Anda di halaman 1dari 6

JENIS BAHASA BERDASARKAN SISTEM POLITIK

Oleh:

Alpi Dwira Hilmansyah 192121039

Ghaitsa Zahira Shofa 192121012

Sunia Dhiya Ulhaq 192121013

Abstrak

Bahasa merupakan sistem tanda atau lambang yang digunakan


masyarakat dalam kelompoknya sebagai alat komunikasi. Bahasa memiliki
istilah sikap bahasa, dalam sosiolinguistik sikap bahasa yaitu perilaku
yang dilakukan sebagai reaksi dari suatu fenomena bahasa oleh penutur
bahasa. Terdapat jenis bahasa berdasarkan sikap politik. Berdasarkan sikap
politik, bahasa dapat dibedakan menjadi Bahasa Nasional, Bahasa Resmi,
Bahasa Negara, dan Bahasa Persatuan.

Pendahuluan

Sosiolinguistik merupakan ilmu linguistik yang mempelajari


hubungan bahasa dan masyarakat. Nababan (1984: 2) mengemukakan
bahwa sosiolinguistik adalah studi bahasa yang berhubungan dengan
penutur bahasa sebagai anggota masyarakat atau mempelajari aspek-aspek
kemasyarakatan bahasa yang berkaitan dengan faktor-faktor
kemasyarakatan atau sosial. Selanjutnya ia menambahkan bahwa
sosiolinguistik mengkaji bahasa dalam konteks sosial kebudayaan,
menghubungkan faktor-faktor budaya, serta mengkaji fungsi sosial dan
pemakaian bahasa dalam masyarakat. Sedangkan bahasa merupakan
sistem tanda atau lambang yang digunakan masyarakat dalam
kelompoknya sebagai alat komunikasi.

Bahasa memiliki variasi dan jenis bahasa yang dapat ditentukan


berdasarkan kelompok usia, jenis kelamin, status sosial, tingkat
pendidikan, agama, dll. Penjenisan bahasa secara sosiolinguistik yaitu
menjeniskan bahasa berdasarkan faktor eksternal bahasa. Terdapat jenis
bahasa berdasarkan sikap politik. Bahasa berdasarkan sikap politik terdiri
dari sebagai berikut.

1. Bahasa Nasional.
2. Bahasa Resmi.
3. Bahasa Persatuan.
4. Bahasa Negara.

1. Bahasa Nasional
Bahasa nasional merupakan sebuah identitas kenasionalan yang
juga memiliki ikatan berdasarkan hukum dan pengakuan seseorang tentang
wilayah yang mereka duduki, lalu menurut kamus besar bahasa Indonesia
(KBBI) bahasa nasional juga menjadi bahasa standar atau lingua franca di
negara yang memiliki banyak bahasa karena perkembangan sejarah,
kesepakatan bangsa, atau ketetapan perundang-undangan. Ada pun
hubungannya dengan sistem politik bahasa nasional dapat menyelesaikan
permasalahan kenegaraan, seperti pemilihan bahasa untuk menjalankan
keperluan administrasi dan pembinaan bangsa. Pengangkatan sebuah
sistem linguistik menjadi bahasa nasional adalah berkat sikap dan
pemikiran politik, yaitu agar dikenal sebagai sebuah bangsa. Di negara
multilingual seperti Indonesia, tentu dari setiap daerah harus memiliki
kesadaran tentang pentingnya bahasa nasional, dan Indonesia sendiri telah
menyelesaikan masalah tersebut berkat kesadaran masyarakat setiap
daerah dengan memilih bahasa Melayu, walaupun pengguna bahasa
Melayu ini tidak sebesar pengguna bahasa Sunda dan Jawa tetapi tidak ada
ketegangan atau bentrok dari masyrakat, semua menyasari bahwa
sosiolinguistik bahasa Melayu mempunyai pernanan lebih penting, untuk
menjadi bahasa persatuan dan kesatuan.

2. Bahasa Resmi
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) bahasa resmi yaitu
bahasa yang digunakan dalam komunikasi resmi, seperti dalam
perundang-undangan dan surat-menyurat dinas. Bahasa resmi sering kita
dengar atau baca dalam acara formal seperti ceramah, buku-buku pelajaran
dan pidato kenegaraan yang sangat berhubungan dengan sistem politik,
bahasa resmi ini pola dan kaidahnya ragam resmi sudah ditetapkan secara
baik sebagai suatu standar atau tolak ukur. Ragam resmi secara kaidah
sama sedangan ragam baku atau tolak ukur yang hanya digunakan dalm
situasi resmi. Ada pun jika menilik dari sejarahnya dalam sidang KTT
nonblok tahun 1992, bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa resmi
persidanga, dengan demikian bahasa yang digunakan dalam rapat PBB
bertambah menjadi enam bahasa. Dalam konferensi pers linguistik
austronesia tahun 181 di bali, ditetapkan bahasa Indonesia dan bahasa
inhhris bahasa resmi persidangan.

3. Bahasa Negara

Bahasa negara adalah sebuah sistem linguistik yang secara resmi


dalam undang-undang dasar sebuah negara ditetapkan sebagai alat
komunikasi resmi kenegaraan. Artinya, segala urusan kenegaraan,
administrasi kenegaraan, dan kegiatan kenegaraan dijalankan dengan
menggunakan bahasa tersebut. Bahasa negara sebenarnya sama saja
dengan bahasa nasional, keduanya mengandung unsur politik. Namun,
bahasa negara selain mempunyai unsur politik juga memiliki unsur
wilayah yang termasuk di dalamnya. Perbedaannya bahasa nasional lebih
mengacu kepada warga negara yang mempergunakan bahasa sebagai alat
komunikasi nasional, sedangkan bahasa negara lebih mengacu kepada
wilayah pemakaian bahasa tertentu. Dapat dikatakan bahasa negara adalah
bahasa yang diakui secara yuridis dipergunakan di wilayah suatu negara
untuk dipergunakan oleh warga negara tersebut untuk berkomunikasi.
Seperti halnya di Indonesia yang dijadikan bahasa negara (ditetapkan
dalam UndangUndang Dasar 1945) adalah bahasa Indonesia, yang pada
mulanya ketika masih bernama bahasa Melayu telah dipakai secara luas,
sebagai lingua franca di seluruh wilayah Indonesia.

4. Bahasa Persatuan

Bahasa persatuan yaitu adanya pengakuan satu sistem linguistik


sebagai bahasa persatuan dilakukan oleh suatu bangsa dalam kerangka
perjuangan. Bangsa yang berjuang itu merupakan masyarakat yang
multilingual. Kebutuhan terhadap adanya sebuah bahasa persatuan adalah
untuk mengikat dan mempererat rasa persatuan sebagai satu kesatuan
bangsa. Tanggal 28 Oktber 1928 para pemuda Indonesia dalam suatu ikrar
menyatakan “Menjunjung tinggi bahasa persatuan yaitu bahasa
Indonesia”. Pemilihan bahasa Melayu, yang sejak saat itu diberi nama
bahasa Indonesia, adalah karena pertimbangan bahwa bahasa Indonesia
telah secara luas digunakan di seluruh wilayah Nusantara, meskipun
penutur asli bahasa tersebut jumlahnya sedikit bila dibanding dengan
penutur asli bahasa Jawa dan bahasa Sunda.

Bahasa persatuan pengangkatannya dilakukan oleh suatu bangsa


dalam rangka perjuangan, di mana bangsa yang berjuang itu merupakan
masyarakat yang multilingual. Kebutuhan akan adanya sebuah bahasa
persatuan adalah untuk mengikat dan mempererat rasa persatuan sebagai
satu kesatuan bangsa.

Penutup

Bahasa merupakan sistem tanda atau lambang yang digunakan


masyarakat dalam kelompoknya sebagai alat komunikasi. Bahasa memiliki
variasi dan jenis bahasa. Terdapat jenis bahasa berdasarkan sikap politik
yang dapat dibedakan sebagai berikut.

1. Bahasa Nasional
Bahasa nasional merupakan sebuah identitas kenasionalan yang
juga memiliki ikatan berdasarkan hukum dan pengakuan
seseorang tentang wilayah yang mereka duduki.
2. Bahasa Resmi
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), bahasa resmi
yaitu bahasa yang digunakan dalam komunikasi resmi, seperti
dalam perundang-undangan dan surat menyurat dinas.
3. Bahasa Negara
Bahasa negara adalah sebuah sistem linguistik yang secara
resmi dalam undang-undang dasar sebuah negara ditetapkan
sebagai alat komunikasi resmi kenegaraan.
4. Bahasa Persatuan
Bahasa persatuan yaitu adanya pengakuan satu sistem
linguistik sebagai bahasa persatuan dilakukan oleh suatu
bangsa dalam kerangka perjuangan.

Daftar Pustaka

_______. (2017). Pengertian dan Tujuan Sosiolinguistik Menurut Ahli.

[Online]. Tersedia:
http://meaningaccordingtoexperts.blogspot.com/2017/04/pengerti
n-dan-tujuan-sosiolinguistik.html?m=1. [3 September 2021].

Malabar, S. (2015). Sosiolinguistik. Gorontalo: Ideas Publishing. Tersedia


dalam https://repository.ung.ac.id/get/karyailmiah/2742/Sayama-
Malabar-Buku-Sosiolinguistik.pdf url.

Ramdhana. (2015). TUGAS 2: PENGERTIAN BAHASA DAN JENIS


BAHASA. [Online]. Tersedia:
https://ramadhanarey.wordpress.com/2015/04/11/tugas-2-
pengertian-bahasa-dan-jenis-bahasa/. [3 September 2021].

Suminto (2006). "Bagaimana Sosiolinguistik Memandang Bahasa". Jurnal


HIMMAH 7. 31-32

Wartiningsih, A. “Sosiolinguistik Sebagai Ilmu Intradisipliner” 51-59

Anda mungkin juga menyukai