Perubahan yang terjadi pada tubuh pada saat hamil, bersalin dan nifas adalah perubahan
yang hebat dan menakjubkan. Sistem-sistem tubuh berubah dengan otomatis menyesuaikan
dengan keadaan hamil, bersalin dan nifas. Berikut ini adalah perubahan-perubahan anatomi
dan adaptasi fisiologis pada sistem tubuh pada masa hamil yaitu sebagai berikut :
1. Uterus
Uterus yang semula besarnya hanya sebesar jempol atau beratnya 30 gram akan mengalami
hipertrofi dan hiperplasia, sehingga menjadi seberat 1000 gram saat akhir kehamilan. Otot
dalam rahim mengalami hiperplasia dan hipertrofi menjadi lebih besar, lunak, dan dapat
2. Ovarium
Ovulasi berhenti selama kehamilan dan pematanga folikel ditunda. Biasanya hanya satu
corpus luteum kehamilan dapat ditemukan di dalam ovarium wanita hamil dan hanya
berfungsi maksimal sampai 6-7 minggu pertama kehamilan dan selanjutnya fungsinya
menurun sampai akhirnya pada minggu ke-16 kehamilan fungsinya digantikan oleh plasenta
Perubahan yang terjadi pada vagina selama kehamilan antara lain terjadinya peningkatan
vaskularitas dan hiperemia (tekanan darah meningkat) pada kulit dan otot perineum, vulva,
pelunakan pasa jaringan ikat, munculnya tanda chadwick yaitu warna kebiruan pada daerah
vulva dan vagina yang disebabkan hiperemia, serta adanya keputihan karena sekresi serviks
4. Payudara
Menurut Djusar Sulin dalam buku Ilmu Kebidanan (2009; h. 179), pada awal kehamilan
perempuan akan merasakan payudara menjadi semakin lunak. Seletah bulan kedua payudara
akan bertambah ukurannya dan vena – vena dibawah kulit akan lebih terlihat. Puting
payudara akan lebih besar, kehitaman, dan tegak. Areola akan lebih besar dan kehitaman.
Kelenjar sebasea dari areola akan membesar dan cenderung menonjol keluar.
Volume darah semakin meningkat dan jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel
darah, sehingga terjadi pengenceran darah (hemodelusi). Sel darah merah semakin meningkat
jumlahnya untuk dapat mengimbangi pertumbuhan janin dalalm rahim, tetapi pertambahan
sel darah tidak seimbang dengan peningkatan volume darah sehingga terjadi hemodelusi yang
Kapasitas paru secara total menurun 4-5% dengan adanya elevasi diafragma. Fungsi respirasi
juga mengalami peru-bahan. Respirasi rate 50% mengalami peningkatan, 40% pada tidal
volume dan peningkatan konsumsi oksigen 15–20% diatas kebutuhan perempuan tidak hamil
Menurut Djusar Sulin dalam buku Ilmu Kebidanan (2009; h. 185), seiring dengan makin
membesarnya uterus, lambung, dan usus akan tergeser. Perubahan yang nyata terjadi pada
penurunan motilitas otot polos pada traktus digestivus. Mual terjadi akibat penurunan asam
hidrokloroid dan penurunan motilitas, serta konstipasi akibat penurunan motilitas usus besar.
Gusi akan menjadi lebih hiperemis dan lunak sehingga dengan trauma sedang saja bisa
merupakan suatu hal yang sering terjadi akibat konstipasi dan peningkatan tekanan vena pada
Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepala bayi pada hamil tua, terjadi
gangguan miksi dalam bentuk sering berkemih. Desakan tersebut menyebabkan kandung
kemih cepat terasa penuh. Hemodelusi menyebabkan metabo-lisme air makin lancar sehingga
9. Kulit
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh
suprarenalis. Hiperpigmentasi ini terjadi pada striae gravidarum livide atau alba, areola
mamae, papilla mamae, linea nigra, pipi (khloasma gravidarum). Setelah persalinan
10. Metabolisme
a. Metabolisme basal naik sebesar 15-20% dari semula, teru-tama pada trimester ketiga.
b. Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155 mEq per liter menjadi 145 mEq
per liter disebabkan hemo-delusi darah dan kebutuhan mineral yang diperlukan janin.
c. Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi untuk pertumbuhan dan perkembangan
janin, perkembangan organ kehamilan, dan persiapan laktasi. Dalam makanan diperlukan
protein tinggi sekitar 0,5 g/kg berat badan atau sebutir telur ayam sehari.
1. Kalsium, 1,5 gram setiap hari, 30-40 gram untuk pemben-tukan tulang janin.
4. Air, ibu hamil memerlukan air cukup banyak dan dapat terjadi retensi air.
f. Berat badan ibu hamil bertambah. Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5-16,5
kg selama hamil atau terjadi kenaikan berat badan 0,5 kg/ minggu.
Perubahan Fisiologi Sistem Kekebalan pada Ibu Hamil
Sistem pertahanan tubuh ibu selama kehamilan akan tetap utuh, kadar immunoglobulin
dalam kehamilan tidak berubah . Imunoglobulin G atau IgG merupakan komponen utama
dari imunoglobulin janin di dalam uterus dan neonatal dini. IgG merupakan satu-satunya
imunoglobulin yang dapat menembus plasenta sehingga immunitas pasif akan diperoleh oleh
Perubahan yang terjadi pada sistem pencernaan dipengaruhi oleh peningkatan hormon
progresteron dan tekanan uterus yang membesar terhadap organ saluran pencernaan
1. Trimester I
Rasa mual baik yang sedang maupun berat dengan atau tanpa terjadinya muntah setiap saat
siang ataupun malam. Apabila terjadi pada pagi hari sering disebut “Morning Sickness”.
Hipersalivasi sering terjadi sebagai kompensasi dari mual dan muntah yang terjadi. Pada
beberapa wanita ditemukan adanya (ngidam makanan) yang mungkin berkaitan dengan
persepsi individu wanita tersebut mengenai apa yang bisa mengurangi rasa mual dan muntah.
Kondisi lainnya adalah “Pica” (mengidam) yang sering dikaitkan dengan anemia akibat
Biasanya terjadi konstipasi karena pengaruh hormon progesteron yang meningkat. Selain itu
perut kembung juga terjadi karena adanya tekanan uterus yang membesar dalam rongga perut
yang mendesak organ-organ dalam perut khususnya saluran pencernaan, usus besar, kearah
atas dan lateral. Wasir (Hemorrhoid) cukup sering pada kehamilan sebagian besar akibat
konstipasi dan naiknya tekanan vena-vena di bawah uterus termasuk vena hemorrhoid. Panas
perut (heart burn) terjadi karena terjadinya aliran balik asam gastrik ke dalam esophagus
bagian bawah.
Perubahan yang terjadi pada sistem muskuloskeletal dipengaruhi baik secara hormonal
dengan efek relaksasi jaringan persendian juga secara postural dari berpindahnya pusat
gravitasi.
Perubahan Sistem Muskuloskeletal Yang Dirasakan Ibu Hamil Trimester II & III:
Hormon progresteron dan hormon relaxing menyebabkan relaksasi jaringan ikat dan otot-
otot, hal ini terjadi maksimal pada satu minggu terakhir kehamilan, proses relaksasi ini
proses persalinan, tulang pubik melunak menyerupai tulang sendi, sambungan sendi
sacrococcigus mengendur membuat tulang coccigis bergeser ke arah belakang sendi panggul
yang tidak stabil, pada ibu hamil hal ini menyebabkan sakit pinggang. Postur tubuh wanita
secara bertahap mengalami perubahan karena janin membesar dalam abdomen sehingga
untuk mengkompensasi penambahan berat ini, bahu lebih tertarik ke belakang dan tulang
lebih melengkung, sendi tulang belakang lebih lentur, dan dapat menyebabkan nyeri
Selama trimester akhir rasa pegal, mati rasa dan lemah dialami oleh anggota badan atas yang
disebabkan lordosis yang besar dengan fleksi anterior leher dan merosotnya lingkar bahu
yang akan menimbulkan traksi pada nervus ulnaris dam medianus (Crisp dan De Francesco,
1964). Ligament rotundum mengalami hipertropi dan mendapatkan tekanan dari uterus yang
pemenuhan kebutuhan yang meningkat untuk pemenuhan nutrisi dengan adanya janin. Selain
itu pengaruh hormonal terhadap pembuluh darah ikut berperan dalam beberapa perubahan
yang terjadi.
1. Trimester I
Pada akhir trimester I mulai terjadi palpitasi karena pembesaran ukuran serta bertambahnya
progresteron terjadi pembesaran kapiler, relaksasi otot vaskuler serta peningkatan sirkulasi
darah.
Terjadi Edema dependen kongesti sirkulasi pada exstrimitas bawah karena peningkatan
permeabilitas kapiler dan tekanan dari pembesaran uterus pada vena pelvik atau pada vena
cava inferior. Gusi Berdarah karena trauma terhadap gusi yang karena pengaruh hormon
estrogen sangat vaskuler, percepatan pergantian pelapis ephitel gusi dan berkurangnya
ketebalan ephitel tersebut. Hemorrhoid akibat tekanan uterus terhadap vena hemorrhoidal.
Hipotensi supinasi karena terbloknya aliran darah di vena cava inferior oleh uterus yang
membesar apabila ibu pada posisi tidur terlentang. Timbul spider nevi dan palmar erythema
karena meningkatnya aliran darah ke daerah kulit. Varises pada kaki dan vulva karena
kongesti vena bagian bawah meningkat sejalan tekanan karena pembesaran uterus dan
Seperti pada perubahan fisiologis, perubahan psikologis pada ibu hamil juga mengalami
perubahan jika dibandingkan dengan keadaan sebelum hamil. Perubahan psikologis pada ibu
hamil dapat di bagi dengan melihat waktu kehamilan yaitu Trimester I, Trimester II, dan
Trimester III.
Perubahan psikologis pada ibu hamil terbagi atas tiga periode di atas (Trimester I
Trimester II, dan Trimester III). Masing-masing periode membawa perubahan sendiri-sendiri.
A. Trimester I
1) Pada trimester I atau bulan-bulan pertama ibu akan merasa tidak berdaya dan merasa
menyebabkan mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan pembesaran
payudara.
B. Trimester II
1) Pada trimester II ibu merasakan adanya perubahan pada bentuk tubuh yang semakin
membesar sehingga ibu merasa tidak menarik lagi dan merasa suami tidak
memperhatikan lagi.
2) Ibu merasakan lebih tenang dibandingkan dengan timester I karena nafsu makan
sudah mulai timbul dan tidak mengalami mual muntah sehingga ibu lebih
bersemangat.
3) Pada TM II biasanya ibu lebih bisa menyesuaikan diri dengan kehamilan selama
trisemester ini dan ibu mulai merasakan gerakan janinnya pertama kali.
4) Ibu sudah mulai merasa sehat dan mulai bisa menerima kehamilannya.
C. Trimester III
1) Trimester III seringkali disebut periode menunggu dan waspada sebab pada saat itu
2) Kadang-kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu. Ini
3) Rasa tidak nyaman timbul karena ibu merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu
ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dengan bayinya dan kehilangan
perhatian yang khusus diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu
4) Pada TM III ibu merasa tidak nyaman dan depresi karena janin membesar dan perut
ibu juga, melahirkan, sebagian besar wanita mengalami klimaks kegembiraan emosi
5) Ibu khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu dan dalam kondisi yang tidak
normal dan semakin ingin menyudahi kehamilannya tidak sabaran dan resah.
Wikrijo Satro H. Et. Al. 2002. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. Jakarta
Aprillia Y. Hipnostetri: rileks, nyaman, dan aman saat hamil & melahirkan. Jakarta: Gagas
Media; 2010.
Manuaba IBG, Manuaba IAC, Manuaba IBGF. Ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan KB
untuk pendidikan bidan edisi 2. Jakarta: EGC; 2010.
Dewi,Vivian Nani Lia, Tri Sunarsih. 2011. Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan. Jakarta :
Salemba Medika.