Kelompok I:
Nur Rofik Ajria
Nelwin
Dian Ekawaty Mohamad
PENDAHULUAN GIZI KESEHATAN MASYARAKAT
I. PENGANTAR
Sejarah perkembangan gizi di Indonesia yang tercatat sejarah dimulai dari tahun 1950.
Dr poeruwo soedarmo pada saat itu diberi amanah untuk memimpin lembaga makanan
rakyat (Institut Voor Volksvoeding) di Jakarta. Lembaga ini bertugas mempelajari
hubungan makanan dengan kesehatan penduduk serta meningkatkan kesehatan
penduduk dengan memperbaiki konsumsi makanan. Pada saat itu, masalah yang banyak
dihadapi masyarakat adalah busung lapar, defisiensi, angka kematian yang tinggi serta
isu-isu ketahanan pangan usaha pengkaderan sumber daya dilakukan selama tahun
1950-1960. usaha pengkaderan pertama di tanggal 25 Januari selanjutnya diperingati
sebagai hari gizi nasional dan menjadi agenda tahunan resmi Kementerian Kesehatan.
Untuk menyebarluaskan kesadaran gizi, lembaga makanan rakyat mempopulerkan
slogan “empat sehat lima sempurna” sebagai pedoman menyusun menu sehat.
Kegiatan penelitian terkait gizi pun mulai tumbuh subur di Indonesia pada rentang 1950-
1960. Mulai dari penelitian terkait nutrition syndrome oleh Dr. H.A.P Oomen penelitian
penentuan standar berat dan tinggi anak-anak di Indonesia oleh Klerks, pembuatan susu
kedelai sebagai sumber protein oleh seorang ekspertis oleh dr l. Rawi, hingga penelitian
terkait defisiensi gizi seperti kwarshiorkor.
Pada tahun 1957, wadah organisasi profesi gizi yang dikenal dengan nama PERSAGI
persatuan ahli gizi Indonesia dibentuk. Pada tahun 1967 Persagi menyelenggarakan
kursus penyegaran ilmu gizi. Dalam forum tersebut, Dr Purwo Sudarmo ditetapkan
sebagai “Bapak” gizi Indonesia. Pada rentang tahun 1960an, perhimpunan peminat gizi
dan pangan (PERGIZI PANGAN) juga dibentuk.
Pada seminar gizi tahun 1963 di Jakarta, Recommended Dietary Allowence (RDA) yang
membuat jenis dan jumlah bahan makanan per hari dan per tahun untuk orang Indonesia
berhasil ditetapkan. Dalam Seminar tersebut ditetapkan juga arah prioritas penelitian
bidang gizi dan pangan. Sejumlah penelitian pun dilakukan dalam penanggulangan
masalah gizi masyarakat.
Pada tahun 1964, Menteri Kesehatan meningkatkan kegiatan gizi dengan membentuk
komando operasi gizi. Pada kepemimpinannya, slogan “empat sehat lima sempurna”
diganti menjadi “menu seimbang” karena dianggap sudah tidak cocok dengan keadaan
gizi masyarakat Indonesia. Menu seimbang merupakan suatu revolusi untuk mengubah
pola makanan yang berbasis beras menjadi pola makan beraneka ragam. Pada tahun
1967 dengan bantuan dari UNICEF usaha perbaikan gizi keluarga (UPGK)/applied
nutrition program (ANP) diaktifkan.
Widya Karya nasional pangan dan gizi yang kini rutin diadakan setiap 5 tahun sekali
diprakarsai oleh lipi pada tahun 1968 titik pertemuan ini diadakan salah satunya untuk
menentukan angka kecukupan gizi dan makanan penduduk Indonesia untuk target
produksi.
II. ISI
A. Definisi
Beberapa definisi dalam pengantar gizi dan kesehatan masyarakat antara lain:
1. Gizi adalah asupan zat-zat Makanan yang dibutuhkan oleh tubuh untuk
pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi yang optimal.
2. Ilmu gizi (nutrition Science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang
makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal. Kata gizi berasal dari
bahasa Arab Ghidza, yang berarti “makanan”. Di satu sisi ilmu gizi berkaitan
dengan makanan dan di sisi lain dengan tubuh manusia.
3. Zat gizi (nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan,
serta mengatur proses-proses kehidupan.
4. Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan atau unsur-
unsur/ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang berguna
bila dimasukkan ke dalam tubuh.
5. Pangan adalah istilah umum untuk semua bahan yang dapat dijadikan makanan.
6. Bahan makanan adalah makanan dalam keadaan mentah. Dalam bahasa Inggris
hanya digunakan satu kata untuk menyatakan kata makanan, pangan, dan bahan
makanan yaitu
7. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan
penggunaan zat-zat gizi. Dibedakan antara status gizi buruk, kurang, baik, dan
lebih.
Konsep dasar gizi mencakup pemahaman tentang komponen nutrisi, fungsi nutrisi
dalam tubuh, dan pentingnya memperoleh gizi yang seimbang untuk menjaga kesehatan
titik berikut ini adalah beberapa konsep dasar gizi yang penting untuk dipahami:
1. Nutrisi: nutrisi adalah zat-zat yang terdapat dalam makanan dan minuman yang
diperlukan oleh tubuh untuk pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi yang optimal.
nutrisi terdiri dari makronutrien ( karbohidrat, protein, lemak) dan mikronutrien (
vitamin dan mineral).
2. Karbohidrat: karbohidrat adalah sumber utama energi tubuh. Karbohidrat dibagi
menjadi karbohidrat kompleks dan karbohidrat sederhana.
3. Protein: protein adalah bahan bangunan penting dalam tubuh yang diperlukan untuk
membangun dan memperbaiki jaringan
4. Lemak: lemak memberikan energi yang padat dan merupakan sumber asam lemak
esensial. Lemak terdapat dalam makanan seperti minyak nabati, mentega daging
berlemak, dan produk susu titik lemak juga penting untuk penyerapan Vitamin yang
larut dalam lemak.
5. Vitamin: vitamin adalah senyawa organik yang diperlukan dalam jumlah kecil untuk
berbagai fungsi tubuh. Vitamin terbagi menjadi vitamin larut dalam air dan vitamin
larut dalam lemak.
6. Mineral: mineral adalah nutrisi yang diperlukan dalam jumlah kecil untuk fungsi normal
tubuh beberapa mineral penting termasuk kalsium, zat besi, seng, magnesium, dan
selenium titik mineral ini berperan dalam pembentukan tulang, transportasi oksigen
dan fungsi enzim.
7. Serat: serat adalah bagian dari makanan nabati yang tidak dapat dicerna oleh tubuh
titik serat membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan, mengatur gula darah,
dan menjaga kenyang lebih lama. makanan yang kaya serat meliputi buah-buahan,
sayur-sayuran biji-bijian dan kacang-kacangan.
8. Kebutuhan gizi: setiap individu memiliki memiliki kebutuhan gizi yang berbeda
berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat aktivitas, dan kondisi kesehatan
9. Gizi seimbang: gizi seimbang adalah konsep penting dalam gizi yang mencakup
asupan nutrisi yang mencukupi dari berbagai kelompok makanan untuk memenuhi
kebutuhan tubuh. Pola makan seimbang melibatkan pilihan makanan yang beragam
dan memperhatikan proporsi yang tepat dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan
mineral.
Deskripsi kunci dari gizi kesehatan Masyarakat adalah berorientasi pada pemecahan
masalah, aspek sisal dan budaya, advokasi, pencegahan penyakit, intervensi berbasis
sistem, komunitas, dan organisasi (Huges, 2008).
B. Ruang Lingkup
Bila dikaji pengertian ilmu gizi lebih mendalam, dapat disimpulkan bahwa ruang
lingkupnya cukup luas. Perhatian ilmu Gizi dimulai dari cara produksi makanan dalam
kurung agronomi dan peternakan, perubahan-perubahan yang terjadi pada tahap pasca
panen dari mulai penyediaan pangan, distribusi dan pengelolaan makanan; konsumsi
makanan; dan cara-cara penyediaan pangan distribusi dan pengelolaan pangan;
konsumsi makanan; dan cara-cara pemanfaatan makanan oleh tubuh dalam keadaan
sehat dan sakit. Oleh karena itu, ilmu gizi sangat erat kaitannya dengan ilmu-ilmu
agronomi, peternakan, ilmu pangan, mikrobiologi, biokimia, faal, biologi molekuler dan
kedokteran. karena konsumsi makanan yang dipengaruhi oleh kebiasaan makan,
perilaku makan, dan keadaan ekonomi maka ilmu gizi juga berkaitan dengan ilmu-ilmu
sosial seperti antropologi, sosiologi, dan ekonomi.
tanpa adanya tujuan umum (goal) yang jelas dan arah (aim) yang luas, dampak
setiap program yang bertujuan untuk memperbaiki Kesehatan tidak akan mungkin
diukur. jelaslah bahwa arah program gizi kesehatan masyarakat adalah
memperbaiki outcome kesehatan yang berkaitan dengan gizi.
mungkin ada sejumlah target yang dapat ditetapkan untuk setiap tujuan khusus
kita harus memutuskan target mana yang pencapaiannya paling memungkinkan
dan setiap target terdapat bukti yang menunjukkan bahwa pencapaian target
tersebut dapat membawa perubahan pada tujuan khusus dan tentunya pada
tujuan umum. dalam menerapkan target harus ada keseimbangan antara Ambisi
dan realitas.
7. Langkah 7. evaluasi
Tujuan khusus dalam evaluasi program adalah memberikan informasi yang dapat
digunakan untuk menilai tercapai atau tidaknya tujuan umum. Evaluasi
memberikan informasi bagi pembuat kebijakan dan keputusan membuat
kebijakan mungkin memerlukan informasi yang berbeda dengan yang dibutuhkan
oleh ahli gizi kesehatan.
C. Tujuan
Pentingnya gizi dalam kesehatan masyarakat: gizi yang baik berkontribusi pada
peningkatan kualitas hidup, mencegah penyakit, mendukung pertumbuhan dan
perkembangan anak, serta meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja.
Kesimpulan:
Nababan, Donald, dkk. 2022. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Batam: Yayasan
Cendikia Mulia Mandiri.
Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Makassar: Gramedia Pustaka
Utama.