Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PENDAHULUAN ANTENATAL CARE

OLEH
Nikmatul Khoeriyah
2022207209089

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU


FAKULTAS KESEHATAN S1 KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2021
A. DEFINISI
Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira 280 hari
(40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40 minggu
disebut sebagai kehamilan matur (cukup bulan), dan bila lebih dari 43 minggu disebut
sebagai kehamilan post matur. Kehamilan antara 28 sampai 36 minggu
disebut kehamilan premature
Kehamilan trimester I adalah kehamilan dengan usia kehamilan antara 0
sampai 12 minggu. Kehamilan adalah proses mata rantai yang berkesinambungan dan
terdiri dari, ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot,
nidasi pada uterus, pertumbuhan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi
sampai aterm (Wiknjosastro, 2015)
Kehamilan trimester kedua adalah masa kehamilan sejak minggu ke 14 sampai
dengan minggu ke 28. Kehamilan Trimester kedua merupakan kehamilan yang terjadi
pada kehamilan antara 16 – 24 minggu (4 – 6 bulan) (Wiknjosastro, 2015)
Trimester tiga adalah periode kehamilan tiga bulan terakhir atau sepertiga masa
kehamilan terakhir.Trimester tiga merupakan periode kehamilan dari bulan ketujuh
sampai sembilan bulan (28-40 minggu).(Vivian, 2011:118).

B. ETIOLOGI

Faktor penyebab kehamilan trimester pertama adalah sel sperma yang berhasil
membuahi sel telur sehingga menjadi zigot, morula, blastosit, embrio,dan janin.

C. TANDA DAN GEJALA, KLASIFIKASI


1. Trimester Pertama
a. Vulva dan Vagina
i. Karena pengaruh esterogen terjadi perubahan pada vulva dan vagina.
Akibatnya hiervaskularisasi, vagina dan vulva terlihat lebih merah atau
kebiruan yang sering disebut dengan tanda chadwick.

ii. Selama masa hamil pH sekresi vagina menjadi lebih asam, keasaman
berubah dari 4 menjadi 6,5. Hal ini menyebabkan keputihan
b. Servik Uteri
i. Serviks menjadi lunak yang disebut tanda Goodell
ii. Sekresi kelenjar menjadi leebih banyak dan mengeluarkan pervaginam lebih
banyak. Sebab perlunakan servik karena pembuluh darah dalam serviks
bertambah.
iii. Keadaan serviks pada TM I terjadi peningkatan hormon esterogen
sehingga terjadi Lochorea
c. Uterus
i. Uterus membesar yang disebabkan oleh hipertrofi dan hiperplasi otot-otot
polos rahim, serabus-serabus kologen yang ada menjadi higrokopik
ii. Uterus yang mengalami perubahan berat, bentuk dan posisi menekan
kandung kemih menyebabkan wanita hamil nocturia (sering kencing)
iii. Pada minggu ke 8 uterus membesar sebesar telur bebek
iv. Pada kehailan 0 – 12 minggu, kavum uteri masih berisi gumpalan darah /
tegangan, besarnya kira-kira 2-3 jari di atas sympisis. Untuk akomodasi
pertumbuhan janin, rahim membesar akibat hipertrofi dan hiperplasi otot
polos rahim, serabut-serabut kelagennya menjadi higroskopik.
Endometrium menjadi desidua
v. Pada bulan-bulan pertama kehamiilan bentuk rahm seperti buah alpukat
vi. Berat uterus akan naik secara luas bisa dari 300 gram sampai 1000 gram
pada akhir kehamilan (40 minggu)
vii. Rahim pada kehamilan 3 bulan sebesar telur angsa
viii. Pada minggu pertama isthmus rahim mengadakan hipertrofi dan bertambah
panjang sehingga bisa diraba terasa lunak disebut tanda hegar
ix. Posisi rahim pada awal kehamilan dalam letak antefleksi atau retrofleksi
d. Ovarium
i. Ovulasi terhenti. Masih terdapat karpus luteum graviditas sampai
terbentuknya plasenta yang mengalami alih pengeluaran esterogen dan
progesteron
ii. Terjadi pembentukan plasenta dan akan sempurna pada usia kehamilan 16
minggu
iii. Corpus luteum menghasilkan hormon estrogen progesteron serta relaxin
mempunyai pengaruh menenagkan hingga pertumbuhan janin menjadi
baik hingga aterm

e. Metabolisme
i. Pada wanita hamil basal metabolisme rate (BMR) meningkat, sistem
endokrin menjadi meningkat
ii. Berat badan wanita hamil meningkat akan naik kira-kira 6,5 – 16,5 kg
rata-rata 12,5 kg. Pada trimester I penambahan berat badan ± 1 kg
iii. Metabolisme lemak juga terjadi kadar kolesterol meningkat sampai 350
mg/lebih per100 cc
iv. Kalsium dibutuhkan rata-rata 1,5 mg perhari v. Fosfor : rata 2 gram/hari
v. Zat besi ± 800 mg atau 30 – 50 mg / hari
vi. Air : wanita hamil cenderung mengalami retensi air

f. Mammae
i. Terjadi peningkatan esterogen mempengaruhi pembesaran mammae
disebabkan hypertrofi dari alveoli. Hal ini sering menyebabkan
hypersensitivitas mammae
ii. Terjadi hiperpigmentasi menyebabkan papila mammae membesar lebih
tegang dan hitam dan areola menjadi lebih titam dan lebar serta glandula
montgomery lebih jelas dan menonjol
iii. Timbul strie pada payudara. Teraba noduli-noduli akibat hipertrofi karena
kelenjar alveolus
iv. Bayangan vena-vena lebih membiru
g. Sistem Pencernaan
i. Pengeluaran asam lambung meningkat menyebabkan daerah lambung
terasa panas
ii. Akibat peningkatan HC6 dan estrogen menyebabkan pengelaran air liur
berasa berlebihan (hipersalivasi)
iii. Tonus otot-otot saluran pencernaan melemah sehingga motilitas dan
makanan akan lebih lama berada dalam saluran pencernaan.
iv. Resorbsi makanan baik, namun akan menimbulkan obstipasi
v. Gejala muntah (emesis gravidarum) sering terjadi, diasanya pada pagi hari
disebut moring sickness
h. Sirkulasi Darah

i. Volume plasma meningkat rata-rata 50% sementara masa RBC mingkat


hanya 18–30 % maka terjadi penurunan hematokrit selama kehamilan
normal sehingga disebut anmia fisiologis
ii. Tekanan darah menurun selama 24 minggu pertama kehamilan akibat
terjadi penurunan dalam periver
iii. Hidung tersumbat atau berdarah akibat pengaruh hormon esterogen dan
progesterone
i. Sistem Integumen

i. Mulai muncul linea nigra


ii. Meningkatkan sirkulasi dan aktivitas vasomotor, jaringan elastis kulit
mudah pecah menyebabkan strie gravidarum
iii. Biasanya terjadi deposit pigmen pada dahi, pipi, hidung dikenal sebagai
kloasma gravidarum
iv. Vulva terjadi hiperpigmentasi merah kebiruan disebut tanda chadwick

j. Tulang dan Gigi


i. Persedian panggul akan terasa lebih longgar.
ii. Terjadi pelebaran pada ruang persendian
iii. Apabila pemberian makanan tidak memenuhi kebutuhan kalsium janin,
kalsium maternal pada tulang-tulaang panjang akan berkurang untuk
memenuhi kebutuhan

iv. Bila konsumsi kalsium cukup, gizi tidak akan kekurangan kalsium
menurunkan resiko gingivitis
k. Sistem Pernapasan

i. Wanita hamil kadang-kadang mengeluh sesak dan nafas pendek ii.


Seorang wanita hamil selalu bernafas lebih dalam
ii. Yang menonjol adalah pernafasan dada (thorack breathing)

l. Sistem Perkemihan
i. Ginjal bekerja lebih berat
ii. Pada TM I ibu mengeluh sering kencing karena vesikula urinaria tertekan
uterus (Kusmiati, Yuni. 2009)

2. Trimester Kedua
a) Sistem Pencernaan
Pada bulan pertama kehamilan terdapat perasaan tidak enak, akibat kadar
hormon estrogen yang meningkat. Tonus otot-otot traktus digestivus menurun,
sehingga morbilitas seluruh taktus digestivusi juga kurang. Makanan lebih lama
berada dilambung dan apa yang telah dicernakan lebih lama berada dalam usus-
usus. Gejalah muntah biasanya terjadi pada pagi hari yang biasa dikenal dengan
morning sicknesshal ini di sebapkan karna hormon Estrogen dan HCG
meningkat.
Terjadi konstipasi karena pengaruh hormon progesterone yang meningkat.
Selain itu perut kembung juga terjadi karena adanya tekanan uterus yang
membesar dalam rongga perut yang mendesak organ-organ dalam perut
khususnya saluran pencernaan, usus besar,ke arah atas dan lateral dan
penurunan asam lambung, melambatkan pengosongan lambung
Sistem gastrointestinal terpengaruh dalam beberapa hal karena kehamilan.
Tingginya kadar progesteron mengganggu keseimbangan cairan tubuh,
meningkatkan kolesterol darah dan melambatkan kontraksi otot-otot polos.
Sekresi saliva menjadi lebih asam dan lebih banyak dan asam lambung
menurun. Pembesaran uterus menekan diagfragma, lambung dan intestine. Gigi
berlubang

terjadi lebih mudah pada saliva yang bersifat asam selama masa kehamilan dan
membutuhkan perawatan yang baik untuk mencegah karies gigi.
Pada bulan-bulan terakhir, nyeri ulu hati dan regurgitas (pencernaan asam)
merupakan ketidaknyamanan yang disebabkan tekanan keatas dari pembesaran
uterus. Pelebaran pembuluh darah rectum (hemoroid) dapat terjadi. Pada
persalinan, rectum dan otot-otot yang memberikan sokongan sangat tegang.

b) Sistem Perkemihan
Bila satu organ membesar, maka organ lain akan mengalami tekanan, dan
pada kehamilan tidak jarang terjadi gangguan berkemih pada saat kehamilan.
Ibu akan merasa lebih sering ingin buang air kecil. Pada bulan pertama
kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus yang mulai membesar.
Pada minggu-minggu pertengahan kehamilan, frekuensi berkemih meningkat.
Hal ini umumnya timbul antara minggu ke- 16 sampai minggu ke- 24
kehamilan. Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun kandung kemih
tertekan kembali sehinggal timbul sering kencing.Perubahan struktur ginjal
merupakan aktifitas hormonal[estrogen dan progesteron], tekanan yang timbul
akibat pembesaran uterus, dan peningkatan volume darah. Sehingga minggu ke-
10 gestasi, pelvis ginjal dan uretra berdilatasi.
Pada kehamilan normal fungsi ginjal cukup banyak berubah. Laju filtrasi
glomerulus dan aliran plasma ginjal meningkat pada awal kehamilan. Ginjal
wanita harus mengakomodasi tuntutan metabolisme dan sirkulasi ibu yang
meningkat dan juga mengekskresi produk sampah janin. Ginjal pada saat
kehamilan sedikit bertambah besar, panjangnya bertambah 1-1,5 cm.
Ginjal berfungsi paling efisien saat wanita berbaring pada posisi rekumbeng
lateral dan paling tidak efisien pada saat posisi telentang. Saat wanita hamil
berbaring telentang, berat uterus akan menekan vena kava dan aorta, sehingga
curah jantung menurun. Akibatnya tekanan darah ibu dan frekuensi jantung
janin menurun, begitu jg dengan volume darah ginjal.

c) Sistem Muskuloskeletal
Pada trimester pertama tidak banyak perubahan pada muskuloskeletal.
Keseimbangan kadar kalsium selama kehamilan biasanya normal apabila asupan
nutrisi khususnya produk susu terpenuhi. Tulang dan gigi biasanya tidak
berubah pada kehamilan yang normal. Selama masa kehamilan wanita
membutuhkan kira-kira 1/3 lebih banyak kalsium dan posfor. Karies gigi tidak
disebabkan oleh dekalasifikasi, sejak kalsium dan gigi dibentuk.
Terdapat bukti bahwa saliva yang sama pada saat hamil membuat aktifitas
penghancur bakteri email yang menyebabkan karies.Pada trimester II,
peningkatan berat wanita hamil menyebabkan postur dan cara berjalan wanita
berubah secara menyolok. Otot dinding perut meregang dan akhirnya sedikit
kehilangan tonus otot.

d) Sitem Respirasi
Kebutuhan oksigen meningkat sampai 20%, selain itu diafragma juga
terdorong ke kranial terjadi hiperventilasi dangkal (20-24x/menit) akibat
kompliansi dada (chest compliance) menurun. Volume tidal meningkat. Volume
residu paru (functional residual capacity) menurun. Kapasitas vital menurun.

e) Sistem sirkulasi atau kardiovaskular


Perubahan fisiologi pada kehamilan normal, yang terutama adalah perubahan
hemodinamik maternal, meliputi:
i. Retensi cairan,bertambah beban volume dan curah jantung ii. Anemia
relative
ii. Tekanan darah arterial menurun
f) Metabolisme
Basal metabolik rate meningkat sampai 15%, terjadi juga hipertrofi tiroid.
Kebutuhan karbohidrat meningkat sampai 2300 kal/hari (hamil) dan 2800
kal/hari (menyusui). Kebutuhan protein 1 g/kgbb/hari untuk menunjang
pertumbuhan janin. Kadar kolesterol plasma meningkat sampai 300 g/100ml.
Kebutuhan kalsium, fosfor, magnesium, cuprum meningkat. Ferrum dibutuhkan
sampai kadar 800 mg, untuk pembentukan hemoglobin tambahan.

Khusus untuk metabolisme karbohidrat, pada kehamilan normal, terjadi kadar


glukosa plasma ibu yang lebih rendah secara bermakna karena:
i. Ambilan glukosa sirkulasi plasenta meningkat.
ii. Produksi glukosa dari hati menurun.
iii. Produksi alanin (salah satu prekursor glukoneogenesis) menurun.
iv. Aktivitas ekskresi ginjal meningkat
v. Efek hormon-hormon gestasional (human placental lactogen, hormon2
plasenta lainnya, hormon2 ovarium, hipofisis, pankreas, adrenal,
growth factors, dsb). Selain itu terjadi juga perubahan metabolisme
lemak dan asam amino. Terjadi juga peningkatan aktifitas enzim-enzim
metabolisme pada umumnya.
g) Perubahan Pada Organ-Organ Sistem Reproduksi
i. Uterus
Tumbuh membesar primer, maupun sekunder akibat pertumbuhan isi
konsepsi intrauterin. Estrogen menyebabkan hiperplasi jarigan,
progesteron berperan untuk elastisitas / kelenturan uterus.
Taksiran kasar perbesaran uterus pada perabaab tinggi fundus:
- Kehamilan 16 minggu : pertangaha simfisis-pusat
- Kehamilan 20 minggu : pinggir bawah pusat
- Kehamilan 24 minggu : pinggir atas pusat
ii. Vagina / vulva
Terjadi hipervaskularisasi akibat pengaruh estrogen dan progesteron,
warna merah kebiruan (tanda Chadwick).
iii. Ovarium

Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta, terutama


fungsi produksi progesteron dan estrogen. Selama kehamilan ovarium
tenang/beristirahat. Tidak terjadi pembentukan dan pematangan folikel baru,
tidak terjadi ovulasi, tidak terjadi siklus hormonal menstruasi.
iv. Payudara

Akibat pengaruh estrogen terjadi hiperplasia sistem duktus dan jaringan


interstisial payudara. Hormon laktogenik plasenta (diantaranya
somatomammotropin) menyebabkan hipertrofi dan pertambahan sel-sel

asinus payudara, serta meningkatkan produksi zat-zat kasein, laktoalbumin,


laktoglobulin, sel-sel lemak, kolostrum. Mammae membesar dan tegang,
terjadi hiperpigmentasi kulit serta hipertrofi kelenjar Montgomery, terutama
daerah areola dan papilla akibat pengaruh melanofor. Puting susu membesar
dan menonjol.
v. Peningkatan Berat Badan Selama Hamil
Normal berat badan meningkat sekitar 6-16 kg, terutama dari
pertumbuhan isi konsepsi dan volume berbagai organ / cairan intrauterin.
Berat janin + 2.5-3.5 kg, berat plasenta + 0.5 kg, cairan amnion + 1.0 kg,
berat uterus + 1.0 kg, penambahan volume sirkulasi maternal + 1.5 kg,
pertumbuhan mammae + 1 kg, penumpukan cairan interstisial di pelvis dan
ekstremitas + 1.0-1.5 kg.
3. Trimester Ketiga
i. Uterus
Pada akhir kehamilan berat uterus menjadi 1000 gram (normal 20 gram)
dengan panjang 20 cm dan dinding 2,5 cm, pada kehamilan 28 minggu fundus
uterus terletak kira-kira 3 jari di atas pusat atau 1/3 jarak antara pusat ke
prosesus xipoedeus. Pada kehamilan 32 minggu fundus uterus terletak 1/2 pusat
dengan prosesus xipoedeus. Pada kehamilan 36 minggu fundus uterus berada
kira-kira 1 jari di bawah prosesus xipoedeus. Bila pertumbuhan janin normal,
maka tinggi fundus uteri 28 minggu adalah 25 cm, pada
32 minggu adalah 27 cm, pada 36 minggu adalah 30 cm.
ii. Vagina dan Vulva
Akibat hormon esterogen mengalami perubahan adanya
hipervaskularisasi yang mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah
dan kebiru-biruan (tanda chadwick), cairan vagina mulai meningkat dan lebih
kental.
iii. Payudara
Mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan memberikan
ASI pada laktasi. Perkembangan payudara tidak dapat dilepas dari pengaruh
horman saat kehamilan, yaitu esterogen dan progesteron.

iv. Sirkulasi Darah


Setelah kehamilan lebih dari 30 minggu, terdapat kecenderungan peningkatan
tekanan darah. Sama halnya dengan pembuluh darah yang lain, vena tungkai
juga mengalami distensi vena tungkai berpengaruh pada kehamilan lanjut
karena terjadi obstruksi aliran balik vena, akibat tingginya tekanan darah yang
kembali dari uterus, keadaan ini menyebabkan varises pada vena tungkai.
v. Sistem Respirasi
Elespansi diafragma dibatasi oleh pembesaran uterus, diafragma naik 4 cm.
Kondisi ini menyebabkan ibu bernafas pendek dan sering terjadi pada 60%
wanita hamil.
vi. Sistem Pencernaan
Karena pengaruh esterogen, pengeluaran asam lambung meningkat hal ini
yang menyebabkan pengeluaran air liur berlebihan (hipersaliva), daerah
lambung terasa panas dan mual muntah.Pengaruh esterogen menimbulkan
gerakan usus makin berkurang dan dapat menyebabkan sembelit.
vii. Sitem Perkemihan
Pada akhir kehamilan, muncul keluhan sering berkemih karena kepala janin
turun ke pintu atas panggul, desakan ini menyebabkan kandung kemih terus
terasa penuh.Akibat terjadinya hemodiaksi menyebabkan metabolisme air makin
lancar sehingga pembentukan urin pun bertambah

D. PATOFISOLOGI
Kehamilan terjadi ketika sel sperma yang masuk ke dalam rahim seorang
perempuan membuahi sel telur yang telah matang. Seorang laki-laki rata-rata
mengeluarkan air mani sebanyak 3 cc, dan setiap 1 cc air mani yang normal
akan mengandung sekitar 100 juta hingga 120 juta buah sel sperma. Setelah
air mani ini terpancar (ejakulasi) ke dalam pangkal saluran kelamin istri,
jutaan sel sperma ini akan berlarian melintasi rongga rahim, saling berebut
untuk mencapai sel telur matang yang ada pada saluran tuba di seberang
rahim. (Kusmiyati, Yuni, dkk.2009)
Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim) menjadi
lebih cair, sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim. Sperma bergerak
dari vagina sampai ke ujung tuba falopi yang berbentuk corong dalam waktu 5
menit. Sel yang melapisi tuba falopi mempermudah terjadinya pembuahan dan
pembentukan zigot (sel telur yang telah dibuahi). Jika perempuan tersebut
berada dalam masa subur, atau dengan kata lain terdapat sel telur yang
matang, maka terjadilah pembuahan.
Pada proses pembuahan, hanya bagian kepala sperma yang menembus sel
telur dan bersatu dengan inti sel telur. Bagian ekor yang merupakan alat
gerak sperma akan melepaskan diri. Sel telur yang telah dibuahi akan
mengalami pengerasan bagian luamya. Ini menyebabkan sel telur hanya dapat
dibuahi oleh satu sperma.

