DISUSUN OLEH:
Nama : YAYAH FAJRIAH
NIP : 19740827 200501 2 012
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya, sehingga Makalah Mata Kuliah Ilmu Sosial Dasar ini dapat saya
selesaikan guna memenuhi tugas yang diberikan dosen mata kuliah Ilmu Sosial
Dasar sebagai salah satu mata kuliah softskill. Sekirannya mahasiswa dapat
memanfaatkan makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Tak lupa, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen mata kuliah Ilmu Sosial Dasar yang telah memberi kesempatan kapada saya
untuk mengumpulkan tugas makalah ini. Tugas makalah yang berjudul “Keluarga
Berencana”. Sebuah makalah yang mengupas hal-hal yang berkaitan dengan
mengubah pola, gaya, maupun tujuan kehidupan berumah tangga.
Makalah ini memang masih jauh dari sempurna, baik dalam hal isi,
susunan, maupun cara penyajiannya. untuk itu segala kritik dan saran yang
sifatnya membangun sangat kami harapkan dari pembaca.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Urbanisasi .....................................................1
B. Tujuan Urbanisasi ....................................................................2
C. Sasaran Urbanisasi ...................................................................2
II. PERMASALAHAN
A. Kekuatan (Strength) .................................................................4
B. Kelemahan (Weakness) ............................................................5
C. Kesempatan (Opportunity) ......................................................5
D. Tantangan/Hambatan (Threats) .............................................6
3
Bab I
PENDAHULUAN
4
kesejahteraan ekonomi, spiritual, sosial budaya penduduk Indonesia agar dapat
dicapai keseimbangan yang baik dengan produksi nasional.
Program keluarga berencana ini dilaksanakan dengan menggunakan
metode kontrasepsi. Kontrasepsi adalah metode untuk mencegah kehamilan.
Dengan metode ini maka jumlah dan jarak kehamilan dapat diatur.
5
~ Kehamilan terlalu dini
Perempuan dibawah usia 17 tahun rentan mengalami kematian sewaktu
persalinan. Hal ini dikarenakan perkembangan tubuhnya belum sempurna dan
belum cukup matang serta siap dilewati bayi. Sang bayi pun terancam resiko
kematian sebelum usianya mencapai satu tahun.
6
Metode KB
Keluarga berencana menggunakan metode kontrasepsi untuk mencegah
kehamilan. Terdapat beberapa jenis metode kontrasepsi, yaitu :
1.Kontrasepsi hormonal
Kontrasepsi hormonal adalah metode pencegahan kehamilan dengan
cara mengatur hormon reproduksi dalam tubuh. Kontrasepsi jenis ini
tersedia dalam 3 bentuk, yaitu :
a. Oral (dimakan) : pill progesteron dan pil kombinasi
b. Suntikan
c. Mekanik (susuk)
Pil KB (obat oral) ada 2 jenis, yaitu pil KB biasa dan pil KB untuk ibu
menyusui. Selain itu tersedia juga jenis paketan yang diminum setiap hari.
Pil KB ini memiliki beberapa keuntungan memiliki :
Dapat mencegah kanker indung telur dan endometrium
Mengurangi gangguan menstruasi
Pengembalian kesuburan cepat (hanya 3 bulan)
7
3.Alat kontrasepsi dalam rahim
Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR/UID) adalah suatu alat yang
terbuat dari plastik yang dimasukkan ke dalam rahim dan mencegah
terjadinya kehamilan dengan cara menghalangi terjadinya pembuahan atau
implantasi.
4.Kontrasepsi permanen (operatif)
Adalah tindakan yang dilakukan pada pria maupun wanita yang
berkeinginan untuk mencegah kehamilan secara permanen.
Pada pria tindakan operasi yang dilakukan adalah dengan memotong
vas deferen yang disebut vasektomi. Sedangkan pada wanita dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu :
a. Ligasi tuba (pengikatan saluran tuba)
b. Histerektomi (pengangkatan rahim)
c. Oforektomi (pengangkatan ovarium/indung telur)
8
Bab II
PERMASALAHAN
Analisa SWOT
Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang
bersifat deskriptif (memberi gambaran). Dengan melakukan ini kita dapat
mengukur saampai mana tingkat kemajuan atau kemunduran dari sebuah Keluarga
Berencana, serta dampak baik atau buruknya, dan mungkin bisa menjadi jalan
keluar terbaik.
A. Kekuatan (Strength)
Program keluarga berencana ini memiliki banyak manfaat terutama bagi
ibu yang hamil. Dengan program ini kita dapat mengatur jumlah dan jarak
terjadinya kehamilan yang akan berpengaruh terhadap kesehatan ibu.
Dengan program keluarga berencana maka dapat mencegah munculnya
bahaya-bahaya akibat :
Kehamilan terlalu dini,
Kehamilan yang terlambat,
Kehamilan yang terlalu berdepakat jaraknya.
Kehamilan seperti ini dapat menimbulkan bahaya kematian baik bagi ibu
maupun bayinya. Namun, dengan program keluarga berencana hal ini dapat
dicegah sehingga kesehatan ibu terjamin.
Dengan membatasi jumlah anak, maka juga akan dapat meningkatkan
kesejahteraan keluarga. Karena dengan jumlah anak yang sedikit beban orang
untuk menghidupi keluarganya akan berkurang dibandingkan dengan keluarga
yang memiliki banyak anak.
9
B. Kelemahan (Weakness)
Tanpa Keluarga Berencana, belum memaksimalkan fungsi menciptakan
kesejahteraan ekonomi, spiritual, sosial budaya penduduk Indonesia agar dapat
dicapai keseimbangan yang baik dengan produksi nasional.
C. Kesempatan (Opportunity)
Dengan program keluarga berencana ini kita dapat meningkatkan mutu
sumber daya manusia Indonesia, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraaan
masyarakat.
D. Tantangan/Hambatan (Threats)
Semakin tinggi tingkat pertumbuhan penduduk, maka makin besar pula
usaha yang harus dilakukan untuk mempertahankan kesejahteraan masyarakat.
Oleh, karena itu pemerintah berupaya untuk mengurangi tingkat pertumbuhan
penduduk ini dengan program keluarga berencana.
10
Bab III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kehamilan dapat menimbulkan bahaya kematian baik bagi ibu maupun
bayinya. Namun, dengan program keluarga berencana hal ini dapat dicegah
sehingga kesehatan ibu terjamin.
Dengan membatasi jumlah anak, maka juga akan dapat meningkatkan
kesejahteraan keluarga. Karena dengan jumlah anak yang sedikit beban orang
untuk menghidupi keluarganya akan berkurang dibandingkan dengan keluarga
yang memiliki banyak anak.
B. Rekomendasi
Dengan program keluarga berencana ini kita dapat meningkatkan mutu
sumber daya manusia Indonesia, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraaan
masyarakat.
11
C. Referensi
Scott James R. Dkk. 2002. Danforth buku saku obstetri dan ginekologi,
Jakarta : Widya Media.
Prawihardjo, Sarwono. 2003. Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
http://www.dunia-ibu.org/artikel/kesehatan/keluarga-berencana.html
http://ekookdamezs.blogspot.com/2010/05/makalah-keluarga-berencana-kb-
menurut.html
http://www.kesrepro.info/?q=keluarga&page=1
http://www.melindahospital.com/modul/user/detail_artikel.php?id=1222_K
12