Anda di halaman 1dari 28

Nama : Firza Noviatun Nisa

NIM : 1814301001

Laporan Pendahuluan

Ibu Hamil ANC

A. DEFINISI
Kehamilan trimester I adalah kehamilan dengan usia kehamilan antara 0 sampai 12
minggu. Kehamilan adalah proses mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari,
ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi pada
uterus, pertumbuhan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Ida
Bagus Gede, 2002)
Kehamilan trimester kedua adalah masa kehamilan sejak minggu ke 14 sampai
dengan minggu ke 28. Kehamilan Trimester kedua merupakan kehamilan yang terjadi
pada kehamilan antara 16 – 24 minggu (4 – 6 bulan) (Wiknjosastro, 2007)
Trimester tiga adalah periode kehamilan tiga bulan terakhir atau sepertiga masa
kehamilan terakhir.Trimester tiga merupakan periode kehamilan dari bulan ketujuh
sampai sembilan bulan (28-40 minggu).(Farrer, 1999).
B. ETIOLOGI

Faktor penyebab kehamilan trimester pertama adalah sel sperma yang berhasil
membuahi sel telur sehingga menjadi zigot, morula, blastosit, embrio,dan janin.

C. TANDA DAN GEJALA, KLASIFIKASI


a. Trimester Pertama
a) Vulva dan Vagina
i. Karena pengaruh esterogen terjadi perubahan pada vulva dan vagina.
Akibatnya hiervaskularisasi, vagina dan vulva terlihat lebih merah atau
kebiruan yang sering disebut dengan tanda chadwick.
ii. Selama masa hamil pH sekresi vagina menjadi lebih asam, keasaman berubah
dari 4 menjadi 6,5. Hal ini menyebabkan keputihan
b) Servik Uteri
i. Serviks menjadi lunak yang disebut tanda Goodell
ii. Sekresi kelenjar menjadi leebih banyak dan mengeluarkan pervaginam lebih
banyak. Sebab perlunakan servik karena pembuluh darah dalam serviks
bertambah.
iii. Keadaan serviks pada TM I terjadi peningkatan hormon esterogen sehingga
terjadi Lochorea
c) Uterus
i. Uterus membesar yang disebabkan oleh hipertrofi dan hiperplasi otot-otot
polos rahim, serabus-serabus kologen yang ada menjadi higrokopik
ii. Uterus yang mengalami perubahan berat, bentuk dan posisi menekan kandung
kemih menyebabkan wanita hamil nocturia (sering kencing)
iii. Pada minggu ke 8 uterus membesar sebesar telur bebek
iv. Pada kehailan 0 – 12 minggu, kavum uteri masih berisi gumpalan darah /
tegangan, besarnya kira-kira 2-3 jari di atas sympisis. Untuk akomodasi
pertumbuhan janin, rahim membesar akibat hipertrofi dan hiperplasi otot
polos rahim, serabut-serabut kelagennya menjadi higroskopik. Endometrium
menjadi desidua
v. Pada bulan-bulan pertama kehamiilan bentuk rahm seperti buah alpukat
vi. Berat uterus akan naik secara luas bisa dari 300 gram sampai 1000 gram pada
akhir kehamilan (40 minggu)
vii. Rahim pada kehamilan 3 bulan sebesar telur angsa
viii. Pada minggu pertama isthmus rahim mengadakan hipertrofi dan bertambah
panjang sehingga bisa diraba terasa lunak disebut tanda hegar
ix. Posisi rahim pada awal kehamilan dalam letak antefleksi atau retrofleksi
d) Ovarium
i. Ovulasi terhenti. Masih terdapat karpus luteum graviditas sampai
terbentuknya plasenta yang mengalami alih pengeluaran esterogen dan
progesteron
ii. Terjadi pembentukan plasenta dan akan sempurna pada usia kehamilan 16
minggu
iii. Corpus luteum menghasilkan hormon estrogen progesteron serta relaxin
mempunyai pengaruh menenagkan hingga pertumbuhan janin menjadi baik
hingga aterm
e) Metabolisme
i. Pada wanita hamil basal metabolisme rate (BMR) meningkat, sistem endokrin
menjadi meningkat
ii. Berat badan wanita hamil meningkat akan naik kira-kira 6,5 – 16,5 kg rata-
rata 12,5 kg. Pada trimester I penambahan berat badan ± 1 kg
iii. Metabolisme lemak juga terjadi kadar kolesterol meningkat sampai 350
mg/lebih per 100 cc
iv. Kalsium dibutuhkan rata-rata 1,5 mg perhari
v. Fosfor : rata 2 gram/hari
vi. Zat besi ± 800 mg atau 30 – 50 mg / hari
vii. Air : wanita hamil cenderung mengalami retensi air
f) Mammae
i. Terjadi peningkatan esterogen mempengaruhi pembesaran mammae
disebabkan hypertrofi dari alveoli. Hal ini sering menyebabkan
hypersensitivitas mammae
ii. Terjadi hiperpigmentasi menyebabkan papila mammae membesar lebih
tegang dan hitam dan areola menjadi lebih titam dan lebar serta glandula
montgomery lebih jelas dan menonjol
iii. Timbul strie pada payudara. Teraba noduli-noduli akibat hipertrofi karena
kelenjar alveolus
iv. Bayangan vena-vena lebih membiru
1. Sistem Pencernaan
i. Pengeluaran asam lambung meningkat menyebabkan daerah lambung terasa
panas
ii. Akibat peningkatan HC6 dan estrogen menyebabkan pengelaran air liur
berasa berlebihan (hipersalivasi)
iii. Tonus otot-otot saluran pencernaan melemah sehingga motilitas dan makanan
akan lebih lama berada dalam saluran pencernaan.
iv. Resorbsi makanan baik, namun akan menimbulkan obstipasi
v. Gejala muntah (emesis gravidarum) sering terjadi, diasanya pada pagi hari
disebut moring sickness
2. Sirkulasi Darah
i. Volume plasma meningkat rata-rata 50% sementara masa RBC mingkat
hanya 18–30 % maka terjadi penurunan hematokrit selama kehamilan normal
sehingga disebut anmia fisiologis
ii. Tekanan darah menurun selama 24 minggu pertama kehamilan akibat terjadi
penurunan dalam periver
iii. Hidung tersumbat atau berdarah akibat pengaruh hormon esterogen dan
progesteron

3. Sistem Integumen
i. Mulai muncul linea nigra
ii. Meningkatkan sirkulasi dan aktivitas vasomotor, jaringan elastis kulit mudah
pecah menyebabkan strie gravidarum
iii. Biasanya terjadi deposit pigmen pada dahi, pipi, hidung dikenal sebagai
kloasma gravidarum
iv. Vulva terjadi hiperpigmentasi merah kebiruan disebut tanda chadwick
4. Tulang dan Gigi
i. Persedian panggul akan terasa lebih longgar
ii. Terjadi pelebaran pada ruang persendian
iii. Apabila pemberian makanan tidak memenuhi kebutuhan kalsium janin,
kalsium maternal pada tulang-tulaang panjang akan berkurang untuk
memenuhi kebutuhan
iv. Bila konsumsi kalsium cukup, gizi tidak akan kekurangan kalsium
menurunkan resiko gingivitis
5. Sistem Pernapasan
i. Wanita hamil kadang-kadang mengeluh sesak dan nafas pendek
ii. Seorang wanita hamil selalu bernafas lebih dalam
iii. Yang menonjol adalah pernafasan dada (thorack breathing)
6. Sistem Perkemihan
i. Ginjal bekerja lebih berat
ii. Pada TM I ibu mengeluh sering kencing karena vesikula urinaria tertekan
uterus (Kusmiati, Yuni. 2009)
b. Trimester Kedua
a) Sistem Pencernaan
Pada bulan pertama kehamilan terdapat perasaan tidak enak, akibat kadar
hormon estrogen yang meningkat. Tonus otot-otot traktus digestivus menurun,
sehingga morbilitas seluruh taktus digestivusi juga kurang. Makanan lebih lama
berada dilambung dan apa yang telah dicernakan lebih lama berada dalam usus-
usus. Gejalah muntah biasanya terjadi pada pagi hari yang biasa dikenal dengan
morning sicknesshal ini di sebapkan karna hormon Estrogen dan HCG
meningkat.
Terjadi konstipasi karena pengaruh hormon progesterone yang meningkat.
Selain itu perut kembung juga terjadi karena adanya tekanan uterus yang
membesar dalam rongga perut yang mendesak organ-organ dalam perut
khususnya saluran pencernaan, usus besar,ke arah atas dan lateral dan penurunan
asam lambung, melambatkan pengosongan lambung
Sistem gastrointestinal terpengaruh dalam beberapa hal karena kehamilan.
Tingginya kadar progesteron mengganggu keseimbangan cairan tubuh,
meningkatkan kolesterol darah dan melambatkan kontraksi otot-otot polos.
Sekresi saliva menjadi lebih asam dan lebih banyak dan asam lambung menurun.
Pembesaran uterus menekan diagfragma, lambung dan intestine. Gigi berlubang
terjadi lebih mudah pada saliva yang bersifat asam selama masa kehamilan dan
membutuhkan perawatan yang baik untuk mencegah karies gigi.
Pada bulan-bulan terakhir, nyeri ulu hati dan regurgitas (pencernaan asam)
merupakan ketidaknyamanan yang disebabkan tekanan keatas dari pembesaran
uterus. Pelebaran pembuluh darah rectum (hemoroid) dapat terjadi. Pada
persalinan, rectum dan otot-otot yang memberikan sokongan sangat tegang.
b) Sistem Perkemihan
Bila satu organ membesar, maka organ lain akan mengalami tekanan, dan
pada kehamilan tidak jarang terjadi gangguan berkemih pada saat kehamilan. Ibu
akan merasa lebih sering ingin buang air kecil. Pada bulan pertama kehamilan
kandung kemih tertekan oleh uterus yang mulai membesar.
Pada minggu-minggu pertengahan kehamilan, frekuensi berkemih meningkat.
Hal ini umumnya timbul antara minggu ke- 16 sampai minggu ke- 24 kehamilan.
Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun kandung kemih tertekan
kembali sehinggal timbul sering kencing.Perubahan struktur ginjal merupakan
aktifitas hormonal[estrogen dan progesteron], tekanan yang timbul akibat
pembesaran uterus, dan peningkatan volume darah. Sehingga minggu ke-10
gestasi, pelvis ginjal dan uretra berdilatasi.
Pada kehamilan normal fungsi ginjal cukup banyak berubah. Laju filtrasi