Pathway
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. LABORATORIUM
a. Darah ( Hb, Gol darah, Glukosa, VDRL).
b. Urine (Tes kehamilan, protein, glukosa, analisis).
c. Pemeriksaan Swab (Lendir vagina & servik).
2. U S G
a. Jenis kelamin.
b. Taksiran kelahiran, TBJ, Jumlah cairan amnion. (Masriroh, 2013).
F. PENATALAKSANAAN
Pelayanan Antenatal Care (ANC)
1. Pengertian ANC

• Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama


ditujukan pada pertumbuhan danperkembanganjanin dalam rahim.
(Manuaba, 2010; 110)
• Pemeriksaan antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang
dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala,
yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang
ditemukan (Pedoman Pelayanan Antenatal di Tingkat Pelayanan Dasar,
2011 : 1)

• Pemeriksaan antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang


dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala,
yang diikuti dengan upaya
koreksi terhadap kegawatan yang ditemukan (Depkes RI,2010: 12)
2. TujuanANC
a. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat
kehamilan, saat persalinan, dan kala nifas.
b. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai kehamilan,
persalinan, dan kala nifas
c. Memberikan nasihat dan petunjuk yang berkaitan dengan
kehamilan, persalinan, kala nifas, laktasi, dan aspek keluarga
berencana.
d. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
(Manuaba, 2010)

3. Pelayanan ANC
Namun, dalam penerapan praktis pelayanan ANC, menurut
Dinkes (1998), standar minimal pelayanan ANC adalah 14 T yaitu :
a. Timbang berat badan
b. Tekanan darah
c. Tinggi fundus uteri
d. Tetanus toxoid lengkap
e. Tablet zat besi, minimal 90 tablet selama kehamilan.
f. Tes penyakit menular seksual (PMS)
g. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
h. Terapi kebugaran.
i. Tes VDRL

G. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA PENDUKUNG

Trimester I
Masalah Keperawatan Etiologi Data Pendukung
Nausea Kehamilan Ds :
- Mengeluh mual
- Merasa ingin muntah
- Tidak berminat makan
- Merasa asam di mulut
- Sensasi panas
dan dingin
- Sering menelan Do :
- Saliva meningkat
- Saliva pucat
- Diaforesis
- Takikardia
- Pupil dilatasi

Gangguan Rasa Gangguan Adaptas Ds :


Nyaman i
Kehamilan - Mengeluh

tidak
Nyaman
- Mengeluh sulit tidur
- Tidak mampu rileks
- Mengeluh
kedinginan/kepanasan
- Mengeluh gatal
- Mengeluh mual
dan
Muntah
Do :
- Gelisah
- Menunjukkan

gejala
Distres
- Tampak
merintih/menangis
- Pola eliminasi berubah
- Postur tubuh berubah
- Iritabilitas
Gangguan Eliminas Penurunan kapasita Ds :
i s
Urin kandung kemih - Desakan

berkemih
(Urgensi)
- Urin

menetes
(dribbling)
- Sering buang air kecil
- Nokturia
- Mengompol
- Enuresis Do :
- Distensi kandung
kemih
- Berkemih tindak tuntas
(hesitancy)
- Volume residu
urin
Meningkat
-
Trimester II
Masalah Keperawatan Etiologi Data Pendukung
Disfungsi Seksual Perubahan fungsi atau - Mengungkapkan
struktur tubuh aktivitas
seksual
Berubah
- Mengungkapkan
eksitasi seksual
berubah
- Merasa

hubungan
seksual

tidak
Memuaskan
- Mengungkapkan

peran
seksual berubah
- Mengeluh hasrat
seksual menurun
- Mengungkapkan fungsi
seksual berubah
- Mengeluh nyeri
saat
berhubungan
seksual
(dispareunia)

Gangguan Citra Tubuh Perubahan Ds :


- Mengungkapkan
Fungsi
Tubuh; Kehamilan kecacatan/
kehilangan bagian
tubuh
- Mengungkapkan
perasaan negatif
tentang perubahan
tubuh
- Mengungkapkan
kekhawatiran
pada penolakan/reaksi
orang lain
- Mengungkapkan
perubahan gaya hidup
Do :
- Fungsi atau struktur
tubuh berubah/hilang
- Menyembunyikan atau
menunjukkan bagian
tubuh secara berlebihan
- Menghindari melihat
dan/atau menyentuh
bagian tubuh
- Fokus berlebihan pada
perubahan tubuh
- Respon nonverbal pada
perubahan dan persepsi
tubuh
- Fokus pada penampilan
dan kekuatan masa lalu
- Hubungan
sosial berubah
Defisit Kurang Terpapa Ds:
r
Pengetahuan
Tentang Kehamilan Informasi - Menanyakan

masalah
yang dihadapi
- Do
- Menunjukkan

prilaku
tidak sesuai anjuran
- Menunjukkan persepsi
yang keliru
terhadap
Masalah
- Menjalani pemeriksaan
yang tidak tepat
- Menunjukkan perilaku
berlebihan

