Pertanyaan :
mulai
muncul,
warnanya
bening
kekuning-kuningan.
(endergonik).
Contoh
peristiwa
anabolisme
adalah
(eksergonik).
Contoh
peristiwa
katabolisme
adalah
fermentasi .
4. Jelaskan Perubahan Metabolisme Basal Tubuh
Pada wanita hamil basal metabolic rate, ( BMR ) meninggi hingga 15-20 %,
terutama pada trimester akhir.Sistem endokrin juga meninggi dan tampak
lebih jelas kelenjaer gondoknya (grandula tireoidea).
Pengeluaran total energi wanita hamil selama kehamilan sebagian besar
karena meningkatnya tingkat metabolisme basal, atau BMR. Kebutuhan
energi dari metabolisme basal dipengaruhi oleh nutrisi kehamilan dan
ukuran janin. BMR akan menurun untuk menyimpan energi, jika energi
maternal yang tersimpan terlalu rendah, saat seorang wanita menjadi hamil.
Juga, wanita yang memiliki janin yang besar cenderung meningkat BMRnya untuk menyimpan tenaga untuk sang ibu hamil, daripada seorang ibu
yang memiliki janin dengan berat normal atau dibawah normal.
plasma
protein
ini
dalam
satu
minggu
postpartum.
Metabolisme Karbohidrat
Hidrat arang : seorang wanita hamil sering merasa haus, nafsu makan kuat,
sering kencing dan kadang kala di jumpai glukosuria yang mengingatkan
kita pada DM. Dalam kehamilan, pengaruh kelenjar endokrim agak terasa,
seperti somatomamotropin, plasma insulin dan hormon-hormon adrenal -17ketosteroid. Untuk rekomendasi, harus di perhatikan sungguh-sungguh hasil
GTT oral dan GTT intravena.
Metabolisme Lemak
Metabolisme lemak juga terjadi. Kadar kolestrol meningkat sampai 350 mg
atau lebih per 100 cc. Hormon somatomamotropin mempunyai peranan
dalam pembentukan lemak pada payudara. Deposid lemak lain nya terdapat
dibadan, perut, paha dan lengan.
Metabolisme Mineral
a. Kalsium :
Dibutuhkan rata-rata 1.5 gram sehari sedangkan untuk pembentukan
tulang-tulang terutama dalam trimesrer trakhir dibutuhkan 30-40 gram.
b. Fosfor :
Dibutuhkan rata-rata 2 gram/hari
c. Zat Besi :
Dibutuhkan tambahan zat besi sekitar 800 mg /atau 30-50 mg / hari
d. Air :
Lampiran Materi
A. Perubahan Fisiologis Pada Payudara paa Ibu Hamil Trimester I,II dan III
Akibat pengaruh estrogen terjadi hiperplasia sistem duktus dan jaringan
interstisial
payudara.
Hormon
laktogenik
plasenta
(diantaranya
serta
meningkatkan
produksi
zat-zat
kasein,
laktoalbumin,
Pada trimester pertama payudara akan terasa penuh, perih dan lebih sensitif
pada saat usia 4 minggu kehamilan. Estrogen dan progesterone adalah
hormone utama yang paling berpengaruh terhadap perubahan payudara
tersebut. Peningkatan estrogen menumbuhkan jaringan lemak, saluran mamae,
alveoli dan putting susu. Progesteron memicu dalam pertumbuhan jaringan
glandula dan alveoli lobular serta saluran atau duktus yang mulai terisi.
Setelah dua bulan payudara akan mulai membesar dan sirkulasi pembuluh
darah meluas dengan pembuluh vena menjadi lebih terlihat di bawah kulit.
Payudara (mamae) akan membesar dan tegang akibat hormon
somatomamotropin,
estrogen
dan
progesteron,
akan
tetapi
belum
progesterone
menambah
sel-sel
asinus
pada
mammae.
laktasi.
Disamping
itu
dibawah
pengaruh
progesteron
dan
dan
tambah
lebih
hitam,
seperti
seluruh
areola
mammae
karena
Pada trimester tiga Pada payudara wanita terdapat striae karena adanya
peregangan lapisan kulit. Hal ini terjadi pada 50 % wanita hamil. Selama
trimester ini pula sebagian wanita mengeluarkan kolostrum secara periodik.
Mammae semakin tegang dan membesar sebagai persiapan untuk laktasi
akibat pengaruh somatotropin, estrogen dan progesteron, dan pada trimester
ini kolostrum sudah mulai keluar. Aliran darah didalamnya lambat dan
payudara tampak semakin menjadi besar lagi dan kadang disertai rasa sesak.
B. Perawatan Payudara selama masa Kehamilan.
Perawatan payudara sangat penting dilakukan selama masa kehamilan sampai
dengan masa menyusui. Hal ini karena payudara merupakan satu-satu penghasil
ASI yg merupakan makanan pokok bayi yang baru lahir sehingga harus
dilakukan sedini mungkin. Manfaat perawatan payudara selama hamil
Adapun Manfaat Perawatan Payudara selama Kehamilan diantaranya adalah :
1. Menjaga kebersihan payudara terutama kebersihan puting susu.
2. Melenturkan dan menguatkan puting susu sehingga memudahkan bayi untuk
menyusui.
3. Merangsang kelenjar-kelenjar air susu sehingga produksi ASI banyak dan
lancar.
4. Dapat mendeteksi kelainan-kelainan payudara secara dini dan melakukan
upaya untuk mengatasinya.
5. Mempersiapkan mental dan psikologis ibu untuk segera menyusui sesaat bayi
lahir.
Bila seorang ibu hamil tidak melakukan perawatan payudara dengan baik dan
hanya melakukan perawatan menjelang melahirkan atau setelah melahirkan
maka sering dijumpai kasus-kasus yang akan merugikan ibu dan bayi.
Langkah - Langkah Melakukan Perawatan payudara pada masa kehamilan
1. Periksa puting susu untuk mengetahui apakah puting susu datar atau masuk ke
dalam.Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara memijat dasar puting susu
secara perlahan. Puting susu yang normal akan menonjol keluar. Apabila
puting susu tetap datar atau masuk kembali ke dalam payudara maka sejak
hamil 3 bulan harus dilakukan perbaikan agar bisa menonjol. dilakukan
dengan cara menggunakan kedua jari telunjuk atau ibu jari daerah di sekitar
puting susu diurut ke arah berlawanan menuju ke dasar payudara sampai
semua daerah payudara. Dilakukan sehari dua kali selama 6 menit.
2. Kedua
telapak
tangan
dibasahi
dengan
minyak
kelapa.
Puting susu sampai areola mamae dikompres dengan minyak kelapa selama 23 menit. Tujuannya untuk memperlunak kotoran atau kerak yang menempel
pada puting susu sehingga mudah dibersihkan. Jangan membersihkan dengan
alkohol atau yangg lain yang bersifat iritasi karena dapat menyebabkan puting
susu lecet.
3. Kedua puting susu dipegang lalu ditarik diputar ke arah dalam dan ke arah
luar.
4. Pangkal payudara dipegang dengan kedua tangan lalu diurut ke arah puting
susu sebanyak 30 kali sehari.
5. Pijat kedua areola mamae hingga keluar 1-2 tetes.
6. Kedua puting susu dan sekitar dibersihkan dengan handuk kering dan bersih
7. Pakailah BH yang tidak ketat dan bersifat menopang payudara jangan
memakai BH yang terlalu ketat dan menekan daerah payudara sehingga
mengganggu sirkulasi peredaran darah pada Payudara ibu Hamil.
C. Perubahan Fisiologis Metabolisme Tubuh Pada Ibu Hamil
1. Pengertian Metabolisme
Metabolisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu metabole yang artinya
berubah, merupakan suatu rangkaian atau proses yang terarah dan teratur di
(endergonik).
Contoh
peristiwa
anabolisme
adalah
merupakan
substrat
pada
jenjang
reaksi
berikutnya.
disebut metabolom. Semua ini dipelajari pada suatu cabang ilmu biologi yang
disebut metabolomika.
bernafas,
mengatur
tingkat
hormon,
dan
juga
menjaga
kehamilan
disertai
juga
perubahan
pada
metabolisme
digunakan untuk membuat glukosa dan untuk energi janin dan sintesis
protein .
Konsentrasi kalsium plasma ibu turun sebagai hasil dari kebutuhan janin dan
disediakan untuk kebutuhan janin dan hemodulasi kehamilan normal. Jika
cukup vitamin D, hormon paratiroid meningkat . Absorbsi kalsium dan
dalam usus pada akhir trimester II yang disediakan untuk janin dan
perlindungan terhadap skeleton ibu . Wanita hamil harus meningkatkan
suplai kalsium sampai 70 %.
1) Metabolisme Karbohidrat
Jumlah energi yang dibebaskan oleh oksidasi makanan yang lengkap
disebut energi bebas dari oksidasi makanan. Energi bebas biasanya dinyatakan
dalam kalori per mol zat. Seperti yang kita ketahui produk akhir pencernaan
karbohidrat dalam saluran pencernaan hampir seluruhnya dalam bentuk
glukosa, fruktosa dan galaktosa yang mewakili rata-rata sekitar 80 % dari
produk-produk akhir tersebut. Setelah absorbsi dari saluran pencernaan
banyak fruktosa dan hampir semua galaktosa diubah secara cepat menjadi
glukosa dalam hati. Oleh karena itu, hanya sedikit fruktosa dan galaktosa yang
ada dalam sirkulasi darah. Glukosa kemudian menjadi jalur umum akhir untuk
mentranspor hampir semua karbohidrat ke dalam sel dan jaringan. Di dalam
sel hati tersedia enzim yang sesuai untuk meningkatkan interkonversi antar
monosakarida. Lebih lanjut lagi, dinamika reaksi berlangsung sedemikian
rupa sehingga bila hati melepaskan monosakarida kembali ke dalam darah,
produk akhirnya hampir seluruhnya adalah glukosa. Alasannya adalah bahwa
sel hati mengandung jumlah besar glukosa fosfatase. Oleh karena itu glukosa
6 fosfatase dapat di pecah menjadi glukosa dan fosfat. Glukosa selanjutnya
dapat ditransport kembali melalui membrane sel hati ke dalam darah.
2) Metabolisme Protein
Kira-kira tiga per empat bagian tubuh yang padat adalah protein.
Protein ini meliputi structural, enzim, nucleoprotein, protein yang
mengangkut oksigen, protein otot yang menimbulkan kontraksi, dan banyak
tipe lainnya yang melakukan fungsi intrasel dan ekstrasel yang spesifik di
tubuh. Unsure dasar penyusun protein adalah asam amino dan 20 diantaranya
terdapat dalam protein tubuh dengan jumlah yang cukup banyak. Beberapa
molekul protein yang rumit mempunyai beribu-ribu asam amino yang
dihubungkan oleh ikatan peptida dan bahkan pada molekul protein terkecil
sekalipun biasanya mempunyai lebih dari 20 asam amino yang dihubungkan
oleh ikatan peptida. Rata-rata molekul protein mengandung sekitar 400 asam
amino.
Hasil pencernaan protein dan absorpsi dalam saluran pencernaan
hamper seluruhnya berupa asam amino, jarang sekali berupa polipeptida
ataupun molekul protein utuh yang diabsorpsi dari saluran pencernaan ke
dalam darah. Segera setelah makan, konsentrasi asam amino dalam darah
meningkat, tetapi peningkatan yang terjadi biasanya hanya beberapa mg/dl
karena kedua alasan yaitu pencernaan dan absorpsi protein biasanya
berlangsung lebih dari 2 -3 jam, sehingga hanya sejumlah kecil asam amino
yang di absorpsi secara terpisah, dan juga setelah memasuki darah kelebihan
asam amino diabsopsi dalam waktu 5- 10 menit oleh sel di seluruh tubuh,
terutama oleh sel hati. Oleh karena itu, tidak pernah ada sejumlah besar
konsentrasi asam amino yang menumpuk di dalam darah dan cairan jaringan.
Segera setelah masuk ke dalam sel jaringan, asam amino bergabung satu sama
lain dengan ikatan peptide, sesuai petunjuk system RNA messenger dan
ribosom sel, untuk membentuk protein sel.
berdensitas
tinggi
(high
density
lipoprotein)
yang
4) Metabolisme Kalsium
Terjadi peningktan pertukaran kalsium pada awal kehamilan disertai
peningkatan resorbsi tulang dan penurunan volume tulang. Metabolisme
kalsium ibu berubah untuk mempermudah penyaluran kalsium kepada janin.
Plasenta secara aktif memindahkan kalsium dari darah ibu . Konsentrasi
kalsium plasenta lebih tinggi daripada kadar ibu sehingga janin terlindungi
apabila kadar di ibu menuru . Efisiensi plasenta jauh lebih beesar daripada
kpasitas absorbsi saluran pencernaan janin ; dengan demikian, bayi yang lahir
premature dengan fungsi usus yang kurang sempurna tidak dapat menyerap
kalsium secara efisien dan tetap mengalami kekurangan mineral. Pada 10
minggu terakhir destasi, janin memperoleh 18gr kalsium dan 10 gr fosfor
darisirkulasi ibu , yangekuivalen dengan 80% kalsium dalam makanan ibu
pada periode tersebut. Namun, 25-30 gr kalsium yng dikumpulkan oleh janin
merupakan presentasi yang sangat kecil dari kalsium total ibu .
Prolaktin dan Hpl merangsang sinteis vit.D, yang meningkatkan penyerapan
kalsium. Penyerapan vitamin D oleh saluran pencernaan meningkat selama
Hamil
Menyusui
Kalori (Kcal)
2200
2500
2600
Protein (g)
55
60
65
Makronutrisi
Mikronutrisi
A (g RE)
800
800
1300
D (g)
10
10
12
E (mg TE)
10
12
K (g)
55
65
65
C (mg)
60
70
95
Folat (g)
180
400
270
Niasin (mg)
15
17
20
Riboflavin (mg)
1,3
1,6
1,8
Tiamin (mg)
1,2
1,5
1,6
Piridoksin B6 (mg)
1,6
2,2
2,1
Kobalamin (g)
2,0
2,2
2,6
Kalsium (mg)
1200
1200
1200
Fosforus (mg)
1200
1200
1200
Iodin (g)
150
175
200
15
30
15
Magnesium (mg)
280
320
355
Zinc (mg)
12
15
19
Mineral