glomerulus dan aliran plasma ginjal meningkat pada awal kehamilan. Ginjal
wanita harus mengakomodasi tuntutan metabolisme dan sirkulasi ibu yang
meningkat dan juga mengekskresi produk sampah janin. Ginjal pada saat
kehamilan sedikit bertambah besar, panjangnya bertambah 1-1,5 cm.
Ginjal berfungsi paling efisien saat wanita berbaring pada posisi rekumbeng
lateral dan paling tidak efisien pada saat posisi telentang. Saat wanita hamil
berbaring telentang, berat uterus akan menekan vena kava dan aorta, sehingga
curah jantung menurun. Akibatnya tekanan darah ibu dan frekuensi jantung janin
menurun, begitu jg dengan volume darah ginjal.
c) Sistem Muskuloskeletal
Pada trimester pertama tidak banyak perubahan pada muskuloskeletal.
Keseimbangan kadar kalsium selama kehamilan biasanya normal apabila asupan
nutrisi khususnya produk susu terpenuhi. Tulang dan gigi biasanya tidak berubah
pada kehamilan yang normal. Selama masa kehamilan wanita membutuhkan
kira-kira 1/3 lebih banyak kalsium dan posfor. Karies gigi tidak disebabkan oleh
dekalasifikasi, sejak kalsium dan gigi dibentuk.
Terdapat bukti bahwa saliva yang sama pada saat hamil membuat aktifitas
penghancur bakteri email yang menyebabkan karies.Pada trimester II,
peningkatan berat wanita hamil menyebabkan postur dan cara berjalan wanita
berubah secara menyolok. Otot dinding perut meregang dan akhirnya sedikit
kehilangan tonus otot.
d) Sitem Respirasi
Kebutuhan oksigen meningkat sampai 20%, selain itu diafragma juga
terdorong ke kranial terjadi hiperventilasi dangkal (20-24x/menit) akibat
kompliansi dada (chest compliance) menurun. Volume tidal meningkat. Volume
residu paru (functional residual capacity) menurun. Kapasitas vital menurun.
e) Sistem sirkulasi atau kardiovaskular
Perubahan fisiologi pada kehamilan normal, yang terutama adalah perubahan
hemodinamik maternal, meliputi:
i. Retensi cairan,bertambah beban volume dan curah jantung
ii. Anemia relative
iii. Tekanan darah arterial menurun
f) Metabolisme
Basal metabolik rate meningkat sampai 15%, terjadi juga hipertrofi tiroid.
Kebutuhan karbohidrat meningkat sampai 2300 kal/hari (hamil) dan 2800
kal/hari (menyusui). Kebutuhan protein 1 g/kgbb/hari untuk menunjang
pertumbuhan janin. Kadar kolesterol plasma meningkat sampai 300 g/100ml.
Kebutuhan kalsium, fosfor, magnesium, cuprum meningkat. Ferrum dibutuhkan
sampai kadar 800 mg, untuk pembentukan hemoglobin tambahan.
Khusus untuk metabolisme karbohidrat, pada kehamilan normal, terjadi kadar
glukosa plasma ibu yang lebih rendah secara bermakna karena:
i. Ambilan glukosa sirkulasi plasenta meningkat
ii. Produksi glukosa dari hati menurun
iii. Produksi alanin (salah satu prekursor glukoneogenesis) menurun
iv. Aktivitas ekskresi ginjal meningkat
v. Efek hormon-hormon gestasional (human placental lactogen, hormon2
plasenta lainnya, hormon2 ovarium, hipofisis, pankreas, adrenal, growth
factors, dsb).
Selain itu terjadi juga perubahan metabolisme lemak dan asam amino. Terjadi
juga peningkatan aktifitas enzim-enzim metabolisme pada umumnya.
g) Perubahan Pada Organ-Organ Sistem Reproduksi
i. Uterus
Tumbuh membesar primer, maupun sekunder akibat pertumbuhan isi
konsepsi intrauterin. Estrogen menyebabkan hiperplasi jarigan, progesteron
berperan untuk elastisitas / kelenturan uterus.
Taksiran kasar perbesaran uterus pada perabaab tinggi fundus:
- Kehamilan 16 minggu : pertangaha simfisis-pusat
- Kehamilan 20 minggu : pinggir bawah pusat
- Kehamilan 24 minggu : pinggir atas pusat
ii. Vagina / vulva
Terjadi hipervaskularisasi akibat pengaruh estrogen dan progesteron, warna
merah kebiruan (tanda Chadwick).
iii. Ovarium
Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta, terutama
fungsi produksi progesteron dan estrogen. Selama kehamilan ovarium
tenang/beristirahat. Tidak terjadi pembentukan dan pematangan folikel baru,
tidak terjadi ovulasi, tidak terjadi siklus hormonal menstruasi.
iv. Payudara
Akibat pengaruh estrogen terjadi hiperplasia sistem duktus dan jaringan
interstisial payudara. Hormon laktogenik plasenta (diantaranya
somatomammotropin) menyebabkan hipertrofi dan pertambahan sel-sel asinus
payudara, serta meningkatkan produksi zat-zat kasein, laktoalbumin,
laktoglobulin, sel-sel lemak, kolostrum. Mammae membesar dan tegang,
terjadi hiperpigmentasi kulit serta hipertrofi kelenjar Montgomery, terutama
daerah areola dan papilla akibat pengaruh melanofor. Puting susu membesar
dan menonjol.
v. Peningkatan Berat Badan Selama Hamil
Normal berat badan meningkat sekitar 6-16 kg, terutama dari pertumbuhan
isi konsepsi dan volume berbagai organ / cairan intrauterin. Berat janin + 2.5-
3.5 kg, berat plasenta + 0.5 kg, cairan amnion + 1.0 kg, berat uterus + 1.0 kg,
penambahan volume sirkulasi maternal + 1.5 kg, pertumbuhan mammae + 1
kg, penumpukan cairan interstisial di pelvis dan ekstremitas + 1.0-1.5 kg.
b. Trimester Ketiga
1. Uterus
Pada akhir kehamilan berat uterus menjadi 1000 gram (normal 20 gram)
dengan panjang 20 cm dan dinding 2,5 cm, pada kehamilan 28 minggu fundus
uterus terletak kira-kira 3 jari di atas pusat atau 1/3 jarak antara pusat ke prosesus
xipoedeus. Pada kehamilan 32 minggu fundus uterus terletak 1/2 pusat dengan
prosesus xipoedeus.  Pada kehamilan 36 minggu fundus uterus berada kira-kira 1
jari di bawah prosesus xipoedeus. Bila pertumbuhan janin normal, maka tinggi
fundus uteri 28 minggu adalah 25 cm, pada 32 minggu adalah 27 cm, pada 36
minggu adalah 30 cm.
2. Vagina dan Vulva
Akibat hormon esterogen mengalami perubahan adanya hipervaskularisasi
yang mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah dan kebiru-biruan
(tanda chadwick), cairan vagina mulai meningkat dan lebih kental.
3. Payudara
Mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan memberikan
ASI pada laktasi.Perkembangan payudara tidak dapat dilepas dari pengaruh
horman saat kehamilan, yaitu esterogen dan progesteron.
4. Sirkulasi Darah
Setelah kehamilan lebih dari 30 minggu, terdapat kecenderungan peningkatan
tekanan  darah. Sama halnya dengan pembuluh darah yang lain, vena tungkai
juga mengalami distensi vena tungkai berpengaruh pada kehamilan lanjut karena
terjadi obstruksi aliran balik vena, akibat tingginya tekanan darah yang kembali
dari uterus, keadaan ini menyebabkan varises pada vena tungkai.
5. Sistem Respirasi
Elespansi diafragma dibatasi oleh pembesaran uterus, diafragma  naik 4 cm.
Kondisi ini menyebabkan ibu bernafas pendek dan sering terjadi pada 60%
wanita hamil.
6. Sistem Pencernaan
Karena pengaruh esterogen, pengeluaran asam lambung meningkat hal ini
yang menyebabkan pengeluaran air liur berlebihan (hipersaliva), daerah lambung
terasa panas dan mual muntah.Pengaruh esterogen menimbulkan gerakan usus
makin berkurang dan dapat menyebabkan sembelit.
7. Sitem Perkemihan
Pada akhir kehamilan, muncul keluhan sering berkemih karena kepala janin
turun ke pintu atas panggul, desakan ini menyebabkan kandung kemih terus
terasa penuh.Akibat terjadinya hemodiaksi menyebabkan metabolisme air makin
lancar sehingga pembentukan urin pun bertambah.
D. PATOFISIOLOGI
Kehamilan

Trimester I
Trimester II

Peningkatan Estrogen Uterus membesar Perubahan fisik Perubahan psikologis


Payudara membesar

Perubahan Focus perhatian pada keselamatan jani


Tonus otot menurun Ketidak nyamanan
pada ibu
pola seksual

HCL lambung Mencari informasi persalinan & perawatan janin/anak


kecemasan
Peristaltik
Tekanan gaster
Rahim membesar

Mual/muntah kapasitas VU

Trimester III
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
Perubahan pola eliminasi

Uterus semakin membesar


Perubahan tubuh semakin tampak mem

Diafragma terdorong ke atas


Penekanan pada saluran kemih (ureter)
Body image

Distensi paru-paru
Urin terhambat

Inefektif pola nafas


Resiko infeksi
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. LABORATORIUM
a. Darah ( Hb, Gol darah, Glukosa, VDRL).
b. Urine (Tes kehamilan, protein, glukosa, analisis).
c. Pemeriksaan Swab (Lendir vagina & servik).
2. U S G
a. Jenis kelamin.
b. Taksiran kelahiran, TBJ, Jumlah cairan amnion. (Masriroh,
2013).

F. PENATALAKSANAAN

G. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA PENDUKUNG

Trimester I
Masalah
Etiologi Data Pendukung
Keperawatan
Nausea Kehamilan Ds :
- Mengeluh mual
- Merasa ingin muntah
- Tidak berminat makan
- Merasa asam di mulut
- Sensasi panas dan
dingin
- Sering menelan
Do :
- Saliva meningkat
- Saliva pucat
- Diaforesis
- Takikardia
- Pupil dilatasi
Gangguan Rasa Gangguan Adaptasi Ds :
Nyaman Kehamilan - Mengeluh tidak
nyaman
- Mengeluh sulit tidur
- Tidak mampu rileks
- Mengeluh
kedinginan/kepanasan
- Mengeluh gatal
- Mengeluh mual dan
muntah
Do :
- Gelisah
- Menunjukkan gejala
distres
- Tampak
merintih/menangis
- Pola eliminasi berubah
- Postur tubuh berubah
- Iritabilitas
Gangguan Eliminasi Penurunan kapasitas Ds :
Urin kandung kemih - Desakan berkemih
(Urgensi)
- Urin menetes
(dribbling)
- Sering buang air kecil
- Nokturia
- Mengompol
- Enuresis
Do :
- Distensi kandung
kemih
- Berkemih tindak tuntas
(hesitancy)
- Volume residu urin
meningkat
-

Trimester II
Masalah
Etiologi Data Pendukung
Keperawatan
Disfungsi Seksual Perubahan fungsi atau - Mengungkapkan
struktur tubuh aktivitas seksual
berubah
- Mengungkapkan
eksitasi seksual
berubah
- Merasa hubungan
seksual tidak
memuaskan
- Mengungkapkan peran
seksual berubah
- Mengeluh hasrat
seksual menurun
- Mengungkapkan fungsi
seksual berubah
- Mengeluh nyeri saat
berhubungan seksual
(dispareunia)
Gangguan Citra Tubuh Perubahan Fungsi Ds :
Tubuh; Kehamilan - Mengungkapkan
kecacatan/ kehilangan
bagian tubuh
- Mengungkapkan
perasaan negatif
tentang perubahan
tubuh
- Mengungkapkan
kekhawatiran pada
penolakan/reaksi orang
lain
- Mengungkapkan
perubahan gaya hidup
Do :
- Fungsi atau struktur
tubuh berubah/hilang
- Menyembunyikan atau
menunjukkan bagian
tubuh secara berlebihan
- Menghindari melihat
dan/atau menyentuh
bagian tubuh
- Fokus berlebihan pada
perubahan tubuh
- Respon nonverbal pada
perubahan dan persepsi
tubuh
- Fokus pada penampilan
dan kekuatan masa lalu
- Hubungan sosial
berubah
Defisit Pengetahuan Kurang Terpapar Ds:
Tentang Kehamilan Informasi - Menanyakan masalah
yang dihadapi
- Do
- Menunjukkan prilaku
tidak sesuai anjuran
- Menunjukkan persepsi
yang keliru terhadap
masalah
- Menjalani pemeriksaan
yang tidak tepat
- Menunjukkan perilaku
berlebihan

Trimester III
Masalah
Etiologi Data Pendukung
Keperawatan
Pola Napas Tidak Posisi tubuh yang Ds :
Efektif menghambat ekspansi - Dispnea
paru - Ortopnea
Do :
- Penggunaan ototo
bantu pernapasan
- Fase ekspirasi
memanjang
- Pola napas abnormal
- Pernapasan pursed-lip
- Pernapasan cuping
hidung
- Diameter thoraks
anterior-posterior
meningkat
- Ventilasi semenit
menurun
- Kapasitas vital
menurun
- Tekanan ekspirasi
menurun
- Tekanan inspirasi
menurun
- Eksurasi dada berubah
Inkontinensia Urin Peningkatan tekanan Ds :
Stres intraabdomen - Mengeluh keluar urin
<50 ml saat tekanan
abdominal meningkat
- Pengeluaran urin tidak
tuntas
- Urgensi miksi
- Frekuensi berkemih
meningkat
Do :
- Overdistensi abdomen
Gangguan Citra Tubuh Perubahan Fungsi Ds :
Tubuh; Kehamilan - Mengungkapkan
kecacatan/ kehilangan
bagian tubuh
- Mengungkapkan
perasaan negatif
tentang perubahan
tubuh
- Mengungkapkan
kekhawatiran pada
penolakan/reaksi orang
lain
- Mengungkapkan
perubahan gaya hidup
Do :
- Fungsi atau struktur
tubuh berubah/hilang
- Menyembunyikan atau
menunjukkan bagian
tubuh secara berlebihan
- Menghindari melihat
dan/atau menyentuh
bagian tubuh
- Fokus berlebihan pada
perubahan tubuh
- Respon nonverbal pada
perubahan dan persepsi
tubuh
- Fokus pada penampilan
dan kekuatan masa lalu
- Hubungan sosial
berubah

H. DIAGNOSA KEPERAWATAN (MINIMAL 3 DIAGNOSA)


Trimester I
- Nausea b.d. kehamilan
- Gangguan rasa nyaman b.d. gangguan adaptasi kehamilan
- Gangguan eliminasi urin b.d. penurunan kapasitas kandung
kemih

Trimester II

- Disfungsi seksual b.d. perubahan fungsi atau struktur tubuh


- Gangguan citra tubuh b.d. perubahan fungsi tubuh; kehamilan
- Defisit pengetahuan tentang kehamilan b.d. kurang terpapar
informasi

Trimester III

- Pola napas tidak efektif b.d. posisi tubuh yang menghambat


ekspansi paru
- Inkontinensia urin stres b.d. peningkatan tekanan intraabdomen
- Gangguan citra tubuh b.d. perubahan fungsi tubuh; kehamilan
I. TUJUAN RENCANA KEPERAWATAN DAN CRITERIA HASIL
Trimester I
- Nausea b.d. kehamilan
 Menurunnya perasaan ingin muntah
- Gangguan rasa nyaman b.d. gangguan adaptasi kehamilan
 Menurunnya keluhan tidak nyaman
 Menurunnya gelisah
- Gangguan eliminasi urin b.d. penurunan kapasitas kandung
kemih
 Meningkatnya sensai berkemih
 Menurunnya desakan untuk berkemih (urgensi)
 Menurunnya distensi kandung kemih
 Menurunnya berkemih tidak tuntas (hesitancy)
 Menurunnya volume residu urin
 Menurunnya urin menetas (dribbling)
 Menurunnya nokturia
 Menurunnya mengompol
 Menurunnya enuresis

Trimester II

- Disfungsi seksual b.d. perubahan fungsi atau struktur tubuh


 Meningkatnya kepuasan hubungan seksual
 Menurunnya verbalisasi aktivitas seksual berubah
 Menurunnya verbalisasi eksitasi seksual berubah
 Menurunnya verbalisasi peran seksual berubah
 Menurunnya verbalisasi fungsi seksual berubah
 Menurunnya keluhan nyeri saat berhubungan seksual
(dispareunia)
- Gangguan citra tubuh b.d. perubahan fungsi tubuh; kehamilan
 Membaiknya melihat bagian tubuh
 Membaiknya menyentuh bagian tubuh
 Membainya verbalisasi kecatatan bagian tubuh
 Membaiknya verbalisasi kehilangan bagian tubuh
- Defisit pengetahuan tentang kehamilan b.d. kurang terpapar
informasi
 Meningkatnya perilaku sesuai anjuran
 Meningkatnya verbalisasi minat dalam belajar
 Meningkatnya kemampuan menjelaskan pengetahuan
tentang suatu topik
 Meingkatnya perilaku sesuai dengan pengetahuan
 Menurunnya pertanyaan tentang masalah yang dihadapi
 Menurunnya persepsi yang keliru terhadap masalah

Trimester III

- Pola napas tidak efektif b.d. posisi tubuh yang menghambat


ekspansi paru
 Menurunnya dispnea
 Menurunnya pengetahuan otot bantu napas
 Menurunnya pemanjangan fase ekspirasi
 Membaiknya frekuensi napas
 Membaiknya kedalaman napas
- Inkontinensia urin stres b.d. peningkatan tekanan intraabdomen
 Meningkatnya kemampuan mengontrol pengeluaran urin
 Menurunnya nokturia
 Menurunnya residu volume urin setelah berkemih
 Menurunnya distensi kandung kemih
 Menurunnya dribbling
 Menurunnya hesitancy
 Menurunnya enuresis
 Membaiknya kemampuan menunda pengeluaran urin
 Membaiknya frekuensi berkemih
 Membaiknya sensasi berkemih
- Gangguan citra tubuh b.d. perubahan fungsi tubuh; kehamilan
 Membaiknya melihat bagian tubuh
 Membaiknya menyentuh bagian tubuh
 Membainya verbalisasi kecatatan bagian tubuh
 Membaiknya verbalisasi kehilangan bagian tubuh
J. INTERVENSI DAN RASIONAL

