivitas menjadi AIDS
Kematian dpt disebabkan oleh infeksi OPORTUNISTIK
Ω Infeksi OPORTUNISTIK muncul ketika sistem kekebalan
tubuh menurun.
Ω Infeksi OPORTUNISTIK :
 Bisa disebabkan oleh berbagai virus, jamur & bakteri
 Dapat terjadi pd berbagai bagian tubuh, termasuk kulit,
paru2, mata & otak
 Dapat disembuhkan
LANJUTAN…..

 Dpt dicegah sblm muncul dg terapi pencegahan, yaitu


terapi profilaksis (cth : kontrimoksasol)
 Profilaksis dpt digunakan utk mencegah timbulnya
infeksi oportunistik
 Bbrp jenis infeksi oportunistikyg paling umum di
Indonesia (Kemenkes RI, 2010) :
 TB Paru
 Diare kronis
 Berbagai jamur, spt di mulut (oral candidiasis)
 Dermatitis oro faringeal
 Limfadenopathy generalisata persisten
CARA PENULARAN
LANJUTAN…..

1. BLOOD-BORNE VIRUS : Virus yang ditularkan melalui


DARAH Paparan dg cairan tubuh/darah yang
terinfeksi, produk darah atau transplantasi organ &
jaringan, penggunaan jarum suntik bergantian pd
PENASUN
2. SEXUAL-TRANSMITTED INFECTIONS : infeksi yg
ditularkan oleh hubungan seks
3. Bisa ditularkan secara VERTIKAL (Vertical Transmission)
: ditularkan dari ibu ke janinnya saat dikandung,
dilahirkan dan sesudah lahir (menyusui)
LANJUTAN…..

Cairan yang CARA penularan cairan tersebut


mengandung virus untuk
penularan
Darah dan produk darah Transfusi
Pertukaran jarum suntik yg tidak steril
Cairan Mani Hubungan seks
Cairan Vagina Hubungan seks
Air Susu Ibu Perempuan menyusui bayi

Hubungan Seks
Hubungan Seks Anal (Homoseksualitas)
Hubungan Seks Vaginal (Heteroseksual)
Hubungan Seks Oral
PENULARAN MELALUI HUBUNGAN SEKSUAL

 Penularan HIV secara seksual terjadi ketika


ada kontak antara sekresi cairan vagina atau
cairan preseminal seseorg dg rektum, alat
kelamin atau membran mukosa mulut
pasangannya

 Resiko masuknya HIV dr org yg terinfeksi

org yg blm terinfeksi melalui hubungan


seks anal > drpd risiko seks oral.

 Seks oral tetep beresiko, karena HIV dpt


masuk melalui seks oral reseptif maupun
insertif
LANJUTAN…..

 Penyakit menular seksual meningkatkan risiko penularan


HIV karena dpt menyebabkan ggg pertahanan jaringan
epitel normal akibat adanya luka pd alat kelamin & jg
karena adanya penumpukan sel yg terinfeksi HIV
(limfosit & makrofag) pd semen & sekresi vaginal.

 Setiap 10 kali penambahan jumlah RNA HIV plasma


darah sebanding dg 81% peningkatan laju tramsnisi HIV.
Wanita lbh rentan thd infeksi HIV karena perubahan
hormon, ekologi, fisiologi mikrovaginal kerentanan
yg lbh besar thd penyakit seksual
PENULARAN MELALUI CAIRAN TUBUH
YG TERINFEKSI

 Transmisi ini berhubungan dg pengguna


narkoba suntik (Penasun), penderita hemofilia
& resipien transfusi darah & produk darah

 berbagai penggunaan jarum suntik


penyebab sepertiga dr semua infeksi baru HIV

 Penggunaan alat yg melukai tubuh


PENULARAN IBU KE ANAK

 Penularan HIV dr ibu ke anak dpt terjadi


saat dikandung, dilahirkan dan sesudah lahir
(menyusui) ibu terapi ARV (Anti Retro
Viral) dan melahirkan dg bedah caesar
tingkat penularannya sebesar 1%
 Menyusui meningkatkan risiko penularan
sebesar 10-15% bergantung pd faktor
klinis & dpt bervariasi menurut pola & lama
menyusui
 Penelitian menunjukkan bhw obat ARV,
bedah caesar, pemberian susu formula
mengurang peluang penularan HIV dari ibu
ke anak
 
LANJUTAN…..

Dg cara penularan spt tsb di atas maka kelompok


masyarakat yg rentan terinfeksi HIV antara lain:
 Populasi Kunci :
 Laki2 seks dg laki2 (LSL)
 Pekerja Seks (Perempuan) Langsung dan Tidak
Langsung
 Waria
 Pengguna Napza suntik (Penasun)
 Warga Binaan Lapas (WBP)
LANJUTAN…..

 Populasi rawan:
 Laki-laki Berisiko Tinggi (High Risk Man) : supir
angkutan (jarak jauh), tenaga kerja migran,
nelayan, dan lain-lain
 Pasangan laki-laki berisiko tinggi, misal Ibu
rumah tangga
 Pasangan populasi kunci
 Pasangan orang yg sudah terinfeksi
 Remaja dan dewasa muda
           

HI HI HI HI HI HI

V  
V V  
V  
V
tidak tidak tidak tida tidak
 

HIV HIV
 
tida
HIV HIV
HIV HIVk k
tidak tidak tidak tidak tidak
menular menular menular menular menular tidak
menular
menular
dikolam melalui menular
melalui menular
dengan menular
karena karena
menular
dikolam
renang batuk gigitan
melalui dg berbagi berjabat
berbagi menular
bercium
umum melalui
atau nyamuk a alat
lat karena
tangan an
renang gigitan
 
batuk
bersin atau makan
maka
    karena
umum nyamuk berjabat
atau serangp bersama
n
    atau       berciuman
lainnya bersama
  bersin serangga tangan
lainnya
CARA PENCEGAHAN

Cara Penularan Cara & Program Pencegahan


Darah (transfusi, • Skrining darah dan produk darah
penggunaan jarum suntik sebelum ditransfusikan bersama
yang terkontaminasi)
 Hepatitis B, Hepatitis C dan Sifilis
• Harm Reduction: Needle syringe
program, methadone, etc
Seksual • Abstinen
Be faithful
 •
• Condom use consistently
• Program PMTS – Pencegahan HIV
Melalui Transmisi Seksual
Dari ibu ke anak Program PPIA – Pencegahan Penularan
 HIV dari Ibu ke Anak  tes HIV pada
ibu hamil
Lain-lain • Microbicide
 • Post Exposure Prophylaxis
CARA PENCEGAHAN PENULARAN MELALUI
HUBUNGAN SEKSUAL
LANJUTAN…..

 ABSTINENSIA : tdk melakukan hubungan seks bagi yg


belum menikah
 BEFAITHFUL : setia dg pasangan hanya
berhubungan seks dg pasangan tetap yg diketahui tdk
terinfeksi HIV
 CONDOM USE : menggunakan kondom secara
konsisten menggunakan kondom bila terpaksa
berhubungan seks yg berisiko atau dg pasangan yg telah
terinfeksi HIV
 NO DRUGS : menghindari penggunaan obat/zat adiktif
non seksual
 EDUCATION : meningkatkan kemampuan pencegahan
melalui edukasi termasuk mengobati IMS sedini mungkin
 Melalui pencegahan lain : SIRKUMSISI
CARA PENCEGAHAN PENULARAN DARI IBU KE ANAK

1. Pencegahan penularan pada perempuan usia produktif (gunakan


kondom)
2. Pencegahan kehamilan yg tdk direncanakan pd perempuan dg HIV
3. Pencegahan penularan dr ibu hamil dg HIV ke bayi yg
dikandungnya dg : pemberian ARV, pilihan melahirkan dg caesar,
pilihan utk tdk menyusui anaknya
4. Bayi yg baru lahir harus dilakukan test serologi HIV (DNA/RNA)
dimulai pd usia 6-8 minggu atau test serologi HIV pd usia 18 bln
ke atas
5. Setiap bayi baru lahir harus segera mendapatkan profilaksis ARV
dan kontrimoksasol
CARA PENCEGAHAN PENULARAN DARI CAIRAN
TUBUH ATAU NON SEKSUAL

1. Uji saring darah pendonor : penggunaan darah donor yg


aman dr HIV
2. Pencegahan infeksi pd tindakan medis & non medis yg
melukai tubuh, spt : penggunaan alat steril, penggunaan
alat sekali pakai, sesuai SOP, kewaspadaan umum
(universal precaution), manajenen pasien safety
3. Pengurangan dampak buruk pd pengguna napza suntik
(penasun) dg cara : program layanan alat suntuk steril
dg konseling perubahan perilaku, dukungan psikososial,
mendorong menjalani terapi/rehabilitasi, mendorong
melakukan pencegahan penularan hubungan seksual,
memberikan layanan konseling dan test HIV
GEJALA DAN TANDA KLINIS CURIGA
INFEKSI HIV
LANJUTAN…..
REAKSI PSIKOLOGIS PADA PASIEN HIV

 
Reaksi Proses Psikolozis Hal2! yang biasa di jumpai
1. Shock (kaget, Merasa bersalah, marah, tidak Rasa takut, hilang akal, frustrasi,
goncangan batin) berdaya rasa sedih, susah, actinz out

2. Mengucilkan diri Merasa cacat dan tidak Khawatir menginfeksi orang lain,
berguna, menutup diri murunz

3. Membuka status secara Ingin tahu reaksi orang lain, Penolakan, stres, konfrontasi
terbatas pengalihan stres, ingin
dicintai
4. mencari orang lain Berbagi rasa, pengenalan, Ketergantungan, campur tangan,
yang HIV oositif kepercayaan, penguatan, tidak percaya pada
dukunzan sosial nemezanz rahasia dirinya

5. Status khusus Perubahan keterasingan menjadi Ketergantungan, dikotomi kita dan


manfaat khusus, perbedaan menjadi mereka (sema orang dilihat sebagai
hal yang istmewa, dibutuhkan oleh terinfeksi HIV dan direspon seperti
yan2 lainnya itu), over
identification

Anda mungkin juga menyukai