Anda di halaman 1dari 8

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Metabolisme

Metabolisme ( berasal dari bahasa Yunani, metabole = “berubah”), merupakan suatu


rangkaian atau proses yang terarah dan teratur di dalam sel tubuh melalui reaksi-reaksi
kimiawi ,sehingga diperlukan atau dihasilkan bahan-bahan tertentu seperti unsur, molekul,
senyawa atau energi.
Metabolisme adalah proses pengolahan (pembentukan dan pengolahan) zat-zat yang
diperlukan oleh tubuh agar tubuh dapat menjalankan fungsinya,kelainan metabolisme sering
disebabkan oleh kelainan genetic yang disebabkan hilangnya enzim tertentu yang dipelukan
untuk merangsang suatu proses metabolisme.
Metabolisme kehamilan meningkatnya metabolisme energi karna itu kebutuhan energi
dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan,peningkatan energi dan zat gizi tersebut
diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin,pertaman besarnya organ kandungan
perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu.sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang
diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tubuh tidak sempurna.
Bagi ibu hamil pada dasarnya semua zat gizi memerlukan tambahan,namun yangsering
kali menjadi kekuranga adalah energi protein dan beberapa mineral seperti zat besi dan
kalsium,kebutuhan energi untuk kehamilan yang nomal pelu tambahan kira-kira 80000 kalori
selam massa kurang lebih 280 hari.hal ini berarti perlu tambahan ekstra sebanyak kurang
lebih 300 kalori setiap hari selama hamil(nasution 1988).
Kebutuhan energi pada trimester I meningkat secara minimal.kemudian sepanjang
trimester II dan III kebutuhan energi terus meningkat sampai akhir kehamilan.energi
tambahan selama trimester II diperlukan untuk pemekaran jaringan ibu sepeti penambahan
volume darah,pertumbuhan uterus,dan payudara,serta penumpukan lemak.selama trimester
III energi tambahan digunakan untuk pertumbuahan janin dan plasenta.
Menurut WHO kebutuhan energi selama hamil menganjurkan jumlah tambahan sebesar
150 kalori sehari pada trimester I,350 kalori sehari pada trimester II dan III.Sementara di
Indonesia berdasarkan lidia karya nasional pangan dan gizi tahun (1998) ditentukan angka
285 kalori perhari selama kehamilan,sama halnya dengan energi,kebutuhan wanita hamil
akan protein juga meningkat bahkan mencapai 68% dari sebelum hamil,jumlah protein yang
harus tersedia sampai akhir kehmilan diperkirakan sebanyak 925 gr yang tertimbun dalam
jaringan ibu,plasenta serta janin.

2.2 Jenis Metabolisme Berdasarkan Proses dan Hasil

Metabolisme dibedakan menjadi dua, yaitu :


a. Anabolisme (penyusunan)
Anabolisme adalah reaksi untuk merangkai senyawa organik dari molekul molekul
tertentu agar dapat diserap oleh tubuh.. Energi yang digunakan dapat berasal dari cahaya
matahari (foton) maupun berasal dari pemecahan senyawa kimia anorganik . Karena dalam
reaksi ini dibutuhkan energi dari luar maka reaksinya termasuk endotermis (endergonik).
Contoh peristiwa anabolisme adalah fotosintesis (energinya berasal dari cahaya
matahari dan kemosintesis (energinya berasal dari pemecahan senyawa kimia anorganik)
b. Katabolisme (pemecahan)
Katabolisme adalah penguraian suatu zat menjadi partikel yang lebih kecil untuk
dijadikan energi.
Contoh peristiwa katabolisme adalah fermentasi .Kedua arah lintasan metabolisme
diperlukan setiap organisme untuk dapat bertahan hidup. Arah lintasan metabolisme
ditentukan oleh suatu senyawa yang disebut sebagai hormon, dan dipercepat (dikatalisis)
oleh enzim. Pada senyawa organik, penentu arah reaksi kimia disebut promoter dan penentu
percepatan reaksi kimia disebut katalis. Pada setiap arah metabolisme, reaksi kimiawi
melibatkan sejumlah substrat yang bereaksi dengan dikatalisis enzim pada jenjang-jenjang
reaksi guna menghasilkan senyawaintermediat, yang merupakan substrat pada jenjang reaksi
berikutnya. Keseluruhanpereaksi kimia yang terlibat pada suatu jenjang reaksi
disebut metabolom. Semua ini dipelajari pada suatu cabang ilmu biologi yang
disebut metabolomika.

2.3 Metabolisme yang Terjadi Selama Kehamilan

A. Metabolisme Basal (Basal Metabolic Rate,BMR)

Adalah energy yang diperlukan untuk mempertahankan hidup. Pada wanita hamil basal
metabolic rate, ( BMR ) meninggi hingga 15-20 %, terutama pada trimester akhir.Sistem
endokrin juga meninggi dan tampak lebih jelas kelenjaer gondoknya (grandula tireoidea).
B.Metabolisme Karbohidrat

Khusus untuk metabolism karbohidrat,pada kehamilan normal ,terjadi kadar glukosa plasma
ibu yang lebih rendah secara bermakna karena:

a. Produksi glukosa dari hati menurun


b. Produksi alanin (salah satu precursor gluconeogenesis) menurun.
c. Aktifitas eksresi ginjal meningkat
d. Efek hormone- hormone gestasional (human placental lactogen )
e. Hormone-hormon plasenta lainnya, hormone-hormon ovarium ,hipofisis ,pancreas,
adrenal, growth factors.

C. Metabolisme Zat Besi


Kebutuhan zat besi pada kehamilan kurang lebih 1000 mg , 500 mg dibutuhkan untuk
meningkatkan masa sel darah merah dan 300 mg untuk transportasi ke fetus dalam kehamilan
12 minggu, 200 mg untuk menggantikan cairan yang keluar daritubuh. Wanita hamil perlu
menyerap zat besi rata-rata 3,5 mg/hari, kebutuhannya meningkat secara signifikan pada
trimester terakhir karena absorbsi usus yang tinggi.
Dalam kehamilan normal, hanya 20% zat besi yang di absorbsi, karena wanita yang
defisiensi zat besinya 40% diserap oleh usus dan juga untuk haemoglobin atau disimpan
dihati. Tujuan memberikan supleman zat besi adalahbmencegah defisiensi zat besi pada ibu
hamil, bukan untuk menaikkan kadar haemoglobin.
Zinc (Zn) sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan janin. Beberapa penelitian
menunjukkan kekurangan zat ini dapat menyebabkan pertumbuhan janin terhambat. Selama
kehamilan kadar mineral ini akan menurun dalam plasma ibu oleh karena pengaruh dilusi.
Pada perempuan hamil dianjurkan asupan mineral ini7,3– 11,3 mg/hari, tetapi hanya pada
perempuan-perempuan beresiko yang dianjurkan mendapat suplemen mineral ini.
D. Metabolisme Protein

RDA untuk protein adalah sekitar 0,8 % protein kualitas tinggi per kilogram berat badan
ideal,atau sekitar 60g/hari untuk pria dan 50g/hari untuk wanita. Protein dibutuhkan dalam
jumlah yang banyak pada kehamilan untuk perkembangan fetus, alat kandungan, payudara
dan badan ibu, serta untuk persiapan laktasi. Maka dari itu perlu diperhatikan agar wanita
hamil memperoleh cukup protein selama hamil. Diperkirakan 1gram protein setiap kilo gram
berat badan dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Pada pemeriksaan plasma protein ditemukan adanya penurunan pada fraksi albumin dan
pula sedikit penurunan gamma globulin. Perubahan- perubahan dalam plasma protein ini
dalam satu minggu postpartum kembali kepada keadaan sebelum adanya kehamilan.

E. Metabolisme Hidrat Arang

seorang wanita hamil sering merasa haus, nafsu makan kuat, sering kencing dan kadang
kala di jumpai glukosuria yang mengingatkan kita pada DM. Dalam kehamilan, pengaruh
kelenjar endokrim agak terasa, seperti somatomamotropin, plasma insulin dan hormon-
hormon adrenal -17-ketosteroid. Untuk rekomendasi, harus di perhatikan sungguh-sungguh
hasil GTT oral dan GTT intravena.

F. Metabolisme Lemak
Metabolisme lemak juga terjadi. Kadar kolestrol meningkat sampai 350 mg atau lebih
per 100 cc. Hormon somatomamotropin mempunyai peranan dalam pembentukan lemak pada
payudara. Deposid lemak lain nya terdapat dibadan, perut, paha dan lengan.
G. Metabolisme Mineral
a. Kalsium
Dibutuhkan rata-rata 1.5 gram sehari sedangkan untuk pembentukan tulang-tulang
terutama dalam trimesrer trakhir dibutuhkan 30-40 gram.
b. Fosfor
Dibutuhkan rata-rata 2 gram/hari
c. Zat Besi
Dibutuhkan tambahan zat besi kurang lebih 800 mg /atau 30-50 mg sehari.
d. Air
Wanita hamil cenderung mengalami retensi air.
H. Kenaikan Berat Badan
Berat badan wanita hamil akan naik sekitar 6.5-16.5 kg. Kenaikan berat badan yang
terlalu banyak di temukan pada keracunan hamil ( pre-eklamsi dan eklamsi ). Kenaikan berat
badan wanita hamil di sebabkan oleh Janin, uri, air ketuban, uterus Payu dara, kenaikan
volume darah, lemak, protein dan retensi air.
I. Kalori
Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan laktasi. Kalori yang di butuhkan untuk
ini terutama diperoleh dari pembakaran zat arang, khususnya sesudah kehamilan lima bulan
keatas. Namun, bila dibutuhkan dipakai lemak ibu untuk mendapatakan tambahan kalori.
Wanita hamil memerlukan makanan yang bergizi dan harus mengandung banyak protein di
Indonesia masih banyak dijumpai penderita defisiensi zat besi dan vitamin B oleh karena itu
wanita hamil harus diberikan Fe dan roboransia yang berisi mineral dan vitamin.

2.4 Perubahan Anatomi dan adaptasi Fisiologis Sistem Metabolisme pada


Ibu Hamil Trimester I,II,III

Sebagian besar penambahan berat badan selama kehamilan berasal dari uterus dan
isinya. Kemudian payudara,volume darah,dan cairan ekstraseluler. Diperkirakaan selama
kehamilan berat badan bertambah 12,5 kg dan basal metabolic rate meningkat sampai 15%
terjadi juga hipertrofi tiroid.
Perubahan Sistem Metabolisme yang terjadi pada ibu hamil yaitu :
1. Terjadi perubahan metabolik
2. Metabolisme basal meningkat
3. Masukan makanan sangat berpengaruh untuk metabolisme ibu dan janin
4. Ketidakseimbangan akan menyebabkan berbagai masalah seperti hiperemesis, diabetes
dan lain-lain.
5. Retensi air meningkat akibat penurunan tekanan osmotik koloid interstisial.

a. Pada Trimester I
Segera setelah haid terlambat kadar diamino eksidae meningkat dari 3-6 satuan dari
masa tidak hamil ke 200 satuan dalam masa hamil 2 minggu. Peningkatan ini terjadi karena
ada pertumbuhan dan perkembangan.
Plasenta sendiri menghasilkan enzim-enzim untuk oksidasi, reduksi, hidrolisa, dimana
enzim dioksidase merupakan salah satu enzim yang dihasilkan oleh plasenta. Diamino
oksidase disebut juga histaminase yaitu enzim yang berfungsi agar histamin tidak aktif lagi.
b. Pada Trimester II
Pada trimester ini perempuan dengan gizi baik dianjurkan menambah berat badan per
minggu sebesar 0,4kg,sementara pada perempuan dengan gizi kurang atau berlebih
dianjurkan menambah berat badan per minggu masing-masing sebesar 0,5 kg- 0,3 kg
Selanjutnya kadar diamino oksidase ini mencapai puncaknya 400 – 500 satuan pada
kehamilan 16 minggu. Kadar alkalinfosfatase meningkat 4 kali lipat dengan wanita tidak
hamil. Dimana kadar alkalinfosfatase dapat dipakai untuk menilai fungsi plasenta. Kadar gula
darah pada ibu hamil lebih tinggi dari pada keadaan tidak hamil.
Hal ini mungkin terjadi akibat zat antagonis options. Pada ibu hamil zat antagonis ibu
hamil ini selain dihasilkan oleh kelenjar adrenal juga dihasilkan oleh plasenta zat antagonis
insulin (glukagon) menekan kadar insulin sehingga mengakibatkan kadar gula ibu hamil
meningkat.
c. Pada Trimester III
Basal Metabolisme Rate (BMR) meningkat hingga 15-20% dari semula. Kalori yang
dibutuhkan untuk itu diperoleh terutama dari pembakaran karbohidrat, khususnya sesudah
kehamilan 20 minggu ke atas. Akan tetapi apabila dibutuhkan dipakai lemak ibu untuk dapat
tambahan kalori.
Pada trimester ini janin membutuhkan 30 sampai 40 gr kalsium untuk pembentukan
tulangnya. Peningkatan ini terjadi agar dapat memenuhi kebutuhan kalsium untuk
pertumbuhan janin agar tidak mengambil kalsium ibu. Sedangkan kadar diamino oksidase
menetap sampai akhir kehamilan.
Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155 mEq per liter menjadi 145
mEq per liter, disebabkan hemodilusi darah dan kebutuhan mineral yang diperlukan janin.
Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi untuk pertumbuhan dan perkembangan
janin, perkembangan organ organ kehamilan, dan persiapan laktasi. Dalam makanan
diperlukan protein tinggi sekitar 0,5 gr/kg BB atau sebutir telor ayam sehari.Kebutuhan zat
mineral untuk ibu hamil yaitu :
a. Kalsium 1,5 gram setiap hari, 30 sampai 40 gram untuk pembentukan tulang janin.
b. Fosfor, rata-rata 2 gram dalam sehari.
c. Zat besi, 800 mgr atau 30 sampai 50 mgr sehari.
d. Air, ibu hamil memerlukan air cukup banyak dan dapat terjadi retensi air
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bagi ibu hamil pada dasarnya semua zat gizi memerlukan tambahan metabolisme.
Namun yang sering kali menjadi kekurangan adalah energi protein dan beberapa mineral
seperti zat besi dan kalsium sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil
dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna.
Meningkatnya metabolisme energi karna itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya
meningkat selama kehamilan, peningkatan energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin.
Perubahan-perubahan pada ibu hamil sering kali terjadi terutama pada perubahan
fisiologis ibu seperti perubahan sistem reproduksi, pencernaan, payudara, sistem endokrin,
sistem kekebalan, sistem perkemihan, sistem muskuloskeletal, sistem sirkulasi darah /
kardiovaskuler, sistem integument, sistem metabolisme, berat badan dan indeks masa tubuh ,
darah dan pembekuan darah serta sistem pernapasan dan persyarafan.
Kebutuhan energi pada trimester I meningkat secara minimal.kemudian sepanjang
trimester II dan III kebutuhan energi terus meningkat sampai akhir kehamilan. Energi
tambahan selama trimester II diperlukan untuk pemekaran jaringan ibu sepeti penambahan
volume darah,pertumbuhan uterus,dan payudara,serta penumpukan lemak.selama trimester
III energi tambahan digunakan untuk pertumbuahan janin dan plasenta.

3.2 Saran
Perubahan kondisi fisik dan emosional yang kompleks, memerlukan adaptasi terhadap proses
kehamilan yang terjadi, dan itulah sebagai seorang calon bidan seharusnya belajar semaksimal
mungkin agar dapat mengenali sifat psikologis ibu hamil pada perjalanan kehamilannya menuju
partus dan agar ibu selalu dalam keadaan sehat, dan janin yang dikandung dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik, maka sebaiknya kita mampu memberi asuhan megenai cakupan nutrisi
yang baik selama hamil.
DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo,Sarwono.2016.Ilmu Kebidanan.Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo

Allan D. Marsk MD, dkk.Biokimia Kedokteran Dasar:Jakarta: EGC

Evelyn C.Pearce.2010 Anatomi dan Fisiologi.Jakarta: PT Gramedia

https://www.slideshare.net/yuayupratiwi/asuhan-persalinan

Anda mungkin juga menyukai