Anda di halaman 1dari 6

Hubungan Konsumsi Kopi dengan Kualitas Tidur Pada Mahasiswa S1 Keperawatan

Universitas Muhammadiyah Klaten


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Metodologi Penelitisn
Dosen Pengampu: Istianna Nurhidayati, M.Kep.,Ns.,Sp.kep.Kom

Disusun Oleh:
1. Dwie Ulfa Marfuah (2002013)
2. Ellyta Nafa Prastika (2001014)
3. Fitriana Nugraheni (2001017)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN DAN TEKONOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KLATEN
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kopi merupakan salah satu minuman yang banyak dikonsumsi di seluruh
dunia dan digemari oleh seluruh kalagan usia. Kopi dikonsumsi dan digemari oleh
semua kalangan usia, namun seiring perkembangan zaman dan banyaknya modern
coffe shop atau kedai kopi modern, konsumsi kopi pada kalangan remaja mengalami
kenaikan disetiap tahunnya. Remaja sering mengikuti trend ngopi atau nongkrong di
coffe shop sebagai bagian dari gaya hidup milenial sembari ngobrol dan berdiskusi
dengan teman-temannya. (Triantara & Wijayanti, 2017)
Sebagian mahasiswa mengonsumsi kopi di pagi hari karena dapat
meningkatkan konsentrasi saat kuliah. Dan mengonsumsi kopi yang mengandung
kafein saat malam hari agar tetap terjaga ketika mengerjakan tugas, dan sebagian
lainnya hanya sekedar menikmati kopi ketika hang-out bersama teman-teman.
Kopi menjadi minuman yang sangat popular di dunia, ada beberapa negara
yang penduduknya sangat gemar minum kopi, sehingga tercatat sebagai konsumen
kopi terbesar. International Coffe Organization (ICO) mencatat, konsumsi global kopi
mencapai 166,35 juta kantong berukuran 60 kg pada 2021. Angka tersebut naik 1%
dari 2019 lalu yang sebesar 164,2 juta kantong. Wilayah yang tertinggi menonsumsi
kopi adalah Uni Eropa dengan 40,25 juta kantong, Amerika Serikat 26,3 juta katong,
Brazil 22,4 juta kantong dan Jepang 7,4 juta kantong. Indonesia menjadi negara
dengan konsumsi kopi terbesar kelima di dunia pada 2020/2021 dengan jumlah 5 juta
kantong berukuran 60 kg.
Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) oleh BPS,
konsumsi kopi rumah tangga pada umumnya berupa kopi bubuk. Periode tahun 1993-
2021, konsumsi kopi (kopi bubuk di tingkat rumah tangga) per kapita cenderung
mengalami peningkatan1,25% per tahun. Data selama sepuluh tahun terakhir
menunjukkan konsumsi kopi bubuk menurun rata-rata sebesar 0,86% per tahun. Pada
tujuh tahun terakhir perkembangan konsumsi kopi instan cukup signifikan, yaitu
sebesar rata-rata 2,40% per tahun. (Jenderal, 2022)
Meskipun kopi banyak diminati oleh masyarakat luas, kopi juga memiliki efek
samping yaitu gangguan tidur. Kopi termasuk golongan minuman psikostimulan.
Salah satu fungsi dari kafein yang ada pada kopi adalah stimulant untuk system syaraf
pusat, disebabkan kafein mempengaruhi peningkatan kadar dopamine pada otak.
Konsumsi kafein secara berlebihan (>400 mg/hari) dapat menimbulkan beberapa efek
negative, diantaraya adalah rasa lelah saat terbangun dari tidur di pagi hari, gangguan
tidur dan rendahnya kualitas tidur. Akan tetapi, apabila kafein dikonsumsi dalam
batas normal (20-400 mg/hari) dapat memberikan efek positif, seperti meningkatkan
mood dan kemampuan kognisi. Jadi kopi memiliki efek kontradiktif, di satu sisi kopi
dapat meningkatkan konsentrasi dan mengurangi rasa kantuk saat beraktivitas, namun
di sisi lain kopi dapat mengurangi kualitas tidur yairu sering terjaga. (Triantara &
Wijayanti, 2017)
Dalam tahap perkembangannya, remaja dihadapkan pada masalah-masalah
kesehatan diantaranya kualitas tidur yang buruk. Tidur merupakan kebutuhan dasar
manusia yang memiliki proses fisiologis kompleks. Proses tersebut dapat terjadi pada
aktivitas dan metabolism tertentu dengan batas tertentu. Pada tidur terdapat 2 siklus,
yaitu fase NREM (Non-Rapid Eye Movement) dan REM (Rapid Eye Movement).
Apabila tidur yang tidak mencukupi, dapat menyebabkan gangguan sebagian besar
system tubuh dan bermanifestasi menjadi berkurangnya tidur, abnormalitas tidur dan
persepsi tidur yang berlebihan. (Faridah, Rusnoto, Kusumawati, Rahayu, & Wahab,
2021)
Kurang tidur dapat mengakibatkan kerusakan atau gangguan pada fungsi
kekebalan tubuh, masalah metabolism dan masalah psikologis. Secara global
menunjukkan prevalensi gangguan kualitas tidur di dunia bervariasi mulai 15,3%-
39,2. Data di Indonesia menunjukkan sebagian besar kualitas tidur pada remaja
kurang terpenuhi yaitu sebanyak 63%. (Ardiani & Subrata, 2021)
Kualitas tidur adalah suatu keadaan yang menggambarkan tentang kemamuan
seseorang mempertahankan siklus tidur dan tidak terjadinya gangguan sehingga
membuat seseorang tidak mengalami kantuk berlebih, sakit kepala, sering menguap,
mata bengkak dan perasaan gelisah. Kualitas tidur adalah perasaan segar kembali dan
siap menghadapi kehidupan lain setelah bangun tidur. Ide ini menggabungkan
beberapa atribut, misalnya, waktu yang dibutuhkan untuk mulai tertidur, kedalaman
istirahat dan ketenangan. Pola tidur yang tidak teratur dapat berakibat terhadap fungsi
kognitif, gangguan keseimbangan fisiologi seperti penurunan aktivitas, merasakan
lelah berlebihan, serta penurunan daya tahan tubuh. (Ardiani & Subrata, 2021)
Konsumsi kopi dikaitkan dengan kejadian kualitas tidur, dimana seseorang
yang sering mengonsumsi kopi cenderung mengalami kualitas tidur yang rendah.
Konsumsi kopi dapat memacu jantung berdenyut lebih kencang sehingga
mengakibatkan seseorang akan mengalami kualitas tidur yang rendah. (Suartiningsih,
Putri, & Ani, 2018)
Berdasarkan uraian tersebut efek yang kontraindikatif dan maraknya konsumsi
kopi pada golongan usia remaja dan dewasa khususnya mahasiswa membuat kopi
menarik untuk diteliti. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai hubungan
konsumsi kopi dengan kualitas tidur pada mahasiswa S1 Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Klaten.
B. Rumusan Masalah
Kopi merupakan salah satu minuman yang banyak dikonsumsi di seluruh
dunia dan digemari oleh seluruh kalagan usia. International Coffe Organization (ICO)
mencatat, konsumsi global kopi mencapai 166,35 juta kantong berukuran 60 kg pada
2021. Indonesia menjadi negara dengan konsumsi kopi terbesar kelima di dunia pada
2020/2021 dengan jumlah 5 juta kantong berukuran 60 kg.
Kualitas tidur adalah suatu keadaan yang menggambarkan tentang kemamuan
seseorang mempertahankan siklus tidur dan tidak terjadinya gangguan sehingga
membuat seseorang tidak mengalami kantuk berlebih, sakit kepala, sering menguap,
mata bengkak dan perasaan gelisah. remaja dihadapkan pada masalah-masalah
kesehatan diantaranya kualitas tidur yang buruk. Secara global menunjukkan
prevalensi gangguan kualitas tidur di dunia bervariasi mulai 15,3%- 39,2. Data di
Indonesia menunjukkan sebagian besar kualitas tidur pada remaja kurang terpenuhi
yaitu sebanyak 63%. Konsumsi kopi dikaitkan dengan kejadian kualitas tidur, dimana
seseorang yang sering mengonsumsi kopi cenderung mengalami kualitas tidur yang
rendah.
Berdasarkan rumusan masalah dapat dimunculkan pertanyaan peneliti sebagai
berikut “Adakah Hubungan Konsumsi Kopi dengan Kualitas Tidur pada Mahasiswa
S1 Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Klaten?”

C. Tujuan
1. Tujuan umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Konsumsi
Kopi dengan Kualitas Tidur Mahasiswa S1 Keperawatan di Universitas
Muhammadiyah Klaten.
2. Tujuan khusus
a. Mengidentifikasi karakteristik responden di Universitas Muhammadiyah
Klaten
b. Mengidentifikasi konsumsi kopi pada mahasiswa S1 Keperawatan di
Universitas Muhammadiyah Klaten
c. Mengidentifikasi kualitas tidur mahasiswa S1 Keperawatan di Universitas
Muhammadiyah Klaten
d. Menganalisa hubungan konsumsi kopi dengan kualitas tidur mahasiswa S1
Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Klaten
3. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian mengenai hubungan konsumsi kopi dengan kualitas
tidur mahasiswa S1 Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Klaten
diharapkan dapat menambah pengetahuan dan memperluas wawasan
mengenai konsumsi kopi dengan kualitas tidur, serta sebagai sarana
pengembangan ilmu pengetahuan secara teoritis di bangku perkuliahan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti
Penelitian ini diharapkan menjadi sarana yang bermanfaat dalam
mengimplementasikan pengetahuan penulis tentang konsumsi kopi
terhadap kualitas tidur.
b. Bagi Remaja
Dengan adanya penelitian ini diharapkan remaja mampu
mengidentifikasi kualitas tidurnya sehingga dapat melakukan
pencegahan mengenai konsumsi kopi.
c. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan mampu untuk membantu memberikan saran kepada
institusi pendidikan untuk memberikan pengetahuan mengenai kualitas
tidur.
d. Penelitian selanjutnya
Diharapakan dapat dijadikan sebagai bahan acuan, informasi, serta
tambahan untuk penulis selanjutnya dalam mengembangkan
pengetahuan serta pemahaman tentang kualitas tidur.
4. Keaslian Data
1) (Ranti, Boekoesoe, & Ahmad, 2022) dengan judul Kebiasaan Konsumsi Kopi,
Penggunaan Gadget, Stress dan Hubungannya dengan Kejadian Insomnia pada
Mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian analitik kualitatif
menggunakan pendekatan cross sectional study dengan uji statistic chi-square
test. Jumlah populasi di penelitian ini sebanyak 834 mahasiswa dan sample
yang dibutuhkan 270 mahasiswa tingkat akhir. Hasil uji statistik menunjukkan
bahwa kebiasaan Minum Kopi (p-Value = 0,000), Kebiasaan Main Gadget (p-
Value = 0,000), dan stress (p-Value = 0,000) ditemukan memiliki hubungan
yang signifikan dengan kejadian insomnia.
Perbedaan penelitian ini terletak pada variabel yang kami ambil yaitu kami
mengambil variabel bebas konsumsi kopi dan variabel terikat kualitas tidur.
Untuk menghindari bias kami meyamakan jenis kopi yang dikonsumsi oleh
responden. Metode yang kami gunakan yaitu analitik kuantitatif dengan
pendekatan cross-sectioanl dengan subyek mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Klaten karena mahasiswa sering mengalami maslaah tidur.
Pemilihan sample menggunakan randomized dengan membagikan kuisoner
tentang kualitas tidur dan kuesioner riwayat konsumsi kopi.
2) (Made Suartiningsih, Citra Wulan Sucipta Putri, & Seri Ani, 2018) dengan judul
Depresi, Cemas Dan Konsumsi Kopi Berhubungan Dengan Kejadian Insomnia
Pada Mahasiswa PSPD FK UNUD Angkatan 2016. analitik observasional
cross-sectional, dilakukan dengan membagikan angket kepada 95 orang
responden yang dilaksanakan pada bulan September 2017. Insomnia diukur
dengan insomnia severity index (ISI), depresi dengan the centre for
epidemiologic studies depression scale (CESD), cemas dengan hamilton rating
scale for anxiety (HRSA) dan konsumsi kopi diukur dengan angket riwayat
konsumsi kopi. Pemilihan sampel menggunakan teknik sampel acak
sederhana. Data dianalisis menggunakan SPSS dengan uji kai kuadrat. Hasil
penelitian didapatkan 56,8% mahasiswa mengalami insomnia. Kejadian
insomnia lebih tinggi pada kelompok yang berisiko daripada yang tidak
berisiko; depresi (86,2%: 10,8%, P0,05).
Perbedaan penelitian ini terletak pada variabel yang kami ambil yaitu kambi
mengambil variabel bebas konsumsi kopi dan variabel terikat kualitas tidur.
Untuk menghindari bias kami meyamakan jenis kopi yang dikonsumsi oleh
responden. Metode yang kami gunakan yaitu analitik kuantitatif dengan
pendekatan cross-sectioanl dengan subyek mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Klaten karena mahasiswa sering mengalami maslaah tidur.
Pemilihan sample menggunakan randomized dengan membagikan kuisoner
tentang kualitas tidur dan kuesioner riwayat konsumsi kopi.

