Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN BINAAN PADA KELUARGA NY.

I DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS

Dosen Pembimbing: Afritayeni, S.S.T.M.,Kes

Di susun oleh:

Latifah Aulia (2016250010)

AKADEMI KEBIDANAN HELVETIA PEKANBARU


TAHUN AJARAN 2022
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan yang maha Esa atas rahmat
dan kesehatan yang telah dilimpahkannya sehingga penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan laporan keluarga binaan pada praktek kebidanan di wilayah kerja
puskesmas lima puluh. Tahun 2022, penulis berterima kasih banyak kepada dosen
pembimbing Afritayeni S.S.T.M.,Kes yang telah membimbing dan membantu penulis
dalam menyelesaikan penyusunan laporan ini.

Penulis menyadari masih terdapat kekurangan oleh karena itu penulis


mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun demi
perbaikan laporan ini demikian laporan ini dibuat semoga dapat dipergunakan bagi
semua pihak amin.

Pekanbaru, 01 Desember 2022

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Program keluarga berencana merupakan salah satu program pembangunan
nasional yang sangat penting dalam rangka mewujudkan keluarga Indonesia yang
sejahtera. Sesuai dengan Undang–Undang Nomor 10 Tahun 1992 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera, disebutkan
bahwa Program Keluarga Berencana (KB) adalah upaya peningkatan kepedulian dan
peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran,
pembinaan ketahanan keluarga serta peningkatan kesejahteraan keluarga untuk
mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera (UU 10/1992).Keluarga berencana
juga berarti mengontrol jumlah dan jarak kelahiran anak, untuk menghindari
kehamilan yang bersifat sementara dengan menggunakan kontrasepsi sedangkan
untuk menghindari kehamilan yang sifatnya menetap bisa dilakukan dengan cara
sterilisasi (Ekarini, 2008).
Peran program KB sangat besar pengaruhnya terhadap kesehatan reproduksi
seseorang, baik itu untuk kesehatan reproduksi wanita maupun kesehatan reproduksi
pria. Peran KB bagi kesehatan reproduksi wanita diantaranya yaitu menghindari dari
bahaya infeksi, eklamsia, abortus, emboli obstetri, komplikasi masa puerpureum
(nifas), serta terjadinya pendarahan yang disebabkan karena sering melakukan proses
persalinan (Depkes, 2007).Selain itu program KB juga bertujuan untuk mengatur
umur ibu yang tepat.
Jumlah akseptor KB di Indonesia telah meningkat sejak tahun 1994. Pada tahun
2007 tercatat ada sekitar 38,9 juta Pasangan Usia Subur (PUS), sekitar 69,1% dari
PUS tersebut merupakan akseptor KB, dan ada sekitar 31,9% PUS yang tidak
berpartisipasi dalam KB (SDKI, 2007). Di Propinsi Jawa Tengah pada tahun 2008
tercatat persentase akseptor KB sebesar 78,09% dari sebanyak 6.357.836 PUS
(Dinkes Jateng, 2009). Di Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2008 tercatat ada sekitar
80,86% akseptor KB aktif, sedangkan di Kecamatan Kartasura hanya terdapat
76,38% yang tercatat sebagai akseptor KB dari total jumlah sebanyak 17.480 PUS,
persentase ini masih di bawah target pemerintah yaitu sebesar 84% (KPPKB, 2009).
Hal ini menempatkan Puskesmas Kartasura di urutan ke-enam dalam pencapaian
akseptor KB aktif di Kabupaten Sukoharjo.Salah satu kunci kesuksesan program
keluarga berencana nasional adalah adanya keterlibatan semua pihak, baik dari
institusi pemerintah, swasta, masyarakat dan dalam lingkup yang lebih kecil adalah
keterlibatan seluruh anggota keluarga itu sendiri. Pelayanan keluarga berencana
ditujukan kepada pasangan usia subur, yang berarti harus melibatkan kedua belah
pihak yakni istri maupun suami. Namun kenyataannya saat ini hanya perempuan saja
yang dituntut untuk menggunakan alat kontrasepsi. Hal ini dapat dilihat dari data
akseptor KB di Indonesia yang menunjukkan bahwa lebih banyak wanita daripada
pria (Siswosudarmo, dkk, 2007). Hal yang mendasar dalam pelaksanaan
pengembangan program partisipasi pria untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan
gender adalah dalam bentuk perubahan kesadaran.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian KB Pasca Persalinan?
2.Apa Pentingnya KB Pasca Persalinan ?
3.Apa Jenis-jenis Alat Kontrasepsi?

1.3 Tujuan
1. Untuk Nmengetahui Pengetian Dari Kb
2. Untuk Mengetahui Penting Menggunakan Kb
3. Untuk Mengetahui Macam Macam Kb
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian KB Pasca Persalinan


KB pasca persalinan merupakan upaya pencegahan kehamilan dengan
menggunakan alat dan obat kontrasepsi segera setelah melahirkan sampai dengan 42
hari/ 6 minggu setelah melahirkan (BKKBN, 2017).

2.2 Pentingnya KB Pasca Persalinan


Pelayanan KB selama tahun pertama pasca persalinan berdampak pada
komponen pelayanan kesehatan ibu dan anak serta kesehatan reproduksi. Alasan
pentingnya pengguanaan KB pasca persalinan, yaitu :
a.Periode paling reseptif dalam menerima kontrasepsi perempuan lebih reseptif
menerima metode kontrasepsi hanya setelah melahirkan terutama pada 48 jam
pertama dengan penyedia layanan kesehatan yang ada memberikan kesempatan
untuk konseling dan menyediakan metode kontrasepsi yang aman dan sesuai
pilihan mereka sebelum meninggalkan rumah.
b.Resiko kehamilan setelah melahirkan untuk perempuan yang tidak menyusui,
kehamilan dapat segera terjadi setelah 4 minggu kelahiran. Tetapi untuk
perempuan yang tidak menggunakan metode 10 LAM, kemungkinan akan
menjadi subur sebelum menstruasi. Untuk perempuan yang menggunakan
metode LAM kemungkinan bisa hamil setelah 6 bulan melahirkan.
c.Unmet need pada sebuah penelitian oleh Ross dan Frankenberg (1993)
mengungkapkan bahwa perempuan dalam periode postpartum memiliki resiko
unmet need untuk kontrasepsi, dan banyak dari unmet need dari semua wanita
selama usia reproduksi pada umumnya selama periode postpartum.
d.Memastikan waktu yang sehat dan jarak kehamilan interval kehamilan kurang
dan bayinya. Penyediaan konseling KB dan pelayanan setelah melahirkan dapat
memastikan waktu yang sehat dan jarak kehamilan.
e.Memastikan waktu kehamilan yang aman setelah aborsi jarak kurang dari 6
bulan antara aborsi dan kehamilan berikutnya berhubungan dengan tingginya
resiko dampak buruk pada kesehatan ibu, janin, dan bayi. Penyediaan konseling
KB dan pelayanan setelah aborsi dapat memastikan jarak kurang dari 6 bulan
untuk kehamilan berikutnya.
2.3 Jenis-jenis Alat Kontrasepsi
A. Alat kontrasepsi Hormonal
1. PIL KB
KB pila atau pil yang digunakan dengan cara diminum (oral/mulut) akan
menggantikan produksi normal estrogen dan progesteron oleh ovarium. Pil akan
menekan hormon pada rahim selama siklus haid yang normal, sehingga
mencegah ovulasi atau pem-buahan. Pemberian pil bukan hanya untuk
mencegah pembuahan, tetapi juga dapat menimbulkan gejala-gejala pseudo
pregnancy atau kehamilan palsu seperti mual, muntah, payudara membesar, dan
terasa nyeri perut.
Keuntungan KB Pil:

a. Tidak mengganggu hubungan seksual

b. Siklus haid menjadi teratur (mencegah anemia)

c. Dapat digunakan sebagai metode jangka panjang

d. Dapat digunakan pada masa remaja hingga menopouse

e. Mudah dihentikan setiap saat

f. Kesuburan cepat kembali setelah penggunaan pil dihentikan

g. Membantu mencegah: kehamilan ektopik, kanker ovarium

Kerugian KB Pil:

a. Amenorhea atau tidak menstruasi selama >3 bulan

b. Perdarahan haid yang berat

c. Perdarahan diantara siklus haid

d. Depresi

e. Kenaikan berat badan

f. Mual dan muntah

g. Perubahan libido/keinginan untuk berhubungan seksual

h. Hipertensi
i. Jerawat

j. Nyeri tekan payudara

k. Pusing/Sakit kepala

l. Kesemutan

m. Cloasma/perubahan pigmen atau warna kulit

2.KB Suntik

KB suntik dibagi menjadi 2 macam yaitu; DMPA (Depot


Medroksiprogesterone Asetat) dan kombinasi.
Jenis kontrasepsi Suntik :
1.Depo Mendroksi Progesteron (DMPA), mengandung 150 mg DMPA yang
diberikan setiap tiga bulan dengan cara di suntik (di daerah pantat).
2.Depo Noretisteron Enantat (Depo Noristerat), mengandung 200 mg
Noretindron Enantat, diberikan setiap dua bulan dengan cara di suntik
Sulistyawati (2013).
Keuntungan Kontrasepsi Suntik: Keuntungan pengguna KB suntik yaitu
sangat efektif, pencegah kehamilan jangka panjang, tidak berpengaruh pada
hubungan seksual, tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius
terhadap penyakit jantung Kerugian kontrasepsi Suntik Adapun keterbatasan
dari kontrasepsi Suntik menurut Sulistyawati (2013) yaitu:
a. Gangguan haid
b. Leukorhea atau Keputihan
c. Galaktorea/mengeluarkan ASI mesti tidak sedang menyusui
d. Jerawat
e. Rambut Rontok
f. Perubahan Berat Badan
g. Perubahan libido atau keinginan untuk berhubungan seksual.
3.KB Implant
Kontrasepsi implan atau yang lebih dikenal dengan KB Susuk adalah
pemasangan alat yang diletakkan dibawah kulit dan akan melepaskan dosis
kontrasepsi secara berkala sehingga tidak perlu mengambil pil setiap hari.
Kontrasepsi implan ini mengandung hormon progestogen.
Keuntungan kontrasepsi Implant:
a. Perlindungan jangka panjang
b. Efektif 5 tahun untuk norplant, 3 tahun untuk jenis Implan
Jedena, Indoplant, atau Implanon
a. Nyaman dan daya guna tinggi
b. Dapat dipakai oleh semua ibu dalam usia reproduksi
c. Kesuburan segera kembali setelah implan dicabut
d. Aman dipakai pada masa laktasi.
e. Tidak memerlukan pemeriksaan dalam saat pemasangan
f. Tidak mengganggu dari kegiatan senggama
g. Mengurangi nyeri dan jumlah darah saat haid
h. Mengurangi dan memperbaiki anemia
i. Melindungi terjadinya kanker endometrium/rahim
j. Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit radang panggul.
(Saifuddin, 2010).
Kerugian kontrasepsi Implant:
a. Perubahan pola haid berupa perdarahan bercak (spooting),
b. Hipermenorea atau meningkatnya jumlah darah haid
c. Amenorrhea/tidak mens selama >3 bulan. (Saifuddin, 2010).
Wanita yang tidak boleh menggunakan implant, antara lain:
a. Hamil atau diduga hamil
b. Perdarahan yang tidak diketahui penyebabnya
c. Tidak dapat menerima perubahan pola haid
d. Gangguan penyerapan gula oleh tubuh
e. Benjolan/karsinoma payudara atau riwayat karsinoma payudara
f. Mempunyai Mioma pada rahim dan kanker payudara (BKKBN).
4.KB IUD
IUD adalah singkatan dari intrauterine device atau bisa juga disebut
sebagai KB spiral. IUD adalah sebuah alat kontrasepsi berbahan plastik yang
memiliki bentuk seperti huruf ‘T’ dan dipasang di dalam rahim untuk mencegah
kehamilan.
Keuntungan pemakaian kontrasepsi IUD:
a.Dapat segera aktif setelah pemasangan
b.Metode jangka panjang (5-10 tahun), tidak mempengaruhi produksi dan
jumlah ASI
c.Kesuburan cepat kembali setelah IUD dilepas.
d.Dapat di pasang segera setelah melahirkan.
e.Meningkatkan kenyamanan hubungan suami istri karena rasa aman terhadap
resiko kehamilan Sangat efektif 0,6 – 0,8 kehami-lan / 100 perempuan dalam
1 tahun pertama pemakaian.
Kekurangan IUD yaitu Efek samping IUD menurut Saifuddin (2010)
antara lain:
a. Haid lebih banyak dan lama.
b. Nyeri saat haid
c. perdarahan berupa bercak/spoting
d. kehamilan In Situ.
e. Infeksi dapat terjadi saat pemasangan yang tidak steril.
f. Ekspulsi (IUD yang keluar atau terlepas dari rongga rahim).
g. Wanita yang pernah mengalami pedarahan yang hebat Saifuddin.
Metode Kontrasepsi Mantap (KONTAP)
5.Pengertian Kontrasepsi Mantap (KONTAP)
Kontrasepsi mantap adalah suatu tindakan untuk membatasi kehamilan dalam
jangka waktu yang tidak terbatas, yang dil-akukan terhadap salah seorang dari
pasangan suami istri atas permintaan oleh yang bersangkutan, secara mantap
dan sukarela.

a) Tubektomi

Tubektomi adalah metode kontrasepsi untuk perempuan yang tidak ingin


anak lagi. Perlu prosedur bedah untuk melakukan tubektomi sehingga
diperlukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tambahan lainnya untuk
memastikan apakah seorang klien sesuai untuk menggunakan metode ini.
Tubektomi termasuk metode efektif dan tidak menimbulkan efek samping
jangka panjang, Jarang sekali tidak ditemukan efek samping, baik jangka
pendek maupun jangka panjang. (Prawirohardjo, 2012: MK-89).

Sterilisasi pada wanita atau tubektomi merupakan metode pengikatan dan


pemotongan tuba fallopi agar ovum tidak dapat dibuahi oleh sperma, cara kerja
tubektomi adalah perjanan ovum terhambat karena tuba fallopi tertutup.(Yuhedi
&Kurniawati, 2015:107).

b) Vasektomi

Vasektomi adalah metode kontrasepsi untuk lelaki yang tidak ingin anak lagi.
Perlu prosedur bedah untuk melakukan vasektomi sehingga diperlukan
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tambahan lainnya untuk memastikan apakah
seorang klien sesuai untuk menggunakan metode ini (Prawirohardjo, 2012:MK-
95).

Kelebihan Vasektomi
a. Termasuk dalam kategori operasi ringan
b. Tidak perlu rawat inap di Rumah Sakit
c. Tidak mengganggu kehidupan seksua
Kekurangan Vasektomi
a. Tindakan operatif seringkali menakutkan
b. Nyeri setelah dioperasi
c. Pasangannya harus memakai metode kontrasepsi yang lain.
B.Kontrasepsi Sederhana/ Alamiah
1.Metode Kalender
Metode ini digunakan prinsip pantang berkala, yaitu tidak melakukan
masasubur istri.
2. Senggama Terputus (Coitus Interuptus)
Coitus Interuptus atau yang sering diisebut Senggama Terputus merupakan
metode kontrasepsi sederhana dengan cara mengeluarkan alat kelamin pria
(penis) sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak masuk kedalam vagina dan
kehamilan dapat dicegah.
3.Metode Amenore Laktasi (MAL) adalah metode kontrasepsi alami bersifat
sementara yang dapat digunakan setelah persalinan. MAL memiliki cara kerja
berupa penekanan ovulasi.Peningkatan ormone ormonen (ormone
pembentukan ASI) usai persalinan menyebabkan penurunan hormon lain
seperti LH dan estrogen yang yang diperlulan untuk pemeliharan siklus
menstruasi.
4.Metode suhu tubuh basal
Metode ini mengenali masa subur wanita melalui peningkatan suhu basal
tubuh. Masa subur diperkirakan terjadi pada saat suhu basal yang diukur
dengan termometer pada jalan lahir yang meningkat dari 35,5 - 36 derajat
celcius menjadi 36,5 - 37 derajat.struasi sehingga ovulasi (pematangan sel
telur) tidak terjadi.
5.Kondom
Prinsipnya yaitu menghalangi masuknya sperma kedalam vagina sehingga
pertumbuhan dapat dicegah,
Keunggulan kondom:
1.Tidak mengganggu produksi ASI
2.Murah, dapat dibeli secara umum tidak memerlukan resep dokter atau tidak
memerlukan pemeriksaan khusus
3.Mencegah terjadi IMS Kekurangan kondom:(BKKBN dan Kemenkes RI
2012: George and dimitri 2015)
4.Efektifitas rendah atau tingkat kegagalan tinggi
5.Reaksi aergi terhadap lateks, menyebabkan iritasi kulit
BAB III
PENGKAJIAN DATA PADA KELUARGA BERENCANA
NY. DI PUSKESMAS LIMA PULUH

Tanggal Pengkajian : 01 Desember 2022


Pukul : 15.10 WIB
Dikaji Oleh : Latifah Aulia
Tempat : Jl. AMD 2

A. DATA SUBJEKTIF
1. Pengumpulan Data
Nama Ibu :Ny.I Nama Suami : Tn. A
Umur : 38 Thn Umur : 42 Thn
Suku Bangsa : Batak Suku Bangsa :Batak
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan :Wiraswasta
Alamat : JL. AMD 2 Alamat :JL.AMD 2
No. HP : No. HP :

2. Alasan Kunjungan : Ingin Menggunakan KB Mantap


Keluhan Utama : Tidak ada

3. Riwayat Menstruasi
Siklus : 28 Hari
Lamanya : 4-5 hari
Sifat darah : Encer
Aroma : Khas
Dismenorhea : Ada

4. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas dan KB yang lalu :


No Tahun Tempat Jenis Penolong Bayi Jenis KB
Persalin Persalinan Persalin JK BB PB
an an
1
2
3
4

5. Riwayat Pemakaian Alkon


a. Informasi tentang alkon
- Teman : Temen
- Keluarga : Kerabat
- Bidan, Perawat, Dokter: Bidan

b. Pengetahuan Ibu tentang Alkon


- PIL : ibu mengetahuinya
- Kondom : ibu mengetahuinya
- Suntik : ibu mengetahuinya
- AKBK : ibu mengetahuinya
- AKDR : ibu mengetahuinya
- Kontap : ibu mengetahuinya

6. Kebiasaan pola hidup sehari-hari


a. Kebiasaan merokok, minum minuman keras, Obat-obatan terlarang :
Tidak ada
b. Pola makan dan minum
- Makan
Frekuensi : 3x Sehari
Jenis : Nasi,Lauk,Sayur, Buah
Porsi : Sedang
Perubahan Makan : Tidak Ada
- Minum
Frekuensi : 6 Gelas
Jenis : Air Putih
c. Pola Eliminasi
- Bak
Frekuensi : 5 Kali Sehari
Warna : Jernih
Keluhan : Tidak Ada
- Bab
Frekuensi : 1 Kali Sehari
Warna : Kuning
Konsistensi : Lunak
Keluhan : Tidak Ada
d. Aktivitas Sehari-Hari
- Pekerjaan : IRT
- Seksualitas : Tidak Di Kaji
e. Pola Istirahat
- Tidur Malam : 8 Jam
- Tidur Siang : 2 Jam
- Gangguan Tidur : Tidak Ada
7. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Penyakit Sistemik
- Penyakit Yang Pernah / Sedang Diderita :Tidak Ada
- Penyakit Yang Pernah Keluarga / Sedang Diderita : Tidak Ada
b. Riwayat Penyakit Alergi
- Jenis Makanan : Tidak Ada
- Jenis Obat-Obatan : Tidak Ada
- Riwayat Transfuse
Darah :Tidak Ada
- Riwayat Operasi : Tidak Ada
- Riwayat Mengalami Gangguan Jiwa : Tidak Ada
8. Riwayat Sosial
- Status Perkawinan : Sah
- Hubungan Ibu Dgn Keluarga : Baik
- Dukungan Suami Thd Pemakaian Alkon: Suami Mendukung
Menggunakan Alkon Mantap
9. Riwayat Ekonomi
a. Penghasilan Keluarga : Cukup
b. Kegiatan Spiritual : Rajin Ibadah

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Fisik
a. Status Generalis
- Keadaan Umum : Baik
- Tingkat Kesadaran : Composmentis
- Tanda-Tanda Vital
Tekanan Darah : 120/80 Mmhg Suhu : 36,4
Pernafasan : 22x/’ Nadi : 79x/’
- Bb : 72 kg
- Tb : 155 Cm
2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
- Kepala : Bersih
- Muka : Tidak Oedema
- Leher : Tidak Ada Tonjolan
- Mamae : Simetris
- Abdomen : Tidak Ada Bekas Operasi
- Genetalia : Tidak Di Kaji
- Ekstremitas : Tidak Di Kaji

3. Uji Diagnostik : Tidak Di Kaji


PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA
BERENCANA NY.M DENGAN ASEPTOR KB IMPLAN DI PUSKESMAS
LIMA PULUH

S:- Ibu mengatakan ingin Memasang KB Mantap


- Ibu Mengatakan ingin menghentikan kehamilan

O: Keadaan Umum ibu : Baik

Kesadaran : Composmentis
Tanda tanda vital
TD : 120/80 mmhg
P : 22x/menit
BB : 72 kg
PB :155 cm
S : 36,4
N :79x/menit

A:Ny I umur 38 tahun Aseptor KB Mantap Keadaan umum ibu baik


P:- Membina hubungan baik dengan ibu dan keluarga dengan senyum,sapa,salam

- Menginformasikan hasil pemeriksaan: TD:120/80 S:36,4 C P:22x/menit


N:79x/menit
- Memberitahu ibu cara pelaksanaan kontrasepsi mantap
- Memberitahu ibu cara kerja KB mantap
FOTO DOKUMENTASI

Kunjungan
Tanggal: 01-Desember-2022
Planning Kunjungan

- Membina hubungan baik dengan ibu dan keluarga dengan senyum,sapa,salam


- Menginformasikan hasil pemeriksaan: TD:120/80 S:36.4C P:22x/menit
N:79x/menit
- Memberikan penkes kepada ibu untuk datang ke fasilitas pelayanan kesehatan
terdekat untuk menggunakan KB
- Memberitahu seputar KB, Dan memberitahu macam macam KB, dan ibu
dapat berdiskusi bersama suami tentang pemilihan alat kontrasepsi yang di
inginkan ( ibu mengerti dengan apa yang disampingkan)
- Memberitahu kepada ibu proses pemasangan KB.
- Memeberitahu cara kerja KB.
- Memberitahu kepada ibu efek samping menggunakan KB ( ibu mengerti)
- Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan tubuh dan vulva hygin

Anda mungkin juga menyukai