ASEPTOR KB
Disusun oleh :
IMAN SADEWA
P27904117024
TINGKAT III/V
B. TUJUAN
C. STRATEGI PELAKSANAAN KB
Terbagi dalam 2 strategi, yaitu:
1. Strategi dasar
a. Meneguhkan kembali program di daerah
b. Menjamin kesinambungan program
2. Strategi operasional
a. Peningkatan kapasitas system pelayanan program KB nasional
b. Peningkatan kualitas program dan program prioritas
c. Penggalangan dan pemantapan komitmen
d. Dukungan regulasi dan kebijakan
e. Pemantauan, evaluasi, dan akuntabilitas pelayanan
D. JENIS-JENIS KB
Menurut Kusumaningrum (2009), terdapat beberapa jenis kontrasepsi,
diantaranya:
1. Kontrasepsi PIL
Tablet yang mengandung hormone estrogen dan progesterone sintetik
disebut pil kombinasi dan hanya mengandung progesterone sintetik saja
disebut Mini Pil atau Pil Progestrin.
Cara Kerja :
a. Menekan ovulasi
b. Jika seorang wanita minum pil KB setiap hari maka tidak akan terjadi
ovulasi (tidak ada sel telur). Tanpa ovulasi tidak akan terjadi kehamilan.
c. Mengubah motilitas tuba sehingga transportasi sperma terganggu
d. Mengganggu pertumbuhan endometrium, sehingga menyulitkan proses
implantasi
e. Memperkental lender serviks (mencegah penetrasi sperma)
Efektivitas :
Efektivitas teoritis untuk pil sebesar 99,7% sedangkan efektivitas
praktisnya sebesar 90-96%. Artinya pil cukup efektif jika tidak lupa
meminum pil secara teratur.
Keuntungan :
a. Mudah penggunaannya dan mudah didapat
b. Mengurangi kehilangan darah (akibat haid) dan nyeri haid
c. Mengurangi resiko terjadinya KET (Kehamilan Ektopik Terganggu) dan
Kista Ovarium
d. Mengurangi resiko terjadinya kanker ovarium dan rahim
e. Pemulihan kesuburan hampir 100%
Baik untuk wanita yang :
a. Masih ingin punya anak
b. Punya jadwal harian yang rutin
Kontraindikasi :
a. Menyusui (khsusu pil kombinasi)
b. Pernah sakit jantung
c. Tumor/keganasan
d. Kelainan jantung, varices, dan darah tinggi
e. Perdarahan pervaginam yang belum diketahui sebabnya
f. Penyakit gondok
g. Gangguan fungsi hati & ginjal
h. Diabetes, epilepsy, dan depresi mental
i. Tidak dianjurkan bagi wanita mur >40 tahun
Efek Samping :
Penggunaan pil KB pada sebagian wanita dapat menimbulkan efek
samping, antara lain mual, berat badan bertambah, sakit kepala (berkunang-
kunang) perubahan warna kulit dan efek samping ini dapat timbul berbulan-
bulan.
2. Suntik
Kontrasepsi suntikan adalah hormone yang diberikan secara
suntikan/injeksi untuk mencegah terjadinya kehamilan. Adapun jenis
suntikan hormone ini ada yg terdiri atas 1 hormon, & ada pula yg terdiri atas
dua hormone sebagai contoh jenis suntikan yg terdiri 1 hormon adalah Depo
Provera, Depo Progestin, Depo Geston & Noristerat. Sedangkan yg terdiri
dari atas dua hormone adalah Cyclofem dan Mesygna.
KB suntik sesuai untuk wanita pada semua usia reproduksi yang
menginginkan kontrasepsi yang efektif, reversible, dan belum bersedia
untuk sterilisasi.
Cara Kerja :
Depo provera disuntikkan setiap 3 bulan sedangkan Noristerat setiap 2
bulan.Wanita yang mendapat suntikan KB tidak mengalami ovulasi.
Efektivitas :
Dalam teori: 99,75%. Dalam praktek: 95-97%.
Keuntungan :
a. Merupakan metode yang telah dikenal oleh masyarakat
b. Dapat dipakai dalam waktu yang lama
c. Tidak mempengaruhi produksi air susu ibu
Baik untuk Wanita yang :
a. Calon akseptor yg tinggal di daerah terpencil
b. Lebih suka disuntik daripada makan pil
c. Menginginkan metode yang efektif dan bisa dikembalikan lagi
d. Mungkin tidak ingin punya anak lagi
e. Tidak khawatir kalau tidak mendapat haid
Kontraindikasi :
a. Hamil atau disangka hamil
b. Perdarahan pervaginam yg tidak diketahui sebabnya
c. Tumor/keganasan
d. Penyakit jantung, hati, darah tinggi, kencing manis, penyakit paru berat,
varices
Efek Samping :
Efek samping dari suntikan Cyclofem yg sering ditemukan adalah
mual, BB bertambah, sakit kepala, pusing2 dan kadang2 gejala tersebut
hilang setelah beberapa bulan atau setelah suntikan dihentikan. Sedang
efek samping dari suntikan Depo Provera, Depo Progestin, Depo Geston,
dan Noristeat yg sering dijumpai adalah menstruasi tidak teratur, masa
menstruasi akan lebih lama, terjadi bercak perdarahan bukan mungkin
menjadi anemia pada beberapa klien.
Keuntungan :
a. Sekali pasang untuk 3 tahun
b. Tidak mempengaruhi produksi ASI
c. Tidak mempengaruhi tekanan darah
d. Pemeriksaan panggul tidak diperlukan sebelum pemakaian
e. Baik untuk wanita yang tidak ingin punya anak lagi tetapi belum
mantap untuk di tubektomi
Baik untuk wanita yang :
a. Ingin metode yang praktis
b. Mungkin tidak ingin punya anak lagi
c. Tinggal di daerah terpencil
d. Tak khawatir jika tak dapat haid
Kontraindikasi :
a. Hamil atau disangka hamil
b. Perdarahan pervaginam yang tidak diketahui sebabnya
c. Tumor/keganasan
d. Penyakit jantung, darah tinggi, kencing manis
Efek samping :
Kadang-kadang pada saat pemasangan akan terasa nyeri. Selain itu
ditemukan haid yang tidak teratur, sakit kepala, kadang2 terjadi spotting
atau anemia karena perdarahan yg kronis.
Waktu Mulai Menggunakan Implant :
a. Implant dapat dipasang selama siklus haid ke-2 sampai hari ke-7
b. Bila tidak hamil dapat dilakukan setiap saat
c. Saat menyusui 6 minggu sampai 6 bulan pasca persalinan
d. Pasca keguguran implant dapat segera diinsersikan
e. Bila setelah beberapa minggu melahirkan dan telah terjadi haid kembali,
insersi dilakukan setiap saat jangan melakukan hubungan seksual
selama 7 hari
5. Kondom Pria
Adalah sarung karet tipis yang dipakai oleh pria pada waktu bersenggama
Cara Kerja : Sarung karet ini mencegah sperma bertemu dengan ovum
Efektivitas :
Dalam teori: 98%. Dalam praktek: 85%. Efektif jika digunakan benar
tiap kali berhubungan.Namun efektivitasnya kurang jika dibandingkan
metode pil, AKDR, suntikan KB.
Keuntungan :
a. Dapat dipaki sendiri
b. Dapat mencegah penularan penyakit kelamin
c. Tidak mempengaruhi kegiatan menyusui
d. Dapat digunakan sebagai pendukung metode lain
e. Tidak mengganggu kesehatan
f. Tidak ada efek samping sistemik
g. Tersedia secara luas
h. Tidak perlu resep atau penilaian medis
i. Tidak mahal (jangka pendek)
Baik untuk pasangan yang :
a. Ingin menunda kehamilan atau ingin menjarangkan anak
b. Jarang bersenggama
c. Pasangan yang takut menularkan & tertular penyakit kelamin
d. Wanita yang kemungkinan sudah hamil
Kontraindikasi : Alergi.
E. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah awal proses asuhan kebidanan, yaitu
mengumpulkan data, mengolah data dan menganalisa data yang diperoleh
dalam bentuk data subjektif, objektif dan data penunjang yang akan
memberikan gambaran keadaan kesehatan klien.
2. Data Subjektif
d. Riwayat menstruasi
g. Status kehamilan saat ini, untuk mengetahui ibu dalam keadaan hamil
atau tidak
3. DATA OBJEKTIF
a. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : composmentis
b. Pemeriksaan Fisik
4. ASSESSEMENT
Masalah :-
5. PLANNING
f. Pastikan 5T (tepat pasien, tepat tempat, tepat obat, tepat dosis, tepat
waktu) sebelum tindakan berikutnya terhadap ibu.
1) siapkan alat (spuit 3 cc, kapas alcohol, obat yang mengandung 150
mg DMPA (Depo Medroxy Progesterone Asetat))