Anda di halaman 1dari 7

Dampak Kopi sebagai Wujud Gaya Hidup Masa Kini

terhadap Kesehatan Tubuh dan Psikologis Mahasiswa


(The Impact of Coffee as a Lifestyle on Students’ Physical
and Psychological Health)
Siva Khoirunnisa Azachra

Program Studi Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng


Tirtayasa
(email: sivakhoirunnisa58@gmail.com)

ABSTRACT
Background: Coffee is one of the most popular drinks, especially among young people.
Consuming coffee can increase self-confidence because it is considered to have followed current
trends. It is proven that coffee is very easy to find, there are many coffee shops that serve various
types of processed coffee. Various reasons are used to consume coffee, without realizing the side
effects that occur when coffee is consumed in excess.
Method: The researcher uses a quantitative method by asking questions via google forms which
are distributed on social media with the target of students.
Research results: Based on the results of the data obtained form 22 respondents, 86,4% stated
that coffee has an impact on the body that can be felt directly by the drinker and some drinkers
feel a psychological impact due to excessive consumption.
Conclusion: Coffee has a impact on the body and psychology of students. The reason to
consume coffee is for an energy stimulant when they are hectic doing college assignments.
Keywords: Coffee, Caffeine, Lifestyle, Physical and Psychological Health, Students.

ABSTRAK
Latar belakang: Kopi menjadi salah satu minuman paling ramai diminati khususnya oleh para
muda mudi. Mengonsumsi kopi dapat meningkatkan rasa percaya diri karena dianggap sudah
mengikuti tren masa kini. Terbukti dengan sangat mudahnya kopi ditemukan, ada banyak kedai
kopi yang menyajikan berbagai macam jenis olahan kopi. Berbagai alasan digunakan untuk
mengonsumsi kopi, tanpa disadari adapun efek samping yang ditimbulkan apabila kopi
dikonsumsi secara berlebihan.
Metode: Peneliti menggunakan metode kuantitatif dengan memberikan pertanyaan melalui
google formulir yang disebar di sosial media dengan sasaran mahasiswa.
Hasil penelitian: Berdasarkan hasil dari data yang didapatkan dari 22 responden, 86,4%
menyatakan bahwa kopi memiliki dampak pada tubuh yang dapat dirasakan langsung oleh
peminumnya dan sebagian peminum merasakan dampak psikologis karena mengonsumsi secara
berlebihan.
Kesimpulan: Kopi memiliki dampak baik pada tubuh maupun psikologis mahasiswa. Adapun
alasan mahasiswa untuk mengonsumsi kopi untuk stimulan energi ketika sedang hectic
mengerjakan tugas kuliah.
Kata kunci: Kopi, Kafein, Gaya Hidup, Gaya Hidup Masa Kini, Kesehatan Tubuh dan
Psikologis, Mahasiswa

PENDAHULUAN
Pada masa sekarang, Kopi menjadi salah satu minuman paling ramai diminati khususnya
oleh para muda mudi. Tidak heran mengonsumsi kopi dapat meningkatkan rasa kepercayaan diri
karena dianggap sudah mengikuti tren masa kini. Saat ini, Kopi sangat mudah ditemukan, dalam
berbagai bentuk penyajian yang menarik, dalam harga yang bervariatif, dan juga tingkat
kenyaman ketika berada didalam ruangan penyajian. Ada berbagai jenis pengalaman yang akan
didapatkan ketika seseorang pergi ketempat seperti Cafe atau hanya meminum buatannya sendiri
dirumah. Hal tersebut menjadi alasan Kopi memiliki banyak sekali penggemar.
Sebelum disajikan, Kopi berasal dari biji kecil yang dapat dipanen dari Pohon Kopi lalu
setelahnya dihaluskan dan ditambahkan kondimen kondimen lain sesuai cita rasa yang ingin
dihasilkan. Tanaman Kopi sendiri merupakan salah satu diantara tanaman yang mengandung
Kafein alami. Senyawa yang memiliki bentuk bubuk kristal putih dan memiliki rasa yang pahit
ini merupakan bentuk stimulan yang paling banyak dikonsumsi. Kafein juga merupakan alkaloid
yang berkeluarga dengan methylxanthine bersama dengan senyawa tefillin dan teobromin,
berperan dalam merangsang sistem saraf pusat.
Kafein memiliki efek pada tubuh seperti kemampuan untuk menstimulasi kerja jantung,
meningkatkan kadar hormon adrenalin, merangsang sistem saraf pusat yang dapat membuat para
peminumnya tetap fokus, merasa waspada atau terjaga dan memberi dorongan energi tambahan.
Biasanya efek kafein akan terasa selama empat hingga enam jam, dihitung setelah mengonsumsi
kafein.
Meskipun memiliki manfaat, terlalu banyak mengonsusmsi kafein dapat menjadi salah
satu faktor merasakan efek samping yang ditimbulkan. Beberapa efek samping yang dapat
dirasakan baik itu secara fisik maupun psikologis seperti insomnia, sakit kepala, jantung
berdegub kencang atau tidak normal, dehidrasi atau kekurangan cairan dalam tubuh, kegelisahan
bahkan hingga menimbulkan ketergantungan. Hal tersebut yang membuat kopi menarik untuk
diteliti.
Metode Penelitian
Pada metode penelitian kali ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif studi kasus
(field research) yaitu dengan mengumpulkan data. Menurut Sugiyono (2016) metode penelitian
kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Pengumpulan data akan dilakukan
dengan memanfaatkan teknologi yakni google form. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive
sampling karena anggota populasi akan berpartisipasi dalam penelitian dan peneliti akan
memberikan kuisioner.
Adapun kuisisoner berisi pertanyaan mengenai dampak kopi sebagai gaya hidup masa
kini terhadap kesehatan tubuh dan psikologis mahasiswa, bagaimana reaksi yang timbul setelah
meminum kopi, pengaruh kopi terhadap kegiatan sehari-hari yang melibatkan tubuh baik fisik
maupun psikologis.
Hasil dan Pembahasan
Deskripsi Data
Umur partisipan

Pertanyaan
Sebanyak 86,4% dari 22 responden menunjukan bahwa mereka makin bersemangat setelah
meminum kopi.

Sebanyak 59,1% dari 22 responden menunjukan bahwa mereka menjadi lebih waspada setelah
mengonsumsi kopi.

Sebanyak 50% dari 22 responsen menunjukan bahwa mereka tidak sakit perut setelah
mengonsumsi kopi.
Sebanyak 59,1% dari 22 responsen memunjukan bahwa mereka tidak merasakan sakit kepala
setelah mengonsumsi kopi.

Sebanyak 90,9% dari 22 responden menunjukan bahwa mereka tidak merasa gelisah apabila
dalam sehari tidak mengonsumsi kopi.

Sebanyak 86,4% dari 22 responden menunjukan bahwa mereka tidak setiap hari mengonsumsi
kopi setiap hari.
Pembahasan
Berdasarkan hasil kuisioner kopi berpengaruh untuk meningkatkan semangat, hal ini
dibuktikan dengan dengan jawaban dari 22 responden menjawab “Ya” sebanyak 86,4%(20) dan
sebanyak 13,6%(2) menjawab “Tidak” berpengaruh untuk meningkatkan semangat. Sebanyak
59,1%(12) responden menjawab bahwa mereka merasa menjadi lebih waspada setelah
mengonsumsi kopi. Hal ini menguatkan opini bahwa banyak mahasiswa memilih untuk
mengonsumsi kopi untuk menstimulasi energi yang mengakibatkan kerja optimal.
Sebanyak 50%(11) responden menjawab bahwa mereka tidak merasakan sakit perut setelah
mengonsumsi kopi, 36,4%(9) untuk jawaban “Tidak” , dan 13,6%(2) menjawab “Tidak setiap
kali”. Sebesar 59,1%(14) responden menyatakan bahwa mereka tidak merasakan sakit kepala
setelah mengonsumsi kopi dan 40,9%(8) responden merasakan atau tidak setiap kali setelah
mengonsumsi kopi.
Responden menunjukan apabila dalam sehari tidak mengonsumsi kopi, sebanyak 90,9%(20)
tidak merasakan kegelisahan dan sebanyak 9,1%(2) responden merasa gelisah jika dalam sehari
mereka tidak mengonsumsi kopi, hal ini disebabkan sebanyak 86,4%(18) responden tidak
mengonsumsi kopi setiap hari dan 13,6%(4) menyatakan mengonsumsi kopi dalam setiap
harinya, ini memperkuat opini bahwa kafein yang terkandung dalam minuman kopi dapat
menyababkan kecanduan sehingga responden merasakan kegelisahan dan rasa seperti ada yang
kurang apabila dalam sehari tidak mengonsumsi kopi.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Setelah peneliti melakukan penelitian dengan menyebarkan kuisioner melalui google formulir
sebagian besar dari 22 responden menyatakan bahwa mereka merasakan efek langsung dari
minuman kopi, seperti menjadi lebih bersemangat dan waspada. Hal ini yang menjadi alasan
mayoritas mahasiswa memilih untuk mengonsumsi kopi untuk menemani ketika mengerjakan
tugas bahkan hingga larut malam. Adapun efek psikologis yang tidak turut dirasakan responden,
seperti merasa gelisah, rasa gelisah ini lah yang kemudian menimbulkan rasa seperti lesuh, dan
lebih sensitif. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar dari responden menunjukan bahwa
mereka tidak mengonsumsi kopi setiap hari, dengan kata lain responden belum sampai pada
tahap “kecanduan” yang ditimbulkan oleh kafein pada minuman kopi.
Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut karena penelitian yang peneliti lakukan belum
sempurna; perlu dilakukannya sosialisasi oleh pihak tertentu mengenai efek konsumsi kafein
bagi kesehatan bila digunakan secara berlebihan; mahasiswa mulai mengubah pola pikir bahwa
dengan tanpa stimulan apapun akan tetap optimal hasil yang dikerjakan.

Daftar Pustaka
Bordeaux B., and Lieberman HR (May 2021). Benefit and risks of Caffeine and Caffeinated
baverages(online). (https://www.uptodate.com/contents/benefits-and-risks-of-caffeine-and-
caffeinated-beverages?source=history_widget diakses pada 09 November 2022).

Darya-Varia Laboratoria (2021). Manfaat dan Risiko Kafein dan Minuman Berkafein(online).
(https://www.darya-varia.com/id/read/manfaat-dan-risiko-kafein-dan-minuman-berkafein
diakses pada 09 November 2022).

Nathanson, J. A. (12 October 1984). Caffeine and related methylxanthines: possible naturally
occurring pesticides. Science 226 (4671): 184–7
Nawrot, P., S. Jordan, J. Eastwood, J. Rotstein, A. Hugenholtz, and M. Feeley. 2001. Effects of
Caffeine on Human Health. Food Additives and Contaminats. 20:1-30.

Anda mungkin juga menyukai