Anda di halaman 1dari 29

]GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER 1

TENTANG ANEMIA PADA KEHAMILAN


DI PUSKESMAS LUBUK BEGALUNG

PROPOSAL PENELITIAN
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Melaksananakan Penelitian Dalam Rangka
Penulisan Karya Tulis Ilmiah Pada Pendididkan Diploma III Kebidanan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia

DISUSUN OLEH :

YURISKA EVITA
NPM : 2010418106014

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA


PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
PADANG TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Anemia adalah suatu penyakit atau gangguan yang terjadi pada darah.

Darah merupakan cairan penting bagi jantung, dimana jantung membutuhkan

darah untuk di pompa keseluruh tubuh melalui pembuluh darah arteri maupun

vena. Jika terjadi kelainan pada darah maka akan mempengaruhi kesehatan

dan kualitas hidup sesorang.

Anemia merupakan masalah global yang terjadi dengan berbagai

konsekuensi pada kesehatan manusia. Anemia dapat terjadi sewaktu – waktu

terutama pada wanita hamil dimana jumlah dan ukuran sel darah merah atau

konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal (WHO,2022).

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mendefinisikan

anemia selama kehamilan sebagai kadar hemoglobin kurang dari 11gr/dl.

Pada umumnya anemia terjadi diseluruh dunia, terutama di negara

berkembang (Developing Countries).World Health Organization

melaporkan bahwa prevalensi ibu hamil di seluruh dunia yang

mengalami anemia sebesar 41, 8%. (World Health Organization,2021).

Prevalensi diantara ibu hamil bervariasi dari 31% di Amerika Selatan hingga

64% di Asia bagian Selatan. Gabungan Asia Selatan dan Tenggara turut

menyumbang hingga 58% dari total penduduk yang mengalami anemia

(Who, 2018).

Di Indonesia angka anemia pada ibu hamil masih cukup

tinggi. Berdasarkan hasil data Riskesdas 2018, Persentase anemia pada ibu
hamil mengalami peningkatan selama 5 tahun terakhir yaitu 2013 terdapat ibu

hamil yang terdampak anemia 37,15%. Pada 2018 telah mencapai 48,9%.

(Kemenkes RI, 2019).

Dari data 2018 jumlah ibu hamil yang mengalami anemia pada

trimester 1 paling banyak pada usia 15 – 24 tahun sebesar 84,6%, Usia 25 –

34 tahun sebesar 33,7% usia 35 – 44 tahun sebesar 33, 6% dan usia 45 -54

tahun sebesar 24%. (Kemenkes RI, 2018).

Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2020, kejadian anemia

pada ibu hamil pada trimester 1 di Indonesia sebesar 18,1% pada tahun

2018 dan pada tahun 2019 kejadian ibu hamil anemia meningkat menjadi

sebesar 48,9%.

Di Sumatera Barat ibu hamil yang mengalami anemia pada tahun 2018

sebesar 23,7%, pada tahun 2019 meningkat menjadi 26,2%, pada tahun 2020

sejumlah 42.3 % dan pada tahun 2021 sejumlah 43,7%.

Berdasarkan data yang didapatkan dari rekam medik Puskesmas

Lubuk Begalung prevalensi ibu hamil dengan anemia di Puskesmas Lubuk

Begalung ditahun 2021 terdapat 263 orang ibu hamil yang terdampak

anemia pada trimester 1. Ditahun 2022 sebanyak 358 orang ibu hamil

dengan anemia pada trimester 1 di Lubuk Begalung yang melakukan cek HB

di laboratorium Puskesmas Lubuk Begalung.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Astuti tahun 2021 tentang

gambaran pengetahuan ibu hamil tentang anemia terdapat 25% ibu hamil

memiliki pengetahuan yang kurang tentang anemia selama kehamilan, 50%

ibu hamil memiliki cukup pengetahuan tentang anemia. Terdapat juga


gambaran pendidikan, usia dan keluarga mempengaruhi pengetahuan ibu

hamil tentang anemia.

Menurut Lia Natalia, Yeti Yuwansyah dan Anita Erna Setiawan tahun

2022 dalam jurnal of midwifery care dengan judul gambaran tingkat

pengetahuan ibu hamil primigravida tentang anemia pada kehamilan terdapat

53,8% ibu hamil tidak memahami anemia dan 55,4% ibu hamil tidak

memahami gejala anemia.

Perilaku kesehatan seseorang dipengaruhi oleh faktor pengetahuan

karena perilaku seseorang itu dibentuk oleh pengetahuan seseorang itu

sendiri. Berbagai faktor yang mempengaruhi pengetahuan seperti pendidikan,

usia, sosial budaya dan ekonomi, lingkungan, pengalaman. (Daka,

Jayanthigopal & Demisie, 2018).

Berdasarkan hasil survei awal melalui wawancara yang dilakukan

bulan maret 2023, 6 orang dari 10 orang ibu hamil pada trimester 1

yang berkunjung ke Puskesmas Lubuk Begalung yang dipilih secara

acak tentang pengertian, penyebab dan bahaya anemia terhadap ibu hamil

dan janin, didapatkan data sebanyak 6 orang (60%) belum bisa menjawab

pertanyaan tentang anemia pada kehamilan. Melihat permasalahan yang

tampak maka peneliti ingin melakukan penelitian tentang gambaran

pengetahuan ibu hamil trimester 1 tentang anemia pada kehamilan di

Puskesmas Lubuk Begalung Kota Padang Tahun 2023.


2. Perumushan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah penelitian adalah

Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Trimester 1 Tentang Anemia Pada

Kehamilan Di Puskesmas Lubuk Begalung Kota Padang Tahun 2023.

3. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian adalah untuk mengetahui Gambaran

Pengetahuan Ibu Hamil Trimester 1 tentang Anemia pada Kehamilan

di Puskesmas Lubuk Begalung Kota Padang.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui karakteristik ibu hamil tentang anemia melalui

pendidikan, pekerjaan, usia, paritas, lingkungan sosial budaya di

Puskesmas Lubuk Begalung Kota Padang.

b. Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia

di Puskesmas Lubuk Begalung Kota Padang.

4. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Sebagai bahan pengembangan diri dan kemampuan untuk

menambah wawasan ilmu pengetahuan serta pengalaman peneliti dalam

pengumpulkan, mengolah, menganalisa dan menginformasikan data

temuan serta untuk menerapkan pengetahuan yang diperoleh pada saat

perkuliahan dan mengaplikasikan dalam penelitian.

2. Bagi Tempat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan informasi


pada Puskesmas Lubuk Begalung untuk acuan bahan dasar penelitian

selanjutnya dan meningkatkan pelayanan dalam menekan penurunan angka

kejadian anemia pada ibu hamil.

3. Bagi Institusi pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk bahan

menambah referensi dan pengetahuan tentang gambaran pengetahuan ibu

hamil tentang anemia pada kehamilan.

4. Bagi Peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peneliti berikutnya yang

ingin melanjutkan penelitian terkait dengan anemia sebagai pedoman

penelitian Karya Tulis Ilmiah dan mempelajari hasil dari Karya Tulis Ilmiah

ini agar dapat diperbarui dengan variabel yang berbeda menyangkut

kejadian anemia pada ibu hamil.

5. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan

Ibu Hamil Trimester 1 tentang Anemia pada Kehamilan yang akan

dilakukan di Puskesmas Lubuk Begalung pada bulan maret sampai bulan

april tahun 2023.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan

1. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan (knowledge) merupakan hasil rasa keingintahuan

manusia terhadap sesuatu dan hasrat untuk meningkatkan harkat hidup

sehingga kehidupan menjadi lebih baik dan nyaman yang berkembang

sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan manusia baik dimasa sekarang

maupun dimasa depan. Pengetahuan hanya sekedar menjawa pertanyaan

what misalnya apa alam, apa manusia, apa air, dan lainnya (Merdikawati et

al., 2020).

Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang menstimulasi atau

merangsang terhadap terwujudnya sebuah perilaku kesehatan. Apabila ibu

hamil mengetahui dan memahami akibat anemia dan cara mencegah anemia

maka akan mempunyai perilaku kesehatan yang baik dengan harapan

dapat terhindar dari berbagai akibat atau risiko dari terjadinya anemia

kehamilan(Anisya et al., 2021).

2. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoadmojo (2010) pengetahuan yang tercakup dalam domain

kognitif yang mempunyai 6 tingkat yaitu :

a) Tahu (Know)

Berisikan kemampuan untuk mengenali dan mengingat peristilahan

definisi, fakta – fakta gagasan, urutan metodilogi, prinsip dasar dan

sebagainya.
b) Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang di ketahui dan dapat menginterpretasikan

materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau

materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan

meramalkan dan sebagainya.

c) Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi

disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum hokum,

rumus, metode, prinsip sebagainya.

d) Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi/objek

dalam komponen- komponen, tetapi masih didalam suatu struktur

organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

e) Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakan atau

menghubungkan bagan bagan didalam suatu bentuk keseluruhan yang

baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun

formulasi baru dari formulasi formulasi yang ada. Misalnya, dapat

menyusun, merencanakan, meringkaskan, menyesuaikan dan sebagainya

terhadap suatu teori atau rumusan- rumusan yang telah ada.

f) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan


justifikasi/penilaian terhadap suatu materi /objek. Penilaian penilaian itu

didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan

kriteria kriteria yang telah ada. Pengukuran Pengukuran pengetahuan

dapat dilakukan dengan wawancara /angket yang menanyakan tentang isi

materi yang ingin di ukur dari subjek penelitian /responden. Kedalaman

pengetahuan yang ingin kita ketahui kita ukur dapat kita sesuaikan dengan

tingkatan.

3. Cara memperoleh Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), cara untuk memperoleh kebenaran

pengetahuan dapat dikelompok mejadi dua yakni cara tradisional atau non

ilmiah yakni tanpa melalui penelitian ilmiah dan cara modern atau cara

ilmiah yakni melalui proses penelitian. Lebih jelasnya dapat dijelaskan

sebagai berikut :

1. Cara tradisional atau non ilmiah terdiri dari :

a. Cara coba – salah (Trial and Error)

Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan

mungkin sebelum adanya peradaban apabila seseorang menghadapi

persoalan atau masalah upaya pemecahannya dilakukan dengan coba-

coba. Cara coba coba ini dilakukan dengan menggunakan beberapa

kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan

tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain sampai

masalah tersebut dapat terpecahkan.


b. Cara kekuasaan atau otoritas

Sumber pengetahuan cara ini dapat berupa pimpinan – pimpinan

masyarakat baik formal atau informal, ahli agama, pemegang

pemerintah, dan berbagai prinsip orang lain yang menerima

mempunyai yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas,

tanpa menguji terlebih dahulu atau membuktikan kebenaran baik

berdasarkan fakta empiris maupun pealaran sendiri.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan antara lain,

yaitu (A. Wawan dan Dewi M., 2010) :

a. Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang

sangat diperlukan untuk pengembangan diri. Pendidikan diperlukan

untuk mendapat informasi, misalnya hal-hal yang menunjang

kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Semakin tinggi

tingkat pendidikan seseorang, maka akan semakin mudah untuk

menerima, serta mengembangkan pengetahuan dan teknologi.

b. Pekerjaan

Pekerjaan seseorang sangat berpengaruh terhadap proses mengakses

informasi yang dibutuhkan terhadap suatu obyek untuk menunjang

kehidupannya dan kehidupan keluarga.

c. Usia

Usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang.

Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan
pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin

membaik dan tingkat kematangan, kekuatan seseorang akan lebih

matang dalam berfikir dan bekerja.

d. Lingkungan

Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar manusia

dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan dan

perilaku individu atau kelompok.

e. Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk

memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali

pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi

masalalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan akan

memberikan pengetahuan dan keterampilan profesional, serta dapat

mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan

manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak

dari masalah nyata dalam bidang kerjanya.

f. Sosial budaya dan ekonomi

Kebudayaan berserta kebiasaan dalam keluarga dapat mempengaruhi

pengetahuan, persepsi, dan sikap seseorang terhadap sesuatu. Status

ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang

diperlukan untuk kegiatan tertentu sehingga status sosial ekonomi ini akan

mempengaruhi pengetahuan seseorang.

5. Pengukuran tingkat pengetahuan

Pengukuran tingkat pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau


angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari

subyek penelitian atau respon. Kedalaman pengetahuan yang ingin diketahui

atau diukur disesuaikan dengan tingkatan-tingkatan pengetahuan.

Pengetahuan seseorang dapat diketahui dan diinterpretasikan dengan skala

yang bersifat kualitatif, yaitu (A. Wawan dan Dewi M.,2010) :

a. Baik, jika skor dicapai 76-100 %

b. Cukup, jika skor dicapai 56-75 %

c. Kurang, jika skor dicapai <56 %

B. Anemia

1. Pengertian Anemia

Anemia adalah suatu kondisi tubuh dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam

darah lebih rendah dari normal (WHO, 2011). Hemoglobin adalah salah

satu komponen dalam sel darah merah/eritrosit yang berfungsi untuk mengikat

oksigen dan menghantarkannya keseluruh jaringan tubuh. Oksigen

diperlukan oleh jaringan tubuh untuk melakukan fungsinya. Kekurangan

oksigen dalam jaringan otak dan otot akan menyebabkan gejala antara lain

kurangnya konsentrasi dan kurang bugar dalam melakukan aktivitas.

