Anda di halaman 1dari 12

Tugas bahasa indonesia

kelompok 2
“ejaan dan pilihan kata”
Nama anggota :
1. ADITYA INDRAWAN(104)
2. BERLIANA TRI ABDILA(69)
3. ENI ROHMAWATI (90)
4. MILAKHUL ASIFAH(86)
5. RUT OKTAVIANI N(89)
6. SIGIT ADINATA (115)
Ejaan
• Ejaan tidak sama dengan mengeja. Mengeja berasal dari kata eja. Eja menjadi
mengeja artinya melafalkan atau mentebutkan huruf-huruf satu demi satu.
• Ejaan diartikan sebagai suatu ilmu yang menerangkan bahasa bentuk lisan ke
dalam bahasa bentuk tulisan

• Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (Pusat Bahasa, 2014:353) menerangkan


bahwa ejaan adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata,
kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan
tanda-tanda baca.
• Menurut Enslikopedia Indonesia (Buku 2, 1980:888) yang dimaksud dengan
ejaan adalah cara menulis kata-kata menurut disiplin ilmu bahasa.
• Dalam kaidah bahasa indonesia dikenal beberapa ejaan antara lain:
1. Ejaan van ophuysen (Ejaan Balai Pustaka)
2. Ejaan soewandi (Ejaan Republik)
3. Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD)
1. Ejaan van Ophuysen (1901-1947)
Ejaan van Ophuysen atau dikenal dengan ejaan Balai Pustaka dipergunakan. Disebut ejaan van
Ophuysen karena ejaan itu merupakan hasil karya dari Ch. A. van Ophuysen yang dibantu oleh Engku
Nawawi. Ejaan dimuat dalam kitab logat melayu. Pada saat itu Balai Pustaka berperan aktif dalam
sejarah perkembangan Bahasa Indonesia.
Contoh Ejaan van Ophuysen:
 Huruf y ditulis dengan j, kata jang dibaca yang.
 Huruf u ditulis dengan oe, kata doeloe dibaca dulu
 Huruf k pada akhiran kata ditulis dengan tanda koma diatas/hamzah
Contoh ma’moer dibaca makmur
 Huruf c ditulus dengan tj, kata tjinta dibaca cinta.
 Gabungan konsonan kh ditulis dengan ch.

2. Ejaan Soewandi (1947-1972)


Ejaan Soewandi atau Ejaan Republik diresmikan pada tanggal 19 Maret 1947. Ejaan ini
dikenal dengan nama Ejaan Soewandi karena Mr. Soewandi merupakan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan pada saat itu. Merupakan suatu usaha perwujudan dari kongres bahasa yang
pertama di Surakarta, Jawa Tengah, tahun 1938.
Contoh Ejaan Soewandi:
 Gabungan huruf oe diganti dengan u doeloe menjadi dulu.
 Bunyi hamzah diganti dengan k contoh kata ra’yat menjadi rakyat.
 Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2 seperti kanak2, ber-jalan2
 Tanda trema dihilangkan
 Huruf ejan e pepet dan e taling tidak dibedakan.
 Kata-kata baru yang dalam bahasa asalnya tidak memakai pepet, maka bunyi antara bahasa
indonesia tidak perlu diberi pepet, misalnya sastra bukan sastera.
3. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (1972-sekarang)
Ejaan ini diresmikan pada tanggal 16 agustus 1972 bedasarkan putusan presiden No. 57 tahun 1972 oleh presiden
soeharto, hal ini diseratai dengan penertiban buku saku berwarna merah putih pada tahun 1972 dengan judul ejaan
yang disempurnakan. Untuk melengakapi EYD, pusat pembinaan dan pengembangan bahasa indonesia
Departemen pendidikan dan kebudayaan menyusun buku pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang
Disempurnakan, berlaku sejak 27 Agustus 1975 dengan SK menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
0196/U/1975.
Contoh:
 Sebelumnya abjad dibaca: a, ba, ca, da dan diganti menjadi a, be, ce, de dan seterusnya .
 Kata majemuk ditulis terpisah, seperti: kereta api dan kamar tidur, kecuali hubungan unsur-unsurnya
erat.
seperti: matahari, peribahasa, dan sebagainya.
 Akronim yang memiliki lebih dari dua huruf awal tidak memakai titik misalnya: SMA, FISH dan sebagainya.
 Penulisan ejaan tj menjadi c tjepat menjadi cepat.
 Penulisan ejaan nj menjadi ny njari menjadi nyari.
 Huruf asing yang diresmikan pemakaiannya:
Z pada zaman, lezat
F pada kata pasif, fakir
V pada kata konvoi, valuta
U pada kata universitas
 Bunyi antara w dihilangkan diganti menjadi au misalnya kwalitas menjadi kualitas.
 Penulisan huruf-huruf q dan x yang biasa digunakkan dalam ilmu eksakta tetap dipakai. Contoh nixon, foto,
sinar-X
 Jika di tengah kata ada dua konsonan, maka konsonan pertama (termasuk ng) maka pemenggalannya seperti:
April menjadi ap-ril
Bangkrut menjadi bang-krut
 Tidak dibedakan huruf e yang menyatakan pepet maupun tidak.
(Diksi) Pilihan kata

• Berbahasa,terutama dalam bentuk tulisan tidak hanya menyusun kata-kata


dalam setiap kalimat yang kita ucapkan atau tuliskan, tetapi kita harus
memilih kata-kata yang tepat,jelas, dan cermat. Bersifat umum dan mudah
dimengerti dan kita juga harus menghindari penggunaan kata-kata sulit dan
juga kata asing sepeti stagnasi, vetakompli, follow up, konjugasi dan lain-
lain.
• Diksi dapat diartikan sebagai pilihan kata
• Menurut kamus besar Bahasa Indonesia diksi adalah pilihan kata yang tepat
dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapan gagasan sehingga
diperoleh efek tertentu (seperti apa yang kita inginkan).
• Fungsi diksi:
• Membuat orang yang membaca atau pun mendengar karya sastra menjadi
lebih faham mengenai apa yang ingin disampaikan oleh pengarang.
• Membuat komunikasi menjadi lebih efektif.
• Melambangkan ekspresi atau pun gagasan yang tepat.
• Dapat membedakan secara cermat kata-kata denotatif dan konotatif.
Macam macam diksi
• Sinonim merupakan pilihan kata yang memiliki persamaan makna. Biasanya dimaksudkan
untuk membuat yang dituliskan menjadi lebih sesuai dengan ekspresi yang ingin diungkapkan.
Contoh: mampus (ekspresi pengungkapan yang kasar) dan wafat (ekspresi pengungkapan
yang lebih halus)
• Antonim merupakan pilihan kata yang berlawanan atau berbeda. Contoh: besar dan kecil.
• Polisemi merupakan frasa kata yang memiliki banyak kata. Contoh kepala bermakna bagian
tubuh dan juga bisa bermakna jabatan seseorang.
• Homograf merupakan kata-kata yang memiliki tulisan yang sama akan tetapi memiliki arti dan
bunyi berbeda. Contoh tahu (makanan dan mengetahui).
• Homofon merupakan kata-kata yang memiliki bunyi yang sama akan tetapi makna dan
ejaannya berbeda. Contoh bang dan bank (kakak dan lembaga keuangan)
• Homonim merupakan kata-kata yang memiliki ejaan yang sama namun makna dan bunyinya
berbeda. Contoh asep (nama orang) dan asep (asap)
• Hiponim merupakan kata yang maknanya telah tecakup di dalam kata lainnya. contoh kata
salmon yang telah termasuk ke dalam makna ikan.
• Hipernim merupakan kata yang telah mencakup kata lain. contohnya ada pada kata sempurna
yang telah mencakup kata baik, bagus, dan beberapa kata lainnya.
Hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan kata

1. Menggunakan kata yang baku


Kata baku adalah kata yang digunakan sesuai pedoman atau kaidah bahasa
yang telah ditentukan, kata baku merupakan kata yang sudah benar dengan
aturan maupun ejaan (EYD) kaidah bahasa indonesia dan sumber
utamanya yaitu kamus besar Bahasa Indonesia

Kata yang sesuai EYD Kata tidak sesuai EYD


Februari Pebruari
Kuitansi Kwitansi
Apotek Apotik
Aktivitas Aktifitas
Antre antri
2. Kata yang Lazim
• Lazim menurut KBBI adalah sudah umum,jadi kata yang
lazim adalah kata yang sudah umum digunakan oleh
masyarakat. Dengan demikian, mempermudah
pemahaman pembaca terhadap informasi yang
disampaikan secara tertulis.
• Contohnya penggunaan kata dalam kalimat berikut,
1. Andi mendapatkan Ranking dikelasnya. Ada kata dalam
kalimat tersebut yang tidak lazim, yang benar adalah Andi
mendapatkan Peringkat dikelasnya.
2. Penggunaan kata usaha patungan bukannya joint venture
3. Pengunaan kata masukan bukannya input.
3. Kata yang cermat
• Dengan kemapuan membedakan kata-kata
bersinonim, denotatif dan konotatif maka seseorang
dapat memilih kata yang akan digunakan secara tepat.
• Kata-kata yang dipilih harus sesuai dengan pesan
yang ingin disampaikan atau tidak bertele-tele.
Contohnya : kata memohon yang maknanya sama
dengan meminta kata tersebut memang memiliki arti
yang sama tetapi waktu dalam penggunaannya
berbeda, contohnya memohon kepada Yang Maha
Kuasa dan juga Andi meminta sepeda ontel ke
ibunya.
4. Ungkapan idiomatik
• Ungkapan idiomatik adalah penggunaan kata-kata
yang berpasangan dan kata tersebut tidak bisa dipisah
ataupun berdiri sendiri. Contohnya:

Kata yang benar Kata yang salah

Terdiri dari/atas Terdiri

Terjadi dari terjadi atas

Disebabkan oleh Disebabkan karena

Bergantung pada Tergantung kepada

Menjalani hukuman Menjalankan hukuman


5. Kata penghubung
• Kata penghubung bertugas untuk menghubungkan
sebuah kalimat dengan kalimat lain. Oleh karena
itu, kata dalam kalimat penghubung itu harus
ditulis dengan huruf awal kapital dan diiringi
tanda koma. Kata penghubungyang tergolong jenis
ini antara lain, Akan tetapi, Berkenaan dengan hal
itu, Oleh karena itu, Sebaliknya, Sehubungan
dengan hal itu, Sesuai dengan uraian tersebut,
Walaupun demikian. Contoh :
Dalam sebuah rapat telah direncanakan sebuah
hal, Akan Tetapi hal tersebut masih belum bisa
dilaksanakan
6. Kata khusus
• Kata khusus adalah sebuah kata-kata yang ruang
lingkupnya dan cakupan maknanya lebih sempit,
atau disebut juga dengan hiponim.
• Contoh :
• Kata umum: melihat
Kata khusus: menengok, menyaksikan, melirik,
memandang, mengamati dan memperhatikan.
• Kata umum: medatangi
Kata khusus: mampir, singgah, berkunjung
• Kata umum: membawa
Kata khusus: mengangkat, menjinjing,
menggendong, mengangkut, menyeret, memanggul.

Anda mungkin juga menyukai