Anda di halaman 1dari 7

Nama : Nur Syeila

Nim : 2310106007

Evaluasi PMK : Anatomi Fiologi

Perubahan antomi fisologi pada masa kehamilan, persalinan, BBL, dan nifas

1. Perubahan anatomi fisiologi pada masa kehamilan


Fisiologi kehamilan adalah seluruh proses fungsi tubuh pemeliharaan janin dalam
kandungan yang disebabkan pembuahan sel telur oleh sel sperma, saat hamil akan terjadi
perubahan fisik dan hormon yang sangat berubah drastis. Kehamilan didefinisikan
sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan
nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan
normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan
menurut kalender internasional. Kehamilan terbagai dalam 3 trimester, di mana trimester
kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga
ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu
a. Perubahan Sistem Reproduksi
1) Uterus Untuk akomodasi pertumbuhan janin, ukuran rahim pada kehamilan
normal atau cukup bulan adalah 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas lebih dari
4000 cc. Beratnyapun naik dari 30 gram menjadi 1000 gram pada akhir
kehamilan (40 minggu).
2) Ovarium Proses ovulasi terhenti, dan masih terdapat luteum graviditas sampai
terbentuknya plasenta yang akan mengambil alih pengeluaran esterogen dan
prodesteron.
3) Vagina dan Vulva Terjadi perubahan pada vagina dan vulva karena terjadi
hipervasikularisasi oleh hormon esterogen, sehingga pada bagian tersebut
terlihat merah kebiruan, kondisi ini disebut dengan tanda Chadwick.
b. Sistem Kardiovaskuler
Karakteristik yang khas adalah denyut nadi istirahat meningkat sekitar 10 sampai
15 denyut per menit pada kehamilan. Besar dari jantung bertambah sekitar 12%
dan kapasitas jantung meningkat sebesar 70-80 ml. Pada trimester III volume
darah semakin meningkat, jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel
darah sehingga terjadi semacam pengenceran darah.
c. Sistem Urinaria
Pada bulan pertama kehamilan, kandung kemih tertekan oleh utrus yang mulai
membesar sehingga sering BAK. Keadaan ini akan hilang seiring bertambahnya
usia kehamilan, namun akan muncul keluhan yang sama pada akhir kehamilan
karena kepala janin mulai turun kebawah pintu atas panggul sehingga menekan
kandung kemih.
d. Sistem Pencernaan
Pada saluran gastrointestinal, hormone esterogen membuat pengeluaran asam
lambung meningkat, yang dapat menyebabkan pengeluaran air liur yang
berlebihan (hipersalivasi),daerah lambung terasa panas, terjadi mual dan
sakit/pusing terutama pada pagi hari yang disebut hyperemesis gravidarum. Pada
trimester II dan III sering terjadi konstipasi karena pengaruh hormon progesteron
yang meningkat yang menimbulkan gerakan usus berkurang sehingga makanan
lebih lama berada didalam lambung.
e. Sistem Metabolisme
Umumnya kehamilan mempunyai efek pada metabolisme, oleh karena itu wanita
hamil perlu mendapat makanan yang bergizi dan dalam kondisi sehat. Tingkat
metabolisme basal pada ibu hamil meningkat hingga 15-20%, terutama pada
trimester akhir.
f. Sistem Muskuloskeletal
Pengaruh dan peningkatan hormon eterogen dan progesteron dalam kehamilan
menyebabkan kelemahan jaringan ikat serta ketidakseimbangan persendian, hal
ini terjadi maksimal pada satu minggu terakhir kehamilan. Postur tubuh ibu hamil
secara bertahap mengalami perubahan karena janin membesar dalam abdomen,
sehingga bahu lebih tertarik kebelakang dan tulang lebih melengkung, sendi
tulang belakang lebih lentur, dan dapat menyebabkan nyeri punggung.
g. Sistem Endokrin
Selama kehamilan normal kelenjar hipofisis akan membesar ±135%. Akan tetapi
kelenjar ini tidak begitu mempunyai arti penting dalam kehamilan. Kelenjar tiroid
akan mengalami pembesaran hingga 15,0 ml padasaat persalinan akibat dari
hyperplasia kelenjar dan peningkatan vaskularisasi. Kelenjar adrenal pada
kehamilan normal akan mengecil.
h. Kulit Pada kulit
Dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan, kusam, dan
terkadang hal tersebut terjadi di payudara dan paha. Perubahan ini disebut strie
gravidarum. Pada banyak perempuan, garis di pertengahan perutnya akan
berubah menjadi hitam kecoklatan yang disebut linea nigra. Kadang-kadang akan
muncul pada wajah yang disebut chloasma gravidarum.
i. Payudara
Pada awal kehamilan, ibu hamil akan merasa payudaranya mejadi lebih lunak.
Setelah bulan kedua, payudara akan bertambah besar dan vena-vena dibawah
kulit akan lebih terlihat, puting payudara akan lebih besar dan tegak. Setelah
bulan pertama, 7 kolostrum (cairan kekuningan) dapat keluar, areola akan
menjadi besar dan kehitaman.

2. Perubahan fisiologi pada persalinan


a. Perubahan Uterus karena adanya rangsangan pada otot polos uterus dan penurunan
hormon progesterone mengakibatkan keluarnya hormone oksitosin. Dimulai dari
fundus uteri ke bawah untuk mendorong janin kebawa
b. Perubahan Serviks
Pada akhir kehamilan, otot yang mengelilingi OUI ditarik oleh SAR yang
menyebabkan serviks menjadi pendek dan menjadi bagian dari SBR, bentuk serviks
menghilang karena canalis servikalis membesar dan membentuk OUE sebagai ujung
dan bentuknya menjadi sempit
c. Perubahan Kardiovaskuler
Detan jantung naik selama kontraksi, antara kontraksi sedikit meningkat
dibandingkan sebelum persalinan.
d. Perubahan Suhu
Selama persalinan suhu badan akan sedikit meningkat, suhu mencapai tertinggi
selama persalinan dan segera turun setelah kelahiran, kenaikan di anggap normal jika
tidak melebihi 0,5-1C
e. Perubahan Pernafasan
Pernaasan meningkat karena adanya rasa nyeri,kekhawatiran,serta panggunaan teknik
pernafasan yang tidak benar
f. Perubahan Metabolisme
Selama persalinan metabolism karbohidrat akan naik secara perlahan disebabkan
karena kagiatan otot kerangka tubuh dan kecemasan
g. Perubahan Ginjal
h. Perubahan Hematologi

3. Perubahan fisiologi pada masa nifas


Ibu dalam masa nifas mengalami perubahan fisiologis. Setelah keluarnya plasenta,
kadar sirkulasi hormon HCG (human chorionic gonadotropin), human plasental lactogen,
estrogen dan progesteron menurun. Human plasental lactogen akan menghilang dari
peredaran darah ibu dalam 2 hari dan HCG dalam 2 mingu setelah melahirkan. Kadar
estrogen dan progesteron hampir sama dengan kadar yang ditemukan pada fase follikuler
dari siklus menstruasi berturut-turut sekitar 3 dan 7 hari. Penarikan polipeptida dan
hormon steroid ini mengubah fungsi seluruh sistem sehingga efek kehamilan berbalik dan
wanita dianggap sedang tidak hamil
a. Uterus
Uterus merupakan organ reproduksi interna yang berongga dan berotot, berbentuk
seperti buah alpukat yang sedikit gepeng dan berukuran sebesar telur ayam. Panjang
uterus sekitar 7-8 cm, lebar sekitar 5-5,5 cm dan tebal sekitar 2, 5 cm. Letak uterus
secara fisiologis adalah anteversiofleksio. Uterus terbagi dari 3 bagian yaitu fundus
uteri, korpus uteri, dan serviks uteri
b. Serviks
Serviks merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit sehingga
disebut juga sebagai leher rahim. Serviks menghubungkan uterus dengan saluran
vagina dan sebagai jalan keluarnya janin dan uterus menuju saluran vagina pada saat
persalinan. Segera setelah persalinan, bentuk serviks akan menganga seperti corong.
Hal ini disebabkan oleh korpus uteri yang berkontraksi sedangkan serviks tidak
berkontraksi. Warna serviks berubah menjadi merah kehitaman karena mengandung
banyak pembuluh darah dengan konsistensi lunak. Segera setelah janin dilahirkan,
serviks masih dapat dilewati oleh tangan pemeriksa. Setelah 2 jam persalinan serviks
hanya dapat dilewati oleh 2-3 jari dan setelah 1 minggu persalinan hanya dapat
dilewati oleh 1 jari, setelah 6 minggu persalinan serviks menutup.
c. Vagina
Vagina merupakan saluran yang menghubungkan rongga uterus dengan tubuh bagian
luar. Dinding depan dan belakang vagina berdekatan satu sama lain dengan ukuran
panjang ± 6, 5 cm dan ± 9 cm. Selama proses persalinan vagina mengalami
penekanan serta pereganganan yang sangat besar, terutama pada saat melahirkan bayi.
Beberapa hari pertama sesudah proses tersebut, vagina tetap berada dalam keadaan
kendur.
d. Vulva
Sama halnya dengan vagina, vulva juga mengalami penekanan serta peregangan yang
sangat besar selama proses melahirkan bayi. Beberapa hari pertama sesudah proses
melahirkan vulva tetap berada dalam keadaan kendur. Setelah 3 minggu vulva akan
kembali kepada keadaan tidak hamil dan labia menjadi lebih menonjol.
e. Payudara (mamae)
Setelah pelahiran plasenta, konsentrasi estrogen dan progesteron menurun, prolactin
dilepaskan dan sintesis ASI dimulai. Suplai darah ke payudara meningkat dan
menyebabkan pembengkakan vascular sementara. Air susu sata diproduksi disimpan
di alveoli dan harus dikeluarkan dengan efektif dengan cara dihisap oleh bayi untuk
pengadaan dan keberlangsungan laktasi.
f. Tanda- tanda Vital
Perubahan tanda- tanda vital antara lain:
1. Suhu tubuh Setelah proses persalinan suhu tubuh dapat meningkat 0,5 ⁰ celcius
dari keadaan normal namun tidak lebih dari 38⁰ celcius. Setelah 12 jam persalinan
suhu tubuh akan kembali seperti keadaan semula.
2. Nadi Setelah proses persalinan selesai frekuensi denut nadi dapat sedikit lebih
lambat. Pada masa nifas biasanya denyut nadi akan kembali normal.
3. Tekanan darah Setelah partus, tekanan darah dapat sedikit lebih rendah
dibandingkan pada saat hamil karena terjadinya perdarahan pada proses
persalinan.
4. Pernafasan Pada saat partus frekuensi pernapasan akan meningkat karena
kebutuhan oksigen yang tinggi untuk tenaga ibu meneran/ mengejan dan
memepertahankan agar persediaan oksigen ke janin tetap terpenuhi. Setelah partus
frekuensi pernafasan akan kembali normal.
g. Sistem peredaran darah (Kardiovaskuler)
Denyut jantung, volume dan curah jantung meningkat segera setelah melahirkan
karena terhentinya aliran darah ke plasenta yang mengakibatkan beban jantung
meningkat yang dapat diatasi dengan haemokonsentrasi sampai volume darah
kembali normal, dan pembulu darah kembali ke ukuran semula.
h. Sistem pencernaan
Pada ibu yang melahirkan dengan cara operasi (section caesarea) biasanya
membutuhkan waktu sekitar 1- 3 hari agar fungsi saluran cerna dan nafsu makan
dapat kembali normal.
i. Sistem perkemihan Buang air kecil sering sulit selama 24 jam pertama
Kemungkinan terdapat spasine sfingter dan edema leher buli- buli sesudah bagian ini
mengalami kompresi antara kepala janin dan tulang pubis selama persalinan. Urine
dalam jumlah yang besar akan dihasilkan dalam waktu 12- 36 jam sesudah
melahirkan. Setelah plasenta dilahirkan, kadar hormon estrogen yang bersifat
menahan air akan mengalami penurunan yang mencolok. Keadaan ini menyebabkan
diuresis. Uterus yang berdilatasi akan kembali normal dalam tempo 6 minggu.
j. Sistem integumen
Perubahan kulit selama kehamilan berupa hiperpigmentasi pada wajah, leher, mamae,
dinding perut dan beberapa lipatan sendri karena pengaruh hormon akan menghilang
selama masa nifas.
k. Sistem musculoskeletal
Ambulasi pada umumnya dimulai 4- 8 jam postpartum. Ambulasi dini sangat
membantu untuk mencegah komplikasi dan mempercepat proses involus
4. Perubahan anatomi fisiologi pada BBL
periode adaptasi terhadap kehidupan keluar rahim Periode ini dapat berlangsung
hingga satu bulan atau lebih setelah kelahiran untuk beberapa sistem tubuh bayi. Transisi
paling nyata dan cepat terjadi pada sistem pernapasan dan sirkulasi, sistem kemampuan
mengatur suhu, dan dalam kemampuan mengambil dan menggunakan glukosa. Setelah
dijelaskan tentang adaptasi bayi baru lahir, selanjutnya marilah belajar tentang periode
transisi.
Perubahan-perubahan fisiologis yang dialami oleh bayi baru lahir :
a. Sistem respirasi
Terjadinya pernapasan pertama pada bayi baru lahir disebabkan oleh dua faktor, yaitu
terjadinya hipoksia pada akhir persalinan sehingga rangsangan fisik lingkungan luar
rahim yang merangsang pusat pernapasan aktif, tekanan terhadap rongga dada yang
terjadi karena kompresi paru-paru selama persalinan, merangsang masuknya udara ke
dalam paru-paru secara mekanis. Upaya pernapasan pertama ini bertujuan untuk
mengeluarkan cairan pada paru-paru dan mengembangkan alveoulus paru-paru. Pada
periode pertama reaktivitas akan terjadi pernapasan cepat (mencapai 40-60
kali/menit).
b. Kardiovasular
Setelah lahir, bayi akan menggunakan paru untuk mengambil oksigen. Untuk
membuat sirkulasi yang baik terdapat dua perubahan adalah sebagai berikut :
Penutupan foramen ovale pada atrium jantung , Penutupan duktus arteriosus antara
arteri paru-paru dan aorta.
c. Termoregulasi dan Metabolik
Timbunan lemak pada tubuh bayi mampu meningkatkan panas sampai 100%. Dengan
penjepitan tali pusat saat lahir, bayi harus mulai mampu mempertahankan kadar
glukosa darahnya sendiri. Pada bayi baru lahir, glukosa akan turun dalam waktu cepat
(1-2 jam). Koreksi penurunan kadar gula darah dalam tubuh dapat dilakukan dengan
3 cara, yaitu penggunaan ASI, melalui cadangan glikogen dan melalui pembuatan
glukosa dari sumber lain terutama lemak
d. Sistem Gastrointestinal
Perkembangan otot dan refleks dalam menghantarkan makanan telah aktif saat bayi
lahir. Pengeluaran mekonium disekresikan dalam 24 jam pada 90% bayi baru lahir
normal. Beberapa bayi baru lahir dapat menyusu segera bila diletakkan pada payudara
dan sebagian lainnya memerlukan 48 jam untuk menyusu secara efektif (Midwifery,
2017). Kemampuan BBL cukup bulan untuk menelan dan mencerna makanan masih
terbatas. Kapasitas lambung juga masih terbatas, kurangdari 30 cc.
e. Sistem Ginjal
Sebagian besar BBL berkemih setelah 24 jam pertama dan 2-6 kali sehari pada 1-2
hari pertama, setelah itu bayi berkemih 5-20 kali dalam 24 jam (Sondakh, 2013).
Beban kerja ginjal dimulai saat bayi lahir hingga masukan cairan meningkat, mungkin
urine akan tampak keruh termasuk berwarna merah muda. Hal ini disebabkan oleh
kadar ureum yang tidak banyak berarti. Intake cairan sangat mempengaruhi adaptasi
pada sistem ginjal. Oleh karena itu, pemberian ASI sesering mungkin dapat
membantu proses tersebut.
f. Hati Selama periode neonates
Hati memproduksi zat yang esensial untuk pembekuan darah. Hati juga mengontrol
kadar bilirubin tak terkonjugasi, pigemen berasal dari Hb dan dilepaskan bersamaan
dengan pemecahan sel-sel darah merah.Saat bayi lahir enzim hati belum aktif total
sehingga neonatus memperlihatkan gejala ikterus fisiologis.
g. Sistem Muskuloskletal
Otot-otot sudah dalam keadaan lengkap saat lahir, tetapi tumbuh melalui proses
hipertropi. Tumpang tindih (moulage) dapat terjadi pada waktu lahir karena
pembungkus tengkorak belum seluruhnya mengalami asifikasi. Kepala bayi
cukupbulan berukuran ¼ panjang tubuhnya. Lengan lebih sedikit panjang dari tungkai
h. Keseimbangan
Asam basa Ph darah pada waktu rendah karena glikolisis anaerobik. 24 jam neonatus
telah mengkompensasi asidosis ini.
i. Imunoglobulin
Pada neonatus tidak terdapat sel plasma pada sum sum tulang dan lamina propia ilium
dan apendiks. Placenta merupakan sawar sehingga fetus bebas dari antigen dan stress
imunologis. Pada bbl hanya terdapat gama globulin G, sehingga imunologi dari ibu
dapat melalui placenta karena berat molekulnya kecil. Tetapi bila ada infeksi dapat
melalui placenta (lues, toksoplasma, herpes simpleks, dll) reaksi imunologi dapat
terjadi dengan pemebentukan sel plasma dan anti body gama A, G dan M
j. Sistem Saraf
Ada beberapa refleks yang terdapat pada BBL menandakan adanya kerjasamaantara
sistem saraf dan sistem muskuloskeletal. Beberapa refleks tersebut adalah: 1) Refleks
moro Pada refleks ini dimana bayi mengembangkan tangannya lebar-lebar dan
melebarkan jari-jarinya, lalu membalikkan tangannnya cepat seakan-akan memeluk
seseorang. Kaki juga mengikuti gerakan serupa. Refleks ini biasanyaakan hilang 3-4
bulan.
1. Refleks rooting Refleks ini timbul karena stimulasi taktil pipi dan daerah mulut.
Refleksrooting akan berkaitan dengan refleks menghisap. Refleks ini dapat dilihat
pada pipi atau sudut mulut bila disentuh dengan pelan, maka bayi akan spontan
melihat kearah sentuhan, mulutnya akan terbuka dan mulai menghisap. Refleksini
biasanya akan menghilang saat berusia 7 bulan.
2. Refleks sucking Refleks ini berkaitan dengan refleks rooting untuk menghisap dan
menelan ASI.
3. Refleks batuk dan bersin Refleks ini timbul untuk melindungi bayi dan obstruksi
pernapasan.
4. Refleks graps Reflek ini timbul bila ibu jari diletakkan pada telapak tangan bayi
maka bayi akan menutup tangannya. Pada refleks ini bayi akan menggenggam jari
dan biasanya akan hilang pada 3-4 bulan.
5. Refleks babinsky Refleks ini muncul jika ada rangsangan pada telapak kaki. Ibu
jari akan bergerak keatas dan jari-jari membuka dan biasanya menghilang setelah 1
tahun.

Anda mungkin juga menyukai