Trimester III

Masalah Keperawatan Etiologi Data Pendukung


Pola Napas Tidak Posisi yang Ds :
Efektif
tubuh
menghambat ekspans - Dispnea
i
paru - Ortopnea
Do :
- Penggunaan ototo bantu
pernapasan
- Fase ekspirasi
Memanjang
- Pola napas abnormal
- Pernapasan pursed-lip
- Pernapasan cuping
Hidung
- Diameter thoraks
anterior-posterior
Meningkat
- Ventilasi semenit
Menurun
- Kapasitas vital
Menurun
- Tekanan ekspirasi
Menurun
- Tekanan inspirasi
Menurun
- Eksurasi dada berubah
Inkontinensia Urin Stres Peningkatan tekanan Ds :
intraabdomen - Mengeluh keluar urin
<50 ml saat tekanan
abdominal meningkat
- Pengeluaran urin tidak
tuntas
- Urgensi miksi
- Frekuensi berkemih
Meningkat
Do :
- Overdistensi abdomen
Perubahan Fungsi
Gangguan Citra Tubuh Tubuh; Kehamilan Ds :
- Mengungkapkan
kecacatan/
kehilangan bagian
tubuh
- Mengungkapkan
perasaan negatif
tentang perubahan
tubuh
- Mengungkapkan
kekhawatiran
pada
penolakan/reaksi
orang lain
-
Mengungkapka n
perubahan gaya
hidup
Do :
- Fungsi atau
struktur tubuh
berubah/hilang
- Menyembunyikan
atau
menunjukkan
bagian tubuh
secara berlebihan
- Menghindari
melihat dan/atau
menyentuh
bagian tubuh
- Fokus berlebihan
pada perubahan
tubuh
- Respon nonverbal
pada perubahan
dan persepsi
tubuh
- Fokus pada
penampilan dan
kekuatan masa
lalu
- Hubungan
sosial berubah
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN (MINIMAL 3 DIAGNOSA)
Trimester I
- Nausea b.d. kehamilan
- Gangguan rasa nyaman b.d. gangguan adaptasi kehamilan
- Gangguan eliminasi urin b.d. penurunan kapasitas kandung
kemih

Trimester II

- Disfungsi seksual b.d. perubahan fungsi atau struktur tubuh

- Gangguan citra tubuh b.d. perubahan fungsi tubuh; kehamilan


- Defisit pengetahuan tentang kehamilan b.d. kurang terpapar
informasi

Trimester III

- Pola napas tidak efektif b.d. posisi tubuh yang menghambat


ekspansi paru
- Inkontinensia urin stres b.d. peningkatan tekanan intraabdomen
- Gangguan citra tubuh b.d. perubahan fungsi tubuh; kehamilan

I. TUJUAN RENCANA KEPERAWATAN DAN KRITERIA HASIL


Trimester I
- Nausea b.d. kehamilan
Menurunnya perasaan ingin muntah
- Gangguan rasa nyaman b.d. gangguan adaptasi kehamilan
Menurunnya keluhan tidak nyaman
Menurunnya gelisah
- Gangguan eliminasi urin b.d. penurunan kapasitas kandung
kemih
Meningkatnya sensai berkemih
Menurunnya desakan untuk berkemih (urgensi)
Menurunnya distensi kandung kemih Menurunnya
berkemih tidak tuntas (hesitancy) Menurunnya volume
residu urin
Menurunnya urin menetas (dribbling) Menurunnya
nokturia
Menurunnya mengompol Menurunnya enuresis
Trimester II

- Disfungsi seksual b.d. perubahan fungsi atau struktur tubuh


Meningkatnya kepuasan hubungan seksual Menurunnya
verbalisasi aktivitas seksual berubah Menurunnya
verbalisasi eksitasi seksual berubah Menurunnya
verbalisasi peran seksual berubah Menurunnya verbalisasi
fungsi seksual berubah
Menurunnya keluhan nyeri saat berhubungan seksual
(dispareunia)
- Gangguan citra tubuh b.d. perubahan fungsi tubuh; kehamilan
Membaiknya melihat bagian tubuh Membaiknya
menyentuh bagian tubuh Membainya verbalisasi kecatatan
bagian tubuh
Membaiknya verbalisasi kehilangan bagian tubuh
- - Defisit pengetahuan tentang kehamilan b.d. kurang terpapar
informasi
Meningkatnya perilaku sesuai anjuran Meningkatnya
verbalisasi minat dalam belajar
Meningkatnya kemampuan menjelaskan pengetahuan
tentang suatu topik
Meingkatnya perilaku sesuai dengan pengetahuan
Menurunnya pertanyaan tentang masalah yang dihadapi
Menurunnya persepsi yang keliru terhadap masalah

Trimester III
- - Pola napas tidak efektif b.d. posisi tubuh yang menghambat
ekspansi paru
Menurunnya dispnea
Menurunnya pengetahuan otot bantu napas
Menurunnya pemanjangan fase ekspirasi
Membaiknya frekuensi napas Membaiknya
kedalaman napas
- - Inkontinensia urin stres b.d. peningkatan tekanan
intraabdomen Meningkatnya kemampuan
mengontrol pengeluaran
urin
Menurunnya nokturia
Menurunnya residu volume urin setelah berkemih
Menurunnya distensi kandung kemih Menurunnya
dribbling
Menurunnya hesitancy Menurunnya enuresis
Membaiknya kemampuan menunda pengeluaran
urin Membaiknya frekuensi berkemih
Membaiknya sensasi berkemih
- - Gangguan citra tubuh b.d. perubahan fungsi tubuh; kehamilan
Membaiknya melihat bagian tubuh
Membaiknya menyentuh bagian tubuh
Membainya verbalisasi kecatatan bagian tubuh
Membaiknya verbalisasi kehilangan bagian tubuh

J. INTERVENSI DAN RASIONAL


Edukasi Trimester I
- Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup
Diagnosasering
- Anjurkan I : Nausea b.d. kehamilan
membersihkan mulut, kecuali jika merangsang mual
Intervensi Utama : Manajemen Mual
- Anjurkan penggunaan teknik nonfarmakologis untuk mengatasi mual
Observasi
Kolaborasi
- Identifikasi
Diagnosa pengalaman
II : Gangguan rasamual
nyaman b.d. gangguan adaptasi kehamilan
- Identifikasi isyarat nonverbal ketidak nyamanan
Intervensi Utama : Terapi Relaksasi Observasi
- Identifikasi dampak mual terhadap kualitas hidup
- Identifikasi penurunan tingkat energi, ketidakmampuan berkonsentrasi, atau gejala
- Identifikasi
lain faktor penyebab
yang mengganggu kemampuanmualkognitif
- Identifikasi
- Identifikasi antiemetik
teknik relaksasiuntuk
yangmencegah mualdigunakan
pernah efektif
- Monitor mual
- Identifikasi kesediaan, kemampuan, dan penggunaan teknik sebelumnya
- Monitor
- Periksa asupan nutrisi
ketegangan dan kalorinadi, tekanan darah, suhu sebelum dan sesudah
otot, frekuensi
Terapeutik
latihan
- Kendalikan
- Monitor responsfaktor lingkungan
terhadap penyebab mual
terapi relaksasi
- Kurangi atau hilangkan keadaan penyebab mual
Teraputik
- Berikan
- Ciptakan makanan tenang
lingkungan dalam jumlah kecil
dan tanpa dan menarik
gangguan dengan pencahayaan dan suhu
- Berikan makanan dingin,
ruang nyaman, jika memungkinkan cairan bening, tidak berbau, dan tidak berwarna,
jika perlu
- Berikan informasi tertulis tentang persiapan dan prosedur teknik relaksasi
Edukasipakaian longgar
- Gunakan
- Gunakan nada suara lembut dengan irama lambat dan berirama
- Gunakan relaksasi sebagai strategi penunjang dengan analgetik atau tindakan medis
lain, jika sesuai
Edukasi
- Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan jenis relaksasi yang tersedia
- Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang dipilih
- Anjurkan mengambil posisi nyaman
- Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
- Anjurkan sering mengulangi atau melatih teknik yang dipilih Demonstrasikan dan
latih teknik relaksasi
Diagnosa III : Gangguan eliminasi urin b.d. penurunan kapasitas kandung kemih
Intervensi Utama : Manajemen Eliminasi Urin Observasi
- Identifikasi tanda dan gejala retensi atau inkontinensia urine
- Identifikasi faktor yang menyebabkan retensi atau inkontinensia urine
- Monitor eliminasi urine
- Terapeutik
- Catat waktu-waktu dan haluaran berkemih
- Batasi asupan cairan, jika perlu
- Ambil sampel urine tengah (midstream) atau kultur
Edukasi
- Ajarkan tanda dan gejala infeksi saluran kemih
- Ajarkan mengukur asupan cairan dan haluaran urine
- Ajarkan mengambil spesimen urine midstream
- Ajarkan mengenali tanda berkemih dan waktu yang tepat untuk berkemih
- Ajarkan terapi modalitas penguatan otot-otot panggul/berkemih

- Anjurkan minum yang cukup, jika tidak ada kontaindikasi


- Anjurkan mengurangi minum menjelang tidur
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat supositoria uretra, jika perlu

Trimester II
Diagnosa I : Disfungsi seksual b.d. perubahan fungsi atau struktur tubuh
Intervensi Utama : Konseling Seksualitas Observasi
- Identifikasi tingkat pengetahuan, masalah sistem reproduksi, masalah seksualitaas, dan
penyakit menular seksual
- Identifiksai waktu disfungsi seksual dan kemungkinan penyebab
- Monitor stres, kecemasan, depresi dan penyebab disfungsi seksual
Terapeutik
- Fasilitasi komunikasi antara pasien dan pasangan
- Berikan kesempatan kepada pasangan untuk menceritakan permasalahan seksual
- Berikan pujian terhadap perilaku yang benar
- Berikan saran yang sesuai kebutuhan pasangan dengan menggunakan bahasa yang
mudah diterima, dipahami dan tidak menghakimi
Edukasi
- Jelaskan efek pengobatan, kesehatan dan penyakit terhadap disfungsi seksual
- Informasikan pentingnya modifikasi pada aktivitas seksual
Kolaborasi
Kolaborasi dengan spesialis seksologi, jika perlu

Diagnosa II : Gangguan citra tubuh b.d. perubahan fungsi tubuh; kehamilan


Intervensi Utama : Promosi Citra Tubuh Observasi
- Identifikasi harapan citra tubuh berdasarkan tahap perkembangan
- Identifikasi budaya, agama, jenis kelamin, dan umur terkait citra tubuh
- Identifikasi perubahan citra tubuh yang mengakibatkan isolasi sosial
- Monitor frekuensi pernyataan kritik terhadap diri sendiri
- Monitor apakah pasien bisa melihat bagian tubuh yang berubah
Terapeutik
- Diskusikan perubahan tubuh dan fungsinya
- Diskusikan perbedaan penampilan fisik terhadap harga diri
- Diskusikan perubahan akibat purbertas, kehamilan dan penuaan
- Diskusikan kondisi stres yang mempengaruhi citra tubuh
- Diskusikan cara mengembangkan harapan citra tubuh secara realistis
- Diskusikan presepsi pasien dan keluarga tentang perubahan citra tubuh
Edukasi
- Jelaskan kepada keluarga tentang perubahan citra tubuh
- Anjurkan mengungkapkan gambaran diri terhadap citra tubuh
- Anjurkan menggunakan alat bantu
- Anjurkan mengikuti kelompok pendukung
- Latih fungsi tubuh yang dimiliki
- Latih peningkatan penampilan penampilan

