Anda di halaman 1dari 40

GIZI DALAM KESEHATAN REPRODUKSI

Dosen : Sadar Ginting, SKM., M.Kes


I. Konsep Dasar Ilmu Gizi
Tujuan pembelajaran adalah diharapkan mahasiswa diakhir perkuliahan dapat
menjelaskan konsep dasar ilmu gizi. Materi ini akan membahas beberapa pokok
bahasan yang berkaitan dengan konsep dasar ilmu gizi antara lain:
1.

Beberapa pengertian / istilah dalam gizi.

2.

Sejarah perkembangan ilmu gizi.

3.

Ruang lingkup ilmu gizi.

4.

Pengelompokan zat gizi menurut kebutuhan.

5.

Fungsi zat gizi.

1.1. Beberapa Pengertian / Istilah Dalam Gizi


1.

Ilmu Gizi (Nutrience Science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu
tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal/ tubuh.

2.

Zat Gizi (Nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta
mengatur proses-proses kehidupan.

3.

Gizi (Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang


dikonsumsi

secara

normalmelalui

proses

digesti,

absorpsi,

transportasi,

penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan, untuk


mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dri organ-organ, serta
menghasilkan energi.
4.

Pangan adalah istilah umum untuk semua bahan yang dapat dijadikan makanan.

5.

Makanan adalah

bahan

selain

obat

yang

mengandung

zat-zat gizi dan

atau unsur-unsur/ ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang
berguna bila dimasukkan ke dalam tubuh.
6.

Bahan makanan adalah makanan dalam keadaan mentah.

7.

Status gizi adalah

keadaan tubuh sebagai

penggunaan zat-zat gizi.

akibat

konsumsi makanan dan

Kata gizi berasal dari bahasa Arab ghidza, yg berarti makanan. Ilmu gizi
bisa berkaitan dengan makanan dan tubuh manusia. Dalam bahasa Inggris, food
menyatakan makanan, pangan dan bahan makanan.
Pengertian gizi terbagi secara klasik dan masa sekarang yaitu:
1. Secara Klasik : gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh (menyediakan
energi, membangun, memelihara jaringan tubuh, mengatur proses-proses
kehidupan dalam tubuh).
2. Sekarang : selain untuk kesehatan, juga dikaitkan dengan potensi ekonomi
seseorang karena giziberkaitan dengan perkembangan otak, kemampuan belajar,
produktivitas kerja.
1.2. Sejarah Perkembangan Ilmu Gizi
Berdiri tahun 1926, oleh Mary Swartz Rose saat dikukuhkan sebagai profesor
ilmu gizi di Universitas Columbia, New York, AS. Pada zaman purba, makanan penting
untuk kelangsungan hidup. Sedangkan pada zaman Yunani, tahun 400 SM ada teori
Hipocrates yang menyatakan bahwa makanan sebagai panas yang dibutuhkan manusia,
artinya manusia butuh makan.
Beberapa penelitian yang menegaskan bahwa ilmu gizi sudah ada sejak dulu,
antara lain:
1. Penelitian tentang Pernafasan dan Kalorimetri
Pertama dipelajari oleh Antoine Lavoisier (1743-1794). Mempelajari hal-hal
yang

berkaitan

dengan

penggunaan

energi

makanan

yang

meliputi

prosespernafasan, oksidasi dan kalorimetri. Kemudian berkembang hingga awal


abad 20, adanya penelitian tentang pertukaran energi dan sifat-sifat bahan
makanan pokok.
2. Penemuan Mineral
Sejak lama mineral telah diketahui dalam tulang dan gigi. Pada tahun 1808
ditemukan kalsium. Tahun 1808, Boussingault menemukan zat besi sebagai zat
esensial. Ringer (1885) dan Locke (1990), menemukan cairan tubuh perlu
konsentrasi elektrolit tertentu. Awal abad 20, penelitian Loeb tentang pengaruh
konsentrasi garam natrium, kalium dan kalsium klorida terhadap jaringan hidup.
3. Penemuan Vitamin
Awal abad 20, vitamin sudah dikenal. Sejak tahun 1887-1905 muncul penelitianpenelitian dengan makanan yang dimurnikan dan makanan utuh. Dengan hasil:
2

ditemukan suatu zataktif dalam makanan yang tidak tergolong zat gizi utama dan
berperan dalam pencegahan penyakit(Scurvy dan Rickets). Pada tahun 1912,
Funk mengusulkan memberi nama vitamine untuk zat tersebut. Tahun 1920,
vitamin diganti menjadi vitamine dan diakui sebagai zat esensial.
4. Penelitian Tingkat Molekular dan Selular
Penelitian ini dimulai tahun 1955, dan diperoleh pengertiantentang struktur sel
yang rumit serta peranan kompleks dan vital zat gizi dalam pertumbuhan dan
pemeliharaan sel-sel. Setelah tahun 1960, penelitian bergeser dari zat-zat gizi
esensial ke inter relationship antara zat-zat gizi, peranan biologik spesifik,
penetapan kebutuhan zat gizi manusia dan pengolahan makanan thdp kandungan
zat gizi.
5. Keadaan Sekarang
Muncul konsep-konsep baru antara lain: pengaruh keturunan terhadap kebutuhan
gizi; pengaruh gizi terhadap perkembangan otak dan perilaku, kemampuan
bekerja dan produktivitas serta daya tahan terhadap penyakit infeksi. Pada
bidang teknologi pangan ditemukan : cara mengolah makanan bergizi, fortifikasi
bahan pangan dengan zat-zat gizi esensial, pemanfaatan sifat struktural bahan
pangan, dsb. FAO dan WHO mengeluarkan Codex Alimentaris (peraturan food
labeling dan batas keracunan).
1.3. Ruang Lingkup Ilmu Gizi
Ruang

lingkup

cukup

luas,

dimulai

dari

cara

produksi

pangan, perubahan pascapanen (penyediaan pangan, distribusi dan pengolahan pangan,


konsumsi makanan serta cara pemanfaatan makanan olehtubuh yang sehat dan sakit).
Ilmu gizi berkaitan dengan ilmu agronomi, peternakan, ilmu pangan,
mikrobiologi, biokimia, faal, biologi molekular dan kedokteran.
Informasi gizi yang diberikan pada masyarakat, yang meliputi gizi individu,
keluarga dan masyarakat; gizi institusi dan gizi olahraga.

Perkembangan gizi klinis :

Anamnesis dan pengkajian status nutrisi pasien.

Pemeriksaan fisik yang berkaitan dengan defisiensi zat besi.

Pemeriksaan antropometris dan tindak lanjut terahdap gangguannya.


3

Pemeriksaan radiologi dan tes laboratorium dengan status nutrisi pasien.

Suplementasi oral, enteral dan parenteral.

Interaksi timbal balik antara nutrien dan obat-obatan.

Bahan tambahan makanan (pewarna, penyedap dan sejenis serta bahan-bahan


kontaminan).

1.4. Pengelompokan zat gizi menurut kebutuhan


Pengelompokan zat gizi menurut kebutuhan terbagi dalam dua golongan besar
yaitu makronutrien dan mikronutrien.
a. Makronutrien
Komponen terbesar dari susunan diet, berfungsi untuk menyuplai energi dan zat-zat
esensial (pertumbuhan sel/ jaringan), pemeliharaan aktivitas tubuh. Karbohodrat (hidrat
arang), lemak, protein, makromineral dan air.
b. Mikronutrien
Golongan mikronutrien terdiri dari:
1.

Karbohidrat
Glukosa; serat.

2.

Lemak/ lipida
Asam linoleat (omega-6); asam linolenat (omega-3).

3.

Protein
Asam-asam amino; leusin; isoleusin; lisin; metionin; fenilalanin; treonin; valin;
histidin;nitrogen nonesensial.

4.

Mineral
Kalsium; fosfor; natrium; kalium; sulfur; klor; magnesium; zat besi; selenium;
seng; mangan; tembaga; kobalt; iodium; krom fluor; timah; nikel; silikon, arsen,
boron; vanadium, molibden.

5.

Vitamin

Vitamin A (retinol); vitamin D (kolekalsiferol); vitamin E (tokoferol); vitamin K;


tiamin; riboflavin; niaclin; biotin; folasin/folat; vitamin B6; vitamin B12; asam
pantotenat; vitamin C.
6.

Air

1.5. Fungsi Zat Gizi


1. Memberi energi (zat pembakar)
Karbohidrat, lemak dan protein, merupakan ikatan organik yang mengandung
karbon

yang

dapat

dibakar

dan

dibutuhkan

tubuh

untuk

melakukan

kegiatan/aktivitas.
2. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh (zat pembangun)
Protein, mineral dan air, diperlukan untuk membentuk sel-sel baru, memelihara, dan
menganti sel yang rusak.
3. Mengatur proses tubuh (zat pengatur)
Protein, mineral, air dan vitamin. Protein bertujuan mengatur keseimbangan air di
dalam sel, bertindak sebagai buffer dalam upaya memelihara netralitas tubuh dan
membentuk antibodi sebagai penangkal organisme yang bersifat infektil dan bahanbahan asing yang dapat masuk ke dalam tubuh. Mineral dan vitamin sebagai
pengatur dalam proses-proses oksidasi, fungsi normal saraf dan otot serta banyak
proses lain yang terjadi dalam tubuh, seperti dalam darah, cairan pencernaan,
jaringan, mengatur suhu tubuh, peredaran darah, pembuangan sisa-sisa/ ekskresi dan
lain-lain proses tubuh
II. Konsep Gizi Seimbang
2.1. Pengantar
Masalah kesehatan masyarakat

di

Indonesia

adalah

masalah gizi kurang

dan gizi lebih. Pola pertumbuhan dan status gizi merupakan indikator kesejahteraan.
Oleh karena itu, perlu adanya program gizi yang berguna untuk mendorong kedua hal
tersebut.
Masalah gizi menyebabkan kualitas SDM menjadi rendah. Adapun tujuan
program pangan dan gizi yang dikembangkan untuk mencapai Indonesia Sehat adalah :
1.

Meningkatkan ketersediaan komoditas pangan pokok dengan jumlah yang


cukup, kualitas memadai dan tersedia sepanjang waktu melalui peningkatan
produksi dan penganekaragaman serta pengembangan produksi olahan.

2.

Meningkatkan penganekaragaman konsumsi pangan untuk memantapkan


ketahanan pangan tingkat rumah tangga.

3.

Meningkatkan pelayanan gizi untuk mencapai keadaan gizi yg baik dengan


menurunkan prevalensigizi kurang dan gizi lebih.

4.

Meningkatkan kemandirian keluarga dalam upaya perbaikan status gizi untuk


mencapai hidup sehat.

2.2. Sejarah Gizi Seimbang


Pada tahun 1992 diselenggarakan konggres gizi internasional di Roma.
Konggres tersebut membahas pentingnya gizi seimbang untuk menghasilkan kualitas
SDM yang handal. Hasilnya adalah rekomendasi untuk semua negara menyusun PUGS
(Pedoman Umum Gizi Seimbang). Sebenarnya di Indonesia, pada tahun 1950 pernah
diperkenalkan pedoman 4 sehat 5 sempurna, yang kemudian setelah adanya konggres
gizi internasional di Roma dikembangkan PUGS pada tahun 1995. Slogan 4 sehat 5
sempurna merupakan bentuk implementasi PUGS dan terdapat 13 pesan dalam PUGS.
2.3. Pengertian Gizi Seimbang
Gizi Seimbang adalah makanan yang dikonsumsi oleh individu sehari-hari yang
beraneka ragam dan memenuhi 5 kelompok zat gizi dalam jumlah yang cukup, tidak
berlebihan dan tidak kekurangan (Dirjen BKM, 2002).
Menu seimbang : menu yang terdiri dari beranekaragam makanan dengan
jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna
pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh danproses kehidupan serta pertumbuhan dan
perkembangan (Almatsier, 2001).
Peranan berbagai kelompok bahan makanan tergambar dalam piramida gizi
seimbang yang berbentuk kerucut. Populer dengan istilah TRI GUNA MAKANAN.
Pertama, sumber zat tenaga yaitu padi-padian dan umbi-umbian serta tepungtepungan yang digambarkan di dasar kerucut.
Kedua, sumber zat pengatur yaitu sayuran dan buah-buah digambarkan bagian
tengah kerucut.
Ketiga, sumber zat pembangun, yaitu kacang-kacangan, makanan hewani dan
hasil olahan, digambarkan bagian atas kerucut.

2.4. Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Gizi Seimbang


1.

Ekonomi (terjangkau dengan keuangan keluarga)

2.

Sosial budaya (tidak bertentangan)

3.

Kondisi kesehatan

4.

Umur

5.

Berat badan

6.

Aktivitas

7.

Kebiasaan makan (like or dislike).

8.

Ketersediaan pangan setempat.

3.5.

13 Pesan Umum Gizi Seimbang

1. Makanlah aneka ragam makanan.


2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi.
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan energi.
4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi.
5. Gunakan garam beryodium.
6. Makanlah makanan sumber zat besi.
7. Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MP-ASI
sesudahnya.
8. Biasakan makan pagi.
9. Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya.
10. Lakukan aktivitas fisik secara teratur.
11. Hindari minuman yang beralkohol.
12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.
13. Bacalah label pada makanan yang dikemas.
Pesan 1: Makanlah aneka ragam makanan
Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat untuk kesehatan.
Makanan harus mengandungunsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik kuantitas
maupun kualitas.
Idealnya, ada zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
Pesan 2: Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi
Kebutuhan energi dapat tercukupi dengan mengkonsumsi makanan sumber
karbohidrat, protein danlemak. Tanda kecukupan energi dapat dipantau dengan keadaan

berat badan yang normal. Pemantauanberat badan dilakukan pada bayi, balita dan usia
sekolah dengan menggunakan KMS; pada orang dewasadengan penghitungan IMT
(Indeks Massa Tubuh); dan pada lansia dengan KMS Usila.
Kelebihan energi disimpan dalam bentuk lemak/ jaringan lain. Bila kelebihan
tersebut berlanjut maka akan timbul penyakit (hipertensi, jantung, DM, dll). Sedangkan
untuk menutupi kekurangan energi, diambilkan cadangan energi dari jaringan otak/
lemak. Bila keadaan ini berlanjut sebabkan penurunan daya kerja/ produktivitas kerja,
prestasi belajar dan kreativitas, penurunan BB dan kekurangan gizi lain.
Pesan 3: Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan
energi
Dua kelompok karbohidrat adalah karbohidrat kompleks dan karbohidrat
sederhana. Golongan karbohidrat kompleks: padi-padian (beras, jagung, gandum);
umbi-umbian (singkong, ubi jalar, kentang) serta tepung, sagu dan pisang. Karbohidrat
kompleks penyerapannya lebih lama sehingga tidak membuat mudah lapar.
Golongan karbohidrat sederhana : gula (menyebabkan mudah lapar).
Pembatasaan konsumsi gula dianjurkan sampai 5% dari jumlah kecukupan
energi atau 3 4 sendok makan setiap hari.
Apabila energi yang diperoleh dari makanan sumber karbohidrat kompleks
(selain gula) melebihi 60% atau 2/3 bagian dari energi yang dibutuhkan, maka
kebutuhan protein, vitamin dan mineral sulit dipenuhi.
Pesan 4: Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan
energi
Adapun guna lemak dan minyak adalah untuk meningkatkan jumlah energi,
membantu penyerapanvitamin A, D, E, K dan menambah lezat hidangan.
Tiga golongan lemak: lemak yang mengandung asam lemak tak jenuh ganda
(paling mudah dicerna), lemak yang mengandung asam lemak tak jenuh tunggal (mudah
dicerna), dan lemak yang mengandung asam lemak jenuh (sulit dicerna).
Makanan yang mengandung asam lemak tak jenuh ganda dan tak jenuh tunggal:
berasal dari nabati, kecuali minyak kelapa. Sedangkan makanan sumber asam lemak
jenuh: berasal dari hewani.
Konsumsi lemak dan minyak kurang sama dengan 10% dan tidak lebih dari 25
% dari kebutuhan energi. Komposisi konsumsi lemak nabati: hewani= 2 : 1

Kebiasaan mengkonsumsi lemak hewani berlebihan menyebabkan penyempitan


pembuluh darah arteridan penyakit jantung koroner. Sedang makan ikan mengurangi
risiko penyakit jantung koroner, oleh karena lemak ikan mengandung asam lemak
omega 3. Asam lemak omega 3 berperan mencegah terjadinya penyumbatan lemak pada
dinding pembuluh darah.
Pesan 5: Gunakan garam beryodium
Garam beryodium yang dianjurkan adalah garam dg KIO3 (Kalium iodat)
sebanyak 30-80 ppm. Sesuai Keppres No. 69 tahun 1994 menyatakan bahwa
kekurangan yodium dapat mengakibatkan GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan
Yodium); gondok; kretin dan penurunan IQ. Indonesia kehilangan 140 juta IQ point
akibat GAKY .
Rata-rata IQ manusia normal = 110
IQ dibawah 80 point tergolong bodoh
IQ point merupakan ukuran kemampuan seseorang dalam hal berpikir, memecahkan
masalah dan menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru.
Anjuran pemberian yodium :
Anak SD (daerah endemik berat)
Wanita usia subur (WUS)
Ibu hamil
Ibu menyusui
Konsumsi

garam

1 kapsul / tahun
2 kapsul / tahun @ 200 mg
1 kapsul / tahun
1 kapsul / tahun selama menyusui

beryodium

gram

per

hari/

sendok

teh.

Mutu garam baik dengan Tes Kit Yodina. Hasil warna garam yang bermutu baik adalah
biru keunguan.
Pesan 6: Makanlah makanan sumber zat besi
Fe merupakan unsur penting untuk pembentukan sel darah merah. Kekurangan
Fe dapat berakibatAnemia Gizi Besi (AGB). Adapun Tanda-tanda AGB : pucat, lemah
lesu, pusing dan penglihatan berkunang-kunang; kadar Hb kurang dari normal.
Resiko AGB bagi ibu hamil adalah BBLR, perdarahan dan kematian. Bagi anakanak adalah kemampuan belajar turun. Sedangkan bagi orang dewasa adalah penurunan
produktivitas kerja.
Sumber utama zat besi adalah bahan pangan hewani dan kacang-kacangan serta
sayuran berwarna hijau tua. Zat besi Fe pangan asal hewani/haeme lebih mudah diserap
(10-20%) daripada zat besi pangan asalnabati/non haeme (1-2%).

Insidensi atau angka kejadian AGB di Indonesia : tidak lebih sama dengan 63%
bumil dan 55% balita.
Zat gizi yang membantu penyerapan Fe diantaranya protein hewani seperti
daging, ikan dan telur, vitamin C, vitamin A, Zink (Zn) dan asam folat.
Program pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) bagi ibu hamil adalah 1 TTD
selama 90 hari. Untuk balitadapat diberikan preparat besi dalam bentuk sirup.
Kandungan 1 TTD = 200 mg ferrosulfat = 60 mg besi elemental + 0,25 mg asam folat.
Pesan 7: Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MPASI sesudahnya
ASI merupakan makanan terbaik bayi. Pemberian : 0-6 bulan (ASI
Eksklusif = pemberian ASI saja tanpa makanan lain). Kegagalan ASI
Eksklusif sebabkan jumlah sel otak berkurang 15-20%.
MP-ASI: makanan/ minuman pendamping ASI untuk memenuhi kebutuhan gizinya.
Pesan 8: Biasakan makan pagi
Manfaat makan pagi adalah untuk memelihara ketahanan fisik, mempertahankan
daya tahan tubuh, meningkatkan produktifitas kerja dan meningkatkan konsentrasi
belajar.
Kebiasaan makan pagi, membantu memenuhi kecukupan gizi sehari-hari.
Sedangkan resiko tidak membiasakan makan pagi adalah gangguan kesehatan yang
berupa menurunnya kadar gula darah.
Pesan 9: Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya
Air yang kita minum harus bersih dan aman (bebas dri kuman). Fungsi air dalam
tubuh adalah untuk melancarkan transportasi zat gizi dlm tubuh; mengatur
keseimbangan cairan dan garam mineral dalamtubuh; mengatur suhu tubuh;
melancarkan dlm buang air besar dan buang air kecil.
Kebutuhan air minum 2 liter sehari/ 8 gelas sehari, dengan kecukupan air
minum dapat mencegahdehidrasi dan menurunkan resiko batu ginjal.
Pesan 10: Lakukan aktivitas fisik secara teratur
Manfaat dari

melakukan

aktifitas fisik adalah

meningkatkan

kebugaran;

mencegah kelebihan berat badan; meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot;
memperlambat proses penuaan. Olahraga teratur disesuaikan dengan usia, jenis kelamin,
pekerjaan dan kondisi kesehatan. Salah satunya dengan membiasakan jalan kaki dengan
jarak tempuh 50-100 m.
10

Pesan 11: Hindari minuman yang beralkohol


Alkohol

mengandung energi,

tapi

tidak

terdapat unsur gizi lain.

Akibat

kebiasaan minum minuman beralkohol adalah terhambatnya proses penyerapan gizi;


hilangnya zat-zat gizi yang penting, meski mengkonsumsi makanan bergizi dalam
jumlah yang cukup; kurang gizi; penyakit gangguan hati; kerusakan saraf otak dan
jaringan. Sedangkan efek samping minuman alkohol: sering buang air kecil, ketagihan
dan hilang kendali diri.
Pesan 12: Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan
Selain bergizi lengkap dan seimbang, makanan juga harus layak konsumsi
(aman untuk kesehatan). Syarat makanan aman adalah wholesome (zat-zat gizi tidak
banyak yang hilang dan bentuk fisiknya masih utuh. Kecuali, bila makanan sengaja
akan diolah dan diubah bentuk fisiknya).
Ciri makanan yang tidak sehat adalah berlendir, berjamur, aroma dan rasa
berubah; lewat tanggal kadaluwarsa dan rusak pada kemasan; terdapat zat/ bahan
pengawet; cara pengolahan yang tidak benar.
Pesan 13: Bacalah label pada makanan yang dikemas
Label adalah keterangan tentang isi, jenis, ukuran bahan-bahan yang digunakan,
susunan zat gizi, tanggal kadaluwarsa dan keterangan penting lain.
Beberapa singkatan yang lazim digunakan dalam label antara lain:
MD
ML

SP

Makanan yang dibuat di dalam negeri


Makanan luar negeri (import)
Tanggal kadaluarsa, artinya batas waktu makanan tersebut masih layak
dikonsumsi. Sesudah tanggal tersebut, makanan tidak layak dikonsumsi
Standart Nasional Indonesia (keterangan mutu makanan telah sesuai dengan
persyaratan)
Sertifikat penyuluhan

3.6.

Prinsip Gizi Seimbang Bagi Bayi

Exp
SNI

Makanan

terbaik bagi bayi adalah

ASI.

Namun,

dengan

bertambahnya

umur bayi dan tumbuh kembang, bayi memerlukanenergi dan zat-zat gizi yang melebihi
jumlah ASI. Bayi harus mendapat makanan tambahan / pendamping ASI. Banyaknya
ASI

yang

dihasilkan

ibu

tergantung

dari

status gizi ibu, makanantambahan

sewaktu hamil / menyusui, stress mental dan sebagainya. Dianjurkan untuk memberi
100-110 Kkal energi tiap kgBB/ hari. Oleh karena itu, susu bayi mengandung kurang

11

lebih 67 Kkal tiap 100 cc. Maka bayi diberikan 150-160 cc susu tiap kgBB. Tetapi tidak
semua bayi memerlukan jumlah energi tersebut.
2.7. Macam-Macam Makanan Bayi
Makanan bayi beraneka ragam macamnya yaitu: ASI (Air Susu Ibu)
dan MPASI (Makanan Pendamping ASI).
2.7.1. ASI (Air Susu Ibu)
Makanan yang paling baik untuk bayi segera lahir adalah ASI. ASI mempunyai
keunggulan baik ditinjau segi gizi, daya kekebalan tubuh, psikologi, ekonomi dan
sebagainya.
Manfaat ASI
ASI mempunyai manfaat yang luar biasa bagi bayi dan ibu menyusui. Keluarga
dan Negara juga memperoleh manfaat dari ASI.
Manfaat ASI bagi Ibu
1. Aspek kesehatan ibu
Isapan bayi akan merangsang terbentuknya oksitosin oleh kelenjar hipofisis.
Oksitosin akan membantuinvolusi uterus dan mencegah terjadi perdarahan post partum.
Penundaan haid dan berkurangnyaperdarahan post partum mengurangi prevalensi
anemia zat besi. Selain itu, mengurangi angka kejadian karsinoma mammae.
2. Aspek keluarga berencana
Merupakan KB alami,

sehingga

dapat

menjarangkan kehamilan. Menurut

penelitian, rerata jarakkehamilan pada ibu yang menyusui adalah 24 bulan, sedangkan
yang tidak 11 bulan.
3.

Aspek psikologis
Ibu akan merasa bangga dan diperlukan oleh bayinya karena dapat menyusui.
Manfaat ASI bagi Bayi
1.

Nutrien (zat gizi) yang sesuai untuk bayi


Mengandung lemak, karbohidrat, protein, garam dan mineral serta vitamin.

2.

Mengandung zat protektif


Terdapat zat protektif berupa laktobasilus bifidus,laktoferin, lisozim, komplemen
C3 dan C4, faktor antistreptokokus, antibodi, imunitas seluler dan tidak
menimbulkan alergi.

3.

Mempunyai efek psikologis yang menguntungkan

12

Sewaktu menyusui kulit bayi akan menempel pada kulit ibu, sehingga akan
memberikan manfaat untuktumbuh

kembang bayi kelak. Interaksi tersebut

akan

menimbulkan rasa aman dan kasih sayang.


4.

Menyebabkan pertumbuhan yang baik


Bayi yang mendapat ASI akan mengalami kenaikan berat badan yang baik setelah
lahir, pertumbuhansetelah periode perinatal baik dan mengurangi obesitas.

5.

Mengurangi kejadian karies dentis

6.

Insiden karies

dentis pada bayi yang

mendapat susu

formula lebih

tinggi

dibanding yang mendapat ASI, karena menyusui dengan botol dan dot pada
waktu tidur akan menyebabkan gigi lebih lama kontak dengan sisa susu
formula dan menyebabkan gigi menjadi asam sehingga merusak gigi.
7.

Mengurangi kejadian maloklusi

8.

Penyebab maloklusi rahang adalah kebiasaan lidah yang mendorong ke depan


akibat menyusu denganbotol dan dot.

Manfaat ASI bagi Keluarga


1. Aspek ekonomi
ASI

tidak

perlu

dibeli

dan

karena

ASI bayi jarang sakit sehingga

dapat

mengurangi biaya berobat.


2. Aspek psikologis
Kelahiran jarang sehingga kebahagiaan keluarga bertambah dan mendekatkan
hubungan bayi dengankeluarga.
3. Aspek kemudahan
Menyusui sangat praktis sehingga dapat diberikan dimana saja dan kapan saja serta
tidak merepotkan orang lain.
Manfaat ASI bagi Negara
1. Menurunkan angka kesakitan dan kematian anak.
Adanya faktor protektif dan nutrien yang sesuai dalam ASI menjamin status gizi bayi
baik serta angkakesakitan dan kematian menurun. Beberapa penelitian epidemiologis
menyatakan bahwa ASI melindungi bayi dan anak dari penyakit infeksi, seperti diare,
otitis media, dan infeksi saluran pernafasan bagian bawah.

13

2. Mengurangi subsidi untuk rumah sakit.


Dengan adanya rawat gabung maka akan memperpendek lama rawat inap ibu dan
bayi, mengurangikomplikasi persalinan dan infeksi nosokomial serta mengurangi
biaya perawatan anak sakit.
3. Mengurangi devisa untuk membeli susu formula.
4. ASI dapat dianggap sebagai kekayaan nasional. Jika semua ibu menyusui,
diperkirakan akan menghemat devisa sebesar Rp 8,6 milyar untuk membeli susu
formula.
5. Meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa.
Anak yang dapat ASI dapat tumbuh kembang secara optimal, sehingga
kualitas generasi penerus bangsa akan terjamin.
Komposisi ASI
Komposisi ASI tidak sama dari waktu ke waktu, hal ini berdasarkan pada
stadium laktasi. Komposisi ASI dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
1. Kolustrum
ASI yang dihasilkan pada hari pertama sampai hari ketiga setelah bayi lahir.
2. ASI transisi
ASI yang dihasilkan mulai hari keempat sampai hari ke sepuluh.
3. ASI mature
ASI yang dihasilkan mulai hari kesepuluh sampai dengan seterusnya.
Kecukupan ASI
Untuk mengetahui kecukupan ASI dapat dilihat dari :
1.

Berat badan waktu lahir telah tercapai sekurang-kurangnya akhir 2 minggu


setelah lahir dan selama itu tidak terjadi penurunan berat badan lebih 10 %.

2.

Kurve pertumbuhan berat

badan memuaskan,

yaitu

menunjukkan berat

badan pada triwulan ke 1: 150-250 gr setiap minggu, triwulan ke 2 : 500-600 gr


setiap bulan, triwulan ke 3 : 350-450 gr setiap bulan, triwulan ke 4 :250-350 gr setiap
bulan atau berat badan naik 2 kali lipat berat badan waktu lahir pada umur 4-5 bulan
dan 3 kali lipat pada umur satu tahun.
3.

Bayi lebih banyak ngompol, sampai 6 kali atau lebih dalam sehari.

4.

Setiap kali menyusui, bayi menyusu dengan rakus, kemudian melemah dan
tertidur.

14

5.

Payudara ibu terasa lunak setelah menyusui.

2.7.2. MPASI (Makanan Pendamping ASI)


Makanan pendamping ASI (MPASI) diberikan setelah bayi berumur 6 bulan.
Jenis MPASI
Jenis MPASI diantaranya:
1.

Buah-buahan yang dihaluskan / dalam bentuk sari buah. Misalnya pisang


Ambon, pepaya, jeruk, tomat.

2.

Makanan lunak dan lembek. Misal bubur susu, nasi tim.

3.

Makanan bayi yang dikemas dalam kaleng / karton / sachet.

Tujuan Pemberian MPASI


Tujuan pemberian makanan tambahan pendamping ASI adalah :
1.

Melengkapi zat gizi ASI yang sudah berkurang.

2.

Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-macam makanan


dengan berbagai rasa dan bentuk.

3.

Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan.

4.

Mencoba adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi tinggi.

Hal-hal yang perlu diperhatikan


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian MPASI:
1.

Perhatikan kebersihan alat makan.

2.

Membuat makanan secukupnya.

3.

Berikan makanan dengan sebaik-baiknya.

4.

Buat variasi makanan.

5.

Ajak makan bersama anggota keluarga lain.

6.

Jangan memberi makanan dekat dengan waktu makan.

7.

Makanan berlemak menyebabkan rasa kenyang yang lama.

Cara Pengelolaan Makanan Bayi


Bayi setelah lahir sebaiknya diberikan ASI, namun seiring dengan tumbuh
kembang diperlukan makanan pendamping ASI.
Tabel . Definisi Pemberian Makanan Bayi
Pemberian ASI Eksklusif
(Exclusive breastfeeding)

Bayi hanya
diberikan
ASI
tanpa makanan atau
minuman lain termasuk air putih, kecuali
obat, vitamin dan mineral dan ASI yang diperas.

Pemberian ASI Predominan

Selain mendapat ASI, bayi juga diberi sedikit air


15

(Predominant breastfeeding)

minum, atau minuman cair lain, misal air teh.

Pemberian ASI Penuh


(Full breastfeeding)

Bayi mendapat salah satu ASI eksklusif atau ASI


predominan.

Pemberian Susu Botol


(Bottle feeding)

Cara pemberian makan bayi dengan susu apa saja,


termasuk juga ASI diperas dengan botol.

Pemberian ASI Parsial


(Artificial feeding)

Sebagian menyusui dan sebagian lagi susu buatan/


formula atau sereal atau makanan lain.

Pemberian Makanan
Pendamping ASI (MPASI)
tepat waktu
(Timely complementary
feeding)

Memberikan bayi makanan lain disamping ASI ketika


waktunya tepat yaitu mulai 6 bulan.

Tabel. Rekomendasi Pemberian Makanan Bayi


Mulai menyusui

Dalam waktu 30-60 menit setelah melahirkan.

Menyusui eksklusif

Umur 0-6 bulan pertama.

Makanan pendamping
ASI(MPASI)

Mulai diberikan pada umur antara 4-6 bulan (umur yang


tepat bervariasi, atau bila menunjukkan kesiapan neurologis
dan neuromuskuler).

Berikan MPASI

Pada semua bayi yang telah berumur lebih dari 6 bulan.

Teruskanpemberian ASI

Sampai anak berumur 2 tahun atau lebih.

Air Putih Untuk Bayi


Bayi Anda menghisap jempol setelah selesai menyusu, cegukan atau air susu ibu
kurang. Perlukah bayi Anda diberikan tambahanair putih?
Para ilmuwan dari John Hopkins Childrens Center di Baltimore, Amerika
Serikat mengingatkan kepada para orang tua untuk tidak memberikan air putih pada
bayi berusia di bawah enam bulan. Mengapa?
Seorang ahli kegawatdaruratan anak dari John Hopkins Childrens Center, dr.
Jennifer Anders, mengatakan ginjal bayi belum matang atau belum berkembang secara
sempurna. Ginjal bayi tidak mampu mengeluarkan air dengan cepat, sehingga
menyebabkan timbunan air dalam tubuh yang dapat membahayakan bayi. Kelebihan

16

pemberian air putih dapat melarutkan natrium (sodium) dalam darah dan akan
dikeluarkan tubuh. Kehilangan natrium juga dapat mempengaruhi aktivitas otak.
Cairan yang diperlukan untuk diminum bayi ketika haus adalah air susu ibu atau
susu formula. Kebutuhan bayi akan air putih sebenarnya sudah terpenuhi sewaktu bayi
menyusu ASI atau minum susu formula. Kedua jenis susu tersebut sebagian besar
bahannya adalah air. Namun demikian, susu formula tidak direkomendasikan bagi bayi
selama ibu masih bisa memberikan ASI. Pemberian susu formula dengan pengenceran
yang salah dapat menyebabkan gangguan gizi pada bayi, baik gizi lebih maupun gizi
kurang.
Menurut Walker, pemberian air putih bagi bayi harus dihindari, bahkan cairan
kaya elektrolit yang dikhususkan untuk bayi juga tidak direkomendasikan. Hal ini
dimaksudkan untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh sehari-hari.
Alasan sebagian besar dokter anak untuk tidak menyarankan pemberian air putih
pada bayi karena air putih dapat dengan mudah membuat perut bayi menjadi penuh.
Gejala awal dari intoksikasi air atau keracunan air adalah iritabilitas (bayi
merengek-rengek), mengantuk dan mengalami perubahan mental lainnya. Gejala lain
adalah menurunnya suhu tubuh (hipotermi), edemaatau bengkak di sekitar wajah, dan
kejang.
Orang tua sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter ahli anak
dalam pemberian air putih. Pada kasus tertentu, pemberian air putih dalam jumlah kecil
mungkin tepat. Misalnya dalam keadaan konstipasi dan saat cuaca panas. Pemberian air
pada bayi hanya diperbolehkan satu hingga dua ons (satu sendok makan) air pada setiap
pemberiannya.
Lalu kapan air putih dapat diberikan pada bayi?
Air putih dapat diberikan pada bayi, setelah usia enam (6) bulan atau ketika bayi
telah dikenalkan makananpadat (makanan pendamping ASI). Pemberian air putih
sebaiknya menggunakan cangkir. Cangkirmerupakan pilihan terbaik daripada dot/ botol.

17

Hal ini dikarenakan, ketika pemberian minum dengan dot/botol menyebabkan bayi
dapat menerima terlalu banyak air.

IV. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemberian Makanan pada Bayi


Hal-hal yang perlu diperhatikan supaya pengaturan makan untuk bayi dan anak
dapat berhasil dengan baik adalah sebagai berikut :
1. Kerjasama ibu dan anak.
Dimulai pada saat kelahiran bayi dilanjutkan sampai dengan anak mampu makan
sendiri. Makananhendaknya menyenangkan bagi anak dan ibu. Ibu yang tegang,
cemas, mudah marah merupakan suatu kecenderungan untuk menimbulkan
kesulitan makan pada anak.
2. Memulai pemberian makan sedini mungkin.
Pemberian makan sedini mungkin mempunyai tujuan menunjang proses
metabolisme yang normal, untuk pertumbuhan, menciptakan hubungan lekat ibu
dan

anak,

mengurangi

resiko

terjadinya

hipoglikemia,

hiperkalemi,

hiperbilirubinemia dan azotemia.


3. Mengatur sendiri.
Pada awal kehidupannya, seharusnya bayi sendiri yang mengatur keperluan
akan makanan. Keuntungannya untuk mengatur dirinya sendiri akan kebutuhan
zat gizi yang diperlukan.
4. Peran ayah dan anggota keluarga lain.
5. Menentukan jadwal pemberian makanan bayi.
6. Umur.
7. Berat badan.
8. Diagnosis dari penyakit dan stadium (keadaan).
9. Keadaan mulut sebagai alat penerima makanan.
10. Kebiasaan

makan

(kesukaan,

ketidaksukaan

dan

acceptability

dari jenis makanan dan toleransi daripada anak terhadap makanan yang diberikan).
2.8.

Pengaruh Status Gizi Seimbang bagi Bayi


Tumbuh kembang anak selain dipengaruhi oleh faktor keturunan juga

dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Adapun faktor lingkungan yang berpengaruh

18

adalah masukan makanan (diet), sinar matahari, lingkunganyang bersih, latihan


jasmani dan keadaan kesehatan. Pemberian makanan yang berkualitas dan
kuantitasnya baik menunjang tumbuh kembang, sehingga bayi dapat tumbuh normal
dan sehat/ terbebas dari penyakit.
Makanan yang diberikan pada bayi dan anak akan digunakan untuk
pertumbuhan badan, karena itu statusgizi dan pertumbuhan dapat dipakai sebagai
ukuran untuk memantau kecukupan gizi bayi dan anak. Kecukupan makanan dan
ASI dapat dipantau dengan menggunakan KMS. Daerah diatas garis merah dibentuk
oleh pita warna kuning, hijau muda, hijau tua, hijau muda dan kuning. Setiap pita
mempunyai nilai 5 % perubahan baku. Diatas kurve 100 % adalah status gizi lebih.
Diatas 80% sampai dengan batas 100% adalah status gizi normal, yang digambarkan
oleh pita warna hijau muda sampai hijau tua.
2.9.

Dampak Kelebihan dan Kekurangan Gizi pada Bayi


Makanan yang ideal harus mengandung cukup energi dan zat esensial sesuai

dengan kebutuhan sehari-hari. Pemberian makanan yang kelebihan akan energi


mengakibatkan obesitas, sedang kelebihan zat giziesensial dalam jangka waktu lama
akan menimbulkan penimbunan zat gizi tersebut dan menjadi racun bagi tubuh.
Misalnya hipervitaminosis A, hipervitaminosis D dan hiperkalemi.
Sebaliknya kekurangan energi dalam jangka waktu lama berakibat menghambat
pertumbuhan dan mengurangi cadangan energi dalam tubuh sehingga terjadi marasmus
(gizi kurang/ buruk). Kekurangan zat esensial mengakibatkan defisiensi zat gizi
tersebut. Misalnya xeroftalmia (kekurangan vit.A), Rakhitis (kekurangan vit.D).
III. Prinsip Gizi Bagi Ibu Menyusui
Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang
sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bilapemberian ASI berhasil baik,
maka berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan
makan yang memuaskan.
Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting
adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah
yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya.

19

3.1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gizi Ibu Menyusui


Faktor yang mempengaruhi gizi ibu menyusui adalah :
1.

Pengaruh makanan erat kaitannya dengan volume ASI yang diproduksi per hari.

2.

Protein, dengan adanya variasi individu maka dianjurkan penambahan 15-20


gram protein sehari.

3.

Suplementasi, jika makan sehari seimbang, suplementasi tidak diperlukan


kecuali jika kekurangan satu atau lebih zat gizi.

4.

Aktivitas.

3.2. Pengaruh Status Gizi Bagi Ibu Menyusui


Kebutuhan nutrisi selama laktasi didasarkan pada kandungan nutrisi air susu
dan jumlah nutrisi penghasil susu. Ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan
zat makanan 800 Kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas
ibu itu sendiri.
3.3. Kebutuhan Zat Gizi Ibu Menyusui
Kebutuhan kalori selama menyusui proporsional dengan jumlah air susu ibu
yang dihasilkan dan lebih tinggi selama menyusui dibanding selama hamil. Ratarata kandungan kalori ASI yang dihasilkan ibu dengan nurisi baik adalah 70 kal/ 100
ml, dan kira-kira 85 kal diperlukan oleh ibu untuk tiap 100 ml yang dihasilkan. Ratarata ibu menggunakan kira-kira 640 kal/ hari untuk 6 bulan pertama dan 510 kal/ hari
selama 6 bulan kedua untuk menghasilkan jumlah susu normal. Rata-rata ibu harus
mengonsumsi 2300-2700 kal ketika menyusui (Dudek, 2001).
Protein
Ibu memerlukan tambahan 20 gram diatas kebutuhan normal ketika menyusui.
Jumlah ini hanya 16 % dari tambahan 500 kal yang dianjurkan.
Cairan
Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan. Dianjurkan
ibu menyusui minum 2-3 liter per hari, dalam bentuk air putih, susu dan jus buah.
Vitamin dan mineral
Kebutuhan vitamin dan mineral selama menyusui lebih tinggi daripada
selama hamil.
20

3.4. Dampak Kekurangan Gizi Ibu Menyusui


Kekurangan gizi pada ibu menyusui menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu
dan bayinya. Gangguanpada bayi meliputi proses tumbang anak, bayi mudah sakit,
mudah terkena infeksi. Kekurangan zat-zat esensial menimbulkan gangguan pada mata
ataupun tulang.

3.5. Pendidikan Gizi Bagi Ibu Menyusui


1.

Buatlah setiap gigitan berarti.


Makan makanan yang bermanfaat untuk menghasilkan susu yang baik dari
segi kualitas maupun kuantitas dan mempercepat kondisi setelah melahirkan.

2.

Semua kalori tidak diciptakan setara.


Memilih makanan yang mengandung kalori sesuai dengan kebutuhan.

3.

Jika anda kelaparan, maka bayi juga.


Jangan melewatkan makan jika saat menyusui karena dapat memperpendek umur
dan daya hidup.

4.

Jadilah ahli efesiensi.


Memilih makanan yang bergizi tidak harus mahal, yang terpenting sesuai
dengan kebutuhan nutrisiselama laktasi.

5.

Karbohidrat adalah isu komplek.


Karbohidrat komplek kaya akan vitamin dan mineral, sehingga menghasilkan air
susu yang baik dan cukup.

6.

Yang

manis

tidak

ada

manfaatnya-

bahkan

menimbulkan

masalah.

Kalori yang berasal dari gula, kurang bermanfaat, konsumsi makanan yang manis
dikurangi.
7.

Makanlah makanan yang alami.


Makanan olahan biasanya banyak kehilangan nilai gizinya sehingga akan
mengurangi nilai gizi air susu.

8.

Buatlah kebiasaan makan yang baik sebagai kebiasaan keluarga, hal ini akan
bermanfaat untuk kesehatan keluarga.
21

9.

Jangan minum minuman beralkohol, obat-obatan, kopi atau merokok. Hal


tersebut akan mempengaruhi produksi air susu dan menimbulkan gangguan pada
ibu dan bayi.

IV. Prinsip Gizi Pada Wanita Remaja dan Dewasa


Masa remaja merupakan saat terjadinya perubahan-perubahancepat dalam proses
pertumbuhan fisik, kognitif dan psikososial. Pada masa ini terjadi kematangan seksual
dan tercapainya bentukdewasa karena pematangan fungsi endokrin. Pada saat proses
pematangan fisik, juga terjadi perubahan komposisi tubuh.
Periode Adolesensia ditandai dengan pertumbuhan yang cepat (Growth Spurt)
baik tinggi badannnya maupun berat badannya. Pada periode growth spurt, kebutuhan
zatgizi tinggi karena berhubungan dengan besarnya tubuh.
Growth Spurt :

Anak perempuan : antara 10 dan 12 tahun

Anak laki-laki : umur 12 sampai 14 tahun.


Permulaan growth spurt pada anak tidak selalu pada umur yang sama melainkan

tergantung individualnya. Pertumbuhan yang cepat biasanya diiringi oleh pertumbuhan


aktivitas fisik sehingga kebutuhan zat gizi akan naik pula.
Penyelidikan membuktikan bahwa apabila manusia sudah mencapai usia lebih
dari 20 tahun, makapertumbuhan tubuhnya sama sekali sudah terhenti. Ini
berarti, makanan tidak

lagi

berfungsi

untukpertumbuhan tubuh,

tetapi

untuk

mempertahankan keadaan gizi yang sudah didapat atau membuat gizinya menjadi lebih
baik. Dengan demikian, kebutuhan akan unsure-unsur gizi dalam masa dewasasudah
agak konstan, kecuali jika terjadi kelainan-kelainan pada tubuhnya, seperti sakit dan
sebagainya. Sehingga mengharuskan dia mendapatkan kebutuhan zat gizi yang lebih
dari biasanya.
4.1. Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Remaja Dan Dewasa
Faktor yang mempengaruhi gizi pada remaja dan dewasa :

Kemampuan keluarga untuk membeli makanan atau pengetahuan tentang


zat gizi.

Pekerjaan.

22

Data terbaru dari kesehatan nasional dan survey pengujian ilmu gizi (NHNES)
menyatakan bahwa konsumsienergi wanita dari umur 11 sampai 51 tahun bervariasai,
dari kalori yang rendah (sekitar 1329) sampai kaloriyang tinggi (1958 kalori).
Konsumsi makanan wanita perlu mempertimbangkan kadar lemak kurang
dari 30 % dan tinggi kalsiumsekitar 800-1200 mg/ hari. Rata-rata RDA kebutuhan
kalsium 1000 mg. selain itu, wanita juga harus memperhatikan unsur sodium, cara
pengolahan makanan dan para wanita perlu membatasi makanankaleng atau
makanan dalam kotak.

4.2. Kebutuhan Gizi Seimbang pada Anak Remaja


Pada anak remaja kudapan berkontribusi 30 % atau lebih dari total asupan
kalori remaja setiap hari. Tetapi kudapan ini sering mengandung tinggi lemak, gula
dan natrium dan dapat meningkatkan resiko kegemukan dan karies gigi. Oleh karena
itu, remaja harus didorong untuk lebih memilih kudapan yang sehat. Bagi remaja,
makanan

merupakan

suatu

kebutuhan

pokok

untuk

pertumbuhan

dan

perkembangantubuhnya. Kekurangan konsumsi makanan, baik secara kualitatif


maupun kuantitatif, akan menyebabkanmetabolisme tubuh terganggu.
Kecukupan gizi merupakan kesesuaian baik dalam hal kualitas maupun
kuantitas zat-zat gizi sesuai dengan kebutuhan faali tubuh.
Energi
Kebutuhan energi diperlukan untuk kegiatan sehari-hari maupun untuk proses
metabolisme tubuh. Cara sederhana untuk mengetahui kecukupan energi dapat
dilihat dari berat badan seseorang. Pada remajaperempuan 10-12 tahun kebutuham
energinya 50-60 kal/kg BB/ hari dan usia 13-18 tahun sebesar 40-50 kal/ kg BB/
hari.
Protein
Kebutuhan protein meningkat karena proses tumbuh kembang berlangsung
cepat. Apabila asupan energiterbatas/ kurang, protein akan dipergunakan sebagai
energi.
Kebutuhan protein usia 10-12 tahun adalah 50 g/ hari, 13-15 tahun sebesar 57
g/ hari dan usia 16-18 tahun adalah 55 g/ hari. Sumber protein terdapat dalam
23

daging, jeroan, ikan, keju, kerang dan udang (hewani). Sedangkan protein nabati
pada kacang-kacangan, tempe dan tahu.
Lemak
Lemak dapat diperoleh dari daging berlemak, jerohan dan sebagainya.
Kelebihan lemak akan disimpan oleh tubuh sebagai lemak tubuh yang sewaktuwaktu diperlukan. Departemen Kesehatan RI menganjurkan konsumsi lemak dibatasi
tidak melebihi 25 % dari total energi per hari, atau paling banyak 3 sendok makan
minyak goreng untuk memasak makanan sehari. Asupan lemak yang terlalu rendah
juga mengakibatkan energi yang dikonsumsi tidak mencukupi, karena 1 gram lemak
menghasilkan 9 kalori. Pembatasan lemak hewani dapat mengakibatkan asupan Fe
dan Zn juga rendah.
Vitamin dan Mineral
Kebutuhan vitamin dan mineral pada saat ini juga meningkat. Golongan
vitamin B yaitu vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin) maupun niasin
diperlukan dalam metabolisme energi. Zat gizi yang berperan dalam metabolisme
asam nukleat yaitu asam folat dan vitamin B12. Vitamin D diperlukan
dalampertumbuhan kerangka tubuh/ tulang. Selain itu, agar sel dan jaringan baru
terpelihara dengan baik, maka kebutuhan vitamin A, C dan E juga diperlukan.
Fe / Zat Besi
Kekurangan Fe/ zat besi dalam makanan sehari-hari dapat menimbulkan
kekurangan darah yang dikenal dengan anemia gizi besi (AGB). Makanan sumber
zat besi adalah sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan, hati, telur dan daging. Fe
lebih baik dikonsumsi bersama dengan vitamin C, karena akan lebih mudah
terabsorsi.
4.3. Pengaruh Status Gizi Pada Sistem Reproduksi
Kebutuhan energi dan nutrisi dipengaruhi oleh usia reproduksi, tingkat
aktivitas dan status nutrisi. Nutrisi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
pertumbuhan. Kekurangan nutrisi pada seorang yang mengalami anemia dan kurang
berat badan lebih banyak akan melahirkan bayi BBLR (berat badan lahir rendah)
dibandingkan dengan wanita dengan usia reproduksi yang aman untuk hamil.
4.4. Pendidikan Gizi Pada Wanita Remaja dan Dewasa

24

Pendidikan gizi pada wanita remaja dan dewasa diperlukan untuk mencapai
status gizi yang baik dan berperilaku gizi yang baik dan benar. Adapun pesan dasar gizi
seimbang yang diuraikan oleh Depkes adalah:
1. Makanlah aneka ragam makanan.
Tidak satupun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu
membuat seseorang hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Makan makanan
yang mengandung unsur-unsur gizi yang diperlukan oleh tubuh baik kualitas
maupun kuantitas. Jadi, mengonsumsi makanan yang beraneka ragam menjamin
terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
2. Makanlah makanan untuk mencukupi kecukupan energi.
Setiap orang dianjurkan untuk memenuhi makanan yanng cukup kalori (energi)
agar dapat hidup dan beraktivitas sehari-hari. Kelebihan konsumsi kalori akan
ditimbun sebagai cadangan didalam tubuh yang berbentuk jaringan lemak.
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi.
Ada dua kelompok karbohidrat yaitu karbohidrat kompleks dan sederhana. Proses
pencernaan dan penyerapan karbohidrat kompleks berlangsung lebih lama daripada
yang sederhana. Konsumsikarbohidrat kompleks sebaiknya dibatasi 50% saja dari
kebutuhan energi sehingga tubuh dapat memenuhi sumber zat pembangun dan
pengatur.
4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai dari kecukupan energi.
Lemak dan minyak yang terdapat dalam makanan berguna untuk meningkatkan
jumlah energi, membantu penyerapan vitamin (A, D, E dan K) serta menambah
lezatnya hidangan. Mengonsumsi lemakdan minyak secara berlebihan akan
mengurangi konsumsi makanan lain.
5. Gunakan garam beryodium.
Kekurangan garam beryodium mengakibatkan penyakit gondok.
6. Makanlah makanan sumber zat besi.
Zat besi adalah unsur penting untuk pembentukan sel darah merah. Kekurangan zat
besi berakibat anamia gizi besi (AGB), terutama diderita oleh wanita hamil, wanita
menyusui dan wanita usia subur.
7. Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MP-ASI
sesudahnya.

25

ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi, karena mempunyai kelebihan yang
meliputi 3 aspek baik aspek gizi, aspek kekebalan dan kejiwaan.
8. Biasakan makan pagi.
Bagi remaja dan dewasa makan pagi dapat memelihara ketahanan fisik, daya
tahan tubuh, meningkatkan konsentrasi belajar dan meningkatkan produktivitas
kerja.
9. Minumlah air bersih yang aman dan cukup jumlahnya.
Aman berarti bersih dan bebas kuman.
10. Lakukan aktivitas fisik secara teratur.
Dapat meningkatkan kebugaran, mencegah kelebihan berat badan, meningkatkan
fungsi jantung, paru dan otot serta memperlambat proses penuaan.
11. Hindari minum minuman beralkohol.
Sering minum minuman beralkohol akan sering BAK sehingga menimbukan rasa
haus. Alkohol hanya mengandung energi, tetapi tidak mengandung zat lain.
12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.
Selain harus bergizi lengkap dan seimbang, makanan harus layak dikonsumsi
sehingga aman untuk kesehatan. Makanan yang aman yaitu bebas dari kuman dan
bahan kimia dan halal.
13. Bacalah label pada makanan yang dikemas.
V. Asam Folat
5.1. Pengertian Asam Folat
Folasin dan folat adalah nama generik sekelompok ikatan yang secara kimiawi
dan gizi sama dengan asam folat. Ikatan-ikatan ini berperan sebagai koenzim dalam
transportasi pecahan-pecahan karbon-tunggal dalam metabolisme asam amino dan
sintesis asam nukleat. Bentuk koenzim ini adalah tetra hidrofolat.

5.2.

Fungsi Asam Folat

26

Fungsi utama koenzim folat (THFA) adalah memindahkan atom karbon tunggal
dalam

bentuk

gugus

formil,

hidroksi

metil

atau

metal

dalam

reaksi

penting metabolisme beberapa asam amino dan sintesis asam nukleat. THFA berperan
dalam sintesis purin-purin guanin dan adenin serta pirimidin timin, yaitu senyawasenyawa yang digunakan dalam pembentukan asam-asam deoksiribonukleat (DNA) dan
asam ribonukleat

acid

(RNA). Folat

juga dibutuhkan dalam pembentukan

sel darah merah dan sel darah putihdalam sumsum tulang dan untuk pendewasaannya.
Folat berperan sebagai pembawa karbon tunggal dalam pembentukan hem.
Suplementasi folat dapat banyak menyembuhkan anemia pernisiosa.

5.3.

Sumber/ Penghasil Asam folat


Folat terutama terdapat dalam sayuran hijau (istilah folat berasal dari kata latin

folium, yang berarti daun hijau), hati, daging tanpa lemak, serealia utuh, biji-bijian,
kacang-kacangan, dan jeruk. Vitamin C yang ada dalam jeruk menghambat kerusakan
folat. Bahan yang tidak banyak mengandung folat adalah susu, umbi-umbian, dan buah
kecuali jeruk. Hanya saja, hati sapi mengandung vitamin A cukup tinggi yang tidak
dianjurkan diberikan kepada ibu hamil karena dapat menyebabkan gangguan kahamilan.
Oleh sebab itu digantikan oleh susu, karena susu dan tepung terigu telah difortifikasi
mengandung asam folat tinggi.

5.4.

Defisiensi Asam Folat


Kekurangan asam folat menyebabkan gangguan metabolisme DNA. Akibatnya

terjadi perubahan dalam morfologi intisel terutama sel-sel yang cepat membelah, seperti
sel darah merah, sel darah putih serta sel-sel epitel lambung dan usus, vagina, dan servik
rahim.

Kekurangan

megaloblastik

dan

folat

menghambat

gangguan

darah

penyembuhan,

lain,

peradangan

menyebabkan
lidah

anemia

(glositis)

dan

gangguansaluran cerna. Alkohol mengganggu absorbsi dan menungkatkan ekskresi


folat.

27

Kekurangan folat dapat terjadi karena kurangnya konsumsi, terganggunya


absorbsi, kebutuhan metabolisme yang meningkat akan vitamin ini atau pada
pembelahan sel yang berjalan sangat cepat. Pengaruh obat-obatan dan kecanduan
alkohol. Kurangnya konsumsi folat terutama terjadi pada masyarakat berpenghasilan
rendah yang tidak dapat memperoleh makanan kaya folat secara teratur. Kurang
konsumsi dapat juga terjadi pada manula yang susunan makanannya terbatas.
Penggunaan folat dapat mengganggu pada kekurangan protein dan pada keadaan
dimana kebutuhan meningkat, seperti pada kehamilan, anemia hemolitik, leukemia, dan
penggunaan obat-obatan tertentu. Gangguan absorbsi terjadi pada kerusakan saluran
cerna, padapenyakit coeliac atau pada sprue tropis. Kebutuhan folat meningkat pada
kehamilan, menyusui, anemiahemolitik dan leukemia.

5.5.

Asam Folat Bagi Ibu Hamil


Pada ibu hamil, kekurangan asam folat menyebabkan meningkatnya resiko

anemia, sehingga ibu mudahlelah, letih, lesu dan pucat serta bisa menyebabkan
keguguran. Kebutuhan asam folat untuk ibu hamil dan usia subur sebanyak 400
mikrogram/ hari atau sama dengan 2 (dua) gelas susu.
Mengkonsumsi asam folat tidak hanya ketika hamil, tetapi sebelum hamil juga
sangat

dianjurkan

mengkonsumsi asam

folat. Asam

folat juga

penting

dalam

membantu pembelahan sel. Asam folat bisa mencegah anemia dan menurunkan resiko
terjadinya NTD (Neural Tube Deffects) dan sebagai antidepresan. Bagi janin,
kekurangan asam folatpada ibu hamil, bisa menyebabkan terjadinya kecacatan
pada bayi yang dilahirkan.
Bayi mengalami kecacatan pada otak dan sumsum tulang belakang,
menyebabkan bayi lahir dengan bibir sumbing, bayilahir dengan berat badan rendah,
Downs Syndrome, bayi mengalami kelainan pembuluh darah, rusaknya endotel pipa
yang melapisi pembuluh darah, menyebabkan lepasnya plasenta sebelum waktunya.

28

Kelainan lainnya adalah bayi mengalami gangguan buang air besar dan kecil,
anak tidak bisa berjalan tegak dan emosi tinggi. Pada anak perempuan, saat dewasa
tidak mengalami menstruasi.
VI. Gizi Seimbang Bagi Ibu Hamil
Gangguan dan masalah psikososial dapat dicegah melalui perilaku dari orang
tua, ibu atau pengasuh dalam keluarga untuk menyediakan makanan dengan gizi
seimbang bagi anggota keluarganya. Giziseimbang adalah makanan yang dikonsumsi
individu dalam satu hari yang beraneka ragam dan mengandung zat tenaga, zat
pembangun, maupun zat pengatur sesuai dengan kebutuhannya.
Gizi seimbang diperlukan sepanjang siklus daur kehidupan wanita, termasuk
bagi ibu hamil. Materi gizi seimbang bagi ibu hamil akan membahas tentang:
1.

Prinsip Gizi untuk Ibu Hamil.

2.

Kebutuhan Gizi Ibu Hamil.

3.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gizi Ibu Hamil.

4.

Pengaruh Status Gizi Bagi Ibu Hamil.

5.

Menu Seimbang untuk Ibu Hamil.

6.1. Prinsip Gizi untuk Ibu Hamil


Kehamilan merupakan anugerah yang luar biasa yang dapat membuat keluarga
menjadi bahagia.Perubahan fisik dan psikologis akan terjadi selama kehamilan. Masa
kehamilan ini sangat penting untuk menentukan kualitas anak. Oleh karena itu, selama
kehamilan ibu memerlukan makanan yang bergizi. Kecukupan gizi selama kehamilan
digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan janinnya maupun aktivitas ibu.
Menurut Huliana (2001), makanan yang dikonsumsi ibu hamil dipergunakan
untuk pertumbuhan danperkembangan janin sebesar 40 persen sedangkan 60 persen
untuk memenuhi kebutuhan ibu. Apabila masukan gizi pada ibu hamil tidak sesuai
kebutuhan maka kemungkinan dapat terjadi gangguan dalamkehamilan, baik terhadap
ibu maupun janin yang dikandungnya.

29

Makanan ibu hamil harus sesuai dengan kebutuhan yaitu makanan yang
seimbang dengan perkembanganmasa kehamilan. Trimester I, pertumbuhan janin masih
lambat sehingga kebutuhan gizi untukpertumbuhan janin belum begitu besar, tetapi ibu
mengalami ketidaknyamanan seperti ngidam, mual danmuntah. Trimester II dan III,
pertumbuhan janin berlangsung dengan cepat sehingga perlu memperhatikan kebutuhan
gizinya.Beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang makanan sehat bagi ibu hamil,
antara lain:
1.

Menyediakan energi yang cukup (kalori) untuk kebutuhan kesehatan tubuh ibu
dan pertumbuhan bayi.

2.

Menyediakan semua kebutuhan ibu dan bayi (meliputi protein, lemak, vitamin,
mineral).

3.

Dapat menghindarkan pengaruh negatif bagi bayi.

4.

Mendukung metabolisme tubuh ibu dalam memelihara berat badan sehat, kadar
gula darah, dantekanan darah.

6.2. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Part 1


Kebutuhan gizi pada masa kehamilan berbeda dengan masa sebelum hamil,
peningkatan kebutuhan gizihamil menurut Huliana (2001) sebesar 15 persen, karena
dibutuhkan untuk pertumbuhan rahim, payudara,volume darah, plasenta, air ketuban
dan pertumbuhan janin. Penambahan kebutuhan gizi selama hamil antara lain meliputi:
1.

Kalori.

2.

Protein.

3.

Lemak.

4.

Karbohidrat.

5.

Vitamin.

6.

Mineral.

Kalori
Tambahan kalori selama hamil digunakan bagi janin maupun aktivitas ibu.
Banyaknya kalori yang dibutuhkan hingga melahirkan sekitar 80.000 Kkal atau

30

membutuhkan tambahan 300 Kkal sehari. Menurut Widyakarya Nasional Pangan dan
Gizi VI 2004 tambahan kalori yang dibutuhkan sekitar 300 Kkal per hari.
Kebutuhan kalori tiap trimester antara lain:
1.

Trimester I, kebutuhan kalori meningkat secara minimalis.

2.

Trimester II, kebutuhan kalori akan meningkat untuk kebutuhan ibu yang
meliputi penambahanvolume darah, pertumbuhan uterus, payudara dan lemak.

3.

Trimester III, kebutuhan kalori akan meningkat untuk pertumbuhan janin dan
plasenta.

Protein
Penambahan protein selama kehamilan tergantung kecepatan pertumbuhan
janinnya. Kebutuhan proteinpada trimester I hingga trimester II kurang dari 6 gram tiap
harinya, sedangkan pada trimester III sekitar 10 gram tiap harinya. Menurut Widyakarya
Pangan dan Gizi VI 2004 menganjurkan penambahan 17 gram tiap hari. Kebutuhan
protein bisa didapat dari nabati maupun hewani. Sumber hewani seperti daging tak
berlemak, ikan, telur, susu. Sedangkan sumber nabati seperti tahu, tempe dan kacangkacangan. Protein digunakan untuk:
1. Pembentukan jaringan baru, baik plasenta dan janin.
2. Pertumbuhan dan diferensiasi sel.
3. Pembentukan cadangan darah.
4. Persiapan masa menyusui.
Lemak
Lemak dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan janin selama dalam
kandungan sebagai kaloriutama. Lemak merupakan sumber tenaga dan untuk
pertumbuhan jaringan plasenta. Selain itu, lemakdisimpan untuk persiapan ibu sewaktu
menyusui. Kadar lemak akan meningkat pada kehamilan tirmester III.
Karbohidrat
Sumber utama untuk tambahan kalori yang dibutuhkan selama kehamilan untuk
pertumbuhan danperkembangan janin adalah karbohidrat. Jenis karbohidrat yang
dianjurkan adalah karbohidrat kompleksseperti roti, serelia, nasi dan pasta. Karbohidrat

31

kompleks mengandung vitamin dan mineral serta meningkatkan asupan serat untuk
mencegah terjadinya konstipasi.
6.3. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Part 2
Vitamin
Wanita hamil membutuhkan lebih banyak vitamin dibanding sebelum hamil.
Kebutuhan vitamin diperlukan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin
serta proses diferensiasi sel.
Kebutuhan vitamin antara lain meliputi:
1. Asam folat.
2. Vitamin A.
3. Vitamin B.
4. Vitamin C.
5. Vitamin D.
6. Vitamin E.
7. Vitamin K.
Asam Folat
Asam folat merupakan vitamin B yang memegang peranan penting dalam
perkembangan embrio. Asam folat juga membantu mencegah neural tube defect, yaitu
cacat pada otak dan tulang belakang. Kekuranganasam folat dapat menyebabkan
kehamilan prematur, anemia, cacat bawaan, bayi dengan berat bayi lahir rendah
(BBLR), dan pertumbuhan janin terganggu. Kebutuhan asam folat sekitar 600-800
miligram. Menurut Widyakarya Pangan dan Gizi VI 2004 menganjurkan mengkonsumsi
asam folat sebesar 5 mg/kg/hr (200 mg). Asam folat dapat didapatkan dari suplemen
asam folat, sayuran berwarna hijau, jeruk, buncis, kacang-kacangan dan roti gandum.
Vitamin A
Vitamin A mempunyai fungsi untuk penglihatan, imunitas, pertumbuhan dan
perkembangan embrio. Kekurangan vitamin A menyebabkan kelahiran prematur dan

32

berat badan lahir rendah. Sumber vitamin Aantara lain: buah-buahan, sayuran warna
hijau atau kuning, mentega, susu, kuning telur dan lainnya.
Vitamin B
Vitamin B banyak sekali macamnya, antara lain: vitamin B1, vitamin B2, niasin
dan asam pantotenat yang dibutuhkan untuk membantu proses metabolisme. Vitamin B6
dan B12 diperlukan untuk membentuk DNA dan sel-sel darah merah. Sedangkan
vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam amino.

Vitamin C
Vitamin C merupakan antioksidan yang melindungi jaringan dari kerusakan dan
dibutuhkan untuk membentuk kolagen serta menghantarkan sinyal ke otak. Vitamin
C juga

membantu

penyerapan zat

besidi

dalam tubuh. Ibu

hamil disarankan

mengkonsumsi 85 miligram per hari. Sumber vitamin C didapat dari tomat, jeruk,
strawberry, jambu biji dan brokoli.
Vitamin D
Vitamin D berfungsi mencegah hipokalsemia, membantu penyerapan kalsium
dan fosfor, mineralisasitulang dan gigi serta mencegah osteomalacia pada ibu. Sumber
vitamin D terdapat pada ssusu, kuning telur dan dibuat sendiri oleh tubuh dengan
bantuan sinar matahari.
Vitamin E
Vitamin E berfungsi pada pertumbuhan sel dan jaringan serta integrasi
sel darah merah. Selama kehamilan, dianjurkan mengkonsumsi 2 miligram per hari.
Vitamin K
Kekurangan vitamin K dapat mengakibatkan gangguan perdarahan pada bayi.
Pada umumnya, kekurangan vitamin K jarang terjadi.
33

Mineral
Hampir sama dengan vitamin, pada wanita hamil membutuhkan lebih banyak
mineral dibanding sebelumhamil. Kebutuhan mineral diperlukan untuk mendukung
pertumbuhan dan perkembangan janin sertaproses diferensiasi sel.
Kebutuhan mineral antara lain meliputi:
1. Zat besi.
2. Zat seng (zinc).
3. Kalsium.
4. Yodium.
5. Fosfor.
6. Fluor.
7. Natrium.
Zat Besi (Fe)
Kebutuhan zat besi akan meningkat 200-300 miligram dan selama kehamilan
yang dibutuhkan sekitar 1040 miligram. Zat besi dibutuhkan untuk memproduksi
hemoglobin, yaitu protein di sel darah merah yang berperan membawa oksigen ke
jaringan tubuh. Selain itu, penting untuk pertumbuhan dan metabolismeenergi dan
mengurangi kejadian anemia. Defisiensi zat besi akan berakibat ibu hamil mudah lelah
dan rentan infeksi, resiko persalinan prematur dan berat badan bayi lahir rendah.
Untuk mencukupi kebutuhan zat besi, ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi 30
miligram tiap hari. Efek samping dari zat besi adalah konstipasi dan nausea (mual
muntah). Zat besi baik dikonsumsi denganvitamin C, dan tidak dianjurkan
mengkonsumsi bersama kopi, the, dan susu. Sumber alami zat besi dapat ditemukan
pada daging merah, ikan, kerang, unggas, sereal, dan kacang-kacangan.
Zat Seng (Zinc)
Zat seng digunakan untuk pembentukan tulang selubung syaraf tulang belakang.
Resiko kekurangan seng menyebabkan kelahiran prematur dan berat bayi lahir rendah.
34

Kebutuhan seng pada ibu hamil sekitar 20 miligram per hari. Sumber makanan yang
mengandung seng antara lain: kerang, daging, kacang-kacangan, sereal.
Kalsium
Ibu hamil membutuhkan kalsium untuk pembentukan tulang dan gigi, membantu
pembuluh darahberkontraksi dan berdilatasi, serta mengantarkan sinyal syaraf, kontraksi
otot dan sekresi hormon. Kebutuhan kalsium ibu hamil sekitar 1000 miligram per hari.
Sumber kalsium didapat dari ikan teri, susu, keju, udang, sarden, sayuran hijau dan
yoghurt.
Yodium
Ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi yodium sekitar 200 miligram dalam bentuk
garam beryodium. Kekurangan yodium dapat menyebabkan hipotirodisme yang
berkelanjutan menjadi kretinisme.
Fosfor
Fosfor berperan dalam pembentukan tulang dan gigi janin serta kenaikan
metabolisme kalsium ibu. Kekurangan fosfor akan menyebabkan kram pada tungkai.
Fluor
Fluor diperlukan tubuh untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Kekurangan fluor
menyebabkan pembentukan gigi tidak sempurna. Fluor terdapat dalam air minum.
Natrium
Natrium berperan dalam metabolisme air dan bersifat mengikat cairan dalam
jaringan sehingga mempengaruhi keseimbnagan cairan tubuh pada ibu hamil.
Kebutuhan natrium meningkat seiring dengan meningkatnya kerja ginjal. Kebutuhan
natrium ibu hamil sekitar 3,3 gram per minggu.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gizi Ibu Hamil


Faktor-faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil antara lain:
1.

Umur.

35

2.

Berat badan.

3.

Suhu lingkungan.

4.

Aktivitas.

5.

Status kesehatan.

6.

Pengetahuan zat gizi dalam makanan.

7.

Status ekonomi.

Umur
Lebih muda umur ibu hamil, maka energi yangg dibutuhkan lebih banyak.
Berat Badan
Berat badan lebih ataupun kurang dari berat badan rata-rata untuk umur tertentu,
merupakan faktormenentukan jumlah zat makanan yang harus dicukupi selama hamil.
Suhu Lingkungan
Suhu tubuh dipertahankan pada 36,5-37 derajat Celcius yang digunakan
untuk metabolisme optimum. Lebih besar perbedaan suhu tubuh dan lingkungan berarti
lebih besar pula masukan energi yang diperlukan.
Aktivitas
Semakin banyak aktivitas yang dilakukan maka semakin banyak energi yang
dibutuhkan oleh tubuh.
Status Kesehatan
Pada saat kondisi tidak sehat maka asupan energi tetap harus diperhatikan.
Pengetahuan Zat Gizi dalam Makanan
a. Perencanaan dan Penyusunan Makanan

36

Perencanaan dan penyusunan makanan kaum ibu atau wanita


dewasa

mempunyai

peranan

yang

penting.Faktor

yang

mempengaruhi perencanaan dan penyusunan makanan yang sehat


dan seimbang antara lain:

1.

Kemampuan keluarga dalam membeli makanan.

2.

Pengetahuan tentang zat gizi.


Dengan demikian, tubuh ibu akan menjadi lebih efisien dalam menyerap

zat gizi dari makanan sehari-hari.


b. Kebiasaan dan Pandangan Wanita Terhadap Makanan
Pada umumnya, kaum ibu atau wanita lebih memperhatikan keluarga daripada
saat ibu tersebut hamil. Ibu hamil sebaiknya memeriksakan kehamilannya, minimal
empat kali selama kehamilannya.
Status Ekonomi
Status ekonomi maupun sosial mempengaruhi terhadap pemilihan makanan.

Pengaruh Status Gizi Bagi Ibu Hamil


Status gizi ibu hamil pada waktu pertumbuhan dan selama hamil dapat
mempengaruhi pertumbuhan danperkembangan janin. Berat badan ibu hamil harus
memadai, bertambah sesuai umur kehamilan. Hal ini dikarenakan berat badan yang
bertambah normal akan menghasilkan bayi yang normal juga. Di negaramaju, rata-rata
kenaikan

berat

badan

selama

hamil

sekitar

12-14

kilogram.

Tetapi

berdasarkanperkembangan terkini, disampaikan bahwa penambahan berat badan ibu


selama hamil tidak terlalu mempengaruhi berat badan bayi.
Kekurangan asupan gizi pada trimester I dapat menyebabkan hiperemesis
gravidarum, kelahiran prematur,kematian janin, keguguran dan kelainan pada sistem
37

saraf pusat. Sedangkan pada trimester II dan III dapat mengakibatkan pertumbuhan dan
perkembangan janin terganggu, berat bayi lahir rendah. Selain itu, juga akan berakibat
terjadi gangguan kekuatan rahim saat persalinan, dan perdarahan post partum.

Penambahan Berat Badan Status Gizi Ibu Sebelum Hamil


Kategori Berat (BMI)
Normal ( BMI 19,8-26)
Kurus ( BMI < 19,8 )
Lebih
Obesitas ( BMI > 29 )

Total Kenaikan BB (Kg)


12,5 13
11,5 16
7 11, 6
6

Penambahan BB
TM I (Kg)
TM II (Kg)
2,3
0,49
1,6
0,44
0,9
0,3

BMI, body mass index

Tanda Kecukupan Gizi pada Wanita Dewasa dan Ibu Hamil


Zat Gizi
Energi
Protein
Vitamin A
Vitamin D
Vitamin E
Vitamin K
Thiamin
Niacin
Vitamin B12
Asam folat
Piridoksin
Vitamin C
Kalsium
Fosfor
Zat besi
Seng

Satuan
Kal
gr
RE
ug
mg
mg
mg
mg
mg
ug
mg
mg
mg
mg
mg
mg

Wanita Dewasa
2200
48
500
5
8
65
1,0
9
1,0
150
1,6
60
500
450
26
15

38

Ibu Hamil
2485
60
700
15
18
130
1,2
9,1
1,3
300
3,8
70
900
650
46
20

Yodium
Selenium

ug
ug

150
55

175
70

Tanda Kecukupan Gizi pada Ibu Hamil Menurut Nadesul (2004)


Status
Keadaan umum
Berat badan
Postur
Otot
Saraf
Pencernaan
Jantung
Vitalitas umum
Rambut
Kulit
Muka dan leher
Bibir
Mulut
Gusi
Lidah
Gigi geligi
Mata
Kelenjar
Kuku
Tungkai

Tanda
Responsive, gesit
Normal sesuai tinggi dan bentuk tubuh
Tegak, tungkai dan lengan lurus
Kuat, kenyal sedikit lemak di bawah kulit
Perhatian baik, tidak mudah tersinggung, refleks normal, mental stabil
Nafsu makan baik
Detak dan irama normal, tekanan darah normalsesuai usia
Ketahanan baik, energik, cukup tidur, penuh semangat
Mengkilat, keras tak mudah rontok, kulit kepalanormal
Licin, cukup lembab, warna segar
Warna sama, licin, tampak sehat, segar
Licin, warna tidak pucat, lembab, tidak bengkak
Tidak ada luka dan selaput merah
Merah normal, tidak ada perdarahan
Merah normal, licin, tidak ada luka
Tidak berlubang, tidak nyeri, mengkilat, lurus dagunormal, bersih dan
tidak ada perdarahan
Bersinar, bersih, selaput besar merah, tidak adaperdarahan
Bersinar, bersih, selaput besar merah, tidak adaperdarahan
Keras dan kemerahan
Kaki tidak bengkak, normal

Menu Seimbang untuk Ibu Hamil


Makanan dengan gizi seimbang dapat diperoleh dari karbohidratdan lemak
sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan
mineral sebagai zat pengatur. Kebutuhan nutrien akan meningkat selama hamil, namun
tidak semua kebutuhan nutrien meningkat secara proporsional.
Hal yang perlu diperhatikan ibu hamil dalam mengatur menu makanan selama
hamil, antara lain:
39

1.

Menghindari mengkonsumsi makanan kaleng, makanan manis yang berlebihan,


susu berlemak dan makanan yang sudah tidak segar.

2.

Ibu hamil sebaiknya makan teratur sedikitnya tiga kali sehari.

3.

Hidangan yang tersusun dari bahan makanan bergizi.

4.

Mempergunakan aneka ragam makanan yang ada.

5.

Memilih dan membeli berbagai macam bahan makanan yang segar.

6.

Mengurangi bahan makanan yang banyak mengandung gas, seperti sawi, kool,
kubis dan lain-lain.

7.

Mengurangi bumbu yang merangsang, seperti pedas, santan kental.

8.

Menghindari merokok dan minum-minuman keras.


Pada

dasarnya menu

makanan untuk ibu

hamil,

tidak

banyak

berbeda

dari menu sebelum hamil. Oleh karena itu, diharapkan tidak ada kesulitan dalam
pengaturan menu selama hamil.

40

Anda mungkin juga menyukai