PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan
dan manfaat penelitian tentang faktor- faktor yang berhubungan dengan kejadian
A. Latar Belakang
9 bulan, dihitung dari awal periode menstruasi sampai melahirkan. Saat hamil
seorang ibu perlu perawatan khusus agar kehamilan berlangsung dengan baik
dan sehat antara ibu maupun janin. Resiko pada saat kehamilan bersifat
dinamis, karena ibu hamil yang pada mulanya normal secara tiba tiba dapat
Resiko yang sering terjadi pada ibu hamil antara lain anemia, preeklamsi,
eklamsi, abortus, partus prematur dan yang paling parah dapat mengancam
keselamatan ibu dan janin. Oleh karena itu diperlukan suatu pemeriksaan
Fatmawati, 2010). Sedangkan resiko pada ibu hamil dengan anemia bisa
1
2
Menurut WHO (2014) anemia adalah kondisi di mana jumlah dan ukuran sel darah
merah atau konsentrasi hemoglobin jatuh di bawah nilai batas yang ditetapkan,
dikatakan anemia apabila kadar Hb kurang dari 11 g/dl pada trimester pertama dan
ketiga, dan kurang dari 10,5 g/dl pada trimester kedua (Carol & Judith, 2012).
Anemia pada masa kehamilan dapat menyebabkan efek buruk bagi ibu hamil
maupun bayi yang dilahirkan, yang dapat meningkatkan resiko pertumbuhan janin
terganggu, bayi lahir dengan berat yang rendah dan paling parah dapat
Penyebab tersering dari anemia selama kehamilan diantaranya defisiensi zat besi
karena pada ibu hamil terjadi peningkatan kebutuhan zat besi dua kali lipat,
penyebab lain meliputi anemia yang disebabkan oleh kehilangan darah akut,
dan anemia aplastik atau hipoplastik (Kenneth, 2015). Sedangkan penanganan pada
anemia meurut Carol & Judith (2012), penanganan pada anemia selama kehamilan
bervariasi sesuai dengan jenis anemia yang spesifik, yaitu dengan terapi suplemen
wanita dan meningkatkan risiko kematian ibu dan bayi baru lahir. Anemia
mempengaruhi setengah miliar wanita usia reproduksi di seluruh dunia, pada tahun
2011 tercatat bahwa 29% (496 juta) dari wanita yang tidak hamil dan 38% (32,4
juta) ibu hamil berusia 15-49 tahun terkena anemia. Prevalensi anemia tertinggi
berada di Asia selatan dan Afrika tengah serta barat. Tindakan lebih lanjut
3
angka anemia pada wanita usia reproduksi mencapai 50% pada tahun 2025.
Hasil Riskesdas tahun 2013 melaporkan bahwa prevalensi anemia pada ibu hamil
mencanangkan program pemberian tablet tambah darah setiap ibu hamil, tablet
tambah darah (TTD) yang diberikan minimal 90 tablet selama kehamilan. Hasil
PSG 2016 hanya 40,2% ibu hamil yang mendapatkan tablet tambah darah (TTD)
minimal 90 tablet lebih rendah dari target nasional tahun 2016 sebesar 85%.
Beberapa faktor berhubungan erat dengan kejadian anemia pada ibu hamil antara
lain tingkat pendidikan, paritas, usia ibu dan frekuensi ANC. Dari hasil penelitian
Fitriasari (2017), menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat
pendidikan dan frekuensi ANC dengan kejadian anemia pada ibu hamil, hal
tentang anemia. Sedangkan untuk frekuensi ANC sebanyak 29,8% ibu hamil
tidak teratur melakukan kunjungan ANC yang mengalami anemia sedang dan
sebanyak 5,3% ibu hamil teratur melakukan kunjungan ANC dan mengalami
anemia sedang.
4
Faktor lain yang berhubungan dengan kejadian anemia adalah umur dan paritas.
Menurut penelitian Astuti (2016), ada hubungan yang signifikan antara umur
dengan kejadian anemia pada ibu hamil, kejadian anemia pada ibu hamil lebih
banyak ditemukan pada responden yang berumur < 20 tahun (75%) dan terjadi
anemia dibanding dengan responden yang berumur >20 tahun. Sedangkan paritas
menunjukan tidak ada hubungan yang signifikan antara paritas dengan kejadian
anemia, kejadian anemia pada ibu hamil lebih banyak ditemukan pada responden
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 19 Maret 2018 dari
Pusat di dapatkan bahwa ibu hamil yang mengalami kejadian anemia pada tahun
2018 per bulan Januari (7,61 %) atau sebanyak 29 orang dari 381 ibu hamil yang
hasil survey pengambilan data pada tanggal 4 Mei 2018 didapatkan bahwa terdapat
ibu hamil tahun 2017 berjumlah 4.404 orang. Jumlah ibu hamil yang mengalami
anemia pada tahun 2017 didapatkan bahwa ibu hamil dengan hemoglobin 8-12 g/dl
berjumlah 326 orang dan hemoglobin < 8 g/dl dengan jumlah 12 orang, total ibu
hamil yang mengalami anemia pada tahun 2017 berjumlah 338 orang (7,67 %).
faktor -faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil.
5
B. Rumusan Masalah
Terjadinya anemia pada ibu hamil yang dapat menyebabkan berbagai dampak
buruk yang timbul serta prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia yang cukup
tinggi (37.1%), maka diperlukan upaya untuk mengatasinya. Salah satu cara yang
kejadian anemia pada ibu hamil. Dengan demikian maka upaya pecegahan dan
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
2018
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini diharapkan
1. Teoritis
Secara teoritis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan
2. Metodologi
maternitas.
3. Aplikatif
a. Tenaga Kesehatan
ibu hamil dengan anemia, diharapkan pula ibu hamil dengan anemia