LAPORAN KASUS
TAHUN 2023
Disusun Oleh
RISMINIANA
NPM. 2226040102.P
A. Latar Belakang
preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui
yang lainnya, dalam upaya penurunan angka kesakitan dan kematian ibu yang
demikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita. (Lestari, 2015:73)
Menurut Lestari (2015:73), manfaat dari alat kontrasepsi suntik yaitu sangat
terhadap ASI, klien tidak perlu repot untuk menyimpan obat, dsb. Alat
kontrasepsi KB juga memiliki efek samping seperti terjadi perubahan pola haid,
yaitu sebesar 71,4% dan yang terendah di Papua sebesar 25,4%. Terdapat 11
Gorontalo.
aktif di Indonesia menurut metode kontrasepsi modern paling besar yaitu suntik
63,7%, Pil 17%, AKDR 7,4%, Implan 7,4%, kondom 1,2%, MOW 2,7%, dan
MOP 0,5%. Berdasarkan pola dalam pemilihan jenis alat kontrasepsi, sebagian
besar peserta KB aktif memilih suntikan dan pil sebagai alat kontrasepsi bahkan
sangat dominan (lebih dari 80%) disbanding metode lainnya, suntikan (63,7%)
dan pil (17%). Padahal suntikan dan pil termasuk dalam metode kontrasepsi
jangka pendek sehingga tingkat efektifitas suntikan dan pil dalam pengendalian
sebanyak 364.685, dan jumlah peserta KB aktif sebanyak 288.259 peserta. Dari
78.103 dengan jumlah peserta KB aktif sebanyak 56.931 (72,9%) . Dari 56.931
peserta KB aktif di Kota Bengkulu tahun 2019, metode yang paling banyak
digunakan oleh peserta KB aktif adalah jenis KB suntik yaitu 28.670 (50,4%),
selanjutnya Pil 12.137 (21,3 %), implant 6.274 (11%), AKDR 5.728 (10,1%),
paling banyak diminati oleh akseptor KB baru iyalah jenis KB suntik dengan
jumlah 16.319 peserta. Kontrasepsi ulang terbanyak yaitu jenis suntik 116.651
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Bengkulu tahun 2019, ada
Jembatan Kecil 2.466 peserta (56,8%), Puskesmas Sawah Lebar 2.203 (65,7%).
Berdasarkan uraian dan data yang diperoleh, maka peneliti sangat tertarik
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Bengkulu
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Aplikatif
c. Bagi Masyarakat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari Kehamilan yang
interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan usia
Oleh karenanya program KB telah akui secara internasional sebagai salah satu upaya
kehamilan sedemikian rupa sehingga berdampak positif bagi ibu, bayi, ayah,bserta
2. Tujuan program KB
Jadi tujuan KB nasional dilihat dari segi demografis dan normatif adalah
falsafah hidup masyarakat Indonesia agar diperoleh suatu Keluarga Kecil Bahagia dan
ekonomi suatu keluarga, dengan cara pengaturan Kelahiran anak agar diperoleh suatu
pengetahuan, dan prilaku positif remaja tentang kesehatan dan hak-hak reproduksi,
Perlu diketahui bahwa tujuantujuan tersebut berkaitan erat dan merupakan kelanjutan
Tujuan KB meliputi:
2) Keluarga sehat
3) Keluarga berpendidikan
4) Keluarga sejahtera
9
5) Keluarga berketahanan
1) Keluarga berencana .
4) Penguatan pelembagaan.
Pelayanan infertilitas, Pendidikan sex (sex education), Konseling pra perkawinan dan
B. Kontrasepsi
1. Pengertian Kontrasepsi
Kontrasepsi adalah cara atau alat yang digunakan untuk mencegah kehamilan.
Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang berarti “mencegah” atau “melawan”
dan kontrasepsi berarti pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma
mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang
sebagai suatu cara untuk mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan
antara sel telur dengan sperma. Kontrasepsi dapat menggunakan berbagai macam
cara, baik dengan menggunakan hormon, alat ataupun melalui prosedur operasi.
Metode Kalender
oleh pasangan suami istri dengan tidak melakukan senggama pada masa
subur. Metode ini efektif bila dilakukan secara baik dan benar.
Suhu basal adalah suhu tubuh sebelum ada aktifitas apapun, biasanya
diambil pada saat bangun tidur dan belum menninggalkan tempat tidur, suhu
Suatu cara atau metode aman dan ilmiah untuk mengutahui kapan
masa subur wanita. Metode ini sangat sederhana murah dan mudah
Metode simptotermal
11
ovulasi. Antara lain metode basal suhu tubuh dan metode lendir serviks.
Coitus interuptus
Seorang pria harus menarik penisnya dari vagina sehingga tidak setetes pun
sederhana tanpa alat dan metode kontrasepsi dengan alat. Metode kontrasepsi
tanpa alat antara lain: metode Amenorea laktasi (MAL), continius interuptus,
Metode Kalender, Metode Lendir Serviks, Metode Suhu Basal dan Lendir
wanita (MOW) dan metode operatif pria (MOP). MOW sering dikenal
dengan tubektomi karena prinsip metode ini adalah memotong atau mengikat
memotong atau mengikat saluran vas deferen sehingga cairan sperma tidak
Kondom
bahan diantaranya lateks (karet), plastic (Vinil) atau bahan alami (produksi
c) Kontrasepsi Hormonal
Kontrasepsi Pil
oleh ovarium. Pil oral akan menekan hormone ovarium selama siklus haid
mencegah ovulasi. Pemberian Pil Oral bukan hanya untuk mencegah ovulasi,
13
97%.(Handayani, 2010).
perdarah haid yang berat ,perdarahan diantara siklus haid ,Depresi, Kenaikan
Kontrasepsi Implant
, dapat dipakai oleh semua ibu usia reproduksi, pemasangan dan pencabutan
14
ovulasi.
kanker endometrium.
3. KB Suntik 1 Bulan
yang serupa dengan hormone wanita, yaitu progestron, hal inidapat menghentikan
berovulasi.
1) Suntikan progestik saja Kobtrasepsi suntikan berdaya kerja lama yang hanya
sekali setiap 3 bulan, dengan dosis 150 mg. disuntikkan secara intramuscular
didaerah bokong.
15
dalam 200 mg sekali setiap 8 minggu atau setiap 6 bulan pertama (=3 kali
2) Suntikan Kombinasi
sekali.
efektifitas yang tinggi, dengan 30% kehamilan per 100 perempuan per tahun,
jika penyuntikan dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan,
kecil, klien tidak perlu menyimpan obat suntik, dapat digunakan oleh
1) usia produktif.
efektivitas tinggi.
7) Perokok.
1) Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid. Tidak
2) Bila suntikan pertama diberikan setelah hari ke 7 siklus haid, klien tidak
3) Bila klieh tidak haid, suntikan pertama dapat diberikan setiap saat, asal saja
17
dapat dipastikan ibu tersebut tidak hamil. Klien tidak boleh melakukan
5) Bila pasca persalinan > 6 bulan, menyusui, serta telah mendapat haid, maka
suntikan kombinasi dapat segera diberikan tanpa perlu menunggu haid. Bila
diberikan, asal saja diyakini ibu tersebut tidak hamil, dan pemberiannya tanpa
perlu menunggu datangnya haid. Bila diberikan pada hari 1-7 siklus haid,
e. Efek samping
1) Amenore
2) Mual/pusing/muntah
18
3) Perdarahan
4) Keputihan
19
BAB III
TINJAUAN KASUS
1. Tinjauan Kasus
PENGKAJIAN
Pengkaji : Risminiana
A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
Identitas Pasien
: Ny. C
Nama Istri
Umur : 21 tahun
Suku : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Betungan
20
Penanggung Jawab/Suami :
: Tn. R
Nama Suami
Umur : 24 tahun
Suku : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Betungan
2. Keluhan utama
3. Data Kesehatan
Ibu mengatakan bahwa keluarganya tidak ada riwayat penyakit menurun dan
4. Data Kebidanan
a. Riwayat Menstruasi:
Menarche : 13 Tahun
Siklus : 28 hari
b. Riwayat Perkawinan
a. Nutrisi
Makan : 3 kali/hari
b. Elimnasi
c. Istirahat
d. Personal Higiene
Mandi : 2 kali/hari
e. Seksual
Frekuensi : 1 kali/minggu
Ibu mengatakan kegiatan ibadah ibu sehari adalah sholat 5 waktu dalam
23
g. Kebiasaan sehari-hari:
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
Suhu : 36,50 C
Nadi : 80 kali/menit
Respirasi : 20 kali/menit
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
penumpukan sekret
b. Leher
24
jugularis.
c. Payudara
d. Abdomen:
e. Genital
f. Ekstremitas
Atas
Bentuk : simetris
Gerakan : aktif
Bawah
Bentuk : simetris
Gerakan : aktif
C. ASSESMENT
D. PLANNING
1. Menyambut ibu dengan senyum, salam, sapa, sopan, dan santun.
7. Siapkan obat yang akan digunakan seperti spuit 3 ml, obat KB suntik cyclofem, dan
kapas alkohol. Suntikan KB suntik cyclofem pada bokong ibu 1/3 SIAS secara IM,
sebelum penyunyikan usap tempat penyuntikan dengan kapas alkohol, beritahu ibu
bahwa ia akan disuntik dan jangan lupa untuk lakukan aspirasi saat penyuntikan.
8. Beritahu ibu jadwal kunjungan ulang yang dicatat pada kartu dan sarankan ibu untuk
9. Lakukan pendokumentasian.
26
2. Pembahasan
Telah dilakukan manajemen asuhan kebidanan pada Ny. C dengan Akseptor
hari di ruang pemeriksaan, serta penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori
dan praktik.
a. Pengumpulan Data
Pada pengkajian data dasar kasus suntik KB 1 bulan dilakukan pada saat di
Pemeriksaan yang dilakukan pada Ny. C yaitu keadaan umum ibu tampak baik,
tanda vital ibu didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, didapati hasil dengan
cara menggunakan tensi meter, kemudian nadi 80x/menit, dan teratur, suhu
b. Diagnosa Aktual
Keluarga berencana merupakan usaha bagi suami istri untuk mengatur jarak
dan jumlah anak yang diinginkan serta mengurangi angka kematian bayi,
Pengkajian pada Ny. C maka penulis merumuskan diagnosa aktual yaitu Ny. C
dengan apa yang dijelaskan pada teori dan yang ditemukan pada kasus Ny. C.
27
c. Planning
Rencana asuhan pada kasus ini yaitu ibu tetap menjadi akseptor KB suntik 1
kriteria keberhasilan yaitu keadaan umum ibu baik, ibu mendapat suntikan KB
secara berkala, ibu datang pada kunjungan berikutnya dengan jadwal yang sesuai.
Rencana asuhan yang diberikan kepada ibu yaitu: menyambut ibu dengan
senyum, salam, sapa, sopan, dan santun. Mencuci tangan sebelum dan sesudah
ibu. Memberi tahu ibu terlebih dahulu sebelum melakukan tindakan. Memberikan
consent kepada ibu sebelum melakukan tindakan. Siapkan obat yang akan
digunakan seperti spuit 3 ml, obat KB suntik cyclofem, dan kapas alkohol.
Suntikan KB suntik cyclofem pada bokong ibu 1/3 SIAS secara IM, sebelum
penyuntikan usap tempat penyuntikan dengan kapas alkohol, beritahu ibu bahwa
ia akan di suntik dan jangan lupa untuk lakukan aspirasi saat penyuntikan.
Beritahu ibu agar tidak menggosok bekas suntikan. Beritahu ibu jadwal
kunjungan ulang yang dicatat di kartu, sarankan ibu untuk datang tepat waktu
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah mempelajari teori, konsep dan prinsip–prinsip serta tinjauan pustaka dari
data dasar dilakukan anamnesis. Data subjektif saat ini ibu mengatakan menjadi
akseptor KB suntik 1 bulan sejak tahun 2022 hingga sekarang. Data objektif pada kartu
ibu tercantum bahwa ibu memakai suntikan 1 bulan. Anaslisa pada Ny. C dengan
merencanakan asuhan yang diberikan kepada klien dengan persetujuan dengan klien.
yang disetujui dengan klien. Evaluasi pada Ny. C telah diberikan suntikan KB 1 bulan
B. Saran
1. Bagi Klinik Puskesmas Betungan
berkualitas, aman dan nyaman agar menjadi klinik yang diminati masyarakat untuk
Kebidanan Medan untuk menyediakan sumber referensi buku yang lebih banyak
29
PKK, sehingga penyusunan Laporan PKK, di tahun depan berjalan lebih baik.
3. Bagi Klien
meningkatkan kesehatan.
30
DAFTAR PUSTAKA
Yogyakarta:Fitramaya