Anda di halaman 1dari 63

ASUHAN KEBIDANAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA

Nn. E

DI DESA WIYONO PESAWARAN

STUDI KASUS

Oleh :

ERA APRITA
NIM. 154012017018

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PRINGSEWU LAMPUNG
2020

1
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
ASUHAN KEBIDANAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA

Nn. E

DI DESA WIYONOPESAWARAN

Senin, 2 juni 2020

Laporan Tugas Akhir

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan


pendidikan Pada Program Studi Diploma III Kebidanan Fakultas kesehatan

Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung

Oleh :

ERA APRITA
NIM. 154012017018

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PRINGSEWU LAMPUNG
2020

2
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
HALAMAN PERSETUJUAN

ASUHAN KEBIDANAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

PADA Nn. E UMUR 19 TAHUN DENGAN DESMINORE

DI DESA WIYONO PESAWARAN

Yang diajukan oleh

ERA APRITA
154012017018

Telah disetujui pada tanggal:………………………….

Pembimbing I

DZUL ISTIQOMAH HASYIM, S.ST., M.KES

NBM: 1152398

Pembimbing II

CYNTHIA PUSPARINY, S.ST., M.KES

NBM: 1194173

3
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
HALAMAN PENGESAHAN
Telah di ujikan pada tanggal 2 juni 2020
Dan disetujui untuk disusun sebagai studi kasus dengan
Judul :

ASUHAN KEBIDANAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA


AN E UMUR 19 TAHUN DENGAN DESMINOREDI DESA WIYONO
PESAWARAN

TANGGAL UJIAN PRAKTEK 2 JUNI 2020

PENGUJI I : Wahyu Widayati,M.KEB


NBM. 1156368

PENGUJI II : Dzul Istiqomah Hasyim,S.ST.,M.Kes


NBM. 1152398

PENGUJI III : Cynthia Puspariny,S.ST.,M.kes


NBM. 1194173

Mengetahui,
Ketua prodi DIII Kebidanan
Universitas Muhamaadiyah Pringsewu Lampung

Sumi Anggraeni, M.Keb


NBM. 116828

Mengetahui,
Dekan Fakultas Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung

Elmi Nuryati, M. Epid


NBM. 927024

4
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
RIWAYAT HIDUP PENULIS

Era Aprita, lahir pada tanggal 02April 1999 di Desa Wiyono Kecamatan Gedong

tataan, Kabupaten Pesawaran, putri ketiga dari pasangan Bapak Katijo dan Ibu

Marsiyem, dan anak ketiga dari tiga bersaudara, pendidikan dasar di SDNegeri

2wiyonolulus pada tahun 2011, kemudian melanjutkan pendidikan di SMP

Negeri4GedongTataan lulus pada tahun 2014, kemudian penulis melanjutkan

pendidikan selanjutnya di SMANegeri 1 GedongTataan diselesaikan pada tahun

2017, dan pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di Universitas

Muhammadiyah Pringsewu Lampung dengan mengambil jurusan/program studi

DIII Kebidanan sampai dengan sekarang.

5
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
HALAMAN PERSEMBAHAN

Yang utama dari segalanya…

Alhamdulilah kupanjatkan kepada AllahSWT, atas segala rahmat dan juga

kesempatan dalam menyelesaikan tugas akhir LTA saya dengan segala

kekurangannya. Segala syukur saya ucapkan kepadaMu Ya Rabb, karena sudah

menghadirkan orang-orang berarti di sekililing saya. Yang selalu member

semangat dan doa, sehingga LTA saya ini dapat diselesaikan dengan baik.

sholawat serta salam selalu terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Penulispersembahkan karya sederhana ini untuk yang tercinta dan tersayang,

1. Untuk Bapak Katijo karya ini saya persembahkan dan terima kasih atas

kasih sayang yang berlimpah dari mulai saya lahir, hingga saya sudah

besar ini. Lalu untuk ibu marsiyem terima kasih juga atas limpahan doa

yang selalu mengiringi serta segala hal yang telah ibu lakukan semua yang

terbaik. Kelak cita-cita saya ini akan menjadi persembahan yang paling

mulia untuk kedua orangtua saya,dan semoga dapat membahagiakan

kalian

2. Untuk selanjutnya kedua Kakak sayaEka Emilia dan Feri Bastian yang

luar biasa, memberi dukungan dan doa yang tak hentinya. Selama ini

sudah menjadi kakak sekaligus teman curhat.

3. Untuk dosen pembimbing saya kepada ibu Dzul Istiqomah Hasyim yang

baik dan bijaksana,terima kasih sudah menjadi orang tua kedua saya di

kampus. Terima kasih atas bantuan nya, nasehatnya, dan ilmunya yang

selama ini dilimpahkan pada saya dan rasa tulus dan iklas

6
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
4. Untuk Dosen – Dosen Kebidanan Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Lampung khusus nya prodi DIII Kebidanan. Terimakasih juga yang

terhingga telah memberikan ilmu dengan sabar nya mengajarkan kami

dengan cara yang terbaik, semoga ilmu yang diberikan bisa bermaanfaat

kelak

5. Untuk Sahabat yang selalu mendukung selama saya kuliah yang selalu

mendengarkan keluh,kesah. Kepada Erina Arfiani,Putri Sulam,Amelya

dan Roriana. Terima kasih telah memberikan semangat dan dukungan

secara moral, semoga kelak kalian bisa bangga dengan saya

6. Untuk sahabat dan teman seperjuangan saya Dela novenza, Ayu

anjuliani ,Elva novita sari. terima kasih atas semua nya tanpa kalian kuliah

saya akan menjadi biasa saja

7. Untuk Teman – Teman Seperjuangan Bidan Angkatan 11 Universitas

Muhammadiyah Pringsewu Lampung. Kalian yang sudah menjadi Partner

selama di universitas Muhammadiyah Pringsewu

7
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penyusun haturkan kehadirat Allah SWT, karena atas Rahmat

dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Studi Kasus

yang berjudul Asuhan Kebidanan Kesehatan Reproduksi Remaja pada Nn. E

Dengan Desminore di PMB Ernawati, S.ST Pringsewu

Pada kesempatan ini, penulis juga ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ns. Elmi Nuriyati Selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Pringsewu Lampung.

2. Sumi Anggraeni, M.Keb Selaku Ketua Prodi DIII Kebidanan Fakultas

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung.

3. Wahyu Widayati, M.Keb Selaku Penguji 1 Studi Kasus dari Institusi.

4. Dzul Istiqomah Hasyim, S.ST., M.Kes Selaku Penguji 2 Studi Kasus dari

Institusi.

5. Cynthia Puspariny, S.ST., M.Kes Selaku Penguji 3 Studi Kasus dari Institusi.

6. Ernawati , S.ST Selaku Penguji Lahan.

7. Nn. E Selaku yang telah bersedia sebagai pasien untuk mengambil Studi Kasus

8. Ucapan terima kasih kepada Bapak Katijo dan Ibu Marsiyem selaku Orangtua

Penulis menyadari masih banyak kesalahan dalam menyusun laporan ini. Untukitu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan bermanfaat

bagi penulis dan pembaca.

Pringsewu, Mei 2020

Era Aprita

8
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL................................................................................... i
HALAMAN JUDUL....................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ iv
RIWAYAT HIDUP PENULIS...................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................... vi
KATA PENGANTAR.................................................................................... vii
DAFTAR ISI................................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... iX
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Tujuan.............................................................................................. 4
C. Manfaat............................................................................................ 5
D. Ruang Lingkup................................................................................. 5
E. Metode Penulisan............................................................................. 5
F. Sistematika Penulisan....................................................................... 6

BAB II TINJAUAN TEORI


A. Remaja ............................................................................................. 10
B. Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan................. 27

BAB III TINJAUAN KASUS


A. Pengkajian Subjektif........................................................................ 28
B. Pengkajian Objektif.......................................................................... 32
C. Assesment........................................................................................ 34
D. Penatalaksanaan............................................................................... 34

BAB IV PEMBAHASAN
A. Profil Desa........................................................................................ 37
B. Kesenjangan Teori dan Praktik........................................................ 39

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................... 47
B. Saran.............................................................................................. 48

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

9
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Masa remaja diawali dengan masa pubertas, yaitu saat terjadinya

perubahan-perubahan fisik (meliputi penampilan fisik seperti bentuk tubuh

dan proporsi tubuh) dan fungsi fisiologis (kematangan organ-organ seksual)

(Yolanda, dkk, 2013). Menstruasi adalah perdarahan vagina secara berkala

akibat terlepasnya lapisan endometrium uterus. Usia normal bagi seorang

wanita mendapat menstruasi untuk pertama kalinya pada usia 12 atau 13

tahun. Tetapi ada juga yang mengalaminya lebih awal, yaitu pada usia 8

tahun dan paling lambat yaitu usia 18 tahun. Menstruasi akan berhenti

sendirinya pada saat wanita sudah berusia 40- 50 tahun, yang dikenal

dengan istilah menopause (Purba, dkk, 2014).

masa remaja yang berkisar dari usia 12 sampai 21 tahun yakni sampai

selesainya pertumbuhan fisik. Pada masa remaja ini individu mencapai

pertumbuhan fisik yang maksimal, dan pada masa ini pula mencapai

kematangan kemampuan reproduksi. Kematangan ini menyebabkan remaja

mempunyai perhatian terhadap lawan jenisnya, dan remaja akan berusaha

untuk memikat lawan jenisnya tersebut. Selain pertumbuhan fisik, pada

masa ini akan terjadi juga perkembangan fungsi-fungsi psikologis yang

ditandai dengan peningkatan kekuatan mental, kemampuan berpikir,

kemampuan dalam memahami, dan kemampuan dalam mengingat.

