ROBBI FIRDAUS
DI PRINGOMBO 3 RT 003 RW 003 KELURAHAN PRINGSEWU TIMUR DAN
KELUARGA Tn SURATIN di RT 005 RW 002 KELURAHAN SIDOHARJO
KECAMATAN PRINGSEWU KABUPATEN PRINGSEWU
PROVINSI LAMPUNG
Disusun Oleh :
TIARA DITA AMELIA PUTRI
154012018043
ii
LEMBAR PENGESAHAN
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Sumi Anggraeni,M.Keb
NBM. 1168 283
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya kepada kita sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas individu
pada KK Binaan Tn.R dan Tn.S dalam penulisan tugas individu KK binaan ini
tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk ini penulis menyampaikan
terimakasih kepada :
1. Ns. Elmi Nuryati, M. Epid selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas
Muhammadiyah PringsewuLampung.
2. Sumi Anggraeni, M.Keb selaku ketua Prodi DIII Kebidanan Universitas
Muhammadiyah Pringsewu Lampung.
3. Cynthia Puspariny, S.ST, M.Kes selaku Ketua Pelaksana Praktik Kebidanan
Komunitas.
4. Analia kunang,S.ST,M.Kes selaku Pembimbing Akademik.
5. Bapak Rohmanudin selaku kepala dusun rt 002
6. Bapak Mujiman selaku kepala dusun rt 006
7. Keluarga Bapak Suhermanhadi dan Bapak Sunarto selaku KK Binaan
Kebidanan Komunitas.
8. Seluruh dosen dan staf Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung.
9. Seluruh teman-teman D III Kebidanan khususnya angkatan XII.
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iv
DAFTAR ISI................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Tujuan ............................................................................................ 2
C. Manfaat ............................................................................................ 3
D. Metode ............................................................................................ 3
E. Langkah Kerja....................................................................................... 3
BAB IV PEMBAHASAN
A. Proses penatalaksanaan asuhan kebidanan komunitas ......................... 46
B. Hambatan,rintagan dan evaluasi dalam pelaksanaan asuhan kebidanan
komunitas ............................................................................................ 46
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 49
B. Saran..................................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan Kebidanan Komunitas adalah upaya yang dilakukan bidan untuk
pemecahan terhadap masalah kesehatan ibu dan balita dalam keluarga
dimasyarakat. Kebidanan komunitas dapat juga merupakan bagian atau
kelanjutan dari pelayanan yang diberikan dirumah sakit dalam upaya
menyelamatkan ibu dan bayi dalam proses kelahiran. Bidan komunitas
mempunyai pengetahuan yang luas dalam segala aspek dalam kehamilan dan
persalinan karena tugasnya adalah bersama-sama perempuan sebagai partner
untuk menerima secara positif pengalaman proses kehamilan dan persalinan,
serta mendukung keluarga agar dapat mengambil keputusan atau pilihan
secara individual berdasarkan informasi yang telah diberikan Kebidanan
Komunitas adalah pelayanan kebidanan profesional yang ditujukan kepada
masyarakat dengan penekanan pada kelompok risiko tinggi dengan upaya
mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit,
peningkatan kesehatan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi pelayanan kebidanan. (Lusiana, 2017).
Pada keluarga Bapak Robi Firdaus terdapat permasalahan kehamilan resiko
tinggi pada Ibu Sumarni dan Pada keluarga Bapak Suratin dan Ibu Setiorini
terdapat masalah perdarahan pada uterus.
Untuk itu, maka mahasiswa tingkat III semester VI Universitass
Muhammadiyah Pringsewu Prodi D III Kebidanan dipandang perlu untuk
memperoleh gambaran yang nyata tentang pelayanan Kebidanan Komunitas di
masyarakat sesuai dengan kompetensi yang diharapkan dari lulusan D III
Kebidanan.
1
B. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
Mengadakan penyuluhan pada KK binaan diharapkan dapat menerapkan
berbagai keterampilan yang berkaitan dengan mata kuliah asuhan
kebidanan komunitas.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu Melakukan pengkajian data subjektif dan objektif sesuai
dengan masalah yang ada dalam KK Binaan yang diambil.
b. Mampu melakukan menginterprestasikan data pada masalah kesehatan
yang ada dalam KK Binaan yang diambil.
c. Mampu mengidentifikasi masalah kesehatan yang terjadi dalam KK
Binaan khususnya tentang masalah KIA.
d. Mampu menentukan diagnosis/ masalah yang terjadi dalam KK
Binaan.
e. Mampu mengidentifikasi perencanaan, penatalaksanaan, dan evaluasi
pada masalah dalam KK Binaan
f. Mampu melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan.
g. Mampu Mendokumentasikan hasil asuhan kebidanan komunitas
dalam KK Binaan.
C. Manfaat Kegiatan
1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh dengan
memberikan penyuluhan pada KK Binaan dan mampu menyelesaikan
masalah.
2. Bagi Masyarakat
Menambah wawasan bagi masyarakat pada umumnya dan keluarga Tn.R
dan Tn.S khususnya mengenai kesehatan.
3. Bagi Tenaga Kesehatan
Memberikan gambaran mengenai keadaan kesehatan masyarakat disana
sehingga memudahkan dalam penyuluhan kesehatan dan mengubah
perilaku hidup bersih dan sehat.
2
4. Metodologi Kegiatan
Dalam kegiatan KK Binaan metode yang digunakan adalah pemberian
pengetahuan dengan ceramah, leafleat dan Tanya jawab.
5. Langkah Kerja
1. Waktu pelaksanaan
Hari/tanggal :
a. 17 Februari 2021 Di Kediaman Tn.R
b. 18 Februari 2021 Di Kediaman Tn.S
2. Waktu Evaluasi
Hari/tanggal :
a. 24 Februari 2021 Di Kediaman Tn.R
b. 25 Februari 2021 Di Kediaman Tn.S
3. Lokasi
Kegiatan KK Binaan akan di laksanakan Di rumah Tn.R di
Pringombo 3 Pringsewu Timur dan Tn. S di Kelurahan Sidoharjo
Kecamatan pringsewu Kabupaten Pringsewu.
3
BAB II
TINAJUAN TEORI
A. Konsep Keluarga
1. Pengertian
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat. Keluarga
didefinsikan dengan istilah kekerabatan dimana invidu bersatu dalam
suatu ikatan perkawinan dengan menjadi orang tua. Dalam arti luas
anggota keluarga merupakan mereka yang memiliki hubungan personal
dan timbal balik dalam menjalankan kewajiban dan memberi dukungan
yang disebabkan oleh kelahiran, adopsi, maupun perkawinan
(Stuart,2014). Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang
tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau
pengangkatan dan mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi
satu sama lain dan didalam perannya masing-masing menciptakan serta
mempertahankan kebudayaan (Friedman, 2010).
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu
tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan
(Departemen Kesehatan RI, 2014). Keluarga adalah anggota rumah
tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah, adopsi, atau
perkawinan (WHO, 2012). Jadi, dapat disimpulkan bahwa definisi dari
keluarga merupakan sekumpulan orang yang tinggal satu rumah yang
4
B. Manajemen Asuhan Kebidanan
Konsep Dasar Penyakit
1. Kehamilan Resiko Tinggi
PENGERTIAN :
Kehamilan resiko tinggi adalah ibu hamil dengan berbagai faktor resiko
yang dapat mengganggu proses kehamilan sampai bersalin atau
mengancam jiwa ibu dan janin
5
3. Pucat
Pucat pada conjungtiva, muka, telapak tangan menunjukkan anemia
(kekurangan darah)
6
2. Perdarahan Uterus
A. Pengertian Pendarahan Uterus Abnormal
Perdarahan uterus abnormal (Abnormal Uterus Bleeding AUB) atau
perdarahan uterus disfungsional (PUD) adalah perdarahan uterus
abnormal dalam hal jumlah, frekuensi, dan lamanya yang terjadi baik di
dalam maupun di luar siklus haid, merupakan gejala klinis yang semata-
mata karena suatu gangguan fungsional mekanisme kerja poros
hipotalamus-hipofisis-ovariumendometrium tanpa adanya kelainan
organik alat reproduksi (Ali, 2010).
Pendarahan Uterus Abnormal (PUA) adalah istilah yang digunakan
untuk menggambarkan semua kelainan haid baik dalam hal jumlah
maupun lamanya.Manifestasi klinisnya dapat berupa pendarahan dalam
jumlah yang banyak atau sedikit, dan haid yang memanjang atau tidak
beraturan.
B. ETIOLOGI
1. Komplikasi kehamilan
1. Perdarahan implantasi
2. Abortus
3. Kehamilan ektopik
4. Kehamilan mola, penyakit trofoblastik
5. Komplikasi plasenta
2. Infeksi dan Inflamasi
1. Vulvitis
2. Vaginitis
3. Servitis
4. Endometritis
5. Salpingo-oophoritis
3. Hiperplasia dan Neoplasia
1. Vagina: karsinoma, penyakit trofoblastik metastatic, sarcoma
botryoides.
7
2. Serviks: polip, papiloma, karsinoma.
3. Endometrium: hyperplasia, polip, karsinoma, sarcoma, penyakit
trofoblastik.
4. Miometrium: leiomoima, leiomiosarkoma, miosis stroma
endolimfatik (hemangioperisitoma).
5. Ovarium : tumor-tumor sel teka granulose yang menghasilkan
estrogen; tumor-tumor lain atau kista dapat merangsang
hormone stromaovarium.
6. Tuba falopii: karsinoma.
4. Trauma
1. Perdarahan post operatif
2. Laserasi Obstetrik
3. Benda asing dalam vagina
4. Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)
5. Endometriosis
6. Adenomiosis
7. Aneurisma sirsiod- fistula arteriovenosa
8. Kelainan hematologik atau sistemik
1. Trombositopenia
2. Penyakit Von Willebrand
3. Terapi antikoagulan
4. Koagulasi intravascular diseminata
5. Hipertensi
6. Hipotiroidi (lebih banyak terjadi pada hipotiroidi daripada
hipertiroidi)
7. Leukemia
8. Penyakit hepar
8
C. TANDA DAN GEJALA
Manifestasi klinisnya dapat berupa pendarahan dalam jumlah yang
banyak atau sedikit, dan haid yang memanjang atau tidak
beraturan.
9
ditemukan penyakit lainya, maka langkah selanjutnya adalah
melakukan prinsip-prinsip pengobatan sebagai berikut:
1. Menghentikan perdarahan.
2. Mengatur menstruasi agar kembali normal
3. Tranfusi jika kadar hemoglobin (Hb) kurang dari 8 gr%
10
BAB III
TINJAUAN KASUS
PENGKAJIAN KELUARGA BINAAN PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
A. Genogram
11
Genogram Keluarga Bapak Sugito
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-Laki
: Yang tinggal serumah
B. Denah Rumah
Denah Rumah Keluarga bapak Suratin
kamar
R.tamu Kamar
dapur Kamar
mandi
Keterangan:
Jendela :
Pintu :
Sumur :
Kandang :
C. Sifat Keluarga
12
1. Anggotayangberpengaruhdala
m mengambil
keputusanadalahbapak
2. Kebiasaan hidup sehari-hari
1) Kebiasaan makan
i. Waktu makan teratur, frekuensi 3 kali dalam sehari, jenis
makanan pokok yaitu nasi, lauk pauk (tempe, telur, tahu),
sayuran ( bayam, kangkung, kacang panjang), buah (pisang).
ii. Cara pengolahan makanan memenuhi syarat kesehatan, menu
dalam seminggu bervariasi
iii. Keluarga Tn.S mengonsumsi garam beryodium
iv. Membiasakan mencuci tangan dengan air bersih sebelum
makan
v. Tidak apa pantangan makanan
vi. Jenis minuman keluarga yaitu air putih
2) Sarana hiburan keluarga
Ada, yaitu televisi
3) Tempat BAK dan BAB
Tempat BAK dan BAB keluarga Tn.S ada di rumah
4) Personal hygine / keluarga
a) Kebiasaan mandi 2 kali sehari
b) Kebiasaan menggosok gigi 3 x sehari
c) Kebiasaan keramas 2 hari sekali menggunakan shampo
D. Faktor ekonomi sosial budaya
i. Penghasilan
Penghasilan TN.S dalam sebulan Rp. 1.500.000
ii. Kegiatan sosial kemasyarakatan
Keluarga Tn.A aktif dalam kegiatan kemasyrakatan
E. Faktor rumah dan lingkungan
1) Perumahan
13
Tipe rumah keluarga Tn.S permanen, status kepemilikan rumah
millik sendiri, jenis lantai tanah sistem ventilasi rumah ada
digunakan, sistem pencahayan terang, jarak rumah dengan tetangga
dekat, halaman rumah ada.
2) Sumber air bersih
Air minum yang di gunakan yaitu dari sumur keluarga. Cara
pengolahan air minum yaitu di masak. Untuk kegiatan mencuci,
memasak dan mandi keluarga menggunakan air sumur, jarak sumber
air dari sepitank kurang lebih 5 meter, tempat penampungan air
sementara ember, kondisi air di tempat penampungan tidak berbau,
tidak berwarana dan tidak terdapat jentik nyamuk.
3) Sistem pembuangan sampah
Dengan cara dibakar, kondisi tempat pembuangan sampah sementara
terbuka, jaraknya dari rumah kurang dari 5 meter.
4) Sistem pembuangan kotoran rumah tangga
Keluarga Tn.S Buang air besar di WC yang ada dirumah, jenis
jamban yang digunakan leher angsa.
5) Hewan peliharaan
Keluarga Tn.S tidak memiliki hewan peliharaan
6) Pemantauan jentik berkala
Tidak ada genangan air di sekitar rumah Tn.S, kebiasaan menguras
bak sehari sekali
14
Anggota keluarga Tn.S tidak ada yang pernah dirawat di RS jiwa
dan tidak ada gangguan mental.
2) Tanggapann keluarga terhadap pelayanan kesehatan dan pelayanan
sosial
Jenis pelayanan kesehatan yang paling membantu keluarga
mengatasi masalah kesehatan adalah puskesmas dan bidan.
3) BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial)
a. Pengetahuan tentang BPJS :Tahu
b. Keikutsertaan keluarga dalam BPJS: Ikut
15
Pernafasan : 24 x/ menit
Hasil pemeriksaan normal tidak ada kelainan / masalah
III. ASSESMENT
Ny.s umur 39 Tahun P2A0
Masalah : Kurang pengetahuan tentang perdarahan uterus
IV. PLANNING
Hari/Tanggal : 17 februari 2021
Waktu : 10.00 WIB
1. Mengadakan pendekatan kepada keluarga dimulai dari kunjungan
rumah
Hasil : Rumah Tn.S telah di kunjungi
2. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada keluarga Tn.S yaitu tanda-
tanda vital dalam keadaan normal kecuali ibu dengan perdarahan
uterus
Hasil : Keluarga Tn.S mengetahui hasil pemeriksaan
3. Menjelaskan masalah yang ada dalan keluarga Tn.S yaitu Kurang
pengetahuan tentang perdarahan uterus
Hasil : Keluarga sudah mengetahui masalah yang ada di dalam
rumahnya
4. Memberikan penyuluhan kepada Ny.S tentang Perdarahan uterus
a. Pengertian perdarahan uterus
b. Penyebab perdarahan uterus
c. Cara Mengatasi perdarahan uterus
Hasil : Keluarga Ny.s telah mengetahui perdarahan uterus
16
TINJAUAN KASUS
PENGKAJIAN KELUARGA BINAAN PRAKTIK KEBIDANAN
KOMUNITAS PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN FAKULTAS
KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
Nama KK : Tn. R Nama Pewawancara : Tiara Dita Amelia Putri
Kelurahan : Pringsewu Timur Tanggal : 18 Februari 2021
Kecamatan : pringsewu
Responden : Ny. R
17
Genogram
Genogram Keluarga Bapak Suhermanhadi
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-Laki
: Yang tinggal serumah
A. Denah Rumah
Denah Rumah Keluarga bapak R
R Tamu
R. keluarga
k.mandi
Keterangan:
Jendela :
Pintu :
Sumur :
Kandang :
18
B. Sifat Keluarga
1. Anggota yang berpengaruh dalam mengambil keputusan adalah
bapak
2. Kebiasaan hidup sehari-hari
1) Kebiasaan makan
a) Waktu makan teratur, frekuensi 3 kali dalam sehari, jenis
makanan pokok yaitu nasi, lauk pauk (tempe, telur, tahu),
sayuran ( bayam, kangkung, kacang panjang), buah (pisang).
b) Cara pengolahan makanan memenuhi syarat kesehatan, menu
dalam seminggu bervariasi
c) Keluarga Tn.R mengonsumsi garam beryodium
d) Membiasakan mencuci tangan dengan air bersih sebelum
makan
e) Tidak apa pantangan makanan
f) Jenis minuman keluarga yaitu air putih
2) Sarana hiburan keluarga
Ada, yaitu televisi
1) Tempat BAK dan BAB
Tempat BAK dan BAB keluarga Tn.R ada di rumah
1) Personal hygine / keluarga
1. Kebiasaan mandi 2 kali sehari
2. Kebiasaan menggosok gigi 3 x sehari
3. Kebiasaan keramas 2 hari sekali menggunakan shampo
C. Faktor ekonomi sosial budaya
1. Penghasilan
Penghasilan TN.R dalam sebulan Rp. 1.500.000
2. Kegiatan sosial kemasyarakatan
Keluarga Tn.R aktif dalam kegiatan kemasyrakatan
D. Faktor rumah dan lingkungan
19
1) Perumahan
Tipe rumah keluarga Tn.S permanen, status kepemilikan rumah
millik sendiri, jenis lantai semen, sistem ventilasi rumah ada
digunakan, sistem pencahayan terang, jarak rumah dengan tetangga
dekat, halaman rumah ada.
2) Sumber air bersih
Air minum yang di gunakan yaitu dari membeli. Cara pengolahan air
minum yaitu di masak. Untuk kegiatan mencuci, memasak dan
mandi keluarga menggunakan air sumur, jarak sumber air dari
sepitank kurang lebih 5 meter, tempat penampungan air sementara
ember, kondisi air di tempat penampungan tidak berbau, tidak
berwarana dan tidak terdapat jentik nyamuk.
3) Sistem pembuangan sampah
Dengan cara dibakar, kondisi tempat pembuangan sampah sementara
terbuka, jaraknya dari rumah kurang dari 5 meter.
4) Sistem pembuangan kotoran rumah tangga
Keluarga Tn.S Buang air besar di WC yang ada dirumah, jenis
jamban yang digunakan leher angsa.
5) Hewan peliharaan
Keluarga Tn.S memiliki hewan peliharaan ayam letak kandang 5
meter dari sumber mata air
6) Pemantauan jentik berkala
Tidak ada genangan air di sekitar rumah Tn.S, kebiasaan menguras
bak sehari sekali
E. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga Tn.S tidak sedang atau pernah memiliki riwayat penyakit
menular, menurun, dan menahun seperti HIV/AIDS, TBC, Hipertensi,
Ginjal, jantung.
Kebiasaan keluarga Tn.S memeriksakan kesehatan apabila sakit,
tempatnya di puskesmas dan Bidan.
20
F. Riwayat kesehatan Jiwa psikososial spiritual
1) Riwayat kesehatan mental keluarga
Anggota keluarga Tn.R tidak ada yang pernah dirawat di RS jiwa
dan tidak ada gangguan mental.
2) Tanggapann keluarga terhadap pelayanan kesehatan dan pelayanan
sosial Jenis pelayanan kesehatan yang paling membantu keluarga
mengatasi masalah kesehatan adalah puskesmas dan bidan.
3) BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial)
a. Pengetahuan tentang BPJS :Tahu
b. Keikutsertaan keluarga dalam BPJS : Ikut
21
3. Anak Ke 1
Nadi : 85 x/menit
Suhu : 36.5 0C
Pernafasan : 24 x/ menit
Hasil pemeriksaan normal tidak ada kelainan / masalah
III. ASSESMENT
a. Tn. S umur 40 Tahun
Masalah : Merokok
Kebutuhan : KIE bahaya merokok
b. Ny.R umur 31Tahun
Masalah : Mual muntah disetiap pagi
Kebutuhan : KIE tentang mual muntah
IV. PLANNING
Hari/Tanggal : 18 Februari 2021
Waktu : 09.30 WIB
1. Mengadakan pendekatan kepada keluarga dimulai dari kunjungan
rumah
Hasil : Rumah Ny.S telah di kunjungi
2. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada keluarga Ny.S yaitu tanda-
tanda vital dalam keadaan normal
Hasil : Keluarga Ny.S mengetahui hasil pemeriksaan bahwa
keluarga dalam keadaan normal
3. Menjelaskan masalah yang ada dalan keluarga Ny.S yaitu ibu
sering mual muntah dan merokok
Hasil : Keluarga Ny.S mengetahui masalah yang ada di dalam
rumah tangganya
4. Memberikan KIA Kepada Ny S
a. Pengertian Kehamilan resiko tinggi
22
b. Tanda Bahaya Kehamilan resiko Tinggi
23
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Pembahasan
1. Asuhan Kebidanan Komunitas Pada Keluarga Tn.S
a. Pada pengkajian data subjektif ditemukan masalah Ny.s kurang
mengetahui tentang perdarahan uterus, Perdarahan uterus
abnormal (Abnormal Uterus Bleeding AUB) atau perdarahan
uterus disfungsional (PUD) adalah perdarahan uterus abnormal
dalam hal jumlah, frekuensi, dan lamanya yang terjadi baik di
dalam maupun di luar siklus haid, merupakan gejala klinis yang
semata-mata karena suatu gangguan fungsional mekanisme kerja
poros hipotalamus-hipofisis-ovariumendometrium tanpa adanya
kelainan organik alat reproduksi (Ali, 2010). Pendarahan Uterus
Abnormal (PUA) adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan semua kelainan haid baik dalam hal jumlah
maupun lamanya.Manifestasi klinisnya dapat berupa pendarahan
dalam jumlah yang banyak atau sedikit, dan haid yang memanjang
atau tidak beraturan.
Penyebab
1. Komplikasi kehamilan
1. Perdarahan implantasi
2. Abortus
3. Kehamilan ektopik
4. Kehamilan mola, penyakit trofoblastik
5. Komplikasi plasenta
2. Infeksi dan Inflamasi
1. Vulvitis
24
2. Vaginitis
3. Servitis
4. Endometritis
5. Salpingo-oophoritis
3. Hiperplasia dan Neoplasia
1. Vagina: karsinoma, penyakit trofoblastik metastatic, sarcoma
botryoides.
2. Serviks: polip, papiloma, karsinoma.
3. Endometrium: hyperplasia, polip, karsinoma, sarcoma, penyakit
trofoblastik.
4. Miometrium: leiomoima, leiomiosarkoma, miosis stroma
endolimfatik (hemangioperisitoma).
5. Ovarium : tumor-tumor sel teka granulose yang menghasilkan
estrogen; tumor-tumor lain atau kista dapat merangsang
hormone stromaovarium.
6. Tuba falopii: karsinoma.
4. Trauma
1. Perdarahan post operatif
2. Laserasi Obstetrik
3. Benda asing dalam vagina
4. Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)
5. Endometriosis
6. Adenomiosis
7. Aneurisma sirsiod- fistula arteriovenosa
8. Kelainan hematologik atau sistemik
1. Trombositopenia
2. Penyakit Von Willebrand
3. Terapi antikoagulan
4. Koagulasi intravascular diseminata
5. Hipertensi
25
6. Hipotiroidi (lebih banyak terjadi pada hipotiroidi daripada
hipertiroidi)
7. Leukemia
8. Penyakit hepar
PENGERTIAN :
Kehamilan resiko tinggi adalah ibu hamil dengan berbagai faktor resiko
yang dapat mengganggu proses kehamilan sampai bersalin atau
mengancam jiwa ibu dan janin
26
5. Ibu dengan riwayat penyakit jantung, ginjal, TBC, liver, hipertensi
dan penyakit berat lainnya
Tanda Bahaya dalam Kehamilan
1. Muntah terus menerus, tidak bisa makan, keadaan ini akan
membahayakan ibu
2. Perdarahaan
Perdarahan pada hamil muda dapat menyebabkan keguguran
3. Pucat
Pucat pada conjungtiva, muka, telapak tangan menunjukkan anemia
(kekurangan darah)
27
Pelayanan yang Didapatkan oleh Ibu Hamil pada saat Memeriksakan
Kehamilannya
1. Penimbangan berat badan
2. Pemeriksaan tekanan darah
3. Pengukuran fundus uteri
4. Imunisasi TT
5. Tablet tambah darah
6. Penyuluhan kesehatan
28
Ibu Hamil yang Tergolong Resiko Tinggi :
1. Ibu hamil yang sering pusing berat, penglihatan kabur, kaki bengkak
dan kenaikan tekanan darah
2. Ibu hamil dengan kelainan letak (sungsang atau lintang)
3. Ibu hamil yang diperkirakan bayinya kembar
4. Riwayat kehamilan jelek
5. Ibu dengan riwayat penyakit jantung, ginjal, TBC, liver, hipertensi
dan penyakit berat lainnya
29
Hal yang Harus Dilakukan
1. Pemeriksaan kehamilan secara berkala
2. Perawatan diri selama hamil : Nutrisi, perawatan payudara,
kebersihan diri, aktivitas,senam hamil
B. Rintangan
selama melakukan kegiatan di desa pringombo tidak ada rintangan
yang begitu sulit
C. Evaluasi
Dalam melaksanakan asuhan kebidanan di desa margakaya banyak
sekali pelajaran yang didapat, dan tak lupa rasa syukur yang
terdalam karna dapet diterima di masyarakat desa pringombo,
walaupun rute dan desa yang jaraknya antara 1 dengan yang lain
cukup jauh sehingga saya cukup sulit untuk menghafal rute jalan
yang ada. selebihnya saya sangat senang dan bahagia mendapatkam
sodara dan kawan disana serta dipertemukan dengan bidan desa
yang sangat baik dalam membimbing saya melakukam asuhan
kebidanan komunitas.
BAB V
PENUTUP
30
A. Kesimpulan
Dalam kegiatan asuhan kebidanan komunitas masyarakat yang telah
dilakukan dalam rangka menolong diri sendiri dalam memecahkan
masalah untuk memenuhi kebutuhan di bidang kesehatan dan di bidang
lain yang berkaitan agar mampu mencapai kehidupan sehat sejahtera.
Disamping itu terdapat kegiatan yaitu KK binaan yaitu kegiatan layanan
kesehatan yang diberikan pada keluarga untuk mengetahui pendidikan
kesehatan dan juga dapat mendorong timbulnya kreativitas dan insiatif
setiap individu atau kelompok masyarakat untuk ikut secara aktif dalam
program-program kesehatan didaerahnya dan menentukan prioritas
program sesuai dengan kebutuhan. Setelah penulis melakukan asuhan
kebidanan komunitas KK Binaan pada keluarga Tn.S dan Tn.S dengan
metode SOAP dapat di simpulkan bahwa :
1. Penulis mampu Melakukan pengkajian data subjektif dan objektif
sesuai dengan masalah yang ada dalam KK Binaan yang diambil.
2. Penulis mampu melakukan menginterprestasikan data pada masalah
kesehatan yang ada dalam KK Binaan yang diambil.
3. Penulis mampu mengidentifikasi masalah kesehatan yang terjadi
dalam KK Binaan khususnya tentang masalah KIA.
4. Penulis mampu menentukan diagnosis/ masalah yang terjadi dalam
KK Binaan.
5. Penulis mampu mengidentifikasi perencanaan, penatalaksanaan, dan
evaluasi pada masalah dalam KK Binaan
6. Penulis mampu melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan.
7. Penulis mampu Mendokumentasikan hasil asuhan kebidanan
komunitas dalam KK Binaan.
B. Saran
1. Bagi KK Binaan
31
Diharapkan setelah dilakukan pengkajian, penyuluhan dan evaluasi
masalah yang muncul di lingkungan masyarakat dapat teratasi dengan
baik dan cepat agar tidak menimbulkan suatu masalah yang
berkelanjutan yang dapat merugikan kesehatan pada masyarakat dan
masyarakat dapat menerapkan Asuhan yang diberikan.
32
DAFTAR PUSTAKA
Anik maryunani, (2012). Inisiasi Menyesui Dini, Asi Eksklusif dan Manajemen
Laktasi. Jakarta : TIM
Badan Pusat Statistik (BPS). 2018. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
2017: Kesehatan Reproduksi Remaja. Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia.
Departemen Kesehatan RI. 2001. Krida Bina Lingkungan Sehat, Jakarta : Balai
Pustaka.
33
Penyuluhan Pada Pasien dengan Perdarahan Uterus
34
LEMBAR KONSULTASI
35
LEMBAR KONSULTASI
36
37