OLEH
Nikmatul Khoeriyah
2022207209089
B. ETIOLOGI
Faktor penyebab kehamilan trimester pertama adalah sel sperma yang berhasil
membuahi sel telur sehingga menjadi zigot, morula, blastosit, embrio,dan janin.
ii. Selama masa hamil pH sekresi vagina menjadi lebih asam, keasaman
berubah dari 4 menjadi 6,5. Hal ini menyebabkan keputihan
b. Servik Uteri
i. Serviks menjadi lunak yang disebut tanda Goodell
ii. Sekresi kelenjar menjadi leebih banyak dan mengeluarkan pervaginam lebih
banyak. Sebab perlunakan servik karena pembuluh darah dalam serviks
bertambah.
iii. Keadaan serviks pada TM I terjadi peningkatan hormon esterogen
sehingga terjadi Lochorea
c. Uterus
i. Uterus membesar yang disebabkan oleh hipertrofi dan hiperplasi otot-otot
polos rahim, serabus-serabus kologen yang ada menjadi higrokopik
ii. Uterus yang mengalami perubahan berat, bentuk dan posisi menekan
kandung kemih menyebabkan wanita hamil nocturia (sering kencing)
iii. Pada minggu ke 8 uterus membesar sebesar telur bebek
iv. Pada kehailan 0 – 12 minggu, kavum uteri masih berisi gumpalan darah /
tegangan, besarnya kira-kira 2-3 jari di atas sympisis. Untuk akomodasi
pertumbuhan janin, rahim membesar akibat hipertrofi dan hiperplasi otot
polos rahim, serabut-serabut kelagennya menjadi higroskopik.
Endometrium menjadi desidua
v. Pada bulan-bulan pertama kehamiilan bentuk rahm seperti buah alpukat
vi. Berat uterus akan naik secara luas bisa dari 300 gram sampai 1000 gram
pada akhir kehamilan (40 minggu)
vii. Rahim pada kehamilan 3 bulan sebesar telur angsa
viii. Pada minggu pertama isthmus rahim mengadakan hipertrofi dan bertambah
panjang sehingga bisa diraba terasa lunak disebut tanda hegar
ix. Posisi rahim pada awal kehamilan dalam letak antefleksi atau retrofleksi
d. Ovarium
i. Ovulasi terhenti. Masih terdapat karpus luteum graviditas sampai
terbentuknya plasenta yang mengalami alih pengeluaran esterogen dan
progesteron
ii. Terjadi pembentukan plasenta dan akan sempurna pada usia kehamilan 16
minggu
iii. Corpus luteum menghasilkan hormon estrogen progesteron serta relaxin
mempunyai pengaruh menenagkan hingga pertumbuhan janin menjadi
baik hingga aterm
e. Metabolisme
i. Pada wanita hamil basal metabolisme rate (BMR) meningkat, sistem
endokrin menjadi meningkat
ii. Berat badan wanita hamil meningkat akan naik kira-kira 6,5 – 16,5 kg
rata-rata 12,5 kg. Pada trimester I penambahan berat badan ± 1 kg
iii. Metabolisme lemak juga terjadi kadar kolesterol meningkat sampai 350
mg/lebih per100 cc
iv. Kalsium dibutuhkan rata-rata 1,5 mg perhari v. Fosfor : rata 2 gram/hari
v. Zat besi ± 800 mg atau 30 – 50 mg / hari
vi. Air : wanita hamil cenderung mengalami retensi air
f. Mammae
i. Terjadi peningkatan esterogen mempengaruhi pembesaran mammae
disebabkan hypertrofi dari alveoli. Hal ini sering menyebabkan
hypersensitivitas mammae
ii. Terjadi hiperpigmentasi menyebabkan papila mammae membesar lebih
tegang dan hitam dan areola menjadi lebih titam dan lebar serta glandula
montgomery lebih jelas dan menonjol
iii. Timbul strie pada payudara. Teraba noduli-noduli akibat hipertrofi karena
kelenjar alveolus
iv. Bayangan vena-vena lebih membiru
g. Sistem Pencernaan
i. Pengeluaran asam lambung meningkat menyebabkan daerah lambung
terasa panas
ii. Akibat peningkatan HC6 dan estrogen menyebabkan pengelaran air liur
berasa berlebihan (hipersalivasi)
iii. Tonus otot-otot saluran pencernaan melemah sehingga motilitas dan
makanan akan lebih lama berada dalam saluran pencernaan.
iv. Resorbsi makanan baik, namun akan menimbulkan obstipasi
v. Gejala muntah (emesis gravidarum) sering terjadi, diasanya pada pagi hari
disebut moring sickness
h. Sirkulasi Darah
iv. Bila konsumsi kalsium cukup, gizi tidak akan kekurangan kalsium
menurunkan resiko gingivitis
k. Sistem Pernapasan
l. Sistem Perkemihan
i. Ginjal bekerja lebih berat
ii. Pada TM I ibu mengeluh sering kencing karena vesikula urinaria tertekan
uterus (Kusmiati, Yuni. 2009)
2. Trimester Kedua
a) Sistem Pencernaan
Pada bulan pertama kehamilan terdapat perasaan tidak enak, akibat kadar
hormon estrogen yang meningkat. Tonus otot-otot traktus digestivus menurun,
sehingga morbilitas seluruh taktus digestivusi juga kurang. Makanan lebih lama
berada dilambung dan apa yang telah dicernakan lebih lama berada dalam usus-
usus. Gejalah muntah biasanya terjadi pada pagi hari yang biasa dikenal dengan
morning sicknesshal ini di sebapkan karna hormon Estrogen dan HCG
meningkat.
Terjadi konstipasi karena pengaruh hormon progesterone yang meningkat.
Selain itu perut kembung juga terjadi karena adanya tekanan uterus yang
membesar dalam rongga perut yang mendesak organ-organ dalam perut
khususnya saluran pencernaan, usus besar,ke arah atas dan lateral dan
penurunan asam lambung, melambatkan pengosongan lambung
Sistem gastrointestinal terpengaruh dalam beberapa hal karena kehamilan.
Tingginya kadar progesteron mengganggu keseimbangan cairan tubuh,
meningkatkan kolesterol darah dan melambatkan kontraksi otot-otot polos.
Sekresi saliva menjadi lebih asam dan lebih banyak dan asam lambung
menurun. Pembesaran uterus menekan diagfragma, lambung dan intestine. Gigi
berlubang
terjadi lebih mudah pada saliva yang bersifat asam selama masa kehamilan dan
membutuhkan perawatan yang baik untuk mencegah karies gigi.
Pada bulan-bulan terakhir, nyeri ulu hati dan regurgitas (pencernaan asam)
merupakan ketidaknyamanan yang disebabkan tekanan keatas dari pembesaran
uterus. Pelebaran pembuluh darah rectum (hemoroid) dapat terjadi. Pada
persalinan, rectum dan otot-otot yang memberikan sokongan sangat tegang.
b) Sistem Perkemihan
Bila satu organ membesar, maka organ lain akan mengalami tekanan, dan
pada kehamilan tidak jarang terjadi gangguan berkemih pada saat kehamilan.
Ibu akan merasa lebih sering ingin buang air kecil. Pada bulan pertama
kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus yang mulai membesar.
Pada minggu-minggu pertengahan kehamilan, frekuensi berkemih meningkat.
Hal ini umumnya timbul antara minggu ke- 16 sampai minggu ke- 24
kehamilan. Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun kandung kemih
tertekan kembali sehinggal timbul sering kencing.Perubahan struktur ginjal
merupakan aktifitas hormonal[estrogen dan progesteron], tekanan yang timbul
akibat pembesaran uterus, dan peningkatan volume darah. Sehingga minggu ke-
10 gestasi, pelvis ginjal dan uretra berdilatasi.
Pada kehamilan normal fungsi ginjal cukup banyak berubah. Laju filtrasi
glomerulus dan aliran plasma ginjal meningkat pada awal kehamilan. Ginjal
wanita harus mengakomodasi tuntutan metabolisme dan sirkulasi ibu yang
meningkat dan juga mengekskresi produk sampah janin. Ginjal pada saat
kehamilan sedikit bertambah besar, panjangnya bertambah 1-1,5 cm.
Ginjal berfungsi paling efisien saat wanita berbaring pada posisi rekumbeng
lateral dan paling tidak efisien pada saat posisi telentang. Saat wanita hamil
berbaring telentang, berat uterus akan menekan vena kava dan aorta, sehingga
curah jantung menurun. Akibatnya tekanan darah ibu dan frekuensi jantung
janin menurun, begitu jg dengan volume darah ginjal.
c) Sistem Muskuloskeletal
Pada trimester pertama tidak banyak perubahan pada muskuloskeletal.
Keseimbangan kadar kalsium selama kehamilan biasanya normal apabila asupan
nutrisi khususnya produk susu terpenuhi. Tulang dan gigi biasanya tidak
berubah pada kehamilan yang normal. Selama masa kehamilan wanita
membutuhkan kira-kira 1/3 lebih banyak kalsium dan posfor. Karies gigi tidak
disebabkan oleh dekalasifikasi, sejak kalsium dan gigi dibentuk.
Terdapat bukti bahwa saliva yang sama pada saat hamil membuat aktifitas
penghancur bakteri email yang menyebabkan karies.Pada trimester II,
peningkatan berat wanita hamil menyebabkan postur dan cara berjalan wanita
berubah secara menyolok. Otot dinding perut meregang dan akhirnya sedikit
kehilangan tonus otot.
d) Sitem Respirasi
Kebutuhan oksigen meningkat sampai 20%, selain itu diafragma juga
terdorong ke kranial terjadi hiperventilasi dangkal (20-24x/menit) akibat
kompliansi dada (chest compliance) menurun. Volume tidal meningkat. Volume
residu paru (functional residual capacity) menurun. Kapasitas vital menurun.
D. PATOFISOLOGI
Kehamilan terjadi ketika sel sperma yang masuk ke dalam rahim seorang
perempuan membuahi sel telur yang telah matang. Seorang laki-laki rata-rata
mengeluarkan air mani sebanyak 3 cc, dan setiap 1 cc air mani yang normal
akan mengandung sekitar 100 juta hingga 120 juta buah sel sperma. Setelah
air mani ini terpancar (ejakulasi) ke dalam pangkal saluran kelamin istri,
jutaan sel sperma ini akan berlarian melintasi rongga rahim, saling berebut
untuk mencapai sel telur matang yang ada pada saluran tuba di seberang
rahim. (Kusmiyati, Yuni, dkk.2009)
Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim) menjadi
lebih cair, sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim. Sperma bergerak
dari vagina sampai ke ujung tuba falopi yang berbentuk corong dalam waktu 5
menit. Sel yang melapisi tuba falopi mempermudah terjadinya pembuahan dan
pembentukan zigot (sel telur yang telah dibuahi). Jika perempuan tersebut
berada dalam masa subur, atau dengan kata lain terdapat sel telur yang
matang, maka terjadilah pembuahan.
Pada proses pembuahan, hanya bagian kepala sperma yang menembus sel
telur dan bersatu dengan inti sel telur. Bagian ekor yang merupakan alat
gerak sperma akan melepaskan diri. Sel telur yang telah dibuahi akan
mengalami pengerasan bagian luamya. Ini menyebabkan sel telur hanya dapat
dibuahi oleh satu sperma.
Pathway
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. LABORATORIUM
a. Darah ( Hb, Gol darah, Glukosa, VDRL).
b. Urine (Tes kehamilan, protein, glukosa, analisis).
c. Pemeriksaan Swab (Lendir vagina & servik).
2. U S G
a. Jenis kelamin.
b. Taksiran kelahiran, TBJ, Jumlah cairan amnion. (Masriroh, 2013).
F. PENATALAKSANAAN
Pelayanan Antenatal Care (ANC)
1. Pengertian ANC
3. Pelayanan ANC
Namun, dalam penerapan praktis pelayanan ANC, menurut
Dinkes (1998), standar minimal pelayanan ANC adalah 14 T yaitu :
a. Timbang berat badan
b. Tekanan darah
c. Tinggi fundus uteri
d. Tetanus toxoid lengkap
e. Tablet zat besi, minimal 90 tablet selama kehamilan.
f. Tes penyakit menular seksual (PMS)
g. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
h. Terapi kebugaran.
i. Tes VDRL
Trimester I
Masalah Keperawatan Etiologi Data Pendukung
Nausea Kehamilan Ds :
- Mengeluh mual
- Merasa ingin muntah
- Tidak berminat makan
- Merasa asam di mulut
- Sensasi panas
dan dingin
- Sering menelan Do :
- Saliva meningkat
- Saliva pucat
- Diaforesis
- Takikardia
- Pupil dilatasi
tidak
Nyaman
- Mengeluh sulit tidur
- Tidak mampu rileks
- Mengeluh
kedinginan/kepanasan
- Mengeluh gatal
- Mengeluh mual
dan
Muntah
Do :
- Gelisah
- Menunjukkan
gejala
Distres
- Tampak
merintih/menangis
- Pola eliminasi berubah
- Postur tubuh berubah
- Iritabilitas
Gangguan Eliminas Penurunan kapasita Ds :
i s
Urin kandung kemih - Desakan
berkemih
(Urgensi)
- Urin
menetes
(dribbling)
- Sering buang air kecil
- Nokturia
- Mengompol
- Enuresis Do :
- Distensi kandung
kemih
- Berkemih tindak tuntas
(hesitancy)
- Volume residu
urin
Meningkat
-
Trimester II
Masalah Keperawatan Etiologi Data Pendukung
Disfungsi Seksual Perubahan fungsi atau - Mengungkapkan
struktur tubuh aktivitas
seksual
Berubah
- Mengungkapkan
eksitasi seksual
berubah
- Merasa
hubungan
seksual
tidak
Memuaskan
- Mengungkapkan
peran
seksual berubah
- Mengeluh hasrat
seksual menurun
- Mengungkapkan fungsi
seksual berubah
- Mengeluh nyeri
saat
berhubungan
seksual
(dispareunia)
masalah
yang dihadapi
- Do
- Menunjukkan
prilaku
tidak sesuai anjuran
- Menunjukkan persepsi
yang keliru
terhadap
Masalah
- Menjalani pemeriksaan
yang tidak tepat
- Menunjukkan perilaku
berlebihan
Trimester III
Trimester II
Trimester III
Trimester III
- - Pola napas tidak efektif b.d. posisi tubuh yang menghambat
ekspansi paru
Menurunnya dispnea
Menurunnya pengetahuan otot bantu napas
Menurunnya pemanjangan fase ekspirasi
Membaiknya frekuensi napas Membaiknya
kedalaman napas
- - Inkontinensia urin stres b.d. peningkatan tekanan
intraabdomen Meningkatnya kemampuan
mengontrol pengeluaran
urin
Menurunnya nokturia
Menurunnya residu volume urin setelah berkemih
Menurunnya distensi kandung kemih Menurunnya
dribbling
Menurunnya hesitancy Menurunnya enuresis
Membaiknya kemampuan menunda pengeluaran
urin Membaiknya frekuensi berkemih
Membaiknya sensasi berkemih
- - Gangguan citra tubuh b.d. perubahan fungsi tubuh; kehamilan
Membaiknya melihat bagian tubuh
Membaiknya menyentuh bagian tubuh
Membainya verbalisasi kecatatan bagian tubuh
Membaiknya verbalisasi kehilangan bagian tubuh
Trimester II
Diagnosa I : Disfungsi seksual b.d. perubahan fungsi atau struktur tubuh
Intervensi Utama : Konseling Seksualitas Observasi
- Identifikasi tingkat pengetahuan, masalah sistem reproduksi, masalah seksualitaas, dan
penyakit menular seksual
- Identifiksai waktu disfungsi seksual dan kemungkinan penyebab
- Monitor stres, kecemasan, depresi dan penyebab disfungsi seksual
Terapeutik
- Fasilitasi komunikasi antara pasien dan pasangan
- Berikan kesempatan kepada pasangan untuk menceritakan permasalahan seksual
- Berikan pujian terhadap perilaku yang benar
- Berikan saran yang sesuai kebutuhan pasangan dengan menggunakan bahasa yang
mudah diterima, dipahami dan tidak menghakimi
Edukasi
- Jelaskan efek pengobatan, kesehatan dan penyakit terhadap disfungsi seksual
- Informasikan pentingnya modifikasi pada aktivitas seksual
Kolaborasi
Kolaborasi dengan spesialis seksologi, jika perlu
Trimester III
Diagnosa I : Pola napas tidak efektif b.d. posisi tubuh yang menghambat ekspansi paru
Intervensi Utama : Manajemen jalan napas Observasi :
- Monitor pola napas
- Monitor bunyi napas tambahan
- Menitor sputum
Terapeutik
- Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt dan chin-lift
- Posisikan semi fowler atau fowler
- Berikan minuman hangat
- Lalukan fisioterapi dada, jika perlu
- Lakukan pengisapan lendir kurang dari 15 detik
- Lakukan hiperoksigenasi sebelum pengisapan endotrakeal
- Keluarkan sumbatan benda padat dengan forcep McGill
- Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak ada kontaindikasi
- Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspekteron, mukolitik, jika perlu
Daftar Pustaka
Bobak. (2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. EGC: Jakarta. Departemen Kesehatan. 2014.
Survey Kesehatan Nasional. Laporan.Depkes RI Jakarta.
Gloria M. B, at all, 2017. Nursing Intervention Classivication (NIC), Edisi Bahasa Indonesia.
Editor : Intisari Nurjannah, Roxana D. Tumanggor. Cetakan Asli Dprogramkan dengan RFID
Ika, Saryono. 2010. Perawatan Maternitas. Edisi 4. EGC: Jakarta. Manuaba. 2010.
Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. EGC :
Jakarta. Sue Moorhead, at all, 2017.
Nursing Outcomes Classivication (NOC), Edisi Bahasa Indonesia. Editor : Intisari Nurjannah,
Roxana D. Tumanggor. Cetakan Asli Dprogramkan dengan RFID T.