Anda di halaman 1dari 38

PRESENTASI BAHASA INDONESIA

MODERATOR: Septyan Muiz

NOTULEN: Nindi Farida Amelia

KELOMPOK 1: Ade Rida Ul Azizah

Desi Natalia

Asih Nuraini

Fajria Nurrohmah

Bulan Rantie Anugrah

Akmal Apandi

Pertanyaan untuk kelompok 1

1. Mengapa dalam perkembangan ejaan yang disempurnakan mengalami banyak perubahan


dan revisi?

Ejaan di Indonesia mengalami pembaharuan untuk menyederhanakan ejaan dan agar ejaan
menjadi seragam dan selaras. Kemudian ada Prinsip yang Mendasari Perubahan Ejaan dalam
Bahasa Indonesia

a) Prinsip Kehematan (Efisiensi)


b) Prinsip Keluwesan

Keluwesan berarti kemampuan adaptasi terhadap perkembangan zaman.

c) Prinsip Kepraktisan

Pertanyaan dari Siva Koirunnisa

Dijawab oleh Desi Natalia

2. Mengapa sekarang banyak bermunculan bahasa yang tidak sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan?
karena yang pertama adanya kemajuan teknologi seiring kemajuan zaman dan kedua untuk
memantapkan fungsi dari bahasa Indonesia itu sendiri.

Pertanyaan dari Syahla Ataya

Dijawab oleh Fajria

3. Kapankah ejaan bahasa Indonesia dengan Ejaan Yang Disempurnakan mulai resmi
digunakan?

Ada beberapa ejaan yang sudah diresmikan pemakaiannya yaitu

Sejarah ejaan Bahasa Indonesia diawali dengan ditetapkannya Ejaan van Ophuijsen(1901-
1947) Setelahnya, ada beberapa pembaruan ejaan yang diubah oleh pemerintah, mulai dari
Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi(1947-1956), kemudian ada pembaruan lagi yaitu Ejaan
Pembaharuan(1956-1961) lalu pembaruan Ejaan Melindo(1961-1967) Ejaan Baru/Lembaga
Bahasa dan Kasusastraan (LBK) (1967-1972) Ejaan yang Disempurnakan (EyD) (1972-2015),
hingga Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) (2015-2022) lalu kemudian baru" ini ada pembaharuan
lagi yaitu Ejaan yang Disempurnakan (EyD) (2022-sekarang)

Pertanyaan dari Nindya Usman

Dijawab oleh Asih Nuraini

4. Apa sebenarnya fungsi utama adanya ejaan dalam sistem bahasa Indonesia?

Penggunaan ejaan dalam penulisan bahasa akan membuat tata bahasa yang digunakan semakin
baku. Tidak hanya membuat tata bahasa semakin baku, ejaan juga membuat pemilihan kosa
kata dan istilah mennadi lebih baku. Ejaan juga memiliki fungsi penting sebagai penyaring
bahasa lain ke bahasa Indonesia.

Pertanyaan dari Siti Nurkholisa

Dijawab oleh Ade Rida

5. Mengapa penting untuk menggunakan tata bahasa tanda baca dan kapitalisasi yang tepat
dalam penulisan? (Sriayu)
Agar kalimat dalam suatu paragraf mudah dipahami sehingga tidak terjadi kesalahan makna
yang disampaikan oleh penulis

Pertanyaan dari Sriayu Fitria

Dijawab oleh Akaml Apandi

6. Ap aitu Akronim dan berikan contohnya?

Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, suku kata, ataupun gabungan
kombinasi huruf dan suku kata. Contoh : rudal ( peluru kendali ), tilang ( bukti pelanggaran )

Pertanyaan dari Siti Zahira

Dijawab oleh Bulan

KELOMPOK 2: Hadi Pratama

Indah Fitrianingrum

Ilham Ramadhan

Kinanty Ira Lestari

Hazizi

Febriyanti Salsabila

Pertanyaan untuk kelompok 2

1. Apakah dalam kalimat efektif harus menggunakan kalimat baku berikan alasan? (Nida)

Iya. Karena salah satu syarat kalimat efektif adalah harus sesuai dengan PUEBI (Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia) dan wajib menggunakan kata baku

Pertanyaan dari Nida

Dijawab oleh Haizizi

2. Bagaimana cara menentukan kalimat efektif dan tidak efektif?


Kalimat efektif menggunakan kaidah yang benar, sedangkan kalimat tidak efektif
menggunakan kaidah yang tidak tepat.

Kalimat efektif memiliki beberapa ciri, antara lain adalah:

• Mengandung SPOK.
• Memenuhi kaidah ejaan yang berlaku.
• Menggunakan struktur bahasa yang tepat.
• Menggunakan diksi sesuai kebutuhan.

Pertanyaan dari Nurshaslina Alya

Dijawab oleh Indah

3. Kapan sebaiknya kalimat efektif digunakan?

Kalimat efektif harus dapat digunakan untuk mengungkapkan gagasan, maksud, atau informasi
kepada orang lain secara lugas sehingga gagasan itu dipahami secara sama oleh pembaca atau
pendengar.

Pertanyaan dari Putri Trianti

Dijawab oleh Febriyanti Salsabila

4.Bagaimana penilaian suatu kalimat dianggap efektif atau tidak?

Suatu kalimat dinyatakan efektif apabila memiliki unsur yang utuh dan tepat, seperti adanya
subjek, predikat, objek, dan sebagainya. Kalimat efektif bahasa Indonesia harus mudah
dimengerti, dapat mengungkapkan maksud penulis, serta tidak mengandung maksud yang lain
atau rumpang

Pertanyaan dari Fajria

Dijawab oleh Ilham R

5. Apa yang terjadi jika tidak menggunakan kalimat efektif?


Yang akan terjadi jika dalam sebuah tulisan tidak menggunakan kalimat efektif dan kosakata
baku adalah informasi yang tersampaikan tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh penulis.
Dan juga dapat menimbulkan makna yang berbeda.

Pertanyaan dari Sendi

Dijawab oleh Hadi P

6. Apa fungsi utama dari kalimat efektif?

Fungsi Kalimat Efektif agar pembaca mudah memahami. Agar pesan dapat tersampaikan
dengan jelas. Agar pembaca tidak lelah membaca. Agar dapat mewakili pikiran dan keinginan
penulis.

Pertanyaan dari Masfatmawati

Dijawab oleh Kinanty Ira L


KELOMPOK 1

EYD Edisi V
Desi, fajria, bulan, Ade rida, asih & akmal
Istilah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) sudah tidak asing lagi didebgar
dikalangan para pelajar. Pedoman EYD adalah pedoman ejaan bahasa Indonesia
yang telah di berlakukan sejak tahun 1972. Sebagaimana yang temuat dalam
Surat Keputusan Presiden no. 57 tanggal 16 Agustus 1972 pengertian ejaan yang
disempurnakan (EYD) adalah ejaan dalam penulisan kata-kata/kalimat dalam
Bahasa Indonesia. EYD adalah aturan dasar atau pedoman ejaan dalam bahasa
Indonesia yang pernah digunakan di Indonesia.
Ejaan tidak hanya digunakan untuk menulis suatu kata/kalimat dengan benar
tetapi juga memiliki fungsi yang cukup penting dalam penulisan Bahasa
Indonesia. Adanya fungsi ejaan yaitu:
• Sebagai pembakuan dalam membuat tata bahasa.
• Pemilihan kosa kata serta istilah menjadi lebih baku.
• Sebagai penyaring unsur bahasa asing ke Bahasa Indonesia sehingga tidak
menghilangkan makna aslinya.
• Membantu mencerna informasi dengan lebih cepat dan mudah, karena
penulisan bahasa yang teratur.

A. PENULISAN HURUF
Dalam Bahasa Indonesia dikenal huruf vokal, huruf konsonan,
diftong, konsonan rangkap. Penjelasan huruf tersebut dapat
dilihat dibawa ini:
1. Huruf Vokal atau Huruf Hidup
Untuk pengucapan (pelafalan) kata yang benar, diakritik berikut
ini dapat digunakan jika ejaan kata itu dapat menimbulkan
keraguan,
a. iakritik (é) dilafalkan [e].
b. Diakritik (è) dilafalkan [ɛ].
c. Diakritik (ê) dilafalkan [ə].
2. Huruf Konsonan
Konsonan dalam bahasa Indonesia dilambangkan menjadi 21
huruf, yaitu b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.
3. Gabungan Huruf Vokal
a. Monoftong
b. Diftong
4. Gabungan Huruf Konsonan
Di dalam Bahasa Indonesia gabungan huruf konsonan berupa kh,
ng, ng, dan sy. Masing-masing melambangkan satu bunyi
konsonan. Contohnya: nyamuk, syarat, kumbang, khawatir, dsb.

