Di puskesmas Panaguan
Di SUSUN OLEH :
SRI SUFIATI
NPM : 721650083
1
LEMBAR PENGESAHAN
Disetujui :
Pamekasan, 2022
Mahasiswi
SRI SUFIATI
NPM : 721650083
Menyetujui Mengetahui
Pembimbing Lahan Praktek Pembimbing Akademik
2
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
3
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan asuhan kebidanan keluarga berencana pada
ibu akseptor kb Implant di Puskesmas Panaguan.
Penyusunan laporan ini dapat terselesaikan berkat dukungan bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak. Atas terselesainya laporan ini saya sampaikan terima kasih kepada:
Semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.
Mahasiswa
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara yang dilihat dari jumlah penduduknya ada pada posisi
keempat di dunia, dengan laju pertumbuhan yang masih relatif tinggi. Esensi tugas
program Keluarga Berencana (KB) dalam hal ini telah jelas yaitu menurunkan fertilitas
agar dapat mengurangi beban pembangunan demi terwujudnya kebahagiaan dan
kesejahteraan bagi rakyat dan bangsa Indonesia. Seperti yang disebutkan dalam UU
No.10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga
Sejahtera, definisi KB yakni upaya meningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat
melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan
keluarga, dan peningkatan kesejahteraan keluarga guna mewujudkan keluarga kecil,
bahagia dan sejahtera.
Alat kontrasepsi sangat berguna sekali dalam program KB namun perlu diketahui
bahwa tidak semua alat kontrasepsi cocok dengan kondisi setiap orang. Untuk itu, setiap
pribadi harus bisa memilih alat kontrasepsi yang cocok untuk dirinya. Pelayanan
kontrasepsi (PK) adalah salah satu jenis pelayanan KB yang tersedia. Sebagian besar
akseptor KB memilih dan membayar sendiri berbagai macam metode kontrasepsi yang
tersedia. Faktor lain yang mempengaruhi pemilihan jenis kontrasepsi antara lain faktor
pasangan (umur, gaya hidup, jumlah keluarga yang diinginkan, pengalaman dengan
metode kontrasepsi yang lalu), faktor kesehatan (status kesehatan, riwayat haid, riwayat
keluarga, pemeriksaan fisik, pemeriksaan panggul), faktor metode kontrasepsi
(efektivitas, efek samping, biaya), tingkat pendidikan, pengetahuan, kesejahteraan
keluarga, agama, dan dukungan dari suami/istri. Faktor-faktor ini nantinya juga akan
mempengaruhi keberhasilan program KB. Hal ini dikarenakan setiap metode atau alat
kontrasepsi yang dipilih memiliki efektivitas yang berbeda-beda. Strategi peningkatan
penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) seperti Implant, terlihat kurang
berhasil, yang terbukti dengan jumlah peserta KB Implant yang terus mengalami
penurunan dari tahun ke tahun. Berdasarkan data BKKBN Provinsi Jawa Timur, jumlah
peserta KB Implant terus menurun dari tahun 2019 yakni 552.233 menjadi 529.805 pada
tahun 2020, dan 498.366 pada tahun 2021. Dalam perkembangannya pemakaian Implant
memang cenderung mengalami penurunan dari tahun ke tahun (Lisdiyawati, 2019).
Berdasarkan data di atas, Implant merupakan salah satu jenis alat kontrasepsi
yang menjadi alternative pilihan bagi masyarakat yang ingin ber-KB. Oleh karena itu,
penulis tertarik menyusun makalah tentang kontrasepsi Implant.
5
1.2 TUJUAN PENULISAN
1.2.1 Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa Akademi Kebidanan mempunyai wawasan yang lebih
dalam dari pengalaman yang nyata dalam melaksanakan manajemen kebidanan pada
akseptor KB.
implant
Implant
7. Mengevaluasi hasil dari tindakan yang telah dilakukan pada klien dengan
KB Implant
6
BAB II
TINJAUAN TEORI
lima tahun kedepan mewujudkan visi dan misi program KB yaitu membangun
dan anak serta mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera melalui
1. Umur
2. Gaya hidup
3. Frekuensi senggama
1) Status kesehatan
2) Riwayat haid
3) Riwayat keluarga
7
4) Pemeriksaan fisik
5) Pemeriksaan panggul 3)
a) Ektivitas
c) Kerugian
e) Biaya
langsung dan sasaran tidak langsung, tergantung dari tujuan yang ingin dicapai.
Sasaran langsungnya adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang bertujuan untuk
yaitu metode kontrasepsi sederhana tanpa alat dan metode kontrasepsi dengan alat.
2. Coitus Interuptus
3. metode Kalender
1. Jondom
8
2. Diafragma
menjadi 2 yaitu
hanya berisi progesteron. Kontrasepsi hormonal kombinasi terdapat pada pil dan
mengandung hormon.
yaitu Metode Operatif Wanita (MOW) dan Metode Operatif Pria (MOP).
MOW sering dikenal dengan tubektomi karena prinsip metode ini adalah
memotong atau mengikat saluran tuba atau tuba falopii sehingga mencegah
pertemuan antara ovum dan sperma sedangkan MOP sering dikenal dengan
vasektomi yaitu memotong atau mengikat saluran vas deferens sehingga cairan
Pengertian Implan adalah salah satu jenis kontrasepsi yang berupa susuk yang
terbuat dari sejenis karet silastik yang berisi hormon, dipasang pada lengan atas.
kontrasepsi yang efektifitasnya tinggi, angka kegagalan implan, 1 per 100 wanita
9
tidak perluada yang diingat . Implant adalah salah satu jenis alat kontrasepsi yang
berupa susuk yang terbuat dari sejenis karet silastik yang berisi hormon, dipasang
a. Macam-macam Implant
1. Non-Biodegradable Implant
tahun.
sperma.
c. Menekan ovulasi
Angka kegagalan Norplant < 1 per 100 wanita per tahun dalam 5 tahun
pertama ini lebih rendah dibandingkan kontrasepsi oral, IUD dan metode
barier. Efektivitas norplant berkurang sedikit setelah 5 tahun dan pada tahun
juga akan efektif untuk 5 tahun, tetapi ternyata setelah pemakaian 3 tahun
terjadi kehamilan dalam jumlah besar yang tidak diduga sebelumnya, disangka
10
mempunyai evektivitas yang tinggi, angka kegagalannya norplant 35 tahun
I. PENGKAJIAN
A. Data Subyektif
Biodata
a. Nama :Untuk memanggil nama penderita dan agar tidak keliru dengan
pasien yang lain.
b. Umur :Untuk mengetahui dan mengantisipasi masalah kesehatan dan
tindakan yang sesuai.
c. Agama :Berhubungan dengan perawatan penderita dimana kejadian gawat
ketika memberikan pertolongan dan perawatan dapat diketahui dengan
siapa harus berhubungan.
d. Pendidikan :Dinyatakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya. Sehubungan
dengan He
e. Pekerjaan :Untuk mengetahui bagaimana taraf hidup sosial, ekonomi penderita
agar He yang kita berikan sesuai.
f. Alamat :Untuk mengetahui ibu tinggal dimana dan
menjaga ibu dengan namanya sama.
1. Keluhan Utama/Alasan Datang
Untuk mengetahui hal apa saja yang dirasakan ibu dan yang menjadi keluhan ibu
sehingga datang ketempat pelayanan kesehatan.
2. Riwayat Kesehatan
Untuk mengetahui riwayat penyakit yang pernah dialami ibu karena di khawatirkan
dapat mengganggu kehamilan ibu.
3. Riwayat Menstruasi
Untuk mengetahui fisiologis alat-alat kandungan normal/tidak
4. Status Pernikahan
Ditanyakan kepada ibu lama dan berapa kali kawin untuk membantu menentukan
bagaimana keadaan alat kelamin ibu.
5. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu
Untuk mengetahui apakah dalam kehamilan, persalinan maupun nifas yang lalu
terdapat penyakit atau kelainan yang dapat memperburuk keadaan ibu.
6. Riwayat KB
Jenis dan lama penggunaan KB pada ibu untuk mengetahui jarak kehamilan.
7. ADL (activity daily life)
11
Nutrisi :Mengetahui asupan nutrisi ibu supaya kebutuhan vitamin dan
nutrisi ibu terpenuhi
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum :Dilihat dari keadaan ibu saat pemeriksaan (Baik,
Cukup,Lemah)
Kesadaran :Compos Mentis (sadar
sepenuhnya),Somnolen(keadaan yang mau tidur saja),
apatis(acuh tak acuh), Semi koma (keadaan setengah tidak
sadar), Koma(tidak sadar)
Tanda-tanda vital :Tekanan Darah :Normal 110/80-
120/90 mmHg
:Suhu : Normal 36-37oC
:Nadi : Normal 70-100x/menit
:RR :Normal 16-24x/menit
Tinggi badan :Mengetahui tinggi badan ibu
Berat badan :Mengetahui apakah klien dengan berat badan
lebih dari normal/tidak
Lila : Mengetahui nutrisi ibu
2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
12
c.Mata :Simetris, sklera putih, konjungtiva merah muda, palpebra tidak
oedem,ikterik/tidak
d. Hidung : Simetris/tidak, tidak/ada polip, ada penumpukan secret/tidak
e.Telinga : Simetris,tidak/ada penumpukan serumen
f. Mulut : Mukosa bibir lembab/kering, ada stomatitis/tidak,ada caries/tidak
g. Leher : Tidak terdapat pembesaran kelenjar limfe,thyroid dan vena
jugularis
h. Mammae : Simetris/tidak, papila menonjol, ada hyperpigmentasi
areola/tidak
i. Genetalia : Oedem/tidak, ada kondiloma/tidak,terdapat varises/tidak,bersih/tidak
j. Ekstermitas : Oedem/tidak, ada varises/tidak ,tonus otot
3. Pemeriksaan khusus
Palpasi
a.Leher : Tidak/terdapat pembesaran kelenjar limfe,thyroid,vena jugularis
b. Axilla : Tidak/ada pembesaran kelenjar limfe
c.Mammae : tidak/terdapat benjolan abnormal, ada colostum/tidak
d. Abdomen : Terdapat benjolan abnormal/tidak, terdapat bekas operasi/tidak
Auskultasi
Untuk mengetahui detak jantung ibu
Perkusi
Reflek patela positif atau negative
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan VT
Mencari hubungan antara data atau factor yang satu dengan yang lainnya untk mencari
sebab akibat
Menentukan masalah dan apa masalah utamanya
Menentukan penyebab utamanya
V. PERENCANAAN
Merencanakan semua tindakan yang akan dilakukan oleh bidan untuk pelaksanaan
tindakan selanjutnya.
VI. PELAKSANAAN/IMPLEMENTASI
Mencantumkan hari/tanggal, pukul, tindakan yang dilakukan dan petugas yang melakukan
agar tidak terjadi kesalahan pelaksanaan dan hasil pelaksanaan dapat dipertanggung
jawabkan.
VII. EVALUASI
Mengetahui sejauh mana keberhasilan tindakan yang dilakukan untuk menentukan asuhan
yang akan diberikan. Selanjutnya bila diperlukan biasanya dicantumkan hari atau tanggal
dilaksanakannya serta jam pelaksanaannya.
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN AKSEPTOR KB
Ny. “K” Umur 36 Tahun dengan Akseptor KB Implant
Di Puskesmas Panaguan
I. Riwayat Perkawinan
Status : Menikah 1x
Usia saat menikah : 20 th
15
Lama : 16 Tahun
I. Riwayat Menstruasi
Menarcle : ± 13 tahun
Siklus : ± 28 hari
Warna/bau : Merah/amis
Flour albus : kadang-kadang
Dimonerlea : kadang-kadang
II. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas lalu
kasi
III. Riwayat KB
Jenis kontrasepsi : IUD
Lama : 3 bulan
Keluhan : tidak ada
16
Eliminasi : Ibu mengatakan BAB 1x sehari dengan konsistensi
lunak, BAK 3-4x sehari,dengan konsistensi cair, bau khas, warna
kuning jernih.
Istirahat : Ibu mengatakan tidur siang ±1jam sehari, tidur malam ± 7-8 jam
sehari
Personal hygiene : Ibu mengatakan mandi 3x sehari, gosok gigi
setiap mandi, keramas 2hari sekali dan ganti pakaian 1x sehari
ganti CD 1x sehari
Aktivitas : Ibu mengatakan melakukan pekerjaan rumah tangga
seperti memasak, menyapu, mencuci, dll
Seksual : Ibu mengatakan tidak ada masalah
17
Leher : Simetris, Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tyroid, vena jugularis
Mamae : Simetris, bersih, papila menonjol, terdapat hyperpigmentasi
areola
Axilla : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Abdomen : Tidak tampak bekas luka operasi,
Genetalia : Tidak oedem, tidak ada kondiloma akuminata, tidak ada varises
Ekstermitas : Atas : Tidak oedema, akral hangat, tonus otot +/+
Bawah : tidak aoedeme, tidak ada varises
Pemeriksaan khusus
a. Palpasi
Leher :simetris, tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid, limfe dan
vena jugularis
Axilla : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Mammae : simetris, tidak ada benjolan abnormal
Abdomen : tidak ada benjolan abnormal
b. Auskultasi : tidak terkaji
+
c. Perkusi : Reflek patella /+
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan
D. DIAGNOSA KEBIDANAN
NY. K Umur 36 Tahun dengan Akseptor KB Implant
F. PENATALAKSANAAN
1. Melakukan komunikasi terapeutik pada pasien dengan bahasa yang sopan dan mudah
dimengerti
Evaluasi : terjalin hubungan baik antara pasien dan bidan
2. Menjelaskan pemeriksaan yang akan dilakukan pada ibu
Evaluasi : ibu mengetahui kondisinya.
3. Mempersiapkan alat yang lengkap dalam melakukan pemeriksaan Implant
Evaluasi : alat tersiap dengan rapi
4. Menganjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemih agar mempermudah petugas
dalam melakukan pemeriksaan
Evaluasi : ibu pergi kekamar mandi sendiri
5. Melakukan pemeriksaan pada ibu dengan menggunakan alat dan pemeriksaan dalam
dan memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu
18
Evaluasi : ibu mengetahui kondisinya dan hasil pemeriksaan
6. Memberitahu ibu cara mengecek benang yang benar yaitu :
Cuci tangan menggunakan air yang mengalir
Pastikan ibu mengosongkan kandung kemih terlebih dahulu
Posisikan ibu dalam duduk berjongkok kemudian masukkan jari telunjuk ibu secara
perlahan-lahan kedalam vagina dan rasakan apakah benang spiral teraba, setelah itu,
keluarkan jari telunjuk secara perlahan
Cuci tangan kembali dengan menggunakan air yang mengalir
Evaluasi : ibu mengerti penjelasan bidan
8. Menganjurkan ibu untuk control ulang yaitu : setiap 6 bulan sekali tanggal 20-7-2022
atau sewaktu-waktu jika ada keluhan.
Evaluasi : ibu mengerti penjelasan bidan
9. Mencatat dalam buku register sebagai dokumentasi tindakan/rekam medic.
Evaluasi : data ibu sudah tercatat di rekam medic
F. DATA PERKEMBANGAN
O : K/U : Baik
19
20
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Data Subjektif, Objektif
Dalam hasil ini akan dibahas hasil asuhan kebidanan melalui pengkajian data
Subjektif, Objektif, Interpretasi data, perencanaan, planing dan evaluasi. Data Subjektif,
Objektif dan Interpretasi Data Dasar Dalam kasus Ny.K, mengatakan bahwa riwayat
pendidikannya hanya sampai bangku SD dan saat ini ibu ingin menggunkan KB Implant
didapatkan hasil pemeriksaan TD 120/80 Mmhg N 86 x/mnt S 36,5 RR 22 x/mnt dan ibu
Dari Kasus diatas dilakukan perencanaan dan Implementasi dalam asuhan kebidanan
pada ibu bahwa penggunaaan kb Implat selama 3 tahun. Pada asuhan pemasangan
Keluarga berencana merupakan usaha untuk mengukur jumlah anak dan jarak kelahiran
anak yang diinginkan. Maka dari itu, Pemerintah mencanangkan program atau cara untuk
3. Evaluasi
Dari Perencanaan dan Implementasi maka didapatkan Evaluasi, bahwa ibu merasa
senang karena kbnya telah terpasang dan ibu tidak terasa sakit.dan ibu bersedia untuk
minum obat yang diberikan oleh bidan sesuai dengan dosis yang di tentukan.
21
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Tidak ada satupun metode kontrasepsi yang aman dan efektif bagi semua klien karena
masing-masing mempunyai kesesuaian dan kecocokan individual bagi setiap klien. Namun
secara umum persyaratan metode kontrasepsi ideal adalah sebagai berikut:
1. Aman, artinya tidak akan menimbulkan komplikasi berat jika digunakan.
2. Berdaya guna, dalam arti jika digunakan sesuai dengan aturan akan dapat mencegah
kehamilan.
3. Dapat diterima, bukan hanya oleh klien melainkan juga oleh lingkungan budaya di
masyarakat.
4. Terjangkau harganya oleh masyarakat.
5. Bila metode tersebut dihentikan penggunaannya, klien akan segera kembali
kesuburannya, kecuali untuk kontrasepsi mantap
5.2 SARAN
1. Bagi klien
2. Bagi petugas
3. Bagi pendidikan
Untuk memperhatikan penulis dalam penulisan, agar tersusun sebuah tugas atau
makalah yang baik dan benar.
22
DAFTAR PUSTAKA
23