10
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
( Miftahul Jannah, dalam Jurnal Psikoislamedia Volume 1, Nomor 1, April

2016)

Menurut MenKes tahun 2013 total penduduk 28% atau 64 juta jiwa ialah

usia remaja. Remaja merupakan mereka yang berada di rentan usia 10-19

tahun. Menurut hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)

tahun 2012 jumlah penduduk dengan usia 10-19 tahun mencapai 48 per

1000 perempuan (DepKes, 2013).

Pada masa ini remaja pasti akan mengalami suatu keadaan yang

dinamakan menstruasi. Menstruasi atau datang bulan merupakan salah satu

ciri dari perempuan yang sudah mengalami transisi dari kanak-kanak ke

dewasa dengan ditandai dari menarche (menstruasi pertama) sampai dengan

menopause (berakhirnya masa menstruasi) (Pieter dkk. 2011 dalam

Yuniyanti dkk. 2014).

Keluhan yang selalu dirasakan oleh remaja yang sedang mengalami

datang bulan ialah dismenore. Dismenore merupakan kondisi dimana rasa

yang sangan sakit di bagian perut dari mulai perut bagian bawah yang

terkadang sakitnya bisa meluas sampai ke bagian pinggang, punggung

bawah dan paha (Mulyani, 2012 dalam Februanti, 2017).

Kesehatan reproduksi remaja putri saat ini masih menjadi masalah yang

perlu mendapat perhatian. Kesehatan reproduksi remaja putri tidak hanya

masalah seksual saja tetapi juga menyangkut segala aspek tentang

reproduksinya, terutama untuk remaja putri diantaranya adalah

11
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
perkembangan seks sekunder, yang meliputi suara lembut, payudara

membesar, pembesaran daerah pinggul, dan menarche. Menarche atau

terjadinya menstruasi yang pertama kali dialami oleh seorang wanita

biasanya terdapat gangguan kram, nyeri dan ketidaknyamanan yang

dihubungkan dengan menstruasi disebut dismenorea. ( Puji hastuti, dalam

Jurnal Kesehatan Masyarakat,2017)

Kebanyakan wanita mengalami tingkat kram yang bervariasi, pada

beberapa wanita hal itu muncul dalam bentuk rasa tidak nyaman, sedangkan

beberapa yang lain menderita rasa sakit yang mampu menghentikan aktifitas

sehari–hari 1.

Dismenorea (Nyeri haid) adalah keluhan ginekologis akibat ketidak

seimbangan hormon progesteron dalam darah sehingga mengakibatkan

timbul rasa nyeri dan yang paling sering terjadi pada wanita. Wanita yang

mengalami dismenorea memproduksi prostaglandin 10 kali lebih banyak

dari wanita yang tidak dismenorea.

Prostaglandin menyebabkan meningkatnya kontraksi uterus, dan pada kadar

yang berlebih akan mengaktivasi usus besar. Penyebab lain dismenore

dialami wanita dengan kelainan tertentu, misalnya endometriosis, infeksi

pelvis (daerah panggul), tumor rahim, apendisitis, kelainan organ

pencernaan, bahkan kelainan ginjal2 .

Data dari WHO didapatkan kejadian sebesar 1.769.425 jiwa (90%)

wanita yang mengalami dismenorea, 10-15% diantaranya mengalami

12
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
dismenorea berat. Hal ini didukung dengan penelitian yang telah dilakukan

diberbagai negara dengan hasil yang mencengangkan, dimana kejadian

dismenore primer disetiap negara dilaporkan lebih dari 50%3. ( Puji

Hastuti,dalam Jurnal kesehatan masyarakat,2017)

Hasil Sensus Penduduk tahun 2010 menunjukkan bahwa jumlah

penduduk Indonesia yaitu sebesar 237.641.326 jiwa, dan 63,4 juta atau 27%

diantaranya adalah remaja umur 10-24 tahun. Berdasarkan data dari

National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES), umur rata-

rata menarche (menstruasi pertama) pada anak remaja di Indonesia yaitu

12,5 tahun dengan kisaran 9-14 tahun. Di Indonesia angka kejadian

dismenorea tipe primer adalah sekitar 54,89% sedangkan sisanya penderita

dengan dismenorea sekunder. Dismenorea terjadi pada remaja dengan

prevalensi berkisar antara 43% hingga 93%, dimana sekitar 74- 80% remaja

mengalami dismenorea ringan, sementara angka kejadian endometriosis

pada remaja dengan nyeri panggul diperkirakan 25-38%, sedangkan pada

remaja yang tidak memberikan respon positif terhadap penanganan untuk

nyeri haid, endometriosis ditemukan pada 67% kasus. Kelainan terjadi pada

60-70% wanita di Indonesia dengan 15% diantaranya mengeluh bahwa

aktivitas mereka menjadi terbatas akibat dismenore. (Puji Hastuti, dalam

Jurnal Kesehatan Masyarakat,2017)

hormon adrenalin, estrogen, progesteron serta prostaglandin yang

berlebihan. Estrogen dapat menyebabkan peningkatan kontraksi uterus

secara berlebihan, Peningkatan kontraksi secara berlebihan ini menyebabkan

13
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
rasa nyeri. Selain itu hormon adrenalin juga meningkat sehingga

menyebabkan otot tubuh tegang termasuk otot rahim dan dapat menjadikan

nyeri ketika menstruasi. (Puji Hatuti, dalam Jurnal Kesehatan

Masyarakat,2017).

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada Nn. E dengan masalah

desminore yang normal menggunakan asuhan kebidanan menurut SOAP

2. Tujuan Khusus

a. Dilakukan nya pengkajian pada remaja

b. Dilakukan nya pengumpulan data subjektif pada remaja,

menginterperstasikan data

c. Mengidentifikasi masalah yang terjadi pada remaja dengan desminore

d. Dilakukan diagnosis/ masalah pada remaja

e. Dapat mengidentifikasi perencanaan,penatalaksanaan, dan evaluasi

pada remaja putri dengan keluhan desminore

f. Untuk mengetahui tindakan asuhan kebidanan pada remaja dengan

keluhan desminore

g. Mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan

h. Dapat mengdokumentasikan hasil asuhan kebidanan pada remaja

dengan keluhan desminore

14
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
C. Manfaat

1. Manfaat Mahasiswa

Penulisan ini merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi penulis

karena dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan

tentang remaja dengan keluhan desminore dan bahan belajar dalam

menerapka ilmu dan teori yang di dapat selama perkuliahan dan dapat

diterapkan pada saat dilahan.

2. Untuk Institusi

Untuk meningkatkan kualitas mahasiswa dengan dilakukannya Ujian

Akhir Program (UAP) Mahasiswa mampu melakukan Asuhan pada

remaja dengan desminore dan dapat menjadi bahan masukan teman-

teman mahasiswi kebidanan universitas muhammadiyah pringsewu

lampung di bidang kesehatan remaja atau kesehatan reproduksi dengan

desminore.

D. Ruang Lingkup

1. Subyektif : Remaja Putri

2. Waktu : di laksanakan pada tanggal 2 juni 2020

3. Tempat : Di desa Wiyono gedongtataan kab pesawaran

E. Metode Penulisan

Metode penulisan pada laporan kasus ini menggunakan metode deskriptif

yaitu metode yang menggambarkan keadaan sebenarnya dengan asuhan

kebidanan mulai dari pengkajian, diagnosa, identifikasi, perencanaan,

15
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
pelaksanaan asuhan dan evaluasi asuhan. Adapun tehnik pengumpulan data

pada kasus ini yaitu :

1. Studi kepustakaan

Penulis membaca dan mempelajari berbagai buku-buku, literatur dan

internet yang ada kaitannya dengan kesehatan reproduksi remaja dengan

keputihan sebagai dasar teoritis yang digunakan pada pembahasan

2. Studi Kasus

Melaksanakan studi kasus dengan menggunakan pendekatan proses

manajemen asuhan kebidanan yang meliputi: Identifikasi data dasar,

Identifikasi diagnosa/masalah actual maupun potensial ,tindakan

segera/kolaborasi, rencana asuhan/implementasi, implementasi serta

evaluasi asuhan kebidanan pada klien. Untuk memperoleh data/informasi

yang akurat, penulis menggunakan teknik:

a. Anamnesis klien: Melakukan tanya jawab dengan klien dan

keluarga yang dapat membantu memberikan keterangan/informasi yang

di butuhkan dengan dipantau oleh tenaga kesehatan/bidan setempat.

b. Pemeriksaan fisik: Pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis

untuk menjamin diperolehnya data yang lengkap mulai dari kepala

sampai kaki (head to toe) meliputi: inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi

dan pemeriksaan laboratorium serta pemeriksaan diagnostik lainnya

dengan menggunakan format pengkajian yang telah disusun

sebelumnya.

16
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
c. Pengkajian psikososial: Pengkajian psikososial dilakukan melalui

pengkajian status emosional, respon terhadap kondisi yang dialami

sertapola interaksi keluarga/orang tua terhadap petugas-petugas

kesehatandan orang di sekitar lingkungannya.

3. Dokumentasi

Studi ini dilakukan dengan mempelajari status kesehatan klien yang

bersumber dari pasien atau hasil pemeriksaan penunjang lainnya yang

dapat memberi kontribusi dalam menyelesaikan laporan tugas akhir.

4. Diskusi

Penulis melakukan tanya jawab dengan klien dan dosen pembimbing

baik di lahan maupun di institusi yang membantu untuk kelancaran

penyusunan laporan tugas akhir.

F. Sistematika Laporan

Penulisan laporan yang digunakan dalam pembuatan laporan kasus ini

dibagi menjadi 5 BAB sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Berisikan latar belakang, tujuan (umum dan khusus),metode penulisan, dan

sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN TEORI

Berisikan konsep dan manajemen asuhan kebidanan

BAB III : TINJAUAN KASUS

Berisikan pengkajian subjektif, pengkajian Objektif, Assasment, dan

Planning.

17
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
BAB IV : PEMBAHASAN

Berisikan profil Desa dan kesenjangan antara teori dan praktek.

BAB V: PENUTUP

Berisikan kesimpulan dan saran.

18
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Remaja

1. Definisi Remaja

Menurut WHO, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun,

menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014, remaja

adalah penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun Rentang usia remaja

adalah 10-24 tahun dan belum menikah (BKKBN, 2014).

Remaja adalah mereka yang berusia 10-20 tahun dan ditandai dengan

perubahan dalam bentuk dan ukuran tubuh, psikologi dan aspek fungsional.

Dari segi umur remaja dibagi menjadi remaja awal/early adolescene (10-13

tahun), remaja menengah/ middle adolescence (14-16 tahun), remaja akhir/

late adolescence (17-20 tahun) (Behrman, Klierman & Jenson, 2004 dalam

septiyani, 2014)

2. Perkembangan Pada Remaja Perempuan

a. Perkembangan fisik

Remaja mengalami perubahan fisik yang ditandai oleh perubahan pada

penampilan fisik dan fungsi fisiologis, terutama yang terkait dengan

kelenjar seksual (Kusmiran, 2012). Perubahan fisik merupakan hasil

aktifitas hormonal dibawah pengaruh sistem saraf pusat hipotalamus dan

hipofisisa yang merangsang kelenjar hormone esterogen dan progesterone

yang akan berinteraksi dengan faktor genetik maupun lingkungan, walaupun

perubahan fisik yang sangat jelas tampak pada pertumbuhan peningkatan

19
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
fisik dan pada penampakan serta perkembangan karakateristik seks

sekunder, perubahan yang tidak tampak jelas adalah perubahan fisiologis

dan kematangan neurogonad yang disertai dengan kemampuan untuk

bereproduksi (Kusmiran, 2012).

Perubahan–perubahan yang terjadi pada remaja wanita meliputi:

1) Perubahan payudara,

2) Pertambahan berat badan dan tinggi badan yang cepat,

3) Pertumbuhan rambut pubis,

4) Penampakan rambut aksila,

5) Menstruasi,

6) Perlambatan pertumbuhan linier yang tiba-tiba,

7) Pinggul semakin membesar (Kusmiran, 2012).

Peran system endokrin melibatkan interaksi hipotalamus, kelenjar pituitary,

dan kelenjar gonad (seks). Beberapa hormon yang berperan dalam

perubahan fisik remaja perempuan yaitu hormon seks. Hormon esterogen

(estradiol), hormon androgen (testosterone). Hormon seks disekresi oleh

ovarium dan adrenal; hormon esterogen merupakan hormon kewanitaan,

awitan produksi estrogen di dalam ovarium menyebabkan peningkatan yang

jelas dan berlanjut sepanjang kehidupan reproduksi perempuan.

Meningkatnya kadar hormon ini menyebabkan terjadinya payudara, uterus,

perubahan tulang dalam kerangka tubuh. Hormone androgen adalah

hormone pria yang ada pada perempuan tapi dalam jumlah sedikit (Santrock

2003; Wong, 2010).

20
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
a. Perkembangan Psikologis

Remaja merupakan masa seseorang mengalami perubahan-

perubahan dalam aspek kognitif, sosial, dan moral (Kusmiran, 2012).

Awal masa remaja anak laki-laki dan perempuan sudah menyadari

sifat-sifat yang baik dan buruk, dan mereka menilai sifat-sifat ini

sesuai dengan sifat teman-teman mereka.

Kondisi yang membentuk pola kepribadian di luar pengendalian para

remaja banyak dipengaruhi oleh lingkungan sekitar mereka. Sekalipun

lingkungan tidak berubah, beberapa kondisi yang mempengaruhi

konsep diri yang buruk dengan sendirinya akan berubah bila nilai-nilai

kelompok berubah. Dukungan sosial jika mempunyai nilai yang tinggi

di dalam kehidupan remaja, maka remaja tidak popular atau tidak

terkenal di masyarakat akan merasa kurang percaya diri, jika suatu

saat keakraban kelompok sebaya dan pooulasi tidak terlampau dinilai

tinggi,remaja dapat memandang diri sendiri dari sudut pandang yang

berbeda dan dapat merasa lebih percaya diri ( Hurlock,2010).

Banyak kondisi dalam kehidupan remaja yang turut membentuk pola

kehidupan melalui pengaruhnya dalam konsep diri. Beberapa diantara

sama dengan kondisi pada masa kanak-kanak, tetapi banyak yang

merupakan akibat dari perubahan-perubahan fisik, psikologis yang

terjadi selama masa remaja ( Hurlock,2010).

21
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
b. Perkembangan Kognitif

Tahap perkembangan kognitif pada remaja menurut Piaget (1959)

adalah tahap masa formal-operasional dimana seseorang sudah

mampu berpikir abstrak dan hipotesis. Remaja tidak lagi terbatas pada

pengalaman nyata dan konkret sebagai landasan berpikirnya. Mereka

mampu membayangkan situasi rekaan, kejadian yang semata-mata

berupa kemungkinan hipotesis ataupun proporsi abstrak, dan mencoba

mengolah dengan pemikiran logis. Pada tahap ini ia bisa

memperkirakan yang akan terjadi. Ia bisa mengambil kesimpulan dari

suatu pertanyaan yang abstrak (Sarwono 2005: dalam Dian 2014).

Piaget menekankan bahwa remaja terdorong untuk memahami

dunianya karena tindakanya itu merupakan penyesuaian diri terhadap

perkembangan biologis. Remaja membangun dunia kognitifnya

sendiri, Informasi tidak hanya tercurah kedalam benak mereka dari

lingkungan. Remaja menyesuaikan diri dengan dua cara yaitu: 1)

Asimilasi terjadi ketika seorang menggabungkan informasi baru

kedalam pengetahuan yang sudah dimilikinya; 2) Akomodasi terjadi

ketika seseorang menyesuaikan dirinya terhadap informasi baru

(Santrock 2003; dalam Dian 2014) .

c. Perkembangan Emosional

Masa remaja dianggap sebagai periode badai dan tekanan yaitu

suatu masa dengan ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari

perubahan fisik dan kelenjar. Meningkatnya emosi pada remaja karena

22
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
dibawah tekanan sosial dan menghadapi kondisi baru, sedangkan

selama masa kanak-kanak kurang mempersiapkan diri untuk

menghadapi perubahan keadaan itu (Hurlock, 2010).

Tidak semua remaja mengalami masa badai dan tekanan. Namun

sebagian besar remaja mengalami ketidakstabilan dari waktu ke waktu

sebagai konsekuensi dari usaha penyesuaian diri pada pola perilaku

baru dan harapan sosial yang baru (Hurlock, 2010).

d. Perkembangan Sosial

Remaja mempunyai kebutuhan yang besar untuk bisa masuk dalam

kelompok, persahabatan, diterima, dan mendapatkan dukungan dari

teman sebaya. Remaja berusaha mengembangkan hubungan baru dan

penuh dengan kepecayaan diri di luar rumah tetapi rentan terhadap

opini dari mereka yang berusaha menyamai atau melebihinya

(Bastable, 2012).

Terjadinya tumpang tindih pola tingkah laku anak dan pola perilaku

dewasa merupakan kondisi tersulit yang dihadapi remaja. Remaja

diharuskan dapat menyesuaikan diri dengan peran orang dewasa dan

melepaskan diri dari peran anak-anak. Perubahan perilaku sosial

remaja ditunjukkan dengan:

a) Minat dalam hubungan heteroseksual yang lebih besar

b) Kegiatan-kegiatan sosial yang melibatkan perempuan dan laki-

laki

23
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
c) Bertambahnya wawasan sehingga remaja memiliki penilaian

yang lebih baik serta lebih bisa mengerti orang lain. Remaja

juga mengembangkan kemampuan sosial yang mendorongnya

lebih percaya diri dan aktif dalam aktifitas sosial.

d) Berkurangnya prasangka dan diskriminasi. Mereka cenderung

tidak mempersoalkan orang yang tidak cocok latar belakang

budaya dan pribadinya

B. Menstruasi

1. Definisi Menstruasi

Menstruasi adalah pelepasan dinding endometrium yang disertai

dengan pendarahan yang terjadi secara berulang setiap bulannya kecuali

pada saat kehamilan (Aulia, 2009). Lama siklus menstruasi rata-rata

adalah 28 hari, namun adanya variasi umum terjadi. Hari pertama

pendarahan disebut sebagai hari ke-1 dari siklus menstruasi, atau mens.

Durasi rata-rata terjadinya menstruasi adalah 5 hari (berkisar 1 hingga 8

hari), dan kehilangan darah ratarata sebanyak 50 ml berkisar 20 hingga 80

ml), namun ini semua bervariasi. Usia wanita, status fisik dan emosional,

serta lingkungan juga memengaruhi regularitas siklus menstruasinya

(Lowdermilk, 2013).

Menstruasi adalah perubahan secara fisiologis pada wanita secara

berkala dan dipengaruhi oleh hormone reproduksi.Periode ini penting

dalam hal reproduksi, biasanya terjadi setiap bulan antara remaja sampai

menopose (Nugroho, 2010).

24
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Menstruasi adalah pengeluaran darah dan sel-sel tubuh dari vagina yang

berasal dari dinding rahim perempuan secara periodik (Wulandari, 2011).

Menstruasi merupakan bagian dari proses regular yang mempersiapkan

tubuh wanita setiap bulannya untuk kehamilan. Daur ini melibatkan

beberapa tahap yang dikendalikan oleh interaksi hormone yang

dikeluarkan oleh hipotalamus, kelenjar dibawah otak 11 depan dan indung

telur. Pada permulaan daur, lapisan sel rahim mulai berkembang dan

menebal. Lapisan ini berperan sebagai penyongkong bagi janin yang

sedang tumbuh bila seorang wanita tersebut hamil.Hormone memberi

sinyal pada telur di dalam indung telur untuk mulai

berkembang.Kemudian sebuah telur dilepaskan dari indung telur wanita

dan mulai bergerak menuju tuba falopi terus ke rahim. Bila telur tidak

dibuahi oleh sperma, lapisan rahim akan berpisah dari dinding uterus dan

mulai luruh serta dikeluarkan melalui vagina. Periode pengeluaran darah

dikenal dengan periode menstruasi, berlangsung tiga sampai tujuh hari.

Pada waktu menstruasi terjadi pengelupasan dinding rahim

(endometrium), lapisan yang terkelupas akan digantikan oleh lapisan baru

setelah masa menstruasi berhenti. Sekitar 14 hari sebelum menstruasi

berikutnya, lapisan permukaan rongga rahim kembali sempurna yang

artinya rahim dalam kondisi subur dan siap menerima calon janin dan

menjadi tempat kehamilan pada siklus menstruasi bulan berikutnya. Selain

itu terjadi pula pematangan sel telur yang dipengaruhi oleh hormone

progesterone.

25
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Menstruasi merupakan perdarahan akibat proses pelepasan dinding rahim

(endometrium). Setiap bulan wanita akan mengalami menstruasi secara

berulang kecuali wanita pada masa kehamilan (Warianto, 2011).

Manajemen non farmakologi seperti kompres hangat, teknik relaksasi,

distraksi, dan exercise salah satunya stretching. Abdominal stretching

merupakan salah bagian dari satu gerakan stretching dan berguna untuk

melemaskan otot-otot, terutama otot-otot perut dan panggul sehingga

meningkatkan kadar endorphin agar nyeri berkurang. Selain itu latihan

peregangan atau stretching merupakan salah satu latihan kelenturan yang

sangat bermanfaat untuk kesehatan . Pergerakan membuat otot tetap lentur,

membantu beralih dari aktivitas kurang gerak ke aktivitas banyak gerak

tanpa menimbulkan ketegangan Peregangan otot-otot perut dan punggung

tersebut menjadi melemas dan nyeri berkurang

Latihan peregangan efektif dalam mengurangi rasa sakit pada wanita

muda yang megalami dismenore primer. (Jurnal Kebidanan Volume 4,

Nomor 3, Juli 2018)

2. Gejala Menstruasi

Gejala-gejala yang muncul saat menstruasi yaitu payudara terasa

berat, penuh, membesar dan nyeri tekan, nyeri punggung, merasa rongga

pelvis semakin penuh, nyeri kepala dan muncul jerawat, iritabilitas atau

sensitifitas meningkat, metabolisme meningkat dan diikiuti dengan rasa

keletihan, suhu basal tubuh meningkat 0.2-0.4ºC, servik berawan,

lengket, tidak dapat ditembus sperma, mongering dengan pola granular,

26
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
ostium menutup secara bertahap, dan kram uterus yang menimbulkan

nyeri menstruasi (Bobak, 2004).

Banyak wanita yang mengalami masalah menstruasi, di antaranya adalah

nyeri saat menstruasi yang dikenal dengan dismenore.

Rasa nyeri dismenore merupakan keluhan yang paling umum dan

banyak dialami oleh wanita. Dismenore adalah nyeri selama atau sesaat

sebelum menstruasi. Banyak remaja mengalami dismenore pada tiga

tahun pertama setelah menarche. Wanita dewasa muda usia 17-24 tahun

adalah yang paling sering melaporkan menstruasi yang terasa nyeri

(Lowdermilk, 2013).

Dismenore terdiri dari gejala yang kompleks berupa kram bagian

bawah perut yang menjalar ke punggung atau kaki dan biasanya disertai

gejala gastrointestinal dan gejala neurologis seperti kelemahan umum

(Irianto, 2015). Berdasarkan jenisnya dismenore terdiri dari dismenore

primer dan dismenore sekunder.

C. Desminore

1. Definisi Desminore

Pada sebagian wanita yang mengalami menstruasi akan timbul nyeri

saat menstruasi yang biasanya disebut dismenorea. Dysmenorrhea

berasal dari bahasa Yunani: dys yang berarti sulit, nyeri, abnormal, meno

berarti bulan, dan rrhea adalah aliran. Dysmenorrhea atau dismenore

dalam bahasa Indonesia bearti nyeri pada saat menstruasi. Hampir semua

wanita mengalami rasa tidak enak pada perut bagian bawah saat

27
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
menstruasi. Namun, istilah dismenorea hanya dipakai bila nyeri begitu

hebat sehingga mengganggu aktivitas dan memerlukan obat-obatan

(Sukarni dan Margareth, 2013).

Nyeri di perut bawah, menyebar di daerah pinggang, dan paha. Nyeri

ini timbul tidak lama sebelumnya atau bersama-sama dengan permulaan

haid dan berlangsung beberapa jam, walaupun beberapa kasus dapat

berlangsung beberapa hari sebelum dan selama menstruasi

(Wiknjosastro, 2007).

Wanita usia reproduktif akan sering mengeluhkan dismenore yang

mengakibatkan penderita untuk istirahat dan meninggalkan pekerjaan

atau kegiatan sehari-hari dalam beberapa jam atau beberapa hari

(Winknjosastro, 2014).

Dismenorea merupakan nyeri sebelum, sewaktu, dan sesudah

menstruasi . Gangguan ini biasanya mulai terjadi pada 24 jam sebelum

terjadinya perdarahan menstruasi dan dapat terasa 24 – 36 jam. Kram

tersebut terutama dirasakan di daerah perut bagian bawah menjalar ke

punggung atau permukaan dalam paha. Pada kasus dismenorea berat

nyeri kram dapat disertai dengan muntah dan diare (Andira, 2010)

2. Klasifikasi Desminore

Berdasarkan ada tidaknya kelainan ginekologik, dismenore

diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:

1. Dismenore primer adalah nyeri saat menstruasi dengan anatomi

panggul normal. Biasanya dimulai saat remaja (Unsal et al, 2010). 16

28
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Rasa nyeri akan dirasakan sebelum atau bersamaan dengan permulaan

menstruasi dan berlangsung untuk beberapa jam (Simanjuntak, 2014).

Dismenorea primer timbul sejak haid pertama dan akan pulih sendiri

dengan perjalanan waktu, setelah stabilnya hormon tubuh atau

perubahan posisi rahim setelah menikah dan melahirkan. Nyeri haid ini

normal, tetapi dapat berlebihan jika dipengaruhi oleh faktor psikis dan

fisik, seperti stres, syok, penyempitan pembuluh darah, penyakit yang

menahun, kurang darah, dan kondisi tubuh yang menurun (Kusmiran,

2011).

2. Dismenore sekunder merupakan nyeri mesntruasi itandai dengan

adanya kelainan panggul yang nyata. Terjadi akibat berbagai kondisi

patologis seperti endometriosis, salfingitis, adenomiosis uteri, stenosis

serviks, Dismenorhea sekunder Biasanya baru muncul yaitu jika ada

penyakit atau kelainan yang menetap seperti infeksi rahim, kista atau

polip, tumor sekitar kandungan, serta kelainan kedudukan rahim yang

mengganggu organ dan jaringan di sekitarnya (Kusmiran,2011).

Dismenore sekunder adalah nyeri kista ovarium, mioma uteri dan lain-

lain (Unsal et al, 2010).

menstruasi yang berhubungan dengan berbagai keadaan patologis di

organ genital, mislanya endrometriosis, adenomiosis, mioma uteri,

stenosis serviks, penyakit radang panggul, perlekatan panggul

(Prawirohardjo, 2011). Dismenorea ini sangat jarang terjadi. Biasanya

29
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
terjadi pada wanita yang berusia sebelum 25 tahun dan dapat terjadi

pada 25 % wanita yang mengalami dismenorea (Andira, 2010).

3. Penyebab Desminore

Penyebab utama dismenore primer adalah adanya prostaglandin yang

dihasilkan oleh endometrium. merupakan hormon yang diperlukan untuk

menstimulasi kontraksi uterus selama menstruasi (Varney, 2008).

Menurut Nugroho dan Utama (2014).

penyebab dismenore dibedakan, menurut klasifikasinya, wanita lebih

sering mengalami dismenore primer, sedangkan wanita dengan nyeri

hebat 9 kemungkinan sekitar 50%. Nyeri pada dismenore primer diduga

karena adanya rangsangan oleh prostaglandin yang berasal dari

kontrasksi rahim. Saat bekuan darah atau potongan jaringan lapisan

rahim melewati serviks (leher rahim) terjadi nyeri yang sangat hebat,

terutama jika saluran serviknya sempit. Pertambahan usia dan kehamilan

mempengaruhi hilangnya nyeri dismenore, hal ini di duga adanya

kehilangan sebagian saraf pada akhir kehamilan yang diakibatkan oleh

kemunduran saraf rahim. Penyebab dismenore skunder yaitu karena

adanya masalah penyakit fisik seperti endometritis, polip uteri,

leiomioma, stenosis serviks, atau penyakit radang panggung (PID)

(Bickley, 2009).

30
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
4. Tanda Dan Gejala Desminore

Menurut Nugroho dkk (2014), dismenore menyebabkan nyeri yang

dirasakan hilang timbul dan terjadi terus-menerus yang terasa pada perut

bagian bawah. Nyeri yang dirasakan akan terjadi sebelum dan selama

menstruasi. Gejala klinis dismenore adalah nyeri paha, nyeri punggung,

muntah, dan mudah tersinggung (Manuaba, 2010).

5. Penatalaksanaan Desminore

Menstruasi akan mengakibatkan pelepasan prostaglandin. Pelepasan

prostaglandin akan mengakibatkan dismenore yang didukung oleh

faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dismenore dapat diatasi salah

satunya dengan penatalaksanaan non farmakologi yang terdiri dari

relaksasi nafas dalam, teknik sentuhan, teknik distraksi, kompres air

hangat, dan posisi knee chest sehingga dismenore dapat berkurang atau

menghilang. Endorphine massage merupakan alternatif yang dianjurkan

untuk mengatasi dismenore karena pada endorphine massage terdapat

dua dari penatalaksanaan non farmakologi penanganan dismenore yaitu

relaksasi nafas dalam dan sentuhan/ pijatan. (Jurnal Bidan Volume 3

No. 02, Juli 2017)

Menurut Jacoeb (2006) dalam Sri Maryati (2013), menyebutkan

bahwa sikap positif remaja putri dapat dilakukan dengan merasa relaks,

menerima keadaan tersebut sebagai suatu hal yang fisiologis, mau

meningkatkan kegiatan dan gairah di luar rumah, mau berobat ke

tenaga kesehatan terdekat dan fisioterapi

31
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Desminore

Banyak teori telah dikemukakan untuk menerangkan penyebab

dismenorea primer, tetapi patofisiologisnya belum jelas dimengerti.

Factor yang memegang peranan sebagai penyebab dismenorea primer

adalah Prostaglandin. Prostagladin terbentuk dari asam lemak tak jenuh

yang disintesis oleh deluruh sel yang ada dalam tubuh (Anurogo dan

Wulandari 2011).

Hal ini menyebabkan kontraksi otot polos yang akhirnya menimbulkan

rasa nyeri.

Menurut Anurogo dkk (2011) dan Norton (2008) (dalam Sari Purnama,

S.D, 2010), banyak faktor lain yang menyebabkan dismenorea primer

antara lain:

a. Factor endokrin Pada umumnya kejang yang terjadi pada dismenorea

primer disebabkan oleh kontraksi otot uterus yang

berlebihan.Hormone estrogen merangsang kontraktiltas uterus,

sedangkan hormoneprogesterone menghambat atau mencegahnya

b. Faktor konstitusi Faktor konstitusi seperti anemia dan penyakit

menahun juga dapat mempengaruhi timbilnya dismenorea. Saat

seseorang menderita anemia maka sensitivitas tubuh terhadap nyeri

akan meningkat. Hipersensitivitas pada jaringan ini dipengaruhi

karena adanya peningkatan kadar prostaglandin dalam tubuh.

Prostaglandin sendiri merupakan zat yang dihasilkan oleh jaringan

yang sedang terluka, sehingga peningkatan prostaglandin dapat

32
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
dipengaruhi oleh adanya kerusakan jaringan yang disebabkan oleh

anemia.

c. Merokok Rokok adalah stimula yang tidak hanya menyebabkan

ketegangan dalam system saraf, tetapi juga mendistorsi produksi

hormone yang menyebabkan produksi prostaglandin yang berlebihan.

Oleh karena itu, wanita perokok lebih cenderung mengalami nyeri

menstruasi .

d. Kekurangan gizi Kekurangan gizi disebabkan oleh asupan yang kurang

pada zat gizi dan diet yang tidak sehat. Zat gizi dibagi dalam dua

golongan besar, yaitu: makro nutrient dan mikro nutrient. Kekurangan

zat gizi makro,Menurut penelitian Sari Purnama, S.D. (2010),

Dan beberapa faktor lainnya yang berpengaruh :

a. Stress psikologis dan fisiologis terhadap peristiwa yang mengganggu

keseimbangan seseorang dalam beberapa cara yang menyebabkan

ketidakseimbangan kimia dalam otak yang mengakibatkan menstruasi

tidak teratur atau kram menstruasi.

b. Usia Menarche adalah menstruasi pertama terjadi yang merupakan

ciri khas kedewasaan seorang wanita yang sehat dan tidak hamil.

Status gizi remaja mempengaruhi terjadinya menarche baik dari fakotr

usia terjadinya menarche, adanya keluhan-keluhan selama menarche

maupun lamanya hari menarche. Usia gadis remaja pada waktu

pertama kalinya mendapat menstruasi (menarche) bervariasi lebar,

yaitu antara 10-16 tahun, tetapi rata-ratanya 12,5 tahun. Statistic

33
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
menunjukan bahwa usia menarche dipengaruhi oleh factor keturunan,

keadaan gizi dan kesehatan umum..

Nyeri tersebut merupakan keluhan ginekologis akibat

ketidakseimbangan hormon progesteron dalam darah sehingga

mengakibatkan timbulnya rasa nyeri yang terjadi pada wanita saat

menstruasi (Prayitno, 2014).

Remaja putri yang mengalami dismenorea sangat mengganggu

dalam proses belajar mengajar. Hal ini menyebabkan remaja putri sulit

berkonsentrasi karena rasa ketidaknyamanan tersebut. Oleh sebab itu

perlu diketahui faktor resiko dan penanganan supaya tidak terjadi

dampak yang lebih buruk (Nirwana, 2011).

Respon perilaku terhadap nyeri dapat mencakup pernyataan verbal,

perilaku vocal, ekspresi wajah gerakkan tubuh, kontak fisik dengan

orang lain, atau perubahan respons terhadap lingkungan. Seseorang

yang menunjukkan tanda-tanda nyeri akut seperti berkeringat, tensi otot

meningkat, atau mengaduh merupakan pernyatan terhadap nyeri.

Kemunculan dan kekuatan sensasi nyeri merupakan indikasi dari

ekspresi nyeri dan harus dibedakan dengan toleransi nyeri. Toleransi

nyeri merupakan kemauan seseorang untuk menahan lamanya atau

kuatnya nyeri tanpa bantuan nyeri (Harahap, 2007).

Beberapa faktor yang bisa menjadikan dismenorea menjadi

dismenorea berat antara lain usia menarche < 12 tahun, kesiapan dalam

menghadapi menstruasi, periode menstruasi yang lama, aliran

34
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
menstruasi yang hebat, merokok, riwayat keluarga yang positif, belum

pernah melahirkan, kegemukan, konsumsi alkohol, adanya riwayat

dalam keluarga (Judha et al, 2012).

Dampak mikro dalam kasus dismenorea yaitu penurunan minat

terhadap aktivitas rutin, terjadi ketidaknyamanan saat belajar, bekerja,

mudah marah, gangguan mood, sukar berkosentasi dan perubahan nafsu

makan6 . Dampak makro dalam kasus disminorea adalah pada

dismenorea primer tidak ditemukan kelainan ginekologik. Sedangkan

pada disminore skunder berhubungan dengan kelainan congenital atau

kelainan organik di pelvis yang terjadi pada masa remaja. Rasa nyeri

yang timbul disebabkan karena adanya kelainan pelvis, misalnya

endometritis, mioma uteri (tumor jinak kandungan), stenosis servik,

malposisi uterus . (Jurnal Kebidanan Volume 4, Nomor 3, Juli 2018)

7. Diagnosis

Diagnosis Dismenorea primer sering terjadi pada usia remaja dengan

keluhan nyeri seperti kram dan lokasinya di tengah bawah Rahim.

Biasanya nyeri muncul sebelum keluarnya haid dan meningkat pada hari

pertama dan kedua (Prawirohardjo,2011). Dismenorea menyebabkan

nyeri pada perut bagian bawah, yang bisa menjalar ke punggung bagian

bawah dan tungkai. Nyeri dirasakan sebagai kram yang hilang timbul

atau sebagai yang terus menerus ada. Biasanya nyeri mulai timbul sesaat

35
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
sebelum atau selama menstruasi, mencapai puncaknya dalam waktu 24

jam dan setelah 2 hari akan menghilang.

Menurut Karim (2009) dan Priwirohardjo (2011), dismenorea

memiliki gejala seperti nyeri perut timbul sebelum atau selama

menstruasi, nyeri kepala, mual, muntah, sembelit atau diare, sering

berkemih, pegal-pegal dan nyeri otot, nyeri pinggang bawah, sensitive,

irribilitas, dan rasa lelah.

8. Tingkat Pengetahuan Remaja

Menurut Notoatmodjo (2012) ada 6 tingkatan pengetahuan, yaitu:

a. Tahu (Know)

Tahu dapat diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Termasuk juga mengingat kembali sesuatu

yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan

yang telah diterima dengan cara menyebutkan, menguraikan,

mendefinisikan, dan sebagainya.

b. Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat

menginterpretasikan materi tersebut dengan benar

c. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi yang sebenarnya. Aplikasi dapat

36
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
diartikan sebagai penggunaan hukum, rumus, metode, prinsip, dan

sebagainya.

d. Analisis (Analysis)

Analisis merupakan suatu kemampuan untuk menjabarkan suatu

materi kedalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam struktur

organisasi tersebut yang masih ada kaitannya antara satu dengan

yang lain dan dapat ditunjukkan dengan menggambarkan,

membedakan, mengelompokan, dan sebagainya.

e. Sintesis (Synthesis)

Sintesis merupakan suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian ke dalam suatu bentuk keseluruhan

yang baru dengan dapat menyusun formulasi baru.

f.Evaluasi (Evaluation)

Berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap

suatu materi penelitian didasarkan pada suatu kriteria yang

ditentukan sendiri atau kriteria yang sudah ada. Pengetahuan diukur

dengan wawancara atau angket tentang materi yang akan di ukur dari

objek penelitian.

D. Pendokumentasian Asuhan kebidanan dengan metode SOAP

Proses manajemen kebidanan merupakan langkah sistematis brerdasarkan

pola pikir bidan dalam melaksanakan asuhan pada klien. Dengan

pendekatan pemecahan masalah yang sistematis dan rasional, diharapkan

seluruh aktivitas/tindakan yang diberikan oleh bidan kepada klien akan

37
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
efektif dan terhindar dari tindakan yang bersifat coba – coba yang dapat

merugikan klien (Tando, 2016)

Pendokumentasian/catatan asuhan kebidanan yang diterapkan dalam bentuk

SOAP, yaitu sebagai berikut.

S (Subjective) : Data klien yang didapat dari anamnesis

O (Objective) : Hasil pemeriksaan fisik, pemeriksaan diagnostic,

pemeriksaan pendukung lain,dan catatan medis

lain

A (Assessment) : Analisis dan interpretasi berdasarkan data yang

terkumpul dan dibuat kesimpulan, seperti

diagnosis, antisipasi diagnosis/masalah potensial,

perlunya tindakan segera

P (Planning) : Penyusunan rencana asuhan. (Tando, 2016)

38
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KESEHATAN REPRODUKSI

REMAJA PADA Nn. E UMUR 19 TAHUN DI

KEDIAMAN NN. E DESA WIYONO

Tanggal : Selasa, 2 juni 2020

Jam : 09:00 wib

Tempat : Dirumah secara daring

Nama Mahasiswa : Era Aprita

Nim : 154012017018

PENGKAJIAN

SUBJEKTIF

a. Identitas anak

Nama : Nn. E

Umur : 19 th

Agama : Islam

Suku bangsa : Jawa/indonesia

Pekerjaan : Mahasiswa

Pendidikan : Kuliah

Alamat : Wiyono

39
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
b. Identitas orang tua

Ibu Ayah

Nama : Ny. N Tn. A

Umur : 47 th 53th

Agama : Islam Islam

Suku Bangsa : Jawa Indonesia Jawa Indonesia

Pendidikan : Sma Sma

Pekerjaan : Irt Wiraswasta

Alamat : Wiyono Wiyono

c. Anamnesa

a) Keluhan utama

Nn. E mengatakan nyeri pada saat menstruasi hari pertama

b) Riwayat haid

Menarche : 14 tahun Sifat Darah : cair

Siklus : 28 hari Bau : Khas

Teratur/Tidak : Teratur Flour Albus : pada saat akan

Sakit/Tidak : Sakit datang bulan dan

Lamanya : 7 hari sesudah

Keluhan : nyeri pada saat haid hari

Hpht : 26 mei 2020

Hari pertama dan sekarang sudah tidak

40
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
c) Riwayat Kesehatan

1) Riwayat Menstruasi

Nn. E mengatakan saat hari pertama menstruasi nyeri

2) Riwayat Kesehatan Sekarang

Nn. E mengatakan bahwa keadaan nya sekarang baik-baik saja

3) Riwayat kesehatan yang Lalu

Nn. E mengatakan tidak pernah mempunyai riwayat penyakit

menular,merunun,menahun

4) Riwayat Kesehatan Keluarga

Nn. E mengatakan keluarga nya tidak ada riwayat penyakit

menular,menurun,menahun

2. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari

1. Nutrisi

-Makan

Frekuensi : 3x/hari

Jenis : nasi,sayur,lauk pauk

Pantangan : tidak ada

Keluhan : tidak ada

- Minum

Frekuensi : 8 gelas/hari

Jenis : air putih

Pantangan : tidak ada

Keluhan : tidak ada

41
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
2. Eliminasi

- BAK

Frekuensi : 5-6x/hari

Sifat : cair

Bau : khas

Keluhan : tidak ada

- BAB

Frekuensi : 1x/hari

Sifat : padat

Bau : khas

Keluhan : tidak ada

3. Istirahat

Tidur siang : 2 jam/hari

Tidur malam : 7jam/hari

4. Personal hygine

Membersihkan alat kelamin : pada saat buang air kecil

Mengganti pakaian : 2x/hari

Ganti celana dalam : 3x/hari

Jenis pakaian : katun

h. Data Psikososial Spiritual

- Tanggapan klien terhadap dirinya

Nn. E mengatakan keadaan dirinya baik-baik saja

- Ketaatan ibadah

42
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Nn. E mengatakan selalu solat 5 waktu

- Pengetahuan klien tentang desminore

Nn. E mengatakan kurang mengatahui tentang desminore

- Hubungan sosial dengan keluarga

Nn. E mengatakan hubungan nya baik dengan keluarga nya

A. Data Objektif

1. Pemeriksaan Umum

a. Keadaan Umum : Baik Kesadaran : Composmentis

b. Tanda Vital

Tekanan darah : 100/70 mmhg

Nadi : 78x/m

Pernafasan : 22x/m

c. BB/TB/ : 47kg/155cm/24cm

2. Pemeriksaan Fisik

a. Kepala

Bentuk : Simetris

Kulit Kepala : Bersih

Rambut : Hitam,Kuat

b. Wajah

Odema Wajah : tidak ada odema

Pucat/tidak : tidak pucat

c. Mata

Bentuk : simetris kanan dan kiri

43
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Sclera : an iterik, putih bersih

Konjungtiva : an anemis, merah muda

d. Telinga

Bentuk : simetris

Secret : tidak ada secret

e. Hidung

Secret : tidak ada secret

Polip : tidak ada polip

f. Mulut

Bentuk : simetris

Bibir : merah muda

Gigi : bersih,tidak ada caries

Gusi : bersih,tidak ada sariawan

Lidah : bersih,tidak ada kelainan

Kelenjar tonsil : tidak ada pembengkakan

g. Leher

Kelenjar limfe : tidak ada pembengkakan

Kelenjar throid: tidak ada pembengkakan

Vena jugularis : tidak ada pembengkakan

h. Dada

Retraksi : tidak ada retraksi

Respirasi : normal

44
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
i.Payudara

Bentuk : simetris

Putting susu : menonjol

Benjolan : tidak ada benjolan

j. Abdomen

Bentuk : simetris,normal

Bekas luka : tidak ada bekas luka

k. Genetalia luar

Varices : tidak ada varices

Bekas luka : tidak ada bekas luka

Pengeluaran : tidak ada

Hematoma : tidak ada hematoma

l. Anus

Hemoroid : tidak ada

m. Pemeriksaan Penunjang

Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang

n. Pemeriksaan laboratorium

Tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium

ASSESMENT

Nn. E umur 19 tahun dengan desminore primer

45
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
PLANNING

Tanggal : 02 juni 2020 jam : 09:20 wib

1. Menjelaskan pengertian apa itu desminore kepada pasien

Evaluasi : . nyeri bagian perut bawah pada saat hari 1-3 pada saat

mentruasi, nyeri disebabkan karena pembuluh darah di rahim terjepit

membuat pasokan oksigen yang ada di dalam rahim berkurang dan itu

yang menyebabkan terjadi nya desminore

2. Menganjurkan pasien untuk mengkonsumsi zat besi,protein,vitamin b6

dan omega 3,vit E sehingga dapat mengganti nutrisi yang hilang pada

saat menstruasi

Evaluasi : pasien mengerti penjelasan dari bidan dan akan melakukan

3. Mengajarkan teknik relaksasi kepada pasien contoh nya yoga yaitu

dengan cara mengatur pernafasan sehingga dapat mengurangi rasa nyeri

Evaluasi : pasien mengerti yang diajarkan bidan dan akan melakukan

4. Menganjurkan pasien untuk mengompres dan memijat bagian yang nyeri

atau sakit pada saat dirumah

Evaluasi : pasien mengerti penjelasan dan akan melakukan nya dirumah

5. Menganjurkan pasien untuk ber olahraga ringan seperti berjalan

santai,dan ber sepedah

Evaluasi : pasien mengerti dan akan melakukan nya di rumah

6. Menganjurkan pasien pada saat mandi menggunakan air hangat agar

mengurangi rasa nyeri

Evaluasi : pasien mengerti dan akan melakukan

46
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
7. Menjelaskan tentang desminore bahwa yang dirasakan pada saat

hari pertama menstruasi itu adalah hal yang normal pada setiap wanita

Evaluasi : pasien mengerti penjelasan dari bidan

8. Pemberian tablet fe ( penambah darah) diminum 1x/ hari pada saat

malam hari sebelum tidur dan tablet fe bisa diminum pada saat sebelum

menstruasi

Evaluasi : pasien mengerti dan akan minum penambah darah pada saat

menstruasi

9. Pendokumentasian

Evaluasi : pendokumentasian telah dilakukan

47
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
BAB IV

PEMBAHASAN

A. PROFIL DESA WIYONO

1. Sejarah Singkat profil Desa Wiyono

Desa wiyono adalah desa pemekaran dari desa kebagusan pada

tahun1945-1970,Bernama awal desa kebagusan di pimpin oleh bapak

Darmo Wiyono sebagai kepala desa pada saat itu desa terfokus pada

pertanian, terbangun nya pasar wiyono dan kebagusan. 1987 pemekaran.

Desa wiyono dan dibangun nya jalan utama adanya tenaga listrik, pada

tahun 2012 hingga sekarang desa wiyono dipimpin oleh bapak

suherwanto yang memimpin 8 dusun yaitu desa wiyono,waylinti,gunung

rejo, damc ,sukatinggi, wayhui, km 21 ,candi harjo. Nama desa wiyono

diambil dari nama pasar wiyono dan nama belakang kepala desa pertama

yaitu bapak Darmo wiyono.

Kabupaten Pesawaran adalah salah satu kabupaten di provinsi Lampung,

Indonesia. Kabupaten ini diresmikan pada tanggal 02 november 2007

tentang Pembentukan Kabupaten Pesawaran. Semul akabupaten ini

merupakan bagian dari Kabupaten Lampung Selatan.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 33 tahun 2007 tentang

pembentukan Kabupaten Pesawaran di Provinsi Lampung, maka wilayah

administrasi Kabupaten Pesawaran mempunyai batas-batas sebagai

berikut:

48
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
 Utara: berbatasan dengan Kecamatan Kalirejo, Kecamatan
Bangunrejo, Kecamatan Bumi Ratu Nuban, Kecamatan Trimurjo
Kabupaten Lampung Tengah;
 Selatan: berbatasan dengan Teluk Lampung Kecamatan
Kelumbayan dan Kecamatan Cukuh Balak Kabupaten Tanggamus;
 Timur: berbatasan dengan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung
Selatan, Kecamatan Kemiling dan Kecamatan Teluk Betung Barat
Kota Bandar Lampung;
 Barat: berbatasan dengan Kecamatan Adiluwih, Sukoharjo,
Gadingrejo, dan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu.

Sebagian besar wilayah Gedong Tataan merupakan daerah daratan dengan

luas 165,2km2. Kecamatan Gedong Tataan terdiri dari Desa Bagelen, Desa

Bernung, Desa Bogorejo, Desa Cipadang, Desa Gedong Tataan, Desa

Karang anyar, Desa Kebagusan, Desa Kurungan Nyawa, Desa Kutoarjo,

Desa NegeriSakti, Desa Padang Ratu, Desa Pampangan, Desa Sukabanjar,

Desa Sukadadi, Desa Sukaraja, Desa Sungai Langka, Desa Tamansari, Desa

Way Layap, DesaWiyono

Sumber : Profil Kecamatan GedongTataan

1. Letak dan Luas Wilayah

Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Pesawaran (2013), Kecamatan

Gedung Tataan merupakan salah satu kecamatan dari Sembilan

kecamatanyang ada di Kabupaten Pesawaran. Kecamatan Gedung Tataana

dalah ibu kota dari Kabupaten Pesawaran. Letak Kecamatan Gedung

Tataan menurut batas wilayah adalah berbatasan dengan:

49
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
a. Kecamatan Negeri Katon Kabupaten Pesawaran di sebelah Utara.

b. Kecamatan Kemiling Kota Bandar lampung di sebelahTimur.

c. Kecamatan Padang Cermindan Kecamatan Kedondong Kabupaten

Pesawaran di sebelah Selatan.

d. Kecamatan Way Lima Kabupaten Pesawaran dan Kecamatan Gading

Rejo Kabupaten Pringsewu di sebelah Barat.

Luas wilayah Kecamatan Gedung Tataan adalah 165,20 Km2 atau

16.520Ha, terdiri dari 19 desa. Desa dengan wilayah terluah adalah

DesaTamansari, yaitu 12,68% dari luas wilayah Kecamatan

GedungTataan.

2. KeadaanDemografi

Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Pesawaran (2013), jumlah

penduduk Kecamatan Gedung Tataan adalah 90.294 jiwa, dengan jumlah

kepadatan penduduk sebesar 546,57 jiwa/Km2. Jumlah penduduk laki-laki

adalah 45.847 jiwa, sedangkan jumlah penduduk perempuan adalah

44.447 jiwa, sehingga sex ratio Kecamatan Gedung Tataan adalah 103,15.

Sebagian besar penduduk Kecamatan Gedung Tataan berada pada

kelompok umur 15 – 65 tahun (64,91%). Menurut Mantra (2004), secara

ekonomi umur dapat dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu kelompok umur

0 – 14 tahun yang merupakan umur belum produktif, kelompok umur 15 –

65 tahun yang merupakan kelompok umur produktif, dan kelompok umur>

65 tahun yang merupakan kelompok umur tidak lagi produktif.

Berdasarkan pembagian tersebut, maka Kecamatan Gedung Tataan

50
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
memiliki ketersediaan tenaga 52 kerja produktif yang cukup tinggi, yaitu

64,91% dari total penduduk daerah tersebut.

C. PEMBAHASAN

1. Kesenjangan Teori dan Praktik

Pada pengkajian yang dilakukan untuk menyimpulkan data dasar tentang

keadaan pasien dengan asuhan kebidanan pada kesehatan reproduksi

remaja normal, pada Nn. E umur 19 di kediaman Nn. E desa Wiyono

Pesawaran

Didapatkan hasil sebagai berikut :

1. Pengkajian Subjektif

Data yang didapatkan dari hasil pengkajian data, tidak ada

kesenjangan pada saat meng anamnesa semua sudah terkaji.

2. Pengkajian Objektif

Data objektif didapatkan dari Hasil pemeriksaan fisik, pemeriksaan

diagnostic, pemeriksaan pendukung.

Pada saat pemeriksaan fisik, Nn E tidak berkenan di periksa bagian

payudara karena menjaga keprivasian.

3. ASSESMENT

Analisis dan interpretasi berdasarkan data yang terkumpul dan dibuat

kesimpulan, seperti diagnosis antisipasi diagnosis/masalah potensial,

perlunya tindakan yang akan dilakukan, assasment dibuat berdasarkan

dari hasil pemeriksaan subjektif dan objektif.

51
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Tidak ada kesenjangan pada saat menegakan diagnosa

4. PLANNING

Rencana yang akan dilakukan setelah melakukan tindakan

1. Menjelaskan tentang desminore kepada pasien. Dismenore

adalah nyeri pada saat menstruasi, rasa nyeri ini biasanya dirasakan

di bagian perut bagian bawah atau pinggang, bisa juga disertai

dengan rasa mual, sakit kepala, perasaan mau pingsan dan tanpa

disertai adanya tanda-tanda infeksi atau penyakit panggul. Rasa

nyeri timbul tidak lama sebelumnya atau bersama-sama dengan

permulaan haid dan berlangsung untuk beberapa jam, walaupun

pada beberapa kasus dapat berlangsung beberapa hari. Sifat rasa

nyeri ialah kejang berjangkit-jangkit, biasanya terbatas pada perut

bawah, tetapi dapat menyebar ke daerah pinggang atau paha.

Bersamaan dengan rasa nyeri dapat dijumpai rasa mual, muntah,

sakit kepala, diare, iritabilitas dan sebagainya.

2. Menjelaskan kepada Nn E bahwa desminore yang

dirasakan adalah hal yang normal terjadi setiap bulan nya seiring

waktu bertambah nya usia desminor akan hilang secara perlahan.

3. Menjelakan kepada Nn E gejala. Gejala dismenorea yaitu

kram di bagian bawah perut yang biasanya menyebar ke bagian

belakang, terus ke kaki, pangkal paha dan vulva (bagian luar alat

kelamin wanita), Rasa sakit datang secara tidak teratur, Biasanya

nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi,

52
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan

menghilang, gejala-gejala tingkah laku seperti kegelisahan, depresi,

sensitif, lekas marah, gangguan tidur, kelelahan, lemah, mengidam

makanan dan kadang-kadang perubahan suasana hati yang sangat

cepat, Keluhan fisik seperti payudara terasa sakit atau

membengkak, perut kembung atau sakit, sakit kepala, sakit sendi,

sakit punggung, mual, muntah, diare atau sembelit, dan masalah

kulit seperti jerawat (acne) (Suparyanto, 2011).

4. Menjelaskan penanganan desminore. Dismenore dapat

diatasi salah satunya dengan penatalaksanaan non farmakologi

yang terdiri dari relaksasi nafas dalam, teknik sentuhan, teknik

distraksi, kompres air hangat, dan posisi knee chest sehingga

dismenore dapat berkurang atau menghilang. Endorphine massage

merupakan alternatif yang dianjurkan untuk mengatasi dismenore

karena pada endorphine massage terdapat dua dari penatalaksanaan

non farmakologi penanganan dismenore yaitu relaksasi nafas dalam

dan sentuhan/ pijatan. (Jurnal Bidan Volume 3 No. 02, Juli 2017)

Pembahasan tentang desminore Sebanyak 90% dari remaja wanita di seluruh

dunia mengalami masalah saat haid dan lebih dari 50% dari wanita haid

mengalami dismenore primer dengan 10-20% dari mereka mengalami gejala

yang cukup parah.7 Prevalensi dismenore di Indonesia sebesar 64,25% yang

terdiri dari 54,89% dismenore primer dan 9,36% dismenore sekunder.

Dismenore primer dialami oleh 60-75% remaja, dengan tiga perempat dari

jumlah remaja tersebut mengalami nyeri ringan sampai berat dan seperempat

53
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
lagi mengalami nyeri berat. Di Surabaya didapatkan sebesar 1,07-1,31% dari

jumlah kunjungan ke bagian kebidanan adalah penderita dismenore.4

Dilaporkan 30-60% remaja wanita yang mengalami dismenore, sebanyak 7-

15% tidak pergi ke sekolah atau bekerja. ( larasati, MajorityVolume 5 Nomor

3,September 2016)

Dismenore sering di klasifikasikan sebagai ringan, sedang, atau berat

berdasarkan intensitas relatif nyeri. Nyeri tersebut dapat berdampak pada

kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Intensitas nyeri

menurut Multidimensional Scoring of Andersch and Milsom

mengklasifikasikan nyeri dismenore sebagai berikut.

a) Dismenore ringan didefinisikan sebagai nyeri haid tanpa adanya

pembatasan aktifitas, tidak diperlukan penggunaan analgetik dan

tidak ada keluhan sistemik.

b) Dismenore sedang didefinisikan sebagai nyeri haid yang

memengaruhi aktifitas sehari-hari, dengan kebutuhan analgetik untuk

menghilangkan rasa sakit dan terdapat beberapa keluhan sistemik.

c) Dismenore berat didefinisikan sebagai nyeri haid dengan keterbatasan

parah pada aktifitas sehari-hari, respon analgetik untuk

menghilangkan rasa sakit minimal, dan adanya keluhan sistemik

seperti muntah, pingsan dan lain sebagainya.(larasati, MajorityVolume

5 Nomor 3,September 2016).

Masyarakat di Indonesia telah lama menggunakan bahan-bahan alami

untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan. Misalnya, dalam mengatasi

54
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
sakit pada saat menstruasi (dismenore), para perempuan di Indonesia

memanfaatkan kunyit dan asam yang dibuat menjadi minuman. Bahan-

bahan alam lain yang dapat digunakan untuk mengatasi dismenore, yaitu

wortel. Namun belum banyak yang menggunakan wortel untuk

mengatasi nyeri haid. Beta karoten yang terkandung dalam wortel

mempunyai efek analgetik jika diberikan dalam dosis tertentu. Tujuan

penelitian ingin mengetahui pengaruh pemberian air perasan wortel

terhadap berbagai tingkat nyeri dismenore. (sumiyati, dalam Jurnal Riset

Kesehatan, 5 (2), 2016)

55
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah penulis mampu memberikan asuhan kebidanan pada Nn. E secara

SOAP di Kediaman Nn. E Desa wiyono Pesawaran, maka penulis dapat

menyimpulkan :

1. Pengkajian data yang dilakukan, Penulis sudah mampu memperoleh

data subjektif secara SOAP bahwa pasien mengeluh nyeri pada saat

menstruasi hari pertama

2. Dari hasil pengkajian data objektif (pemeriksaan fisik), Penulis sudah

mampu memperoleh data Objektif secara langsung dengan melakukan

tindakan segera dan hasil pemeriksaan Nn. E normal dan keadaan nya

baik-baik saja

3. Dari hasil pengumpulan data Subyektif yang dikatakan Nn. E, dan dari

hasil pemeriksaan objektif. Penulis mampu menegakkan assessment

kebidanan secara SOAP bahwa Nn E umur 19 tahun dengan desminore

4. Penulis sudah mampu melaksanakan penatalaksanaan, perencanaan,

dan tindakan rencana asuhan kebidanan secara SOAP yang akan

diberikan kepada remaja putri

5. Mampu membuat mengidentifikasi diagnose dari data subjektif dan

objektif

56
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
6. Penulis sudah memberikan kebutuhan sesuai kasus remaja tersebut

yaitu desminore

7. Penulis dapat melakukan evaluasi kepada remaja dari hasil

pemeriksaan dan anamnesa

8. Penulis sudah mampu melakukan pendokumentasian asuhan pada Nn.

E umur 19 tahun di desa wiyono

B. SARAN

1. Institusi

Agar selalu menambah masukan dan meningkatkan bahan pustaka

dalam pelaksanaan Asuhan Kebidanan Kesehatan Reproduksi Remaja

pada Nn. E, sesuai dengan pengembangan teori-teori yang ada

2. Mahasiswa

Agar dapat menguasai materi dari asuhan kebidanan yang akan

diterapkan pada masyarakat dan menjadi tenaga kesehatan yang

profesional dengan menggunakan prosedur yang sudah ditetapkan

tanpa meninggalkan poin-poin yang penting.

57
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
DAFTAR PUSTAKA

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Riset


Kesehatan Dasar 2013. Jakarta : Kemenkes RI.2013.

Badan pusat statistic . (2013). Survey Kejadian Desminore Pada Remaja diperoleh
dari http://sirusa.bps.go.id

Gumangsari, Ni Made Gita. 2014, Pengaruh Massage Counterpressure Terhadap


Penurunan

Luluk Sosiloningtyas. 2017. Hubungan Pengetahuan Remaja Puteri Tentang


Dismenorea Dengan Sikap Penangganan Dismenorea. Embrio Jurnal
Kebidanan Vol. X No.I Mei 2018.

Lusa. 2010. Dismenore (Dysmenor- rhea) Part 2. Available online at http://www.


lusa.web.id/ (diakses 29 November 2016).

Maulana, (2010) . Menstruasi Gejala, dan Penanganan nya. ECG; Jakarta

Rozako, N. M. (2012) Perbedaan Efektifitas Pemberian Teknik Relaksasi Nafas


Dalam Dengan Teknik Imajinasi Terbimbing Terhadap Penurunan Skala
Nyeri Dysmenore Pada Remaja Putri Di Pondok Pesantren Modern
ALQur’an Buaran Pekalongan Tahun 2012

Sari. (2016). Cat Stretch Exercise Sebagai Upaya Mengurangi Nyeri Haid Pada
Remaja Putri. GASTER 4 (1) : 110-115

Sukarni dan Wahyu, Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta : Nuha


Medika.2012

Windastiwi, Weny. 2015. Pengaruh Abdominal Stretching Exercise Terhadap


Intensitas Nyeri Dismenorea. Di peroleh dari
ejournal.poltekkessmg.ac.id/ojs/index.php/jurkeb/article/download/1909/4
79

Wirawan, I (2010) Dismenore (Nyeri Haid) Terdapat dalam


http://blogdokter.net/2010/03/09/dismenorenyeri-haid/ diakses tanggal 25
Agustus 2016

58
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
LAMPIRAN

59
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
60
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
'FAKULTAS KESEHATAN

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU (UMPRI) LAMPUNG

Jalan Makam KH Ghalib No. 112 Telp./Fax/(0729) 22537 Pringsewu Lampung 35373

LEMBAR KONSULTASI

NAMA : ERA APRITA


NIM : 154012017018
DOSEN PEMBIMBING 2: Dzul Istiqomah Hasyim.,S.ST.,M.Kes.

NO TANGGAL BAB URAIAN BIMBINGAN PARAF

61
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
'FAKULTAS KESEHATAN

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU (UMPRI) LAMPUNG

Jalan Makam KH Ghalib No. 112 Telp./Fax/(0729) 22537 Pringsewu Lampung 35373

LEMBAR KONSULTASI

NAMA : ERA APRITA


NIM : 154012017018
DOSEN PEMBIMBING 3 : Cynthia Puspariny.,S.ST.,M.Kes.

NO TANGGAL BAB URAIAN BIMBINGAN PARAF

62
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
'FAKULTAS KESEHATAN

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU (UMPRI) LAMPUNG

Jalan Makam KH Ghalib No. 112 Telp./Fax/(0729) 22537 Pringsewu Lampung 35373

LEMBAR KONSULTASI

NAMA : ERA APRITA


NIM : 154012017018
DOSEN PEMBIMBING 1: WAHYU WIDAYATI, M.KEB

NO TANGGAL BAB URAIAN BIMBINGAN PARAF

63
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung

Anda mungkin juga menyukai