B. PENULISAN HURUF KAPITAL


Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan terdapat tiga belas
penulisan huruf kapital. Berikut ini disajikan beberapa hal yang segan perlu diperhatikan:
1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Contoh: Apa maksudnya?
• Dia membaca buku.
• Kita harus bekerja keras.
• Pekerja itu akan selesai dalam satu jam.
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan
Contoh: Asih Nuraini, Nindi Farida Amelia
3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang
berhubungan dengan agama, kita suci, dan Tuhan. Huruf kapital juga digunakan sebagai
kata ganti untuk Tuhan.
Contoh:
Islam Alkitab
Quran Hindu

Kita perlu mengingat dan


mengikuti aturan sederhana
C. PENULISAN HURUF MIRING

Huruf miring dalam cetakan, yang dalam tulisan


tangan atau ketikan dinyatakan dengan tanda
garis bawah, dipakai untuk
1. Menuliskan nama buku, majalah, dan surat
kabar yang dikutip dalam karangan,
2. Menegaskan atau mengkhususkan huruf,
bagian kata, atau kelompok kata, dan
3. Menuliskan kata nama-nama ilmiah, atau
ungkapan asing, kecuali kata yang telah
disesuaikan ejaannya.

D. PENULISAN KATA
Kata Dasar
Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu
kesatuan.
Misalnya: Ibu percaya bahwa engkau tahu.
Kantor pajak penuh sesak.
Buku itu sangat tebal.
E. KATA DEPAN
Kata depan, seperti di, ke, dan dari,
ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya.
Misalnya:
• Di mana dia sekarang? Mereka ada di
mana-mana.
• Kain itu disimpan di dalam lemari.
• Dia ikut terjun ke tengah kancah
perjuangan.
• Mari, kita berangkat ke kantor.
• Saya pergi ke luar kota.
F. PARTIKEL
1. Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai
dengan kata yang mendahuluinya.
2. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang
mendahuluinya.
3. Bentuk pun yang merupakan bagian kata
penghubung seperti berikut ditulis serangkai.
Adapun kendatipun.
G. SINGKATAN
1. Singkatan nama orang, gelar, sapaan, atau
pangkat diikuti dengan tanda titik di setiap unsur
singkatan itu.
2. Singkatan, termasuk akronim, yang terdiri atas
huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf
kapital tanpa tanda titik.
3. Singkatan yang terdiri atas lebih dari dua huruf
yang lazim digunakan dalam dokumen atau
surat-menyurat diikuti dengan tanda titik.
H. KATA GANTI (ku-,
kau-, -ku, -mu, dan -
nya)
1. Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai
dengan kata yang mengikutinya, sedangkan -ku,
-mu, dan -nya ditulis serangkai dengan kata
yang mendahuluinya.
2. Kata ganti kau yang bukan bentuk terikat
ditulis terpisah dengan kata yang lain.
I. KATA SANDANG (SI DAN SANG)

1. Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang


mengikutinya.
2. Kata sang ditulis dengan huruf awal kapital jika
merupakan unsur nama Tuhan.
J. PENGGUNAAN TANDA BACA
A. Tanda Titik (.)
1. Tanda titik digunakan pada akhir kalimat pernyataan.
2. Tanda titik digunakan untuk mengakhiri pernyataan
lengkap yang diikuti perincian berupa kalimat baru,
paragraf baru, atau subjudul baru.
B. Tanda Koma (,)
C. Tanda Titik Koma (;)
D. Tanda Titik Dua (J
E. Tanda Hubung (-)
F. Tanda Pisah (—)
G. Tanda Tanya (?)
H. Tanda Seru (!)
TERIMAKASIH
Kelompok 2

1. Kinanty ira lestari


2. Hadi pratama
3. Indah Fitrianingrum
4. Febriyanti salsa bila
5. Hazizi
6. Ilham Ramadhan
Bahasa merupakan kemampuan yang dimiliki
manusia agar dapat berkomunikasi dengan
manusia lainnya, seperti istilah dan gerakan.
Bahasa itu berisi pikiran, keinginan, atau
perasaan yang terdapat dalam diri pembicara
atau penulis. Dalam bahasa ada ide, gagasan
pikiran, dan perasaan yang mewakili diri
sendiri. Setiap gagasan pikiran atau konsep
yang dimiliki seseorang dalam prakteknya
wajib dituangkan kedalam bentuk kalimat.
Kalimat Efektif
Kalimat efektif merupakan kalimat yang disusun menurut
kaidah-kaidah yang berlaku, misalnya unsur-unsur krusial
yang wajib dimiliki setiap kalimat (subjek dan predikat)
memperhatikan ejaan yang disempurnakan dan
menentukan istilah yang tepat pada kalimat tertentu.
Kalimat yang memenuhi kaidah-kaidah tersebut akan
lebih mudah dipahami pembaca atau pendengar.
Kalimat efektif biasa digunakan untuk menuliskan
tulisan/karya ilmiah, seperti essay, jurnal, skripsi, dan lain
sebagainya. Penggunaan kalimat efektif cukup penting
dalam menyampaikan pesan. Tujuannya adalah agar
pesan dapat tersampaikan dengan baik.
Unsur-unsur 2. Predikat
Predikat adalah bagian kalimat yang menyatakan suatu

Kalimat Efektif
tindakan atau keadaan yang dilakukan oleh subjek. Predikat
biasanya berbentuk kata kerja, frasa kata kerja, frasa
numeral, kata benda, frasa kata benda, kata depan, kata
sifat, dan frasa kata sifat.
Contoh :
1. Katak melompat.
2. Paman memetik mangga.
1. Subjek 3. Mangga paman lima buah.
Subjek adalah bagian kalimat yang menunjukkan 4. Budi mahasiswa baru
pelaku, tokoh, benda, atau suatu hal yang menjadi
pokok pembicaraan. Subjek dapat berbentuk kata
benda, frasa kata benda, atau kata kerja.
Contoh :
1. Dina membaca buku di perpustakaan.
2. Ayam nenek bertelur.
3. Ibuku sedang melukis.
4. Memasak nasi goreng sangat mudah dilakukan.
3. Objek
Objek adalah unsur kalimat yang
melengkapi kata kerja sehingga terletak
langsung di belakang predikat. Objek
dapat berbentuk kata benda atau frasa
kata benda.
Contoh :
1. Ibu berbelanja sayuran di pasar.
2. Ayah makan pisang.
3. Bu Guru menulis soal di papan tulis.
4. Keterangan

Keterangan adalah unsur kalimat


yang memberikan informasi lebih
lanjut tentang makna subjek
atau predikat. Keterangan dibagi
menjadi empat, yaitu keterangan
waktu, tempat, suasana, dancara.
Keterangan tempat
Keterangan tempat merupakan kata
yang menerangkan tempat terjadinya
peristiwa atau kegiatantertentu.
Contoh:
1. Ibu memasak didapur.
2. Ayah membaca koran di teras.
3.Adik bermain sepak bola dihalaman.
Keterangan waktu
2.Keterangan waktu
Keterangan waktu merupakan kata yang menerangkan waktu
terjadinya peristiwa atau kegiatan yang dilakukan subjek.

Contoh:
1. Dita berangkat kekebun binatang tadi pagi.
2. Dua minggu yang lalu,Siti berkunjung kerumah nenek.
3. Sebelum makan,kita harus mencuci tangan.
Keterangan suasana
Keterangan suasana merupakan kata yang
menerangkan suasana atau situasi dari suatu
perbuatan.

Contoh:

1.Suasana malam itu sangat sepi.


2. Dinda merasa senang atas kelahiran adiknya.
Keterangan cara
Keterangan cara merupakan kata keterangan yang
menjelaskancara pada suatu aktivitas atau kegiatan. Kata
keterangan carabiasanya diikuti kata “dengan” atau
“secara”.

Contoh :
1.Pelari itu berlari dengan kencang.
2. Perselisihan antara Bayu dan Bima diselesaikan secara
damai.
3. Ana menyeberang jalan dengan hati- hati.
Kesepadanan struktur
Ciri kalimat efektif yang pertama adalah
kesepadanan. Kalimat dengan kesepadanan
setidaknya memenuhi dua unsur pembentuk kalimat.
Dua unsur tersebut adalah Subjek (S) dan Predikat
(P). Subjek adalah pokok pembicaraan/bahasan yang
melakukan aktivitas. Bentuk subjek bisa meliputi
orang, benda, atau tempat. Predikat adalah bagian
kalimat yang menerangkan kegiatan. Biasanya,
bentuk predikat dalam sebuah kalimatberupa kata
kerja.
Kecermatan Dalam Pemilihan dan Penggunaan Kata
Kecermatan dalam pemilihan kata diperlukan untuk menghindari makna
ganda. Sehingga, kalimat efektif perlu disusun secara cermat.
Kecermatan tersebut meluputi pemilihan, penggunaan, dan penempatan
kata.

Contoh:
● Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah. →
bukan kalimat efektif
Memiliki dua arti yaitu mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal atau
mahasiswa dari
perguruan tinggi yang terkenal.
● Mahasiswa perguruan tinggi terkenal itu menerima hadiah (benar). →
kalimat efektif
Hanya memiliki satu arti yaitu mahasiswa dari perguruan tinggi terkenal
Kehematan kata
Pengertian kehematan kata adalah tidak boros kata. Caranya dengan
menggunakan kata – kata seperlunya. Kehematan katatidak berarti
harus menghilangkan kata – kata yang dapatmenambah kejelasan
kalimat. Namun, hindari menggunakan kata yang memiliki fungsi
sama dalam sebuah kalimat.

Ada beberapa kriteria penghematan, yaitu

● Menghilangkan pengulangan subjek.


●Menghindarkan pemakaian hiponimi kata, misalnya: warna merah
hanya ditulis merah (karena merah sudah pasti merupakan warna)
● Menghindari kesinoniman dalam satu kalimat.
● Menjamak kata – kata yang berbentuk jamak.
Keringkasan
Dalam menulis ditemukan pemakaian kata dan kelompok kata yang
sebenarnya memiliki makna yang sama. Dalam hal ini kelompok kata
merupakan bentuk panjang, sedangkan kata merupakan bentuk ringkas
atau pendek.

Contoh:

● Kami mengadakan penelitian anak jalanan di Jakarta.(Bentuk panjang)


● Kami meneliti anak jalanan di Jakarta. (Bentuk ringkas)
●Pak Sanusi selalu memberi nasihat kepada anak-anaknya.(Bentuk
panjang)
● Pak Sanusi selalu menasihati anak-anaknya. (Bentukringkas)
●Mahasiswa mengadakan diskusi mengerjakan tugas daridosen. (Bentuk
panjang)
● Mahasiswa berdiskusi mengerjakan tugas dari dosen.(Bentuk ringkas)
Ciri- ciri Kalimat Efektif Secara Umum:
1. Memiliki unsur penting atau pokok,minimal
unsur
Subjek, predikat.
2 . Ta a t terhadap tata aturan ejaan yang berlaku.
3. Menggunakan diksi yang tepat.
4. Menggunakan kesepadanan antara struktur
bahasa dan jalan pikiran yang logis dan sistematis.
5. Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa
yang dipakai.
6. Melakukan penekanan ide pokok.
7. Mengacu pada kehematan penggunaan kata.
8. Menggunakan variasi struktur kalimat.
Syarat Kalimat Efektif

1.Mewakili pikiran pembaca atau penulis secara tepat.


2.Mengemukakan pemahaman yang sama tepat
antarapikiran pembaca dan pemikiran penulis.
3. Mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar
4. Tidak menimbulkan kesalahan
dalam penafsiranmaksud sang
penulis.
5. Menyampaikan pemikiran penulis ke pembaca
dengantepat.
6. Sistematis dan tidak bertele-tele.
Kesimpulan
● Kalimat efektif merupakan kalimat yang bisa mewakili
pikiran penulis atau pembicara secara tepat
sehinggapendengar/pembaca dapat memahami pikiran
tersebutdengan mudah, jelas & lengkap seperti apa yang
dimaksudoleh penulis atau pembicaranya.
● Unsur-unsur Kalimat Efektif :
1.Subjek
2. Predikat
3. Objek
4. Pelengkap
5. keterangan
Saran
Kalimat efektif harus memenuhi syarat
yang ada, agar kalimat tersebut secara
tepat mewakili gagasan pembicara atau
penulisnya, menimbulkan gagasan yang
sama tepatnya antara pikiran pendengar
atau pembaca seperti yang dipikirkan
olehpembicara atau penulisnya.
Kesepian tanpa
kekasih, cukup
sekian dan
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai