Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEBIDANAN AKSEPTOR KB

Ny.”K” Umur 36 Tahun dengan Akseptor KB Implant

Di puskesmas Panaguan

Di SUSUN OLEH :

SRI SUFIATI
NPM : 721650083

PROGRAM STUDI PROFESI KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS WIRARAJA
SUMENEP
2021

1
LEMBAR PENGESAHAN

Disetujui :

ASUHAN KEBIDANAN AKSEPTOR KB


Ny.”K” Umur 36 Tahun dengan Akseptor KB Implant
Di puskesmas Panaguan

Pamekasan, 2022

Mahasiswi

SRI SUFIATI
NPM : 721650083

Menyetujui Mengetahui
Pembimbing Lahan Praktek Pembimbing Akademik

(SUTARTI S.ST) (AHMANIYAH, S.ST.M.Tr.keb)


NIP : 1972080819922032009 NIDN : 0726058501

2
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Tujuan

BAB II TINJAUAN LITERATUR

2.1 Konsep dasar KB


2.2 pengertian KB
2.3 Fakto-faktor dalam memilih kontrasepsi
2.4 Definisi KB Implant
2.9 konsep asuhan kebidanan

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB IV PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

3
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan asuhan kebidanan keluarga berencana pada
ibu akseptor kb Implant di Puskesmas Panaguan.
Penyusunan laporan ini dapat terselesaikan berkat dukungan bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak. Atas terselesainya laporan ini saya sampaikan terima kasih kepada:

1. Dosen Pembimbing Praktek.


2. Bidan Pembimbing Praktek
3. Klien yang telah memberikan bantuan selama saya melaksanakan pengkajian
4. Keluarga, teman, dan semua pihak yang telah membantu sampai terselesainya laporan ini.
Laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saya mengharap dan kritik dan saran yang
membangun sebagai bekal penulisan laporan selanjutnya.

Semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.

Mahasiswa

4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara yang dilihat dari jumlah penduduknya ada pada posisi
keempat di dunia, dengan laju pertumbuhan yang masih relatif tinggi. Esensi tugas
program Keluarga Berencana (KB) dalam hal ini telah jelas yaitu menurunkan fertilitas
agar dapat mengurangi beban pembangunan demi terwujudnya kebahagiaan dan
kesejahteraan bagi rakyat dan bangsa Indonesia. Seperti yang disebutkan dalam UU
No.10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga
Sejahtera, definisi KB yakni upaya meningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat
melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan
keluarga, dan peningkatan kesejahteraan keluarga guna mewujudkan keluarga kecil,
bahagia dan sejahtera.
Alat kontrasepsi sangat berguna sekali dalam program KB namun perlu diketahui
bahwa tidak semua alat kontrasepsi cocok dengan kondisi setiap orang. Untuk itu, setiap
pribadi harus bisa memilih alat kontrasepsi yang cocok untuk dirinya. Pelayanan
kontrasepsi (PK) adalah salah satu jenis pelayanan KB yang tersedia. Sebagian besar
akseptor KB memilih dan membayar sendiri berbagai macam metode kontrasepsi yang
tersedia. Faktor lain yang mempengaruhi pemilihan jenis kontrasepsi antara lain faktor
pasangan (umur, gaya hidup, jumlah keluarga yang diinginkan, pengalaman dengan
metode kontrasepsi yang lalu), faktor kesehatan (status kesehatan, riwayat haid, riwayat
keluarga, pemeriksaan fisik, pemeriksaan panggul), faktor metode kontrasepsi
(efektivitas, efek samping, biaya), tingkat pendidikan, pengetahuan, kesejahteraan
keluarga, agama, dan dukungan dari suami/istri. Faktor-faktor ini nantinya juga akan
mempengaruhi keberhasilan program KB. Hal ini dikarenakan setiap metode atau alat
kontrasepsi yang dipilih memiliki efektivitas yang berbeda-beda. Strategi peningkatan
penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) seperti Implant, terlihat kurang
berhasil, yang terbukti dengan jumlah peserta KB Implant yang terus mengalami
penurunan dari tahun ke tahun. Berdasarkan data BKKBN Provinsi Jawa Timur, jumlah
peserta KB Implant terus menurun dari tahun 2019 yakni 552.233 menjadi 529.805 pada
tahun 2020, dan 498.366 pada tahun 2021. Dalam perkembangannya pemakaian Implant
memang cenderung mengalami penurunan dari tahun ke tahun (Lisdiyawati, 2019).
Berdasarkan data di atas, Implant merupakan salah satu jenis alat kontrasepsi
yang menjadi alternative pilihan bagi masyarakat yang ingin ber-KB. Oleh karena itu,
penulis tertarik menyusun makalah tentang kontrasepsi Implant.

5
1.2 TUJUAN PENULISAN
1.2.1 Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa Akademi Kebidanan mempunyai wawasan yang lebih
dalam dari pengalaman yang nyata dalam melaksanakan manajemen kebidanan pada
akseptor KB.

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Agar mahasiswa dapat melakukan pengkajian pada Akseptor Kb Implant

2. Agar mahasiswa Mengidentifikasi diagnose dan masalah pada akseptor KB

implant

3. Mengidentifikas masalah potensial pada klien dengan KB Ipmplant

4. Mengidentifikas terhadap kebutuhan segera pada klien dengan KB Implant

5. Merencanakan tindakan yang akan dilakukan pada klien dengan KB

Implant

6. Melaksanakan tindakan yang telah direncanakan

7. Mengevaluasi hasil dari tindakan yang telah dilakukan pada klien dengan

KB Implant

6
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi keluarga berencana

2.1.1 Definisi Keluarga Berencana

Keluarga berencana merupakan usaha untuk mengukur jumlah anak dan

jarak kelahiran anak yang diinginkan. Maka dari itu, Pemerintah

mencanangkan program atau cara untuk mencegah dan menunda kehamilan

(BKKBN, 2011). Tujuan Program Keluarga Berencana Tujuan umum untuk

lima tahun kedepan mewujudkan visi dan misi program KB yaitu membangun

kembali dan melestarikan pondasi yang kokoh bagi pelaksana program KB di

masa mendatang untuk mencapai keluarga berkualitas tahun 2015. Sedangkan

tujuan program KB secara fisiologis adalah Meningkatkan kesejahteraan ibu

dan anak serta mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera melalui

pengendalian kelahiran dan pengendalian pertumbuhan penduduk Indonesia.

Serta Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia yang

bermutu dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.

2.1.2 Faktor-faktor dalam memilih metode kontrasepsi

a. Faktor pasangan – Motivasi dan Rehabilitasi:

1. Umur

2. Gaya hidup

3. Frekuensi senggama

4. Jumlah keluarga yang diinginkan

5. Pengalaman dengan kontraseptivum yang lalu

6. Faktor Kesehatan – Kontraindikasi absolut atau relatif:

1) Status kesehatan

2) Riwayat haid

3) Riwayat keluarga

7
4) Pemeriksaan fisik

5) Pemeriksaan panggul 3)

7. Faktor metode kontrasepsi Penerimaan dan pemakaian berkesinambungan

a) Ektivitas

b) Efek samping minor

c) Kerugian

d) Komplikasi-komplikasi yang potensial

e) Biaya

Sasaran program KB Sasaran program KB dibagi menjadi 2 yaitu sasaran

langsung dan sasaran tidak langsung, tergantung dari tujuan yang ingin dicapai.

Sasaran langsungnya adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang bertujuan untuk

menurunkan tingkat kelahiran dengan cara penggunaan kontrasepsi secara

berkelanjutan. Sedangkan sasaran tidak langsungnya adalah pelaksana dan pegelola

KB, dengan tujuan menurunkan tingkat kelahiran melalui pendekatan kebijaksaan

kependudukan terpadu dalam rangka mencapai keluarga yang berkualitas, keluarga

sejahtera (Handayani, S. 2010).

2.1.3 Macam metode kontrasepsi

Metode Kontrasepsi Sederhana Metode kontrasepsi sederhana dibagi menjadi 2

yaitu metode kontrasepsi sederhana tanpa alat dan metode kontrasepsi dengan alat.

a. Metode kontrasepsi tanpa alat :

1. Metode Amenorhoe Laktasi (MAL)

2. Coitus Interuptus

3. metode Kalender

4. Metode Lendir Serviks (MOB)

5. Metode Suhu Basal Badan, dan Simptotermal.

b. Metode kontrasepsi sederhana dengan alat yaitu

1. Jondom

8
2. Diafragma

3. cup serviks dan spermisida.

c. Metode Kontrasepsi Hormonal Metode kontrasepsi hormonal pada dasarnya dibagi

menjadi 2 yaitu

kombinasi ( mengandung hormon progesteron dan estrogen sintetik) dan yang

hanya berisi progesteron. Kontrasepsi hormonal kombinasi terdapat pada pil dan

suntikan atau injeksi. Sedangkan kontrasepsi hormon yang berisi progesteron

terdapat pada pil, suntik, dan implant.

d. Metode Kontrasepsi dengan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Metode

kontrasepsi ini secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu

1. AKDR yang mengandung hormon (sintetik progesteron) dan yang tidak

mengandung hormon.

2. Metode Kontrasepsi Mantap Metode kontrasepsi mantap terdiri dari 2 macam

yaitu Metode Operatif Wanita (MOW) dan Metode Operatif Pria (MOP).

MOW sering dikenal dengan tubektomi karena prinsip metode ini adalah

memotong atau mengikat saluran tuba atau tuba falopii sehingga mencegah

pertemuan antara ovum dan sperma sedangkan MOP sering dikenal dengan

vasektomi yaitu memotong atau mengikat saluran vas deferens sehingga cairan

sperma tidak diejakulasikan.

e. Metode Kontrasepsi Darurat Metode kontrasepsi yang dipakai dalam kondisi

darurat ada 2 macam yaitu pil dan AKDR (Handayani, S. 2010).

2.1.4 Kontrasepsi Implant

1. Pengertian kontrasepsi implant

Pengertian Implan adalah salah satu jenis kontrasepsi yang berupa susuk yang

terbuat dari sejenis karet silastik yang berisi hormon, dipasang pada lengan atas.

Implan dapat digunakan untuk jangka panjang 5 tahun .Keuntungan dari

kontrasepsi yang efektifitasnya tinggi, angka kegagalan implan, 1 per 100 wanita

pertahun dalam 5 tahun pertama, kegagalan pengguna rendah, sekali terpasang

9
tidak perluada yang diingat . Implant adalah salah satu jenis alat kontrasepsi yang

berupa susuk yang terbuat dari sejenis karet silastik yang berisi hormon, dipasang

pada lengan atas (BKKBN,2011).

a. Macam-macam Implant

1. Non-Biodegradable Implant

2. Norplant (6 “kapsul”), berisi hormon Levonorgestrel, daya kerja 5

tahun.

3. Norplant-2 (2 batang), idem, daya kerja 3 tahun. Satu batang, berisi

hormon ST-1435, daya kerja 2 tahun. Rencana siap pakai.

1. Mekanisme Kerja Implant

a. Mengentalkan lender serviks uteri sehingga menyulitkan penetrasi

sperma.

b. Menimbulkan perubahan – perubahan pada endometrium sehingga tidak

cocok untuk implantasi zygot.

c. Menekan ovulasi

d. Mengganggu transportasi sperma (Saifuddin, 2003).

2. Efektivitas Kontrasepsi Implant

Angka kegagalan Norplant < 1 per 100 wanita per tahun dalam 5 tahun

pertama ini lebih rendah dibandingkan kontrasepsi oral, IUD dan metode

barier. Efektivitas norplant berkurang sedikit setelah 5 tahun dan pada tahun

ke-6 kira-kira 2,5-3% akseptor menjadi hamil. Norplant-2 sama efektifnya

dengan norplant untuk waktu 3 tahun pertama. Semula diharapkan norplant-2

juga akan efektif untuk 5 tahun, tetapi ternyata setelah pemakaian 3 tahun

terjadi kehamilan dalam jumlah besar yang tidak diduga sebelumnya, disangka

terjadi penurunan dalam pelepasan hormonnya. (Everret, 2007). Implant

10
mempunyai evektivitas yang tinggi, angka kegagalannya norplant 35 tahun

rentan sekali untuk terjadi partus prematurus.

2.1.5 KONSEP ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA

I. PENGKAJIAN
A. Data Subyektif
Biodata
a. Nama :Untuk memanggil nama penderita dan agar tidak keliru dengan
pasien yang lain.
b. Umur :Untuk mengetahui dan mengantisipasi masalah kesehatan dan
tindakan yang sesuai.
c. Agama :Berhubungan dengan perawatan penderita dimana kejadian gawat
ketika memberikan pertolongan dan perawatan dapat diketahui dengan
siapa harus berhubungan.
d. Pendidikan :Dinyatakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya. Sehubungan
dengan He
e. Pekerjaan :Untuk mengetahui bagaimana taraf hidup sosial, ekonomi penderita
agar He yang kita berikan sesuai.
f. Alamat :Untuk mengetahui ibu tinggal dimana dan
menjaga ibu dengan namanya sama.
1. Keluhan Utama/Alasan Datang
Untuk mengetahui hal apa saja yang dirasakan ibu dan yang menjadi keluhan ibu
sehingga datang ketempat pelayanan kesehatan.
2. Riwayat Kesehatan
Untuk mengetahui riwayat penyakit yang pernah dialami ibu karena di khawatirkan
dapat mengganggu kehamilan ibu.
3. Riwayat Menstruasi
Untuk mengetahui fisiologis alat-alat kandungan normal/tidak
4. Status Pernikahan
Ditanyakan kepada ibu lama dan berapa kali kawin untuk membantu menentukan
bagaimana keadaan alat kelamin ibu.
5. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu
Untuk mengetahui apakah dalam kehamilan, persalinan maupun nifas yang lalu
terdapat penyakit atau kelainan yang dapat memperburuk keadaan ibu.
6. Riwayat KB
Jenis dan lama penggunaan KB pada ibu untuk mengetahui jarak kehamilan.
7. ADL (activity daily life)
11
 Nutrisi :Mengetahui asupan nutrisi ibu supaya kebutuhan vitamin dan
nutrisi ibu terpenuhi

 Eliminasi :Mengetahui BAB/BAK ibu sehingga terlihat normal/tidak.


 Aktivitas :Mengetahui apa saja kegiatan ibu sehari-hari yang dapat
mempengaruhi keadaan ibu.
 Personal Hygiene : Mengetahui kebersihan alat reproduksi ibu agar tidak terjadi
infeksi yang akan berpengaruh pada kesehatan.
 Kebiasaan merokok,minum obat,dan jamu : Mengetahui kebiasaan ibu sehari –hari
yang dapat mempengaruhi pada
keadaan pada ibu.

B. Data Obyektif

1. Pemeriksaan Umum
 Keadaan Umum :Dilihat dari keadaan ibu saat pemeriksaan (Baik,
Cukup,Lemah)
 Kesadaran :Compos Mentis (sadar
sepenuhnya),Somnolen(keadaan yang mau tidur saja),
apatis(acuh tak acuh), Semi koma (keadaan setengah tidak
sadar), Koma(tidak sadar)
 Tanda-tanda vital :Tekanan Darah :Normal 110/80-
120/90 mmHg
:Suhu : Normal 36-37oC
:Nadi : Normal 70-100x/menit
:RR :Normal 16-24x/menit
 Tinggi badan :Mengetahui tinggi badan ibu
 Berat badan :Mengetahui apakah klien dengan berat badan
lebih dari normal/tidak
 Lila : Mengetahui nutrisi ibu

2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi

a.Kepala :adakah lesi/bersih,warna rambut, distribusi rambut merata/tidak


b. Muka :Tidak pucat,tidak oedem

12
c.Mata :Simetris, sklera putih, konjungtiva merah muda, palpebra tidak
oedem,ikterik/tidak
d. Hidung : Simetris/tidak, tidak/ada polip, ada penumpukan secret/tidak
e.Telinga : Simetris,tidak/ada penumpukan serumen
f. Mulut : Mukosa bibir lembab/kering, ada stomatitis/tidak,ada caries/tidak
g. Leher : Tidak terdapat pembesaran kelenjar limfe,thyroid dan vena
jugularis
h. Mammae : Simetris/tidak, papila menonjol, ada hyperpigmentasi
areola/tidak
i. Genetalia : Oedem/tidak, ada kondiloma/tidak,terdapat varises/tidak,bersih/tidak
j. Ekstermitas : Oedem/tidak, ada varises/tidak ,tonus otot

3. Pemeriksaan khusus
Palpasi
a.Leher : Tidak/terdapat pembesaran kelenjar limfe,thyroid,vena jugularis
b. Axilla : Tidak/ada pembesaran kelenjar limfe
c.Mammae : tidak/terdapat benjolan abnormal, ada colostum/tidak
d. Abdomen : Terdapat benjolan abnormal/tidak, terdapat bekas operasi/tidak
Auskultasi
Untuk mengetahui detak jantung ibu
Perkusi
Reflek patela positif atau negative
Pemeriksaan Penunjang
 Pemeriksaan laboratorium
 Pemeriksaan VT

II. INTERPRETASI DATA DASAR


 Diagnosa : Ny….. Umur…. Tahun, dengan akseptor lama/baru KB yang
digunakan
 Data Subyektif : Data yang diperoleh dari pasien
 Data Obyektif : Data yang diperoleh dari pengkajian anamnesa dan pengkajian
fisik yang dijadikan suatu masalah
 Masalah : Timbul setelah dilakukan pengkajian pada data subyektif
dimana dapat mengganggu kelanjutan kehamilan ibu.
 Kebutuhan : Hal-hal yang dibutuhkan untuk masalah yang timbul.

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL


13
Setelah ada data subyektif dan data obyektif berkumpul langkah selanjutnya adalah analisa
data untuk merumuskan diagnosa dan masalah dengan langkah sebagai berikut :

 Mencari hubungan antara data atau factor yang satu dengan yang lainnya untk mencari
sebab akibat
 Menentukan masalah dan apa masalah utamanya
 Menentukan penyebab utamanya

IV. IDENTIFIKASI DAN KEBUTUHAN SEGERA


Setelah diagnosa dilakukan dan ditemukan, maka kebutuhan yang utama dapat segera
dilakukan untuk mengantisipasi kejadian selanjutnya supaya tidak terjadi komplikasi.

V. PERENCANAAN
Merencanakan semua tindakan yang akan dilakukan oleh bidan untuk pelaksanaan
tindakan selanjutnya.

VI. PELAKSANAAN/IMPLEMENTASI
Mencantumkan hari/tanggal, pukul, tindakan yang dilakukan dan petugas yang melakukan
agar tidak terjadi kesalahan pelaksanaan dan hasil pelaksanaan dapat dipertanggung
jawabkan.

VII. EVALUASI
Mengetahui sejauh mana keberhasilan tindakan yang dilakukan untuk menentukan asuhan
yang akan diberikan. Selanjutnya bila diperlukan biasanya dicantumkan hari atau tanggal
dilaksanakannya serta jam pelaksanaannya.

BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN AKSEPTOR KB
Ny. “K” Umur 36 Tahun dengan Akseptor KB Implant
Di Puskesmas Panaguan

Nama Mahasiswa : Sri Sufiati


NPM : 721650083
Tanggal Pengkajian : 31- Januari-2022
Jam : 10. 00 Wib
14
Tempat : puskesmas Panaguan

A. PENGKAJIAN DATA SUBYEKTIF


DATA UMUM
Nama : Ny Nama Suami : Tn H
Umur : 34 Tahun Umur : 38 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa: Jawa/Indonesia Suku Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Batu Ampar Alamat : Batu Ampar

1.Alasan datang ke klinik


Ibu mengatakan ingin Pasang Kb Implant
2.Keluhan Utama
Ibu mengatakan tidak ada keluhan
3.Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan saat ini tidak menderita penyakit kronis (jantung, ginjal, paru-paru),
penyakit menurun (asma, DM, hipertensi, dll), penyakit menular (TBC, HIV/AIDS,
Hepatitis, dll)
a. Riwayat Kesehatan Dahulu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit kronis (jantung, ginjal, paru-paru),
penyakit menurun (asma, DM, hipertensi, dll), penyakit menular (TBC, HIV/AIDS,
Hepatitis, dll)
C .Riwayat Kesehatan Keluarga
 Riwayat penyakit menular
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular
seperti TBC, HIV/AIDS, Hepatitis.

 Riwayat penyakit menurun


Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menurun
seperti DM, asma, Hipertensi.
4. Riwayat Kebidanan

I. Riwayat Perkawinan
 Status : Menikah 1x
 Usia saat menikah : 20 th
15
 Lama : 16 Tahun
I. Riwayat Menstruasi
 Menarcle : ± 13 tahun
 Siklus : ± 28 hari

 Jumlah : 3 x ganti pembalut/hari

 Warna/bau : Merah/amis
 Flour albus : kadang-kadang
 Dimonerlea : kadang-kadang
II. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas lalu

Anak Umur Abortus Jenis Penolong Penyulit BB Keadaan Anak

ke Kehamil Partus / Waktu lahir


Umur JK
an Kompli

kasi

1 9 bln - Sponta Bidan - - 6 thn P

2 9 bln - Sponta Bidan - - 2 L

III. Riwayat KB
 Jenis kontrasepsi : IUD
 Lama : 3 bulan
 Keluhan : tidak ada

5. Riwayat psikososial spiritual

 Hubungan ibu dengan keluarga : Baik


 Respon keluarga terhadap KB : Keluarga mendukung dengan KB
Implant
 Pengambil keputusan dalam keluarga : Suami dan keluarga
 Respon agama terhadap kontrasepsi : Baik

6. Pola aktivitas sehari – hari

 Nutrisi :Ibu mengatakan makan ± 3x sehari, porsi sedang,


dengan menu nasi, lauk-pauk, sayur, minum ±6-7 gelas / hari

16
 Eliminasi : Ibu mengatakan BAB 1x sehari dengan konsistensi
lunak, BAK 3-4x sehari,dengan konsistensi cair, bau khas, warna
kuning jernih.
 Istirahat : Ibu mengatakan tidur siang ±1jam sehari, tidur malam ± 7-8 jam
sehari
 Personal hygiene : Ibu mengatakan mandi 3x sehari, gosok gigi
setiap mandi, keramas 2hari sekali dan ganti pakaian 1x sehari
ganti CD 1x sehari
 Aktivitas : Ibu mengatakan melakukan pekerjaan rumah tangga
seperti memasak, menyapu, mencuci, dll
 Seksual : Ibu mengatakan tidak ada masalah

 Kebiasaan merokok, minum obat


dan minum jamu : Ibu
mengatakan tidak mempunyai
kebiasaan merokok, minum obat,
dan tidak minum jamu.

B. PENGKAJIAN DATA OBYEKTIF


 Pemeriksaan Umum
 Keadaan umum : Baik
 Kesadaran : Compos mentis
 Tanda – Tanda Vital : TD 120/80 Mmhg
N 86 x/mnt
S 36,5
RR 22 x/mnt
 TB : 160 cm
 BB : 51,5 Kg
 Lila : 24 cm
 Pemeriksaan Fisik
Kepala : Simetris, tdak ada lesi, distribusi rambut merata, rambut bersih, warna
hitam
Muka : Simetris, Tidak pucat, tidak oedeme
Mata : Simetris, sklera putih, palpebra tidak oedem, konjungtiva merah muda
Hidung : Simetris, tidak ada polip, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak
penumpukan secret
Telinga : Simetris, tidak ada penumpukan serumen, fungsi pendengaran baik
Mulut : Simetris,Mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis, tidak caries

17
Leher : Simetris, Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tyroid, vena jugularis
Mamae : Simetris, bersih, papila menonjol, terdapat hyperpigmentasi
areola
Axilla : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Abdomen : Tidak tampak bekas luka operasi,
Genetalia : Tidak oedem, tidak ada kondiloma akuminata, tidak ada varises
Ekstermitas : Atas : Tidak oedema, akral hangat, tonus otot +/+
Bawah : tidak aoedeme, tidak ada varises
 Pemeriksaan khusus
a. Palpasi
 Leher :simetris, tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid, limfe dan
vena jugularis
 Axilla : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
 Mammae : simetris, tidak ada benjolan abnormal
 Abdomen : tidak ada benjolan abnormal
b. Auskultasi : tidak terkaji
+
c. Perkusi : Reflek patella /+
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan

D. DIAGNOSA KEBIDANAN
NY. K Umur 36 Tahun dengan Akseptor KB Implant

F. PENATALAKSANAAN
1. Melakukan komunikasi terapeutik pada pasien dengan bahasa yang sopan dan mudah
dimengerti
Evaluasi : terjalin hubungan baik antara pasien dan bidan
2. Menjelaskan pemeriksaan yang akan dilakukan pada ibu
Evaluasi : ibu mengetahui kondisinya.
3. Mempersiapkan alat yang lengkap dalam melakukan pemeriksaan Implant
Evaluasi : alat tersiap dengan rapi
4. Menganjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemih agar mempermudah petugas
dalam melakukan pemeriksaan
Evaluasi : ibu pergi kekamar mandi sendiri
5. Melakukan pemeriksaan pada ibu dengan menggunakan alat dan pemeriksaan dalam
dan memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu

18
Evaluasi : ibu mengetahui kondisinya dan hasil pemeriksaan
6. Memberitahu ibu cara mengecek benang yang benar yaitu :
 Cuci tangan menggunakan air yang mengalir
 Pastikan ibu mengosongkan kandung kemih terlebih dahulu
 Posisikan ibu dalam duduk berjongkok kemudian masukkan jari telunjuk ibu secara
perlahan-lahan kedalam vagina dan rasakan apakah benang spiral teraba, setelah itu,
keluarkan jari telunjuk secara perlahan
 Cuci tangan kembali dengan menggunakan air yang mengalir
Evaluasi : ibu mengerti penjelasan bidan
8. Menganjurkan ibu untuk control ulang yaitu : setiap 6 bulan sekali tanggal 20-7-2022
atau sewaktu-waktu jika ada keluhan.
Evaluasi : ibu mengerti penjelasan bidan
9. Mencatat dalam buku register sebagai dokumentasi tindakan/rekam medic.
Evaluasi : data ibu sudah tercatat di rekam medic

F. DATA PERKEMBANGAN

Tanggal : 7-02- 2022 JAM : 11.30 WIB

S : Ibu mengatakan merasa sedikit nyeri setelah pemeriksaan spiral

O : K/U : Baik

Kesadaran : compos mentis

Ibu tampak tenang

Benang IUD teraba dengan benar

A : Ny K Umur 36 tahun dengan akseptor KB Implant

P : - Anjurkan ibu untuk control ulang 6 bulan lagi tanggal 20-7-2022

- Anjurkan ibu untuk segera periksa jika ada keluhan

19
20
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Data Subjektif, Objektif

Dalam hasil ini akan dibahas hasil asuhan kebidanan melalui pengkajian data

Subjektif, Objektif, Interpretasi data, perencanaan, planing dan evaluasi. Data Subjektif,

Objektif dan Interpretasi Data Dasar Dalam kasus Ny.K, mengatakan bahwa riwayat

pendidikannya hanya sampai bangku SD dan saat ini ibu ingin menggunkan KB Implant

didapatkan hasil pemeriksaan TD 120/80 Mmhg N 86 x/mnt S 36,5 RR 22 x/mnt dan ibu

tidak memiliki tumor.

2. Implementasi dan Planing

Dari Kasus diatas dilakukan perencanaan dan Implementasi dalam asuhan kebidanan

KB Implant dan ibu bersedia untuk dilakukan pemasangan kb Implant memberitahukan

pada ibu bahwa penggunaaan kb Implat selama 3 tahun. Pada asuhan pemasangan

Keluarga berencana merupakan usaha untuk mengukur jumlah anak dan jarak kelahiran

anak yang diinginkan. Maka dari itu, Pemerintah mencanangkan program atau cara untuk

mencegah dan menunda kehamilan (BKKBN, 2011)

3. Evaluasi

Dari Perencanaan dan Implementasi maka didapatkan Evaluasi, bahwa ibu merasa

senang karena kbnya telah terpasang dan ibu tidak terasa sakit.dan ibu bersedia untuk

minum obat yang diberikan oleh bidan sesuai dengan dosis yang di tentukan.

21
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN

Tidak ada satupun metode kontrasepsi yang aman dan efektif bagi semua klien karena
masing-masing mempunyai kesesuaian dan kecocokan individual bagi setiap klien. Namun
secara umum persyaratan metode kontrasepsi ideal adalah sebagai berikut:
1. Aman, artinya tidak akan menimbulkan komplikasi berat jika digunakan.
2. Berdaya guna, dalam arti jika digunakan sesuai dengan aturan akan dapat mencegah
kehamilan.
3. Dapat diterima, bukan hanya oleh klien melainkan juga oleh lingkungan budaya di
masyarakat.
4. Terjangkau harganya oleh masyarakat.
5. Bila metode tersebut dihentikan penggunaannya, klien akan segera kembali
kesuburannya, kecuali untuk kontrasepsi mantap

5.2 SARAN

1. Bagi klien

Untuk keberhasilan dalam asuhan kebidanan diperlukan kerjasama yang baik


dengan klien dalam memecahkan masalah klien.

2. Bagi petugas

Meningkatkan peran bidan dalam fungsinya sebagai pelaksana kebidanan, lebih


meningkatkan kemampuan dan keterampilan yang di miliki. Bidan harus
meningkatkan kerjasama yang baik dengan petugas kesehatan yang lain, klien,
dan keluarga

3. Bagi pendidikan

Untuk memperhatikan penulis dalam penulisan, agar tersusun sebuah tugas atau
makalah yang baik dan benar.

22
DAFTAR PUSTAKA

Anwari . 2018. Alat Kontrasepsi untuk Wanita (Contraseptive for Female).http:\


Implant\Implant.mht.Alat Kontrasepsi Jangka Panjang (Implant)
http://www.klikdokter.com/medisaz/read/2010/07/05/120/keluarga-berencana--kb
Kuswaradani, 2010. KB Implant
Kusumaningrum, Radita. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pemilihan Jenis Kontrasepsi yang Digunakan pada Pasangan Usia Subur.
Lisdiyawati. 2019. Beberapa Faktor yang Berkaitan dengan Penggunaan KB Implat
Pada Peserta KB Implant  Di Kecamatan Pedurungan Kota Malang.

23

Anda mungkin juga menyukai