Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH DASAR-DASAR FILSAFAT

Disusun Oleh:
Annisa Firdha Amalia
180410180049

UNIVERSITAS PADJADJAARAN
FAKULTAS ILMU BUDAYA
SASTRA INGGRIS
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Makalah Dasar-Dasar Filsafat” ini tepat pada
waktunya. Makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang filsafat bagi para pembaca.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan saya nantikan demi makalah ini.

Bandung, 25 April 2020

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep
dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap
seseorang yang sadar dan berfikir dewasa dalam segala sesuatu secara mendalam dan ingin
melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan. Pekembangan filsafat
dimulai dari jaman filsafat kuno sampai dengan filsafat moderen. Berbagai pemikiran-pemikiran
baru bermunculan dan bersama-sama mencari kebenaran untuk mencapai suatu kebenaran yang
sejati.
Sebagai bidang pengetahuan yang khas, filsafat sudah barang tentu memiliki hampiran, metode,
dan langkah yang tersendiri pula untuk mempelajarinya.Hampiran, metode, dan langkah itu pun
beragam sesuai dengan filsuf yang mengemukakannya sehingga tidak ada satu metode khusus
dan paling baik berlaku, serta paling membawa hasil bagi bidang pengetahuan ini. Semua cara
yang meliputi aneka titik pangkal, problema yang menjadi pusat perhatian. Setiap orang yang
akan memulai belajar filsafat dapat memilih dan menggunakan satu atau beberapa cara yang
sejalan dan sesuai dengan kemampuan pikirannya. Sampai saat ini masih saja ada orang yang
menganggap filsafat sebagai sebuah disiplin yang mengawang, kosong dan jauh dari kehidupan
sehari-hari.Mitos-mitos seperti ini berkembang tidak hanya di kalangan orang awam saja, tapi
juga di kalangan agamawan, ilmuwan, seniman, dan pembisnis. Mereka menafikan bahwa
filsafat merupakan upaya kritis yang membantu kita untuk memahami realitas kehidupan pada
umumnya maupun kehidupan subjektif kita secara mendasar dan prinsipal.
Padahal dengan filsafat kita akan mampu memikirkan segala hal secara radikal (mendalam,
mendasar sampai ke akar-akarnya), sistematik (teratur, runtut, logis dan tidak serampangan)
untuk mencapai kebenaran universal (umum, teritegral, tidak khusus dan tidak persial). Berbagai
pertanyaan dan masalah seputar kehidupan manusia sehari-hari didalamnya tidak dengan
eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan semu, tetapi dengan mengutarakan problem
secara persisi, memberikan argumentasi dan alasannya yang tepat, juga solusinya.Oleh karena
itu, keberadaan filsafat menjadi hajat vital bagi hidup manusia. Apalagi apa yang dikajinya tidak
sekedar mencerminkan masa di mana kita hidup, tapi juga membimbing untuk berpikir,
sementara makhluk lainnya tidak. Manusia berpikir dengan akalnya.Akal memang salah satu
keistimewaan yang di anugerahkan Allah kepada manusia.

B.   Rumusan Masalah
1. Apa itu filsafat?
2. Siapa saja tokoh-tokoh filsafat?
3. Apa manfaat dari filsafat?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian dari filsafat
2.      Untuk mengetahui siapa saja tokoh-tokoh filsafat
3.      Untuk mengetahui manfaat filsafat
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Filsafat

Pengertian filsafat secara umum adalah sebagai suatu kebijaksanaan hidup (filosofi) untuk
memberikan pandangan hidup yang menyeluruh berdasarkan refleksi atas pengalaman hidup
maupun pengalaman ilmiah. Filsafat juga bisa diartikan sebagai ilmu yang berusaha mencari
sebab-sebab yang sedalam mungkin bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran atau rasio. Arti
Filsafat adalah pandangan hidup dari seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep
dasar mengenai kehidupan yang inginkan atau di cita-citakan.

B. Ciri-Ciri Filsafat

Menurut Nur A. Fadhil Lubis, filsafat memiliki tiga ciri utama, yakni:

1. Universal (menyeluruh), yaitu pemikiran yang luas dan tidak aspek tertentu saja.
2. Radikal (mendasar), yaitu pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang fundamental
dan essensial.
3. Sistematis, yaitu mengikuti pola dan metode berpikir yang runtut dan logis meskipun
spekulatif.

Beberapa ahli lain menambahkan ciri-ciri lain, yaitu:

1. Deskriptif, yaitu suatu uraian yang terperinci tentang sesuatu, menjelaskan mengapa
sesuatu berbuat begitu.
2. Kritis, yaitu mempertanyakan segala sesuatu (termasuk hasil filsafat), dan tidak
menerima begitu saja apa yang terlihat sepintas, yang dikatakan dan yang dilakukan
masyarakat.
3. Analisis, yaitu mengulas dan mengkaji secara rinci dan menyeluruh sesuatu, termasuk
konsep-konsep dasar yang dengannya kita memikirkan dunia dan kehidupan manusia.
4. Evaluatif, yaitu dikatakan juga normatif, maksudnya upaya sungguhsungguh untuk
menilai dan menyikapi segala persoalan yang dihadapi manusia.
5. Spekulatif, yaitu upaya akal budi manusia yang bersifat perekaan, penjelajahan dan
pengandaian dan tidak membatasi hanya pada rekaman indera dan pengamatan lahiriah.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Makalah ini disusun menggunakan metode pendekatan kualitatif. Metode yang dipakai dalam
penelitian ini diantaranya adalah setudi literature, dan studi pustaka, serta disertai dengan
pemaparan pembahasan dengan deskriptif dan naratif.
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Pengertian Filsafat

Secara umum filsafat adalah suatu kebijaksanaan hidup atau filosofi untuk memberikan
pandangan hidup yang menyeluruh berdasarkan refleksi atas pengalaman hidup maupun
pengalaman ilmiah. Filsafat juga bisa diartikan sebagai ilmu yang berusaha mencari sebab-sebab
yang sedalam mungkin bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran atau rasio. Selain itu filsafat
dapat diartikan sebagai pandangan hidup dari seseorang atau sekelompok orang yang merupakan
konsep dasar mengenai kehidupan yang inginkan atau di cita-citakan. Filsafat merupakan suatu
ilmu pengetahuan karena dalam filsafat sendiri memiliki logika, metode dan juga sistem. Namun
filsafat juga merupakan studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara
kritis dan juga dijabarkan dalam konsep mendasar.

Ada beberapa ahli filsafat diantaranyaThales, Heraklitos, Parmenindes dan masih banyak lagi.
Untuk lebih jelasnya simak penjelasan berikut ini:

1. Thales

Thales adalah seorang filsuf Yunani Kuno pada tahun 624-547 SM yang berasal dari Miletus,
pantai barat Asia kecil (Turki). Beliau mendapat gelar bapak filsafat, karena dia adalah orang
yang pertama kali berfilsafat. Gelar itu di berikan karena ia mengajukan pertanyaan yang amat
mendasar, yaitu “Apa bahan dasar alam semesta ini?” dan dia menjawab air adalah bahan alam
semesta. Ia melihat air sebagai sesuatu yang sangat diperlukan dalam kehidupan, dan menurut
pendapatnya bumi terapung di atas air. Karena itu Thales juga dianggap sebagai perintis filasafat
alam.

2. Heraklietos

Heraclitus diperkirakan lahir di Efesus yang merupakan sebuah kota perantauan di Asia kecil 
pada tahun 550 SM dan meninggal pada tahun 480 SM. Menurut Heraclitetos segala sesuatu
berasal dari benda yang bergerak. Dari gerak itu menghasilkan suatu perlawanan-perlawanan.
Itulah sebabnya Heraclietos menyimpulkan bahwa yang mendasar dalam alam semesta ini
bukanlah bahan melainkan prosesnya.

