A. Pengertian metabolisme
Metabolisme secara harafiah berarti perubahan, digunakan untuk menyebutsemua
transformasi kimiawi dan energi yang terjadi di dalam tubuh.Umumnya, kehamilan
mempunyai efek pada metabolisme, karena itu wanita hamil perlu mendapat makanan
yang bergizi dan dalam kondisi sehat.
Pada wanita hamil normal terjadi banyak perubahan hormonal dan metabolik, yangdipengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan janin. Pada kehamilan normal, kadarglukosa plasma ibu
menjadi lebih rendah secara bermakna, karena:
1. Ambilan glukosa oleh aliran darah plasenta meningkat
2. Produksi glukosa dari hati menurun
3. Produksi alanin (salah satu prekursor glukoneogenesi menurun)
4. Efektifitas ekskresi ginjal meningkat
5. Efek hormon-hormon gestasional(human plasental lactogen, hormon- hormon plasenta
lainnya, hormon-hormon ovarium, hormon pankreas danadrenal, growth factor
dan sebagainya)
Dalam kehamilan, terjadi perubahan metabolisme endokrin dan karbohidrat yangmenunjang
pemasokan makanan bagi janin serta persiapan untuk menyusui.Glukosa dapat berdifusi secara
tetap melalui plasenta kepada janin, sehinggakadarnya dalam darah janin hampir menyerupai
kadar darah ibu. Insulin ibu dapatmencapai janin, sehingga kadar gula darah ibu mempengaruhi
kadar gula darah janin.
Pengendalian kadar gula darah terutama dipengaruhi oleh insulin, di sampinghormon estrogen,
steroid dan plasenta laktogen. Akibat lambatnya resorbsimakanan, terjadi hiperglikemia yang
relatif lama dan ini menyebabkan kebutuhaninsulin meningkat. Menjelang aterm kebutuhan
insulin meningkat hingga 3 kalidari keadaaan normal. Hal ini disebut tekanan diabetojenik dalam
kehamilan.Secara fisiologis, telah terjadi resistensi insulin. Yang menjadi masalah, bilaseorang
ibu tidak mampu meningkatkan insulin, sehingga ia relatif hipoinsulin yang mengakibatkan
hiperglikemia atau diabets kehamilan.
Glukosa yang tidak masuk sel tubuh, akan tertimbun di dalam darah. Setelahmencapai kadar
tertentu, glukosa tersebut juga akan muncul dalam air seni. Jikaterdapat dalam air seni, glukosa
akan menarik lebih banyak air bersamanaya .Dengan demikian, menyebabkan bertambahnya
volume air seni. Karena terjadipengeluaran air seni yang berlebihan, tubuh kehilangan banyak
cairan sehinggaterjadi rasa haus yang berlebihan.
Ketika dalam sel tidak terdapat cukup glukosa karena kurangnya jumlah insulin,meski
sebenarnya dalam darah terdapat glukosa berlebihan, sel-sel ini jadi'kelaparan'. Hal ini
menyebabkan peningkatan nafsu makan, sehingga penderitaDM (diabetes melitus) ingin makan
lebih banyak.
Untuk mendapatkan energi yang dibutuhkan, sel yang "kelaparan" mulaimemecahkan lemak dan
protein yang ada di dalam tubuh. Hal ini mengakibatkanturunnya berat badan dan rasa lelah. Jika
kadar glukosa dalam darah sangattinggi, beberapa orang menjadi mudah tersinggung. Selain itu,
tubuh menjadirentan terhadap infeksi.
Tidak semua penderita diabetes mengalami gejala ini. Beberapa orang bahkantidak mengalami
gejala apapun ; pada keadaan ini. Diketahui bahwa merekaternyata menderita penyakit DM lewat
pemeriksaan laboratorium. Resistensiinsulin juga dapat di sebabkan adanya hormon estrogen,
progesteron, kortisol,prolaktin dan plasenta laktogen. Hormon tersebut mempengaruhi reseptor
insulinpada sel, sehingga mengurangi afinitas insulin.