Trimester I
Diagnosa I : Nausea b.d. kehamilan
Intervensi Utama : Manajemen Mual Rasional
Observasi
- Identifikasi pengalaman mual
- Identifikasi isyarat nonverbal
ketidaknyamanan
- Identifikasi dampak mual terhadap
kualitas hidup
- Identifikasi faktor penyebab mual
- Identifikasi antiemetik untuk mencegah
mual
- Monitor mual
- Monitor asupan nutrisi dan kalori
Terapeutik
- Kendalikan faktor lingkungan penyebab
mual
- Kurangi atau hilangkan keadaan
penyebab mual
- Berikan makanan dalam jumlah kecil
dan menarik
- Berikan makanan dingin, cairan bening,
tidak berbau, dan tidak berwarna, jika
perlu
Edukasi
- Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup
- Anjurkan sering membersihkan mulut,
kecuali jika merangsang mual
- Anjurkan penggunaan teknik
nonfarmakologis untuk mengatasi mual
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian antiemetik, jika
perlu
Diagnosa II : Gangguan rasa nyaman b.d. gangguan adaptasi kehamilan
Intervensi Utama : Terapi Relaksasi
Observasi
- Identifikasi penurunan tingkat energi,
ketidakmampuan berkonsentrasi, atau
gejala lain yang mengganggu
kemampuan kognitif
- Identifikasi teknik relaksasi yang pernah
efektif digunakan
- Identifikasi kesediaan, kemampuan, dan
penggunaan teknik sebelumnya
- Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi,
tekanan darah, suhu sebelum dan
sesudah latihan
- Monitor respons terhadap terapi
relaksasi
Teraputik
- Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa
gangguan dengan pencahayaan dan suhu
ruang nyaman, jika memungkinkan
- Berikan informasi tertulis tentang
persiapan dan prosedur teknik relaksasi
- Gunakan pakaian longgar
- Gunakan nada suara lembut dengan
irama lambat dan berirama
- Gunakan relaksasi sebagai strategi
penunjang dengan analgetik atau
tindakan medis lain, jika sesuai
Edukasi
- Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan
jenis relaksasi yang tersedia
- Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi
yang dipilih
- Anjurkan mengambil posisi nyaman
- Anjurkan rileks dan merasakan sensasi
relaksasi
- Anjurkan sering mengulangi atau
melatih teknik yang dipilih
- Demonstrasikan dan latih teknik
relaksasi
Diagnosa III : Gangguan eliminasi urin b.d. penurunan kapasitas kandung kemih
Intervensi Utama : Manajemen
Eliminasi Urin
Observasi
- Identifikasi tanda dan gejala retensi atau
inkontinensia urine
- Identifikasi faktor yang menyebabkan
retensi atau inkontinensia urine
- Monitor eliminasi urine
- Terapeutik
- Catat waktu-waktu dan haluaran
berkemih
- Batasi asupan cairan, jika perlu
- Ambil sampel urine tengah (midstream)
atau kultur
Edukasi
- Ajarkan tanda dan gejala infeksi saluran
kemih
- Ajarkan mengukur asupan cairan dan
haluaran urine
- Ajarkan mengambil spesimen urine
midstream
- Ajarkan mengenali tanda berkemih dan
waktu yang tepat untuk berkemih
- Ajarkan terapi modalitas penguatan
otot-otot panggul/berkemih
- Anjurkan minum yang cukup, jika tidak
ada kontaindikasi
- Anjurkan mengurangi minum menjelang
tidur
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat supositoria
uretra, jika perlu

Trimester II
Diagnosa I : Disfungsi seksual b.d. perubahan fungsi atau struktur tubuh
Intervensi Utama : Konseling
Seksualitas
Observasi
- Identifikasi tingkat pengetahuan, masalah
sistem reproduksi, masalah seksualitaas,
dan penyakit menular seksual
- Identifiksai waktu disfungsi seksual dan
kemungkinan penyebab
- Monitor stres, kecemasan, depresi dan
penyebab disfungsi seksual
Terapeutik
- Fasilitasi komunikasi antara pasien dan
pasangan
- Berikan kesempatan kepada pasangan
untuk menceritakan permasalahan seksual
- Berikan pujian terhadap perilaku yang
benar
- Berikan saran yang sesuai kebutuhan
pasangan dengan menggunakan bahasa
yang mudah diterima, dipahami dan tidak
menghakimi
Edukasi
- Jelaskan efek pengobatan, kesehatan dan
penyakit terhadap disfungsi seksual
- Informasikan pentingnya modifikasi pada
aktivitas seksual
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan spesialis seksologi, jika
perlu
Diagnosa II : Gangguan citra tubuh b.d. perubahan fungsi tubuh; kehamilan
Intervensi Utama : Promosi Citra
Tubuh
Observasi
- Identifikasi harapan citra tubuh
berdasarkan tahap perkembangan
- Identifikasi budaya, agama, jenis kelamin,
dan umur terkait citra tubuh
- Identifikasi perubahan citra tubuh yang
mengakibatkan isolasi sosial
- Monitor frekuensi pernyataan kritik
terhadap diri sendiri
- Monitor apakah pasien bisa melihat bagian
tubuh yang berubah
Terapeutik
- Diskusikan perubahan tubuh dan
fungsinya
- Diskusikan perbedaan penampilan fisik
terhadap harga diri
- Diskusikan perubahan akibat purbertas,
kehamilan dan penuaan
- Diskusikan kondisi stres yang
mempengaruhi citra tubuh
- Diskusikan cara mengembangkan harapan
citra tubuh secara realistis
- Diskusikan presepsi pasien dan keluarga
tentang perubahan citra tubuh
Edukasi
- Jelaskan kepada keluarga tentang
perubahan citra tubuh
- Anjurkan mengungkapkan gambaran diri
terhadap citra tubuh
- Anjurkan menggunakan alat bantu
- Anjurkan mengikuti kelompok pendukung
- Latih fungsi tubuh yang dimiliki
- Latih peningkatan penampilan penampilan
- Latih pengungkapan kemampuan diri
kepada orang lain maupun kelompok
Diagnosa III : Defisit pengetahuan tentang kehamilan b.d. kurang terpapar informasi
Intervensi Utama : Edukasi Kesehatan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dann kemampuan
menerima informasi
- Identifikasi faktor-faktor yang dapat
meningkatkan dan menurunkan motivasi
perilaku hidup bersih dan sehat
Terapeutik
- Sediakan materi dan media pendidikan
kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan faktor resiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan
- Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
- Ajarkan strategi yang dapat digunakan
untuk meningkatkan perilaku hidup
bersih dan sehat
-
Trimester III
Diagnosa I : Pola napas tidak efektif b.d. posisi tubuh yang menghambat ekspansi paru
Intervensi Utama : Manajemen jalan
napas
Observasi :
- Monitor pola napas
- Monitor bunyi napas tambahan
- Menitor sputum
Terapeutik
- Pertahankan kepatenan jalan napas
dengan head-tilt dan chin-lift
- Posisikan semi fowler atau fowler
- Berikan minuman hangat
- Lalukan fisioterapi dada, jika perlu
- Lakukan pengisapan lendir kurang dari
15 detik
- Lakukan hiperoksigenasi sebelum
pengisapan endotrakeal
- Keluarkan sumbatan benda padat
dengan forcep McGill
- Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari,
jika tidak ada kontaindikasi
- Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian bronkodilator,
ekspekteron, mukolitik, jika perlu
Diagnosa II : Inkontinensia urin stres b.d. peningkatan tekanan intraabdomen
Intervensi Utama : Perawatan
Inkontinensia Urin
Observasi
- Identifikasi penyebab inkontinensia
urine
- Identifikasi perasaan dan persepsi pasien
terhadap inkontinensia urine yang
dialaminya
- Monitor keefektifan obat, pembedahan
dan terapi modalitas berkemih
- Monitor kebiasaan BAK
Terapeutik
- Berikan genital dan kulit sekitar secara
rutin
- Berikan pujian atas keberhasilan
mencegah inkontinensia
- Buat jadwal konsumsi obat-obat diuretik
- Ambil sampel urine untuk pemeriksaan
urine lengkap atau kultur
Edukasi
- Jelaskan definisi, jenis inkontinensia,
penyebab inkontinensia urine
- Jelaskan program penanganan
inkontinensia urine
- Jelaskan jenis pakaian dan lingkungan
yang mendukung proses berkemih
- Anjurkan membatasi konsumsi cairan 2-
3 jam menjelang tidur
- Ajarkan memantau cairan keluar dan
masuk serta pola eliminasi urine
- Anjurkan knum minimal 1500 cc/hari,
jika tidak kontraindikasi
- Anjurkan menghindari kopi, minuman
bersoda, teh dan cokelat
- Anjurkan konsumsi buah dan sayur
untuk menghindari konstipasi
Kolaborasi
- Rujuk ke ahli inkontinensia, jika perlu
Diagnosa III : Gangguan citra tubuh b.d. perubahan fungsi tubuh; kehamilan
Intervensi Utama : Promosi Citra
Tubuh
Observasi
- Identifikasi harapan citra tubuh
berdasarkan tahap perkembangan
- Identifikasi budaya, agama, jenis kelamin,
dan umur terkait citra tubuh
- Identifikasi perubahan citra tubuh yang
mengakibatkan isolasi sosial
- Monitor frekuensi pernyataan kritik
terhadap diri sendiri
- Monitor apakah pasien bisa melihat bagian
tubuh yang berubah
Terapeutik
- Diskusikan perubahan tubuh dan
fungsinya
- Diskusikan perbedaan penampilan fisik
terhadap harga diri
- Diskusikan perubahan akibat purbertas,
kehamilan dan penuaan
- Diskusikan kondisi stres yang
mempengaruhi citra tubuh
- Diskusikan cara mengembangkan harapan
citra tubuh secara realistis
- Diskusikan presepsi pasien dan keluarga
tentang perubahan citra tubuh
Edukasi
- Jelaskan kepada keluarga tentang
perubahan citra tubuh
- Anjurkan mengungkapkan gambaran diri
terhadap citra tubuh
- Anjurkan menggunakan alat bantu
- Anjurkan mengikuti kelompok pendukung
- Latih fungsi tubuh yang dimiliki
- Latih peningkatan penampilan penampilan
Latih pengungkapan kemampuan diri
kepada orang lain maupun kelompok

K. DAFTAR PUSTAKA

Tim Pokja SDKI DPP PPNI.2016.SDKI.Jakarta Selatan:DPP PPNI

Tim Pokja SLKI DPP PPNI.2018.SLKI.Jakarta Selatan:DPP PPNI

Tim Pokja SIKI DPP PPNI.2018.SIKI.Jakarta Selatan:DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai