Anda di halaman 1dari 16

Tugas Bahasa Indonesia

kelompok 7
Bentuk dan makna kata

TUGAS KE 3
1. Ahmad dzaky. :2310912052
2. Ahmad rofiq. :2310913050
3. Jaylani jilbran. :2310913047
4. Ivan al ghivari. :2310912018
5. Siti nabila mariska:2310913054
6. Fajri wijaya. :2310912029
7. Chesta Adabi busral:2310912057
BENTUK KATA
DAN MAKNA
KATA
.
BENTUK KATA DAN MAKNA KATA
Mengenal Makna Kata
Saat mempelajari bahasa asing, kita akan membutuhkan bantuan kamus untuk mengetahui arti dan makna kata.
Namun tanpa disadari, terkadang kita juga membutuhkan bantuan kamus atau pengetahuan lebih untuk
mengerti suatu makna kata atau kalimat dalam bahasa Indonesia.

Pasalnya, makna kata dalam bahasa Indonesia tak sebatas yang tertulis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Dalam penggunaannya di keseharian, satu kata bisa mempunyai beberapa makna, tergantung pada
konteksnya. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa maksud dari makna kata dalam bahasa Indonesia adalah
arti yang terkandung serta tersimpul dari sebuah kata tersebut.
JENIS JENIS MAKNA KATA DAN
CONTOHNYA
1. 1.makna lesikal/leksikon/kamus atau makna yang terdapat dalam kamus contohnya
adalah. a.Doa artinya permohonan(harapan permintaan,pujian).
b.kursi artinya tempat duduk berkaki empat dan bersandaran

2. 2. Makna Gramatikal Makna gramatikal merupakan makna kata yang timbul karena
proses tata Bahasa Indonesia atau gramatika. Misalnya, proses afiksasi, reduplikasi,
atau komposisi. Contohnya:a. Kata lapang artinya luas atau lebar. Saat kata lapang
diletakkan pada kalimat "Saya harus berlapang dada dalam menghadapi masalah",
makna gramatikal kata lapang berubah menjadi bersabar.
3. 3. Makna Konotatif Makna konotatif adalah makna yang mengandung nilai emosi
tertentu. Sehingga, makna tersebut menjadi kiasan yang bisa berisi nilai, sikap sosial,
atau perspektif tertentu. Contohnya:a. Mereka berusaha berebut kursi pemilu. Kata
kursi bukan berarti alas duduk berkaki empat, namun kursi adalah kiasan dari
jabatan.
4. Makna Denotatif
makna denotatif adalah makna yang mengandung arti
atau pengertian yang sebenarnya. Makna ini mengacu
pada kamus atau literatur lain. Biasanya, makna
denotatif diterapkan dalam bahasa ilmiah. Contohnya:
a. Bunga itu sudah tumbuh di taman. Kata bunga
mengandung arti sebenarnya, yakni bagian tumbuhan
yang akan menjadi buah dan memiliki kelopak.
5. Makna Asosiatif makna asosiatif mencakup
keseluruhan hubungan makna dengan nalar diluar
bahasa.
6. Makna Referensial

Seperti yang kita tahu, kata referensi merujuk pada suatu hal
yang menjadi acuan. Karenanya, makna kata referensial
berarti makna kata yang menunjukkan referensi atau acuan
suatu kata pada kondisi di kenyataan. Sebagai contoh kalimat
kalimat langsung:
a. "Tadi saya bertemu dengan Rifa," kata Budi pada Joni.
Pada kalimat tersebut, kata "saya" mengacu pada Budi.
Bandingkan dengan kalimat langsung berikut:
b. "Saya ingin sekali bisa berjumpa dan ngobrol dengan Budi,"
kata Joni.
Pada kalimat tersebut, kata "saya" mengacu pada Joni.
1. 7. Makna Non-referensial Berkebalikan dengan makna
referensial, makna kata non-referensial merupakan kata yang
tak mempunyai referensi atau acuan di kondisi nyata.
Biasanya, kata-kata ini bisa berupa artikel, partikel, dan kata
hubung. Contoh kata-kata dengan makna non-referensial yaitu
'dan', 'atau', 'serta', 'karena', 'maka', 'sebab', 'jika', 'sehingga',
dan sebagainya.
8.Makna Kontekstual Makna kata kontekstual merupakan
makna dari sebuah kata yang muncul berdasarkan suatu
konteks penggunaannya dalam suatu frasa atau kalimat.
Sebagai contoh kata "kepala" pada frasa "kepala desa".
● 9. Makna Emotif