DAFTAR PUSTAKA

Ardiani, N., & Subrata, I. (2021). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kualitas Tidur
Mahasiswa Yang Mengonsumsi Kopi Di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Arc.Com.Health.
Cahyani, A. R. (2022). Repository UNISM.
Faridah, U., Rusnoto, Kusumawati, D., Rahayu, S., & Wahab, D. (2021). Hubungan
Kebiasaan Mengkonsumsi Kopi Dengan Gejala Gangguan Tidur Pada Lansia Di Desa
Tempuran Demak 2018. University Research Colloquium.
Jenderal, S. (2022). Outlook Komoditas Perkebunan Kopi.
Made Suartiningsih, N., Citra Wulan Sucipta Putri, W., & Seri Ani, L. (2018). DEPRESI,
CEMAS DAN KONSUMSI KOPI BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN
INSOMNIA PADA MAHASISWA PSPD FK UNUD ANGKATAN 2016. E-JURNAL
MEDIKA, ,VOL. 7 NO.8.
Ranti, N. B., Boekoesoe, L., & Ahmad, Z. (2022). Kebiasaan Konsumsi Kopi, Penggunaan
Gadget, Stress dan Hubungannya dengan Kejadian Insomnia pada Mahasiswa.
Jambura Journal of Epidemiology.
Ranti, N., Boekoesoe, L., & Ahamad, Z. (2022). Kebiasaan Konsumsi Kopi, Penggunaan
Gadget, Stress dan Hubungannya dengan . Jambura Journal of Epidemiology.
Suartiningsih, N., Putri, W., & Ani, L. (2018). Depresi, Cemas, Dan Konsumsi Kopi
Berhubungan Dengan Kejadian Insomnia Pada Mahasiswa PSPD FK UNUD
Angkatan 2016. Directory of Open Access Journals.
Triantara, A., & Wijayanti, H. (2017). Perbedaan Kualitas Tidur Setelah Mengonsumsi
Berbagai Jenis Minuman Kopi Pada Usia Dewasa. Journal of Nutrition Collage.

Anda mungkin juga menyukai