Anda di halaman 1dari 16

BAB II

PEMBAHASAN

A. Tinjauan Teori
1. Pengertian Kontrasepsi suntik
Kontrasepsi suntik adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan
melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia
semakin banyak dipakai karena kerjanya efektif, pemakaiannya yang praktis,
harganya relatif murah dan aman sebelum disuntik kesehatan ibu diperiksa dulu untuk
memastikan kecocokan. Suntikan KB mempunyai persyaratan sama dengan
pemakaian pil,begitu juga bagi orang yang boleh memakai suntikan KB, termasuk
penggunaan cara KB hormonal selama maksimal 5 tahun (Anggraini, 2016).
2. Jenis-jenis KB
Menurut syaifuddin (2011), ada beberapa jenis yaitu :
1) KB alamiah, yaitu
Metode Amenore Laktasi (MAL) adalah kontrasepsi yang mengandalkan
pemberian ASI secara eksklusif.Senggama terputus adalah metode KB
tradisional, dimana pria mengeluarkan alat kelaminnya dari vagina sebelum pria
mencapai ejakulasi.
2) KB Barrier
a) Kondom merupakan sarung terbuat dari karet sintesis yang tipis berbentuk
silinder dengan muara berpinggir tebal yang bila digulung berbentuk rata.
b) Diafragma adalah kap berbentuk bulat cekung, terbuat dari lateks (karet)
yang dimasukkan kedalam vagina sebelum berhubungan seksual dan
menutup serviks.
c) Spersimida adalah bahan kimia yang digunakan untuk meninaktifkan atau
membunuh sperma, dikemas dalam bentuk aerosol/busa, tablet vagina,
suposutoria, atau krim.
3) KB hormonal
KB pil terdiri dari KB pil Kombinasi dan KB pil progestin (Mini Pil).KB
suntik terdiri dari suntik kombinasi (suntik 1 bulan) dan suntik progestin (suntik
3 bulan), dan implan. Terdiri dari 6 kapsul secara total bermuatan 216 Mg
levonogestrel.
4) KB non HormonalKB Alat Kontrasepsi dalam rahim (AKDR) atau IUDadalah
sejenis bahan yang terbuat daritembaga yang biasanya disebut copper T,bisa
bertahan dalam jangka waktu lama yaitu selama 10 tahun.
5) KB steril atau Kontrasepsi mantap
a) Tubektomi adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan fertilisasi
(kesuburan perempuan). Kontrasepsi ini sangat efektif dan bersifat permanen
dan semi permanen.
b) Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi
pria dengan jalan melakukan penutupan pada vas deferens sehingga alur
transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi tidak terjadi.
A. Pengertian KB suntik 3 Bulan

Suntik KB 3 bulan adalah kontrasepsi yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara

disuntik intramuskular (di bokong).

B. Jenis KB suntik

a. Depomedroksiprogesteron asetat (Depo Provera) mengandung 150 mg DMPA yang

diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik intamuskular (di daerah bokong).

b. Depo Nerotisteron Enantat (Depo Noristerat), yang mengandung 200 mg Nerotindron

Enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntikkan secara intramuskular (di

daerah bokong).

c. Cara Kerja KB suntik

1) Mencegah ovulasi

2) Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma

3) Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi

4) Menghambat transportasi gamet oleh tuba.

d. Efektivitas

e. Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektivitas tinggi, dengan 0,3 kehamilan

per 100 perempuan- tahun, asal penyuntikannya dilakukan secara teratur sesuai

jadwal yang telah ditentukan.

f. Keuntungan

1) Sangat efektif

2) Pencegahan kehamilan jangka panjang

3) Tidak berpengaruh pada hubungan suami-istri


4) Tidak mengandung estrogen, sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit

jantung, dan gangguan pembekuan darah.

5) Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI

6) Sedikit efek samping

7) Klien tidak perlu menyimpan obat suntik

8) Dapat digunakan oleh perempuan usia < 35 tahun sampai perimenopause

9) Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik terganggu

(KET)

10) Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara

11) Mencegah beberapa penyakit radang panggung

12) Menurunkan krisis anemia bulan sabit

g. Kerugian

1. Sering ditemukan gangguan haid, seperti :

a. Siklus haid yang memendek atau memanjang

b. Pendarahan yang banyak atau sedikit

c. Pendarahan tidak teratur atau bercak (Spotting)

d. Tidak haid sama sekali

1) Klien sangat bergantung pada tempat sama pelayanan kesehatan (harus

kembali untuk suntikan).

2) Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikut.

3) Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering.

4) Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular

seksual, hepatitis B virus atau infeksi virus HIV


5) Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian.

6) Terlambatnya kembali kesuburan bukan karena terjadinya kerusakan/

kelainan pada organ genetalia, melainkan mereka belum habisnya

pelepasan obat suntikan dari Depo nya (tempat suntikan).

7) Terjadinya perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang

8) Pada penggunaan jangka panjang dapat sedikit menurunkan kepadatan

tulang

9) Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada

vagina, menurunkan libido,gangguan emosi (jarang), sakit kepala,

jerawat.

2. Indikasi

a. Usia reproduksi

b. Nulipara dan yang telah memiliki anak

c. Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki efektivitas

tinggi

d. Menyususn dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai

e. Setelah melahirkan dan tidak menyusui

f. Setelah abortus atau keguguran

g. Telah banyak anak, tetapi belum menghendaki tubektomi

h. Perokok

i. Tekanan darah <180/110 mmHg dengan masalah gangguan pembekuan

darah atau anemia bulan sabit.


j. Menggunakan obat untuk epilepsi (fenitoin dan barbiturat) atau obat

tuberkulosis (rifamfisin).

k. Tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung estrogen

l. Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi

m. Anemia defisiensi besi.

n. Mendekati usia menopouse yang tidak mau atau tidak boleh menggunakan

pil kontrasepsi kombinasi.

3. Kontraindikasi

a. Hamil atau dicurigai hamil (risiko cacat pada janin 7 per 100.000 kelahiran)

b. Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebab nya

c. Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama amenorea.

d. Menderita kanner payudara atau riwayat kanker payudara.

e. Diabetes melitus disertai komplikasi.

4. Peringatan bagi Pemakai Kontrasepsi Suntik Depo Provera

Pada penggunaan noristerat apabila amenorea terus-menerus setelah tiga

kali suntik dengan atau tanpa pengobatan dan apabila timbul kelainan yang

merupakan kontraindikasi suntik, pada penggunaan depo provera apabila timbul

efek samping perdarahan yang hebat (Ari Sulistyawati, 2011).

5. Efek samping

Menurut Ari Sulistyawati, kontrasepsi DMPA memiliki efek samping :

a. Gangguan haid

1) Gejala dan keluhan terhadap gangguan haid seperti amenorea adalah

tidak datangnya haid pada setiap bulan selama menjadi akseptor KB


suntik 3 bulanberturut-turut. Spoting adalah bercak-bercak perdarahan

diluar haid yang terjadi selama akseptor mengikuti keluarga berencana

suntik. Metroragia adalah perdarahan yang berlebihan di luar masa haid.

Menoragia adalah datangnya darah haid yang berlebihan jumlahnya.

2) Pelayanan konseling

Memberikan penjelasan kepada calon akseptor Keluarga Berencana

suntik bahwa pada pemakaian suntik dapat menyebabkan gejala-gejala

tersebut yang merupakan akibat dari hormonal alat kontrasepsi suntik.

3) Penanggulanga dan pengobatan

Bagi pasien ingin haid dapat diberikan Keluarga Berencana pil hari 1

sampai hari 2 masing-masing tiga tablet. Kemudian hari ke 4 1x1 selama

4-5 hari. Bila terjadi perdarahan dapat pula diberikan preparat estrogen

misalnya lynoral 2x1 sehari sampai perdarahan berhenti. Setelah

berhenti dapat dilaksanakan tepering of 1x1 tablet selama beberapa hari.

b. Depresi

1) Gejala dan keluhan : rasa lesu, tidak bersemangat dalam kerja atau

kehidupan

2) Penyebab gejala dan keluhan

a) Progesteron terutama yang berisi 19 norsteroid menyebabkan

kurangnya vitamin B6 didalam tubuh.

b) Adanya retensi garam natrium dalam tubuh

3) Pengobatan medis
Terapi psikologi bagi yang menderita depresi. Pemberian vitamin-

vitamin seperti vitamin B 60 miligram

c. Keputihan

1) Gejala dan keluhan

Adanya cairan putih yang berlebihan yang keluar dari liang senggama

dan terasa mengganggu. Berbahaya jika berbau, panas, atau terasa gatal.

2) Konseling

Menjelaskan bahwa para peserta KB jarang mengalami keputihan. Bila

terjadi keputhan haris dicari penyebabnya dan diberikan pengobatan.

3) Pengobatan Medis

Pada kasus dimana cairan berlebihan dapat diberikan preparat anti

cholinergic seperti Extract belledonna 10 miligram 2x1 tablet untuk

mengurangi cairan tersebut.

d. Jerawat

1) Gejala dan keluhan

Timbulnya jerawat di badan atau di wajah dapat disertai infeksi atau

tidak

2) Penanggulangan dan pengobatan

a) Kurang makanan ang berlemak

b) Anjurkan untuk menjaga kebersihan wajah

c) Apabila tidak hilang dan makin betambah banyak, anjurkan ganti

cara kontrasepsi.
e. Perubahan libido

1) Gejala dan kebutuhan

Menurunnya atau meningkatnya libido akseptor, hal ini bersifat subjektif

dan sulit dinilai.

2) Konseling

Menjelaskan kepada pasien kemungkinan hal ini dan sifatnya subjektif.

f. Perubahan berat badan

1) Gejala dan keluhan

Berat badan bertambah beberapa kilogram dalam beberapa bulan setelah

pemakaian metode ini

2) Penyebab gejala dan keluhan

Terjadinya kenaikan berat badan kemungkinan disebabkan karena

hormon progesteron mempermudah perubahan karbohidrat dan gula

menjadi lemak, sehingga lemak dibawah kulit bertambah selain itu

hormon progesteron juga menyebabkan nafsu makan bertambah dan

menurunkan aktivitas fisik, akibatnya pemakaian suntik dapat

menyebabkan berat badan bertambah.

3) Pengobatan

Pengobatan diet rendah kalori dianjurkan, disertai olahraga seperti

senam dan sebagainya. Bila terlalu gemuk dianjurkan untuk diet tinggi

kalori, bila berhasil dianjurkan untuk mengganti kontrasepsi hormonal.


g. Pusing atau sakit kepala

1) Gejala dan keluhan

Rasa berputar atau sakit pada kepala yang terjadi pada satu sisi, kedua

atau pada seluruh bagian kepala. Biasanya bersifat sementara.

2) Pengobatan

Pemberian anti prostaglandin untuk mengurangi keluhan, misalnya

acetosal 500 milogram 3x1 tablet perhari atau paracetamol 500

miligram.

3. Berat Badan

Menurut (Holi, M, 2010), Berat badan adalah jumlah protein, lemak, dan mineral

dalam tubuh. Berat badan dapat digunakan sebagai parameter antoprometri karena:

a. Pertumbuhan berat badan mudah terlihat dalam waktu singkat

b. Menggambarkan status gizi sekarang

c. Pengukurannya mudah dilakukan

d. Alat pengukurannya mudah didapat

Peningkatan berat badan yaitu keadaan dimana BB seseorang melebilihi normal atau

bertambahnya berat badan melebihi berat badan semula.

a. faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan berat badan

Menururt (Siska Asokawati, 2012) faktor-faktor yang mempengaruhi berat badan

adalah :

1) Faktor makanan yang melebihi kebutuhan tubuh

2) Faktor ini bisa meliputi pola makan yang salah memilih makanan dan

sebagainya.
b. Kurangnya menggunakan energi

Pekerjaan dan aktvitas seseorang sehari-hari bisa saja mempengaruhi gaya

hidupnya. Aktivitas fisik tersebut sangat kita perlukan untuk membakar kalori

yang ada didalam tubuh.

1) Faktor keturunan (Herediter)

Sebuah penilaian yang dilakukan oleh sekolah medis unversitas London

menyebutkan bahwa ada beberapa gen dari dalam diri manusia yang

bernama INSIG2.

2) Faktor Hormonal

Kemampuan untuk menggunakan energi akan berkurang dengan

menurunnya fungsi hormon ini. Penurunan fungsi hormon ini lambat laun

akan menyebabkan menurunnya sistem metabolisme tubuh sehingga

menyebabkan kegemukan.

3) Faktor kecepatan metabolisme basal yang rendah

Faktor ini disebabkan karena pemecahan energi yang di komsumsi untuk

menjadi glikogen lebih lambat. Hal tersebut akan membuat banyak lemak

yang disimpan didalam tubuh bertambah banyak.

4. Resiko Berat Badan Melebihi Batas Normal

Menurut (Siska Askawati, 2012) beberapa penyakit dan gangguan kesehatan yang

dapat terjadi akibat berat badan yang melebihi, yaitu:

a. Resistensi insulin

Insulin dalam tubuh sangat berguna untuk menghantarkan glukosa sebagai bahan

bakar pembentukan energi kedalam sel, sehingga insulin bisa lebih optimal
menjaga kadar gula ke tingkat normal. Pada orang yang gemuk terjadi

penumpukan lemak yang sangat tinggi dari dalam tubuh nya. Lemak sangat

resisten terhadap insulin sehingga pankreas sebagai pabrik insulin harus bekerja

ekstra keras untuk memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup besar. Bila hal

ini cukup terus dipaksa, pankreas tidak sanggup lagi memproduksi insulin dalam

jumlah besar. Hal tersebut dapat membuat naiknya kadar gula dara, terkadilah

yang di sebut diabetes melitus tipe 2.

b. Tekanan Darah Tinggi

Peningkatan tekanan darah juga mudah terjadi pada orang gemuk yang

konsentrasi lemaknya lebih besar didaerah perut (tipe apel atau central obesity).

Bila dibandingkan dengan orang gemuk yang konsentrasi lemaknya pada daerah

pinggul dan juga paha (tipe buah pear).

c. Stroke dan Jantung

Disebabkan oleh tingginya kadar kolesterol dan trigliserida juga menyebabkan

munculnya penyakit jantung, disamping itu kegemukan juga dapat memberikan

rasa sakit dan nyeri dada dan kematian mendadak akibat stroke dan jantung.

d. Kanker (Jenis kanker tertentu, misalnya kanker usus besar)

Organisasi kesehatan dunia (World Health Organization/ WHO) memperkirakan

30% kasus penyakit kanker berhubungan dengan berat badan yang berlebihan,

obesitas dan kurangnya aktivitas fisik.

e. Batu kandung empedu


Batu empedu adalah timbunan kristal yang didalam kandung empedu. Komponen

utama batu empedu adalah kolesterol dan yang lainnya adalah garam, kalsium.

Salah satu faktor penyebabnya batu empedu adalah berat badan yang berlebihan.

5. Penatalaksanaan Cara mengendalikan Berat Badan

Menurut (Siska Asokawati,2012) berikut ini adalah cara untuk mengendalikan berat

badan dan juga dapat menjadi tips menurunkan berat badan diantaranya adalah :

a. Berhentilah makan sebelum kenyang dan jangan makan makanan yang berlemak

dan jangan makan dengan tergesa-gesa.

b. Sebaiknya anda menghindari makanan yang berlemak, seperti gorengan dan

makanan bersantan.

c. Sebaiknya anda juga menghindari makanan yang manis, asin seperti mie instan

dan sebagainya.

d. Pilih makanan pedas untuk meningkatkan laju metabolisme tubuh

e. Jangan biarkan anda merasa kelaparan, biasakan makan sayur dan buah-buahan

ketika anda terserang lapar.

f. Jangan terlalu keras melatih diri anda untuk mendapatkan perut langsing.

g. Batasilah mengkonsumsi cemilan, makanan ringan, cokelat, dan sebagainya.

h. Kurangilah konsumsi daging, terutama daging merah. Alangkah baiknya bila

anda menggantikannya dengan daging ikan

i. Perbanyaklah makanan berserat dan berprotein.

j. Sebaiknya anda menghindari makanan yang dimasak dengan yang digoreng,

pilihlah makanan yang direbus,dibakar ataupun di sangrai.

k. Perbanyak minum air putih minimal 8 gelas sehari


l. Imbang hidup anda dengan terus beraktivitas dan berolah raga

6. Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ibu Akseptor KB suntik 3 Bulan

Manajemen asuhan kebidanan adalah suatu pendekatan proses pemecahan

masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan

tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan, keterampilan dalam rangkaian atau tahap

yang logis untuk mengambil suatu keputusanyang terfokus pada klien. Menurut Helen

Varney(2007), proses manajemen kebidanan terdiri dari 7 langkah yang berurutan,

yaitu :

a. Tahap Pengumpulan Data Dasar

Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap

dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Untuk memperoleh dan

dilakukan dengan cara anamnesa, pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan

pemeriksaan tanda-tanda vital, pemeriksaan khusus dan pemeriksaan penunjang.

(Varney, 2007).Tahap ini merupakan langkah awal yang akan menentukan

langkah berikutnya, sehingga kelengkapan data sesuai dengan kasus yang

dihadapi yang akan menentukan proses interpretasi yang benar atau tidak dalam

tahap selanjutnya. Sehingga dalam pendekatan ini harus komprehensif meliputi

data subjektif, data objektif dan hasil pemeriksaan sehingga dapat

menggambarkan kondisi pasien yang sebenarnya dan valid. Kaji ulang data yang

sudah dikumpulkan apakah sudah tepat, lengkap dan akurat.

b. Intervensi Data

Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosis atau masalah

berdasarkan interpretasi atas data-data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang
telah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat merumuskan diagnosis dan

masalah yang spesifik. Rumusan diagnosis dan masalah keduanya digunakan

karena masalah tidak dapat didefinisikan seperti diagnosis tetapi tetap

membutuhkan penanganan. Masalah sering berkaitan dengan hal-hal yang

dialami wanita yang diidentifikasi oleh bidan sesuai dengan hasil pengkajian.

Maslah juga sering menimbulkan diagnosis.Diagnosis kebidanan adalah diagnosa

yang ditegakkan bidan dalam ruang lingkup praktek kebidanan dan memenuhi

standar nomenklatur diagnosa kebidanan.Standar nomenklatur diagnosis

kebidanan :

1) Diakui dan disahkan oleh profesi

2) Berhubungan langsung dengan praktik kebidanan

3) Memiliki ciri khas kebidanan

4) Didukung oleh clinical judgement dalam praktik kebidanan

5) Dapat diselesaikan dengan pendekatan manajemen kebidanan

c. Masalah Potensial

Pada langkah ini bidan mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosis

potensial berdasarkan diagnosis atau masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah

ini membutuhkan antisipasi, jika memungkinkan dilakukan pencegahan. Bidan

diharapkan dapat waspada dan bersiap-siap mencegah diagnosis atau masalah

potensial ini menjadi bernar-benar menjadi. Langkah ini penting sekali dalam

melakukan asuhan yang sama.Pada langkah ketiga ini, bidan dituntut untuk

mampu mengantisipasi masalah potensial, tidak hanya merumuskan masalah

potensial yang akan terjadi, tetapi juga merumuskan tindakan antisipasi agar
masalah atau diagnosis potensial tidak terjadi, sehingga langkah ini benar

merupakan langkah yang bersifat antisipasi yang rasional dan logis. Kaji ulang

apakah diagnosis atau masalah potensial yang diidentifikasi sudah tepat.

d. Tindakan Segera

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter,atau tenaga

konsultasikan atau ditangani bersama dengan anggotatim kesehatan yang lain

sesuai dengan kondisi klien.Langkahkeempat mencerminkan kesinabungan dari

proses manajemenkebidanan.

e. Intervensi

Rencana asuhan yang menyeluruh tidak ada menyeluruh tidak hanya meliputi apa

yang sudah terindetifikasi dari kondisi pasien atau masalah yang berkaitan, tetapi

juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita apakah dibutuhkan

penyuluhan, konseling, dan apakah merujuk klien atau masalah yang lain

(Rismalinda, 2012).

f. Implementasi

Rencana asuhan yang menyeluruh dilakukan secara efisien dan aman. Pada saat

bidan kolaborasidengan dokter untuk menangani klien yang mengalami

komplikasi maka bertanggung jawab terhadap pelaksanaan rencana asuhan yang

menyeluruh (Rismalinda,2012).

g. Evaluasi

Merupakan langkah terakhir untuk ke-efektifan dari asuhan yang sudah diberikan

meliputi pemenuhan kebutuhan sesuai dengan kebutuhan sebagaimana yang telah

teridentifikasi dalam masalah dalam masalah dan diagnosis (Rismalinda, 2012).


7. Dasar Hukum dan Kewenangan Asuhan Kebidanan sesuai dengan Kasus

Sebagai seorang bidan memberikan asuhan harus berdasarkan aturan atau hukum

yang berlaku, sehingga penyimpangan terhadap kewenangan (mal praktrek) dapat

dihindari dengan landasan hukum yang digunakan.Menurut Permenkes Nomor

1416/Menkes/per/2010 Pasal 9 yang mengatur tentang wewenang bidan, bahwa bidan

memiliki wewenang untuk memberikan pelayanan kesehatan ibu. Pada pasal 12 ayat

1 memuat tentang bidan dalam memberikan pelayanan reproduksi perempuan dan

keluarga berencana. Pada ayat 2 memuat tentang pelayanan yang dapat diberikan

bidan penyuluhan dan konseling kesehatan reprduksi perempuan dan keluarga

berencana.Pelaksanaan tindakan berdasarkan Kepmenkes RI N0. 369/Menkes/SK/III

2010.

a. Kewajiban bidan yang perlu diperhatikan dalam menjalankan kewenangan

meminta persetujuan yang akan dilakukan memberikan informasitentang KB

yang dipilih.

b. Memberikan pelayanan keluarga berencana, yaitu : jenis, indikasi, cara

pemberian, cara pencabutan, dan efek samping berbagai kontrasepsi yang

digunakan antara lain pil, AKDR, Kondom.

c. Memberikan pelayanan konseling bagi wanita dalam memilih suatu metode

kontrasepsi

d. Dalam keadaan darurat, untuk penyelamatan jiwa bidan berwenang melakukan

pelayanan kebidanan selain kewenangan yang diberikan bila tidak mungkin

memperoleh pertolongan dari tenaga ahli.

Anda mungkin juga menyukai