Desi Natalia
Asih Nuraini
Fajria Nurrohmah
Akmal Apandi
Ejaan di Indonesia mengalami pembaharuan untuk menyederhanakan ejaan dan agar ejaan
menjadi seragam dan selaras. Kemudian ada Prinsip yang Mendasari Perubahan Ejaan dalam
Bahasa Indonesia
c) Prinsip Kepraktisan
2. Mengapa sekarang banyak bermunculan bahasa yang tidak sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan?
karena yang pertama adanya kemajuan teknologi seiring kemajuan zaman dan kedua untuk
memantapkan fungsi dari bahasa Indonesia itu sendiri.
3. Kapankah ejaan bahasa Indonesia dengan Ejaan Yang Disempurnakan mulai resmi
digunakan?
Sejarah ejaan Bahasa Indonesia diawali dengan ditetapkannya Ejaan van Ophuijsen(1901-
1947) Setelahnya, ada beberapa pembaruan ejaan yang diubah oleh pemerintah, mulai dari
Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi(1947-1956), kemudian ada pembaruan lagi yaitu Ejaan
Pembaharuan(1956-1961) lalu pembaruan Ejaan Melindo(1961-1967) Ejaan Baru/Lembaga
Bahasa dan Kasusastraan (LBK) (1967-1972) Ejaan yang Disempurnakan (EyD) (1972-2015),
hingga Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) (2015-2022) lalu kemudian baru" ini ada pembaharuan
lagi yaitu Ejaan yang Disempurnakan (EyD) (2022-sekarang)
4. Apa sebenarnya fungsi utama adanya ejaan dalam sistem bahasa Indonesia?
Penggunaan ejaan dalam penulisan bahasa akan membuat tata bahasa yang digunakan semakin
baku. Tidak hanya membuat tata bahasa semakin baku, ejaan juga membuat pemilihan kosa
kata dan istilah mennadi lebih baku. Ejaan juga memiliki fungsi penting sebagai penyaring
bahasa lain ke bahasa Indonesia.
5. Mengapa penting untuk menggunakan tata bahasa tanda baca dan kapitalisasi yang tepat
dalam penulisan? (Sriayu)
Agar kalimat dalam suatu paragraf mudah dipahami sehingga tidak terjadi kesalahan makna
yang disampaikan oleh penulis
Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, suku kata, ataupun gabungan
kombinasi huruf dan suku kata. Contoh : rudal ( peluru kendali ), tilang ( bukti pelanggaran )
Indah Fitrianingrum
Ilham Ramadhan
Hazizi
Febriyanti Salsabila
1. Apakah dalam kalimat efektif harus menggunakan kalimat baku berikan alasan? (Nida)
Iya. Karena salah satu syarat kalimat efektif adalah harus sesuai dengan PUEBI (Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia) dan wajib menggunakan kata baku
• Mengandung SPOK.
• Memenuhi kaidah ejaan yang berlaku.
• Menggunakan struktur bahasa yang tepat.
• Menggunakan diksi sesuai kebutuhan.
Kalimat efektif harus dapat digunakan untuk mengungkapkan gagasan, maksud, atau informasi
kepada orang lain secara lugas sehingga gagasan itu dipahami secara sama oleh pembaca atau
pendengar.
Suatu kalimat dinyatakan efektif apabila memiliki unsur yang utuh dan tepat, seperti adanya
subjek, predikat, objek, dan sebagainya. Kalimat efektif bahasa Indonesia harus mudah
dimengerti, dapat mengungkapkan maksud penulis, serta tidak mengandung maksud yang lain
atau rumpang
Fungsi Kalimat Efektif agar pembaca mudah memahami. Agar pesan dapat tersampaikan
dengan jelas. Agar pembaca tidak lelah membaca. Agar dapat mewakili pikiran dan keinginan
penulis.
EYD Edisi V
Desi, fajria, bulan, Ade rida, asih & akmal
Istilah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) sudah tidak asing lagi didebgar
dikalangan para pelajar. Pedoman EYD adalah pedoman ejaan bahasa Indonesia
yang telah di berlakukan sejak tahun 1972. Sebagaimana yang temuat dalam
Surat Keputusan Presiden no. 57 tanggal 16 Agustus 1972 pengertian ejaan yang
disempurnakan (EYD) adalah ejaan dalam penulisan kata-kata/kalimat dalam
Bahasa Indonesia. EYD adalah aturan dasar atau pedoman ejaan dalam bahasa
Indonesia yang pernah digunakan di Indonesia.
Ejaan tidak hanya digunakan untuk menulis suatu kata/kalimat dengan benar
tetapi juga memiliki fungsi yang cukup penting dalam penulisan Bahasa
Indonesia. Adanya fungsi ejaan yaitu:
• Sebagai pembakuan dalam membuat tata bahasa.
• Pemilihan kosa kata serta istilah menjadi lebih baku.
• Sebagai penyaring unsur bahasa asing ke Bahasa Indonesia sehingga tidak
menghilangkan makna aslinya.
• Membantu mencerna informasi dengan lebih cepat dan mudah, karena
penulisan bahasa yang teratur.
A. PENULISAN HURUF
Dalam Bahasa Indonesia dikenal huruf vokal, huruf konsonan,
diftong, konsonan rangkap. Penjelasan huruf tersebut dapat
dilihat dibawa ini:
1. Huruf Vokal atau Huruf Hidup
Untuk pengucapan (pelafalan) kata yang benar, diakritik berikut
ini dapat digunakan jika ejaan kata itu dapat menimbulkan
keraguan,
a. iakritik (é) dilafalkan [e].
b. Diakritik (è) dilafalkan [ɛ].
c. Diakritik (ê) dilafalkan [ə].
2. Huruf Konsonan
Konsonan dalam bahasa Indonesia dilambangkan menjadi 21
huruf, yaitu b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.
3. Gabungan Huruf Vokal
a. Monoftong
b. Diftong
4. Gabungan Huruf Konsonan
Di dalam Bahasa Indonesia gabungan huruf konsonan berupa kh,
ng, ng, dan sy. Masing-masing melambangkan satu bunyi
konsonan. Contohnya: nyamuk, syarat, kumbang, khawatir, dsb.
D. PENULISAN KATA
Kata Dasar
Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu
kesatuan.
Misalnya: Ibu percaya bahwa engkau tahu.
Kantor pajak penuh sesak.
Buku itu sangat tebal.
E. KATA DEPAN
Kata depan, seperti di, ke, dan dari,
ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya.
Misalnya:
• Di mana dia sekarang? Mereka ada di
mana-mana.
• Kain itu disimpan di dalam lemari.
• Dia ikut terjun ke tengah kancah
perjuangan.
• Mari, kita berangkat ke kantor.
• Saya pergi ke luar kota.
F. PARTIKEL
1. Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai
dengan kata yang mendahuluinya.
2. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang
mendahuluinya.
3. Bentuk pun yang merupakan bagian kata
penghubung seperti berikut ditulis serangkai.
Adapun kendatipun.
G. SINGKATAN
1. Singkatan nama orang, gelar, sapaan, atau
pangkat diikuti dengan tanda titik di setiap unsur
singkatan itu.
2. Singkatan, termasuk akronim, yang terdiri atas
huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf
kapital tanpa tanda titik.
3. Singkatan yang terdiri atas lebih dari dua huruf
yang lazim digunakan dalam dokumen atau
surat-menyurat diikuti dengan tanda titik.
H. KATA GANTI (ku-,
kau-, -ku, -mu, dan -
nya)
1. Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai
dengan kata yang mengikutinya, sedangkan -ku,
-mu, dan -nya ditulis serangkai dengan kata
yang mendahuluinya.
2. Kata ganti kau yang bukan bentuk terikat
ditulis terpisah dengan kata yang lain.
I. KATA SANDANG (SI DAN SANG)
Kalimat Efektif
tindakan atau keadaan yang dilakukan oleh subjek. Predikat
biasanya berbentuk kata kerja, frasa kata kerja, frasa
numeral, kata benda, frasa kata benda, kata depan, kata
sifat, dan frasa kata sifat.
Contoh :
1. Katak melompat.
2. Paman memetik mangga.
1. Subjek 3. Mangga paman lima buah.
Subjek adalah bagian kalimat yang menunjukkan 4. Budi mahasiswa baru
pelaku, tokoh, benda, atau suatu hal yang menjadi
pokok pembicaraan. Subjek dapat berbentuk kata
benda, frasa kata benda, atau kata kerja.
Contoh :
1. Dina membaca buku di perpustakaan.
2. Ayam nenek bertelur.
3. Ibuku sedang melukis.
4. Memasak nasi goreng sangat mudah dilakukan.
3. Objek
Objek adalah unsur kalimat yang
melengkapi kata kerja sehingga terletak
langsung di belakang predikat. Objek
dapat berbentuk kata benda atau frasa
kata benda.
Contoh :
1. Ibu berbelanja sayuran di pasar.
2. Ayah makan pisang.
3. Bu Guru menulis soal di papan tulis.
4. Keterangan
Contoh:
1. Dita berangkat kekebun binatang tadi pagi.
2. Dua minggu yang lalu,Siti berkunjung kerumah nenek.
3. Sebelum makan,kita harus mencuci tangan.
Keterangan suasana
Keterangan suasana merupakan kata yang
menerangkan suasana atau situasi dari suatu
perbuatan.
Contoh:
Contoh :
1.Pelari itu berlari dengan kencang.
2. Perselisihan antara Bayu dan Bima diselesaikan secara
damai.
3. Ana menyeberang jalan dengan hati- hati.
Kesepadanan struktur
Ciri kalimat efektif yang pertama adalah
kesepadanan. Kalimat dengan kesepadanan
setidaknya memenuhi dua unsur pembentuk kalimat.
Dua unsur tersebut adalah Subjek (S) dan Predikat
(P). Subjek adalah pokok pembicaraan/bahasan yang
melakukan aktivitas. Bentuk subjek bisa meliputi
orang, benda, atau tempat. Predikat adalah bagian
kalimat yang menerangkan kegiatan. Biasanya,
bentuk predikat dalam sebuah kalimatberupa kata
kerja.
Kecermatan Dalam Pemilihan dan Penggunaan Kata
Kecermatan dalam pemilihan kata diperlukan untuk menghindari makna
ganda. Sehingga, kalimat efektif perlu disusun secara cermat.
Kecermatan tersebut meluputi pemilihan, penggunaan, dan penempatan
kata.
Contoh:
● Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah. →
bukan kalimat efektif
Memiliki dua arti yaitu mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal atau
mahasiswa dari
perguruan tinggi yang terkenal.
● Mahasiswa perguruan tinggi terkenal itu menerima hadiah (benar). →
kalimat efektif
Hanya memiliki satu arti yaitu mahasiswa dari perguruan tinggi terkenal
Kehematan kata
Pengertian kehematan kata adalah tidak boros kata. Caranya dengan
menggunakan kata – kata seperlunya. Kehematan katatidak berarti
harus menghilangkan kata – kata yang dapatmenambah kejelasan
kalimat. Namun, hindari menggunakan kata yang memiliki fungsi
sama dalam sebuah kalimat.
Contoh: