Anda di halaman 1dari 7

Nama: Neli Ariani

TK: 1A
NIM: PO7124323031
MK: Asuhan Kebidanan Kehamilan

Perubahan Fisiologi Ibu Hamil Trimester I, II, dan III

Adaptasi anatomi dan fisiologis serta biokimiawi yang terjadi pada wanita selama
masa kehamilan. Perubahan-perubahan tersebut segera terjadi setelah fertilisasi dan berlanjut
sepanjang kehamilan. Perubahan akibat kehamilan dialami oleh seluruh tubuh wanita, mulai
dari sistem reproduksi, pernafasan, pencernaan, perkemihan, metabolisme, muskuluskletal,
kulit/integumen, mamae, dan endokrin. Dalam hal ini hormon estrogen dan progesteron
mempunyai peranan penting Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perubahan fisiologis
pada ibu hamil trimester pertama. Desain penelitian deskriptif dengan pendekatan accidental
sampling.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Ibu hamil trimester I yang memeriksakan
diri dipoliklinik Obgyn di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan dari bulan Juli sampai
Oktober 2012 berjumlah 56 orang dan keseluruhannya dijadikan sampel (total sampling).
Penelitian ini dilakukan dipoliklinik Obgyn di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan. Dari
hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebagian besar responden yang mengalami perubahan
fisiologis seperti mengalami mual dan muntah (80,4 %), mengidam makanan atau sesuatu
(67,8 %), pada kardiovaskuler (48 %), muskuluskletal (78 %), perkemihan (68 %), mamae
(76%), endokrin (77%), dan metabolisme (80 %). Secara keseluruham ibu hamil memiliki
sikap positif terhadap perubahan fisiologis yang terjadi pada masa kehamilan trimester
pertama.
A. PERUBAHAN SISTEM REPRODUKSI
Pada wanita yang tidak hamil, uterus merupakan struktur pada dengan berat kurang lebih
70 gr dengan volume cavum uteri 10 ml sampai pada akhir kehamilan, Volume total dapat
mencapa 500-1000 kali lebih besar dari kapasitas wanita tidak hamil, berat uterus dapat
mencapai 1100 gr (Dartiwen & Nurhayati, 2019 Uterus mulai menekan kearah tulang
belakang, menekan vena cava dan aorta sehingga aliran darah tertekan. Pada akhir
kehamilan sering terjadi kontraksi uterus yang disebut his palsu (braxton hicks) (Cholifah
& Rinata. 2022). Isthmus uteri menjadi bagian korpus dan berkembang menjadi segmen
bawah rahim yang lebih lebar dan tipis, servik menjadi lunak sekali dan lebih mudah
dimasuki dengan satu jari pada akhir kehamilan.
B. PERUBAHAN PAYUDARA
Payudara dalam minggu minggu pertama wanita hamil mengalami tenderness dan sensasi
geli Bulan ke 2 payudara mengalami pembesaran ukuran dan vena- vena kecil menjadi
terlihat nyata dibawah kulit, putting susu menjadi lebih besar dengan warna semakin
gelap dan erektil. Bintik-bintik kecil pada areola yang dinamakan kelenjar montgomery
merupakan hipertropi dari kelenjar sebacea Ukuran dan volume produksi susu dari
payudara tidak berkorelasi.
➤ Trimester 1 (0-12 minggu)

• Payudara akan membesar dan kencang sehingga menimbulkan rasa nyeri, hal ini karena
pada awal pembuahan terjadi peningkatan hormon kehamilan yang menimbulkan
perubahan pembuluh darah dan memberi nutrisi pada jaringan payudara (Cholifah &
Azizah, 2020)
•Daerah areolla dan puting susu mengalami hiperpigmentasi karena terjadi peningkatan
persediaan darah ke seluruh tubuh sehingga akan tampak bayangan pembuluh vena di
bawah kulit payudara
➤ Trimester II (12-28 minggu)
• Payudara membesar dan mengeluarkan kolostrum
• Puting dan sekitarnya akan semakin berwarna gelap dan besar serta bintik-bintik kecil
akan timbul disekitar Puting
➤ Trimester III (28-40 minggu)
• Keluarnya kolostrum yang banyak mengandung protein

C. PERUBAHAN SISTEM ENDOKRIN


 Hormon Peptida
HCG (Hormon Corionic Gonadotropic)
➤ Gonadotropin korionik manusia (HCG) yang disekresi oleh sel trofoblas dari plasenta
untuk mempertahankan kehamilan (Anwar et al., 2005).
➤ HCG meningkatkan 8 hari setelah ovulasi (9 hari setelah puncak LH pertengahan
siklus).
➤ Selama 6-8 mg kehamilan HCG mempertahankan korpus luteum dan berlanjut
keluarnya progesteron hingga produksinya berpindah ke plasenta
➤ Titer HCG abnormal pada Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) dan aborsi
HPL (Hormone Placenta Lagtogene)
➤ Lactogen plasenta manusia (HPL) dihasilkan oleh plasenta
➤ Pada kehamilan cukup bulan HPL meningkatkan 10% dari produksi protein plasenta
Prolaktin
➤ Prolaktin meningkatkan selama kehamilan sebagai respon terhadap meningkat
estrogen
➤ Fungsi utama dari prolaktin adalah perangsangan produksi susu
➤ Pada Trimester II prolaktin yang diskresi oleh hipofisis janin merupakan perangsang
pertumbuhan adrenal janin yang penting.

 Hormon Estrogen
➤ Estrogen dihasilkan dalam hati janin.
➤ Androgen dihasilkan selama kehamilan Trimester 1
➤ Menyebabkan pertumbuhan, baik ukuran maupun jumlah sel.
➤ Menyebabkan penebalan endometrium sehingga ovum yang dibuahi dapat tertanam
(Istiqomah et al., 2017)
➤ Hypertrophy dan Hyperplasia otot uterus
➤ Hypertrophy dan Hyperplasia jaringan payudar termasuk sistem pembuluh/pipa.
➤ Menyebabkan hypertrophy dinding uterus dan peningkatan ukuran pembuluh darah &
lympatics yang mengakibatkan peningkatan vascularitas, kongesti dam oedem, akibat
perubahan ini:

• Tanda "Chadwick" adalah warna ungu/biru pa vulva dan vagina.


• Tanda "Goodell" adalah melemahnya serviks
• Tanda "Hegar" adalah melemahnya isthmus uteri segmen bawah rahim)

 Progesteron
Progesteron pada kehamilan kadarnya lebih tinggi yang karena mam menginduksi
perubahan desidua.
➤ Sampai minggu ke-6 dan ke-7 kehamilan sumbe utamanya adalah ovarium, setelah itu
plasenta memainkan peran utama.
➤ Fungsi progesteron adalah mencegah abortus spontan, mencegah kontraksi rahim,
menginduksi beberapa kekebalan tubuh untuk hasil konsepsi.
➤ Peningkatan sekresi, mengendurkan otot-otot halus.
➤ Menyebabkan penebalan endometrium sehingga ovum yang dibuahi dapat tertanam.
Mengendurkan otot-otot halus, akibatnya:
• Meningkatkan waktu pengosongan lambung dan gerak peristaltik.
• Meningkatkan gastric reflux karena pengenduran cardiac sphincter menimbulkan
rasa panas dalam perut.
• Penurunan Gastro intestinal motility menyebabkan konstipasi
• Pembuluh arteri dan dinding vena mengendur dan membuka meningkatnya
kapasitas vena & venules sehingga menambah haemorroids.
• Menjaga peningkatan suhu basal ibu
• Merangsang perkembangan sistem alveolar payudara.
• Dengan hormon relaxin melembutkan/mengendurkan jaringan penghubung, ligamen
dan otot yang dapat menyebabkan sakit punggung dan nyeri ligamen.

D. PERUBAHAN SISTEM KEKEBALAN


➤ Kadar imunoglobulin tidak berubah pada kehamilan
➤ Kadar anti bodi Imunoglobulin G (Ig G) ibu spesifik memiliki kepentingan khusus
karena kemampuan melintasi plasenta.
➤ Imunglobulin G adalah komponen utama dari imunoglobulin janin in utero dan
periode neonatal dini.
➤ Imunoglobulin adalah satu-satunya imunoglobulin yang menembus plasenta.
➤ Sistem imun janin timbul sejak dini
➤ Limfosit muncul pada minggu ke-7 dan pengenalan antigen terlihat pada minggu ke-
12, Produksi imunoglobulin bersifat progresif selama kehamilan.

E. PERUBAHAN SISTEM PERKEMIHAN


Pada trimester 1 kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus yang mulai
membesar, sehingga ibu sering kencing. Setelah trimester dua kehamilan dimana uterus telah
keluar dari rongga pelvis gejala sering kencing tidak dijumpai lagi. Pada akhir kehamilan,
bila kepala janin mulai turun ke Pintu Atas Panggul (PAP), keluhan sering kencing timbul
lagi karena kandung Kencing tertekan. Pembesaran ureter kiri dan kanan dipengaruhi oleh
hormone progesteron, tetapi kanan lebih membesar karen uterus lebih sering memutar ke
kanan menyebabkan hidrourete dextra dan pielitis dextra lebih sering. Glomerular Filtration
Res (GFR) dan Aliran plasma ginjal (RPF) meningkat pada awal Kehamilan, peningkatan
50% terjadi pada trimester kedua dan RPF menurun selama akhir kehamilan Selama
kehamilan konsentrasI kreatinin plasma dan urea normalnya menurun sebagai akibat
terjadinya peningkatan filtrasi glomerulus Selama siang hari wanita hamil cendrung
menumpuk air dalam bentuk dependent edema, pada malam hari, pada saat berbaring mereka
memindahkan cairan ini dan mengeluarkannya melalui ginjal.

F. PERUBAHAN SISTEM PENCERNAAN


Ibu hamil dapat mengalami nyeri ulu hati dan regurgitasi karena terjadi tekanan keatas
uterus. Sedangkan pelebaran pembuluh darah pada rectum, bisa terjadi. Bertambahnya usia
kehamilan menyebabkan tergesernya lambung dan usus karena pembesaran uterus Apendik
secara cepat biasanya tergeser ke atas dan beberapa ke lateral sebagaimana pembesaran dari
uterus mungkin bisa menyentuh panggul kanan Pengosongan lambung dan waktu transit usus
tertunda pada kehamilan karena faktor hormon dan mekanik. Epulis gravidarum kadang
dialami old wanita hamil tetapi ini akan hilang secara spontan setelah bayi lahir. Hemoroid
sering terjadi pada kehamilan, karena konstipasi dan tekanan yang meningkat pada vena
dibawah tekanan uterus yang membesar.
G. PERUBAHAN SISTEM MUSKULOSKELETAL
Bentuk tubuh ibu hamil berubah secara bertahap menyesuaikan penambahan berat ibu hamil
dan semakin besarnya janin, menyebabkan posturdan cara berjalan ibu hamil berubah.

Pada Gambar postur ibu hamil hiperlordosis sehingga menyebabkan rasa cepat lelah dan sakit
pada punggung. Postur tubuh hiperlordosis dapat terjadi karena ibu hamil memakai alas kaki
terlalu tinggi sehingga memaksa tubuh untuk menyesuaikan maka sebaiknya ibu hamil
supaya memakai alas kaki yang tipis dan tidak licin, selain untuk kenyamanan juga mencegah
terjadi kecelakaan atau jatuh terpeleset.
Peningkatan hormon seks steroid yang bersirkulasi mengakibatkan terjadinya jaringan ikat
dan jaringan kolagen mengalami perlunakan dan elastisitas berlebihan sehingga mobiditas
sendi panggul mengalami peningkatan dan relaksasi. Derajat relaksasi bervariasi, simfisis
pubis merenggang 4 mm, tulang pubik melunak seperti tulang sendi, sambungan sendi
sacrococcigus mengendur membuat tulang coccigis bergeser kebelakang untuk persiapan
persalinan. Otot dinding perut meregang menyebabkan tonus otot berkurang. Pada kehamilan
trimester III otot rektus abdominus memisah mengakibatkan isi perut menonjol di garis
tengah tubuh, umbilikalis menjadi lebih datar atau menonjol. Setelah melahirkan tonus otot
secara bertahap kembali tetapi pemisahan otot rekti abdominalis tetap. Di bawah ini gambar
perubahan yang mungkin timbul pada otot rektus abdominalis selama kehamilan.

H. PERUBAHAN SISTEM KARDIOVASKULER.


Perubahan fisiologi pada kehamilan normal, yang terutama adalah perubahan maternal,
meliputi:
1. Retensi cairan, bertambahnya beban volume dan curah jantung
2. Terjadi hemodilusi sehingga menyebabkan anemia relative, hemoglobin turun sampai 10%.
3. Akibat pengaruh hormon, tahanan perifer vaskular menurun
4. Tekanan darah sistolik maupun diastolik padaibu hamil trimester I turun 5 sampai 10 mm
Hg, hal ini kemungkinan disebabkan karena terjadinya vasodilatasi perifer akibat perubahan
hormonal pada kehamilan. Tekanan darah akan kembali normal pada trimester III kehamilan.
5. Curah jantung bertambah 30-50%, maksimal akhir trimester I, menetap sampai akhir
kehamilan
6. Volume darah maternal keseluruhan bertambah sampai 50%
7. Trimester kedua denyut jantung meningkat 10-15 kali permenit, dapat juga timbul
palpitasi.
8. Volume plasma bertambah lebih cepat pada awal kehamilan, kemudian bertambah secara
perlahan sampai akhir kehamilan.

I. PERUBAHAN SISTEM INTEGUMENT


Ibu hamil sering mengalami perubahan pada kulit yaitu terjadi hiperpigmentasi atau
warna kulit kelihatan lebih gelap. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan Melanosit
Stimulating Hormon (MSH). Hiperpigmentsi dapat terjadi pada muka, leher, payudara, perut,
lipat paha dan aksila. Hiperpigmentasi pada muka disebut kloasma gravidarum biasanya
timbul pada hidung, pipi dan dahi. Hiperpigmentasi pada perut terjadi pada garis tengah
berwarna hitam kebiruan dari pusat kebawah sampai sympisis yang disebut linea nigra.
Perubahan keseimbangan hormon pada ibu hamil dapat juga menimbulkan perubahan berupa
penebalan kulit, pertumbuhan rambut maupun kuku. Perubahan juga terjadi pada aktifitas
kelenjar meningkat sehingga wanita hamil cenderung lebih banyak mengeluarkan keringat
maka ibu hamil sering mengeluh kepanasan. Peregangan kulit pada ibu hamil menyebabkan
elastis kulit mudah pecah sehingga timbul striae gravidarum yaitu garis-garis yang timbul
pada perut ibu hamil. Garis-garis pada perut ibu berwarna kebiruan disebut striae livide.
Setelah partus striae livide akan berubah menjadi striae albikans. Pada ibu hamil multigravida
biasanya terdapat striae livide dan striae albikans.

J. PERUBAHAN METABOLISME.
Basal Metabolic Rate (BMR) meningkatsampai 15% sampai 20 % pada akhir kehamilan,
terjadi juga hiper trofitiroid sehingga kelenjar tyroid terlihat jelas pada ibu hamil. BMR akan
kembali seperti sebelum hamil pada hari ke 5 atau ke 6 setelah persalinan. Peningkatan BMR
menunjukkan adanya peningkatan kebutuhan oksigen. Vasodilatasi perifer dan percepatan
aktivitas kelenjar keringat membantu melepaskan panas akibat peningkatan metabolisme
selama hamil.
Kebutuhan karbohidrat meningkat sampai 2300 kal/hari (hamil) dan 2800 kal/hari
(menyusui), apabila karbohidrat kurang maka mengambil cadangan lemak ibu untuk
memenuhi kebutuhan. Seorang ibu hamil sering merasa haus terus, nafsu makan bertambah
dan kecil (BAK) dan kadang-kadang mengalami glukosuria (ada glukosa pada urine)
sehingga menyerupai diabetes militus (DM). Hasil pemeriksaan glukosa tolerence test pada
kehamilan sebaiknya dilakukan dengan teliti agar jelas diketahui ibu hamil tersebut
mengalami DM atau hanya karena perubahan hormon dalam kehamilannya.
Pembatasan karbohidrat pada ibu hamil tidak dibenarkan karena dikawatirkan akan
mengakibatkan gangguan pada kehamilan, baik kesehatan ibu hamil maupun perkembangan
janin. Ibu hamil muslim yang menginginkan puasa pada bulan Romadhon supaya konsultasi
dengan tenaga kesehatan. Ibu hamil trimester III sebaiknya tidak berpuasa karena dapat
mengakibatkan dehidrasi atau malnutrisi pada janin.Ibu hamil puasa selama 12 jam dapat
mengakibatkan hipoglikemia dan produksi keton dalam tubuh dengan gejala lemah, mual dan
dehidrasi sampai dapat mengakibatkan gagal ginjal. Kebutuhan protein 1 gram/kg BB/hari
untuk menunjang pertumbuhan janin, diperlukan juga untuk pertumbuhan badan, kandungan
dan payudara. Protein juga diperlukan untuk disimpan dan dikeluarkan pada saat laktasi.
Hormon somatomammotropin mempunyai peranan untuk pembentukan lemak dan payudara.
Lemak disimpan juga pada paha, badan dan lengan ibu hamil. Kadar kolesterol plasma
meningkatsampai 300 g/100ml.

K. . PERUBAHAN PADA SISTEM PERNAPASAN.


Wanita hamil sering mengeluh sesak napas yang biasanya terjadi pada umur kehamilan 32
minggu lebih, hal ini disebabkan oleh karena uterus yang semakin membesar sehingga
menekan usus dan mendorong keatas menyebabkan tinggi diafragma bergeser 4 cm sehingga
kurang leluasa bergerak. Kebutuhan oksigen wanita hamil meningkat sampai 20%, sehingga
untuk memenuhi kebutuhan oksigen wanita hamil bernapas dalam.Peningkatan hormon
estrogen pada kehamilan dapat mengakibatkan peningkatan vaskularisasi pada saluran
pernapasan atas. Kapiler yang membesar dapat mengakibatkan edemadan hiperemia pada
hidung, faring, laring, trakhea dan bronkus. Hal ini dapat menimbulkan sumbatan pada
hidung dan sinus, hidung berdarah (epstaksis) dan perubahan suara pada ibu hamil.
Peningkatan vaskularisasi dapat juga mengakibatkan membran timpani dan tuba eustaki
bengkak sehingga menimbulkan gangguan pendengaran, nyeri dan rasa penuh pada telinga.

Anda mungkin juga menyukai