Latih pengungkapan kemampuan diri kepada orang lain maupun kelompok


Diagnosa III : Defisit pengetahuan tentang kehamilan b.d. kurang terpapar informasi
Intervensi Utama : Edukasi Kesehatan Observasi
- Identifikasi kesiapan dann kemampuan menerima informasi
- Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi
perilaku hidup bersih dan sehat
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
- Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
- Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan
sehat

Trimester III
Diagnosa I : Pola napas tidak efektif b.d. posisi tubuh yang menghambat ekspansi paru
Intervensi Utama : Manajemen jalan napas Observasi :
- Monitor pola napas
- Monitor bunyi napas tambahan
- Menitor sputum
Terapeutik
- Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt dan chin-lift
- Posisikan semi fowler atau fowler
- Berikan minuman hangat
- Lalukan fisioterapi dada, jika perlu
- Lakukan pengisapan lendir kurang dari 15 detik
- Lakukan hiperoksigenasi sebelum pengisapan endotrakeal
- Keluarkan sumbatan benda padat dengan forcep McGill
- Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak ada kontaindikasi
- Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspekteron, mukolitik, jika perlu

Diagnosa II : Inkontinensia urin stres b.d. peningkatan tekanan intraabdomen


Intervensi Utama : Perawatan Inkontinensia Urin Observasi
- Identifikasi penyebab inkontinensia urine
- Identifikasi perasaan dan persepsi pasien terhadap inkontinensia urine yang
dialaminya
- Monitor keefektifan obat, pembedahan dan terapi modalitas berkemih
- Monitor kebiasaan BAK
Terapeutik

- Berikan genital dan kulit sekitar secara rutin


- Berikan pujian atas keberhasilan mencegah inkontinensia
- Buat jadwal konsumsi obat-obat diuretik
- Ambil sampel urine untuk pemeriksaan urine lengkap atau kultur
Edukasi
- Jelaskan definisi, jenis inkontinensia, penyebab inkontinensia urine
- Jelaskan program penanganan inkontinensia urine
- Jelaskan jenis pakaian dan lingkungan yang mendukung proses berkemih
- Anjurkan membatasi konsumsi cairan 2-3 jam menjelang tidur
- Ajarkan memantau cairan keluar dan masuk serta pola eliminasi urine
- Anjurkan knum minimal 1500 cc/hari, jika tidak kontraindikasi
- Anjurkan menghindari kopi, minuman bersoda, teh dan cokelat
- Anjurkan konsumsi buah dan sayur untuk menghindari konstipasi
Kolaborasi
Rujuk ke ahli inkontinensia, jika perlu
Diagnosa III : Gangguan citra tubuh b.d. perubahan fungsi tubuh; kehamilan
Intervensi Utama : Promosi Citra Tubuh Observasi
- Identifikasi harapan citra tubuh berdasarkan tahap perkembangan
- Identifikasi budaya, agama, jenis kelamin, dan umur terkait citra tubuh
- Identifikasi perubahan citra tubuh yang mengakibatkan isolasi sosial
- Monitor frekuensi pernyataan kritik terhadap diri sendiri
- Monitor apakah pasien bisa melihat bagian tubuh yang berubah
Terapeutik
- Diskusikan perubahan tubuh dan fungsinya
- Diskusikan perbedaan penampilan fisik terhadap harga diri
- Diskusikan perubahan akibat purbertas, kehamilan dan penuaan
- Diskusikan kondisi stres yang mempengaruhi citra tubuh
- Diskusikan cara mengembangkan harapan citra tubuh secara realistis
- Diskusikan presepsi pasien dan keluarga tentang perubahan citra tubuh
Edukasi
- Jelaskan kepada keluarga tentang perubahan citra tubuh
- Anjurkan mengungkapkan gambaran diri terhadap citra tubuh
- Anjurkan menggunakan alat bantu
- Anjurkan mengikuti kelompok pendukung
- Latih fungsi tubuh yang dimiliki
- Latih peningkatan penampilan penampilan
Latih pengungkapan kemampuan diri kepada orang lain maupun kelompok

Daftar Pustaka
Bobak. (2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. EGC: Jakarta. Departemen Kesehatan. 2014.
Survey Kesehatan Nasional. Laporan.Depkes RI Jakarta.

Gloria M. B, at all, 2017. Nursing Intervention Classivication (NIC), Edisi Bahasa Indonesia.
Editor : Intisari Nurjannah, Roxana D. Tumanggor. Cetakan Asli Dprogramkan dengan RFID

Ika, Saryono. 2010. Perawatan Maternitas. Edisi 4. EGC: Jakarta. Manuaba. 2010.

Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. EGC :
Jakarta. Sue Moorhead, at all, 2017.

Nursing Outcomes Classivication (NOC), Edisi Bahasa Indonesia. Editor : Intisari Nurjannah,
Roxana D. Tumanggor. Cetakan Asli Dprogramkan dengan RFID T.

Heather Herdman, Shigemi Kamitsuru, 2015-2017. Diagnosis Keperawatan (NANDA). Defenisi


dan Klasifikasi, Edisi 10. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta:EGC Buku KIA, Direktorat
Kesehatan Keluarga Tahun 2016

Anda mungkin juga menyukai