3. Parmenindes

Filsafat Parmenides menyatakan bahwa realitas itu ada dua macam, yaitu yang Mutlak, yang
menipu dan hanya fatamorgana.Kebenaran yang Mutlak hanya dapat diketahui dari pemikiran
murni, sedangkan kebenaran kedua adalah hasil persepsi indra. Kedua realitas kebenaran itu
harus dipelajari semua dengan mendasarkan kebenaran kedua pada kebenaran pertama.

Parmenides mengemukakan bahwa berfikir terhadap “ sesuatu “berarti memberikan gambaran


terhadap ekstensi “ sesuatu “ itu. Karena menurut Parmenides perubahan adalah tidak mungkin,
ia juga berpendapat bahwa kehadiran sesuatu dan kepergian sesuatu hanyalah ilusi.

4. Zeno

Zeno lahir tahun 490 SM di Elea. Zeno adalah murid dari Parmenides. Menurut zeno tidal ada
ruang kosong ntuk membuktikan bahwa tiada ruang kosong, Zeno mengemukakan, bahwa
seandainya ada ruang kosong, ruang kosong itu pasti mengambil tempatdalam ruang yang lain,
dan ruang yang lainnya itu mengambil tempatnya lagi dalm ruang yang lain. Demikian
seterusnya, tiada henti-hentinya. Oleh karena hal yang demikian itu tidak mungkin, maka harus
disimpulkan, bahwa ruang kosong tidak ada.

5. Socrates

Socrates merupakan seorang filsuf Yunani kuno yang lahir di Athena pada tahun 470 SM yang
merupakan tokoh paling penting dalam filosofis negara barat. Dia adalah orang yang sederhana,
yang selalu berpakaian tua dan kumal serta tidak pernah memakai alas kaki. Dia adalah orang
yang baik, jujur dan adil. Ayah Socrates adalah soorang pemahat patung dan ibu Socrates adalah
seorang bidan yang kemudian dengan pekerjaan ibunya itu dia mendapat inspirasi tentang
pemikiran yang dilakukan oleh seorang bidan. Filsafat Pra Sokrates hanya membahas tentang
Obyek alam, sedangkan Sokrates disamping membahas alam juga membahas manusia, jiwa, dan
yang lainya.

6. Decrates

Descartes adalah seorang filosof modern yang lahir pada tahun1596 dan wafat pada tahun 1650.
Ia beragama katholik, akan tetapi dia juga menganut aliran Galileo yang saat itu ditentang oleh
pengaruh agama katholik. Menurut Decrates semua itu tidak pasti, kecuali kenyataan bahwa
semua orang bisa berpikir.

B. Manfaat Filsafat

1. Seseorang dapat memaknai makna hakikat hidup manusia, baik dalam lingkup pribadi
maupun sosial.
2. Dengan berfilsafat manusia selalu dilatih, dididik untuk berpikir secara universal,
multidimensional, komprehensif, dan mendalam. Sehingga akan menjadikan seseorang cerdas,
kritis, sistematis, dan objektif dalam melihat dan memecahkan beragam problema kehidupan,
sehingga mampu meraiih kualitas, keunggulan dan kebahagiaan hidup.
3. Menggapai kebijakan dan nilai. Nilai diperoleh dengan berpikir mendalam. Nilai itu
penting untuk mengatur kehidupan.
4. Menggapai kebenaran. Jika kita tak memahami kenyataan berdasarkan kenyataan, itu
adalah suatu kesalahan, dan ini biasanya terjadi saat orang tidak berfilsafat, atau pada saat orang
menilai sesuatu seenaknya saja.
5. Memahami diri sendiri dan masyarakatnya: menghilangkan egoism, meningkatkan
kesadaran
6. Filsafat untuk mengubah kehidupan. Artinya, dengan filsafat orang akan terdorong untuk
mengubah segala sesuatu yang ternyata telah jauh menyimpang dari nilai-nilai kebenaran

C. Aliran Filsafat

1. Matrealisme

Materialisme adalah aliran filsafat yang menyatakan bahwa tidak ada hal yang nyata kecuali
materi. Pikiran dan kesadaran hanyalah penjelmaan dari materi dan dapat dikembalikan pada
unsure fisik. Materi adalah sesuatu hal yang kelihatan, dapat diraba berbentuk, menepati ruang.
Hal-hal yang bersifat kerohanian seperti pikiran, jiwa, keyakinan, rasa sedih, dan rasa senang
tidak lain hanyalah ungkapan proses kebendaan. Tokoh-tokohnya antara lain Demokritos

2. Empirisme
Empirisme adalah suatu aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa semua pengetahuan
berasal dari pengalaman manusia. Empirisme menolak anggapan bahwa manusia telah membawa
fitrah pengetahuan dalam dirinya ketika dilahirkan. Empirisme lahir di London tokoh-tokoh
empirisme diantarnya adalah David Hume, George Berkeley dan John Locke.
Empirisme secara etimologis berasal dari kata bahasa Inggris empiricism dan experience. Kata-
kata ini berakar dari kata bahasa Yunani έμπειρία (empeiria) yang berarti pengalaman.
pengetahuan secara keseluruhan atau parsial didasarkan kepada pengalaman yang menggunakan
indera. Empirisme adalah faham filsafat yang mengajarkan bahwa benar adalah yang logis dan
ada bukti empiris.

3. Atheisme
Atheisme adalah sebuah pandangan filosofi yang tidak mempercayai keberadaan Tuhan dan
dewa – dewi, ataupun penolakan terhadap theisme. Dalam pengertian yang luas, atheisme adalah
ketiadaan kepercayaan pada keberadaan dewa atau tuhan.
Istilah atheisme berasal dari bahasa Yunani “atheos” yang secara peyoratif digunakan untuk
merujuk pada siapapun yang kepercayaannya bertentangan dengan agama atau kepercayaan yang
sudah mapan di lingkungannya. Dengan menyebarnya pemikiran bebas, skeptisisme ilmiah dan
kritikan terhadap agama, istilah atheis mulai di spesifikasi untuk merujuk kepada mereka yang
tidak percaya kepada Tuhan.
BAB V
KESIMPULAN

Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar
mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar
dan berfikir dewasa dalam segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan
menyeluruh dengan segala hubungan. Pekembangan filsafat dimulai dari jaman filsafat kuno sampai
dengan filsafat moderen. Berbagai pemikiran-pemikiran baru bermunculan dan bersama-sama mencari
kebenaran untuk mencapai suatu kebenaran yang sejati.
DAFTAR PUSATAKA
Bagir, H. (2005). Buku Saku Filsafat Islam. Mizan. https://books.google.com/books?
hl=en&lr=&id=8FCrCQAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA2&dq=manfaat+filsafat&ots=BC8g_He7Yf&sig=2g
mvC8YtkA7cIFyLflkLvP2wmKA
Poedjiadi, A., & Al Muchtar, S. Pengertian Filsafat. http://digilib.uinsgd.ac.id/28562/1/FILSAFAT
%20PENDIDIKAN%20ISLAM.pdf
Saebani, B. A. (2013). Filsafat Ilmu: Kontemplasi Filosofis Tentang Seluk-Beluk Sumber dan Tujuan
Ilmu Pengetahuan. http://senayan.iain-palangkaraya.ac.id/index.php?
p=show_detail&id=11360&keywords=
Stumpf, S. E. (1993). Socrates to Sartre: A history of philosophy. New York: McGraw-Hill.
https://pdfs.semanticscholar.org/70f9/ebfe5e5164fd091a4da3e49cb93fe6c2ca72.pdf

https://books.google.co.id/books?
hl=en&lr=&id=IwqeudWz7ykC&oi=fnd&pg=PA9&dq=filsafat&ots=TZ7X-
Xx_P1&sig=O5kzlromZB2cCV-3FfBM6KZhdEc&redir_esc=y#v=onepage&q=filsafat&f=false

Anda mungkin juga menyukai