PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
keluarga Bapak M di dalam keluarga itu terdapat masalah kesehatan yaitu ASI
eksklusif.
pemberian ASI eksklusif pada anak, karena bayi masih berusia lima bulan dan
B. Tujuan
1. Tujuan umum
1
2. Tujuan khusus
Timur.
Timur.
Panyang Timur.
D. Manfaat
bermanfaat.
1. Individu
2. Masyarakat
yang diberikan dan dapat melaksanakan penkes yang telah diberikan, serta
2
dapat membentuk dan mewujudkan masyarakat yang sehat terutama bagi ibu
dan anak.
3. Institusi Pendidikan
4. Keluarga Binaan
E. Sasaran
keluarga Ibu M dalam menjalankan program yang telah disusun secara bersama
dan terus dikembangkan guna mewujudkan keluarga yang sehat, sejahtera dan
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
dan juga “communis” yang berarti sama, publik ataupun banyak. Dapat
Dawkin, 1987).
B. Konsep Keluarga
1. Pengertian
dan sosial dari individu individu yang ada di dalamnya terlihat dari pola interaksi
4
Keluarga merupakan lembaga sosial dasar dari mana semua lembaga atau
merupakan kebutuhan manusia yang universal dan menajdi pusart terpenting dari
a. Keluarga inti (Nurclear family) , adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan
anak-anak.
sebagainya
c. Keluarga berantai (Serial Familly ), adalah keluarga yag terdiri dari wanita pria
yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluaga inti.
secara bersama-sama
f. Keluaraga kabitas (Cobition), adalah dua orang yang menjadi atau tanpa
ayah.
5
b. Matrikal, yang dominan memegang kekuasaan dalah keluarga adalah pihak
ibu.
3. Peranan Keluarga
kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu.
a. Peranan ayah
Sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anak, pecari nafkah,
b. Peran ibu
Sebagai istri dan ibu dari anak-anak, mengurus rumah tangga, mengasuh
dan pendidik, pelindung dari salah satu kelompok dari peranan sosialnya,
c. Peranan anak
6
4. Fungsi Keluarga
a. Fungsi biologis
keluarga.
b. Fungsi psikologis
c. Fungsi sosial
d. Fungsi ekonomi
kebutuhan keluarga.
keluarga.
datang.
e. Fungsi Pendidikan
7
3) Mendidik anak sesuai tingkat perkembangannya.
2. Cepat meminta bantuan tenaga kesehatan atau unit pelayanan kesehatan bila
masalah ibu dan anak balita. Keberhasilan bidan yang bekerja dibidang
wilayah kerjanya.
dengan keluarga adalah suami, istri, anak dan anggota keluarga lainnya.
masa pra kehamilan, persalinan, pasca persalinan dan masa di luar masa
kehamilan (masa interfal) serta persalinan. Upaya kesehatan ibu dan anak
8
C. Konsep Manajemen Asuhan Keluarga
manajemen kebidanan. Manajemen kebidanan adalah metode yang digunakan oleh bidan
manajemen kebidanan melalui proses yang secara berurutan yaitu identifikasi masalah,
analisis dan perumusan masalah, rencana dan tindakan pelaksanaan serta evaluasi hasil
tindakan. Manajemen kebidanan juga digunakan oleh bidan dalam menangani kesehatan
1996).
yaitu suatu metode yang digunakan oleh bidan dalam menentukan dan mencari
1. Identitas masalah
masyarakat melalui wawancara. Data obyektif adalah data yang diperoleh dari
lingkungannya.
9
Kegiatan yang dilakukan oleh bidan dalam pengumpulan data ini adalah
pengumplan data tentang keadaan kesehatan desa dan pencatatan data keluarga
2. Data Desa
kesehatan pemeriksaan).
c. Status kesehatan (angka kematian, jenis dan angka kesaktan ibu, anak
dan balita).
kondisi tinja).
dimiliki masyarakat).
f. Data keluarga Pemeriksaan fisik anggota keluarga yaitu (ibu, bayi dan
balita).
10
Setelah data dikumpulkan dan dicatat sebagai syarat dengan
a. Analisis
terhadap kesehatan.
b. Perumusan Masalah
masalah potensial.
1. Rencana
rencana pelaksanaan.
11
1) Pemeliharaan kesehatan lingkungan.
keluarga.
tercakup:
b. Frekuensi penyuluhan
2. Tindakan
kemungkinan penetapan tujuan juga tidak tepat, bila hal ini terjadi, maka
3. Evaluasi
antara hasil yang dicapai dengan tujuan yang ditetapkan. Suatu pengkajian
tujuan yang akan dicapai. Bila tujuan tidak tercapai, maka perlu dikaji
12
D. Tujuan Asuhan Kebidanan Dikomunitas
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
jawab bidan
Masalah yang telah diidentifikasi perlu ditentukan menurut urutan atau prioritas
masalah, untuk itu digunakan beberapa metode. Metode yang dapat digunakan dalam
menetapkan urutan prioritas masalah, pada umumnya dibagi atas, Teknik Skoring dan
Teknik Non Skoring, sebagai berikut : Teknik scoring dapat digunakan apabila tersedia
data kuantitatif atau data yang dapat terukur dan dapat dinyatakan dalam angka, yang
cukup dan lengkap. Yang termasuk teknik scoring dalam penetuan prioritas masalah,
yakni:
13
1. Metode USG (Urgency, Seriousness, and Growth)
F. ASI EKSKLUSIF
1. Pengertian
serta anti inflamasi. Nutrisi dalam ASI mencakup hampir 200 unsur zat
penyakit. Keseimbangan zat-zat gizi dalam air susu ibu berada pada
tingkat terbaik dan air susunya memiliki bentuk paling baik bagi tubuh
bayi yang masih muda. Pada saat yang sama ASI juga sangat kaya akan
14
2. Keuntungan Menyusui Bayi Secara Ekslusif
1. untuk bayi
alergi, bayi yang diberi ASI lebih kebal terhadap penyakit dari pada bayi
yang tidak mendapatkan ASI, bayi yang diberi ASI lebih mampu menghadapi
ibu dengan bayinya. hal ini akan berpengaruh terhadap kemapanan emosinya
di masa depan, apabila bayi sakit, ASI merupakan makanan yang tepat bagi
bayi karena mudah dicerna dan dapat mempercepat penyembuhan, pada bayi
prematur, ASI dapat menaikkan berat badan secara cepat dan mempercepat
pertumbuhan sel otak, tingkat kecerdasan bayi yang diberi ASI lebih tinggi 7-
2. Untuk Ibu
lemak yang ditimbun di sekitar panggul dan paha pada masa kehamilan akan
berpindah ke dalam ASI, sehingga ibu lebih cepat langsing kembali, resiko
terkena kanker rahim dan kanker payudara pada ibu yang menyusui bayi lebih
rendah dari pada ibu yang tidak menyusui, menyusui bayi lebih menghemat
15
ASI lebih praktis lantaran ibu bisa berjalan-jalan tanpa membawa
perlengkapan lain, ASI lebih murah dari pada susu formula, ASI selalu steril
dan bebas kuman sehingga aman untuk ibu dan bayinya. ( Dwi Sunar, 2009 ).
3. Untuk Keluarga
botol susu, serta peralatan lainnya, jika bayi sehat, berarti keluarga
kelahiran lantaran efek kontrasepsi dari ASI eksklusif, jika bayi sehat berarti
tersedia setiap saat, keluarga tidak perlu repot membawa berbagai peralatan
dan peralatan lainnya, bayi sehat membuat negara lebih sehat, penghematan
pada sektor kesehatan, karena jumlah bayi yang sakit hanya sedikit,
Sunar, 2009 ).
16
3. Faktor yang mempengaruhi ketidakberhasilan ASI ekslusif
a. Faktor Internal
1. Ketersediaan ASI
dengan botol/dot, kesalahan pada posisi dan perlekatan bayi pada saat
Inisiasi menyusui dini adalah meletakkan bayi diatas dada atau perut ibu
segera setelah dilahirkan dan membiarkan bayi mencari puting ibu kemudian
inisiasi menyusui dini disebut baby crawl. Karena sentuhan atau emutan dan
jilatan pada puting ibu akan merangsang pengeluaran ASI dari payudara. Dan
baik dilakukan sesuai permintaan bayi (on demand ) termasuk pada malam
hari, minimal 8 kali sehari. Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh seringnya
bayi menyusui. Makin jarang bayi disusui biasanya produksi ASI akan
berkurang. Produksi ASI juga dapat berkurang bila menyusui terlalu sebentar.
Pada minggu pertama kelahiran sering kali bayi mudah tertidur saat
17
cara menyentuh telinga/telapak kaki bayi agar bayi tetap menghisap (Badriul,
2008).
untuk meningkatkan sumber daya manusia harus sudah sejak janin dalam
perhatian agar tetap memberikan ASI eksklusif sampai 6 bulan dan diteruskan
dengan pekerjaan adalah tempat kerja yang terlalu jauh, tidak ada penitipan
anak, dan harus kembali kerja dengan cepat karena cuti melahirkan singkat
itu, banyak ibu khawatir terpaksa memberi bayinya susu formula karena ASI
perah tidak cukup. Bekerja bukan alasan untuk tidak memberikan ASI
eksklusif, karena waktu ibu bekerja bayi dapat diberi ASI perah yang diperah
menabung ASI perah sebelum masuk kerja. Semakin banyak tabungan ASI
(Danuatmaja, 2003).
18
3. Pengetahuan
ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.
tentang cara pemberian ASI eksklusif yang baik dan benar yang juga terkait
dengan masa lalunya. Dalam hal ini perlu ditumbuhkan motivasi dalam
dirinya secara sukarela ddan penuh rasa percaya diri untuk mampu menyusui
yang akan menberi sikap positif terhadap masalah menyusui (Erlina, 2008).
formula sama baiknya , bahkan lebih baik dari ASI . Hal ini menyebabkan ibu
lebih cepat memberikan susu formula jika merasa ASI kurang atau terbentur
(Prasetyono, 2005).
Tiga hari pasca persalinan payudara sering terasa penuh, tegang, dan
nyeri. Kondisi ini terjadi akibat adanya bendungan pada pembuluh darah di
payudara merasa sakit pada saat menyusui ibu pasti akan berhenti memberikan
19
Jika terdapat lecet pada puting itu terjadi karena beberapa faktor yang
dominan adalah kesalahan posisi menyusui saat bayi hanya menghisap pada
puting. Padahal seharusnya sebagian besar areola masuk kedalam mulut bayi.
Puting lecet juga dapat terjadi pada akhir menyusui, karena bayi tidak pernah
secara eksklusif. Pada keadaan tertentu, bayi tidak mendapat ASI sama
infeksi virus berat, ibu sedang dirawat di Rumah Sakit atau ibu meninggal
b. Faktor eksternal
komrehensif dan terpadu bagi ibu yang menyusui sehingga promosi ASI
secara aktif dapat dilakukan tenaga kesehatan. Dalam hal ini sikap dan
20
dalam mengelola ibu menyusui. Selain itu sistem pelayanan kesehatan dan
perilaku sehat. Promosi ASI eksklusif yang optimal dalam setiap tumbuh
Selain itu adanya sikap ibu dari petugas kesehatan baik yang berada di
menyusui bayi secara eksklusif pada usia 0-6 bulan dan dilanjutkan sampai 2
secara eksklusif. Bayi diare tiap kali mendapat ASI, misalnya jika ia
menderita penyakit bawaan tidak dapat menerima laktosa, gula yang terdapat
kelainan anatomik berupa sumbing pada bibir atau palatum yang menyebakan
bayi menciptakan tekanan negatif pada rongga mulut, masalah organik, yaitu
prematuritas, dan faktor psikologis dimana bayi menjadi rewel atau sering
21
ibu menjadi berkurang karena bayi menjadi jarang disusui (Soetjiningsih,
1997).
baik, aman, dan satu dari sedikit bahan pangan yang memenuhi kriteria
produk susu formula yang mendisain susu formula menjadi pengganti ASI
(YLKI, 2005).
eksklusif karena para ibu lebih memilih memberikan susu formula kepada
bayinya. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya penggunaan susu formula
lebih dari 3x lipat selama 5 tahun dari 10,8% pada tahun 1997 menjadi
4. Keyakinan
Kebiasaan memberi air putih dan cairan lain seperti teh, air manis, dan
Kebiasaan ini seringkali dimulai saat bayi berusia sebulan. Riset yang
menerima air putih dan teh dalam bulan pertama. Penelitian di masyarakat
Gambia, Filipina, Mesir, dan Guatemala melaporkan bahwa lebih dari 60%
bayi baru lahir diberi air manis dan/atau teh. Nilai budaya dan keyakinan
22
agama juga ikut mempengaruhi pemberian cairan sebagai minuman
G. Manajemen Kebidanan
1. Pendokumentasian SOAP
oleh bidan setelah memberi asuhan kepada pasien, merupakan informasi lengkap
Catatan SOAP terdiri atas 4 langkah yang disarikan dari proses pemikiran
SOAP adalah catatan yang tertulis secara singkat, lengkap, dan bermanfaat
buat bidan atau pemberi asuhan yang lain. Penggunaan SOAP dalam asuhan ibu
hamil cacatan SOAP ditulis satu kali setiap kunjungan. Sementara bagi ibu
dengan intrapartum, SOAP dibuat lebih dari satu catatan untuk satu orang perhari.
1. Subyektif (S)
Informasi atau data yang diperoleh dari apa yang dikatakan klien.
23
2. Obyektif (O)
Data yang diperoleh dari apa yang dilihat dan dirasakan oleh bidan sewaktu
3. Analisa (A)
4. Penatalaksanaan (P)
dibuat.
menyeluruh.
24
BAB III
A. Kunjugan 1
Nama : Ibu M
Umur : 33 tahun
ekskluif .
telah di lakukan.
25
- Melakukan pengisian form KK binaan, form KK binaan telah
di isi.
bersedia.
B. Kunjungan 2
Nama : Ibu M
Umur : 33 tahun
26
- Melakukan pengisian kuesioner kembali,kuesioner telah disi
bersedia.
C. Kunjugan 3
Nama : Ibu M
Umur : 33 tahun
ASI eksklusif.
dapat mengulanginya.
27
BAB IV
PEMBAHASAN
masalah bersama keluarga Bapak M sesuai dengan prioritas masalah. Pada tahap
pengkajian ini data diperoleh melalui observasi dan wawancara yang dilakukan
1. Hasil Kunjungan
Nama : Ibu M
Umur : 33 Tahun
umur bayi 3 bulan karena ASI ibu sedikit,dan ibu memberikan susu formula
Menurut teori ASI eksklusif adalah satu jenis makanan yang mencukupi
berikan kepada bayi dari umur 0-6 bulan tanpa campuran susu formula,air
pelindung dan zat gizi paling sempurna. (hubertin,2004). Efek dari bayi yang
tidak di berikan ASI eksklusif adalah bayi mudah sakit dan daya tahan tubuhnya
menurun.
28
Setelah mengetahui masalah yang terjadi di keluarga Ibu M,saya
dengan cara memberikan konseling dan materi kepada ibu M tentang pentingnya
pemberian ASI eksklusif kepada bayi,dan saya juga mengajarkan kepada Ibu M
tentang pemijatan oksitoksin agar ASI ibu M lancar,dan dari hasil evaluasi akhir
29
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
pada setiap keluarga yang berada dalam wilayah kerjanya, bentuk pemberian
tersebut tentunya bertujuan akhir untuk menurunkan angka kematian ibu dan
untuk menyelesaikan masalah yang ada, kini keluarga Bapak H Sudah lebih
B. Saran
lain :
1. Untuk Penulis
pada saat bekerja di lapangan dapat dilakukan secara sistematis yang pada
30
akhirnya meningkatkan mutu pelayanan yang akan memberikan dampak
sejahtera dan terwujudnya keluarga yang sehat dan lingkingna sehat dan
nyaman
4. Untuk Mahasiswa
telah ada, dan selalu menerapkan teori-teori yang telah didapatkan dan
yang profesional.
31
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta : EGC.
EGC.
RI.
Depkes, RI, 2007. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2006. Departemen Kesehatan
Prasetyono, Sunar, Dwi. 2009. Cara menyusui yang Baik. Jakarta. Arcan
Roesli, Utami. 2000. Buku Pintar ASI Eksklusif. Yogyakarta. Diva Press.
32
Lampiran 1
33
Lampiran 2
34
Lampiran 3
35