Hemoglobin dibentuk dari gabungan protein dan zat besi dan membentuk sel

darah merah/eritrosit. Anemia merupakan suatu gejala yang harus dicari

penyebabnya dan penanggulangannya dilakukan sesuai penyebabnya (Briawan,

2013).

Anemia merupakan salah satu penyebab kematian ibu. Anemia pada

kehamilan disebut Potential Danger To Mother and Children yang memiki

arti bahwa potensial membahayakan ibu dan janin (Suwirnawati, 2021).


Anemia merupakan salah satu penyebab kematian ibu. Anemia pada

kehamilan disebut Potential Danger To Mother and Children yang memiki

arti bahwa potensial membahayakan ibu dan janin(Suwirnawati, 2021).

Anemia pada Kehamilan adalah anemia yang ditandai dengan kadar

hemoglobin < 11,0 g/dl atau < 10,5 g/dl pada trimester kedua. Anemia

pada kehamilan dibagi menjadi 3 oleh WHO yaitu anemia ringan

(hemoglobin 10,0-10,9 g/dl), anemia sedang (hemoglobin 7,0 – 9,9 g/dl),

dan anemia berat (hemoglobin < 7,0 g/dl)(K.S.S et al., 2019).

2. Jenis-Jenis Anemia

Menurut Proverawati, Jenis –Jenis Anemia Secara umum, ada tiga jenis

utama anemia, diklasifikasikan untuk menurut ukuran sel darah merah :

1. Jika sel darah lebih kecil dari biasanya, ini disebut anemia

mikrostik.Penyebab utama dari jenis ini defesiensi besi (besi

tingkat rendah) anemia dan thalassemia (kelainan bawaan

hemoglobin).

2. Jika ukuran sel darah merah nomal dalamukuran (tetapi rendah

dalam jumlah),ini disebut anemia normasitik, seperti anemia

yang menyertai penyakit kronis atau anemia yang berhubungan

dengan penyakit ginjal.

3. Jika sel darah merah lebih besar dari normalnya, maka disebut

anemia makrositik. Penyebab utama dari jenis ini adalah anemia

pernisiosa dan anemia yang berhubungan dengan


alkoholisme(Merdikawati etal., 2020).

3. Penyeban Anemia

Menurut (Merdikawati et al., 2020)Anemia dapat disebabkan banyak

hal, tetapi tiga mekanisme utama tubuh yang menyebabkan adalah:

1. Penghancuran sel darah merah yang berlebihan

a. Masalah dengan sumsum tulang seperti limforma, leokimia

atau multiplenyeloma.

b. Masalah dengan sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan

kerusakan sel sel darh (anemia hemolitik).

c. Kemoterapi

d. Penyakit kronis :AIDS Anemia

Anemia disebabkan oleh penghancuran sel darah merah :

1) Anemia Hemolitik

2) Anemia selsabit

3) Talasemia

4) Glukosa-6-fosfat dehidrogenesa (G6PD)

5) Sphercytosis herediter

6) Kehilangan darah

2. Kehilangan darah dapat disebabkan oleh :

a. Perdarahan: menstruasi, persalinan.

b. Penyakit: malaria.

c. Penyakit kronis seperti kanker

d. Kehilangan darah (misalnya dari periode menstruasi berat

atau borok lambung)


3. Penurunan produksi sel darah merah

Jumlah sel darah yang diproduksi dapat menurun ketika

terjadi kerusakan pada daerah sumsum tulang atau bahan dasar

produksi tidak tersedia.

Penurunan produksi sel darah dapat terjadi akibat :

a. Obat-obat atau racun (obat penekan sumsum tulang :

kartikosteroid, alkohol).

b. Diet yang rendah,17remature17 ketat

c. Gagal ginjal

d. Genetik –beberapa bentuk anemia,seperti talasemia

e. Kehamilan

f. Operasi untuk lambung atau usus yang mengurangi

g. penyerapan zat besi, Vitamin B12, atau asam folat.

Menurut Nurhidyati Terdapat dua faktor penyebab terjadinya

anemia dalam kehamilan:

1. Faktor Langsung

a. Asupan zat besi yang kurang selama hamil.

b. Jarak kehamilan yang terlalu dekat.

c. Paritas.

d. Perdarahan

e. Penyakit infeksi selama kehamilan.

f. Status gizi.

2. Faktor Tidak Langsung

a. Pengetahuan ibu
b. Faktor usia

c. .2311

4. Akibat Anemia

Menurut Almatsier, Anemia dapat menyebabkan seseorang mudah

terserang infeksi, menurunnya kemampuan kognitif, dan bila terjadi pada

anak sekolah akan mengurangi kapasitas dan kemampuan belajar. Hal ini

disebabkan karena kekurangan asupan zat gizi khususnya besi dan

mikronutrien lain yang membantu penyerapan dan 18remature18 besi,

serta karena kecacingan. Sehingga kekurangan kadar hemoglobin dalam

darah dapat menimbulkan gejala lemah, letih, lesu, lalai dan cepat

capek (Supriadi et al., 2022).

Anemia pada kehamilan dapat mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan janin saat kehamilan maupun kelahiran, seperti abortus,

terjadi kematian 18remature18ne, prematuritas, berat badan lahir rendah,

retardasi pertumbuhan 18remature18ne, depresi perinatal, dan kematian

perinatal. Selain itu, jika anemia tidak diobati dengan segera, hal-hal lain

yang dapat memengaruhi ibu hamil ialah ancaman payah jantung, ketuban

pecah dini, gangguan his, retensio plasenta, perdarahan postpartum karena

atonia uteri, hingga kematian ibu akibat persalinan (Devi et al., 2021).

Menurut Setiawati, Anemia dalam kehamilan dapat mengakibatkan

beberapa komplikasi baik bagi ibu maupun janinnya. Dampak yang dapat

terjadi karena anemia dalam kehamilan adalah abortus,

persalinan19remature, gangguan pertumbuhan dan perkembangan janin,

rentan terjadi infeksi, perdarahan antepartum, ketuban pecah dini


(KPD), gangguan kontraksi intrapartum, kala I lama, partus lama,

perdarahan Postpartum serta gangguan pengeluaran Air Susu Ibu (ASI)

(Septiyaningsih et al., 2021).

5. Tanda dan Gejala Anemia

Gejala umum dari anemia adalah kelelahan, sesak napas, nyeri

dada, sakit kepala, kulit pucat, ekstritimitas dingin, kuku sendok, dan lidah

pucat pada pemeriksaan fisik.(K.S.S et al., 2019).

a. Anemia ringan

Karena jumlah sel darah merah yang rendah

menyebabkan berkurangnya pengiriman oksigen kesetiap jaringan

dalam tubuh, anemia dapat menyebabkan berbagai tanda dan gejala.

Hal ini juga bias membuat buruk hampir semua kondisi medis

lainnya yang mendasari. Jika anemia ringan, biasanya tidak

menimbulkan gejala apapun. Jika anemia secara perlahan terus

menerus (kronis), tubuh dapat beradaptasi. dan mengimbangi

perubahan, dalam hal ini mungkin tidak ada gejala apapun sampai

anemia menjadi lebih berat.

Gejala anemia mungkin termasuk yang berikut :

1) Kelelahan

2) Penurunan energy

3) Kelemahan

4) Sesak nafas

5) Ringan

6) Palpitasi (rasa jantung balap atau pemukulan tidak


teratur)

7) Tampak pucat

b. Anemia Berat

Beberapa tanda –tanda yang mungkin menunjukan anemia

berat pada seseorang dapat mencakup :

1) Perubahan warna tinja, termasuk tinja hitam dan tinja

lengket dan berbau busuk, berwarna merah marun, atau

tampak berdarah jika anemia karena kehilangan darah melalui

saluran pencernaan.

a) Denyut jantung cepat

b) Tekanan darah rendah

c) Frekuensi pernapasan cepat

d) Pucat atau kulit dingin

e) Kulit kuning jika anemia karena kerusakan.

f) Pembesaran limpa dengan penyebab anemia

g) Nyeri dada

h) Pusing (terutama ketika berdiri atau dengan tenaga)

i) Kelelahan atau kekurangan energy

j) Sakit kepala

k) Tidak bisa berkonsentrasi

l) Sesak nafas (khususnya selama latihan)

m) Nyeri dada ,angina, atau serang jantung

n) Pingsan

Menurut proverawati, Tanda dan gejala ibu hamil dengan


anemia yang keluhan lemah, pucat, mudah pingsan, sementara tensi

masih dalam batas normal (perlu dicurigai anemia defisiensi),

mengalami malnutrisi, cepat lelah, sering pusing , mata berkunang

kunang, malaise, lidah luka,nafsu makan turun (anoreksia),

kosentrasi hilang, nafas pendek (pada anemia parah) dan

keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda

(Merdikawati et al., 2020).

Anemia pada Kehamilan ditandai dengan kadar hemoglobin <

11,0g/dl atau < 10,5 g/dl pada trimester kedua. Anemia pada

kehamilan dibagi menjadi 3 oleh WHO yaitu anemia ringan

(hemoglobin 10,0- 10,9 g/dl), anemia sedang (hemoglobin 7,0 – 9,9

g/dl), dan anemia berat (hemoglobin < 7,0 g/dl) (K.S.S et al., 2019).

6. Pencegahan Anemia

Beberapa bentuk umum dari anemia yang paling mudah dicegah

dengan makan makanan yang sehat dan membatasi penggunaan alcohol.

Semua jenis anemia sebaiknya dihindari dengan memeriksakan diri ke

dokter secara teratur dan ketika masalah itu timbul. Darah para lanjut usia

secara rutin diperintahkan oleh dokter untuk selalu dikontrol, bahkan jika

tidak ada gejala sehingga dapat terdeteksi adanya anemia dan meminta

dokter untuk mencari penyebab yang mendasari (Merdikawati et al., 2020).

Pada umumnya, anemia ditangani dengan nutrisi pemberian

makanan dan suplementasi besi. Jika terjadi perdarahan, maka harus

segera ditangani untuk mengurangi jumlah darah yang terus menurun (K.S.S
et al., 2019).

Kementerian Kesehatan telah melakukan intervensi spesifik salah

satunya dengan menyelenggarakan Aksi Bergizi Nasional, yang salah satu

intervensinya adalah menggencarkan pemberian Tablet Tambah Darah

(TTD) pada remaja puteri di sekolah maupun Puskesmas. Intervensi pada

ibu hamil dilakukan dengan mencukupi kebutuhan gizi, pemberian tablet

tambah darah dan pemberian makanan tambahan. Untuk mengetahui

ibuhamil kekurangan gizi atau tidak, selama masa kehamilan disarankan rutin

melakukan pemeriksaan Antenatal Care (ANC) sebanyak 6 kali dan

pemeriksaan USG setiap bulan (Kemenkes RI, 2022).

Upaya penurunan angka kejadian anemia yang sudah dilakukan oleh

pemerintah adalah dengan program pemberian suplementasi tablet besi

pada ibu hamil (Parulian et al., 2016).

Berdasarkan peraturan pemerintah Permenkes No. 88 tahun 2014

tentang standar pemberian tablet tambah darah selama hamil dan pada

wanita usia subur menyatakan bahwa wanita usia subur dan ibu hamil

dianjurkan untuk mengkonsumsi tablet tambah darah guna mencegah

terjadinya anemia. Tablet tambah darah yang dianjurkan untuk ibu hamil

adalah minimal mengkonsumsi 90 butir selama kehamilannya untuk

menurunkan risiko terjadinya anemia dan menjaga agar janin dapat

tumbuh dengan baik(Septiyaningsih et al.,2021).

7. Nutrisi untuk Penderita Anemia pada Kehamilan

Nutrisi adalah makanan yang mengandung cukup nilai gizi dan

tenaga untuk perkembangan dan pemeliharaan kesehatan secara optimal


Makanan yang dianjurkan bagi penderita anemia adalah

yang mengandung :

a. Zat besi, sangat penting karena pada masa kehamilan volume

darah meningkat 25%, dan juga penting untuk bayi dalam

membangun persediaan darahnya. Zat besi dapat dijumpai

di hati, daging merah, sayuran hijau, wijen, buah-buahan ,

kuning telur, serealia, dan sarden penyerapan zat besi dapat

terbantu dengan konsumsi vitamin C

b. Asam folat, zat ini ada di dalam serealia, kacang kacangan,

sayuran hijau, jamur, kuning telur, jeruk, pisang dan lain lain.

c. Protein, dibedakan menjadi protein hewani dan protein

nabati. Protein yang berasal dari hewani seperti daging, ikan,

ayam, telur, susu, dan lain lain disebut protein hewani,

sedangkan protein yang bersal dari tumbuh tumbuhan seperti

kacang-kacangan, tempe, dan tahu disebut protein nabati

(Merdikawati et al., 2020).

C. Kehamilan

1. Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah hasil dari pertemuan sperma dan sel telur.

Dalam prosesnya, perjalanan sperma untuk menemui sel telur (ovum)

betul betul memenuhi perjuangan(Merdikawati et al., 2020).

Kehamilan merupakan proses perubahan fisiologis pada daur

kehidupan wanita yang lazim terjadi pada setiap wanita. Sebagian wanita,

terutama yang memiliki kondisi kesehatan yang kronik atau komplikasi


lainnya, kehamilan menjadi sesuatu yang beresiko tinggi atau

berbahaya. Salah satunya yaitu terjadinya anemia dalam kehamilan

(Aprilia dalam Anisya et al., 2021).

Masa Kehamilan di mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.

Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari

dihitung dari hari pertama haid terakhir.(Merdikawati et al., 2020). Masa

kehamilan dibagi dalam tahap umur kehamilan, yaitu trimester I

(pertama), trimester II (kedua), dan trimester III (ketiga). Trimester I

(pertama) yaitu saat kehamilan berumur 1-3 bulan (0-12 minggu), trimester

II (kedua) yaitu saat kehamilan mencapai umur 4- 7 bulan (13-27 minggu),

trimester III (ketiga) yaitu saat kehamilan mencapai umur 8-10 bulan (28-

40 minggu) (Susianty, 2017).

D. Kerangka Teori

Pengetahuan Ibu Hamil Trimester 1 Anemia

Faktor yang 1. Pengertian 1. Pengertian Anemia


2. Jenis- jenis anemia
mempengaruhi kehamilan. 3. Penyebab anemia
pengetahuan: 2. Tanda – tanda 4. Akibat anemia
kehamilan 5. Tanda dan gejala
1. Pendidikan
2. Pekerjaan anemia.
3. Usia 6. Pencegahan
4. Paritas anemia.
5. Lingkungan 7. Nutrisi untuk
6. Sosial anemia pada
budaya. kehamilan.
E. Kerangka Konsep

Penelitian ini mengkaji tentang gambaran pengetahuan ibu hamil

trimester 1 tentang anemia pada kehamilan maka kerangka konsep yang

digunakan sebagai dasar penelitian dapat di gambarkan sebagai berikut :

Variabel independen variabel dependen

Pengetahuan Ibu Hamil Anemia Pada Kehamilan

F. Definisi Operasional

No Variabel Definisi Alat Ukur Skala Ukur Hasil Ukur


Operasional
1 Pengetahuan Segala sesuatu yang Kuesioner Ordinal 1. Baik 76%- 100%.
dipahami oleh ibu 2. Cukup 56%- 75%.
hamil trimester 1 3. Kurang >55%.
tentang anemia.

2 Pendidikan Jenjang pendidikan Kuesioner Nominal Kriteria pedidikan


formal terakhir yang yaitu:
pernah ditempuh 1. Tidak Tamat
oleh responden Sekolah Dasar.
2. Sekolah Dasar
3. Sekolah
Menegah Pertama
4. Menegah Atas
5. Akademi /
Perguruan Tinggi

3 Pekerjaan Bekerja atau tidak Kuesioner Nominal 1.Tidak bekerja


bekerja responden 2. Bekerja.
dapat mempengaruhi
pengetahuan
4 Usia Lama hidup Kuesioner Nominal 1.Umur < 20 tahun.
seseorang sejak lahir. 2.Umur 21- 30 tahun.
3. Umur > 35 tahun.
5 Paritas Jumlah anak yang Kuesioner Nominal 1.Primipara : 1
dilahirkan oleh ibu kelahiran
dan mengahasilkan 2. Multipara :
anak hidup 2 -4 kelahiran.
3. Grandmultipara :
> 4 kelahiran
6 Lingkungan Tempat dimana ibu Kuesioner Nominal 1.Sendiri
Sosial Budaya hamil berada yang 2.Bersama orang
mempengaruhi tua / keluarga
pengetahuan ibu
hamil tentang
anemia
7 Anemia pada Anemia Pada Melihat buku Studi < 11.0gr/dr Anemia
kehamilan kehamilan adalah KIA dokumentasi >11,0 gr/dl tidak
anemia yang ditandai anemia
dengan kadar HB
<11,0g/dl
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif yaitu menggambarkan keadaan

pengetahuan ibu hamil trimester 1 tentang anemia di Puskesmas Lubuk Begalung

Kota Padang.

B. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Puskesmas Lubuk Begalung yaitu

pada bulan 1 Maret 2023 sampai 1 April 2023.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari objek yang diteliti (Notoatmodjo,

2020). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Ibu hamil

trimester 1 Puskesmas Lubuk Begalung tahun 2023 yang syang berjumlah

293 orang dari bulan Januari 2023 sampai Maret 2023 yang berkunjung ke

Puskesmas.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi. Jumlah sampel dalam

penelitian ini adalah sejumlah ibu hamil trimester 1 yang sudah melakukan

pemeriksaan laboratorium 70 orang ibu hamil.

Dengan kriteria inklusi :

a. Ibu hamil yang terdaftar di rekam medik puskesmas Lubuk Begalung.

b. Ibu hamil yang dinyatakan positif hamil yang dinyatakan hamil oleh

tenaga kesehatan.
c. Ibu hamil yang trimester 1 yang sudah cek laboratorium dengan ada

bukti buku KIA dan hasil Lab.

d. Ibu hamil yang bersedia menjadi responden.

Kriteria eksklusi :

a. Ibu hamil trimester 1 yang tidak berada di tempat saat penelitian.

b. Ibu hamil yang tidak bisa membaca dan menulis.

c. Ibu hamil yang sudah trimester 2 dan 3 saat penelitian.

d. Ibu hamil trimester 1 yang belum melakukan cek HB

Dengan menggunakan rumus :


𝑁
n= 1+𝑁(𝑑2 )

N : Besar populasi

n : besar sampel

d : tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan

N : 70

d : 0,05
70
n = 1+70(0,0025)

70
n = 1+0,175

70
n = 1,175 = 59,5= 60 orang

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung pada saat

berlangsungnya penelitian melalui kuesioner 24 soal mengenail

pengetahuan. Peneliti sebelumnya menemui calon responden untuk


memperkenalkan diri, menjelaskan maksud, tujuan, dan cara

pengumpulan data. Peneliti menyerahkan informend concert,

memberikan kesmpatan calon responden bertanya dan menanyakan

kesedian menjadi responden. Calon responden menandatangani

informed concent tanda bersedia menjadi responden.

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalaha

dengan wawancara. Metode pengumpulan data dengan kuesioner

dilakukan sebagai berikut :

1. Sebelum pengisian kuesioner responden diberitahu dan

diberikan penjelasan tentang petunjuk pengisian

kuesioner.

2. Responden diberi kesempatan untuk bertanya sepanjang

tidak mempengaruhi subtansi jawaban.

3. Membagikan kuesioner kepada responden.

4. Setelah selesai mengisi kuesioner, responden

memberikan kuesioner yang telah diisi kepada peneliti..

5. Memeriksa kembali kelengkapan kuesioner.

2. Data Sekunder

Data yang didapatkan langsung dari Puskesmas Lubuk Begalung

Kota Padang.

E. Teknik Pengolahan Data

1. Pengolahan Datadata terkumpul kemudian dilakukan pengolahan data

secara komputerisasi dengan kegiatan sebagai berikut.

a. Editing
Setelah kuesioner diisi oleh responden kemudian dilakukan

sditng yaitu melakukan pemeriksaan terhadap data responden

dan kelengkapan kuesioner yang telah diisi oleh responden.

Ada 1 kuesioner yang tidak dilengkapi selama penelitian dan

pada saat itu juga peneli kembali kepala responden untuk

meminta kepada responden untuk melengkapinya.

b. Coding

Setelah data terkumpul dan diedit selanjutnya data diberi kode

untuk mempermudah pengolahan data. Jika benar diberikan

kode 1 dan jika salah di berikan kode 0.

c. Entry

Semua data yang telah diberi kode kemudian data dimasukan

ke dalam master tabel dan di olah sevara manual dan di bantu

komputerisasi

d. Tabulating

Melakukan pengelompokan data kedalam suatu tabel tertentu

menurut sifat – sifat yang dimilikinya yaitu umur, usia,

pendidikan, pekerjaan, sosial sosial budaya dan ekonomi dan

paritas.

e. Cleaning

Proses membersikan data yang dikelompokan dengan

mengecek kembali data – data yang sudah dikelompokan untuk

memastikan bahwa data tersebut telah bersih dari kesalahan

sehingga data tersebut benar – benar siap untuk dianalisa.


F. Analisa Data

Untuk mendapatkan tujuan penelitian maka dilakukan analisa

statik yaitu dengan menggunakan analisa univariat (Notoadmodjo, 2020).

Analisa univariat ini bertujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Pda umumnya

analisis ini menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap

variabel – variabel dalam penelitian ( Notoadmodjo, 2020).

Variabel - variabel yang digunakan untuk melihat distribusi

frekuensi dan persentase dalam penelitian adalah pengetahuan ibu hamil

trimester 1 tentang anemia.

Kemudian analisa data dengan rumus

𝑓
P = 𝑁 X 100%

Keterangan :

P = Persentase data yang dicari

F = Jumlah Jawaban yang benar

N = Jumlah Seluruh Item Pertanyaan.

Dengan Kategori Persentase :

Baik : Hasil Presentae 76% - 100%

Cukup : Hasil Presentase 56% – 75%

Kurang : Hasil Presentase ≤ 55%.

Anda mungkin juga menyukai