Anda di halaman 1dari 7

Berbahasa Secara

Komunikatif dan Santun

Hosiana Alda Rizky


3B-190621100060
01 02
Aspek-aspek Penting Dalam Fungsi Komunikatif
Berkomunikasi Bahasa

05
Faktor Kebahasaan
Sebagai Penanda

03 Kesantunan
04
Faktor yang Dapat
Faktor Penentu Kesantunan Menggagalkan
Komunikasi
Aspek-aspek penting dalam berbahasa

Ketika mengemas gagasan, seseorang harus memperhatikan beberapa hal (Hymes, 1989) yaitu:
1) Situation : Keadaan yang melingkupi terjadinya peristiwa komunikasi (santai, serius, netral, dan
sebagainya).
2) Participant : siapa yang ikut terlibat dalam peristiwa komunikasi (teman kerja, atasan, bawahan,
pembantu dan sebagainya).
3) Ends (tujuan) : apa yang ingin dicapai melalui komunikasi (memengaruhi, memberi informasi,
menyuruh, membujuk, merayu, dsb).
4) Addresee (mitra komunikasi) : orang yang diajak berkomunikasi (mitra tutur).
5) Keys (kunci) : pokok persoalan yang menjadi kunci pembicaraan.
6) Instruments : segala hal yang ada di seputar pembicara yang dapat dimanfaatkan untuk
mendukung kelancaran pembicaraan.
7) Norms (norma/kaidah) : kaidah yang harus diikuti oleh pembicara (pranata sosial masyarakat
yang berlaku).
8) Genre (ragam/corak bahasa) : aneka ragam bahasa yang sesuai dengan situasi komunikasi
(ragam santai, ragam formal, ragam literer, dsb).
Fungsi Komunikatif Bahasa
• 1) Fungsi Informatif
• 2) Fungsi Transaksional
• 3) Fungsi Interaksional
• 4) Fungsi Komisif
• 5) Fungsi Direktif
• 6) Fungsi Konatif
• 7) Fungsi Ekspresif
• 8) Fungsi Regulatory
• 9) Fungsi Heuristik
• 10) Fungsi Instrumental
• 11) Fungsi Imajinatif
Faktor Penentu Kesantunan

a. Menggunakan tuturan tidak langsung biasanya


terasa lebih santun jika dibandingkan dengan tuturan
yang diungkapkan secara langsung.
b. Pemakaian bahasa dengan kata-kata kias terasa
lebih santun dibandingkan dengan pemakaian bahasa
dengan kata-kata lugas.
c. Ungkapan memakai gaya bahasa penghalus
terasa lebih santun dibandingkan dengan ungkapan
biasa.
d. Tuturan yang dikatakan berbeda dengan yang
dimaksudkan biasanya tuturan lebih santun.
e. Tuturan yang dikatakan secara implisit biasanya
lebih santun dibandingkan dengan tuturan yang
dikatakan secara eksplisit.
Faktor yang Dapat Menggagalkan Komunikasi

●  
● 1. Mitra Tutur tidak Memiliki Informasi Lama
● 2.Mitra Tutur tidak Tertarik dengan Informasi Penutur
● 3. Mitra Tutur tidak Berkenan dengan cara Menyampaikan Informasi
Penutur
● 4. Apa yang Diinginkan tidak Dimiliki oleh Mitra Tutur
● 5. Mitra Tutur tidak Memahami yang Dimaksud oleh Penutur
● 6. Kendala Kode Etik
Faktor Kebahasaan Sebagai Penanda Kesantunan

● 1. Pemakaian Diksi
● Argumentasi yang dapat dikemukakan berkaitan dengan kata-kata berkadar lebih santun tersebut adalah: a)
nilai rasa kata bagi mitra tutur akan terasa lebih halus, b) persepsi mitra tutur merasa bahwa dirinya diposisikan
dalam posisi terhormat, c) penutur memiliki maksud untuk menghormati mitra tutur, d) dengan berkomunikasi
secara santun sebenarnya yang lebih terhormat adalah penutur karena segala yang diungkapkan sudah dihayati
sebelum dikomunikasikan.
●  
● 2. Pemakaian Gaya Bahasa
● Gaya bahasa adalah optimalisasi pemakaian bahasa dengan cara-cara tertentu untuk mengefektifkan
komunikasi. Gaya bahasa diantaranya yaitu:
● a. Majas metafora
● b. Gaya bahasa personifikasi 
● c. Peribahasa
● d. Perumpamaan 
● Disamping bentuk-bentuk verbal seperti diatas, perilaku santun juga dapat didukung dengan bahasa non-verbal,
seperti a) memperlihatkan wajah ceria, b) selalu tampil dengan tersenyum ketika berbicara, c) sikap menunduk
ketika berbicara dengan mitra tutur, d) posisi tangan selalu merapat pada tubuh.

Anda mungkin juga menyukai