Anda di halaman 1dari 24

1

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar KB

Gerakan KB Nasional adalah gerakan masyarakat yang menghimpun dan

mengajak segenap potensi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam

melambangkan dan membudayakan Norma Keluarga Kecil Bahadia Sejahtera

(NKKBS) dalam rangka meningkatkan mutu sumber daya manusia. Tujuan

gerakan KB nasional adalah mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang

menjadi dasar bagi terujudnya masyarakat yang sejahtera melalui pengendalian

kelahiran dan pertumbuhan penduduk Indonessia (Prawirohardjos, 2008).

Akseptor KB (Peserta keluarga berencana/ famili plening participat) ialah

PUS yang mana salah seorang menggunakan salah satu cara/ alat kontrasepsi

untuk pencegahan kehamilan baik melalui program maupun non program

(BKKBN, 2007).

1. Pelayanan Keluarga berencana di Puskesmas

Tujuan umum dari program KB adalah menurunkan angka kelahiran dan

meningkatkan kesehatan ibu sehingga di dalamnya akan berkembang Norma

Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS). Sasaran dalam program ini adalah

pasangan Usia Subur (PUS) yang ditetapkan berdasarkan survei PUS yang

dilaksanakan sekali dalam satu tahun dan pelaksanaannya di kordinasiakan oleh

petugas lapangan KB (PLKB). (BKKBN, 2007) Ruang lingkup dalam program

KB terdiri dari:
2

a. Mengadakan penyuluhan KB, baik di puskesmas maupun di masyarakat

(pada saat kunjungan rumah, posyandu, pertemuan dengan kelompok

pembinaan kesejahteraan keluarga, desa wisma dan sebagainya).

Termasuk di dalanm kegiatan penyuluhan ini adalah konseling untuk

PUS.

b. Menyediakan dan pemasangan alat-alat kontrasepsi, memberikan

pelayanan pengobatan efek samping KB.

c. Mengadakan kusus keluarga berencana untuk para dukun bersalin. Dukun

dapat diharapkan dapat bekerja sama dengan puskesmas dan bersedia

menjadi motivator KB untuk ibu-ibu yang mencari pertolongan pelayanan

dukun.

2. Manfaat Keluarga Berenca

Manfaat yang didapatkan apabila mengakui program keluarga berencana

antara lain (Azwar S, 2007) :

a. Menekan angka kematian akibat berbagai masalah yang melingkupi

kehamilan, persalinan dan aborsi yang tidak aman.

b. Mencegah kehamilan terlalu dini (tubuhnya belum sepenuhnya tumbuh;

belum cukup matang dang siap untuk dilewati oleh bayi. Lagi pula

bayinya pun dihadang oleh resiko kematian sebelum usianya satu tahun).

c. Mencegah kehamilan terjadi di usisa tua. perempuan yang usianya sudah

terlalu tua untuk mengandung dan melahirkan terancam banyak bahaya.


3

Khususnya bila ia mempunyai problem-problem kesehatan lain, atau

sudah sering hamil dan melahirkan.

d. Menjarangkan Kehamilan.

Kehamilan pun persalinan penuntun banyak energi dan kekuatan

tubuh perempuan. Kalau ia belum pulih dari satu persalinan tapi sudah

hamil lagi, tubuhnya tak sempat memulih kebugaran, dan berbagai

masalah bahkan juga banyak kematian, menghadang.

B. Konsep Dasar Kontrasepsi

1. Defenisi

Kontrasepsi adallah upaya yang mencegah terjadinya kehamilan. Upaya itu

dapat bersifat sementara dan permanen. Kontrasepsi ideal harus memenuhi syarat-

syarat sebagai berikut (Prawirohardjo 2008).

a. Dapat dipercaya.

b. Tidak menimbulkan efek yang mengganggu kesehatan.

c. Daya kerjanya dapat diatur menurut kebutuhan.

d. Tidak menimbulkan gangguan sewaktu melakukan koitus.

e. Tidak memerlukan motivasi terus menerus.

f. Mudah pelaksanaannya.

g. Murah harganya sehingga dapat dijangkau oleh seluruh lapisan

masyarakat.

h. Dapat diterima penggunaannya oleh pasangan bersangkutan.


4

2. Jenis Kontrasepsi

a). Metode Kontrasepsi Janka Panjang (MKJP)

Metoda kontrasepsi jangka panjang merupakan kontrasepsi yang dapat

bertahan antara 3 tahun sampai seumur hidup. Seperti IUD, Implant/ susuk KB,

Steril pada pria/ wanita (Prawirohardjo S, 2008).

1). Alat kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)

Ada beberapa jenis KB yang bekerja dari dalam rahim untuk mencegah

pembuahan sel atau Sperma. Biasanya alat ini disebut spiral Intra-Uterine Devices

(IUD). Spiral bisa bertahan dalam rahim dan terus menghambat pembuahan

sampai 10 tahun lamanya. Setelah itu harus dikeluarkan dan diganti. Bahan spiral

yang paling umum digunakan adalah plastik, atau plastik bercampur tembaga

(Depkes RI, 2005).

Spiral tidak melindungi dari berbagai penyakit yang menuralmelainkan

hubungan seksual, termasuk HIV/ AIDS. Selain itu spiral akan memperparah

penyakit, menyebapkan komplikasi-komplikasi serius, umpamanya radang mulut

rahim yang bisa membuat pasien kehilangan kesuburan (mandul). Cara kerjanya

adalah sebagai berikut (BKKBN, 2007).

a). Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopi.

b). Mempengaruhi Fasilitasi sebelum ofum mencapai kavum uteri.

c). AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu.


5

d). Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam urusan.

Keuntungan penggunaannya adalah sebagai berikut:

a). Memiliki efektisitas tinggi (6 kegagalan 1000kehamilan).

b). AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan.

c). Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak

perlu lagi diganti).

d). Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengigat-ingat.

e). Tidak mempengaruhi hubungan seksual.

f). Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk

hamil.

g). Tidak ada efek samping hormonal dengan Cu AKDR (CuT-380A).

h). Tidak mempengaruhi kualitas kualitas dan volume ASI.

i). Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus

(apabila tidak terjadi infeksi).

j). Dapat digunakan sampai menepose (1 tahun atau lebih setelah haid

terakhir).

k). Tidak ada infeksi dengan otot-otot.

i). Membantu mencegah kehamilan ektopik.

Kerugian Penggunaannya adalah :


6

Efek samping yang umum terjadi adalah sebagai berikut :

a). Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama dan berkurang

setelah tiga bulan).

b). Haid lebih lama dan banyak.

c). Pendarahan antara mensturasi.

d). Saat haid lebih sakit.

Komplikasi lain :

a). Merasakan sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari setelah pemasangan

b). Pendarahan berat pada waktu haid.

c). Perforasi dinding uterus.

d). Tidak mencegah IMS termasik HIV/ AIDS.

e). Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan

yang sering berganti pasangan.

f). Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS

memakai AKDR.

2). Kontrasepsi Mantap

Kontrasepsi mantap adalah satu metode kontrasepsi yang dilakukan

dengan cara mengikat atau memotong saluran telur (pada perempuan) atau saluran

sperma (pada lelaki). Kontap adalah salah satu cara kontrasepsi mantapm

(kontap). Dikenal ada dua macam, yaitu kontap pria dan kontap pria dan kontap

wanita.

a). MOW (metoda operasi wanita)


7

MOW adalah tindakan penutupan terhadap kedua saluran telur kanan dan

kiri, yang menyebapkan sel telur tidak dapat melewati saluran telur,

dengan demikian sel telur tidak dapat bertemu dengan sperma laki-laki

sehingga tidak terjadi kehamilan. Keuntungan MOW :

(1). Tidak ada efek samping dan perubahan dalam fungsi dan hasrat

Seksual.

(2). Dapat dilakukan pada perempuan umur diatas 26 tahun.

(3). Tidak mempengaruhi ASI (air susu ibu).

(4). Perlindungan terhadap terjadinya kehamilan sangat tinggi.

(5) dapat digunakan seumur hidup.

(6). Tidak mengganggu kehidupan suami istri.

(7). Tidak mempengaruhi kehidupan suami istri.

(8). Dapat dilakukan dengan menggunakan bius lokal.

Keuntungan dari kontap dibandingkan kontrasepsi yang lain adalah :

(1). Lebih Aman (keluhan lebih sedikit).

(2). Lebih praktis (hanya memerlukan satu tindakan).

(3). Lebih Ekonomis

Langkah-langkah persiapan pelayanan Kontap Wanita (MOW) adalah :

(1). Sebelum menjalani tindakan, lakukan puasa mulai tengah malam,

atau sekurang-kurangnya 6 jam sebelum operasi.

(2). Mencukur rambut kemaluan dan rambut di perut bagian bawah antara

pusar dan tulang kemaluan sampai bersih.

(3). Tidak memakai perhiasan, kosmetik cat kuku dan lain-lainnya.


8

(4). Bawalah surat persetujuan dari suami yang sudah di tandatangani

atau di cap jempol.

(5). Menjelan operasi harus kemcing terlebih dahulu.

(6). Datang keklinik tempat operasi tepat pada waktunya ditemani oleh

suami atau anggota keluarga yang telah dewasa, langsung segera

melapor ke petugas.

Akseptor yang telah selesai menjalani menjalani pemasangan kontap

wanita/ MOW harus nelakukan hal sebagai berikut:

(1). Istirahatlah secukupnya.

(2). Minumlah obat sesuai dengan anjuran.

(3). 7 hari setelah pemasangan tidak bekerja berat, kemudian secara

Bertahap boleh bekerja seperti biasa.

(4) perawatan luka, bekas luka operasi harus selalu bersih dan kering.

(5). Kalau ada keluhan seperti munta yang hebat, nyeri perut, sesak

nafas, pendarehan, demam, segera kembali ke tempat pelayanan

terdekat.

(6). persetubuhan boleh dilakukan setelah 1 minggu (setelah luka kering).

(7). Tidak ada pantangan makan.

(8). Kontrol untuk pemeriksaan diri setelah 1 minggu, 1 bulan, 3 bulan,

dan setahun atau bila ada keluhan.

b). MOP (metode operasi pria)


9

MOP adalah sesuatu metode kontrasepsi operatif minor pada pria

yang sangat aman, sederhana dan sangat efektif, memakan waktu operasi

yang sibgkat dan tidak memerlukan anestesi umum. Keuntungan dari

kontap pria adalah :

(1). Perlindungan terhadap terjadinya kehamilan yang sangat tinggi.

(2). Dapat digunakan seumur hidup.

(3). Tidak mengganggu kehidupan suami istri.

Syarat untuk mendapatkan pelayanan kontap pria adalah :

(1). Dilakukan atas permohonan pasangan suami istri yang syah, tanpa

paksaan dari pihak lain dalam bentuk apapun, telah dianugerahkan 2

orang anak dengan umur anakterkecil sekitar 2 tahun dengan

mempertimbangkan umur istri sekurang-kurangya 25 tahun.


(2). Setiap calon peserta kontap pria harus memenuhi syarat kesehatan,

artinya tidak menemukan hambatan atau kontradiksi ubtuk menjalin

kontap.

Nasehat yang diberikan setelah tindakan dilakukan antara lain :

(1). Istirahatkan satu sampai dua hari.

(2) jagalah bekas luka operasi jangan samapai terkena air atau kotoran.

(3). Pakailah celana dalam yang bersih.

(4). Minumlah obat yang sesuai dengan anjuran.

(5). Kembali memeriksa diri ke klinik setelah satu minggu.


10

(6). Boleh bersenggama sesudah hari ke 2 – 3. Namun untuk menjaga

kehamilan, pakeilah kondom atau cara kotrasepsi lain selama 3 bulan

sampai ejakulasi 15 – 20 kali.

(7). Perikasa sementara 3 bulan pascavasektomi atau sesudah 15-20 kali.

3) Implan atau Susuk

Merupakan alat kontrasepsi yang terdiri dari 6 tube kecil dari plastik

dengan panjang masing-masing 3 cm. Hormon yang dikandung dalam susuk ini

adalah progestorene, yakni hormon yang berfungsi menghentikan suplai hormon

estrogen yakni hormon yang mendorong pembentukan lapisan dinding lemak dan

dengan demikian menyebapkan menstruasi (Everson p, Deming Cycle, 2008).

Alat KB yang ditempatkan di bawa kulit ini efektif mencegah kehamilan

dengan cara mengalirkan secara perlahan-lahan hormon yang dibawanya.

Selanjutnya hormon akan mengalir ke dalam tubuh lewat pembuluh-pembuluh

darah. Susuk KB yang ditempatkan di bawa kulit ini efektif mencegah kehamilan

dengan cara mengalirkan secara perlahan-lahan hormon yang dibawanya.

Selanjutnay hormon akan mengalir kedalam tubuh lewat pembuluh-pembuluh

darah. Bekerja efektif selama 5 tahun. Jika dalam waktu tersebut sipemakai

mengiginkan kehamilan, maka susuk segera diangkat. Tapi jika tidak, si pemakai

tidak perluh repot-repot lagi menggunakan alat KB lain. Hanya sekali ia perlu

memeriksakan kesehatan ke dokter atau bidan yang memasangkan susuk tersebut.

(Everson p. Daming Cycle, 2008).


11

Dibanding pil atau suntikan KB, hormon yang terkandung dalam susuk ini

lebih sedikit. Namun demikian, efek samping yang dibawanya tetap ada. Oleh

karena itu, sebelumnya pemakaian harus mengkonsultasikan riwayat dan kondisi

kesehatanya terlebih dahulu kepada dokter. Selain itu hanya dokter dan petugas

medis yang terlatih, yang dapat memasangkan susuk KB ini.

Beberapa hal yang perlu diketahui mengenai pemasangan susuk KB ini

adalah :

(1). AKBK atau atau susuk di susubkan dibawah lengan kiri bagian atas.

hal ini tergantung pada kebiasaan kita yang umumnya lebih banyak

menggunakan tangan kanan di banding tangan kiri. Oleh kare4na itu,

bagi mereka yang kidal dianjurkan untuk memasang susuk di bawah

kulit lengan kanan bagian atas.

(2). Cara menyusukan susuk ini adalah dengan sedikit menyayat kulit, maka

sebelumnya pemakai akan dibius lokal terlebih dahulu untuk mengurangu

rasa sakit.

(3). susuk dipasang pada waktu menstruasi atau haid. Atau dapat juga setelah 40

hari melarirkan.

(4). Setelah susuk dipasang, luka bekas sayatan harus dijaga tetap bersih dan

Kering, tidak boleh kena air selama 5 hari.

(5). Pemerikasaan ulang dilakukan oleh dokter atau bida terlatih satu minggu

setelah susuk dipasang, dan setelah itu 1 tahun sekali selama pemakaian.

(6). Sesudah 5 tahun, susuk harus diambil dan diganti dengan yang baru.
12

Pasien dianjurka untuk segera pergi kerumah sakit/ klinik/ petugas

kesehatan lainnya jika :

(1) Lika bekas pemasangan berdarah atau membengkak (infeksi).

(2) Terjadi pendarahan yang banyak sekali, lebih hebat dari haid.

(3) Sakit kepala berat dan mata berkunang-kunang.

(4) Terlambat haid disertai tanda-tanda kehamilan misalnya pusing, mual dan

muntah-muntah (resiko kegagalan 2:1000).

b. Metode non-kontrasepsi jangka panjang (Non-MKJP)

1). Pil Kombinasi

Pil kombinasi sangat efektif bila digunakan setiap hari, jika pengguna

dihentikan maka kehamilan dapat terjadi. Pada bulan-bulan pertama

pemakaian mungkin dapat menimbulkan efek samping, antara lain :

a) Mual.

b) Pendarahan.

c) Keputihan diantara masa haid.

d) Kenaikan berat badan.

e) Sakit kepala.

Semua gejala ini tidak berbahaya tidak cukup untuk hampir semua wanita

karena efek samping janrang terjadi. Keuntungan lain dari metode ini adalah

dapat digunakan wanita berbagai golongan umur baik yang sudah punya anak

maupun yang tidak punya anak.


13

2) Pil Progestin

Pilihan yang baik bagi ibu yang menyusui dan ingin menggunakan pil,

mulai di minum pada minggu ke-6 setelah melahirkan. Jika digunakan pada masa

menyusui, biasanya terjadi peribahan pola haid terutama keputihan diantara masa

haid.

3) Suntik KB

Sangat efektif untuk mencega kehamilan bila dilakukan secara rutin

dengan teratur setiap 1 bulan atau 3 bulan (sesuai dengan jenis suntikan KB uang

di berikan). Bila berhenti memakai cara KB ini, kehamilan dapat terjadi. Aman

digunakan pada masa menyusui, 6 minggu setelah melahirkan. Membantu

mencegah kanker rahim, mencegah kehamilan di luar rahim. Efek samping yang

mungkin terjadi pada pemakaian suntik KB antara lain :

a) Pendarahan ringan diantara dua masa haid.

b) Setelah pemakaian satu tahun sering tidak mengalami haid.

c) Kenaikan berat badan juga bisa terjadi atau timbul sakit kepala ringan.

4) Kondom

Selain mencegah kehamilan juga dapat melindungi terhadap infeksi

penyakit menular seksual (PMS) temasuk HIV/ AIDS. Kondom muda

digunakan dan efektif apabila penggunannya benar. Beberapa pria merasa

bahwa kondom mengganggu hubugang seks dan mengurangi kenikmatan.


14

5) Metode sederhana / Vaginal

Spermisid/ tissu KB, diafragma dan kep, merupakan cara KB yang dapat

dipakai oleh sendiri wanita. Penggunaanya adalah dengan cara memasikan ke

dalam vagina setiap akan melakukan hubungan seks. Efektif bila dugunakan

secara benar. Cara ini juga dapat membantu mencegah penyakit menular seksual.

6) Sistem Kalender

Wanita harus mengetahui masa subur wanita dalam siklus haidnya. Yang

dimaksut dengan sistem kalender adalah mengatur jadwal hubungan seksual

dimana hubungan seksual tidak dilakukan pada masa subur (masa subur

diperkirakan dengan indikator jadwal mensturasi). Namun pada keyataanya cara

ini sering kurang efektif dan diperlukan kerja sama yang baik dengan pasangan,

kreatif sulit untuk menghindari hubungan seksual untuk waktu yang lama. Tidak

ada efek samping fisik dan cara ini dianjurkan apa bila cara KB lain sulit

dipergunakan pada waktu menderita demam, infeksi vagina, setelah melahirkan

atau waktu menyusui.

(7) Metode LAM (lactational Amenorrhoe Metode) Pemberian Asi

Cara KB melalui menyusui eksklusif (menyusui bunyi dari 0 s/d 4 bulan

tanpa makanan tambahan). Seseorang wanita menyusui dikatakan menggunakan

metode LAM, bila :

a) Menyusui secara penuh atau bunyinya tidak mendapat makanan tambahan,

ibu sering memberi ASI, siang dan malam.


15

b) Belum mendapat haid.

c) Bayinya belum berumur 6 tahun.

d) Wanita sebaiknya suda merencanakan penggunaan cara KB lain, bila tidak

menggunakan MAL.

3. Faktor Yang Mempengaruhi Seseorang Mengikut KB

a. Kepercayaan, pada dasarnya sumua keperyaan yang ada di indonesia

menerima gagasan dari KB walaupun terdapat perbedaan pandangan

tentang metode pelaksanaan dan alat kontrasepsi yang digunakan.

b. Budaya, seperti faktor pengambilan keputusan yang dilakukan tidak oleh

istri belum puas bila tidak memiliki anak perempuan atau laki-laki,

percaya banyak anak banyak rezeki, serta anggapan bahwa perempuan

yang hamil dan melahirkan sehingga yang haris menggunakan alat

kontrasepsi agar tidak hamil.

c. Perempuan yang karena kemiskinan dan pendidikan rendah terpaksa

menikah pada usia muda terbatas alat kontrasepsi yang dapat digunakan

pria.

d. Dengan adanya alat-alat kotrasepsi yang dapat mencegah terjadinya

kehamilan terutama kondom yang dapat membantu mencegah penyakit

kelamin, dikhawatirkan akan semakin banyak praktek prostitusi di

masyarakat.

4. Faktor-Faktor Dalam Memilih Metode Kontrasepsi

1. Faktor Pasangan - Motifasi dan Rehabilitas


16

a. Umur

b. Gaya hidup34

c. Frekuensi senggama

d. Jumlah keluarga yang diingginkan

e. Pengalaman dengan kontraseptivum yang lalu

f. Sikap kewanitaan

g. Sikap kepriaan

2. Faktor kesehatan – kontraindikasi absolut atau relative

a. Status kesatuan

b. Riwayat haid

5. Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan mempunyai 6 tingkat :

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengigat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengigat

kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari

atau rabgsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan

tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur

bahwa orang tahu apa yang dipelajari antara lain menyebutkan,

menguraikan mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.

2) Memahami (comprehension)

Memahami diartika sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara

benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi


17

tersebut secara benar. Orang yang telah paham termasuk objek dan materi

harus dapat menjelaskan, menyebutkan, menyimpulkan, meramalkan, dan

sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

3) Aplikasi (aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondosi real (sebenarnya). Aplikasi

disini dapat diartikan sebagai pengguna hukum-hukum, rumus, metode,

prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

4) Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam satu

strutur organisasi, dan masih ada kaitanya satu sama lain. Kemampuan

analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat

menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan,

mengelompokan dan sebgainya.

5) Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan

atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan

yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk

menghitung formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. Misalnya

dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkas, dapat

menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan

yang telah ada.


18

6) Evaluasi (evluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-

penilaian ini didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau

menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. Misalnya dapat

membendingkan antara anak yang cukup gizi, dapat menanggapi

terjadinya diare disiuatu tempat, dapat menapsirkan sebab-sebab mengapa

ibu-ibu tidak ikut KB (wawan, 2011).

a. Cara Memperoleh Pengetahuan

1) Cara Kuno Untuk Mendapatkan Pengetahuan

a) Cara coba salah (trial and eror)

Cara ini telah dipakai orang sebelum kebudayaan, bahkan mungkin

sebelum adanya peradapan. Cara coba salah ini dilakikan dengan

menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah dan apabilah

kemungkinan itu tidak berhasil maka dicoba. Kemungkinan yang lain

sampai masalah tersebut dapat dipecahkan.

b) Cara Kekuasaan atau Otoritas

Sumber pengetahuan cara ini dapat berupa pemimpin-pemimpin

masyarakat baik formal maupun informal, ahli agama, pemegang

pemerintah dan berbagai prinsip orang lain yang menerima mempunyai

yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas, tanpa menguji


19

terlebih dahulu atau membuktikan kebenaran yang baik berdasarkan fakta

empiris maupun penalaran sendiri.

c) Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya

memperoleh pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengalaman

yang pernah diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi

masa lalu.

2) Cara Moderen dalam Memperoleh Pengetahun

Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih populer atau disebut

meteodologi penelitian. Cara ini mula-mula dikembangkan oleh Francis Bacon

(1561-1626), kemudian dikembangkan oleh Deobold Van Daven. Akhirnya lahir

suatu cara untuk melakukan penelitian yang dewasa dan kita kenal dengan

penelitian ilmiah.

b) Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

1) Faktor Internal

a) Pendidikan

Pendidikan berati bimbingan yang diberikan seseorang

terhadap perkembangan orang lain menuju keara cita-cita tertentu

perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita tertentu yang

menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk

mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan diperlukan


20

untuk mendapatkan informasi misalnya hal-hal yang menunjang

kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.

b) Pekerja

Menurut Thomas yang dikutip oleh Nursalam (2003)

pekerja adalah keburukan yang harus dilakukan terutama untuk

menunjang kehidupnya dan kehudupan keluarga. Pekerjaan

bukanlah suber kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan cara

mencari nafka yang membosankan, berulang dan banyak

pantangan. Sedangkan bekerja umumnya merupakan kegiatan yang

menyita waktu. Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh

terhadap kehidupan keluarga.

c) Umur

Menurut Elizabeth BH yang dikutip Nursalam (2003 usia

adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai

berulang tahun). Sedangkan menurut Huclok (1998) semakin

cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan

lebuh matang dari berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan

masyarakat seseorang yang kelebihan dewasa dipercaya dari orang

yang belum tinggi dewasanya. Hal ini akan sebagian dari

pengalaman dan kematangan jiwa.


21

2). Faktor Eksternal

a) Faktor lingkungan

Menurut Ann Mariner yang dikutip dari Nursalam (2003)

lingkungan merupakan kondisi yang ada disekitar manusia dan

pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan dan

mempengaruhi prilaku orang atau kelompok.

b) Sosial Budaya

Sistem sosial budaya yang ada dimasyarakat dapat mempengaruhi

dari sikap dalam menerima informasi.

c) Cara Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket

yang mnanyakan tentang isi materi yang ingin di ukur dari subjek penelitian atau

responden. Kedalam pengetahuan yang ingin dilakukan atau kita ukur dapat kita

sesuaikan dengan tingkat-tingkat tertentu (Notoatmodjo, 2007).

6. Tingkat Pendidikan

a. Pengertian

Pendidikan kesehatan anak usia dini adalah aplikasi pendidikan

dibidang kesehatan dengan sasaran anak usia dini. Pendidikan

kesehatan merupakan proses perubahan dalam tubuh manusia yang

berhubungan dengan tercapainya tujuan-tujuan dari kesehatan

seseorang dan masyarakat untuk hidup sehat. Proses perubahan anak


22

usia dini dengan memberikan berbagai upaya menjadi tubuh dan

berkembang dengan baik merupakan pendidikan kesehatan anak usia

dini (Siswanto, 2010).

Rendahnya kesehatan orang tua, terutama ibu bukan hanya karena

sosial ekonominya rendah tapi karena ibu tersebut kurang tahu

bagaiman cara melihat kesehatanya. Oleh karena itu pendidikan

kesehatan diperlukan pada kelompok ini, agar masyarakat atau orang

tua menyadari dan melakukan hal-hal yang dapat mewariskan

kesehatan yang baik pada keturunan mereka (Notoatmdojo, 2007).

b. Jenjang pendidikan

1) pendidikan Pra sekolah

Pendidikan pra sekolah bertujuan untuk membantu

meletakan dasar kearah perkembangan sikap pengetahuan,

keterampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik

dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk

pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya. Berdasarkan

tujuan tersebut, maka dalam pasal 9 peraturan pemerintah RI

No. 27 tahun 1990 tentang pendidikan di Taman Kanak-

Kanak.

2) Pendidikan Dasar

Pendidikan dasar (SD) bertujuan untuk memberikan bekal

kemampuan dasar kepada peserta didik untuk

mengembangkan kehidupan sebagai pribadi, anggota


23

masyarakat, warga negara dan anggota manusia serta

mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan

menengah. Penjelasan atau pernyataan dari aspek-aspek

tersebut diatas adalah sebagai berikut (PP No.28/1990),

(Soedomd Hadi, 2008).

3) Pendidikan Menengah

Pendidikan menengah (SMP dan SMA) diselenggarakan

untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta

mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat

yang memiliki kemampuan mengadakan hubungan timbal

balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar

serta dapat mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam

memasuki dunia kerja maupun pendidikan selanjutnya yaitu

pendidikan tinggi. Pendidikan menengah ini diselenggaran

bagi lulusan pendidikan dasar. Lama pendidikan menengah 3

tahun (PP.No. 29/1990), (Soedomo Hadi, 2008).

4) Pendidikan Tinggi

Pendidikan tinggi (Akademik dan Universitas) merupakan

kelanjutan pendidikan menengah dan diselenggarakan untuk

menyiapkan pesreta didik menjadi anggota masyarakat yang

memiliki kemampuan akademik maupun kemampuan

profesional yang dapat merupakan, mengembangkan dan

menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan


24

tinggi adalah pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dari

pada pendidikan menengah dijalur pendidikan sekolah.

Sedangkan perguruan tinggi adalah satuan yang

menyelenggarakan. Pendidikan tinggi (Soedomo Hadi,

2008).

7. Pelayanan Kesehatan

Upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan diwujudkan dalam

suatu wadah pelayanan kesehatan yang disebut sarana untuk

penyelenggaraan upaya kesehatan (Notoatmodjo, 2007).

a. Peran Tenaga Kesehatan Terhadap KB

Dukungan dari petugas kesehatan seperti pemberian informasi

kesehatan yaitu mengenai KB akan bisa membangkitkan motivasi pria

Pus datang ketenaga kesehatan untuk ber KB dedikasi dari bidang

terhadap promasi kesehatan, pendidikan, kepedulian dan pencegahan

membuat bidang sebagai penyediaan perawatan bayi dan balita. Bidan

mempunya tanggung jawab untuk melakukan konseling bagi pria pus

tentang KB.

b. Sarana Prasarana Kesehatan

Untuk memperlancar pelaksanan keguatan di puskesmas, dibutuhkan

sarana dan prasarana penunjang yaitu : tempat kegiatan (gedung

ruangan atau tempat terbuka), meja dan kursi, buku pencatat kegiatan,

timbangan dewasa, meteran, stetoskop, tensi meter dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai