PENDAHULUAN
Komplikasi utama yang menyebabkan hampir 75% dari semua kematian ibu
kaitannya dengan anemia pada ibu hamil, karena kadar Hb yang rendah
kesehatan ibu dan anak (Arisman, 2010). Anemia pada kehamilan dapat
berdampak buruk pada janin yaitu terjadinya prematur, bayi lahir berat
prevalensi anemia masih tinggi, yaitu secara global prevalensi anemia pada
ibu hamil di seluruh dunia adalah sebesar 43,9%. Prevalensi anemia pada
1
2
berkembang ada sekitar 40% kematian ibu berkaitan dengan anemia dalam
ibu hamil yang mengalami anemia adalah 48,9% artinya 5 dari 10 ibu hamil
(Hb < 11 gr%) (Utami, 2020). Sedangkan cakupan pemberian tablet tambah
darah (TTD) pada tahun 2020 di Kabupaten Nganjuk yaitu sebesar 71,4%
dari jumlah ibu hamil, hal ini masih dibawah target yaitu sebesar 85%
tinggi (758 ibu hamil). Jumlah ini masih berada di bawah Kabupaten
Nganjuk, dimana jumlah ibu hamilnya mencapai 1.042 ibu hamil. Akan
tetapi di lihat dari proporsi kejadian anemia pada ibu hamil, Kecamatan
hamil pada tahun 2020 sebanyak 758 ibu hamil dan 380 ibu hamil di
antaranya kemungkinan mengalami resiko tinggi dan sekitar 297 ibu hamil
Puskesmas Rejoso Kecamatan Rejoso sebanyak 30% sampai 40% ibu yang
tambah darah, jarak kehamilan, paritas, status gizi, serta penyakit infeksi.
Penyebab terjadinya anemia yang utama adalah kurangnya asupan zat besi
dalam makanan atau tablet tambah darah. Kejadian anemia diakibatkan oleh
kekurangan asupan zat besi (Rahmawati, 2012). Faktor lain yang dapat
meningkatkan risiko anemia pada ibu hamil adalah hamil kembar, jarak
kehamilan terlalu dekat, hamil diusia kurang dari 20 tahun, dan kurang
mengkonsumsi makanan kaya zat besi, serta sudah mengidap anemia sejak
sebelum hamil. Kondisi anemia pada ibu hamil dapat berefek pada
perkembangan janin terganggu. Salah satu akibat yang dapat terjadi adalah
Anemia pada ibu hamil yang disebabkan oleh kekurangan zat besi
biasa disebut dengan anemia gizi besi atau AGB. Anemia gizi besi memang
4
biasa diderita oleh ibu hamil, wanita menyusui dan wanita usia subur.
Kekurangan zat gizi besi atau defisiensi zat besi di Indonesia merupakan
dianjurkan diberikan pada ibu hamil pada trimester II, pelayanan tes Hb, dan
1.2.1 Ibu hamil trimester III dengan kadar HB kurang disebabkan volume
sel darah merah hanya sekitar 20%. Curah jantung akan bertambah
1.5 Tujuan
anemia ringan.
mahasiswi kebidanan.
sumber berupa buku, tulisan ilmiah, bahan kuliah, internet, dan lain-
langkah meliputi:
b. Interprestasi data.
d. Tindakan segera.
e. Perencanaan.
f. Pelaksanaan.
g. Evaluasi.
BAB I: PENDAHULUAN
sistematika penulisan.
pelaksanaan, evaluasi.
evaluasi.
BAB V: PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN