Anda di halaman 1dari 7

Faktor Kehamilan terhadap Basal Metabolic Rate (BMR)

Oleh

NAMA : ANDIKA GUSTA


NIM : 201920623113P
DOSEN PENGAMPU : RIZKI NISFI RAMDHINI M.Si

PROGRAM STUDI S1 KONVERSI


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN AJARAN AKADEMIK 2019/2020
Faktor Kehamilan terhadap Basal Metabolic Rate (BMR)
A. Kehamilan

Pada wanita hamil normal terjadi banyak perubahan hormonal dan metabolik,
yang dipengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin. Pada kehamilan
normal, kadar glukosa plasma ibu menjadi lebih rendah secara bermakna,
karena:

1. Ambilan glukosa oleh aliran darah plasenta meningkat


2. Produksi glukosa dari hati menurun
3. Produksi alanin (salah satu prekursor glukoneogenesi menurun)
4. Efektifitas ekskresi ginjal meningkat
5. Efek hormon-hormon gestasional(human plasental lactogen, hormon-
hormon plasenta lainnya, hormon-hormon ovarium, hormon pankreas
dan adrenal, growth factor dan sebagainya)

Dalam kehamilan, terjadi perubahan metabolisme endokrin dan karbohidrat


yang menunjang pemasokan makanan bagi janin serta persiapan untuk
menyusui. Glukosa dapat berdifusi secara tetap melalui plasenta kepada janin,
sehingga kadarnya dalam darah janin hampir menyerupai kadar darah ibu.
Insulin ibu dapat mencapai janin, sehingga kadar gula darah ibu
mempengaruhi kadar gula darah janin.

Pengendalian kadar gula darah terutama dipengaruhi oleh insulin, di samping


hormon estrogen, steroid dan plasenta laktogen. Akibat lambatnya resorbsi
makanan, terjadi hiperglikemia yang relatif lama dan ini menyebabkan
kebutuhan insulin meningkat. Menjelang aterm kebutuhan insulin meningkat
hingga 3 kali dari keadaaan normal. Hal ini disebut tekanan diabetojenik
dalam kehamilan. Secara fisiologis, telah terjadi resistensi insulin. Yang
menjadi masalah, bila seorang ibu tidak mampu meningkatkan insulin,
sehingga ia relatif hipoinsulin yang mengakibatkan hiperglikemia atau diabets
kehamilan.
Glukosa yang tidak masuk sel tubuh, akan tertimbun di dalam darah. Setelah
mencapai kadar tertentu, glukosa tersebut juga akan muncul dalam air seni.
Jika terdapat dalam air seni, glukosa akan menarik lebih banyak air
bersamanaya . Dengan demikian, menyebabkan bertambahnya volume air
seni. Karena terjadi pengeluaran air seni yang berlebihan, tubuh kehilangan
banyak cairan sehingga terjadi rasa haus yang berlebihan.

Ketika dalam sel tidak terdapat cukup glukosa karena kurangnya jumlah
insulin, meski sebenarnya dalam darah terdapat glukosa berlebihan, sel-sel ini
jadi 'kelaparan'. Hal ini menyebabkan peningkatan nafsu makan, sehingga
penderita DM (diabetes melitus) ingin makan lebih banyak.

Untuk mendapatkan energi yang dibutuhkan, sel yang "kelaparan" mulai


memecahkan lemak dan protein yang ada di dalam tubuh. Hal ini
mengakibatkan turunnya berat badan dan rasa lelah. Jika kadar glukosa dalam
darah sangat tinggi, beberapa orang menjadi mudah tersinggung. Selain itu,
tubuh menjadi rentan terhadap infeksi.

Tidak semua penderita diabetes mengalami gejala ini. Beberapa orang bahkan
tidak mengalami gejala apapun ; pada keadaan ini. Diketahui bahwa mereka
ternyata menderita penyakit DM lewat pemeriksaan laboratorium. Resistensi
insulin juga dapat di sebabkan adanya hormon estrogen, progesteron, kortisol,
prolaktin dan plasenta laktogen. Hormon tersebut mempengaruhi reseptor
insulin pada sel, sehingga mengurangi afinitas insulin.

B. Basal Metabolik Rate (BMR)


1. Pengertian metabolism

Metabolisme secara harafiah berarti perubahan, digunakan untuk


menyebut semua transformasi kimiawi dan energi yang terjadi di dalam
tubuh. Umumnya, kehamilan mempunyai efek pada metabolisme, karena
itu wanita hamil perlu mendapat makanan yang bergizi dan dalam kondisi
sehat.

2. Metabolisme yang terjadi selama kehamilan


1. BASAL METABOLIC RATE

Pada wanita hamil basal metabolic rate, ( BMR ) meninggi hingga 15-
20 %, terutama pada trimester akhir.Sistem endokrin juga meninggi
dan tampak lebih jelas kelenjaer gondoknya (grandula tireoidea).

2. ASAM ALKALI

Keseimbangan asam alkali ( acic-base balance ) sedikit mengalami


perubahan konsentrasi alkali :
a. Wanita tidak hamil : 155 mEq/liter
b. Wanita hamil : 145 mEq/liter
c. Natrium serum : turun dari 142 menjadi 135 mEq/liter
d. Bikarbonat plasma : turun dari 25 menjadi 22 mEq/liter

3. METABOLISME PROTEIN

Protein dibutuhkan dalam jumlah yang banyak pada kehamilan untuk


perkembangan fetus, alat kandungan, payudara dan badan ibu, serta
untuk persiapan laktasi. Maka dari itu perlu diperhatikan agar wanita
hamil memperoleh cukup protein selama hamil. Diperkirakan 1gram
protein setiap kilo gram berat badan dapat memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Pada pemeriksaan plasma protein ditemukan adanya
penurunan pada fraksi albumin dan pula sedikit penurunan gamma
globulin. Perubahan- perubahan dalam plasma protein ini dalam satu
minggu postpartum kembali kepada keadaan sebelum adanya
kehamilan.

4. METABOLISME HIDRAT ARANG


Hidrat arang : seorang wanita hamil sering merasa haus, nafsu makan
kuat, sering kencing dan kadang kala di jumpai glukosuria yang
mengingatkan kita pada DM. Dalam kehamilan, pengaruh kelenjar
endokrim agak terasa, seperti somatomamotropin, plasma insulin dan
hormon-hormon adrenal -17-ketosteroid. Untuk rekomendasi, harus di
perhatikan sungguh-sungguh hasil GTT oral dan GTT intravena.

5. METABOLISME LEMAK

Metabolisme lemak juga terjadi. Kadar kolestrol meningkat sampai


350 mg atau lebih per 100 cc. Hormon somatomamotropin mempunyai
peranan dalam pembentukan lemak pada payudara. Deposid lemak lain
nya terdapat dibadan, perut, paha dan lengan.

6. METABOLISME MINERAL
7. a. Kalsium :
Dibutuhkan rata-rata 1.5 gram sehari sedangkan untuk pembentukan
tulang-tulang terutama dalam trimesrer trakhir dibutuhkan 30-40 gram.
b. Fosfor :
Dibutuhkan rata-rata 2 gram/hari
c. Zat Besi :
Dibutuhkan tambahan zat besi kurang lebih 800 mg /atau 30-50 mg
sehari.
d. Air :
Wanita hamil cenderung mengalami retensi air.
8. KENAIKAN BERAT BADAN

Berat badan wanita hamil akan naik sekitar 6.5-16.5 kg. Kenaikan
berat badan yang terlalu banyak di temukan pada keracunan hamil
( pre-eklamsi dan eklamsi ). Kenaikan berat badan wanita hamil di
sebabkan oleh :
a. Janin, uri, air ketuban, uterus
b. Payu dara, kenaikan volume darah, lemak, protein dan retensi air.

9. KALORI
a. Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan laktasi. Kalori
yang di butuhkan untuk ini terutama diperoleh dari pembakaran zat
arang, khususnya sesudah kehamilan lima bulan keatas. Namun, bila
dibutuhkan dipakai lemak ibu untuk mendapatakan tambahan kalori.
b. Wanita hamil memerlukan makanan yang bergizi dan harus
mengandung banyak protein di Indonesia masih banyak dijumpai
penderita defisiensi zat besi dan vitamin B oleh karena itu wanita
hamil harus diberikan Fe dan roboransia yang berisi mineral dan
vitamin.
DAFTAR PUSTAKA

1. Penelitian B, Pengembangan. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta; 2013.


2. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Tentang Pedoman Gizi Seimbang. 1110 Indonesia; 2014
hlm. 7, 82.
3. Rodwell V, Bender D, Botham K, Kennelly P, Weil A. Harper’s Illustrated
Biochemistry. 30th ed. Mc Graw Hill Education; 2015. hlm.212 - 221.
4. Whitney E, Rolfes SR. Understanding Nutrition. 14th ed. Cengage Learning;
2015. hlm.142 - 147.
5. Hosain-Alizadeh J, Goodarzi MT. Body Fat and Plasma Lipid Profile in
Different Levels of Physical Fitness in Male Students. J Res Health Sci.
2014;14(3):214–7. Tersedia dari: www.umsha.ac.ir/jrhs

Anda mungkin juga menyukai