● Selanjutnya, ada pula yang disebut dengan makna kata secara emotif.
Secara umum, makna emotif adalah makna dalam kata atau frasa yang
berkaitan dengan perasaan. Artinya, pemaknaan dari kata tersebut
tergantung dengan emosi atau perasaan yang dirasakan seseorang saat
mengucapkan atau menuliskan kata tersebut. Makna emotif biasa
ditemukan dalam kata-kata sifat yang mewakili perasaan, seperti senang,
sedih, susah, dan sebagainya. Atau bisa juga melalui kata kerja yang
juga dapat menggambarkan emosi seseorang, seperti menangis, tertawa,
menyesal, dan sebagainya.
BENTUK KATA
PENGERTIAN BENTUK KATA:Morfologi atau bentuk kata adalah cabang linguistik
yang mengidentifikasi satuan satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal morfologi
mempelajari seluk beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan perubahan bentuk kata
terhadap golongan dan arti kata.

BENTUK KATA
1.Fonem
adalah bunyi bahasa yang berbeda atau mirip kedengarannya.Ejaan merupakan lambang
bunyi yang diklasifikasikan dalam konsonan vokal,dan diftong.dalam ilmu bahasa fonem
ditulis diantara dua garis miring/…/./p/dan /b/ adalah dua fonem karena kedua bunyi itu
membedakan arti
contoh: contoh:pola——/pola/:bola—-/bola/
Contohnya dalam kata jahit dan jahat, yang membedakan dari
kata tersebut yaitu bunyi /i/ yang dilambangkan huruf i dan bunyi
/a/ yang dilambangkan huruf a.

Bunyi /i/ dan bunyi /a/ disebut juga dengan fonem.


Jadi dapat disimpulkan fonem itu bukan huruf, tetapi fonem
adalah bunyi dari huruf, dan huruf adalah lambang dari bunyi.
Morfem

Morfem merupakan unit terkecil dari sebuah kata yang memiliki


makna. Setiap kata terdiri dari satu atau lebih morfem.

Morfem dapat berupa kata dasar (atau stem), yaitu bentuk


dasar dari sebuah kata, atau afiks (awalan, sisipan, atau
akhiran), yaitu bentuk yang ditambahkan pada kata dasar
untuk membentuk kata baru dengan makna yang berbeda
(misalnya -an, -lah, -kah, -bawa)
Berikut adalah beberapa contoh morfem dalam bahasa
Indonesia:

"Buku" terdiri dari satu morfem, yaitu "buku" sebagai kata dasar.
"Membaca" terdiri dari dua morfem, yaitu "baca" sebagai kata
dasar dan "me-" sebagai awalan pembentuk kata kerja.
"Pengarang" terdiri dari dua morfem, yaitu "karang" sebagai
kata dasar dan "peng-" sebagai awalan pembentuk kata benda
yang menunjukkan pelaku atau pengarah.
JENIS-JENIS MORFEM
1.Morfem bebas
Morfem bebas adalah morfem yang secara potensial dapat
berdiri sendiri dalam suatu bangun kalimat, misalnya {saya},
{duduk}, {kursi}. Morfem-morfem tersebut bisa berdiri sendiri
tanpa harus digabung dengan morfem lain.
2.Morfem terikat
Morfem terikat adalah morfem yang tidak bisa berdiri sendiri
dan selalu terikat dengan morfem lain untuk membentuk
ujaran, misalnya {ber}, {meng}, {kan}.
Pembagian Morfem
1. Berdasarkan posisi, yakni penempatannya terdiri atas.a.
Morfem prefiks (awalan) : di, ber-, me-, ke-, ter-b
2. Berdasarkan distribusi, terdiri atas:Morfem
bebas,morfem terikat
3.Berdasarkan pemakaiannya ;Morfem produktif (morfem
terbuka),morfem nonproduktif (morfem tertutup)
4. Berdasarkan fonem yang membentuk:Morfem
segmental,morfem suprasegmental
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai