ANGKATAN ‘45
Dosen pengampu:Muharrina,s.s.,M.Hum
SASINDO C’21
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..............................................................................1
DAFTAR ISI ............................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 3
B. Rumusan
masalah ..................................................................................... 3
C. Manfaat ...................................................................................................
..... 3
BAB II PEMBAHASAN
A. 45 sebagai Nama
Angkatan ........................................................................ 4
B. Karakteristik Angkatan
45 ........................................................................... 4
C. Sastrawan-Sastrawan Angkatan
45 ............................................................ 6
D. Karya Sastra Angkatan
45 .......................................................................... 7
BAB III PENUTUP
A. Penutup ...................................................................................................
.... 9
B. Saran .......................................................................................................
.... 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Periode Angkatan 45 dimulai tahun 1942, tidak lama sesudah
masuknya Jepang ke Indonesia. Periode ini merupakan pengalaman dan
saat yang penting dalam sejarah bangsa dan juga sastra Indonesia. Pada
masa ini, Jepang melarang penggunaan bahasa Belanda dan diganti
dengan bahasa Melayu. Hal ini memberi dampak pada intesifikasi pada
penggunaan bahasa Melayu (Indonesia) dan, tentu saja, mengintensifkan
perkembangan kesusastraan Indonesia.
Secara politik, Jepang mengumpulkan para seniman di Kantor
Pusat Kebudayaan (Keimin Bunka Shidosho). Awalnya, banyak seniman
yang dengan penuh semangat menerima panyatuan di bawah satu
organisasi. Namun, bersama lalunya waktu, para seniman tersebut sadar
bahwa mereka diperalat untuk kepantingan propaganda Jepang yang
sedang berusaha menguasai seluruh Asia. Kesadaran tersebut muncul
setelah mengetahui janji-janji kosong, kekejaman, dan penindasan yang
dilakukan oleh Jepang.
Dalam bidang seni, kekecewaan itu merupakan dampak dari
kebijakan jepang
yang membatasi kreativitas para seniman. Kebijakan tersebut antara lain
sebagi berikut.
1. Segala macam surat kabar dan majalah dilarang terbit kecuali terbitan
yang berada di bawah pengawasan Jawa Shimbun Kai.
2. Pendirian Kantor Pusat Kebudayaan yang pada dasarnya digunakan
untuk menindas kebudayaan Indonesia dan sebagai alat propaganda
Jepang.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini,ialah sebagai berikut:
1. Bagaimana karakteristik angkatan 45
2. Siapa saja Sastrawan-Sastrawan Angkatan 45
3. Apa ciri-ciri karya sastra angkatan 45
C.Manfaat
Fungsi kemanfaatan dari makalah ini ialah:
1. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik angkatan 45
2. Untuk mengetahui Siapa saja Sastrawan-Sastrawan Angkatan
45
3.Untuk mengetahui apa ciri-ciri karya sastra angkatan
BAB II
PEMBAHASAN
SEJARAH SASTRA INDONESIA ANGKATAN ‘45
A. Kesimpulan
Karya sastra Angkatan 45 lahir pada masa peralihan bangsa yaitu dari masa
penjajahan Jepang menuju kemerdekaan. Pada Angkatan 45 karya sastra
didominasi oleh puisi, prosa tampak berkurang. Konsepsi estetik Angkatan 45
tergambar dalam “Surat Kepercayaan Gelanggang”
Para penggerak Angkatan 45 yaitu para sastrawan yang ada pada masa itu
seperti Chairil Anwar, Idrus, Asrul Sani, Sitor Situmorang, Muhammad Ali, Toto
Sudarto Bachtiar. Para sastrawan Angkatan 45 ini memiliki ciri khas masing-
masing.
B. Saran
Karya-karya sejararah sastra Indonesia agar senantiasa dilestarikan, dan
akan terus meningkatkan karya sastra yang lain di masa kini.
DAFTAR PUSTAKA