Anda di halaman 1dari 5

Tugas : Morfologi dan ruang lingkupnya

Nama : Alda Salsabrina

NPM/Kelas : 192121014/1 2A

A. Pengertian Morfem

Morfem dari kata “morphe” dan “ema”. Morphe yang berarti


bentuk sedangkan ema berarti yang mengandung arti. Ramlan (1987: 32)
mengungkapkan bahwa morfem ialah satuan gramatik yang paling kecil:
satuan gramatik yang tidak mempunyai satuan lain sebagai unsurnya.

Morfem adalah bentuk terkecil yang dapat membedakan makna


ataupun memiliki makna. Untuk membuktikannya morfem sebagai
pembeda makna kita dapat melakukannya dengan menghubungkan
morfem itu dengan kata mempunyai makna atau arti leksikal. Jika kata
penghubungan tersebut menghasilkan makna atau arti baru, berarti unsur
yang digabungkan dengan kata dasar tadi ialah morfem. dari uraian di atas
dapat dikemukakan bahwa morfem ialah satuan dramatik terkecil bahasa
yang mempunyai arti dan tidak dapat dibagi menjadi satuan (bentuk) yang
lebih kecil satu lagi.

B. Contoh Morfem
Untuk menentukan morfem perlu membandingkannya dengan
satuan lain. Contohnya
Morfem mem : Membeli yaitu, mem dan beli
Morfem me : Memaki yaitu, me dan maki
Morfem meng : Menghapus yaitu, meng dan hapus, dll
C. Jenis Morfem
 Morfem bebas adalah morfem yang bisa berdiri sendiri dari segi makna,
yang tidak harus dihubungkan dengan morfem lainnya. Morfem bebas
juga dianggap sebagai morfem yang memiliki potensi untuk dapat berdiri
sendiri pada suatu bangun kalimat. Seluruh kata dasar tergolong sebagai
morfem bebas.
Contoh :

• Kursi ini dari kayu mahoni, “kursi” disini merupakan morfem bebas yang
terdiri dari satu morfem.

• Saya belum menikah, “saya” disini merupakan morfem bebas yang


terdiri dari satu morfem.

 Jenis Morfem bebas diantaranya:


Morfem bebas tersebut dapat berupa kata dasar, dapat juga berupa pokok
kata.
Contoh :
a. Berupa kata dasar:
Kata-kata pulang, makan, ibu, saya, pergi, minum, tidur, dan sebagainya,
merupakan kata dasar yang telah mengandung makna leksikal walaupun
tidak dibentuk oleh unsur atau morfem lain. Dengan demikian sebuah
morfem bebas dapat juga berupa morfem dasar atau kata dasar.
b. Berupa pokok kata:
Beberapa morfem yang tidak dapat berdiri sendiri dalam tuturan/ucapan
namun secara gramatik memiliki sifat kebebasan, disebut sebagai “pokok
kata”.
Contoh: kata “berhenti” : terdiri atas dua morfem, yakni ber dan henti.
Dalam ujaran/ tuturan biasa bentuk “henti” tidak pernah dipakai. Bentuk
itu dinamakan pokok kata. Contoh lain : temu, jabat, main, rangkak, juang,
dan sebagainya.
 Morfem terikat adalah morfem yang tidak bisa berdiri sendiri dari segi
makna. Morfem terikat juga dianggap sebagai morfem yang tidak
memiliki potensi untuk erdiri sendiri dan selalu terikat dengan morfem
lainnya. Contoh :
• Kapan hujan ini akan berhenti. “henti” disini merupakan morfem
terikat karena tidak bisa berdiri sendiri, dan terikat dengan morfem
“ber-”
• Perjuangkan harkat dan martabatmu, “juang” disini merupakan
morfem terikat karena tidak bisa berdiri sendiri dan terikan dengan
morfem “per- dan -kan”.

 Jenis Morfem terikat terdiri atas afiks, yang meliputi:

a. Prefiks atau Awalan

Awalan (prefiks) adalah imbuhan yang dilekatkan di depan dasar


(mungkinkata dasar, mungkin pula kata jadian) (Arifin dan Junaiyah, 2008: 6). Di
dalam bahasa Indonesia terdapat awalan, yaitu ber, me, ter, se, di, per, pe, ke, dan
lain-lain.

Contoh :

bersegi, persegi, bertinj, petinju

menggali, penggali, meninju, petinju

dilipat, ditiru, dilihat, tertawa

sedesa, setempat

b. Infiks atau Sisipan

Sisipan adalah imbuhan yang dilekatkan di tengah dasar (Arifin dan Junaiyah,
2008:6). Bahasa Indonesia memiliki empat buah sisipan, yaitu -el, -em, -er, dan –
in seperti

getar geletar kelut kemelut

getar gemetar kerja kinerja


gigi gerigi

c. Sufiks atau Akhiran

Akhiran adalah imbuhan yang dilekatkan pada akhir dasar (Arifin dan Junaiyah,
2008:6). Bahasa Indonesia memiliki akhiran - i, -an, -kan, -nya. Karena adanya
kontak dengan bahasa-bahasa lain, kini bahasa Indonesia juga memiliki afiks-
afiks yang berasal dari bahasa asing: -wan, -wati, -at, -isme, -(is)asi, -logi, dan –
tas.

Contoh :

ambil ambili, ambilkan, ambilan dunia duniawi

seni seniman naik naiknya

warta wartawan

d. Konfiks

Konfiks, lazim juga disebut imbuhan terbelah, adalah imbuhan yang dilekatkan
sekaligus pada awal dan akhir dasar (Arifin dan Junaiyah, 2008:7). Konfiks harus
diletakkan sekaligus pada dasar (harus mengapit dasar) karena konfiks merupakan
imbuhan tunggal, yang tentu saja memiliki satu kesatuan bentuk dan satu kesatuan
makna, seperti

v Konfiks ke-....-an pada keahlian, keutamaan, kegelisahan

v Konfiks pe-....-an, pada pengalaman, penataran penemuan

v Konfiks se-.....-nya pada seadanya, sebaiknya, sewajarnya

v Konfiks per-....-an pada perjuangan, pergaulan, pertemuan

v Konfiks per-....-kan pada pergolakkan, permalukan, permudahkan

v Konfiks diper-....-i pada diperbarui, diawali, dinaiki

v Konfiks ber-....-an pada berhamburan, berciuman, berpelukan.


Daftar Pustaka

http://sembilanbahtera.blogspot.com/2011/08/morfem.html

https://www.google.com/url?
q=http://wahyurosidin.blogspot.com/2017/10/makalah-konsep-dasar-morfem.html
%3Fm%3D1&usg=AFQjCNH4VfnKTB5BG2gS1evGbDW4jXpo1g

http://sitinurlatipahachmad.blogspot.com/2011/12/morfologi-morfem-dan-
morf.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai