Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Salah satu masalah terpenting yang dihadapi oleh negara berkembang,

seperti di Indonesia yaitu ledakan penduduk. Ledakan penduduk

mengakibatkan laju pertumbuhan penduduk yang pesat hal ini karena

minimnya pengetahuan serta pola budaya pada masyarakat setempat.

Untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah Indonesia menerapkan

program Keluarga Berencana (KB) yang dimulai sejak tahun 1968.

Gerakan KB Nasional bertujuan untuk mengontrol laju pertumbuhan

penduduk dan juga untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia

(Anggraini, 2013).

World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa jumlah

pengguna kontrasepsi suntik yaitu sebanyak 4.000.000 orang. Berdasarkan

Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 terdapat

kecenderungan peningkatan jumlah pemakai kontrasepsi jenis injeksi dari

11,7% pada tahun 2012, pada tahun 2013 menjadi 15,2%, dan 21,1% pada

tahun 2014, kemudian tahun 2015 meningkat menjadi 27,8% (SDKI,

2012).

Dari jumlah peserta KB berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan

Republik Indonesia pada tahun 2018 didapatkan sebagai berikut :

1
2

Tabel 1.1 Data Peserta KB dan Metode Kontrasepsi yang dipilih di

Indonesia dan Jawa Timur pada Tahun 2019

Metode Jumlah Peserta KB (%)


Kontrasepsi
Indonesia Jawa Timur

Suntik 62,77 61,70


Pil 17,24 18,35
IUD 7,15 7,07
Implan 6,99 5,94
MOW 2,78 3,62
Kondom 1,22 0,95
MOP 0,53 0,69
(Sumber : Kementrian Kesehatan RI, 2019)

Tabel 1.1 diatas menunjukkan bahwa penggunaan kontrasepsi suntik

di Indonesia khususnya di Jawa Timur tergolong tinggi dibandingkan

dengan kontrasepsi hormonal yang lain, yakni di Indonesia sebanyak

62,77%. Sementara di Jawa Timur sebanyak 61,70%.

Dari jumlah peserta KB berdasarkan data dari Dinas Kesehatan

Kabupaten Nganjuk tahun 2018 pada tabel1.2 didapatkan sebagai berikut:


3

Tabel 1.2 Presentase Peserta KB di Kabupaten Nganjuk Tahun 2020

Metode Kontrasepsi Jumlah Peserta KB (%)


Suntik 56,6
Pil 12,6
IUD 10,7
Implan 11,3
MOW 5,9
Kondom 2,4
MOP 0,5
(Sumber: Dinas Kesehatan Nganjuk, 2020)

Mengingat metode kontrasepsi suntik merupakan salah satu cara KB

yang efektif, terpilih dan banyak jumlah penggunaannya, namun masih

banyak juga didapatkan peserta kontrasepsi suntik yang mengalami efek

samping sehingga para akseptor mengalami kekhawatiran, kecemasan

yang berlebihan (Rahayu, 2018). Kontrasepsi suntik menimbulkan efek

samping. Efek samping dari kontrasepsi suntik adalah terganggunya pola

haid diantaranya adalah amenorrhea, muncul bercak (spotting),

terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian,

peningkatan berat badan, dan nyeri payudara (Rahayu, 2018).

Kenaikan berat badan terjadi karena progesteron yang ada dalam KB

depo progestin mempermudah perubahan karbohidrat dan gula menjadi

lemak dan merangsang nafsu makan serta menurunkan aktifitas fisik

(Manurung, 2013). Kelebihan berat badan dulu dianggap sebagai lambang

kesejahteraan, tapi kini dianggap sebagai momok yang menakutkan karena

menjadi salah satu pemicu timbulnya berbagai penyakit yang dapat


4

memperpendek usia seseorang (Zahroh, 2015). Penambahan berat badan

pada penulisan karya tulis ilmiah ini adalah hormon depo medroksi

progesteron asetat (DMPA) yang menyebabkan kenaikan berat badan

dengan mempermudah perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak,

sehingga lemak di bawah kulit bertambah, selain itu hormon progesteron

juga menyebabkan nafsu makan bertambah dan menurunkan aktivitas fisik

(Mudrikatin,2013).

Cara untuk mengatasi kenaikan berat badan agar tidak bertambah

dapat dilakukan olahraga dan pola makan yang teratur, selain itu perlu

adanya konseling oleh petugas kesehatan (Sumantri, 2018).

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk meneliti

mengenai pengetahuan KB suntik 3 bulan terhadap peningkatan berat

badan pada akseptor suntik di PMB Cicik Yuni K, S.S.,T. Keb Desa

Pesudukuh Kecamatan Bagor Kabupaten Nganjuk.

1.2. Identifikasi Faktor Penyebab Masalah

Identifikasi faktor penyebab masalah penambahan berat badan pada

penulisan karya tulis ilmiah ini adalah hormon depo medroksi progesteron

asetat (DMPA) yang menyebabkan kenaikan berat badan dengan

mempermudah perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak, sehingga

lemak di bawah kulit bertambah, selain itu hormon progesteron juga

menyebabkan nafsu makan bertambah dan menurunkan aktivitas fisik

(Mudrikatin,2013).
5

1.3. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah

“Memberikan Asuhan Kebidanan Pada Peserta KB Suntik 3 Bulan

tentang Kenaikan Berat Badan di PMB Cicik Yuni K, S.S.,T. Keb Desa

Pesudukuh Kecamatan Bagor Kabupaten Nganjuk”.

1.4. Tujuan Penelitian

1.4.1. Tujuan Umum

Mampu menerapkan pola pikir ilmiah dalam melaksanakan

asuhan kebidanan kontrasepsi KB suntik Depo Progestin dengan

manajemen Hellen Varney serta mendapatkan pengalaman

langsung di lapangan.

1.4.2. Tujuan Khusus

1. Melakukan pengkajian data pada peserta KB suntik Depo Progestin

dengan kenaikan berat badan.

2. Interpretasi data untuk mengidentifikasi diagnosa atau masalah

pada peserta KB suntik Depo Progestin dengan kenaikan berat

badan.

3. Mengidentifikasi diagnosa potensial atau masalah potensial dan

mengantisipasi penanganan pada peserta KB suntik Depo

Progestin dengan kenaikan berat badan.

4. Mengidentifikasi dan menetapkan kebutuhan yang memerlukan

penanganan segera, konsultasi dan kolaborasi pada peserta KB

suntik Depo Progestin dengan kenaikan berat badan.


6

5. Menyusun asuhan rencana yang menyeluruh pada peserta KB

suntik Depo Progestin dengan kenaikan berat badan.

6. Melaksanakan rencana yang telah ditetapkan pada peserta KB

suntik Depo Progestin dengan kenaikan berat badan.

7. Mengevaluasi dan melakukan dokumentasi dan pelaksanaan

asuhan kebidanan pada ibu peserta KB suntik Depo Progestin

dengan kenaikan berat badan.

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1. Manfaat Teoritis

Mendapatkan gambaran tentang teori dan praktek di

lapangan untuk mengembangkan pola pikir pada kenaikan

berat badan pada penggunaan KB suntik 3 bulan.

1.5.2 Manfaat Praktisi

1. Bagi Lahan Praktik

Memberikan masukan terhadap tenaga kesehatan

khususnya bidan dalam memberikan asuhan kebidanan

pelayanan KB.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Studi kasus dapat menambah bacaan semua pihak tentang

KB Suntik Depo Progestin dan sebagai bukti telah

melaksanakan tugas akhir.


7

3. Bagi Penulis

Menambah pengetahuan, pengalaman serta kesempatan

untuk lebih mempelajari kontrasepsi khususnya KB Suntik

Depo Progestin dan mampu memberikan pelayanan KB sesuai

kepada peserta baru.

4. Bagi Pasien

Sebagai pengetahuan pada pasien agar dapat memilih

kontrasepsi yang tepat sesuai keadaannya serta mampu

melaksanakan anjuran yang diberikan oleh bidan atau petugas

kesehatan dan bisa mengatasi efek samping.

1.6. Metode Teknik Pengumpulan Data

Metode penulisan untuk menyusun laporan ini adalah :

1. Deskriptif

Metode deskriptif merupakan metode untuk mendeskripsikan

(memaparkan) peristiwa – peristiwa penting yang terjadi pada masa

kini sehingga lebih menekankan pada data faktual dari pada

penyimpulan (Nursalam, 2013).

2. Partisipasi Aktif

Merupakan suatu metode penelitian dimana penulis benar –

benar mengambil bagian dalam kegiatan – kegiatan yang dilakukan

oleh klien dan ikut berpartisipasi pada aktifitas dalam kotak sosial

yang terjadi di masyarakat (Notoatmodjo, 2013).


8

1.6.1. Teknik Pengumplan Data

1. Wawancara

Merupakan suatu metode yang dipergunakan untuk

mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan

atau informasi secara lisan dari seseorang sasaran penelitian

(responden), atau bercakap – cakap berhadapan muka dengan

orang tersebut (face to face). Jadi data tersebut di peroleh

langsung dari responden melalui suatu pertemuan atau

percakapan (Notoatmodjo, 2013).

2. Pemeriksaan

Merupakan cara pengumpulan data melalui

pemeriksaan dapat berupa: pemeriksaan laboratorium,

pemeriksaan fisik, pemeriksaan radiology, USG, dan CT scan.

Data yang dihasilkan dapat berupa data numeric (kuantitatif)

atau data kualitatif (Handayani, 2013).

3. Observasi

Merupakan suatu prosedur yang berencana, yang antara

lain meliputi melihat, mendengar, dan mencatat sejumlah

diantara aktifitas tertentu atau situasi tertentu yang ada

hubungannya dengan masalah yang di teliti. Jadi dalam

melakukan observasi bukan hanya mengunjungi, “melihat”

atau “menonton” saja, tetapi disertai keaktifan jiwa atau


9

perhatian khusus dan melakukan pencatatan – pencatatan

(Notoatmodjo, 2013).

4. Dokumentasi

Merupakan metode pengumpulan data dengan cara

mengambil data yang berasal dari dokumen asli. Dokumen asli

tersebut dapat berupa gambar, table, atau daftar periksa, dan

film dokumenter (Handayani, 2013).

5. Studi Kepustakaan

Adalah memperoleh berbagai informasi, baik berupa

teori – teori generalisasi, maupun konsep yang telah

dikemukakan oleh berbagai ahli dari buku – buku sumber yang

ada (Notoatmodjo, 2013).

1.7. Tempat dan Waktu

Tempat : PMB Cicik Yuni K, S.S.,T. Keb Desa Pesudukuh

Kecamatan Bagor Kabupaten Nganjuk

Waktu : 8 April 2022

1.8. Sistematika Penulisan

Sistematika yang penulis gunakan pada Karya Tulis Ilmiah adalah ꞉

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Identifikasi Faktor Penyebab Masalah

1.3 Rumusan Masalah

1.4 Tujuan Penelitian


10

1.4.1.Tujuan Umum

1.4.2.Tujuan Khusus

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1.Manfaat Teoritis

1.5.2.Manfaat Praktisi

1.6 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

1.6.1.Teknik Pengumpulan Data

1.7. Tempat dan Waktu

1.8. Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Keluarga berencana

2.1.1. Pengertian keluarga berencana

2.1.2. Tujuan keluarga berencana

2.1.3. Sasaran program keluarga berencana

2.2. Konsep dasar keluarga berencana

2.2.1. Pengertian keluarga berencana

2.2.2. Tujuan kontrasepsi

2.3. Konsep dasar KB suntik 3 bulan

2.3.1. Pengertian KB suntik 3 bulan

2.3.2. Jenis suntik KB 3 bulan

2.3.3. Efektifitas KB suntik 3 bulan

2.3.4. Efek samping KB suntik 3 bulan


11

2.3.5. Mekanisme KB suntik progesteron

2.3.6. Keuntungan KB suntik 3 bulan

2.3.7. Kerugian KB suntik 3 bulan

2.3.8. Indikasi KB suntik 3 bulan

2.3.9. Kontraindikasi KB suntik 3 bulan

2.3.10. Prosedur penyuntikan KB suntik 3 bulan

2.4. Konsep dasar penambahan berat badan

2.4.1. Pengertian peningkatan berat badan

2.4.2. Faktor yang mempengaruhi peningkatan berat badan

2.4.3. Penatalaksanaan peningkatan berat badan

2.4.4. Komplikasi obesitas

2.5. Asuhan kebidanan pada KB menurut Hellen Varney

2.5.1. Pengkajian data

2.5.2. Interpretasi data dasar

2.5.3. Diagnosa masalah potensial

2.5.4. Identifikasi kebutuhan segera

2.5.5. Intervensi

2.5.6. Implementasi

2.5.7. Evaluasi
12

BAB III TINJAUAN KASUS

Tinjauan kasus meliputi pengkajian data dasar, identifikasi

diagnosa dan masalah, identifikasi diagnose masalah potensial,

identifikasi kebutuhan segera, intervensi, implementasi, dan

evaluasi.

BAB IV PEMBAHASAN

Pembahasan berisi tentang kesenjangan ataupun persamaan antara

tinjauan pustaka dan tinjauan kasus.

BAB V PENUTUP

Penutup meliputi kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai