Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN

PENDAHULUAN

A. Definisi
Antenatal Care (ANC) merupakan suatu peyananan yang diberikan oleh perawat kepada
wanita selama hamil, misalanya dengan pemantauan kesehatan secara fisik, psikologis,
termasuk pertumbuhan dan perkembangan janin serta mempersiapkan proses persalinan dan
kelahiran supaya ibu siap menghadapi peran ibu sebagai orang tua (Wagiyo &Putrono, 2016).
Sedangkan menurut Depkes RI (2012) mengatakan pelayanan antenatal merupakan pelayanan
kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih untuk ibu selama masa kehamilan yang, dilaksanakan
sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar pelayanan
kebidanan.
ANC adalah pelayanan kesehatan atau pemeriksaan kehamilan yang diberikan kepada ibu
hamil secara berkala untuk menjaga keselamatan ibu dan janin. Pemeriksaan Kehamilan terbagi
dalam 3 trimester yaitu:
1. Trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu,
2. Trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27)
3. Trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40).
(Sarwono Prawirohardjo, 2010).

B. Etiologi

Faktor penyebab kehamilan trimester pertama adalah sel sperma yang berhasil membuahi
sel telur sehingga menjadi zigot, morula, blastosit, embrio,dan janin.
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu :
1. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari suatu nukleus yang
terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh kromosom radiata.
2. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti,
leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor yang dapat bergerak
sehingga sperma dapat bergerak cepat.
3. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tubfallopii.
4. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.
5. Plasentasi
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk pertukarann zat
antara ibu dan anaknya dan sebaliknya.

C. Tanda dan Gejala


1. Trimester Pertama
a. Vulva dan Vagina
- Karena pengaruh esterogen terjadi perubahan pada vulva dan vagina. Akibatnya
terjadi hiervaskularisasi, vagina dan vulva terlihat lebih merah atau kebiruan yang
sering disebut dengan tanda chadwick.
- Selama masa hamil pH sekresi vagina menjadi lebih asam, keasaman berubah dari
4 menjadi 6,5 hal ini menyebabkan keputihan.
b. Servik Uteri

1. Serviks menjadi lunak yang disebut tanda Goodell


2. Sekresi kelenjar menjadi lebih banyak dan mengeluarkan pervaginam lebih banyak.
Sebab perlunakan servik karena pembuluh darah dalam serviks bertambah.
3. Keadaan serviks pada TM I terjadi peningkatan hormon esterogen sehingga terjadi
Lochorea
c. Uterus
1) Uterus membesar yang disebabkan oleh hipertrofi dan hiperplasi otot-otot polos
rahim, serabus-serabus kologen yang ada menjadi higrokopik
2) Uterus yang mengalami perubahan berat, bentuk dan posisi menekan kandung
kemih menyebabkan wanita hamil nocturia (sering kencing)
3) Pada minggu ke 8 uterus membesar sebesar telur bebek

4) Pada kehailan 0 – 12 minggu, kavum uteri masih berisi gumpalan darah / tegangan,
besarnya kira-kira 2-3 jari di atas sympisis. Untuk akomodasi pertumbuhan janin,
rahim membesar akibat hipertrofi dan hiperplasi otot polos rahim, serabut-serabut
kelagennya menjadi higroskopik. Endometrium menjadi desidua
5) Pada bulan-bulan pertama kehamiilan bentuk rahm seperti buah alpukat
6) Berat uterus akan naik secara luas bisa dari 300 gram sampai 1000 gram pada akhir
kehamilan (40 minggu)
7) Rahim pada kehamilan 3 bulan sebesar telur angsa

8) Pada minggu pertama isthmus rahim mengadakan hipertrofi dan bertambah panjang
sehingga bisa diraba terasa lunak disebut tanda hegar
9) Posisi rahim pada awal kehamilan dalam letak antefleksi atau retrofleksi

d. Ovarium
- Ovulasi terhenti. Masih terdapat karpus luteum graviditas sampai terbentuknya
plasenta yang mengalami alih pengeluaran esterogen dan progesteron
- Terjadi pembentukan plasenta dan akan sempurna pada usia kehamilan 16 minggu
- Corpus luteum menghasilkan hormon estrogen progesteron serta relaxin
mempunyai pengaruh menenagkan hingga pertumbuhan janin menjadi baik hingga
aterm

e. Metabolisme
1. Pada wanita hamil basal metabolisme rate (BMR) meningkat, sistem endokrin
menjadi meningkat
2. Berat badan wanita hamil meningkat akan naik kira-kira 6,5 – 16,5 kg rata-rata 12,5
kg. Pada trimester I penambahan berat badan ± 1 kg
3. Metabolisme lemak juga terjadi kadar kolesterol meningkat sampai 350 mg/lebih
per 100 cc
4. Kalsium dibutuhkan rata-rata 1,5 mg perhari
5. Fosfor : rata 2 gram/hari
6. Zat besi ± 800 mg atau 30 – 50 mg / hari
7. Air : wanita hamil cenderung mengalami retensi air

f. Mammae
- Terjadi peningkatan esterogen mempengaruhi pembesaran mammae disebabkan
hypertrofi dari alveoli. Hal ini sering menyebabkan hypersensitivitas mammae
- Terjadi hiperpigmentasi menyebabkan papila mammae membesar lebih tegang dan
hitam dan areola menjadi lebih hitam dan lebar serta glandula montgomery lebih jelas
dan menonjol
- Timbul strie pada payudara. Teraba noduli-noduli akibat hipertrofi karena kelenjar
alveolus
- Bayangan vena-vena lebih membiru

Tanda dan Gejala System Tubuh


1. Sistem Pencernaan
- Pengeluaran asam lambung meningkat menyebabkan daerah lambung terasa panas
- Akibat peningkatan HC6 dan estrogen menyebabkan pengelaran air liur berasa
berlebihan (hipersalivasi)
- Tonus otot-otot saluran pencernaan melemah sehingga motilitas dan makanan akan
lebih lama berada dalam saluran pencernaan.
- Resorbsi makanan baik, namun akan menimbulkan obstipasi
- Gejala muntah (emesis gravidarum) sering terjadi, diasanya pada pagi hari disebut
moring sickness

2. Sirkulasi Darah
1) Volume plasma meningkat rata-rata 50% sementara masa RBC mingkat hanya 18–30
% maka terjadi penurunan hematokrit selama kehamilan normal sehingga
disebutanmia fisiologis
2) Tekanan darah menurun selama 24 minggu pertama kehamilan akibat terjadi
penurunan dalam periver
3) Hidung tersumbat atau berdarah akibat pengaruh hormon esterogen dan progesteron

3. Sistem Integumen
a) Mulai muncul linea nigra
b) Meningkatkan sirkulasi dan aktivitas vasomotor, jaringan elastis kulit mudah pecah
menyebabkan strie gravidarum
c) Biasanya terjadi deposit pigmen pada dahi, pipi, hidung dikenal sebagai kloasma
gravidarum
d) Vulva terjadi hiperpigmentasi merah kebiruan disebut tanda chadwick

4. Tulang dan Gigi


a) Persedian panggul akan terasa lebih longgar
b) Terjadi pelebaran pada ruang persendian
c) Apabila pemberian makanan tidak memenuhi kebutuhan kalsium janin, kalsium
maternal pada tulang-tulaang panjang akan berkurang untuk memenuhi kebutuhan
d) Bila konsumsi kalsium cukup, gizi tidak akan kekurangan kalsium menurunkan resiko
gingivitis

5. Sistem Pernapasan
a) Wanita hamil kadang-kadang mengeluh sesak dan nafas pendek
b) Seorang wanita hamil selalu bernafas lebih dalam
c) Yang menonjol adalah pernafasan dada (thorack breathing)

6. Sistem Perkemihan
1. Ginjal bekerja lebih berat
2. Pada TM I ibu mengeluh sering kencing karena vesikula urinaria tertekan uterus
(Kusmiati, Yuni. 2019)

2. Trimester Kedua
a. Sistem Pencernaan
Pada bulan pertama kehamilan terdapat perasaan tidak enak, akibat kadar hormon
estrogen yang meningkat. Tonus otot-otot traktus digestivus menurun, sehingga
morbilitas seluruh taktus digestivusi juga kurang. Makanan lebih lama berada
dilambung dan apa yang telah dicernakan lebih lama berada dalam usus-usus. Gejalah
muntah biasanya terjadi pada pagi hari yang biasa dikenal dengan morning sicknesshal
ini di sebapkan karna hormon Estrogen dan HCG meningkat.

Terjadi konstipasi karena pengaruh hormon progesterone yang meningkat. Selain


itu perut kembung juga terjadi karena adanya tekanan uterus yang membesar dalam
rongga perut yang mendesak organ-organ dalam perut khususnya saluran pencernaan,
usus besar,ke arah atas dan lateral dan penurunan asam lambung, melambatkan
pengosongan lambung. Sistem gastrointestinal terpengaruh dalam beberapa hal karena
kehamilan. Tingginya kadar progesteron mengganggu keseimbangan cairan tubuh,
meningkatkan kolesterol darah dan melambatkan kontraksi otot-otot polos. Sekresi
saliva menjadi lebih asam dan lebih banyak dan asam lambung menurun. Pembesaran
uterus menekan diagfragma, lambung dan intestine. Gigi berlubang terjadi lebih
mudah pada saliva yang bersifat asam selama masa kehamilan dan membutuhkan
perawatan yang baik untuk mencegahkaries gigi.
Pada bulan-bulan terakhir, nyeri ulu hati dan regurgitas (pencernaan asam)
merupakan ketidaknyamanan yang disebabkan tekanan keatas dari pembesaran uterus.
Pelebaran pembuluh darah rectum (hemoroid) dapat terjadi. Pada persalinan, rectum
dan otot-otot yang memberikan sokongan sangat tegang.

b. Sistem Perkemihan
Bila satu organ membesar, maka organ lain akan mengalami tekanan, dan pada
kehamilan tidak jarang terjadi gangguan berkemih pada saat kehamilan. Ibu akan
merasa lebih sering ingin buang air kecil. Pada bulan pertama kehamilan kandung
kemih tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada minggu-minggu pertengahan
kehamilan, frekuensi berkemih meningkat. Hal iniumumnya timbul antara minggu ke-
16 sampai minggu ke- 24 kehamilan. Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai
turun kandung kemih tertekan kembali sehinggal timbul sering kencing.Perubahan
struktur ginjal merupakan aktifitas hormonal (estrogendan progesteron), tekanan yang
timbul akibat pembesaran uterus, dan peningkatan volume darah. Sehingga minggu ke-
10 gestasi, pelvis ginjal dan uretra berdilatasi.
Pada kehamilan normal fungsi ginjal cukup banyak berubah. Laju filtrasi
glomerulus dan aliran plasma ginjal meningkat pada awal kehamilan. Ginjal wanita
harus mengakomodasi tuntutan metabolisme dan sirkulasi ibu yang meningkat dan
juga

mengekskresi produk sampah janin. Ginjal pada saat kehamilan sedikit bertambah
besar, panjangnya bertambah 1-1,5 cm. Ginjal berfungsi paling efisien saat wanita
berbaring pada posisi rekumbeng lateral dan paling tidak efisien pada saat posisi
telentang. Saat wanita hamil berbaring telentang, berat uterus akan menekan vena kava
dan aorta, sehingga curah jantung menurun. Akibatnya tekanan darah ibu dan
frekuensi jantung janin menurun, begitu jg dengan volume darah ginjal.

c. Sistem Muskuloskeletal

Pada trimester pertama tidak banyak perubahan pada muskuloskeletal.


Keseimbangan kadar kalsium selama kehamilan biasanya normal apabila asupan
nutrisi khususnya produk susu terpenuhi. Tulang dan gigi biasanya tidak berubah pada
kehamilan yang normal.
Selama masa kehamilan wanita membutuhkan kira-kira 1/3 lebih banyak kalsium
dan posfor. Karies gigi tidak disebabkan oleh dekalasifikasi, sejakkalsium dan gigi
dibentuk. Terdapat bukti bahwa saliva yang sama pada saat hamil membuat aktifitas
penghancur bakteri email yang menyebabkan karies. Pada trimester II, peningkatan
berat wanita hamil menyebabkan postur dan cara berjalan wanita berubah secara
menyolok. Otot dinding perut meregang dan akhirnya sedikit kehilangan tonus otot.

d. Sitem Respirasi
Kebutuhan oksigen meningkat sampai 20%, selain itu diafragma juga terdorong
ke kranial terjadi hiperventilasi dangkal (20-24x/menit) akibat kompliansi dada (chest
compliance) menurun. Volume tidal meningkat. Volume residu paru (functional
residual capacity) menurun. Kapasitas vital menurun.

e. Sistem sirkulasi atau kardiovaskular


Perubahan fisiologi pada kehamilan normal, yang terutama adalah perubahan
hemodinamik maternal, meliputi:
1. Retensi cairan,bertambah beban volume dan curah jantung
2. Anemia relative
3. Tekanan darah arterial menurun

f. Metabolisme

Basal metabolik rate meningkat sampai 15%, terjadi juga hipertrofi tiroid.
Kebutuhan karbohidrat meningkat sampai 2300 kal/hari (hamil) dan 2800 kal/hari
(menyusui). Kebutuhan protein 1 g/kgbb/hari untuk menunjang pertumbuhan janin.
Kadar kolesterolplasma meningkat sampai 300 g/100ml. Kebutuhan kalsium, fosfor,
magnesium, cuprum meningkat. Ferrum dibutuhkan sampai kadar 800 mg, untuk
pembentukan hemoglobin tambahan.
Khusus untuk metabolisme karbohidrat, pada kehamilan normal, terjadi kadar glukosa
plasma ibu yang lebih rendah secara bermakna karena:
1. Ambilan glukosa sirkulasi plasenta meningkat
2. Produksi glukosa dari hati menurun
3. Produksi alanin (salah satu prekursor glukoneogenesis) menurun
4. Aktivitas ekskresi ginjal meningkat
5. Efek hormon-hormon gestasional (human placental lactogen, hormon2 plasenta
lainnya, hormon2 ovarium, hipofisis, pankreas, adrenal, growth factors, dsb). Selain
itu terjadi juga perubahan metabolisme lemak dan asam amino. Terjadi juga
peningkatan aktifitas enzim-enzim metabolisme pada umumnya.

g. Perubahan Pada Organ-Organ Sistem Reproduksi


1. Uterus
Tumbuh membesar primer, maupun sekunder akibat pertumbuhan isi konsepsi
intrauterin. Estrogen menyebabkan hiperplasi jarigan, progesteron berperan untuk
elastisitas / kelenturan uterus. Taksiran kasar perbesaran uterus pada perabaab
tinggi fundus:

- Kehamilan 16 minggu : pertangaha simfisis-pusat

- Kehamilan 20 minggu : pinggir bawah pusat

- Kehamilan 24 minggu : pinggir atas pusat

2. Vagina / vulva

Terjadi hipervaskularisasi akibat pengaruh estrogen dan progesteron, warna


merah kebiruan (tanda Chadwick).
3. Ovarium

Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta, terutama fungsi
produksi progesteron dan estrogen. Selama kehamilan ovarium tenang/beristirahat.
Tidak terjadi pembentukan dan pematangan folikel baru, tidak terjadi ovulasi, tidak
terjadi siklus hormonal menstruasi.
4. Payudara
Akibat pengaruh estrogen terjadi hiperplasia sistem duktus dan jaringan interstisial
payudara. Hormon laktogenik plasenta (diantaranya somatomammotropin)
menyebabkan hipertrofi dan pertambahan sel-sel asinus payudara, serta
meningkatkan produksi zat-zat kasein, laktoalbumin, laktoglobulin, sel-sel lemak,
kolostrum. Mammae membesar dan tegang, terjadi hiperpigmentasi kulit serta
hipertrofi kelenjar Montgomery, terutama daerah areola dan papilla akibatpengaruh
melanofor. Puting susu membesar dan menonjol.
5. Peningkatan Berat Badan Selama Hamil
Normal berat badan meningkat sekitar 6-16 kg, terutama dari pertumbuhan isi
konsepsi dan volume berbagai organ / cairan intrauterin. Berat janin + 2.5-3.5 kg,
berat plasenta + 0.5 kg, cairan amnion + 1.0 kg, berat uterus + 1.0 kg, penambahan
volume sirkulasi maternal + 1.5 kg, pertumbuhan mammae + 1 kg, penumpukan
cairan interstisial di pelvis dan ekstremitas + 1.0-1.5 kg.

3. Trimester Ketiga
a. Uterus
Pada akhir kehamilan berat uterus menjadi 1000 gram (normal 20 gram) dengan
panjang 20 cm dan dinding 2,5 cm, pada kehamilan 28 minggu fundus uterus terletak
kira-kira 3 jari di atas pusat atau 1/3 jarak antara pusat ke prosesus xipoedeus. Pada
kehamilan 32 minggu fundus uterus terletak 1/2 pusat dengan prosesus xipoedeus.
Pada kehamilan 36 minggu fundus uterus berada kira-kira 1 jari di bawah prosesus
xipoedeus. Bila pertumbuhan janin normal, maka tinggi fundus uteri 28 minggu
adalah 25 cm, pada 32 minggu adalah 27 cm, pada 36 minggu adalah 30 cm.
b. Vagina dan Vulva
Akibat hormon esterogen mengalami perubahan adanya hipervaskularisasi yang
mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah dan kebiru-biruan (tanda
chadwick), cairan vagina mulai meningkat dan lebih kental.
c. Payudara
Mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan memberikan ASI pada
laktasi.Perkembangan payudara tidak dapat dilepas dari pengaruh horman saat
kehamilan, yaitu esterogen dan progesteron.
d. Sirkulasi Darah
Setelah kehamilan lebih dari 30 minggu, terdapat kecenderungan peningkatan tekanan
darah. Sama halnya dengan pembuluh darah yang lain, vena tungkai juga mengalami
distensi vena tungkai berpengaruh pada kehamilan lanjut karena terjadi obstruksi
aliran balik vena, akibat tingginya tekanan darah yang kembali dari uterus, keadaan ini
menyebabkan varises pada vena tungkai.
e. Sistem Respirasi
Elespansi diafragma dibatasi oleh pembesaran uterus, diafragma naik 4 cm. Kondisiini
menyebabkan ibu bernafas pendek dan sering terjadi pada 60% wanita hamil.
f. Sistem Pencernaan
Karena pengaruh esterogen, pengeluaran asam lambung meningkat hal ini yang
menyebabkan pengeluaran air liur berlebihan (hipersaliva), daerah lambung
terasapanas dan mual muntah.Pengaruh esterogen menimbulkan gerakan usus makin
berkurang dan dapat menyebabkan sembelit.
g. Sitem Perkemihan
Pada akhir kehamilan, muncul keluhan sering berkemih karena kepala janin turun kepintu atas
panggul, desakan ini menyebabkan kandung kemih terus terasa penuh.Akibat terjadinya
hemodiaksi menyebabkan metabolisme air makin lancar sehingga pembentukan urin pun
bertambah.
D. Patofisiologi/Pathway
Ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual dengan seorang laki-laki maka bisa jadi
perempuan tersebut akan hamil (Terjadinya kehamilan). Kehamilan terjadi ketika sel sperma yang
masuk ke dalam rahim seorang perempuan membuahi sel telur yang telah matang. Seorang laki-laki
rata-rata mengeluarkan air mani sebanyak 3 cc, dan setiap 1 cc air mani yang normal akan mengandung
sekitar 100 juta hingga 120 juta buah sel sperma. Setelah air mani ini terpancar (ejakulasi) ke dalam
pangkal saluran kelamin istri, jutaan sel sperma ini akan berlarian melintasi rongga rahim, saling
berebut untuk mencapai sel telur matang yang ada pada saluran tuba di seberang rahim. (Kusmiyati,
Yuni, dkk.2019)
Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim) menjadi lebih cair, sehingga
sperma mudah menembus ke dalam rahim. Sperma bergerak dari vagina sampai ke ujung tuba falopi
yang berbentuk corong dalam waktu 5 menit. Sel yang melapisi tuba falopii mempermudah terjadinya
pembuahan dan pembentukan zigot (sel telur yang telah dibuahi).
Jika perempuan tersebut berada dalam masa subur, atau dengan kata lain terdapat sel telur yang
matang, maka terjadilah pembuahan. Pada proses pembuahan, hanya bagian kepala sperma yang
menembus sel telur dan bersatu dengan inti sel telur. Bagian ekor yang merupakan alat gerak sperma
akan melepaskan diri. Sel telur yang telah dibuahi akan mengalami pengerasan bagian luarnya. Ini
menyebabkan sel telur hanya dapat dibuahi oleh satu sperma.
Pathway
E. Pemeriksaan Penunjang
1. LABORATORIUM
a. Darah (Hb, Gol darah, Glukosa, VDRL).
b. Urine (Tes kehamilan, protein, glukosa, analisis).
c. Pemeriksaan Swab (Lendir vagina & servik).
2. USG
a. Jenis kelamin.
b. Taksiran kelahiran, TBJ, Jumlah cairan amnion. (Masriroh, 2013).

F. Penatalaksanaan

a. Asuhan Trimester I
Berdasarkan pada kebutuhan kehamilan, prinsip pemeriksaan ANC trimester I, pada usia kehamilan
kurang dari 12 minggu (Husin, 2014, halaman 274):
1) Menegakkan diagnose kehamilan baik dengan metode sederhan maupun dengan memperhatikan
perubahan fisiologi yang terjadi, serta kolaborasi untuk dilakukannya USG untuk penegakkan
diagnosis pasti
2) Penapisan kebiasan ibu yang kurang baik, serta dapat menyebabkan gangguan pada janin dan
kehamilan, seperti merokok dan minum minuman keras
3) Melakukan penapissan penyakit penyerta dalam kehamilan
4) Pemeriksaan berat badan dan IMT
5) Pemeriksaan tekanan darah
6) Deteksi infeksi menular seksual termasuk HIV/AIDS, deteksi infeksi bakteri uria
7) Pemenuhan kebutuhan asam folat 400 µgram/hari (12 minggu) vitamin D, vitamin B6, vitamin
B12 untuk emngatasi mual dan anemia dalam kehamilan, pemeberian Fe secara rutin tidak
dianjurkan karena memiliki efek samping bagi Ibu
8) Kebutuhan vitamin A sebesar 400 µgram selama kehamilan
9) Menyiapkan psikologis Ibu terhadap kehamilan yang terjadi
10) Mengurangi keluhan akibat ketidaknyamanan yang terjadi akibat kehamilan
11) Pemberian informasi sesuai kebutuhan ibu berdarakan temuan
12) Deteksi dini komplikasi yang mungkin terjadi pada trimester I dan melakukan tindakan
kolaborasi atau rujukan dengan tepat
13) Libatkan keluarga dalam setiap asuhan yang diberikan
b. Asuhan Trimester II
Adapun yang menjadi dasra pada pemantauan trimester II kehamilan yaitupada usia kehamilan 13-26
minggu, diantaranya (Husin, 2014, halaman 275):
1) Pemantauan penambahan berat badan berdasarkan pada IMT ibu
2) Pemeriksaan tekanan darah
3) Pemeriksaan TFU pada usia kehamilan 24 minggu
4) Melakukan palpasi abdominal
5) Melakukan pemeriksaan DJJ
6) Melakukan pemeriksaan lab urin untuk mendeteksi secara dini kelainan tropoblas yang terjadi
serta diabetes gestasional
7) Deteksi anemia akibat hemodilusi
8) Deteksi terhadap masalah psikologis dan berikan dukungan selama kehamilan
9) Kebuthuahan exercise ibu yaitu dengan senam hamil
10) Deteksi pertumbuhan janin terhambat baik dengan pemeriksaan palpasi dan atau pemeriksaan
kolaborasi dengan USG
11) Pemeriksaan vaksinasi TT untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum pada bayi
12) Mengurangi keluhan akibat ketidaknyamanan yang terjadi pada trimester III
13) Memenuhi kebutuhan kalsium dan asam folat ibu, multivitamin dan suplemen lain hanya
diberikan jiak terdeteksi terjadinya pemenuhan yang tidak adekuat pada ibu
14) Deteksi dini terjadinya komplikasi pada trimester II dan melakukan tindakan kolaborasi dan atau
rujukan secara tepat
15) Melibatkan keluarga dalam setiap asuhan

c. Asuhan Trimester III


Dasar dalam pemantauan pada trimester III kehamilan yaitu pada usia 27-42 minggu diantaranya
(Husin, 2014, halaman 275):
1) Pemantauan pernambahan berat badan berdasarkan pada IMT ibu
2) Pemeriksaan tekanan darahA
3) Pemeriksaan TFU dan TBJ
4) Penentuan letak janin dengan palpasi abdominal
5) Melakuakan pemeriksaan DJJ
6) Deteksi terhadap masalah psikologis dan memberikan dukungan selama kehamilan
7) Kebutuhan exercise ibu yaitu senam hamil
8) Deteksi pertumbuhan janin terhambat baik dengan pemeriksaan palpasi atau USG
9) Mengurangi keluhan akibat ketidaknyamanan yang terjadi pada trimester III
10) Deteksi dini komplikasi yang terjadi pada trimester III dan melakukan tindakan kolaborasi dan
atau rujukan secara tepat
11) Melibatkan keluarga dalam setiap asuhan
12) Persiapan laktasi
13) Persiapan persalinan
14) Melakuakn kolaborasi pemeriksaan USG jika ditemukan kemungkinan kelainan letak janin,
letak plasenta atau penurunan kesejahteraan janin
15) Lakukan rujukan jika ditemukan tanda-tanda patologi pada trimester III .
G. Masalah Keperawatan dan Data Penunjang

Trimester I
Masalah Keperawatan Etiologi Data Pendukung
Nausea Kehamilan Ds :
- Mengeluh mual
- Merasa ingin muntah
- Tidak berminat makan
- Merasa asam di mulut
- Sensasi panas dandingin
- Sering menelan Do :
- Saliva meningkat
- Saliva pucat
- Diaforesis
- Takikardia
- Pupil dilatasi
Gangguan Rasa Gangguan Adaptasi Ds :
Nyaman Kehamilan - Mengeluh tidaknyaman
- Mengeluh sulit tidur
- Tidak mampu rileks
- Mengeluh kedinginan/kepanasan
- Mengeluh gatal
- Mengeluh mual danmuntah Do :
- Gelisah
- Menunjukkan gejaladistres
- Tampak merintih/menangis
- Pola eliminasi berubah
- Postur tubuh berubah
- Iritabilitas
Gangguan Penurunan kapasitas Ds :
EliminasiUrin kandung kemih - Desakan berkemih (Urgensi)
- Urin menetes(dribbling)
- Sering buang air kecil
- Nokturia
- Mengompol
- EnuresisDo :
- Distensi kandung kemih
- Berkemih tindak tuntas (hesitancy)
- Volume residu urin meningkat
-

Trimester II
Masalah Keperawatan Etiologi Data Pendukung
Disfungsi Seksual Perubahan fungsi atau - Mengungkapkan aktivitas seksualberubah
struktur tubuh - Mengungkapkan eksitasi seksual berubah
- Merasa hubungan Seksual tidakmemuaskan
- Mengungkapkan peran seksual berubah
- Mengeluh hasrat seksual menurun
- Mengungkapkan fungsi seksual berubah
- Mengeluh nyeri saat berhubungan seksual (dispareunia)
Gangguan Citra Tubuh Perubahan FungsiTubuh; Ds :
Kehamilan - Mengungkapkan kecacatan/kehilanganbagian tubuh
- Mengungkapkan perasaan negatif tentangperubahan tubuh
- Mengungkapkan kekhawatiran pada penolakan/reaksi orang lain
- Mengungkapkan perubahan gaya hidup

Do :
- Fungsi atau struktur tubuh berubah/hilang
- Menyembunyikan atau menunjukkan bagiantubuh secara
berlebihan
- Menghindari melihatdan/atau menyentuhbagian tubuh
- Fokus berlebihan pada perubahan tubuh
- Respon nonverbal pada perubahan dan persepsi tubuh
- Fokus pada penampilan dan kekuatan masa lalu
Defisit Kurang Terpapar Ds:
Pengetahuan Informasi - Menanyakan masalahyang dihadapi
Tentang
Kehamilan Do
- Menunjukkan prilaku tidak sesuai anjuran
- Menunjukkan persepsiyang keliru terhadap masalah
- Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat
- Menunjukkan perilaku berlebihan

Trimester III
Masalah Keperawatan Etiologi Data Pendukung
Pola Napas Tidak Posisi tubuh yang Ds :
Efektif menghambat ekspansi paru - Dispnea
- OrtopneaDo :
- Penggunaan ototo bantu pernapasan
- Fase ekspirasimemanjang
- Pola napas abnormal
- Pernapasan pursed-lip
- Pernapasan cupinghidung
- Diameter thoraksanterior- posterior meningkat
- Ventilasi semenitmenurun
- Kapasitas vitalmenurun
- Tekanan ekspirasimenurun
- Tekanan inspirasimenurun
- Eksurasi dada berubah
Inkontinensia Urin Stres Peningkatan tekanan Ds :
intraabdomen - Mengeluh keluar urin
<50 ml saat tekanan abdominal meningkat
- Pengeluaran urin tidaktuntas
- Urgensi miksi
- Frekuensi berkemih meningkat

Do :
- Overdistensi abdomen

Gangguan Citra Tubuh Perubahan FungsiTubuh; Ds :


Kehamilan - Mengungkapkan kecacatan/ kehilanganbagian tubuh
- Mengungkapkan perasaan negatif tentangperubahan
tubuh
- Mengungkapkan kekhawatiran pada

H. Diagnosa Keperawatan
Trimester I
- Nausea b.d. kehamilan
- Gangguan rasa nyaman b.d. gangguan adaptasi kehamilan
- Gangguan eliminasi urin b.d. penurunan kapasitas kandung kemih

Trimester II
- Disfungsi seksual b.d. perubahan fungsi atau struktur tubuh
- Gangguan citra tubuh b.d. perubahan fungsi tubuh; kehamilan
- Defisit pengetahuan tentang kehamilan b.d. kurang terpapar informasi
-
Trimester III
- Pola napas tidak efektif b.d. posisi tubuh yang menghambat ekspansi paru
- Inkontinensia urin stres b.d. peningkatan tekanan intraabdomen
- Gangguan citra tubuh b.d. perubahan fungsi tubuh; kehamilan
I. Tujuan Rencana Keperawatan dan Kriteria Hasil

Diagno Tujuan dan Kriteria Hasil


sa
Trimester I
1. Nausea b.d. kehamilan Setelah dilakukan tindakan
keperawatan diharapkan tingkat
nausea menurun, dengan kriteria
hasil:
- Menurunnya perasaan ingin
muntah
2. Gangguan rasa nyaman b.d.
gangguan adaptasi kehamilan Setelah dilakukan tindakan
keperawatan diharapkan gangguan
rasa nyaman berkurang, dengan
kriteria hasil:
- Menurunnya keluhan tidak
3. Gangguan eliminasi urin b.d. nyaman
penurunan kapasitas kandung - Menurunnya gelisah
kemih
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan diharapkan gangguan
eliminasi menurun, dengan kriteria
hasil:
- Meningkatnya sensai berkemih
- Menurunnya desakan
untuk berkemih (urgensi)
- Menurunnya distensi
kandung kemih
- Menurunnya berkemih tidak
tuntas (hesitancy)
- Menurunnya volume residu urin
- Menurunnya urin
menetas (dribbling)
- Menurunnya nokturia
- Menurunnya mengompol
- Menurunnya enuresis

Trimester II
1. Disfungsi seksual b.d. perubahan - Meningkatnya kepuasan
fungsi atau struktur tubuh hubungan seksual
- Menurunnya verbalisasi
aktivitas seksual berubah
- Menurunnya verbalisasi eksitasi
seksual berubah
- Menurunnya verbalisasi
peran seksual berubah
- Menurunnya verbalisasi
fungsi seksual berubah
- Menurunnya keluhan nyeri saat
berhubungan
seksual(dispareunia)
2. Gangguan citra tubuh b.d.
perubahan fungsi tubuh; - Membaiknya melihat bagian tubuh
kehamilan - Membaiknya menyentuh
bagian tubuh
- Membainya verbalisasi
kecatatan bagian tubuh
- Membaiknya verbalisasi
kehilangan bagian tubuh

3. Defisit pengetahuan tentang - Meningkatnya perilaku


kehamilan sesuai anjuran
b.d. kurang terpapar informasi - Meningkatnya verbalisasi
minat dalam belajar
- Meningkatnya
kemampuan menjelaskan
pengetahuan
tentangsuatu topik
- Meingkatnya perilaku sesuai
dengan pengetahuan
- Menurunnya pertanyaan
tentang masalah yang
dihadapi
- Menurunnya persepsi yang
keliru terhadap masalah
Trimester III
- Menurunnya dispnea
- Pola napas tidak efektif b.d.
- Menurunnya pengetahuan
posisi tubuh yang
otot bantu napas
menghambat ekspansiparu
- Menurunnya pemanjangan
fase ekspirasi
- Membaiknya frekuensi napas
- Membaiknya kedalaman napas

- Inkontinensia urin stres - Meningkatnya


b.d. peningkatan tekanan kemampuan mengontrol
pengeluaran urin
intraabdomen - Menurunnya nokturia
- Menurunnya residu volume
urin setelah berkemih
- Menurunnya distensi
kandung kemih
- Menurunnya dribbling
- Menurunnya hesitancy
- Menurunnya enuresis
- Membaiknya kemampuan
menunda pengeluaran urin
- Membaiknya frekuensi berkemih
- Membaiknya sensasi berkemih

- Gangguan citra tubuh b.d. - Membaiknya melihat bagian tubuh


perubahan fungsi tubuh; - Membaiknya menyentuh
kehamilan bagian tubuh
- - Membainya verbalisasi
kecatatan bagian tubuh
- Membaiknya verbalisasi
kehilangan bagian tubuh
I. Intervensi dan Rasional
Diagno Interve
sa nsi
TRIMESTE
RI
Diagnosa I
Nausea b.d. kehamilan Intervensi Utama : Manajemen MualObservasi
- Identifikasi pengalaman mual
- Identifikasi isyarat nonverbal ketidaknyamanan
- Identifikasi dampak mual terhadap kualitas hidup
- Identifikasi faktor penyebab mual
- Identifikasi antiemetik untuk mencegah mual
- Monitor mual
- Monitor asupan nutrisi dan kalori
Terapeutik
- Kendalikan faktor lingkungan penyebab mual
- Kurangi atau hilangkan keadaan penyebab mual
- Berikan makanan dalam jumlah kecil dan menarik
- Berikan makanan dingin, cairan bening, tidak berbau, dan tidak berwarna, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup
- Anjurkan sering membersihkan mulut, kecuali jika merangsang mual
- Anjurkan penggunaan teknik nonfarmakologis untuk mengatasi mual
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian antiemetik, jika perlu
Diagnosa II
Gangguan rasa nyaman Intervensi Utama : Terapi RelaksasiObservasi
b.d. gangguan adaptasi - Identifikasi penurunan tingkat energi, ketidakmampuan berkonsentrasi, atau gejala
kehamilan lainyang mengganggu kemampuan kognitif
- Identifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif digunakan
- Identifikasi kesediaan, kemampuan, dan penggunaan teknik sebelumnya
- Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi, tekanan darah, suhu sebelum dan sesudahlatihan
- Monitor respons terhadap terapi relaksasi
Teraputik
- Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan pencahayaan dan suhu ruangnyaman,
jika memungkinkan
- Berikan informasi tertulis tentang persiapan dan prosedur teknik relaksasi
- Gunakan pakaian longgar
- Gunakan nada suara lembut dengan irama lambat dan berirama
- Gunakan relaksasi sebagai strategi penunjang dengan analgetik atau tindakan medislain, jika
sesuai
Edukasi
- Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan jenis relaksasi yang tersedia
- Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang dipilih
- Anjurkan mengambil posisi nyaman
- Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
- Anjurkan sering mengulangi atau melatih teknik yang dipilihDemonstrasikan dan latih
teknik relaksasi
Diagnosa III
Gangguan eliminasi urin Intervensi Utama : Manajemen Eliminasi UrinObservasi
b.d. penurunan kapasitas - Identifikasi tanda dan gejala retensi atau inkontinensia urine
kandung kemih - Identifikasi faktor yang menyebabkan retensi atau inkontinensia urine
- Monitor eliminasi urine
- Catat waktu-waktu dan haluaran berkemih
- Batasi asupan cairan, jika perlu
- Ambil sampel urine tengah (midstream) atau kultur
Edukasi
- Ajarkan tanda dan gejala infeksi saluran kemih
- Ajarkan mengukur asupan cairan dan haluaran urine
- Ajarkan mengambil spesimen urine midstream
- Ajarkan mengenali tanda berkemih dan waktu yang tepat untuk berkemih
- Ajarkan terapi modalitas penguatan otot-otot panggul/berkemih
- Anjurkan minum yang cukup, jika tidak ada kontaindikasi
- Anjurkan mengurangi minum menjelang tidur
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat supositoria uretra, jika perlu
Diagno Interve
sa nsi
TRIMESTER
II
Diagnosa I
Disfungsi seksual b.d. Intervensi Utama : Konseling SeksualitasObservasi
perubahan fungsi atau struktur - Identifikasi tingkat pengetahuan, masalah sistem reproduksi, masalah seksualitaas,
tubuh danpenyakit menular seksual
- Identifiksai waktu disfungsi seksual dan kemungkinan penyebab
- Monitor stres, kecemasan, depresi dan penyebab disfungsi seksual
Terapeutik
- Fasilitasi komunikasi antara pasien dan pasangan
- Berikan kesempatan kepada pasangan untuk menceritakan permasalahan seksual
- Berikan pujian terhadap perilaku yang benar
- Berikan saran yang sesuai kebutuhan pasangan dengan menggunakan bahasa yangmudah
diterima, dipahami dan tidak menghakimi
Edukasi
- Jelaskan efek pengobatan, kesehatan dan penyakit terhadap disfungsi seksual
- Informasikan pentingnya modifikasi pada aktivitas seksual
Kolaborasi
Kolaborasi dengan spesialis seksologi, jika perlu
Diagnosa II
Gangguan citra tubuh b.d. Intervensi Utama : Promosi Citra TubuhObservasi
perubahan fungsi tubuh; - Identifikasi harapan citra tubuh berdasarkan tahap perkembangan
kehamilan - Identifikasi budaya, agama, jenis kelamin, dan umur terkait citra tubuh
- Identifikasi perubahan citra tubuh yang mengakibatkan isolasi sosial
- Monitor frekuensi pernyataan kritik terhadap diri sendiri
- Monitor apakah pasien bisa melihat bagian tubuh yang berubah
Terapeutik
- Diskusikan perubahan tubuh dan fungsinya
- Diskusikan perbedaan penampilan fisik terhadap harga diri
- Diskusikan perubahan akibat purbertas, kehamilan dan penuaan
- Diskusikan kondisi stres yang mempengaruhi citra tubuh
- Diskusikan cara mengembangkan harapan citra tubuh secara realistis
- Diskusikan presepsi pasien dan keluarga tentang perubahan citra tubuh
Edukasi
- Jelaskan kepada keluarga tentang perubahan citra tubuh
- Anjurkan mengungkapkan gambaran diri terhadap citra tubuh
- Anjurkan menggunakan alat bantu
- Anjurkan mengikuti kelompok pendukung
- Latih fungsi tubuh yang dimiliki
Latih peningkatan penampilan penampilan
Diagnosa III
Defisit pengetahuan tentang Intervensi Utama : Edukasi KesehatanObservasi
kehamilan b.d. kurang - Identifikasi kesiapan dann kemampuan menerima informasi
terpapar informasi - Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi perilakuhidup
bersih dan sehat
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
- Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dansehat
Diagno Interve
sa nsi
TRIMESTER
III
Diagnosa I
Pola napas tidak efektif b.d. Intervensi Utama : Manajemen jalan napasObservasi :
posisi tubuh yang menghambat - Monitor pola napas
ekspansi paru - Monitor bunyi napas tambahan
- Menitor sputum
Terapeutik
- Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt dan chin-lift
- Posisikan semi fowler atau fowler
- Berikan minuman hangat
- Lalukan fisioterapi dada, jika perlu
- Lakukan pengisapan lendir kurang dari 15 detik
- Lakukan hiperoksigenasi sebelum pengisapan endotrakeal
- Keluarkan sumbatan benda padat dengan forcep McGill
- Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak ada kontaindikasi
- Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspekteron, mukolitik, jika perlu
Diagnosa II
Inkontinensia urin stres b.d. Intervensi Utama : Perawatan Inkontinensia UrinObservasi
peningkatan tekanan - Identifikasi penyebab inkontinensia urine
intraabdomen - Identifikasi perasaan dan persepsi pasien terhadap inkontinensia urine yang dialaminya
- Monitor keefektifan obat, pembedahan dan terapi modalitas berkemih
- Monitor kebiasaan BAK
Terapeutik
- Berikan genital dan kulit sekitar secara rutin
- Berikan pujian atas keberhasilan mencegah inkontinensia
- Buat jadwal konsumsi obat-obat diuretik
- Ambil sampel urine untuk pemeriksaan urine lengkap atau kultur
Edukasi
- Jelaskan definisi, jenis inkontinensia, penyebab inkontinensia urine
- Jelaskan program penanganan inkontinensia urine
- Jelaskan jenis pakaian dan lingkungan yang mendukung proses berkemih
- Anjurkan membatasi konsumsi cairan 2-3 jam menjelang tidur
- Ajarkan memantau cairan keluar dan masuk serta pola eliminasi urine
- Anjurkan minum minimal 1500 cc/hari, jika tidak kontraindikasi
- Anjurkan menghindari kopi, minuman bersoda, teh dan cokelat
- Anjurkan konsumsi buah dan sayur untuk menghindari konstipasi

Kolaborasi
Rujuk ke ahli inkontinensia, jika perlu
Diagnosa III
Gangguan citra tubuh b.d. Intervensi Utama : Promosi Citra TubuhObservasi
perubahan fungsi tubuh; - Identifikasi harapan citra tubuh berdasarkan tahap perkembangan
kehamilan - Identifikasi budaya, agama, jenis kelamin, dan umur terkait citra tubuh
- Identifikasi perubahan citra tubuh yang mengakibatkan isolasi sosial
- Monitor frekuensi pernyataan kritik terhadap diri sendiri
- Monitor apakah pasien bisa melihat bagian tubuh yang berubah
Terapeutik
- Diskusikan perubahan tubuh dan fungsinya
- Diskusikan perbedaan penampilan fisik terhadap harga diri
- Diskusikan perubahan akibat purbertas, kehamilan dan penuaan
- Diskusikan kondisi stres yang mempengaruhi citra tubuh
- Diskusikan cara mengembangkan harapan citra tubuh secara realistis
- Diskusikan presepsi pasien dan keluarga tentang perubahan citra tubuh
Edukasi
- Jelaskan kepada keluarga tentang perubahan citra tubuh
- Anjurkan mengungkapkan gambaran diri terhadap citra tubuh
- Anjurkan menggunakan alat bantu
- Anjurkan mengikuti kelompok pendukung
- Latih peningkatan penampilan penampilan
- Latih pengungkapan kemampuan diri kepada orang lain maupun kelompok
J. Daftar Pustaka
Doenges. E. Marillynn. (2019). Rencana Keperawatan Maternal/bayi. Edisi 2. EGC:

Jakarta. Farrer, H. 2021. Perawatan Maternitas. Edisi 2. EGC: Jakarta.

Kusmiyati, et al. 2018. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta : Bina Pustaka.

Manuaba. 2017. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk
Pendidikan Bidan. EGC : Jakarta.

PPNI (2018). Standar DIagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator


DIagnostik,Edisi 1. Jakarta:DPP PPNI

PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan


Keperawatan,Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan,Edisi 1. Jakarta:DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai