Anda di halaman 1dari 23

KELUARGA BERENCANA GANGGUAN MENSTRUASI, INFEKSI PENYAKIT

RADANG PANGGUL DAN INFERTILITAS

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


keperawatan kesehatan reproduksi

Nama : Yulita
NIM : 111210003

Dosen Pengampu
Ns. Marni, S.Kep.,M.Kep

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KESETIAKAWANAN SOSIAL INDONESIA
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “KELUARGA BERENCANA,
GANGGUAN MENSTRUASI, INFEKSI PENYAKIT RADANG PANGGUL DAN
INFERTILITAS”ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu Ns.Marni, S.Kep.,M.Kep pada mata kuliah
keperawatan kesehatan reproduksi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang komunikasai yang efektif bagi para pembaca dan juga bagi
penulis Kami menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Olehkarena itu, kami membutuhkan kritik dan saran agar lebih membangun
kesempuraan makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................................ii

BAB I PEMBAHASAN

A. Definisi.............................................................................................................................1
B. Tujuan .............................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Program Keluarga Berencana (KB)...............................................................3


B. Gangguan Menstruasi.....................................................................................................11
C. Infeksi radang panggul....................................................................................................16
D. Infertilitas........................................................................................................................17

BAB III PENITUP

A. Kesimpulan.....................................................................................................................19
B. Saran................................................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................20

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Definisi
Keluarga Berencana (KB) merupakan suatu program pemerintah yangdirancang
untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk.Program keluarga
berencana olehpemerintah adalah agar keluarga sebagai unitterkecil kehidupan bangsa
diharapkan menerima Norma Keluarga Kecil Bahagiadan Sejahtera (NKKBS) yang
berorientasi padapertumbuhan yang seimbang.
Gerakan Keluarga Berencana Nasional Indonesia telah berumur sangat lama yaitu
pada tahun 70-an dan masyarakat dunia menganggap berhasil menurunkan
angkakelahiran yang bermakna. Perencanaan jumlah keluarga dengan pembatasan yang
bisa dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangankelahiran
seperti kondom, spiral, IUD, dan sebagainya.
Adapun beberapa jenis alat kontrasepsi, antara lain :
1. Pil (biasa dan menyusui) yang mempunyai manfaat tidak menggangguhubungan
seksual dan mudah dihentikan setiap saat. Terhadap kesehatanresikonya sangat kecil.
2. Suntikan (1 Bulan dan 3 Bulan) sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan per 100 perempuan)
selama tahun pertama penggunaan. Alat kontrasepsi suntikan juga mempunyai
keuntungan seperti klien tidak perlu menyimpan obatsuntik dan jangka pemakaiannya
bias dalam jangka panjang.
3. Implan (susuk) yang merupakan alat kontrasepsi yang digunakan dilenganatas bawah
kulit dan sering digunakan pada tangan kiri. Keuntungannyadaya guna tinggi, tidak
mengganggu produksi ASI dan pengembaliantingkat kesuburan yang cepat setelah
pencabutan.
4. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) merupakan alat kontrasepsi yangdigunakan
dalam rahim. Efek sampingnya sangat kecil dan mempuyaikeuntungan efektivitas
dengan proteksi jangka panjang 5 tahun dankesuburan segera kembali setelah AKDR
diangkat.

1
B. Tujuan
1. Mengetahui apa itu KB
2. Mengetahui apa itu Gangguan menstruasi
3. Mengetahui apa itu Infeksi : Penyakit radang panggul
4. Mengetahui apa itu Infertilitas

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Program Keluarga Berencana (KB)


Keluarga Berencana( Family Planning, Planned Parenthood ) : suatu usahauntuk
menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilandenganmemakai
kontrasepsi.
1. Tujuan Program Keluarga Berencana (KB)
Tujuan umum adalah membentuk keluargakecil sesuai dengan kekutansosial
ekonomisuatu keluargadengan cara pengaturan kelahiran anak, agardiperoleh suatu
keluarga bahagiadan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhanhidupnya. Tujuan lain
meliputi pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, peningkatan ketahanan
dan kesejahteraan keluarga.
Kesimpulan dari tujuan program KB adalah:
1) Memperbaiki kesehatandan kesejahteraan ibu,anak, keluargadan bangsa
2) Mengurangi angka kelahiranuntuk menaikkan taraf hidup rakyat dan bangsa
3) Memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KBdan KR yang berkualitas,
termasuk upaya-upaya menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anakserta
penanggulangan masalah kesehatan reproduksi.

Tujuan KB berdasar RENSTRA 2005-2009 meliputi:


1) Keluargadengan anakideal
2) Keluargasehat
3) Keluarga berpendidikan
4) Keluargasejahtera
5) Keluarga berketahanan
6) Keluargayang terpenuhi hak-hak reproduksinya
7) Penduduk tumbuh seimbang(PTS)

3
2. Sasaran Program Keluarga Berencana (KB)
Sasaran program KBtertuang dalam RPJMN 2004-2009 yang meliputi:
1) Menurunnya rata-rata laju pertumbuhan penduduk menjadi sekitar 1,14 persen per
tahun.
2) Menurunnya angka kelahirantotal (TFR) menjadi sekitar 2,2 per perempuan.
3) Menurunnya PUS yang tidak ingin punya anaklagi dan inginmenjarangkan
kelahiran berikutnya, tetapi tidak memakaialat/cara kontrasepsi (unmet need )
menjadi 6%.
4) Meningkatnya peserta KB laki-lakimenjadi 4,5 persen.
5) Meningkatnya penggunaan metode kontrasepsiyang rasional, efektif, danefisien.
6) Meningkatnya rata-rata usia perkawinan pertama perempuan menjadi 21tahun.
7) Meningkatnya partisipasi keluargadalam pembinaan tumbuhkembang anak.
8) Meningkatnya jumlah keluarga prasejahtera dan keluargasejahtera-1yang
aktifdalam usaha ekonomi produktif.
9) Meningkatnya jumlah institusi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan
Program KB Nasional.
3. Ruang Lingkup Program Keluarga Berencana (KB)
Ruang lingkup KBantara lain:
1) Keluarga berencana
2) Kesehatan reproduksi remaja
3) Ketahanan dan pemberdayaan keluarga
4) Penguatan pelembagaan keluargakecil berkualitas
5) Keserasian kebijakankependudukan
6) Pengelolaan SDM aparatur
7) Penyelenggaran pimpinan kenegaraan dan kepemerintahan
8) Peningkatan pengawasandan akuntabilitas aparatur negara.

4
4. Strategi Pendekatan Program Keluarga Berencana (KB)
Strategi pendekatan dalam program keluarga berencana antara lain :
1) Pendekatan kemasyarakatan (community approach).Diarahkan untuk
meningkatkan dan menggalakkan peran serta masyarakat(kepedulian) yang dibina
dan dikembangkan secara berkelanjutan.
2) Pendekatan koordinasi aktif (active coordinative approach).Mengkoordinasikan
berbagai pelaksanaan program KB dan pembangunankeluarga sejahtera sehingga
dapat saling menunjang dan mempunyaikekuatan yang sinergik dalam mencapai
tujuan dengan menerapkankemitraan sejajar.
3) Pendekatan integrative (integrative approach)Memadukan pelaksanaan kegiatan
pembangunan agar dapat mendorong danmenggerakkan potensi yang dimiliki
oleh semua masyarakat sehingga dapatmenguntungkan dan memberi manfaat
pada semua pihak.
4) Pendekatan kualitas (quality approach).Meningkatkan kualitas pelayanan baik
dari segi pemberi pelayanan(provider) dan penerima pelayanan (klien) sesuai
dengan situasi dan kondisi.
5) Pendekatan kemandirian (self rellant approach)Memberikan peluang kepada
sektor pembangunan lainnya dan masyarakatyang telah mampu untuk segera
mengambil alih peran dan tanggung jawabdalam pelaksanaan program KB
nasional.
6) Pendekatan tiga dimensi ( three dimension approach).Strategi tiga dimensi
program kb sebagai pendekatan program kb nasional.Strategi ini diterapkan atas
dasar survei terhadap kecenderungan respon pasangan usia subur (PUS) di
Indonesia terhadap ajakan (KIE) untuk berkb.Berdasarkan hasil survei tersebut
respon pus terhadap KIE kb terbagi dalam3 kelompok
a. 15% pus langsung merespon ya untuk berkb.
b. 15% - 55% pus merespon raguragu untuk berkb.
c. 30% pus merespon tidak untuk berkb.

5
Strategi 3 dimensi ini juga diterapkan untuk merespon
kemendesakkannyauntuk scepatnya menurunkaj TFR dan membudayakan
NKKBS sebagai normaprogram KBN .

Selain itu, Strategi program KB terbagi dalam dua hal yaitu:

 Strategidasar
 Strategioperasional
a. Strategi Dasar
 Meneguhkan kembali programdi daerah
 Menjamin kesinambungan program
b. Strategi operasional
 Peningkatan kapasitas sistem pelayanan Program KB Nasional
 Peningkatan kualitasdan prioritas program
 Penggalangan dan pemantapan komitmen
 Dukunganregulasi dan kebijakan
 Pemantauan, evaluasi, dan akuntabilitas pelayanan

5. Dampak Program Keluarga Berencana (KB)


Program keluarga berencanamemberikan dampakyaitu:
1) Penurunan angka kematian ibudan anak
2) Penanggulangan masalah kesehatan reproduksi
3) Peningkatan kesejahteraan keluarga
4) Peningkatan derajat kesehatan
5) Peningkatan mutu dan layanan KB-KR
6) Peningkatan sistem pengelolaan dan kapasitas SDM
7) Pelaksanaan tugas pimpinan dan fungsi manajemen dalam penyelenggaraan
kenegaraan dan pemerintahan berjalan lancar.

6
6. Pengaruh Program Keluarga Berencana (KB)
Program Keluarga Berencana merupakan usaha langsung yang bertujuanuntuk
mengurangi tingkat kelahiran melalui penggunaan alat kntrasepsi. Berhasilatau
tidaknya Pelaksaan Program Keluarga Berencana akan menetukan pula berhasil atau
tidaknya usaha untuk mewujudkan kesejahteraan bangsa Indonesia.Pertambahan
penduduk yang cepat, tidak seimbang dengan peningkatan produksiakan
mengakibatkan ketegangan ketegangan sosial dengan segala akibat yang luas.
1. Pengaruh positif Program KB
Dengan adanya program KB maka laju pertumbuhan penduduk dapat
ditekanuntuk menghindari terjadinya peledakan penduduk yang luar biasa,
karenadiperkirakan jika angka persentase kesetaraan jumlah penduduk yang ber-
KBdapat dinaikkan 1 % per tahun, maka diprediksikan jmlah pendudukIndonesia
pada tahun 2015 sekitar 237,8 juta jiwa, ini masih di bawah dariangka proyeksi
penduduk tahun 2015 yang diperkirakan sekitar 248 juta jiwa.Dengan adanya
kebijakan pemerintah unutk pengaturan laju pertumbuhan penduduk dan
pengaturan jumlah kelahiran di Indonesia merupakan bagiandari kebijakan
kependudukan nasional, yang dalam hal ini pelaksanaan program KB di daerah
pada era otonomi perlu ditentukan sasaran kinerja program untuk mewujudkan
keserasian kependudukan di berbagai bidang pembangunan. Dengan
terkendalinya jumlah penduduk, maka akan terciptagenerasi yang berkualitas,
sehingga dapat meneruskan pembangunanIndonesia yang berkualiatas.
2. Pengaruh negatif Program KB
Selain mendatangkan pengaruh yang positif, program KB juga memiliki pengruh
yang kurang menguntungkan, ini dilihat dari semakin meningkatnya partisipasi
masyarakat dalam ber-KB, maka penggunaan metode KB berupa penggunaan
AKDR, implant, suntik KB, pil KB juga semakin meningkat,maka biaya yang
harus di keluarkan pemerintah untuk pengadaan alat alatdan obat untuk
kontrasepsi di Indonesia dapat dikatakan cukup tinggi.

7
Menurut penelitian, dengan peggunaan metode untuk ber-KB maka
dapatmempercepat penuaan pada akseptornya, sehingga dapat dikatakan
jumlahusia lanjut akan semakin bertambah setiap tahunnya, sehingga biaya yang
juga harus dikeluarkan pemerintah untuk kesejahteraan para Usila jugameningkat.

7. Manfaat Program Keluarga Berencana (KB).


Berikut ini merupakan manfaat dari adanya program Keluarga Berencana(KB), yaitu:
1) Menurunkan angka kematian maternal dengan adanya perencanaankehamilan
yang aman,sehat dan diinginkan.
2) Mencegah terjadinya kanker uterus dan ovarium dengan mengkonsumsi pil
kontrasepsi.
3) Memberikan kontribusi bagi pembangunan berkelanjutan yang berwawasan
kependudukan.Proggram keluarga berencana nasional adalah program untuk
membantu keluarga termasuk individu anggota keluargauntuk merencanakan
kehidupan berkeluarga yang baik sehingga dapatmencapai keluarga berkualitas.
Dengan terbentuk keluarga berkualitasmaka generasi mendatang sebagai sumber
daya manusia yang berkualitasakan dapat melanjutkan pembangunan.
Program keluarga berencana dalam pembangunan berkelanjutan yang
berwawasankependudukan dapat memberikan kontribusi dalam empat hal, yaitu:
a. Mengendalikan jumlah penduduk dan pertumbuhan penduduk juga dengan
peningkatan kualitas penduduk.
b. Peningkatan kualitas penduduk sebagai sumber daya yang handaldilakukan
dengan mengarahkan pembangunan pada penurunan kematianibu dan bayi
dengan menurunkan kelahiran atau kehamilan melalui penggunaan
kontrasepsi.
c. Berusaha dan menjunjung tinggi perwujudan hak hak asasi manusiadalam hal
kesehatan reproduksi pasangan usia subur untuk merencanakankehidupan
berkeluarga.

8
d. Mendukung upaya pemberdayaan perempuan dengan menyadarisepenuhnya
akan hak dan kewajiban perempuan serta sebagai sumber dayamanusia yang
tangguh.

Dengan mengikuti program KB sesuai anjuran pemerintah, para akseptorakan


mendapatkan tiga manfaat utama optimal baik untuk ibu, anak dan
keluarga,antara lain:

1) Manfaat Untuk Ibu:


a. Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
b. Mencegah setidaknya 1 dari 4 kematian ibu
c. Menjaga kesehatan ibu
d. Merencanakan kehamilan lebih terprogram
e. Perbaikan kesehatan badan karena tercegahnya kehamilan yang
berulangkali dalam jangka waktu yang terlalu pendek.
f. Peningkatan kesehatan mental dan sosial yang dimungkinkan oleh
adanyawaktu yang cukup untuk mengasuh anak, beristirahat dan
menikmatiwaktu luang serta melakukan kegiatan lainnya.
2) Manfaat Untuk Anak:
a. Mengurangi risiko kematian bayi
b. Meningkatkan kesehatan bayi
c. Mencegah bayi kekurangan gizi
d. Tumbuh kembang bayi lebih terjamin
e. Kebutuhan ASI eksklusif selama 6 bulan relatif dapat terpenuhi
f. Mendapatkan kualitas kasih sayang yang lebih maksimal
3) Manfaat Untuk Keluarga:
a. Meningkatkan kesejahteraan keluarga
b. Harmonisasi keluarga lebih terjaga

9
8. Cara Operasional Program Keluarga Berencana (KB).
1) Pelayanan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE).
Pelayanan komunikasi, informasi dan edukasi dilakukan dengan memberikan
penerangan konseling, advokasi, penerangan kelompok (penyuluhan) dan
penerangan massa melalui media cetak dan elektronik. Dengan
penerangan,motivasi diharapkan meningkat sehingga terjadi peningkatan
pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku masyarakat dalam berKB, melalui
pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan
keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga sehingga tercapai Norma Keluarga
KecilBahagia dan Sejahtera (NKKBS).
2) Pelayanan kontrasepsi dan pengayoman peserta KB.
Dikembangkan program reproduksi keluarga sejahtera. Para wanita baiksebagai
calon ibu atau ibu, merupakan anggota keluarga yang paling rentanmempunyai
potensi yang besar untuk mendapatkan KIE dan pelayanan KByang tepat dan
benar dalam mempertahankan fungsi reproduksi. Reproduksisehat sejahtera
adalah suatu keadaan sehat baik fisik, mental dan kesejahteraansosial secara utuh
pada semua hal yang berhubungan dengan sistem dan fungsiserta proses
reproduksi. Bukan hanya kondisi yang bebas dari penyakit dankecacatan serta
dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah, mampu memenuhikebutuhan hidup
spiritual dan material, bertaqwa kepada Tuhan YME,memiliki hubungan yang
serasi, selaras dan seimbang antar anggota dan antarakeluarga dengan
lingkungan.Dalam mencapai sasaran reproduksi sehat, dikembangkan 2 gerakan
yaitu: pengembangan gerakan KB yang makin mandiri dan gerakan keluarga
sehatsejahtera dan gerakan keluarga sadar HIV/AIDS. Pengayoman, melalui
program ASKABI (Asuransi Keluarga Berencana Indonesia), tujuan agarmerasa
aman dan terlindung apabila terjadi komplikasi dan kegagalan.
3) Peran serta masyarakat dan institusi pemerintah.PSM ditonjolkan (pendekatan
masyarakat) serta kerjasama institusi pemerintah (Dinas Kesehatan, BKKBN,
Depag, RS, Puskesmas).

10
4) Pendidikan KB.Melalui jalur pendidikan (sekolah) dan pelatihan, baik petugas
KB, bidan,dokter berupa pelatihan konseling dan keterampilan.

B. Gangguan Menstruasi
Menstruasi adalah perdarahan periodik dari uterus yang dimulai sekitar 14 hari
setelah ovulasi secara berkala akibat terlepasnya lapisan endometrium uterus (Bobak,
2004). Suzannec (2001), mendeskripsikan siklus menstruasi adalah proses kompleks
yang mencakup reproduktif dan endokrin. Menurut Bobak (2004),Siklus menstruasi
merupakan rangkaian peristiwa yang secara kompleks saling mempengaruhi dan terjadi
secara simultan.
Gangguan menstruasi adalah istilah yang merujuk pada kelainan dalam siklus
menstruasi Anda. Kelainan ini sangat bervariasi, mulai dari pendarahan berlebihan,
terlalu sedikit, nyeri hebat saat menstruasi, kacaunya siklus menstruasi, atau bahkan tidak
haid sama sekali.

1. Faktor–faktor yang menyebabkan gangguan Menstruasi menurut S, A Wiknjosastro,


2012 yaitu :
1) Faktor psikologis, seperti tekanan hidup, stres, kecemasan, kelelahan fisik
maupun psikis.
2) Gangguan yang bersifat hormonal yaitu ketidakseimbangan hormon
estrogenmaupun hormon progesterondan prostaglandin.
3) Hormon Prolaktinberlebih, meningkatnya hormon prolaktinsecara otomatis akan
menurunkan hormon estrogendan progesteron.
4) Kenaikan atau berkurangnya berat badan secara signifikan.
5) Status gizi (kurus jika IMT < 17,0 dan obesitasjika IMT > 27,0) akan
mempengaruhi kerja berupa peningkatan, keseimbangan ataupun penurunan
hormon.
6) Kelainan organikseperti radang, tumor, trauma dan sebagainya.

11
2. Macam-macam gangguan menstruasi :
1) Amenorea
Adalah tidak terjadi atau berhentinya aliran menstruasi yang merupakan tanda
dari berbagai macam kelainan. Walaupun kriteria yang digunakan untuk
menentukan kapan amenore menjadi permasalahan klinis tidak berlaku secara
keseluruhan, adapun yang harus dievaluasi sebagai berikut:
a. Tidak terjadinya menarche maupun karakteristik seks sekunder pada usia 14
tahun
b. Tidak terjadinya mens pada usia 16 1 /2 tahun, walaupun pertumbuhan dan
perkembangan normal (amenore primer)
c. Berhentinya mens selama 6-12 bulan setelah periode menstruasi (amenorea
sekunder)

Penyebab dari amenora adalah :

a. Amenoera biasanya paling sering disebabkan oleh kehamilan meskipun dapat


juga disebabkan oleh berbagai efek atau gangguan pada aksis hipotalamus-
hipofisis-ovarium-uterus.
b. Amenorea dapat juga disebabkan oleh abnormalitas anatomi; gangguan
endokrin lainnya, seperti hipotiroid atau hipertiroid,
c. Penyakit kronis (diabetes tipe 1),
d. Pengobatan (fenitoin (dilantin)),
e. Gangguan makan,
f. Olahraga berat,
g. Stress emosional,
h. Dan penggunaan kontrasepsi oral.

12
Penatalaksanaa Amenora :

a. Bila amenora disebabkan oleh gangguan hipotalamus seperti stress,


kehilangan berat badan tanpa penyebab, penanganan pertama yang dilakukan
adalah mengatasi stressor tersebut. Seperti latihan nafas dalam dan teknik
relaksasi merupakan usaha untuk meringankan stresor.
b. Istirahat yang cukup
c. Mengkonsumsi suplemen kalsium untuk mencegah osteoporosis
d. Mengurangi aktivita fisik yang berat

2) Dismenoria
Merupakan nyeri selama atau sesaat sebelum menstruasi, adalah masalah
kandungan yang paling sering pada wanita di segala usia. Banyak remaja
mengalam dismenorea pada tiga tahun pertama setelah menarche. Wanita dewasa
muda usia 17 – 24 tahun adalah yang paling sering mengalami menstruasi yang
terasa nyeri. Adapun sekitar 75% wanita melaporkan tentang berbagai derajat
ketidaknyamanan yang berhubungan dengan menstruasi, dan sekitar 15%
melaporkan dismenorea berat. Peneliti mengatakan bahwa hingga 10% wanita
dengan dismenorea mengalami nyeri yang cukup berat sehingga mengganggu
fungsi mereka selama 1 – 3 hari dalam sebula. Masalah menstruasi, meliputi
dismenorea relatif lebih sering pada wanita perokok dan obesitas.
Dismenore berat juga berhubungan dengan menarche dini, nulipara, dan
stress. Dismenorea dibedakan menjadi tipe primer dan sekunder. Adapun gejala
biasanya dimulai saat menstruasi, walaupun beberapa wanita merasa tidak
nyaman beberapa jam sebelum onset menstruasi. Rentang dan keparahan gejala
berbeda-beda pada tiap wanita dan dari siklus ke siklus pada wanita yang sama.
Gejala dismenorea dapat berlangsung beberapa jam hingga beberapa hari, rasa
nyeri biasanya terdapat di area suprapubik (perut bagian bawah), nyeri yang
tajam, kram, seperti diperas, nyeri tumpul menetap atau nyeri menjalar ke
pinggang bawah atau paha atas.

13
Dismenorea dibedakan menjadi dua tipe:
a. Dismenorea primer
Adalah kondisi yang berhubungan dengan siklus ovulasi. Dismenorea primer
memiliki dasar biokimia dan terjadi akibat pelepasan prostaglandin selama
menstruasi. Dismenorea primer biasanya muncul 6 – 12 bulan setelah
menarche ketika ovlasi dimulai. Perdarahan tanpa ovulasi yang biasa terjadi
dalam beberapa bulan atau tahun seletah menarche tidak nyeri. Masalah ini
lebih umum terjadi di antara wanita pada akhir usia remaja dan awal usia dua
puluhan dibandingkan wanita yang lebih tua insiden menurun seiring dengan
umur
b. Dismenorea sekunder
Adalah nyeri menstruasi yang terjadi belakangan dalam kehidupan, umumnya
setelah usia 25 tahun. Hal ini berhubungan dengan abnormalitas panggul
seperti adenomiosis, endometriosis, penyakit radang panggul, polip
endometrium, mioma submukosa, atau intertisial (fibroid uterus), atau
penggunaan alat kontrasepsi dalam kandungan. Nyeri seringkali dimulai
beberapa hari sebelum menstruasi, namun hal ini dapat terjadi pada saat
ovulasi dan berlanjut selama hari-hari pertama menstruasi atau dimulai setelah
menstruasi terjadi. Nyeri pada dimenorea sekunder seringkali bersifat tumpul,
menjalar dari perut bagian bawah ke arah pinggang atau paha. Wanita sering
kali mengalami perasaan membengkak atau rasa penuh dalam panggu.

Penatalaksaan dismenore yaitu:


a) Menggunakan kompres hangat atau mandi menggunakan air hangat. Dapat
mengurangi rasa tidak nyaman saat menstruasi seperti kram dengan
meningkatkan vasolidatasi dan relaksasi otot serta mengurangi iksemia
pada uterus

14
b) Pijatan pada pinggang bawah dapat mengurangi nyeri melalui relaksasi
otot paravertera dan meningkatkan siplai darah ke panggul
c) Mempertahankan nutrisi yang baik
d) Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati dismenore primer meliputi
inhibitor sintesisprostaglandin dan obat-obatan anti inflamasi non-
steroid(AINS)(Lentz,2007b) 5. Terapi alternatif seperti akupuntur,
hipnoterapi,pijat, accupresure.
3) Endometrius
Adalah terdapatnya dan bertumbuhnya jaringan endometrium diluar
uterus. Jaringan ini dapat terimplantasi di ovarium, daerah cul-de-sac, ligamen
uterus, septum rektovaginal, kolon sigmoid, peritonium panggul, serviks, atau
area inguinal. Lesi endometrium telah ditemukan dalam vagina dan pada jaringan
perut bekas operasi; pada vulva, perineum, dan kandung kemih; dan pada tempat-
tempat yang jauh dari area panggul, seperti rongga thoraks, kantung empedu, dan
jantung. Kista cokelat adalah area kistik dari endometriosis pada ovarium. Darah
lama menyebabkan pewarnaan yang gelap pada isi kista.
Jaringan endometrium mengandung kelenjar dan stoma serta berespon
terhadap siklik stimulasi hormonal dengan cara yang sama seperti endometrium di
dalam uterus namun sering kali tanpa disertai fase. Selama fase proliferasi dan
sekretoris dari siklus, jaringan endometrium bertumbuh. Selama atau segera
setelah menstruasi, jaringan mengalami perdarahan, menyebabkan respon
inflamasi dan fibrosis, serta melekat pada organ-organ di dekatnya.
Gejala bervariasi di antara wanita, dari tanpa gejala sampai gejala yang
tidak tertahankan. Tingkat keparahan gejala dapat berubah seiring dengan waktu
dan dapat tidak berhubungan dengan perjalanan penyakit. Gejala utama dari
endometriositis adalah dismenorea, infertilitas, dan dispareunia (nyeri dalam
berhubungan seksual) panggul dalam.

15
Wanita juga mengalami nyeri panggul kronis non-siklik, rasa berat pada
panggul, atau nyeri yang menjalar ke paha. Adapun banyak wanita yang
melaporkan gejala usus seperti diare, nyeri defekasi, dan konstipasi sekunder
akibat menghindari defekasi karena rasa nyerinya. Gejala yang lebih jarang
meliputi perdarahan abnormal (hipermenorea, menoragia, atau flek-flek
premenstrual) dan nyeri selama olahraga akibat perlengketan.

C. Infeksi radang panggul


Adalah proses infeksi yang paling sering terjadi pada tuba uterina (salfingitis),
uterus (endometritis), dan lebih jarang lagi, ovarium dan permukaan peritonium. Banyak
organisme yang menyebabkan penyakit radang panggul, dan pada sebagian kasus
berhubungan dengan dengan lebih dari satu organisme. Selain gonore dan klamidia
berbagai macam bakteri aerob dan anaerob menyebabkan penyakit radang panggul.
Karena berbagai macam agen infeksius dapat menyebabkan penyakit radang panggul,
dan dapat bersifat akut, subakut atau kronis dan memiliki rentang gelaja yang luas.
Sebagian besar penyakit radang panggul disebabkan oleh penyebaran ke atas
mikroorganisme dari vagina dan endoserviks menuju saluran genital atas. Penyebaran ini
paling sering terjadi pada akhir menstruasi atau sesaat seletah menstruasi setelah
menerima agen infeksius. Penyakit radang panggul juga dapat terjadi setelah aborsi
elektif, operasi panggul, atau kelahiran. Faktor risiko untuk menderita penyakit radang
panggul sama dengan IMS-adanya riwayat PRP atau IMS, melakukan hubungan seksual
dengan pasangan yang menderita uretritis yang tidak diobati, insersi IUD beberapa waktu
sebelumnya, dan nuliparitas. Wanita yang telah menderita penyakit radang panggul
berisiko tinggi untuk terjadinya kehamilan ektopik, infertilitas, dan nyeri panggul kronis.
Masalah lainnya yang berhubungan dengan penyakit radang panggul di antaranya
dispareunia, piosalfing, (pus dalam tuba uterina), abses tuboovarium, dan penempelan
pelvis.

16
Gejala penyakit radang panggul bervariasi, bergantung pada apakah infeksi
bersifat akut, subakut, atau kronis; namun nyeri umum terjadi pada semua jenis infeksi.
Nyeri dapat tumpul, kram dan intermiten (subakut) atau berat, peristen dan tidak
tertahankan (akut). Adapun juga wanita melaporkan satu atau lebih dari gejala berikut
demam, menggigil, mual, muntah, peningkatan sekret yang keluar dari vagina, gejala
infeksi saluran kemi, dan perdarahan tidak teratur.

D. INFERTILITAS
Infertilitas adalah masalah medis yang penting yang mempengaruhi kualitas hidup
dan merupakan masalah dari 10-15% pasangan usia reproduktif. Istilah infertilitas
mengimplikasikan subfertilitas, yaitu butuh waktu lama untuk konsepsi, dan bukan
sterilitas, yang berarti tidak bisa berkonsepsi. Normalnya pasangan fertil mempunyai
kesempatan konsepsi sebesar 20% setiap siklus ovulasi. Inferrtilitas primer terjadi pada
wanita yang belum pernah hamil sedangkan infertilitas sekunder terjadi pada wanita yang
sudah pernah hamil sebelumnya. Prevalensi infertilitas relatif stabil pada populasi namun
meningkat seiring usia pada wanita , terutama pada wanita yang lebih tua dari 40 tahun.
Penyebab yang mungkin termasuk tren untuk menunda kehamilan sampai usia lanjut,
ketika kesuburan berkurang secara alami dan prevalensi penyakit seperti endometriosis
dan disfungsi ovulasi meningkat.
Banyak faktor, baik pada pria maupun wanita yang berkontribusi pada fertilitas
normal. Saluran reproduksi yang berkembang secara normal baik pada pria dan wanita
sangat penting. Aksis hipotalamus-hipofisis-kelenjar gonad yang berfungsi normal akan
mendukung gametosis-pembentukan sperma dan ovum. Meskipun sel sperma tetap hidup
dalam saluran reproduksi wanita selama 48 jam atau lebih, kemungkinan hanya beberapa
yang masih mempunyai potensi fertilitas setelah bertahan lebih dari 24 jam.

17
Ovum bertahan hidup 24 jam, namun waktu optimal untuk fertilitas sekitar tidak
lebih dari 1-2 jam. Secara umum, sekitar 20% pasangan akan mengalami infertilitas
idiopatik atau tidak diketahui penyebabnya. Dari 80% pasangan yang mempunyai
penyebab infertilitas yang tidak diketahui, sekitar 40-55% berhubungan dengan faktor
pada wanita, 30-30% berhubungan dengan faktor pada pria, dan 15-20% berhubungan
dengan faktor yang tidak biasa atau tidak dapat dijelaskan.

1. Faktor yang mempengaruhi fertilitas wanita


a. Faktor Ovarium
Kelainan Pertumbuhan, Anovulasi, primer, Kelainan hormone hipotalamus atau
hipofisis, Kelainan kelenjar adrenal, Hiperplasia adrenal kongenital, Gangguan
axis hipotalamus-hipofisis-ovarium, Amenorrhea setelah menghentikan pil KB,
Kegagalan ovarium premature, dan Peningkatan kadar prolaktin
b. Uterus, Tuba, Faktor Peritoneum Kelainan pertumbuhan, Penurunan motilitas
tuba, Radang di dalam tuba, Adhesi tuba, Tumor endometrium dan myometrium,
Sindrom asherman (adhesi uterus atau jaringan parut), Endometriosis, Serviks
kronis, Lendir serviks tidak adekuat atau tidak ramah (hostile)
c. Faktor lain
Defisiensi gizi (contoh: anemia), Disfungsi tiroid, Idiopatik
2. Faktor yang mempengaruhi fertilitas pria
a. Kelainan struktural atau gangguan hormonal Salah satu/kedua testis tidak turun,
Hipospadia, Varikokel, Lesi obstruktif di vas deferens atau epididymis, Kadar
testosteron rendah, Hipopituitrisme, Kelainan hormone, Ejakulasi retrogard,
Kerusakan testes karena gondongan (mumps)
b. Faktor lain Infeksi menular seksual, Eksposur terhadap zat berbahaya di tempat
kerja (radiasi dan substansi toksik), Skrotum terekspos terhadap suhu tinggi,
Defisiensi gizi, Antibodi antisperma, Penyalahgunan zat terlarang, Perubahan
sperma (asap rokok, heroin, mariyuana, amil nitrat, etil klorida, dll), Penurunan
libido (heroin, metadon, selective serotoninreuptake inhibitors, dll), Impotensi
(alkohol, obat antihipertensi), Kondisi idiopatik

18
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Keluarga Berencana (KB) merupakan suatu program pemerintah yangdirancang
untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk.Program keluarga
berencana olehpemerintah adalah agar keluarga sebagai unitterkecil kehidupan bangsa
diharapkan menerima Norma Keluarga Kecil Bahagiadan Sejahtera (NKKBS) yang
berorientasi padapertumbuhan yang seimbang.
Menstruasi adalah perdarahan periodik dari uterus yang dimulai sekitar 14 hari
setelah ovulasi secara berkala akibat terlepasnya lapisan endometrium uterus (Bobak,
2004). Suzannec (2001), mendeskripsikan siklus menstruasi adalah proses kompleks
yang mencakup reproduktif dan endokrin. Menurut Bobak (2004),Siklus menstruasi
merupakan rangkaian peristiwa yang secara kompleks saling mempengaruhi dan terjadi
secara simultan.
Infeksi radang panggul Adalah proses infeksi yang paling sering terjadi pada tuba
uterina (salfingitis), uterus (endometritis), dan lebih jarang lagi, ovarium dan permukaan
peritonium. Banyak organisme yang menyebabkan penyakit radang panggul, dan pada
sebagian kasus berhubungan dengan dengan lebih dari satu organisme.
Infertilitas adalah masalah medis yang penting yang mempengaruhi kualitas hidup
dan merupakan masalah dari 10-15% pasangan usia reproduktif. Istilah infertilitas
mengimplikasikan subfertilitas, yaitu butuh waktu lama untuk konsepsi, dan bukan
sterilitas, yang berarti tidak bisa berkonsepsi.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharap kan kritik dan saran yang
membanggun, dan semoga adanya dengan makalah ini dapat bermanfat bagi pembaca.

19
DAFTAR PUSTAKA

Abd ar-Rahim ‘Umran. 1997. Islam dan KB. Jakarta: Lentera

Hartanto, Hanafi. 2004.Keluarga Berencana dan Kontrasepsi.Jakarta: PustakaSinar


Harapan

Masjfuk Zuhdi. 1991. Masail Fiqhiyah. Jakarta: CV Haji Mas Agung

Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Buku Panduan Praktis PelayananKontrasepsi.Jakarta:


Yayasan Bina Pustaka

http://www.lusa.web.id/program-kb-di-indonesia/

http://tppkkkec-tirto.blogspot.com/2011/11/3-manfaat-utama-program-keluarga.html

http://dwiyulianiadnan27.blogspot.com/2013/11/program-kb-di-indonesia.html

http://minirukmini.blogspot.com/2013/05/persepsi-dan-partisipasi

Lowdermilk, D, L, Perry Shannon E., Cashion Kitty. (2013). Buku Keperawatan


Maternitas Edisi 8-Buku 1, penerjemah : dr. Felicia Sidartha & dr. Anesia Tania. Elsevier
(Singapura) Pte Ltd. PT. Salemba Emban Patria

Janita, Sari. 2013. GAMBARAN IMT DENGAN GANGGUAN MESNTRUASI


(DYSMENORE,AMENORE. OLIGOMENOR) PADA MAHASISWA TINGKAT

20

Anda mungkin juga menyukai