Haruslah dibedakan antara bahan makanan dan zat makanan, yang disebut juga zat gizi atau
nutrient. Zat makanan adalah satuan yang menyusun bahan makanan tersebut. Bahan makanan
disebut juga komoditas pangan dalam perdagangan, ialah apa yang kita beli, kita masak dan kita
susun menjadi hidangan. Contoh dari bahan makanan ialah beras, jagung, daging, telur, dan
sebagainya.
Zat makanan bahan dasar menurut ilmu gizi atau nutrient yang kita kenal ialah:
A. BAHAN MAKANAN
Bahan makanan sering juga disebut bahan pangan, dan dalam perdagangan disebut
komoditi pangan, ialah apa yang kita produksi atau perdagangkan, misalnya, daging,
sayur, buah, dan sebagainya. Seseorang tidak membeli karbohidrat atau protein, tetapi
membeli beras sebagai sumber karbohidrat dan daging sebagai sumber protein.
Yang dibeli, diolah dan disusun menjadi hidangan adalah bahan makanan dan bukan
zat makanan. Kalau kita mengkonsumsi suatu makanan, misalnya sesuap nasi, maka
kita menelan campuran dari berbagai zat gizi. Orang mengkonsumsi semua zat
makanan itu secara tidak sadar, sebab dalam pendapatnya, yang dikonsumsi itu
makanan atau bahan makanan.
Dalam susunan hidangan Indonesia, berbagai jenis bahan makanan dapat
dikelompokkan ke dalam:
1. Bahan makanan pokok,
2. Bahan makanan lauk-pauk,
3. Bahan makanan sayur, dan
4. Bahan makanan buah-buah.
Susunan hidangan yang mengandung keempat jenis kelompok bahan makanan
tersebut, masing-masing dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan badan, dikenal
oleh parah ahli gizi di Indonesia sebagai susunan “empat sehat”. Kalau susunan
empat sehat ini ditambah dengan susu dalam jumlah yang mencukupi, menjadi
“lima sempurna”. Slogan “empat sehat, lima sempurna” ini menggambarkan
susunan hidangan Indonesia yang sanggup memberikan kesehatan gizi yang baik,
dan dianjurkan kepada seluruh anggota masyarakat untuk mencapainya. Sususnan
lima sempurna terutama ditunjukan bagi anggota masyarakat yang disebut
kelompok rentan gizi. Yang masuk kedalam golongan rentan ini ialah bayi dan
anak-anak, ibu yang sedang hamil dan yang sedang menyusukan. Mereka inilah
yang akan paling dahulu menderita, bila suatu masyarakat kekurangan penyediaan
bahan makanan. Golongan rentan berhubungan dengan pertumbuhan pesat.
Pembagian kelompok bahan-bahan makanan di atas, berdasarkan bentuk lahirnya,
dan bukan berdasarkan fungsinya di dalam tubuh.