Anda di halaman 1dari 14

Konsep keperaawatan ibu hamil

Mata Kuliah: keperawatan maternitas 1

Dosen pengampu: heni

Disusun oleh:

1. Arifah Damayanti (010118A018)


2. Blandina patti peilohy (010118A026)
3. Eva duwi ratna N (010118A052)
4. Muhammad arfiq ilkam A (010118A85)

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

2019

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat,hidayah,dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang KONSEP KEPERAAWATAN IBU HAMIL, Makalah ini telah
kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak , dan
tidak pula kami berterimakasih kepada :

Ibu Yunita Galih Yudanari,S.Kep.,Ns.,M.Kep.. selaku dosen pembimbing , yang


banyak memberikan materi pendukung, masukan, kepada kami .

Terlepas dari semua itu , kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata berharap semoga makalah ini tentang Teori of Sustenal


Imperatives Dalam Keperawatan dapat memberikan pengetahuan kepada pembaca
.

Ungaran , 9 september 2019


DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan atau disebut juga Gestasi adalah suatu proses/ rangkaian
peristiwa baru  yang akan dialami oleh wanita bila sel ovumnya dibuahi oleh
sel sperma yang berasal dari tubuh pria dalam proses reproduksi. Oleh karena
itu, ibu yang sedang hamil dikatakan pula sedang mengandung. Pertanyaan ini
dapat pula menimbulkan pertanyaan, mengandung apa? Jawabannya tidak lain
adalah mengandung sel telur yang telah dibuahi oleh sel mani atau sperma.
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai dengan lahirnya janin ke dunia
luar. Lainnya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7
hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3
trimaster pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua
dimulai bulan ke 4 sampai bulan ke 6, trimaster ketiga dari bulan ke 7 sampai
bulan ke 9.
Proses kehamilan merupakan matarantai yang bersinambung dan terdiri dari
ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot,
nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasentadan tumbuh kembang
hasil sampai aterm.
Kehamilan menyebabkan perubahan fisik, psikis, dan sosial pada ibu oleh
karena itu peran keluarga sangat besar dalam upaya memelihara kehamilan.
Pada primigravida merupakan suatu kondisi kehamilan yang pertama kali
dialami oleh ibu maka asuhan antenatal care merupakan standar terpenting
dalam mendeteksi dini komplikasi yang terjadi, baik pada ibu maupun pada
janin. Dulu orang menganggap bahwa pertolongan pada persalinan adalah
yang terpenting untuk menyelamatkan ibu dan anak. Tapi persalinan boleh
diibaratkan dengan pertandingan olahraga, prestasi pertandingan  tidak
ditentukan oleh daya upaya untuk persalinan saja tetapi jauh sebelumnya
adalah sangat tergantung pada persiapan fisik maupun mental, sebelum
pertandingan harus dimulai sejak ibu semasa hamil
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar kehamilan?
2. Bagaimana Perubahan fisiologis ibu hamil?
3.

C. Tujuan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perubahan fisiologis ibu hamil


1. Perubahan payudara
Pada trimester pertama payudara akan terasa penuh, perih dan lebih
sensitive pada saat usia 4 minggu kehamilah. Peningkatan estrogen
menumbuhkan  jaringan lemak, saluran mamae, alveoli dan putting susu.
Progesteron memicu dalam  pertumbuhan jaringan glandula dan alveoli
lobular. Setelah dua bulan payudara akan mulai membesar dan sirkulasi
pembuluh darah meluas dengan pembuluh vena menjadi lebih terlihat di
bawah kulit. Puting susu menjadi lebih besar dan lebih menonjol. Puting
susu dan areola lebih gelap warnanya.
Kolostrum mulai muncul pada trimester kedua, warnanya bening
kekuning-kuningan. Pertumbuhan payudara akan lebih besar karena
diperngaruhi oleh kelenjar mamae, dan  berakhir pada usia kehamilan 20
minggu. Pada trimester III, pada payudara wanita terdapat striae karena
adanya peregangan lapisan kulit. Hal ini terjadi pada 50 % wanita hamil
dan sebagian wanita mengeluarkan kolostrum secara periodik.
2. Perubahan sistem reproduksi
a. Uterus
Selama kehamilan, serat otot uterus menjadi meregang dan  bertambah
besar ( hyperplasia ). Hal ini terjadi karena  pengaruhhormone dan
tumbuh kembang janin. Ukuran uterus sebelum hamil berkisar
7,5cmx5cmx2,5cm dan berkembang pesat menjadi
30cmx22,5cmx20cm. berat uterus meningkat 20 kali dari semula, dari
60 gr menjadi 1000 gr (Steer & Johnson 1998). Pertumbuhan uterus
yang terutama terjadi pada trimester kedua adalah proses hipertropi
atau pembesaran ukuran uterus, hal ini terjadi karena adanya berbagai
rangsangan pada uterus untuk melakukan pembesaran ukuran.
Pertumbuhan janin membuat uterus meregang sehingga menstimulasi
sintesis protein pada bagian myometrium uterus. Pada saat umur
kehamilan berkisar antara 3-4 bulan, lapisan dinding uterus menebal
dari 10mm menjadi 25mm. Namun saat trimester selanjutnya, lapisan
dinding uterus menipis antara 5 sampai 10mm (Blackburn 2003). saat
akhir trimester I kehamilan uterus menjadi organ yang berada di
rongga abdomen. Letak uterus tidak terlalu anteversi maupun
antefleksi. Posisinya di rongga abdomen cenderung menempati rongga
kanan atas, hal ini dikarenakan colon menempati  bagian kiri dari
rongga pelvic sehingga posisi uterus saat pertumbuhannya menjadi
cenderung ke sebelah kanan. Seiring berangsur-angsurnya perubahan
uterus selama kehamilan, serviks pun ikut mengalami perubahan.
Struktru dari serviks berubah dari kaku menjadi sangat elastis atau
lunak yang mana dapat meregang hingga diameter 10cm atau lebih
selama  persalinan dan kemudian kembali lagi ke keadaan semula.
Selama kehamilan, pada serviks terjadi peningkatan massa, kadar
cairan dan pembuluh darah (Blackburn 2003).
b. Ovarium dan tuba fallopi
Selama kehamilan, ovulasi berhenti karena adanya peningkatan
estrogen dan  progesterone yang menyebabkan penekanan sekresi FSH
dan LH dari hipofisis anterior. Corpus luteum akan mensekresi
progesterone sampai usia kehamilan 10-12 minggu tepatnya setelah
plasenta terbentuk dan berfungsi. Tuba falopii relatif tidak berubah.
c. Vulva dan vagina
Produksi estrogen menyebabkan perubahan lapisan otot dan epithelium
vagina sehingga menjadi lebih elastis dan menyebabkan peningkatan
seksresi cairan vagina yang dinamakan Leccorhoea. Sel epitel juga
menyebabkan peningkatan kadar glikogen dan interaksi basil
Doderlein’s yang memproduksi asam lebih untuk melindungi vagina
dari serangan berbagai mikroorganisme karena pH vagina yang
meningkat selama kehamilan menjadi 3,5 – 6
3. PERUBAHAN SISTEM KARDIOVASKULER
Selama kehamilan, perubahan dramatis terjadi pada system
kardiovaskuler. Perubahan ini diperlukan untuk memenuhi kebutuhan ibu
sekaligus janin selama kehamilan (Blackburn 2003). Adaptasi system
imun dan system hormonal bekerjasama segera untuk mulai adaptasi
hemodinamik. Perubahan Hemodinamik (peningkatan volume darah dan
Cardiac Output serta  penurunan tahanan pembuluh perifer). Perubahan
yang lain terjadi pada letak dan ukuran  jantung, detak jantung, stroke
volume dan distribusi darah (de Swiet 1998). Volume jantung meningkat
dari 70 ml menjadi 80 ml antara trimester I dan trimester III.
Perubahan anatomi dan fisiologi normal jantung dapat pula mengakibatkan
perubahan suara jantung. Desiran systole dan diastole dapat ditemukan
pada usia kehamilan 12-20 minggu. Pada wanita yang tidak hamil, suara
desiran diastole merupakan suatu kelainan, namun pada wanita hamil hal
tersebut tidak terlalu signifikan karena peningkatan aliran darah  pada
katup trikuspidal. Peningkatan Cardiac Output disebabkan oleh
peningkatan denyut jantung dan stroke volume. Peningkatan Stroke
Volume terjadi secara progresif selama trimester pertama dan kedua
berkisar 30% dibandingkan keadaan tidak hamil. Perubahan uterus yang
semakin membesar juga merupakan pengaruh utama  perubahan cardiac
output sesuai posisi tubuh ibu hamil. Pada posisi terlentang, uterus
menekan vena cava inferior sehingga terjadi penurunan aliran darah balik
vena serta penurunan Cardiac Output hingga 20-30% (Supine Hipotensi).
Darah yang diperlukan uterus meningkat dari 100ml/min  pada akhir
trimester pertama menjadi 500ml/min selama kehamilan. Proses
Hemodelusi pada kehamilan dan penurunan kadar Hb sering menyebabkan
anemia fisiologis. Aliran darah vena balik yang sulit pada daerah kaki
kadang-kadang dapat menyebabkan Varises pada vena kaki dan vulva.
Selain itu, Oedema kaki dapat juga terjadi.
4. PERUBAHAN DARAH DAN SISTEM PEMBEKUAN DARAH
Peningkatan volume darah selama kehamilan berkisar 30-50% dan bahkan
bisa lebih pada kehamilan ganda. Peningkatan volume darah berhubungan
dengan peningkatan CO mulai kehamilan 6 minggu dan berhubungan
dengan mekanisme hormonal. Peningkatan volume plasma yaitu sekitar
50% untuk memenuhi kebutuhan metabolisme ibu dan janin. Peningkatan
ini erat hubungannya dengan berat badan  bayi. Ibu dengan kehamilan
ganda akan mengalami peningkatan volume plasma yang lebih  besar
daripada ibu dengan kehamilan biasa.
5. PERUBAHAN SISTEM PERNAFASAN
Kehamilan mempengaruhi perubahan system pernafasan pada volume
paru-paru dan ventilasi. Relaksasi otot dan kartilagi toraks menjadikan
bentuk dada berubah. Diafragma menjadi lebih naik sampai 4cm dan
diameter melintang dada menjadi 2cm. Perubahan ini menyebabkan
perubahan pernapasan perut menjadi  pernapasan dada. Kapasitas inspirasi
meningkat progresif selama kehamilan selain itu tidal volume meningkat
sampai 40%. ( menyebabkan peningkatan ventilasi  pernapasan permenit).
Pada akhir kehamilan, ventilasi meningkat 40% (resiko hiperventilasi pada
ibu) yang disebabkan oleh efek progesterone secara langsung di pusat
pernapasan.
6. PERUBAHAN SISTEM PERKEMIHAN
Sistem Perkemihan mengalami perubahan structural dan fungsional
sampai  periode postpartum. Perubahan utama yaitu retensi natrium dan
peningkatan cairan ekstraseluler.
a. Ginjal, Peningkatan panjang ginjal mencapai 1,5cm, hal ini disebabkan
oleh peningkatan aliran darah, volume pembuluh darah serta
peningkatan cairan ruang interstitial. Ukuran glomerulus  bertambah
namun jumlah selnya tidak berubah.
b. Ureter, Bagian-bagian ginjal seperti calix renal, pelvis renal dan ureter
mengalami dilatasi,  perpanjangan, peningkatan tonus otot dan
penurunan gerak peristaltic. Perubahan tersebut mengiringi terjadinya
hemodinamik, filtrasi glomerulus dan kinerja tubular.
c. Vesica Urinaria, Kapasitas vesica urinaria meningkat pada kehamilan
mencapai 1000ml. Mukosa vesica urinaria menjadi hiperemis dan oedema
karena peningkatan ukurannya.
d. Fisiologi perkemihan kehamilan, Kadar glukosa urin meningkat, penurunan
kemampuan dalam mengabsorbsi glukosa. Glukosuria umumnya terjadi
pada kehamilan. Proteinuria juga umum terjadi selama kehamilan karena ada
eksresi berlebih asam amino.
7. SISTEM PERSARAFAN
Fungsi system saraf pusat dan otak sangat kompleks dan mencakup semua
aktifitas, Kinerjanya sangat berpengaruh dan dipengaruhi hormone. Perubahan
yang terjadi menyangkut ketidaknyamanan tulang dan otot, gangguan tidur,
perubahan sensasi, pengalaman terhadap nyeri

B. Perubahan Psikologis Ibu Hamil


Perubahan psikologis pada ibu hamil dipengaruhi oleh hormonal. Perubahan
tersebut dapat berupa sikap cenderung malas, lebih sensitif, dan ingin
diperhatikan. Perubahan hormon progesteron sama persis dengan perubahan
hormon pada wanita yang sedang mengalami siklus haid dan tidak selamanya
akan mempengaruhi psikis ibu hamil. Ada juga yang perilakunya tidak
berubah. Hal ini, disebabkan kerentanan psikis setiap orang berbeda-beda.
Kondisi psikis yang terganggu akan berdampak buruk pada aktivitas
fisiologis dalam diri ibu. Suasana hati dan emosi yang meledak-ledak dapat
mempengaruhi detak jantung, tekanan darah, produksi adrenalin, aktivitas
kelenjar keringat dan sekresi asam lambung. Di samping itu, dapat pula
memunculkan gejala fisik seperti letih, lesu, gelisah, pening, dan mual.
Dampak tersebut akan merugikan pertumbuhan janin.
C. PLASENTA DAN JANIN

D. TANDA KEHAMILAN
Ada 2 tanda yang menunjukkan seorang wanita mengalami suatu kehamilan,
tanda pasti dan tanda tidak pasti. Tanda tidak pasti dibagi menjadi dua, pertama
tanda subjektif (presumtif) yaitu dugaan atau perkiraan seorang wanita
mengalami suatu kehamilan, kedua tanda objektif (probability) atau
kemungkinan hamil.

a. Tanda Pasti

1) Terdengar Denyut Jantung Janin (DJJ)


Denyut jantung janin dapat didengarkan dengan stetoskop Laennec/ stetoskop
Pinard pada minggu ke 17-18. Serta dapat didengarkan dengan stetoskop
ultrasonik (Doppler) sekitar minggu ke 12. Auskultasi pada janin dilakukan
dengan mengidentifikasi bunyi-bunyi lain yang meyertai seperti bising tali pusat,
bising uterus, dan nadi ibu (Kumalasari, 2015: 3).

2) Melihat, meraba dan mendengar pergerakan anak saat melakukan pemeriksaan,

3) Melihat rangka janin pada sinar rontgen atau dengan USG (Sunarti, 2013: 60).

b. Tanda – Tanda Tidak Pasti

1) Tanda Subjektif (Presumtif/ Dugaan Hamil)

a) Aminorhea (Terlambat datang bulan)


Yaitu kondisi dimana wanita yang sudah mampu hamil, mengalami terlambat
haid/ datang bulan. Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan
folikel degraaf dan ovulasi. Pada wanita yang terlambat haid dan diduga hamil,
perlu ditanyakan hari pertama haid terakhirnya (HPHT). supaya dapat ditaksir
umur kehamilan dan taksiran tanggal persalinan (TTP) yang dihitung dengan
menggunakan rumus Naegele yaitu TTP : (hari pertama HT + 7), (bulan - 3) dan
(tahun + 1) (Kumalasari, 2015: 12).

b) Mual (nausea) dan Muntah (vomiting)


Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pengeluaran asam lambung yang
berlebihan dan menimbulkan mual muntah yang terjadi terutama pada pagi hari yang
disebut dengan morning sickness. Akibat mual dan muntah ini nafsu makan menjadi
berkurang. Dalam batas yang fisiologis hal ini dapat diatasi Dalam batas tertentu hal
ini masih fisiologis Untuk mengatasinya ibu dapat diberi makanan ringan yang
mudah dicerna dan tidak berbau menyengat (Kumalasari, 2015: 2).

c) Mengidam
Wanita hamil sering makan makanan terntentu, keinginan yang demikian disebut
dengan mengidam, seringkali keinginan makan dan minum ini sangat kuat pada
bulan – bulan pertama kehamilan. Namun hal ini akan berkurang dengan sendirinya
seiring bertambahnya usia kehamilan.
d) Syncope (pingsan)
Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia
susunan saraf pusat dan menimbulkan syncope atau pingsan bila berada pada tempa-
tempat ramai yang sesak dan padat. Keadaan ini akan hilang sesudah kehamilan 16
minggu (Kumalasari, 2015: 2).

e) Perubahan Payudara
Akibat stimulasi prolaktin dan HPL, payudara mensekresi kolostrum, biasanya
setelah kehamilan lebih dari 16 minggu (Sartika, 2016: 8). Pengaruh estrogen –
progesteron dan somatotropin menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada
payudara. Payudara membesar dan tegang, ujung saraf tertekan menyebabkan rasa
sakit terutama pada hamil pertama (Kumalasari, 2015: 2). Selain itu, perubahan lain
seperti pigmentasi, puting susu, sekresi kolostrum dan pembesaran vena yang
semakin bertambah seiring perkembangan kehamilan

f) Sering miksi
Sering buang air kecil disebabkan karena kandung kemih tertekan oleh uterus yang
mulai membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan kedua kehamilan. Pada akhir
kehamilan, gejala ini kembali karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin
(Prawirohardjo, 2008: 100).

g) Konstipasi atau obstipasi


Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus (tonus otot menurun)
sehingga kesulitan untuk BAB (Sunarsih, 2011: 111).

h) Pigmentasi kulit
Pigmentasi terjadi pada usia kehamilan lebih dari 12 minggu. Terjadi akibat pengaruh
hormon kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit.
Pigmentasi ini meliputi tempat-tempat berikut ini :
a) Daerah pipi : Cloasma gravidarum (penghitaman pada daerah dahi, hidung, pipi,
dan leher)

b) Daerah leher : Terlihat tampak lebih hitam

c) Dinding perut : Strie livide/ gravidarum yaitu tanda yang dibentuk akibat serabut-
serabut elastis lapisan kulit terdalam terpisah dan putus/ merenggang, bewarna
kebiruan, kadang dapat menyebabkan rasa gatal (pruritus), linea alba atau garis
keputihan di perut menjadi lebih hitam (linea nigra atau garis gelap vertikal
mengikuti garis perut (dari pusat-simpisis) (Sunarti, 2013: 45)..

d) Sekitar payudara : hiperpigmentasi areola mamae sehingga terbentuk areola


sekunder. Pigmentasi areola ini berbeda pada tiap wanita, ada yang merah muda pada
wanita kulit putih, coklat tua pada wanita kulit coklat, dan hitam pada wanita kulit
hitam. Selain itu, kelenjar montgomeri menonjol dan pembuluh darah menifes sekitar
payudara.

e) Sekitar pantat dan paha atas : terdapat striae akibat pembesaran bagian tersebut.
E. UJI KEHAMILAN
F. PERKEMBANGAN JANIN
G. PEMANTAUAN KESEJAHTERAAN JANIN
https://www.academia.edu/8476404/PERUBAHAN_FISIOLOGIS_IBU_
HAMIL

Anda mungkin juga menyukai