PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah gizi tidak terlepas dari masalah makanan karena masalah gizi timbul
sebagai akibat kekurangan atau kelebihan kandungan zat gizi dalam makanan. Kebiasaan
mengkonsumsi makanan yang melebihi kecukupan gizi menimbulkan masalah gizi lebih,
dan jika kekurangan pun akan terkena berbagai penyakit defisiensi gizi. Dengan
meningkatnya taraf hidup sebagian masyarakat yang tinggal baik di perkotaan maupun di
pedesaan akan memberikan perubahan pada gaya hidup. Pemilihan makanan yang
cenderung menyukai makanan siap santap dimana kandungan gizinya tidak seimbang dan
tidak mencukupi Angka Kecukupan Gizi (AKG).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan gizi dan gizi seimbang ?
2. Bagaimana konsep gizi seimbang ?
3. Apa yang dimaksud dengan angka kecukupan gizi ?
4. Bagaimana peran gizi dalam menciptakan masyarakat yang sehat ?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan gizi dan gizi seimbang.
2. Untuk mengetahui bagaimana konsep gizi seimbang.
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan angka kecukupan gizi.
4. Untuk mengetahui bagaimana peran gizi dalam menciptakan masyarakat yang sehat.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN GIZI
1. Pengertian Gizi dan Makanan
Gizi adalah suatu proses mekanisme menggunakan makanan yang dikonsumsi
secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan,
metabolism dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan
kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan
energi.
Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam
hubungannya dengan keseharan optimal. Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab
“ghidza” berarti makanan. Di satu sisi ilmu gizi berkaitan dengan makanan dan disisi
lain dengan tubuh manusia. Batasan klasik mengatakan bahwa ilmu gizi adalah ilmu
yang mempelajari nasib makanan sejak ditelan sampai diubah menjadi bagian tubuh
dan energi serta di eksekresikan sebagai sisa.
Zat gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya,yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan,serta
mengatur proses-proses kehidupan.
Fungsi zat gizi di dalam tubuh adalah :
a. Memberi energi : Zat-zat gizi yang dapat memberikan enrgi adalah karbohidrat,
lemak,dan protein. Oksidasi zat-zat gizi ini menghasilkan energi yang diperlukan
tubuh untuk melakukan kegiatan atau aktivitas.
b. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh : Protein, mineral dan air adalah
bagian dari jaringan tubuh. Oleh karena itu diperlukan untuk membentuk sel-sel
baru,memelihara dan mengganti sel-sel yang rusak.
c. Mengatur proses tubuh : Protein, mineral, air dan vitamin diperlukan untuk
mengatur proses tubuh. Protein mengatur keseimbangan air di dalam sel,
bertindak sebagai buffer dalam upaya memelihara netralitas tubuh dan
membentuk antibodi sebagai pangkal organisme yang bersifat infektif dan bahan-
bahan asing yang dapat masuk ke dalam tubuh.
Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan atau unsur-
unsur/ikatan kimia yang dapat di ubah menjadi zat gizi oleh tubuh,yang berguna bila
dimasukkan ke dalam tubuh.
2
c. Mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan
air,mineral,dancairan tubuh yang lain.
d. Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit.
Sejarah gizi seimbang bermula pada tahun 1992 saat diselenggarakan konggres
gizi internasional di Roma. Konggres tersebut membahas pentingnya gizi seimbang
untuk menghasilkan kualitas SDM yang handal. Hasilnya adalah rekomendasi untuk
semua negara menyusun PUGS (Pedoman Umum Gizi Seimbang).
3
seseorang harus mengkonsumsi beranekaragam makanan yang zat-zat gizinya saling
melengkapi.
Kekurangan zat gizi tertentu dalam suatu jenis bahan makanan dapat dilengkapi
oleh zat gizi yang sama yang terdapat dalam bahan makanan lain. Oleh sebab itu
makanan yang beranekaragam akan menjamin terpenuhinya kebutuhan zat
energi/tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur seseorang.
4
karbohidrat kompleks juga mengandung serat yang diperlukan untuk melancarkan
pergerakan usus dan buang air besar. Sedangkan sumber karbohidrat sederhana hanya
mengandung karbohidrat, sehingga dinamakan juga sumber energi “kosong”.
4. Batasilah Konsumsi Lemak dan Minyak sampai Seperempat dari Kebutuhan Energi
Sehari
Lemak dan minyak dalam makanan berguna untuk menghasilkan energi dalam
tubuh, membantu penyerapan dan pengangkutan vitamin-vitamin A,D,E,dan K ,serta
menambah lezatnya makanan.
Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi 2004 menganjurkan konsumsi lemak dan
minyak berasal dari minyak nabati, seperti minyak kelapa, kelapa sawit, kacang
kedelai, kacang tanah dan jagung karena banyak mengandung asam lemak tidak jenuh
jamak dan trigliserida rantai menengah (medium chain triglyceride) yang
berpengaruh baik terhadap kesehatan. Proposrsi asam lemak jenuh dan asam lemak
trans sebaiknya masing-masing maksimal 88% dan 1% dari kebutuhan energi total.
Di antara lauk hewani, ikan paling sedikit mengandung lemak. Lemak ikan terutama
mengandung asam lemak tidak jenuh ganda.
Mengonsumsi lemak secara berlebihan bisa menyebabkan kegemukan dan
penyempitan pembuluh darah yang dapat menyebabkan penyakit degenerative,
seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner dan stroke, serta diabetes
mellitus.
5
6. Makanlah Makanan Sumber Besi
Kekurangan besi dapat menimbulkan Anemia Gizi Besi. Besi diperlukan untuk
pembentukan hemoglobin yang merupakan bagian dari sel darah merah. Hemoglobin
membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa
karbondioksida dari seluruh sel ke paru-paru untuk dikeluarkan dari tubuh. Di
samping itu besi berperan dalam metabolisme energi. Besi juga merupakan bagian
dari sel-sel otak yang berperan dalam transmisi saraf.
Anemia Gizi Besi dapat menyebabkan rendahnya kemampuan belajar dan
produktivitas kerja, serta menurunnya antibodi sehingga mudah terserang penyakit
infeksi. Sumber besi adalah hati, daging, ikan, kacang-kacangan, dan syuran daun
hijau.
6
atau kurusan. Biasakanlah melakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur dan
sesuai dengan kebutuhan.
7
pengetahuan ilmiah dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan hampir semua orang
sehat. Angka kecukupan gizi berbeda dengan angka kebutuhan gizi (dietary
requirements). Angka kebutuhan gizi adalah banyaknya zat-zat gizi minimal yang
dibutuhkan seseorang untuk mempertahankan status gizi adekuat.
Angka kecukupan gizi (AKG) merupakan nilai yang menunjukkan jumlah zat gizi
yang diperlukan untuk hidup sehat setiap hari bagi hampir semua penduduk menurut
kelompok umur, jenis kelamin, dan kondisi fisiologis, seperti kehamilan dan
menyusui.
8
d. Menetapkan standar bantuan pangan, misalnya untuk keadaan darurat: membantu
para transmigrasi dan penduduk yang terkena bencana alam serta memberi
makanan tambahan untuk balita, anak sekolah, dan ibu hamil. Pertimbangan yang
dikemukakan pada butir 2 perlu diperhatikan.
e. Menilai kecukupan persediaan pangan nasional
f. Merencanakan program penyuluhan gizi.
g. Mengembangkan produk pangan baru di industri.
h. Menetapkan pedoman untuk keperluan labeling gizi pangan. Biasanya
dicantumkan proporsi AKG yang dapat dipenuhi oleh satu porsi pangan tersebut.
9
keseimbangan, serta pemeliharaan konsentrasi normal zat gizi didalam darah dan
jaringan tubuh. Untuk zat-zat gizi tertentu, kebutuhan mungkin pula didasarkan atas
jumlah yang diperlukan baik untuk mencegah ketidakmampuan tubuh melakukan
suatu fungsi khusus, maupun untuk mencegah timbulnya tanda-tanda defisiensi
khusus, yaitu jumlah yang mingkin sanagat berbeda dengan kebutuhan guna
mempertahankan simpanan tubuh. Dengan demikian, penetapan kebutuhan untuk
setiap zat gizi berbeda sesuai kriteria yang dipilih.
Langkah pertama dalam menyusun kecukupan gizi adalah menetapkan kebutuhan
faali rata-rata penduduk yang sehat dan mewakili tiap golongan umur dan gender
menurut kriteria yang telah diterapkan. Untuk itu, perlu diketahui perbedaan-
perbedaan didalam tiap golongan yang memungkinkan perkiraan jumlah yang perlu
ditambahkan pada kebutuhan rata-rata untuk memenuhi kebutuhan sesungguhnya
semua orang sehat. Eksperimen demikian pada manusia sangat mahal dan perlu
waktu serta sering tidak dapat dilakukan karena alasan estis. Oleh sebab itu,
pemikiran kebutuhan dan variasinya sering dilakukan atas dasar informasi yang
terbatas.
Bila kebutuhan penduduk mengikuti distribusi normal, penambahan dua standar
baru (SB) terhadap kebutuhan rata-rataakan memenuhi kebutuhan sebagai besar
(97,5%) populasi. Dengan kemungkinan ada pengecualian tentang kebutuhan protein,
hanya sedikit bukti yang menunjukkan bahwa kebutuhan zat-zat gizi berdistribusi
normal. Oleh karena itu, tiap zat gizi diperlukan tersendiri guna memperhitungkan
perubahan didalam suatu populasi.
Kecukupan untuk energi ditetapkan dengan cara berbeda dari pada kecukupan
untuk zat-zat gizi lain. AKG untuk energi mencerminkan rata-rata kebutuhan tiap
kelompok penduduk. Kebutuhan energi berbeda tiap perorangan. Tambahan
kecukupan untuk memenuhi variasi ini kurang tepat, karena untuk jangka waktu lama
kelebihan ini akan menimbulkan obesitas pada seseorang yang mempunyai kebutuhan
rata-rata.
Angka kecukupan untuk protein dan zat-zat lain dinyatakan sebagai taraf suapan
terjamin (safe level of intake), yaitu rata-rata kebutuhan +2,5 standar baku yang
memenuhi atau melebihi kebutuhan hampir semua individu (97,5%) dalam kelompok
bersangkutan. Perkiraan demikian, memperhitungkan perbedaan kebutuhan individu
didalam kelompok. Bila semua orang mengonsumsi protein atau zat-zat gizi lain pada
nilai yang sama atau sedikit lebih besardari konsumsi yang dianggap aman, sedikit
kemungkinan bahwa seseorang mengkonsumsi jumlah yang tidak cukup. Jumlah
yang sedikit lebih banyak ini tidak akan menimbulkan akibat merugikan.
10
ditetapkan dapat dijadikan pedoman, sehingga menu dapat bervariasi memenuhi AKG
untuk zat-zat gizi tersebut diharapkan cukup pula dalam zat-zat gizi lainnya. Oleh
sebab itu, dianjurkan agar menu sehari-hari terdiri atas bahan pangan bervariasi yang
diperoleh dari berbagai golongan bahan pangan (bukan dari suplementasi atau
fortifikasi), dan supaya diperhitungkan pula kemungkinan kehilangan zat-zat gizi
selama pengolahan makanan. Di Indonesia pola menu seimbang tergambar dalam
menu 4 Sehat 5 Sempurna dan Pedomam Umum Gizi Seimbang (PUGS). Dalam
menyusun menu, selain AKG perlu pula pertimbangan aspek akseptabilitas makanan
yang disajikan, karean sealain sebagai sumber zat-zat gizi, makanan juga mempunyai
nilai sosial dan emosional.
Laki-laki Perempuan
11
18-30 15,3 BB+679 14,7 B+496
Keterangan :
Dengan komposisi makanan sehari 60% dari sumber karbohidrat, 20% dari
protein dan 20% dari lemak. Kecukupan protein yang dianjurkan adalah 0,8
gram/kgBB/hari. Konsumsi protein yang berlebih dapat membebani fungsi ginjal.
Pada kondisi tertentu, seperti gizi buruk atau masa penyembuhan konsumsi protein
dapat ditingkatkan antara 1,2 – 1,8 gram/kgBB/hari.
Dianjurkan memenuhi kebutuhan protein dari protein nabati dan hewani dengan
perbandingan 3:1. Widya Karya Pangan dan Gizi VI tahun 1998, menetapkan AKG
bagi orang dewasa secara nasional berdasarkan kebutuhan energi/kalori dari protein,
sebagai berikut:
(9 gram protein ikan, 6 gram protein hewani lain dan 40 gram protein nabati)
AKG diatas bila kita jabarkan menurut takaran konsumsi makanan sehari pada orang
dewasa umur 20-59 tahun, yaitu: nasi/pengganti 4-5 piring, lauk hewani 3-4 potong, lauk
nabati 2-4 potong, sayuran 1½-2 mangkok dan buah-buahan 2-3 potong. Dengan catatan
dalam keadaan berat badan ideal.
a. Bahan makanan mempunyai tiga fungsi bagi seseorang, yaitu fungsi biologi, psikologi
dan sosial.
b. Makanan dapat dikelompokkan menjadi lima golongan, yaitu makanan pokok, lauk
pauk, sayur-sayuran, buah dan susu.
c. Pemilihan bahan makanan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : keadaan
psikologis, pendidikan, pendapatan, sosial budaya dan geografi.
12
d. Dalam memilih bahan makanan perlu memperhatikan jenis dan tanda kerusakan bahan
makanan serta ciri-ciri bahan makanan yang baik.
e. Pengertian menu seimbang adalah susunan hidangan berbagai macam makanan yang
mengandung energi dan zat gizi secara cukup, baik jenis maupun jumlahnya.
f. Manfaat yang diperoleh dari menyusun menu seimbang adalah kebutuhan zat gizi
dapat terpenuhi, dapat memilih bahan makanan yang baik, dan sesuai keadaan sosial,
ekonomi dan budaya, mengurangi kehilangan zat gizi selama penyiapan makanan,
serta mengurangi kebosanan akan menu makanan.
g. Dalam merencanakan menu seimbang perlu memperhatikan berbagai faktor,
yaitu: kecukupan zat gizi, pemilihan bahan makanan yang baik dan sesuai, serta
menyelenggarakan makanan.
h. Proses yang harus dilakukan dalam menyusun menu adalah menentukan kecukupan
gizi, menentukan hidangan, penentuan pemilihan bahan makanan, serta pengolahan
bahan makanan.
13
Natrium: 120 mg
Kalium: 500 mg
c. Panduan makanan untuk bayi usia 0-6 bulan
Sebelum masuk ke usia balita, makanan sekaligus minuman yang baik
diberikan untuk memenuhi gizi anak usia 0-6 bulan adalah ASI. Ada berbagai
manfaat lain yang bisa diperoleh melalui pemberian ASI. Pertama, ASI biasanya
lebih mudah diserap dan dicerna oleh tubuh bayi ketimbang makanan dan
minuman lainnya.
Kedua, ASI bisa membantu mencegah risiko serangan berbagai penyakit,
sekaligus menurunkan tingkat kematian karena penyakit tersebut. Misalnya
penyakit infeksi seperti diare dan radang paru. Bahkan, pemberian ASI yang
optimal dapat mempercepat proses pemulihan ketika bayi terserang penyakit.
Menariknya lagi, ASI dapat mempererat hubungan emosional antara ibu
dan anak melalui interaksi psikologisnya. Terlebih lagi, kolostrum atau cairan ASI
berwarna bening kekuningan yang baru keluar pertama kali ternyata kaya akan
segudang nutrisi.
Mulai dari vitamin A, antibodi, hingga sel darah putih. Selanjutnya, ASI
akan bertansisi menjadi cairan ASI sesungguhnya dengan warna putih
susu. Berikut komposisi zat gizi yang terkandung di dalam ASI:
Karbohidrat. Laktosa adalah jenis karbohidrat pada ASI yang dapat
menyumbang sekitar 42 persen total energi.
Protein. ASI memiliki dua jenis protein, yakni whey sebanyak 60 persen
dan kasein sebanyak 40 persen.
Lemak. ASI mengandung asam lemak esensial yaitu asam linoleat dan
asam alfa-linolenat. Keduanya merupakan zat pembangun senyawa AA
(arachidonic acid) dan DHA (docosahexaenoic acid). Asupan lemak akan
menyumbang sekitar 40-50 persen energi harian.
Vitamin. Vitamin yang ada di dalam ASI mampu memenuhi semua
kebutuhan harian bayi. Termasuk vitamin larut lemak seperti A, D, E, dan
K, serta larut air seperti B dan C.
Mineral. Berbagai mineral yang terkandung di dalam ASI di antaranya zat
besi, seng, kalsium, tembaga, mangan, fluor, kromium, selenium, dan
lainnya.
d. Cara memberikan ASI untuk bayi
Normalnya, bayi memperoleh ASI dengan cara menyusu langsung pada
payudara ibu. Namun sayangnya, tidak semua bayi dan ibu dapat melakukan hal
tersebut setiap waktu. Pada beberapa kasus, cara pemberian ASI bisa tidak
melalui payudara langsung, sehingga ASI harus diperah dan disimpan dengan
tepat.
14
Cara tersebut biasanya dilakukan oleh ibu menyusui yang bekerja, atau ibu
menyusui yang persediaan ASI-nya sudah harus dikeluarkan, tapi bayi belum
ingin menyusu. Alhasil, ibu menyusui tersebut akan memompa ASI-nya untuk
diberikan kepada bayinya saat sudah lapar.
Penting untuk diperhatikan, ASI yang sudah diperah tidak boleh disimpan
sembarangan.
e. Cara menyimpan ASI perah
1) ASI yang sudah diperah dimasukkan ke dalam wadah steril (botol atau
kantung khusus ASI), kemudian diberi label bertuliskan tanggal dan waktu
ASI diperah.
2) ASI perah disimpan ke dalam freezer atau lemari pendingin, tapi bukan
diletakkan di bagian pintu lemari pendingin.
Aturan suhu penyimpanan ASI sebagai berikut:
a) ASI perah segar bisa bertahan di dalam freezer bersuhu -17 derajat
Celcius, atau lebih rendah selama 6 bulan atau lebih.
b) ASI perah segar bisa bertahan di dalam freezer dan kulkas bersuhu rata-
rata -10 derajat Celcius dengan waktu yang berbeda. Jika terdiri atas 2
pintu, ASI segar akan awet selama 3-4 bulan. Namun untuk satu pintu,
ASI segar hanya awet selama 2 minggu.
c) ASI perah segar bisa bertahan di dalam kulkas atau lemari pendingin
bersuhu rata-rata 5-10 derajat Celcius, selama 5-8 hari.
d) ASI perah segar bisa bertahan di dalam suhu kamar (tanpa freezer atau
kulkas) bersuhu 27-28 derajat Celcius, selama 10 jam.
e) ASI beku yang keluar dari freezer tidak boleh dibekukan kembali.
Sementara jika ASI beku dikeluarkan dari kulkas bisa dibekukan kembali
selama 24 jam, dan di suhu kamar selama 1 jam.
3) Periksa suhu freezer dan kulkas sebanyak 3 kali sehari.
4) Pastikan ASI yang telah disimpan tetap dalam kondisi dingin selama
diperjalanan, bila diperah dalam jarak yang jauh. Misalnya dari rumah ke
kantor atau sebaliknya.
f. Cara mencairkan dan menghangatkan ASI perah
1) Pilih ASI perah dari yang disimpan paling awal terlebih dahulu.
2) Hindari mencairkan ASI perah pada suhu kamar. Sebagai gantinya, pindahkan
ASI perah beku di dalam kulkas (24 jam), letakkan di semangkuk air hangat,
atau membasahi wadah ASI perah dengan air dingin mengalir yang
dilanjutkan dengan air hangat.
3) Hindari mencairkan ASI perah beku pada microwave atau di dalam air yang
sangat panas. Pasalnya, suhu terlalu panas justru dapat merusak kandungan
gizi di dalamnya.
15
4) Kocok ASI yang sudah hangat dan mencair agar
lemak handmilk dan foremilk menyatu dengan baik.
5) Hindari membekukan kembali ASI perah yang sudah mencair.
16
a. Sumber zat tenaga untuk melakukan berbagai aktivitas. Makanan yang
mengandung sumber zat tenaga adalah yang mengandung karbohidrat.
b. Sumber zat pembangun untuk pembentukan, pertumbuhan dan pemeliharaan.
Bahan makanan yang mengandung zat pembangun adalah protein, baik nabati
maupun hewani.
c. Sumber zat pengatur untuk mengatur penggunaan zat-zat gizi didalam tubuh.
Bahan yang mengandung zat pengatur adalah vitamin dan mineral. (Seri Ayah
Bunda, 2000)
Kelebihan energi akan diubah menjadi lemak tubuh. Ini berakibat terjadi berat
badan lebih atau kegemukan. Kegemukan biasanya disebabkan oleh kebanyakan
makan, dalam hal karbohidrat, lemak maupun protein, tetapi juga karena kurang
bergerak (Almatsier, 2002).
Tabel berikut ini memuat perkiraan kebutuhan berbagai zat gizi pada usia remaja.
13 – 15 45 2400 64 600 17
Laki-laki
16 – 19 56 2500 66 600 23
13 – 15 46 2100 62 500 19
Wanita
16 – 19 50 2000 51 500 25
Kebutuhan gizi remaja relatif besar, karena mereka masih mengalami pertumbuhan.
Selain itu, remaja umumnya melakukan aktivitas fisik lebih banyak dibanding usia
lainnya, sehingga diperlukan zat gizi yang lebih besar, yaitu:
1. Energi
Faktor yang perlu diperhatikan untuk menentukan kebutuhan energi
remaja adalah aktivitas fisik, seperti olahraga yang diikuti baik dalam kegiatan di
17
sekolah maupun di luar sekolah. Remaja yang aktif dan banyak melakukan
olahraga memerlukan asupan energi yang lebih besar dibandingkan yang kurang
aktif.
Sejak lahir hingga usia 10 tahun, energi yang dibutuhkan relatif sama dan
tidak dibedakan antara laki-laki dan perempuan. Pada masa remaja terdapat
perbedaan kebutuhan energi untuk laki-laki dan perempuan karena perbedaan
komposisi tubuh dan kecepatan pertumbuhan.
Kecukupan gizi (AKG) energi untuk remaja dan dewasa muda perempuan
2000-1200 kkal sedangkan untuk laki-laki antara 2400-2800 kkal setiap hari.
AKG energi ini dianjurkan sekitar 60% berasal dari sumber karbohidrat.
Makanan sumber karbohidrat adalah: beras, terigu dan hasil olahannya (mie,
spagetti, macaroni), umbi-umbian (ubi jalar, singkong), jagung, gula, dan lain-
lain.
2. Protein
Kebutuhan protein juga meningkat pada masa remaja, karena proses
pertumbuhan yang sedang terjadi dengan cepat. Pada awal masa remaja,
kebutuhan protein remaja perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki, karena
memasuki masa pertumbuhan cepat lebih dulu.
Pada akhir masa remaja, kebutuhan protein laki-laki lebih tinggi
dibandingkan perempuan karena perbedaan komposisi tubuh. Kecukupan protein
bagi remaja 1,5 – 2,0 gr/kg BB/hari. AKG protein remaja dan dewasa muda
adalah 48-62 gr per hari untuk perempuan dan 55-66 gr per hari untuk laki-laki.
Makanan sumber protein hewani bernilai biologis lebih tinggi
dibandingkan sumber protein nabati, karena komposisi asam amino esensial yang
lebih baik, dari segi kualitas maupun kuantitas. Berbagai sumber protein adalah:
daging merah (sapi, kerbau, kambing), daging putih (ayam, ikan, kelinci), susu
dan hasil olahannya (keju, mentega, yakult), kedele dan hasil olahannya (tempe,
tahu), kacang-kacangan, dan lain-lain.
3. Kalsium
Kebutuhan kalsium pada masa remaja relatif tinggi karena akselerasi
muscular, skeletal / kerangka dan perkembangan endokrin lebih besar
dibandingkan masa anak dan dewasa. Lebih dari 20 persen pertumbuhan tinggi
badan dan sekitar 50 persen massa tulang dewasa dicapai pada masa remaja. AKG
kalsium untuk remaja dan dewasa muda adalah 600-700 mg per hari untuk
perempuan dan 500-700 mg untuk laki-laki. Sumber kalsium yang paling baik
adalah susu dan hasil olahannya. Sumber kalsium lainnya ikan, kacang-kacangan,
sayuran hijau, dan lain-lain.
18
4. Zat Besi
Kebutuhan zat besi pada remaja juga meningkat karena terjadinya
pertumbuhan cepat. Kebutuhan zat besi pada remaja laki-laki meningkat karena
ekspansi volume darah dan peningkatan konsentrasi haemoglobin (Hb).
Setelah dewasa, kebutuhan zat besi menurun. Pada perempuan, kebutuhan
yang tinggi akan zat besi terutama disebabkan kehilangan zat besi selama
menstruasi. Hal ini mengakibatkan perempuan lebih rawan terhadap anemia zat
besi dibandingkan laki-laki.
Perempuan dengan konsumsi zat besi yang kurang atau mereka dengan
kehilangan zat besi yang meningkat, akan mengalami anemia gizi zat besi.
Sebaliknya defisiensi zat besi mungkin merupakan limiting faktor untuk
pertumbuhan pada masa remaja, mengakibatkan tingginya kebutuhan mereka
akan zat besi.
Hal lain yang perlu diingat, adalah bioavailability dari makanan umumnya
sangat rendah yaitu kurang dari 10 persen. Sumber zat besi dari hewani
mempunyai bioavailability yang lebih tinggi dibandingkan sumber nabati.
Status zat besi dalam tubuh juga mempengaruhi efisiensi penyerapan zat besi.
Pada remaja dengan defisiensi zat besi maka penyerapan zat besi akan lebih
efisien dibandingkan yang tidak defisiensi zat besi. Yang dapat meningkatkan
penyerapan zat besi dari sumber nabati adalah vitamin C serta sumber protein
hewani tertentu (daging dan ikan). Sedangkan zat yang dapat menghambat
penyerapan zat besi antara lain adalah cafein, tannin, fitat, zinc, dan lain-lain.
AKG besi untuk remaja dan dewasa muda perempuan 19-26 mg setiap hari,
sedangkan untuk laki-laki 13-23 mg per hari. Makanan yang banyak mengandung
zat besi adalah hati, daging merah (sapi, kambing, domba), daging putih (ayam,
ikan), kacang-kacangan, sayuran hijau.
5. Seng (Zinc)
Seng diperlukan untuk pertumbuhan serta kematangan seksual remaja,
terutama untuk remaja laki-laki. AKG seng adalah 15 mg per hari untuk remaja
dan dewasa muda perempuan dan laki-laki.
6. Vitamin
Kebutuhan vitamin juga meningkat selama masa remaja karena
pertumbuhan dan perkembangan cepat yang terjadi. Karena kebutuhan energi
meningkat, maka kebutuhan beberapa vitamin pun meningkat, antara lain yang
berperan dalam metabolisme karbohidrat menjadi energi seperti vitamin B1, B2
dan Niacin. Untuk sintesa DNA dan RNA diperlukan vitamin B6, asam folat dan
vitamin B12, sedangkan untuk pertumbuhan tulang diperlukan vitamin D yang
cukup. Dan vitamin A, C dan E untuk pembentukan dan penggantian sel.
19
2) Cara menggunakan tabel angka kecukupan gizi
a) KEBUTUHAN ENERGI
Energi sangat dibutuhkan oleh remaja untuk mendukung aktifitas sehari-hari
serta dibutuhkan untuk proses matabolisme tubuh. Ada banyak cara yang bisa
anda gunakan untuk menghitung kebutuhan gizi remaja, antara lain :
1. Cara pertama : Menggunakan tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG)
Indonesia sudah memiliki table AKG yang terdiri atas kecukupan
beberapa zat gizi bagi orang Indonesia mulai umur bayi sampai lansia.
Berdasarkan table AKG, remaja memiliki kebutuhan energy sebesar :
Umur 10-12 tahun : 2050 kkal
Umur 13-15 tahun : 2400 kkal
Umur 16-18 tahun : 2600 kkal
b) KEBUTUHAN PROTEIN
Protein tidak hanya digunakan untuk proses pertumbuhan pada remaja, akan
tetapi juga sebagai cadangan energy jika asupan energy terbatas atau kurang.
Kecukupan protein pada remaja bisa diketahui dengan dua cara yaitu sebagai
berikut :
1. Cara pertama : Menggunakan tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG)
Umur 10-11 tahun : 50 gr
Umur 13-15 tahun : 60 gr
Umur 16-18 tahun : 65 gr
20
c) KEBUTUHAN LEMAK DAN KARBOHIDRAT
Kebutuhan lemak bagi remaja sebesar 25-30% dari kebutuhan kalori,
sedangkan untuk karbohidrat sekitar 55-70% dari kebututhan kalori. Misalnya
seorang remaja putri berusia 12 tahun. Jika ia memiliki kebutuhan energy sebesar
2050 kkal, dan anda mmeilih kebutuhan lemak sebesar 30% dan karbohidrat
sebesar 55%, maka kebutuhan lemak dan karbohidrat sebagai berikut :
Kebutuhan lemak : (0.30 x 2050 kkal)/9 = 68.3 gr
Kebutuhan karbohidrat : (0.55 x 2050 kkal)/4 = 281.9 gr
21
4. Kebutuhan lemak
Konsumsi lemak dianjurkan 25 persen dari total kebutuhan energi. Konsumsi
lemak pada usia dewasa dianjurkan mengkonsumsi daging tanpa lemak, ayam tanpa
kulit, ikan, susu tanpa lemak (skim) serta mengurangi santan dan goreng-gorengan
(Almatsier dkk, 2013).
5. Kebutuhan mineral
Angka kebutuhan mineral pada usia dewasa umumnya dapat dipenuhi apabila
makanan sehari-hari sesuai dengan Pesan Gizi Seimbang (PGS). Beberapa mineral
yang perlu diperhatikan yaitu garam natrium, besi dan kalsium. Garam natrium
terdapat dalam garam dapur (NaCl) dan monosodium glutamat (MSG). Konsumsi
garam natrium dibatasi hingga 6 g per hari ( 2400 mg per hari). Selain itu dianjurkan
untuk membatasi makanan yang diawetkan menggunakan garam seperti ikan asin,
ikan asap, makanan kaleng, serta acar begitupula dengan MSG. AKG besi pada
perempuan dewasa muda lebih tinggi dibandingkan dewasa setengah tua karena pada
usia tersebut perempuan kehilangan besi setiap bulan melalui menstruasi. Makanan
sumber zat besi yang dianjurkan adalah daging merah, hati, kuning telur, sayuran
hijau, serta kacang-kacangan dan hasil olahannya sepertu tahu dan tempe. Kalsium
penting untuk pembentukan tulang dan menjaga agar tulang tetap kuat. Asupan
kalsium yang cukup setiap hari dapat mencegah terjadinya osteoporosis dikemudian
hari. Makanan kaya kalsium yang dianjurkan untuk dikonsumsi adalah susu dan hasil
olahannya (Almatsier dkk, 2013).
6. Kebutuhan vitamin
Angka kebutuhan vitamin pada kelompok usia dewasa umumnya dapat dipenuhi
apabila makanan sehari-hari sesuai dengan Pesan Gizi Seimbang (PGS). Angka
Kecukupan Gizi (AKG) dianjurkan untuk digunakan sebagai standar guna mencapai
status gizi yang optimal. Angka Kecukupan Gizi (AKG) atau Recommended Dietary
Allowances (DRA) merupakan kecukupan rata-rata zat gizi sehari bagi hampir semua
orang sehat (97,5 persen) menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh
aktifitas fisik, genetik dan keadaan fisiologis. AKG ini mencerminkan asupan rata-
rata sehari yang dikonsumsi oleh populasi dan bukan merupakan perorangan/individu
(Amelia, 2014).
a. Energi (Kkal) Perempuan (20-45 thn) : 2.200 Laki-laki (20-45 thn) : 2.800
b. Protein(gr) Perempuan (20-45 thn) : 48Laki-laki (20-45 thn) : 55
c. Kalsium (mg) Perempuan (20-45tahun) : 600Laki-laki (20-45tahun) : 500
d. Besi (mg) Perempuan (20-45 tahun) : 26Laki-laki (20-45 tahun): 1,3
e. Vitamin A (RE) Perempuan (20-45 tahun) : 500Laki-laki (20-45tahun) : 700
f. Vitamin E (mg) Perempuan (20-45 tahun) : 8Laki-laki (20-45 tahun) : 10
22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gizi adalah suatu proses mekanisme menggunakan makanan yang dikonsumsi
secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolism
dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) memuat 13 dasar yang dapat digunakan
masyarakat luas sebagai pedoman praktis untuk mengatur makanan sehari-hari yang
seimbang dan aman guna mencapai dan mempertahankan status gizi dan kesehatan yang
optimal. Angka kecukupan gizi (AKG) merupakan nilai yang menunjukkan jumlah zat
gizi yang diperlukan untuk hidup sehat setiap hari bagi hampir semua penduduk menurut
kelompok umur, jenis kelamin, dan kondisi fisiologis, seperti kehamilan dan menyusui.
B. Saran
Demikian makalah ini kami buat sebagai tugas dari mata kuliah Dasar Ilmu Gizi
Kesehatan Masyarakat, diharapkan makalah ini dapat menjadi acuan pembuatan makalah
tentang “Konsep Gizi Seimbang dan Angka Kecukupan Gizi” selanjutnya untuk dapat
memberikan pemahaman mengenai konsep gizi seimbang kesehatan kepada masyarakat
agar angka kecukupan gizi dapat terpenuhi dan terhindar dari dampak kekurangan
maupun kelebihan gizi.
Hanya sebatas ini kemampuan yang dapat kami tuangkan dalam makalah ini,
kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca sangat diharapkan demi
kesempurnaan penulisan makalah ini dikemudian hari. Semoga makalah ini dapat
berguna dan memberi manfaat bagi yang lain.Terima kasih.
23
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2001. “Prinsip Dasar Ilmu Gizi”. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Almatsier, Sunita. Dkk. 2011. “Gizi Seimbang dalam Daur Kehidupan”. Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Notoadmojo, Soekidjo. 2011. “Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni”. Jakarta : Rineka Cipta.
Proverawati, Atikah dan Erna Kusuma Wati. 2011. ”Ilmu Gizi untuk Keperawatan dan Gizi
Kesehatan”. Yogyakarta : Nuha Medika.
24